Anda di halaman 1dari 49

AKUNTANSI

PENDAPATAN – LRA
dan
PENDAPATAN LO
DASAR HUKUM
• Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintah
• Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual Pada Pemerintah Daerah
• Buletin Teknis SAP (Bultek SAP)
• Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 2014/2016 tentang
Kebijakan Akuntansi
• Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 160/2014 tentang
Sistem dan Prosedur Pemprov DKI Jakarta berbasis
Akrual.
Pendapatan-LRA
definisi:
• semua penerimaan RKUD yang menambah SAL
dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan
• yang menjadi hak pemerintah daerah,
• dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah daerah.
KLASIFIKASI PENDAPATAN LRA
(PERGUB 204/2016)
• Pajak Daerah
• Retribusi Daerah
Pendapatan Asli • Hasil pengelolaan kekayaan
Daerah (PAD) daerah yang dipisahkan
• Lain-lain PAD yang sah
Pendapatan LRA

• Dana Bagi Hasil Pajaka/non


Pendapatan Pajak
• DAU
transfer • DAK

Lain lain • Pendapatan hibah


pendapatan yang • Pendapatan dana darurat
• Pendapatan Lainnya
sah
JENIS PENDAPATAN YANG DIKELOLA
SKPD/UKPD

• Pajak dan Retribusi Daerah,


• Lain-lain PAD yang sah,
• Lain-lain pendapatan Daerah
yang sah
• Jenis Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta:
• Pajak Kendaraan Bermotor;
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
• Pajak Air Tanah;
• Pajak Hotel;
• Pajak Restoran;
• Pajak Hiburan;
• Pajak Reklame;
• Pajak Penerangan Jalan;
• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB;)
• Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan;
• Pajak Parkir; dan
• Pajak Rokok.
Pendapatan-LRA
PENGAKUAN
Pendapatan-LRA diakui pada saat:
a. Diterima pada Rekening Kas Umum Daerah
b. Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima oleh
SKPD
c. Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima
entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama
BUD
Pengakuan pendapatan diakui berdasarkan bukti
dokumen sumber yang sah
PENGAKUAN-PENDAPATAN LRA
Pengakuan pendapatan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.
b. Pendapatan kas yang diterima bendahara penerimaan yang
merupakan pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum
disetorkan ke RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan
merupakan bagian dari BUD.
c. Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa
disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya
kepada BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah.
d. Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri
yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat
entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk diakui
sebagai pendapatan daerah.
e. Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah
daerah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD
mengakuinya sebagai pendapatan.
Pendapatan-LRA
Pengukuran Pendapatan-LRA
 dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
 Pengukuran pendapatan-LRA menggunakan mata uang
rupiah berdasarkan nilai rupiah yang diterima.
 Pendapatan-LRA yang diukur dengan mata uang asing
dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar
(kurs tengah Bank Indonesia) pada saat terjadi pendapatan-
LRA.
Pendapatan-LRA
Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan-LRA
disajikan dalam LRA dengan basis kas dan disajikan dalam mata
uang rupiah. Rinciannya dijelaskan dalam CaLK. Hal-hal yang
harus diungkapkan CaLK adalah:
1. Penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal
berakhirnya tahun anggaran.
2. Penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan
yang bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus.
3. Penerimaan daerah yang belum divalidasi karena masih
terdapat di rekening escrow
4. Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan
pendapatan daerah.
5. Informasi lainnya yang dianggap perlu.
PENDAPATAN-LO
PENDAPATAN-LO (definisi):
• hak pemerintah daerah DKI Jakarta yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali
• Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber
pendapatan - yaitu pendapatan asli daerah,
pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan
yang sah.
• Masing-masing pendapatan tersebut diklasifikasi-
kan menurut jenis pendapatan.
KLASIFIKASI PENDAPATAN LO (PERGUB 204/2016)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) - LO Pendapatan Pajak Daerah - LO


