Anda di halaman 1dari 7

5 JENIS OPINI AUDIT Beserta Penjalasan

September 26, 2017


5 Opini Audit/Pendapat Auditor:
1. WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) --(Unqualified Opinion)
2. WTP-DPP (Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan) --
(Modified Unqualified Opinion)
3. WDP (Wajar Dengan Pengecualian)--(Qualified Opinion)
4. TW (Tidak Wajar)--(Adverse Opinion)
5. TMP (Tidak Memberikan Pendapat) -- (Disclaimer of Opinion)

Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari
entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan
arus kas. Opini audit ini lah yang menjadi “terjemahan” laporan keuangan yang
digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan untuk
kelangsungan hidup perusahaan.
Opini dapat bermanfaat untuk keberlangsungan perusahaan atau instansi pemerintah.
Opini merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai
tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam perumusan
opini, pemeriksa mengacu kepada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN) yang memberlakukan empat standar pelaporan SPAP yang ditetapkan IAPI,
disamping menambahkan enam standar tambahan.
Opini merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai
tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam LK yang didasarkan pada (i)
kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan, (iii)
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas sistem
pengendalian intern. Singkatnya, opini merupakan informasi utama yang dapat
diinformasikan kepada pemakai informasi (user) tentang apa yang dilakukan auditor
dan kesimpulan yang diperolehnya.
Salah satu laporan yang paling sering diaudit untuk mendapatkan kebenarannya adalah
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan adalah dokumen yang
menyajikan keuangan perusahaan pada periode yang sudah berlalu. Namun, tidak
semua pengguna laporan keuangan adalah orang-orang yang mengerti tentang laporan
keuangan. Oleh karena itu, perlu adanya seorang ahli/perwakilan yang dapat
memberikan opini dan “penerjemahan” atas laporan keuangan yang telah dibuat
perusahaan. Ahli tersebut adalah seorang akuntan publik atau auditor.
Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan apakah sudah sesuai
dalam pengerjaannya yaitu menggunakan standar akuntansi yang berlaku atau pun sesuai dengan
kebijakan yang dibuat perusahaan dan apakah laporan keuangan tersebut dikerjakan sesuai dengan
format yang berlaku juga. Di akhir pekerjaannya dalam memeriksa laporan keuangan, seorang auditor
akan mengeluarkan sebuah opini tentang laporan keuangan tersebut yang dinamakan opini audit
laporan keuangan.

5 opini/pendapat audit
Menurut SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit ada 5
macam, yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) --WTP

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan


secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini
adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria
pendapat wajar tanpa pengecualian antara lain.
1. Laporan keuangan lengkap
2. Tiga standar umum telah dipenuhi
3. Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar
lapangan telah dipatuhi
4. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles)
5. Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan paragraf
penjelas atau modifikasi laporan

2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan


(Modified Unqualified Opinion)-- WTP-DPP
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf
penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya. Auditor
menyampaikan pendapat ini jika:
1. Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
2. Keraguan besar akan konsep going concernAuditor ingin menekankan suatu hal

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) --WDP

Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan


menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Suatu laporan yang diterbitkan dengan qualified opinion apabila auditor yakin bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar tetapi ada
pembatasan ruang lingkup audit atau data keuangan menunjukan kelalaian dalam
mengikuti GAAP/PSAK
4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) --TW

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Suatu laporan yang diterbitkan mendapat opini tidak wajar apabila auditor yakin bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan mengandung salah saji yang meterial atau
menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan perusahaan atau
hasil operasi dan arus kas sesuai dengan GAAP.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
--TMP

Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan


pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan
seluruh laporan keuangan yang disajikan.
Suatu laporan audit yang tidak diberikan pendapat yaitu apabila auditor tidak dapat
meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan
secara wajar atau auditor merasa tidak independen.
Hal ini dapat dilakukan oleh auditor jika saat pada tahapan awal persiapan audit,
perusahaan yang akan diaudit tersebut memiliki integritas yang kurang dan/atau
setelah mengobservasi terlebih dahulu melalui tim pengendalian internal perusahaan
yang diaudit ternyata pengendalian internal nya sudah ketahuan buruk. Maka auditor
boleh untuk tidak memberikan pendapat.
sumber :
buku "Auditing & Jasa Assurance" Pendekatan Terintegrasi, Edisi Kelimabelas Jilid 1.
Penulis : Alvin A. Arens, dkk dengan penyuntingan oleh penulis
https://zahiraccounting.com/id/blog/5-jenis-opini-audit-laporan-keuangan

Pengertian dan Jenis-jenis Opini Audit


By Muchlisin Riadi Senin, 07 Oktober 2013 Add Comment

Pengertian Opini Audit

Ilustrasi Opini Audit

Opini audit menurut kamus standar akuntansi (Ardiyos, 2007) adalah laporan yang diberikan seorang
akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan
perusahaan.

Sedangkan menurut kamus istilah akuntansi (Tobing, 2004) opini audit merupakan suatu laporan yang
diberikan oleh auditor terdaftar yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan
norma atau aturan pemeriksanaan akuntan disertai dengan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa.

Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan
kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya.

Baca Juga
 Teori Perdagangan Internasional
 Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Landasan Hukum Waralaba

 Pengertian, Jenis, Fungsi dan Faktor Tingkat Suku Bunga

Jenis-jenis Opini Audit


Opini yang diberikan atas asersi manajemen dari klien atau instansi peusahaan yang diaudit
dikelompokkan menjadi wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak membeikan
pendapat, dan tidak wajar.

Menurut Standar Profesional Akuntan (PSA 29), opini audit terdiri dari lima jenis yaitu:

a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


Adalah pendapat yang diberikan ketika audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing (SPAP),
auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan laporan keuangan atau tidak terdapat
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat
keadaan berikut:

1. Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan
tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapaty memastikan kerja lapangan telah ditaati.
2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja.

3. Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim yang
berlaku di Indonesia yang ditetapkan pula secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya.
Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian
lain dari laporan keuangan.

4. Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai
perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan
secara memuaskan.

b. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified


Opinion)
Adalah pendapat yang diberikan ketika suatu keadaan tertentu yang tidak berpengaruh langsung
terhadap pendapat wajar. Keadaan tertentu dapat terjadi apabila:

1. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas pendapat auditor independen lain.’


2. Karena belum adanya aturan yang jelas maka laporan keuangan dibuat menyimpang dari SAK.

3. Laporan dipengaruhi oleh ketidak[pastian peristiwa masa yang akan datang hasilnya belum
dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.

4. Tersapat keraguan yang besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

5. Diantara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material dalam penerapan prinsip
akuntansi.

6. Data keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM namun tidak disajikan.

c. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)


Adalah pendapat yang diberikan ketika laporan keuangan dikatan wajar dalam hal yang material, tetapi
terdapat sesuatu penyimpangan/ kurang lengkap pada pos tertentu, sehingga harus dikecualikan. Dari
pengecualian tersebut yang dapat mungkin terjadi, apabila:
1. Bukti kurang cukup
2. Adanya pembatasan ruang lingkup

3. Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).

Menurut SA 508 paragraf 20 (IAI, 2002:508.11), jenis pendapat ini diberikan apabila:
1. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material
tetapi tidak m,empengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum yang berdampak material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun
perubahan dalam prinsip akuntansi.

d. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)


Adalah pendapat yang diberikan ketika laporan secara keseluruhan ini dapat terjadi apabila auditor harus
memberi tyambahan paragraf untuk menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan, disertai dengan
dampak dari akibat ketidakwajaran tersebut, pada laporan auditnya.

e. Opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of opinion)


Adalah pendapat yang diberikan ketika ruang lingkup pemeriksaan yang dibatasi, sehingga auditor tidak
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan IAI. Pembuatan laporannya
auditor harus memberi penjelasan tentang pembatasan ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan
auditor tidak memberi pendapat.

Tahap-tahap Opini Audit

Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), seseorang auditor harus melaksanakan tahap-tahap
audit. Adapun tahap-tahapnya menurut Arens etal (2008:132) yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.


2. Pengujian pengendalian dan transaksi.

3. Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.

4. Penyelesaian dan penerbitan laporan audit.

Daftar Pustaka

 Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Citra Harta Prima: Jakarta.


 Arens, A.A, Elder, R, J. A and Beasley, M.S. 2003. Auditing and Assurance Service: An Intergrated
Approach. Ninth Edition. Prentice Hall. New Jersey.

 IAI. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat: Jakarta.

 IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.

 Riduan Tobing dan Nirwana. 2004. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Atalya Rileni Sucedo.

Anda mungkin juga menyukai