Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR AUDIT HUTANG JANGKA

PENDEK DAN HUTANG JANGKA


PANJANG

Disusun oleh
Drs. Undang Gartiwa, SK, MA, Ak .ed..
Reg. Negara D-2276 :

Fadlun
Puteri Ratu Sabarini
PENGERTIAN
 1. Hutang lancar (jangka pendek) meliputi semua kewajiban yang
akan dilunasi di dalam periode jangka pendek (1 tahun atau kurang
dari tanggal neraca, atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan) 2.
dengan cara mengurangi aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva
lancar atau dengan menimbulkan hutang lancar yang lain.
 3. Termasuk current liabilities. Diantaranya, hutang dagang/ account,
pinjaman bank jangka pendek/ short term loan, hutang pajak/ tax,
biaya yang masih harus di bayar, pinjaman bank jangka panjang yang
sudah jatuh tempo.
 4. Utang Jangka Panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak
ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari
satu tahun yang akan datang.
 5. Termasuk long term liabilities, a.l. Kredit Investasi (Long Tream
Loan), Hutang Obligasi (Bond Payable), Wesel Bayar (Promissory Notes),
Hutang kepada pemegang saham atau Perusahaan Induk ( Holding
Company) atau kepada Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company), Hutang
Subordinasi (Subordinated Loan), Bridging Loan, Hutang Leasing
(hutang dalam rangka sewa guna).
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

1. Pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka pendek.

2. Minta perincian kewajiban jangka pendek,periksa penjumlahannya (footing)

serta cocokkan saldonya dengan saldo hutang di buku besar ( controlling

account).
3. Untuk hutang dagang, cocokkan saldo masing-masing supplier dengan saldo

menurut subsidiary ledger hutang dagang.

4. Secara test basis (sampling) periksa kecocokkan bukti pendukung saldo

hutang kepada supplier (purchase requisition, purchase order, receiving

report dan supplier invoice) perhitungan matematis (mathematical accuracy)


dan otorisasi.

5. Jika terdapat monthly statement of account dari supplier, lakukan rekonsiliasi

saldo hutang menurut dokumen tersebut dengan saldo subsidiary ledger

hutang.
6. Kirim konfirmasi ke beberapa supplier baik yang saldonya besar maupun

yang saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya.

7. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca ( subsequent payment), apakah

ada kewajiban yang belum dicatat (unrecorded liabilities) dan kewajaran

saldo hutang per tanggal neraca.???

8. Jika ada hutang dari bank/pemegang saham/direksi/ perusahaan afiliasi

kirimkan konfirmasi. Periksa pembebanan bunga atas pinjaman dan surat

perjanjiannya, buatkan excerpt perjanjian kredit dan periksa otorisasinya.

9. Pencatatan hutang leasing harus sesuai dengan PSAK No. 30 (sewa guna

usaha), dan pencatatan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

yang akan datang (reklasifikasi).

10. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga (keakuratan dan tie up beban

bunga dengan yang tercantum pada laporan laba rugi) dan aspek pajaknya.
11. Telusuri asal saldo debit hutang dagang ??? (apakah dari uang muka

pembelian atau pengembalian barang yang dibeli tapi sudah dilunasi

sebelumnya). Reklasifikasi sebagai piutang jika jumlahnya besar

(material).

12. Periksa bukti pendukung uang muka penjualan per tanggal neraca dan

apakah sudah diselesaikan diperiode berikutnya ( subsequent clearance).

13. Periksa kredit jangka panjang dan apakah bagian

yang jatuh tempo 1 tahun (???)yang akan datang sudah di

reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek.


14. Periksa kewajiban dalam mata uang asing, apakah sudah dikonversikan

kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengan BI per tanggal neraca dan

selisih kurs dibebankan/di kreditkan pada laba rugi tahun berjalan.


15. Periksa pelunasan hutang PPh 21 dan PPN periode berikutnya (hutang PPh

21 dan PPN per 31 Desember harus dilunasi bulan Januari tahun berikutnya).

Periksa PPh Badan, apakah saat mengisi dan memasukkan SPT PPh Badan,

perusahaan telah membayar PPh 29 (setoran akhir).

16. Periksa dasar perhitungan accrued expenses perusahaan, apakah

reasonable dan konsisten dengan dasar perhitungan tahun sebelumnya dan


periksa pembayaran sesudah tanggal neraca.

17. Periksa notulen rapat direksi ???, pemegang saham, dan perjanjian

yang dibuat dengan pihak ketiga, untuk mengatahui pencatatan per tanggal

neraca semua kewajiban yang tercantum dalam notulen dan perjanjian

tersebut.

18. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan.


19. Periksa kesesuaian penyajian kewajiban jangka pendek dengan PSAK/PABU.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

1. Pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka panjang.


2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka
panjang berikut discount, premium dan bunga selama periode yang
diperiksa.
3. Kirim konfirmasi kepada Bank.
4. Minta copy perjanjian kredit permanent file.

5. Periksa otorisasi perolehan/penambahan kewajiban jangka panjang.

6. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasi

discount/premium dari obligasi.


7. Tie-up jumlah beban bunga dan amortisasi discount/ premium
obligasi dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi.
8. Discount/premium yang belum diamortisasi dilaporkan sebagai
pengurang/penambah dan nilai nominal obligasi.

9. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang dan wesel bayar yang

direnewed (diperpanjang) setelah tanggal neraca, untuk mengetahui

penyajian kewajiban sebagai kewajiban jangka panjang ??? atau

kewajiban lancar.

10. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang atau wesel bayar

yang (telah) dilunasi setelah tanggal neraca (walaupun belum jatuh

tempo), untuk mengetahui perlu tidaknya reklasifikasi sebagai

kewajiban jangka pendek.

11. Kewajiban dari pemegang saham atau direksi dari perusahaan

afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa pembebanan bunga

atas pinjaman tsb.


12. Sesuaikan pencatatan dan penyajian di Neraca tentang
hutang leasing dengan PSAK No. 30 (sewa guna usaha).
13. Periksa kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu 1 tahun y.a.d, sehingga harus di reklasifikasi sebagai
kewajiban jangka pendek.

14. Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal


neraca kedalam kurs tengah BI dan selisih kurs
dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan ???.

15. Lakukan penelaahan analitis (Analytical Review Procedure)


kewajiban jangka panjang dan biaya bunga, untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan pencatatan biaya bunga.
16. Sesuaikan penyajian kewajiban jangka panjang dalam
laporan keuangan dengan PABU/PSAK.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai