Miftahurrohman 12030118410027
Primadhani Dyah L S 12030118410018
z
DEFINISI PARTAI POLITIK
1. Menerima sumbangan dari pihak asing dalam bentuk apa pun, yang bertentangan
dengan hukum dan aturan perundang-undangan
2. Menerima sumbangan berupa barang maupun uang, dari pihak manapun tanpa
mencantumkan identitas yang jelas
3. Menerima sumbangan dari perseorangan dan/ perusahaan/badan usaha melebihi
batas yang ditetapkan
4. Meminta atau menerima dana dari BUMN, BUMD, BUMDes atau dengan sebutan
lainnya, koperasi, yayasan, LSM, Ormas, dan organisasi kemanusiaan.
5. Memperoleh hasil dari aktivitas bisnis, misalnya dengan mendirikan badan usaha
yang dapat menghasilkan laba, atau menanamkan modal berupa saham pada
suatu badan usaha
z
Kerangka Dasar
Pelaporan keuangan
Laporan Keuangan Tahunan parpol
z
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Partai Politik mengacu pada PSAK No. 45
tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang terdiri dari :
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Aktivitas
c. Laporan Perubahan Aset Bersih
d. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Perundang - undangan RI mengenai Partai Politik dan Pemilu, seperti UU No. 31
tahun 2002 tentang Partai Politik dan UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu.
Ketentuan teknis tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk Partai
Politik terdapat dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi
Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Umum.
z PELAPORAN PARTAI POLITIK
BERDASARKAN WILAYAH
1. Pengurus
2. Anggota
3. Pemerintah, termasuk Mahkamah Agung dan Lembaga
Pengawas Pemilu.
4. Penyumbang
5. Kreditur
6. Masyarakat, terutama konstituen partai.
z
Audit Atas Laporan Keuangan Partai Politik oleh BPK
Audit atas laporan keuangan tahunan partai politik dilakukan oleh auditor independen
yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Dalam menentukan KAP, partai politik harus memperhatikan validitas KAP mengingat
banyak terjadi praktik pemalsuan terhadap KAP. Karena itu sebelum menunjuk KAP,
partai dapat melakukan konsultasi kepada asosiasi profesi akuntan publik yaitu Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengenai tata cara dan validitas KAP.
Dalam setiap audit KAP dengan partai politik harus dilengkapi dengan perikatan/kontrak
yang mengatur tentang audit tersebut.
Pekerjaan KAP dituangkan dalam kertas pemeriksaan dimana kertas kerja tersebut akan
disimpan KAP.
Produk dari audit oleh KAP adalah laporan auditor independen yang memuat pendapat
auditor atas laporan keuangan yang disajikan oleh partai politik.
CONTOH LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN (LHP) PARTAI
z
POLITIK OLEH BPK
AKUNTANSI ORGANISASI
z MASYARAKAT
z
DEFINISI ORGANISASI MASYARAKAT
MENURUT UU NO 16 TAHUN 2017
Ormas lingkup memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25%
dari jumlah provinsi di seluruh Indonesia.
Ormas lingkup provinsi memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling
sedikit 25% dari jumlah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
Ormas lingkup kabupaten/kota memiliki struktur organisasi dan kepengurusan
paling sedikit dalam 1 (satu) kecamatan.
Ormas dapat memiliki struktur organisasi dan kepengurusan di luar negeri sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
z
Sumber Keuangan ORMAS
iuran anggota;
bantuan/sumbangan masyarakat;
Aset diakui dalam Laporan Posisi Keuangan kalau besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomisnya di masa depan diperoleh dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang.
Pada prinsipnya, aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Klasifikasi aset bersih terikat atau tidak terikat adalah sebagai berikut:
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aset bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan
oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah pembatasan permanen atau
temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Sumber : www.antikorupsi.org
z
LAPORAN AKTIVITAS
Laporan Aktivitas Harus Menyajikan Informasi Informasi Dalam Laporan Aktivitas Dapat
Mengenai Perubahan Yang Terjadi Dalam Membantu Pengguna Laporan Keuangan
Kelompok Aset Bersih. Tujuan Utama Laporan Untuk:
Aktivitas Adalah Menyediakan Informasi
1) Mengevaluasi Kinerja Dalam Satu Periode;
Mengenai:
2) Menilai Upaya, Kemampuan, Dan
1) Pengaruh Transaksi Dan Peristiwa Lain Yang
Kesinambungan Organisasi LSM Dalam
Mengubah Jumlah Dan Sifat Aset Bersih;
Memperjuangkan Kepentingan Politiknya;
2) Hubungan Antar-transaksi Dan Peristiwa Lain;
3) Menilai Pelaksanaan Tanggung Jawab Dan
3) Bagaimana Penggunaan Sumber Daya Dalam Kinerja Pengurus.
Pelaksanaan Berbagai Program Atau Kegiatan.
CONTOH LAPORAN AKTIVITAS
z
Mba Intan
Perbedaan aset bersih terikat : terikat temporer, terikat
permanen, dan tidak terikat