Pendapatan Retribusi Daerah - LO
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
- LO
Lain-lain PAD Yang Sah - LO
Pendapatan Transfer - LO Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LO
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LO
Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO
Bantuan Keuangan - LO
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah - Pendapatan Hibah-LO
LO
Dana Darurat-LO
Pendapatan Lainnya-LO
Surplus Non Operasional - LO Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
Pendapatan Luar Biasa - LO . Pendapatan Luar Biasa - LO
PERGUB 204/2016
Pendapatan Pajak Daerah – LO
Hak pemerintah daerah yang berasal dari
pendapatan perpajakan yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan Retribusi Daerah – LO


Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi,
adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
Badan.
PERGUB 204/2016
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan – LO
Pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan yang
dipisahkan seperti Bagian Laba atas penyertaan modal
pada BUMD atau BUMN atau perusahaan milik swasta.
Pendapatan Hibah – LO
Pendapatan Hibah-LO adalah hak pemerintah yang diakui
sebagai penambah ekuitas yang berasal dari negara lain,
organisasi internasional, pemerintah pusat, pemerintah
daerah, perusahaan negara/ daerah, individu, kelompok
masyarakat, lembaga kemasyarakatan baik dalam bentuk
uang, barang dan/ atau jasa, yang tidak dimaksudkan untuk
dibayar kembali oleh pemerintah kepada pemberi hibah dan
manfaatnya dinikmati oleh pemerintah
PENDAPATAN-LO
Pengakuan Pendapatan-LO
Kriteria:
1. Pada saat timbulnya hak atas pendapatan
a. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan
peraturan peruu-an dan sebagai imbalan atas suatu
pelayanan yang telah selesai diberikan, diakui pada
saat timbulnya hak untuk menagih
pendapatan/imbalan;

b. Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan


mengacu pada peruu-an yang mengatur mengenai
BLUD .
PENDAPATAN-LO
Pengakuan ............
2. Pada saat pendapatan direalisasi, yaitu adanya
aliran masuk sumber daya ekonomi.
Pendapatan-LO yang diakui pada saat
direalisasi adalah hak yang telah diterima oleh
pemerintah daerah tanpa terlebih dahulu adanya
penagihan.
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO
Pengakuan ..........
Pengakuan Pendapatan-LO dapat dibagi menjadi
3 (tiga) bila dikaitkan dengan penerimaan kas:
1. Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan
kas
2. Pendapataan-LO diakui bersamaan dengan
penerimaan kas
3. Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO
Pendapatan Pajak Daerah – LO
Pengakuan Pendapatan Perpajakan-LO menyesuaikan
dengan metode pemungutan pajak yang digunakan. yaitu
melalui self assessment dan official assessment.

Pengakuan Pendapatan Perpajakan-LO yang dipungut dengan


metode s elf a s s e s s m e n t diakui pada saat realisasi kas
diterima di RKUD tanpa terlebih dahulu pemerintah menerbitkan
surat ketetapan.

Dokumen sumber pencatatan pendapatan perpajakan-LO adalah


bukti pembayaran yang telah dilakukan baik dengan menggunakan
formulir maupun bukti transaksi lainnya yang telah mendapatkan
validasi diterimanya setoran pada Rekening Kas Umum Daerah
dan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) atas
hasil pemeriksaan pajak.
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO
Pendapatan Pajak Daerah – LO
Pendapatan Perpajakan LO yang dipungut dengan
metode official assessment diakui pada saat
timbulnya hak untuk menagih pendapatan
dimaksud. Timbulnya hak menagih yaitu pada saat
otoritas perpajakan telah menerbitkan surat
ketetapan yang mempunyai kekuatan hukum
mengikat dan harus dibayar oleh wajib pajak
sesuai ketentuan peraturan perpajakan yang
berlaku.
Surat ketetapan tersebut menjadi dokumen
sumber untuk mencatat pendapatan perpajakan
LO. .
PENDAPATAN-LO
Pengakuan ..........
Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan
kas:
- Ada perbedaan waktu antara penetapan hak
pendapatan daerah dan penerimaan kas
daerah,
- diakui pada saat terbit dokumen penetapan
(SKPD, SKRD, Perpres, PerGub, PMK dst)
- Contoh PBB
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO

Pengakuan ..........
Pendapataan-LO diakui bersamaan dengan
penerimaan kas
- diakui pada saat kas diterima dan terbitnya dokumen
penetapan, misalnya pajak hotel, hiburan, restoran
(self assesment), retribusi jasa usaha.
- dokumen penetapan hak pendapatan tersebut tidak
diterbitkan, misalnya jasa giro.
PENDAPATAN-LO
Pengakuan ..........
Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas
- terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak
pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah,
- Kas telah diterima mendahului penetapan hak
pendapatan, maka pendapatan-LO diakui pada
saat terbit dokumen penetapan atau secara
periodik

- Contoh : pajak reklame, sewa diterima di muka.


PENDAPATAN-LO
Pengukuran Pendapatan-LO
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran)

Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan-LO


disajikan dalam Laporan Operasional (LO).
Rincian dari Pendapatan-LO dijelaskan dalam
Catatan atas laporan Keuangan (CaLK). .
Transaksi Pihak Yang Terkait Dokumen Yang Sistem dan
Terkait Prosedur Akuntansi

Akuntansi Dengan Penetapan Penetapan • Pendapatan-LO


Pendapatan-LO dan Pendapatan-LO Pendapatan-LO diakui sebelum
Pendapatan-LRA • Kepala SKPD yang • SKP-Daerah penerimaan kas
• SKRD
menerbitkan SKP-
• Tanda Bukti • Pendapatan-LO
Daerah dan SKRD Penerimaan diakui bersamaan
• PPK-SKPD • Surat Tanda Setoran dengan
• Pihak Ketiga • Bukti transfer/setor penerimaan kas
(WP/WR/pihak • Nota Kredit bank • Pendapatan-LO
ketiga lainnya) • Bukti memorial diakui setelah
penerimaan kas
Dengan Penetapan Penetapan
Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA • TBP
• PPK-SKPD • STS
• Bendahara • Bukti transfer/setor
Penerimaan • Nota kredit bank
• BUD • Bukti transaksi
penerimaan kas
lainnya
Jurnal standar pendapatan-LO dan LRA pada SKPD
- Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas
- Pada saat dokumen penetapan pendapatan diterbitkan:

- Pada saat kas diterima oleh bendahara penerimaan atau BUD yang didukung
dengan surat tanda setoran dari pihak ketiga:

• Ada satu jurnal yang masih diperlukan pada saat kas diterima
Bendahara Penerima (?)
Jurnal pendapatan-LO pada SKPD (lanjutan)

- Untuk proses penyajian LOpenerimaan kas akan


mendebet akun kas pada saat peneriman kas.

- Untuk proses penyajian LRApenerimaan kas


menggunakan perubahan SAL.

Contoh : pada saat pihak ketiga menyetor kas, jurnal:


Jurnal Pendapatan-LO pada PPKD
Pembayaran/Kas langsung ke Kas Daerah
Pendapatan-LO Diakui Bersamaan dengan Penerimaan Kas
Jurnal Standar Pendapatan-LO dan LRA pada SKPD:
1. a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka dicatat dengan
jurnal sebagai berikut: :
Kas di Bendahara Penerimaan ……………………………xxx
Pendapatan –LO……………………………………………… xxx
Perubahan SAL…………………………………………………xxx
Pendapatan –LRA …………………………………………… xxx

b. Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah, dicatat
dengan jurnal sebagai berikut:
R/K PPKD ………………………………………………………..xxx
Kas di Bendahara Penerimaan ……………........ xxx

2. Bila pihak ketiga langsung menyetor ke Kas Daerah, maka dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
R/K PPKD ………………………………………………………..xxx
Pendapatam-LO ……………….……………........ xxx
Perubahan SAL…………………………………………………xxx
Pendapatan –LRA …………………………………………… xxx
PENDAPATAN-LO dan LRA

Jurnal Pendapatan-LO pada PPKD (BUD):


Pada saat BUD menerima setoran dari
Bendahara Penerimaan ataupun setoran
langsung dari pihak III ataupun wajib pajak,
maka dicatat oleh PPKD dengan jurnal
sebagai berikut:
Kas di Kas Daerah…………………………….....……………………xxx
R/K SKPD.................... ………………………………………..xxx
Pendapatan-LO Diakui setelah Penerimaan Kas
Jurnal Standar Pendapatan-LO dan LRA pada SKPD

