DAN EKONOMI
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007
02 Kebutuhan lnvestasi
03 Modal Kerja
05
06 Proses Perhitungan Analisis Aspek Keuangan
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 193
Pengelompokan Biaya
Halaman 193
Biaya Start-up
Sumber Data
Biaya Modal Investasi
Sumber Data
Biaya Modal Kerja
Sumber Data
Biaya Start-up
Kebutuhan lnvestasi
Ketika mengadakan proses analisis keuangan pengembangan usaha, tahap pertama yang
dilakukan adalah menentukan kebutuhan investasi untuk pengadaan harta tetap dan
kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha atau sering disebut eksploitasi. Besarnya
kebutuhan investasi tersebut bergantung pada volume atau skala usaha yang akan
dikembangkan. faktor lain yang memengaruhi jumlah investasi antara lain sebagai berikut :
a) Luas dan harga tanah yang akan dibeli g) Jumlah unit dan jenis alat berat yang disewa lebih dari
atau diadakan. setahun.
b) Biaya pematangan tanah h) Pada sektor perkebunan tahunan dikenal investasi yang
(penguruk:an, pengolahan, akta jual dikeluarkan untuk Tanarnan Beli Menghasilkan (TBM) mulai
beli, sertifikasi tanah, pembuatan dari pembibitan, penanarnan, dan pemeliharaan baik yang
batas tanah, dan sebagainya) menggunakan tenaga kerja maupun sarana produksi
i) Pada sektor industri dan perkebunan yang memerlukan masa
c) Jumlah dan luas bangunan, termasuk
pembangunan cukup lama dikenal istilah Interest During
desain danjenis konstruk:si.
Construction (IDC), yakni bunga kredit selarna masa
d) Jumlah unit danjenis mesin serta pembangunan tidak dibayarkan oleh perusahaan, tetapi
peralatan produksi termasuk merek. dimasukkan dalarn pokok pinjarnan berupa kredit investasi.
e) Jumlah unit dan jenis mesin dan j) Jumlah unit dan jenis pembuatan jalan, instalasi listrik,
peralatan kantor termasuk: lemari instalasi air bersih dan pembuangan air kotor, instalasi
arsip, komputer dan printer, mesin pemadarn kebakaran, dan sebagainya dapat ditentukan.
ketik, dan sebagainya. k) Investasi untuk perizinan pembangunan pabrik, penggunaan
f) Jumlah unit dan jenis kendaraan laban pertanian, pendirian usaha ( akta notaris ), dan
bermotor. sebagainya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Modal Kerja
Halaman 200
Selain investasi untuk harta tetap, dana yang tersedia juga dapat digunakan untuk
Modal Kerja bagi keperluan biaya operasional atau biaya eksploitasi usaha seperti
yang sudah dijelaskan di atas. Penentuan jumlah kebutuhan modal kerja dalam suatu
pengembangan usaha dapat dilakukan dengan:
a) Menentukan kegiatan-kegiatan kerja e) Menentukan lama periode perputaran
atau proses produksi, yang dimulai dari uang tunai kas mulai dari pengadaan
pengadaan bahan baku, bahan bahan, pemrosesan barang dagangan
penolong, atau sarana produksi lain, hingga terjual menjadi uang tunai
pengolahan hingga terciptanya barang kembali.
jadi, dan penjualan barang dagangan. f) Menentukan besamya cadangan uang
b) Menentukan kebutuhan tenaga kerja kas minimum.
langsung dalam setiap proses kegiatan. g) Menghitung besamya kebutuhan modal
c) Memastikan satuan harga beli setiap kerja minimum, dengan formula:
bahan baku, bahan penolong, serta
upah kerja langsung.
d) Menentukan besamya biaya operasional
tak langsung untuk setiap peri ode Modal kerja = Periode perputaran x
tertentu, biasanya dalam satuan bulan. Biaya pengadaan setiap periode
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Proyeksi arus kas merupakan salah satu perangkat penting dalam Halaman 204
kajian studi kelayakan khususnya aspek keuangan . Dengan
proyeksi arus kas ini , calon investor termasuk bank kreditor akan
dapat melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam segi
keuangan . Selain itu sebagian besar alat analisis keuangan
berpedoman pada arus kas ini karena arus kas ini menyajikan
anggaran keuangan perusahaan untuk semua penerimaan dan
pengeluaran pada masa depan .
