Anda di halaman 1dari 12

Audit Kewajiban Jangka

Pendek, Biaya dan Beban


yang Berhubungan

K AWAU C I U SLI FATU N


NAD IA E K A W U LAN DA RI
Pengertian Kewajiban Jangka Pendek
• Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada
pihak ke tiga, yang jatoh tempo atau harus dilunasi dalam waktu
kurang atau sama dengan satu tahun, atau dalam satu siklus
operasi normal perusahaan, biasanya dengan menggunakan
harta lancar (current asset) perusahaan.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 172),
• Liabilitas (obligation) kini entitas yang timbul dari peristiwa lalu,
penyeselainnya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Penyeselaian
liabilitas masa kini biasanya melibatkan pembayaran kas, penyerahan
aset lain, pemberian jasa, penggantian liabilitas tersebut dengan
liabilitas lain, atau konversi liabilitas menjadi ekuitas. Liabilitas juga
dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditur membebaskan
atau membatalkan haknya.
Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8 )
• Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai libiliatas jangka pendek, jika :
a.    Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus
normal operasi perusahaan , atau
b.    Jatoh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari
tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
Contoh Kewajiban Jangka Pendek
• Hutang Dagang (Account Payable ) • Hutang Deviden
• Pinjaman Dari Bank (Short Term Loan) • Pendapan yang diterima dimuka
• Bagian dari kewajiban jangka panjang • Uang Muka Penjualan
tempo dalam waktu kurang atau sama
dengan satu tahun (Current Portion of • Hutang Pemegang Sahajtohm
Long Term Loan)
• Hutang Leasing yang jatoh tempo
• Hutang Pajak (Taxes Payable) satu tahun yang akan dating
• Biaya yang masih harus dibayar • Hutang Bunga
(accrued expenses)
• Voucher Payable • Hutang Perusahaan Afiliasi (Hutang
dalam rangka hubungan khusus)
 
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa kewajiban jangka pendek, yaitu :
1.         Kecenderungan perusahaan untuk 2.         Perbedaan antara Account
mencatat kewajibannya lebih rendah dari
yang sebenarnya (understatment of
Payable dan Accrued Expenses
liabilities) dengan tujuan untuk
melaporkan laba lebih besar dari jumlah Karena acccount payable angka
yang sebenarnya. lebih pasti karena perusahaan
mencatat hutangnya berdasarkan
Misalnya dengan tidak mencatat sebagian
biaya dan pembelian barang dagangan / invoice yang diterimanya dari
bahan baku yang belum dibayar. supplier, sedangkan accrued
“ untuk ini auditor harus melakukan
expenses angkanya didasarkan
prosedur yang disebut “ searching of pada estimasi, sehingga
unrecorded liabilities”, dengan cara jumlahnya kurang pasti
memeriksa pembayaran sesudah tanggal dibandingkan account payable.
neraca.
Tujuan pemeriksaan (audit objectivies) kewajiban
jangka pendek adalah untuk memeriksa apakah:
 Terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka pendek.
Kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh
bukti – bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betul –
betul terjadi.
Semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha.
Biaya bunga dan bunga terhutang dari hutang jangka pendek telah
dicatat per tanggal neraca
Biaya bunga hutang jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca betul telah
terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
Penyajian kewajiban jangka pendek didalam neraca dan catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).
Accrued expenses jumlahnya reasonable (masuk akal / wajar) atau tidak, dalam arti
tidak teralu besar dan tidak terlalu kecil. Karena kalau jumlahnya terlalu besar berarti
laba akan dilaporkan terlalu kecil (understated) dan kalau accrued expenses terlalu
kecil berarti laba akan dilaporkan terlalu besar (overstated).
Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal laporan
posisi keuangan (neraca), sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih
kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga
tidak terjadi “ bank default”.Biasanya dalam perjanjian kredit bank mecantumkan
beberapa persyaratan yang harus dipatuhi nasabahnya
Prosedur pemeriksaan kewajiban jangka
pendek
o Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek
o Minta rincian dari kewajiban jangka pendek , baik hutang dagang maupun kewajiban lainnya,
kemudian periksa penjumlahannya (footing) serta cocokan saldonya dengan saldo hutang
dibuku besar (controlling account).
o Untuk hutang dagang cocokan saldo masing – masing supplier dengan saldo menurut
subsidiary ledger hutang dagang (jika jumlah suppliernya banyak , tidak usah 100 %).
o Secara test basis (sampling) , periksa bukti pendukung dari saldo hutang kepada beberapa
supplier, perhatikan apakah angkanya cocok dengan purchase requisition, purchase order,
receiving report dan supplier invoice. Periksa juga perhitungan mathematic (mathematical
accuaracy) dari dokumen – dokumen tersebut dan otorisasi dari pejabat perusahaan yang
berwenang.
o Seandainya terdapat monthly statement of account dari supplier, maka harus dilakukan
rekonsiliasi antara saldo hutang menurut statement of account tersebut dengan saldo
subsidiary ledger hutang.
o Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier baik yang saldonya besar
maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya.
o Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang
belum dicatat per tanggal neraca dan untuk meyakinkan diri mengenai kewajaran saldo hutang
per tanggal neraca.
o Seandainya ada hutang kepada bank baik dalam bentuk kredit modal kerja , kredit investasi,
maupun kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank, periksa surat peranjian kreditnya dan
buatkan excerpet dari perjanjian kredit tersebut, dan periksa otorisasi dari direksi untuk
perolehan kredit bank tersebut.
o Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi,
yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa
perjanjian kreditnya dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
o Seandainya ada hutang leasing , periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar
akuntansi sewa guna usaha dan apakah bagian yang jatoh tempo dalam waktu satu tahun yang
akan datang sudah dicatat (direklasifikasi) sebagia hutang jangka pendek.
o Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dengan
jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi laba.
o Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang maka harus ditelusuri apakah ini
merupakan uang muka pembelian atau karena adanya pengembalian barang yang
dibeli tetapi sudah dilunasi sebelumnya.
o Seandainya ada uang muka penjualan per tanggal neraca, periksa bukti
pendukungnya dan periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan diperiode
berikutnya misalnya dengan mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli.
o Seandainya ada kredit jangka panjang, harus diperikasa apakah bagian yang jatoh
tempo satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasikan sebagai hutang
jangka pendek.
o Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut
pertanggal neraca telah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia per tanggal neraca, dan selisih kurs yang terjadi dibebankan
/ dikreditkan pada rugi laba tahun berjalan.
o Untuk hutang PPH 21 dan PPN periksa apakah hutang tersebut sudah dilunasi pada
periode berikutnya.
o Periksa dasar perhitungan accrued expenses yang dibuat oleh peusahaan
apakah sudah konsisten dengan dasar perhitungan tahun sebelumnya.
Selanjutnya itu diperiksa pembayaran sesudah tanggal neraca.
o Perikasa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian – perjanjian
yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga, untuk mengetahui apakah
semua kewajiban yang tercantum dalam notulen dan perjanjian tersebut
sudah dicatat per tanggal neraca.
o Kirim konfirmasi kepada penasehat hukum perusahaan.
o Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai masalah
dibidang hukum yang memerlukan bantuan dari legal consultant atau lawyer.
o Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek dineraca dan catatan atas
laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(SAK).

Anda mungkin juga menyukai