1. a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan berdasarkan Surat


Tanda Setoran dari pihak ketiga, Pendapatan-LO belum bisa diakui,
sehingga dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Kas di Bendahara Penerimaan ……………………xxx
Pendapatan diterima di muka ................... xxx

Perubahan SAL ……..…………………..……........xxx


Pendapatan-LRA........................... xxx

b. Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah, maka
dicatat dengan jurnal
R/K sebagai berikut :
PPKD ……………………..…………………..……........xxx
Kas di Bendahara Penerimaan............. xxx
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO dan LRA
.
2 Apabila pihak ketiga langsung menyetorkan ke Kas Daerah (tidak)
melalui Bendahara Penerimaan), maka dicatat dengan jurnal sbb :

R/K PPKD……………………………… ……………………xxx


Pendapatan diterima di muka ................... xxx

3.Apabila telah jatuh tempo/ penyusunan laporan keuangan,


maka untuk pengakuan Pendapatan-LO, dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:
Pendapatan diterima di muka … ……………………xxx
Pendapatan-LO ……………………..................... xxx
AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA DAN
LO
Jurnal pada PPKD (BUD):
Pada saat BUD menerima setoran dari
Bendahara Penerimaan ataupun setoran langsung
dari pihak III ataupun wajib pajak, maka
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Kas Daerah ……………………………… ……………………xxx


R/K SKPD ……………………………………………..... xxx
AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA DAN
LO pada BLUD
Pendapatan BLUD adalah jumlah seluruh pendapatan
operasional yang diterima oleh BLUD yang berasal
barang/jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat, hasil
kerjasama dengan pihak lain atau hasil usaha lainnya
Pendapatan Lo adalah Jumlah penerimaan LRA periode tahun
ybs ditambah pendapatan yang masih harus diterima
dikurangi dengan pembayaran piutang pendapatan tahun
sebelumnya
Pendapatan LRA adalah semua penerimaan kas yang sudah
mendapat pengesahan dari BUD
Akuntansi Keuangan yang
diselenggarakan Oleh PPKD
Akuntansi Pendapatan –LO dan Pendapatan-LRA

Akuntansi Beban, Belanja, dan Transfer

Akuntansi Penerimaan Pembiayaan

Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan

Akuntansi Aset dan Kewajiban

Akuntansi Koreksi
Akuntansi Pendapatan –LO dan Pendapatan-
LRA

Dana
Pendapatan
perimbangan
Lain bagi
hibah
lain
Pendapatan
Pendapatan transfer

Danapajak
hasil
Pendapatan
otonomi
provinsi
dana
pendapatan
● Transfer
dari
khusus yang
dari
pemerintah
Pendapatan
darurat dana

Danaprovinsi
pemerintah
otomi
Pendapatan pusat
sah Lainnya
penyesuaian

Pendapatan yang
dikelola PPKD
Dana perimbangan
Dana bagi hasil pajak

Dana bagi hasil sumber daya alam

Dana alokasi umum

Dana alokasi khusus

Ke
Dana otonomi khusus
Dana otonomi
Dana otonomi
khusus papua
khusus papua barat

Dana
Dana otonomi
infrastruktur
khusus aceh otsus papua
Ke
Dana penyesuaian

Dana
Tunjangan Dana Bantuan
tambahana Dana insentif
profesi guru operasional
penghasilan daerah
PNS Sekolah
Guru PNS

Ke
Pihak yang terkait
Kementrian keuangan

PPKD

BUD

Fungsi Akuntansi PPKD

Bank kas daerah

Untuk pendapatan hibah juga melibatkan:

Pemerintahan daerah lain

Pihak pemberi hibah selain pemerintah


Dokumen terkait transfer pusat ke
pemerintah provinsi/kabupaten/kota
DAU: perpres RI tentang Dana Alokasi Umum daerah Provinsi dan kabupaten/kota

PMK tentang bagi hasil pajak penghasilan

PMK tentang perkiraan alokasi dana bagi hasil sumber daya alam

PMK tentang Alokasi kurang bayar Dana bagi hasil

DAK: PMK tentang Pedoman Umum dan Alokasi dana Alokasi khusus

PMK tentang TPG PNS daerah , PMK tentang Dana tambahan penghasilan guru PNS daerah

PMK tentang alokasi dana BOS (untuk provinsi), peraturan kepala daerah tentang satuan pendidikan dasar penerima dana BOS, rekening koran Bank satuan pendidikan dasar penerima hibah BOS dari provinsi.