Tabel 01
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 206
Tabel 02
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Kas Akhir
Pos-Pos
Proyeksi
Arus Kas Kas Awal
• Kelebihannya: • Kelemahannya:
1. Memperhitungkan nilai uang 1. Lebih sulit dalam penggunaan
karena faktor waktu sehingga perhitungan.
lebih realistis terhadap
perubahan harga. 2. Derajat kelayakan selain
dipengaruhi arus kas juga
2. Memperhitungkan arus kas oleh faktor usia ekonomis
selama usia ekonomis proyek. proyek.
3. Memperhitungkan adanya
nilai sisa proyek
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 212
3.Metode Tingkat Balikan Internal
(Internal Rate of Return - IRR)
Merupakan metode penilaian kelayakan proyek dengan
menggunakan perluasan metode Nilai Sekarang
• Kelebihan: • Kekurangannya:
1. Sudah memperhitungkan nilai 1. Lebih sulit dalam proses
uang yang disebabkan faktor perhitungannya, namun
waktu.
dengan program komputer,
2. Memperhitungkan usia ekonomis masalah perhitungan ini bisa
proyek. diatasi.
3. Memperhitungkan adanya nilai
sisa proyek.
4. Bank lebih mudah menentukan
persentase tingkat suku bunga
maksimum yang bisa ditutup
(covered) proyek.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 213
Profitability Index
• Indeks profitabilitas adalah rasio atau
perbandingan antara jumlah nilai sekarang
arus kas selama umur ekonomisnya dan
pengeluaran awal proyek. Jumlah nilai
sekarang arus kas selama umur ekonomis
hanya memperhitungkan arus kas pada tahun
pertama hingga tahun terakhir, dan tidak
termasuk pengeluaran awal.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 218
Diagram
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 219
2. Asumsi Pasar
Suatu proyek adakalanya memiliki sejumlah pasar yang pasti
(captive market). Artinya, produk yang dihasilkan bisa dipastikan
akan terserap pasar, misalnya produksi beras, kemudian produk
usaha kecil yang pasti dibeli oleh usaha besar dalam ikatan kerja
sama kemitraan usaha, produk jasa kontraktor yang mendapat
order dari pemerintah, dan sebagainya. Untuk usaha-usaha
seperti itu, volume penjualannya sudah bisa dipastikan sesuai
dengan kesepakatannya. Sebaliknya, untuk usaha dengan produk
yang pasarnya bebas, rencana volume penjualan menggunakan
asumsi pasar yang wajar. Artinya, jangan terlalu optimis dan
jangan pula terlalu pesimis. Demikian pula dalam hal penetapan
harga jual produk, bisa dengan persentase tertentu yang
didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 220
Asumsi Teknis
Asumsi dalam segi teknis produksi merupakan faktor yang
tidak bisa ditawar karena untuk bisa menghasilkan produk
dengan kualitas dan kuantitas tertentu harus disediakan sarana
produksi yang telah baku. Apabila sarana produksi berkurang,
tingkat kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan pasti akan
menurun. Oleh karena itu, dalam perhitungan aspek keuangan,
penyediaan sarana produksi diasumsikan lancar tanpa hambatan.
Namun, jika ada perubahan dalam sarana produksi, misalnya
dalam hal jenis, waktu penyediaan, kesulitan transportasi, dan
sebagainya, antisipasi akan dilakukan biasanya dengan
menetapkan tingkat kenaikan harga atau biaya produksi.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Langkah selanjutnya
Halaman 220
Thank you