Anda di halaman 1dari 23

BAB 22 SURAT PERNYATAAN

LANGGANAN
(CLIENT
REPRESENTATION
LETTER)
PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION
LETTER
Standar Audit (SA) 580 dari SPAP – IAPI mengatur tentang
Representasi Tertulis yang dalam praktik akuntan publik dikenal
sebagai Surat Penyataan Langganan.
SA 580 berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2013 (untuk emiten), atau 1 Januari 2014 (untuk entitas selain
emiten).
SA 580 harus dibaca bersamaan dengan SA 200 – tujuan
keseluruhan auditor Independen dan Pelaksanaan audit
berdasarkan Standar Audit. Selain itu terdapat beberapa SA yang
memuat ketentuan Representasi Tertulis, yaitu:
• SA 240, “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan
Kecurangan dalam suatu Audit atas Laporan Keuangan”—
paragraf 39.
• SA 250, “Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan
dalam Audit atas Laporan Keuangan”—paragraf 16.
• SA 450, “Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang
Diidentifikasi selama Audit”—paragraf 14
• SA 501, “Bukti Audit –Pertimbangan Spesifik atas Unsur
Pilihan”— paragraf 12
• SA 540, “Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi
Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang
Bersangkutan”— paragraf 22
• SA 550, “Pihak Berelasi”—paragraf 26
• SA 560, “Peristiwa Kemudian”—paragraf 9
• SA 570, “Kelangsungan Usaha”—paragraf 16(e)
• SA 710, “Informasi Komparatif—Angka Koresponding dan
Laporan Keuangan Komparatif”—paragraf 9

SA 580 berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk


memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam audit atas
laporan keuangan.
Menurut SA 580, representasi tertulis adalah
suatu pernyataan tertulis yang diberikan kepada
auditor untuk mendukung bukti audit lain.
Representasi tertulis dalam konteks ini tidak
termasuk laporan keuangan, asersi yang terdapat
didalamnya, atau buku dan catatan yang
mendukung laporan keuangan tersebut.
Karena representasi tertulis merupakan bukti
audit yang diperlukan, maka opini auditor tidak
dapat diberi tanggal sebelum tanggal representasi
tertulis. Tanggal dalam representasi tertulis harus
dibuat sedekat mungkin dengan tetapi tidak setelah
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan.
Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan
kepada klien, auditor harus meminta surat pernyataan
langganan (client representation letter), dan klien harus
memberikannya.
Tanggal surat pernyataan langganan harus sama
dengan tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit
field work) dan tanggal laporan akuntan publik.
Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu
mana auditor harus menjelaskan hal-hal atau kejadian
penting sesudah tanggal laporan posisi keuangan.
Surat pernyataan langganan tersebut harus
ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang
berwenang, biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi
atau Direktur Utama, dan dicetak di atas kop surat klien,
walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor
akuntan publik.
Jadi, surat pernyataan langganan adalah surat yang
dibuat oleh klien, ditujukan kepada kantor akuntan publik,
yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang
penting, antara lain sebagai berikut.
1. Bahwa manajemen menyadari, merekalah yang
bertanggung jawab terhadap kewajaran penyajian
laporan keuangan perusahaan sesuai dengan
ETAP/PSAK/IFRS.
2. Bahwa semua data, catatan dan laporan akuntansi,
notulen rapat direksi dan pemegang saham serta
informasi-informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
audit, seluruhnya sudah diperlihatkan kepada akuntan
publik dan tidak ada yang disembunyikan.
3. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan, misalnya:
● piutang yang disajikan di laporan posisi keuangan (neraca)
semuanya bisa tertagih atau sudah dibuatkan penyisihan yang
cukup untuk piutang yang diragukan bisa tertagih;
● aset tetap yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca)
semuanya merupakan milik perusahaan dan dicatat
berdasarkan harga perolehan atau fair market value;
● utang/liabilitas yang tercantum di laporan posisi keuangan
(neraca) betul-betul merupakan liabilitas perusahaan dan tidak
ada liabilitas kepada pihak ketiga yang belum dicantumkan di
laporan posisi keuangan (neraca).
4. Menyatakan ada atau tidaknya aset perusahaan yang dijadikan
jaminan atas kredit yang diperoleh dari bank. Jika ada aset yang
dijadikan jaminan, harus dijelaskan aset apa saja yang
dijaminkan dan dijaminkan kepada siapa.
5. Menyatakan ada atau tidaknya liabilitas bersyarat (contingent liability) per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Kalau ada harus dijelaskan dalam
bentuk apa.
Contingent liability adalah liabilitas perusahaan kepada pihak ketiga yang
mungkin terjadi, mungkin juga tidak terjadi, tergantung pada kejadian di periode
yang akan datang.
Contingent liability bisa berasal dari pendiskontoan wesel tagih atau jika ada
tuntutan terhadap perusahaan di pengadilan yang pada tanggal laporan posisi
keuangan (neraca), belum ada keputusan hukum dari pengadilan tersebut.
6. Menyatakan ada atau tidaknya transaksi-transaksi hubungan istimewa (related
party transactions) dengan perusahaan induk (holding company), perusahaan
anak (subsidiary company), atau perusahaan afiliasi (affiliated company).
Jika ada transaksi hubungan istimewa, misalnya dalam bentuk pembelian atau
penjualan barang dagangan antar perusahaan dalam satu grup, maka harus
dinyatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan dengan harga pasar yang wajar
(arms length transactions), dan harus dijelaskan juga berapa jumlah transaksi
tersebut.
7. Menyatakan ada atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) yang mempunyai pengaruh yang penting atau material
terhadap kewajaran laporan keuangan, misalnya terjadinya kebakaran sesudah
tanggal laporan posisi keuangan (neraca) namun sebelum laporan akuntan
diterbitkan.
KEGUNAAN CLIENT REPRESENTATION LETTER

Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan


publik sangat besar sekali. Misalnya jika ternyata klien tidak
mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan atau ada
bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada
kantor akuntan, sehingga ada pihak-pihak yang menggunakan
laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu mengajukan
tuntutan kepada akuntan publik di pengadilan. Dalam hal ini
akuntan publik dapat menunjukkan surat pernyataan langganan
tersebut sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa
disalahkan.
Jika akuntan publik tidak memiliki surat pernyataan
langganan, maka ia bisa disalahkan di pengadilan dan harus
membayar ganti rugi atau dicabut izin praktiknya oleh Menteri
Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya
sehingga merugikan pihak lain.
ISI DARI CLIENT REPRESENTATION LETTER

Surat pernyataan langganan (reprentasi tertulis) umumnya


meliputi hal-hal berikut, jika dimungkinkan:
a. pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya
untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar
(laporan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas, dan arus kas) sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan ETAP/PSAK/IFRS atau basis akuntansi
komprehensif lainnya;
b. tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan;
c. kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat
pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris;
d. tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan
transaksi yang tidak tercatat;
e. informasi mengenai transaksi antarpihak yang memiliki
hubungan istimewa dan piutang atau utang (liabilitas) antarpihak
yang memiliki hubungan istimewa;
f. ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perjanjian kontrak yang
mungkin berdampak terhadap laporan keuangan;
g. informasi mengenai peristiwa kemudian;
h. ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan;
i. komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan
terhadap atau kelemahan dalam praktik pelaporan keuangan;
j. rencana atau maksud yang mungkin akan memengaruhi nilai
atau klasifikasi aset atau liabilitas;
k. pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang
menyangkut pembatasan terhadap saldo kas dan setara kas,
dan pengungkapan line-of-credit atau perjanjian yang serupa;
l. pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi
nilai yang dapat direalisasikan;
m. rugi dari komitmen penjualan;
n. hak atas aset, hak gadai atas aset, dan aset yang dijaminkan;
o. perjanjian untuk membeli kembali aset yang sebelumnya dijual;
p. rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang
melebihi kebutuhan atau pada harga di atas harga pasar;
q. pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hukum atau
peraturan yang dampaknya harus dipertimbangkan untuk
diungkapkan dalam laporan keuangan atau sebagai dasar
untuk mencatat rugi bersyarat;
r. liabilitas lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan;
s. tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah
diberitahukan kemungkinannya oleh penasihat hukum klien;
t. hak atau perjanjian pembelian kembali saham perusahaan
atau modal saham yang disisihkan untuk hak pembelian
saham, waran, konversi, atau persyaratan lainnya.
CONTOH CLIENT REPRESENTATION LETTER

Berikut ini akan disajikan contoh


dari surat pernyataan langganan,
satu dalam bahasa Indonesia dan
satu dalam bahasa Inggris.
Contoh Representation Letter dalam Bahasa Indonesia
Berikut ini contoh surat representasi
menurut SA 580 yang mengasumsikan
bahwa kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku adalah standar akuntansi
keuangan di Indonesia.
Contoh Representation Letter Menurut SA 580

Anda mungkin juga menyukai