PMK tentang alokasi dana insentif daerah

Dana bagi hasil:

Dana Otonomi Khusus: PMK tentang Alokasi Dana Otonomo khusus ke provinsi

Dana Penyesuaian
Dokumen- dokumen yang terkait dengan lain-
lain pendapatan yang sah

Naskah perjanjian hibah daerah

Naskah perjanjian penerusan hibah

Dana Hibah ●


Dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan untuk
permintaan pencairan dana hibah dari pemerintah
Berita acara serah terima barang yang dihibahkan

Dana ●
Keputusan mentri keuangan
darurat: tentang Alokasi dana darurat
Dokumen yang terkait dengan transfer dari
pemerintah ke provinsi ke kabupaten/kota

Dana bagi hasil provinsi: peraturan gubernur tentang penetapan alokasi bagi hasil
pajak provinsi ke kabupaten/kota

Dana otonomi khusus ke kabupaten /kota : peraturan gubernur tentang alokasi dana
otonomi khusus kepada kabupaten/kota

Nota kredit dari bank kas daerah pemerintah kabupaten.


Sistem dan Prosedur Akuntansi
Pengakuan pendapatan Transfer-LO
Dana bagi hasil

Diakui PPKD pemerintah provinsi/ kabupaten/kota saat terbitnya peraturan PMK tentang perkiraan perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil atau Alokasi Kurang Bayar Dana bagi hasil

Diakui PPKD kab/kota saat terbitnya peraturan gubernur tentang bagi hasil apjak provinsi ke kab/kota

Dana Alokasi umum



Diakui saat terbitnya peraturan Peresiden tentang DAU Daerah Provinsidan kab/kota

Dana Alokasi khusus



Diakui saat terbitnya peraturan PMK tentang DAK

Dana penyesuaian

Diakui saat terbitnya PMK tentang TPG PNS daerah/Alokasi Dana Insentif Daerah

Saat diterbitkan nya PMK tentang Alokasi Dana BOS

Pendapatan Dana otonomi Khusus



Diakui pemerintah provinsi saat terbitnya PMK tentang alokasi Dana Otonomi Khusus

Diakui pemerintah kab/kota saat diterbitkan peraturan Gubernur tentang Alokasi Dana Otonomi khusus kpd kab/kota

Pendapatan hibah

Diakui saat disepakatinya naskah perjanjian hibah daerah

Jika dalam bentuk barang yg diterima sebelum adanya naskah perjanjian hibah daerah diakui berdasarkan tgl berita acara serah terima barang (dinilai berdasarkan harga wajar pada tgl pengakuan

Pendapatan dana darurat



Diakui saat terbitnya Keputusan Mentri Keuangan tentang alokasi Dana Darurat
Prosedur akuntansi atas pencacatan
Saat dana ditransfer
Berdasarkan
negara/
Fungsi
notadari kas
kredit
pendapatan transfer:
dariakuntansi
kas daerah
bank PPKD
kas ke kas
mencatat
daerah
daerah,
provinsi/
pendapatan
kab/kota,
transfer
maka saat
bank
fungsi akuntansi
ditetapkan
kas daerah/diterimanya
PPKD
membuat notadokumen
kredit
membukukan
peraturan
disampaikan pendapatan
perundang
kepadaundangan
fungsi
transfer-LRA
akuntansi PPKD
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli
Daerah-LO Sebelum Kas Diterima
Flowchart Pelunasan Pendapatan Asli
Daerah-LO Oleh WP/WR
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-
LO Bersamaan Dengan Penerimaan Kas
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-
LO Setelah Penerimaan Kas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai