Anda di halaman 1dari 14

AUDIT KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG
NAMA KELOMPOK 4
I NENGAH SETYA ADIWIBAWA KADEK SEPTARIANA APSARI
(2115613068) (2115613073)

NI KADEK DIAN ARVITA DWIYANTI


LUH EKA AYU UTAMI (2115613118)
(2115613103)
TOPIK PEMBAHASAN

Pengertian kewajiban jangka Penyajian Kewajiban Jangka


Jenis Kewajiban Jangka Pendek
pendek Pendek

Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Prosedur Pemeriksaan Audit Contoh Kertas Kerja Audit
Jangka Pendek Jangka Pendek Jangka Pendek
Pengertian kewajiban jangka pendek

Kewajiban perusahaan kepada pihak


ketiga, yang jatuh tempo atau harus
dilunasi dalam waktu kurang atau sama
dengan satu tahun, atau dalam satu siklus
operasi normal perusahaan,biasanya
dengan menggunakan harta lancer
(current asset) perusahaan.
Jenis Kewajiban Jangka Pendek
01 02 03

Pinjaman dari bank


Utang usaha jangka pendek Utang Pajak

04 05 06
Biaya yang masih Voucher payable
harus dibayar Utang deviden
Jenis Kewajiban Jangka Pendek

07 08 09
Pendapatan yang diterima
Uang muka penjualan Utang pemegang saham
dimuka

10 11 12
Utang leasing Utang bunga Utang perusahaan afiliasi
Penyajian Kewajiban Jangka Pendek

Utang disajikan dalam neraca sebesar nilai tercatat (carrying amount). Hal-hal
yang perlu diungkapan dalam penjelasan pos-pos neraca yaitu rincian dari
masing-masing jenis utang (apabila rinciannya banyak atau lebih dari satu
halaman sebaiknya dibuat lampiran), jatuh tempo, tingkat bunga, amortisasi
disonto/Premi, dan selisih kurs utang dalam valuta asing yang terjadi antara kurs
transaksi dan kurs tanggal neraca.
Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Pendek
1. Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek.
2. Liabilitas jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh bukti-bukti yang lengkap
dan berasal dari transaksi yang betul-betul terjadi.
3. Semua liabilitas jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal neraca.
4. Kewajiban leasing jika ada, sudah dicatat sesuai dengan standar akuntansi sewa guna
usaha(PSAK30).
5. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka pendek telah dicatat pertanggal
neraca.
6. Penyajian liabilitas jangka pendek di dalam neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
7. Biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca betul telah terjadi,
dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
8. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi
”Bank Default”.
9. Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal neraca, Bank
Indonesia per tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada rugi
laba tahun berjalan.
Prosedur Pemeriksaan Audit Jangka Pendek
 Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek.
 Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik hutang maupun kewajiban lainnya,
kemudian periksa penjumlahannya serta cocokkan saldonya dengan saldo hutang di buku
besar.
 Untuk hutang agang cocokkan saldo masing-masing supplier dengan saldo menurut subdiary
ledger hutang dagang (jika jumlah supplier banyak, tidak usah 100%).
 Secara test basis, periksa bukti pendukung dari saldo hutang kepada beberapa supplier,
perhatikan apakah angkanya cocok dengan purchase requisition, purchase order, receiving
report, dn supplier invoice. Periksa juga perhitungan mathematic dari dokumen-dokumen
tersebut dan otorisasi dai pejabat perusahan yang berwenang.
 Seandainya terdapat monthly statement of account dari supplier, maka harus dilakukan
rekonsiliasi antara saldo hutang menurut statement of account tersebut dengan saldo subdiary
ledger hutang.
 Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier baik yang saldonya
besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya.
 Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang
belum dicatat per tanggal neraca dan untuk meyakinkan diri mengenai kewajaran saldo hutang
pertanggal neraca.
 Seandainya ada hutang kepada bank baik bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun
kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan
buatkan excerpt dari perjanjian kredit tersebut, dan periksa otorisasi dari direksi, dewaan
komisaris dan RUPS untuk perolehan kredit bank tersebut.
Prosedur Pemeriksaan Audit Jangka Pendek
 Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi,
yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan datang, harus dikirm konfirmasi,
periksa perjanjian kreditnya dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman
tersebut.
 Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar
akuntansi sewa guna usaha (PSAK No.30) dan apakah bagian yang jatuh tempo
dalam waktu saru tahun yang akan datang sudah dicatat sebagai kewajiban jangka pendek.

 Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dan tie-
up jumlah beban bunga tersebut dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi,
perhatikan juga aspek pajaknya.
 Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang maka harus ditelusuri apakah ini merupakan
uang muka pembelian atau karena adanya pengembalian barang yang dibelu tetapi sudah
dilunasi sebelumnya. Kalau jumlahnya besar(material) hrus direklasifikasi sebagai piutang.
 Seandainya ada uang muka penjualan pertanggal neraca, periksa bukti pendukungnya dan
periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan di periode berikutnya mislanya dengan
mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli.
 Seandainya ada kredit jangka panjang, harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo satu
tahun akan dapatng sudah direklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek.
 Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut per tanggal
neraca telah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
per tanggal neraca, dan selisih kurs yang terjadi dibebankan/dikreditkan pada rugi laba tahun
berjalan.
Prosedur Pemeriksaan Audit Jangka Pendek

 Untuk hutang PPh 21 dan PPN periksa apakah hutang tersebut sudah dilunasi pada periode
berikutnya. Seharusnya hutang PPh 21 dan PPN per 31 Desemeber dilunasi di bulan January
tahun berikutnya. Sedangkan untuk PPh Badan harus diperiksa apakah pada waktu mengisi
dan memasukkan SPT PPh Badan, perusahaan telah membayar PPh 29.
 Periksa dasar perhitungan accrued expenses yang dibut oleh perusahaan, apakah reasonable
dan konsisten dengan dasar perhitungan tahun sebelumnya. Selain itu harus diperiksa
pembayaran sesudh tanggal neraca.

 Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dari perjanjian-perjanjian yang dibuat
perusahaan dengan pihak ketiga, untuk mengetahui apakah semua kewajiban yang tercantum
dalam notulen dan perjanjian tersebut sudah dicatat per tanggal neraca.
 Kirim konfirmasi kepada penasihat hukum perusahaan.
 Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek di neraca dan catatan atas laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Contoh Kertas Kerja Audit Jangka Pendek

Saldo utang subordinasi 31 Desember 2019:


a. utang kepada Ny.Chrisanto Rp 100.000.000 conf
b. utang kepada Pak Purwanto Rp 110.000.000 conf
c. utang kepada Ny. Rosita Rp 50.000.000 conf
d. utang kepada Ny. Roro Rp 50.000.000 conf
e. utang kepada Pak Alek Rp 90.000.000 conf
f. jumlah utang subordinasi Rp 400.000.000 L^

Utang subordinasi diterima dari pemegang saham di tahun 2016. Tanggal jatuh tempo
utang tersebut tidak ditentukan karena baru akan dibayar Kembali pada saat
perusahaan sudah mempunyai dana yang sucup. Atau bisa juga dialihkan sebagai
setoran modal. Atas utang tersebut tidak dibebankan bunga

Conf = sesuai dengan jawaban konfirmasi


^ = check footing
L = cocok dengan buku besar
Contoh Kertas Kerja Audit Jangka Pendek
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai