Anda di halaman 1dari 31

ASPEK KEUANGAN

DAN EKONOMI
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007

ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI


01 Pengertian

02 Kebutuhan lnvestasi

03 Modal Kerja

04 Proyeksi Arus Kas

05 Alat Analisis Kelayakan

05
06 Proses Perhitungan Analisis Aspek Keuangan
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 193

ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI

Informasi dan data yang diperoleh


dari analisis pada aspek-aspek
sebelumnya menjadi dasar bagi
perhitungan aspek keuangan dan
ekonomi ini. Semua kegiatan yang
dilakukan untuk mendukung
operasional perusahaan pada
hakikatnya tidak bisa lepas dari
biaya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,

Pengelompokan Biaya
Halaman 193

Biaya Modal Investasi

Dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap yang akan


digunakan perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya.

Biaya Modal Kerja

Dana yang dikeluarkan untuk membiayai operasional


perusahaan

Biaya Start-up

Investasi yang digunakan untuk mendanai


pendirian usaha bisnis
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 193

Sumber Data
Biaya Modal Investasi

1. Data yang diperoleh dari basil analisis aspek teknis


dan teknologis, berupa:
 Luas tanah dan bangunan yang memenuhi
persyaratan untuk dapat mengoperasikan bisnis
(lokasi tanah dan bangunan, luas tanah, harga beli,
harga sewa, dan sebagainya).
 Peralatan dan teknologi yang digunakan untuk
mendukung operasional perusahaan (misalnya
komputer, kendaraan, forklift, container, dan
sebagainya).
2. Data yang diperoleh dari basil analisis aspek
manajemen, meliputi:
 Pembelian software untuk sistem informasi
manajemen (SIM).
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 194

Sumber Data
Biaya Modal Kerja

1. Data basil analisis aspek pemasaran, berupa:


 Biaya promosi (iklan, pembuatan brosur, spanduk,
dan sebagainya).
 Biaya distribusi.
2. Hasil analisis aspek teknis dan teknologis, berupa:
 Pembelian persediaan baik berupa barang yang siap
dijual sebagai komoditas maupun bahan baku yang
digunakan untuk proses produksi.
 Pembelian bahan pembantu pendukung proses
produksi.
3. Hasil analisis aspek manajemen, meliputi:
 Biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya gaji karyawan.
 Biaya operasional lainnya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 194

Sumber Data
Biaya Start-up

1. Data basil analisis aspek pemasaran, berupa:


 Biaya launching (soft/grand opening) perusahaan.
 Literatur penjualan (katalog, brosur, pamfiet, sampel
produk, dan sebagainya).
2. Data basil analisis aspek legal, meliputi:
 Biaya perizinan dan legalitas yang terdiri atas biaya
notaris, biaya pembuatan TDP/ SIUP/ TDI, biaya
pengesahan badan bukum di Departemen
Perundangan-undangan dan HAM.
 Biaya pendaftaran merek (brand).
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 198

Kebutuhan lnvestasi
Ketika mengadakan proses analisis keuangan pengembangan usaha, tahap pertama yang
dilakukan adalah menentukan kebutuhan investasi untuk pengadaan harta tetap dan
kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha atau sering disebut eksploitasi. Besarnya
kebutuhan investasi tersebut bergantung pada volume atau skala usaha yang akan
dikembangkan. faktor lain yang memengaruhi jumlah investasi antara lain sebagai berikut :
a) Luas dan harga tanah yang akan dibeli g) Jumlah unit dan jenis alat berat yang disewa lebih dari
atau diadakan. setahun.
b) Biaya pematangan tanah h) Pada sektor perkebunan tahunan dikenal investasi yang
(penguruk:an, pengolahan, akta jual dikeluarkan untuk Tanarnan Beli Menghasilkan (TBM) mulai
beli, sertifikasi tanah, pembuatan dari pembibitan, penanarnan, dan pemeliharaan baik yang
batas tanah, dan sebagainya) menggunakan tenaga kerja maupun sarana produksi
i) Pada sektor industri dan perkebunan yang memerlukan masa
c) Jumlah dan luas bangunan, termasuk
pembangunan cukup lama dikenal istilah Interest During
desain danjenis konstruk:si.
Construction (IDC), yakni bunga kredit selarna masa
d) Jumlah unit danjenis mesin serta pembangunan tidak dibayarkan oleh perusahaan, tetapi
peralatan produksi termasuk merek. dimasukkan dalarn pokok pinjarnan berupa kredit investasi.
e) Jumlah unit dan jenis mesin dan j) Jumlah unit dan jenis pembuatan jalan, instalasi listrik,
peralatan kantor termasuk: lemari instalasi air bersih dan pembuangan air kotor, instalasi
arsip, komputer dan printer, mesin pemadarn kebakaran, dan sebagainya dapat ditentukan.
ketik, dan sebagainya. k) Investasi untuk perizinan pembangunan pabrik, penggunaan
f) Jumlah unit dan jenis kendaraan laban pertanian, pendirian usaha ( akta notaris ), dan
bermotor. sebagainya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,

Modal Kerja
Halaman 200

Selain investasi untuk harta tetap, dana yang tersedia juga dapat digunakan untuk
Modal Kerja bagi keperluan biaya operasional atau biaya eksploitasi usaha seperti
yang sudah dijelaskan di atas. Penentuan jumlah kebutuhan modal kerja dalam suatu
pengembangan usaha dapat dilakukan dengan:
a) Menentukan kegiatan-kegiatan kerja e) Menentukan lama periode perputaran
atau proses produksi, yang dimulai dari uang tunai kas mulai dari pengadaan
pengadaan bahan baku, bahan bahan, pemrosesan barang dagangan
penolong, atau sarana produksi lain, hingga terjual menjadi uang tunai
pengolahan hingga terciptanya barang kembali.
jadi, dan penjualan barang dagangan. f) Menentukan besamya cadangan uang
b) Menentukan kebutuhan tenaga kerja kas minimum.
langsung dalam setiap proses kegiatan. g) Menghitung besamya kebutuhan modal
c) Memastikan satuan harga beli setiap kerja minimum, dengan formula:
bahan baku, bahan penolong, serta
upah kerja langsung.
d) Menentukan besamya biaya operasional
tak langsung untuk setiap peri ode Modal kerja = Periode perputaran x
tertentu, biasanya dalam satuan bulan. Biaya pengadaan setiap periode
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Proyeksi arus kas merupakan salah satu perangkat penting dalam Halaman 204
kajian studi kelayakan khususnya aspek keuangan . Dengan
proyeksi arus kas ini , calon investor termasuk bank kreditor akan
dapat melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam segi
keuangan . Selain itu sebagian besar alat analisis keuangan
berpedoman pada arus kas ini karena arus kas ini menyajikan
anggaran keuangan perusahaan untuk semua penerimaan dan
pengeluaran pada masa depan .

Proyeksi Arus Kas

Calon investor juga dapat melihat kapan dia harus menambah


setoran kepada perusahaan untuk membayar kewajiban baik
berupa pokok dan bunga pinjaman maupun utang-utang
kepada pemasok . Mengingat sedemikian pentingnya alat ini ,
estimator atau perencana keuangan perusahaan juga analis
kredit harus jeli dan teliti dalam memperkirakan semua
penerimaan dan pengeluaran usaha .
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 204
Hal- hal yang perlu diperhatikan dan tahapan penyusunan
proyeksi arus kas :
1. Membuat asumsi dasar yang sesuai dengan aspek pasar dan aspek teknik produksi.
Contoh penyusunan beberapa asumsi kenaikan harga, biaya, dan tingkat bunga yang
berlaku dapat dilihat pada Tabel 01
2. Memastikan bahwa semua barang modal dan sarana produksi bisa diperoleh baik
dalam jenis, harga, kuantitas maupun kualitasnya, termasuk waktu untuk
pengadaannya sesuai dengan rencana.
3. Membuat daftar pengadaan barang modal (investasi berupa harta tetap), seperti
Tabel 02
4. Menyusun rencana kebutuhan modal kerja dalam periode tertentu (hari, minggu,
bulan) sesuai dengan jenis usaha dan rencana pembelanjaan sarana produksi dan
eksploitasi. Contoh Rencana Kebutuhan Modal Kerja seperti terlihat di Tabel 03.
5. Menetapkan struktur dan sumber dana untuk membiayai proyek yang terdiri atas
modal sendiri dan kredit bank atau lainnya. Contoh seperti pada Tabel 02
6. Menyusun format proyeksi arus kas untuk peri ode bulanan, triwulanan, semesteran,
atau tahunan bergantung pada kebutuhan. Lihat Tabel 04
7. Proyeksi arus kas untuk peri ode semesteran atau tahunan bisa menggunakan contoh
di atas. Sesuai kebutuhan, kolom bulan bisa diganti dengan semester atau tahun.
8. Mengisikan angka-angka sesuai kebutuhan masing-masing akun atau pos yang ada
dalam format proyeksi arus kas.
9. Memerhatikan sistem cek silang basil untuk memastikan kebenaran perhitungan
proyeksi arus kas.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 207

Tabel 01
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 206

Tabel 02
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,

Tabel 03 Halaman 208


STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,

Tabel 04 Halaman 209


STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 205

Untuk mengetahui bahwa penyusunan arus kas sudah


benar, ciri-cirinya adalah:

1. Angka-angka pada setiap pos/akun baik penerimaan maupun pengeluaran


pada setiap periode sudah sesuai dengan rincian.
2. Kas Akhir dari periode sekarang harus sama dengan Kas Awal pada periode
berikutnya.
3. Kas Akhir pada peri ode terakhir harus sama dengan nilai Kas Akhir pada
kolom jumlah.
4. Nilai Kas Awal padakolomjumlah harus sama dengan Kas Awal pada awal
periode.
5. Pada proyeksi arus kas tidak diperhitungkan penyusutan atas barang modal
atau harta tetap karena penyusutan merupakan biaya tetap, bukan
pengeluaran uang tunai secara riil. Penyusutan hanya diperhitungkan pada
Proyeksi Laba/rugi.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 210

Penyusunan proyeksi arus kas untuk usaha kecil cukup


mudah dan sederhana , sedangkan untuk perusahaan dengan
skala menengah atau besar , karena rentang kegiatannya
sangat luas dan kompleks , penyusunan proyeksi arus kas
harus menggunakan alat bantu yang lebih mudah

 Penyusunan proyeksi laba rugi akan lebih mudah jika


dibandingkan dengan penyusunan proyeksi arus kas karena
sebagian pos/akun proyeksi arus kas memang diadakan
Investasi

Kas Akhir
Pos-Pos
Proyeksi
Arus Kas Kas Awal

Angsuran Pokok Kredit


STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 210

Alat Analisis Kelayakan


Untuk menganalisis kelayakan aspek keuangan sebuah
pengembangan usaha, ada beberapa alat/metode analisis
keuangan yang satu dan lainnya mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Metode tersebut adalah:
1. Metode Pemulihan Investasi (Payback Method).
1. Metode arus kumulatif
2. Metode arus rata-rata
2. Metode Tingkat Balikan Akunting Rata-Rata (Average
Accounting Rate of Return-ARR).
3. Metode nilai sekarang (Present Value Method-Net Present
Value/ NPV)
4. Metode Tingkat Balikan Internal (Internal Rate of Return- IRR).
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 211

1. Metode Pemulihan Investasi (Payback Method)


Merupakan metode analisis kelayakan investasi untuk menilai jangka
waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu
proyek.
Metode ini menggunakan Proyeksi Arus Kas dengan 2 (dua) cara/ acuan,
yaitu:
a. Metode arus kumulatif Metode ini dipakai sebagai alat evaluasi
kelayakan jika arus kas proyek selama usia ekonomis proyek tidak
seragam; dari tahun ke tahun tidak sama besar.
b. Metode arus rata-rata Metode ini digunakan pada sebuah proyek
yang arus kas proyeknya sama besar atau seragam sepanjang tahun
selama usia ekonomis proyek.
Keduanya metode ini menggunakan kriteria kelayakan:
• Proyek layak jika masa pemulihan modal investasi lebih pendek
dari usia ekonomis.
• Proyek tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebih lama
dibandingkan usia ekonomisnya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 211

Kelebihan dan Kelemahan


Kelebihannya: Kelemahannya:
1. Mudah dalam penggunaan 1. Mengabaikan adanya
dan penghitungan. perubahan nilai uang dari
waktu ke waktu.
2. Berguna untuk memilih
proyek yang mempunyai 2. Mengabaikan arus kas setelah
masa pemulihan tercepat. peri ode pemulihan modal
dicapai.
3. Masa pemulihan modal
3. Mengabaikan nilai sisa proses.
dapat digunakan untuk alat Sering menjebak analisator jika
prediksi risiko ketidakpastian biaya modal atau bunga kredit
pada masa mendatang. tidak diperhitungkan dalam
Masa pemulihan tercepat arus kas yang menyebabkan
memiliki risiko lebih kecil usaha tidak likuid.
dibandingkan dengan masa
pemulihan yang relatiflebih
lama.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 211-212

2.Metode Nilai Sekarang (Net Present Value)


Merupakan metode analisis keuangan yang memerhatikan adanya
perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus kas dapat dinilai
sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor
pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal (persentase bunga).

• Kelebihannya: • Kelemahannya:
1. Memperhitungkan nilai uang 1. Lebih sulit dalam penggunaan
karena faktor waktu sehingga perhitungan.
lebih realistis terhadap
perubahan harga. 2. Derajat kelayakan selain
dipengaruhi arus kas juga
2. Memperhitungkan arus kas oleh faktor usia ekonomis
selama usia ekonomis proyek. proyek.
3. Memperhitungkan adanya
nilai sisa proyek
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 212
3.Metode Tingkat Balikan Internal
(Internal Rate of Return - IRR)
Merupakan metode penilaian kelayakan proyek dengan
menggunakan perluasan metode Nilai Sekarang
• Kelebihan: • Kekurangannya:
1. Sudah memperhitungkan nilai 1. Lebih sulit dalam proses
uang yang disebabkan faktor perhitungannya, namun
waktu.
dengan program komputer,
2. Memperhitungkan usia ekonomis masalah perhitungan ini bisa
proyek. diatasi.
3. Memperhitungkan adanya nilai
sisa proyek.
4. Bank lebih mudah menentukan
persentase tingkat suku bunga
maksimum yang bisa ditutup
(covered) proyek.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 213

Profitability Index
• Indeks profitabilitas adalah rasio atau
perbandingan antara jumlah nilai sekarang
arus kas selama umur ekonomisnya dan
pengeluaran awal proyek. Jumlah nilai
sekarang arus kas selama umur ekonomis
hanya memperhitungkan arus kas pada tahun
pertama hingga tahun terakhir, dan tidak
termasuk pengeluaran awal.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 218

Proses Perhitungan Analisis


Aspek Keuangan
Dalam perhitungan, analisis aspek keuangan
lazimnya mengikuti proses yang konsisten
dan dapat dipertanggungjawabkan mengingat
aspek ini merupakan penilaian terakhir
mengenai kelayakan suatu proyek. Untuk
memudahkan perhitungan tersebut, prosesnya
bisa diikuti seperti diagram berikut
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 219

Diagram
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 219

Prosesnya diawali dengan asumsi


dasar yang terdiri atas:
1. Asumsi umum
Setiap usaha selalu dipengaruhi berbagai kondisi ekonomi baik makro
maupun mikro, antara lain kondisi ekonomi dunia, resesi, inflasi, persaingan,
kondisi keamanan negara, politik, peraturan pemerintah, bencana alam, dan
sebagainya yang biasanya sulit diperkirakan kejadiannya. Oleh karena itu, dalam
memprediksikan perkembangan proyek usaha yang akan didanai, hal-hal yang
dapat memengaruhi suatu proyek harus diaswnsik:an dalam kondisi normal,
artinya tidak ada kejadian luar biasa sehingga dapat membuat suatu usaha
bangkrut. Meskipun demikian, apabila hal tersebut diperkirakan akan terjadi,
biasanya perhitungan aspek keuangan diantisipasi dengan perhitungan
sensitivitas proyek terhadap perubahan-perubahan faktor ekonomi yang
berdampak pada perubahan harga dan biaya proyek. Misalnya, besarnya
tingkat persaingan akan berpengaruh terhadap penurunan omzet proyek.
Untuk itu, dalam perhitungan, omzet proyek bisa diturunkan sejumlah
persentase tertentu
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 220

2. Asumsi Pasar
Suatu proyek adakalanya memiliki sejumlah pasar yang pasti
(captive market). Artinya, produk yang dihasilkan bisa dipastikan
akan terserap pasar, misalnya produksi beras, kemudian produk
usaha kecil yang pasti dibeli oleh usaha besar dalam ikatan kerja
sama kemitraan usaha, produk jasa kontraktor yang mendapat
order dari pemerintah, dan sebagainya. Untuk usaha-usaha
seperti itu, volume penjualannya sudah bisa dipastikan sesuai
dengan kesepakatannya. Sebaliknya, untuk usaha dengan produk
yang pasarnya bebas, rencana volume penjualan menggunakan
asumsi pasar yang wajar. Artinya, jangan terlalu optimis dan
jangan pula terlalu pesimis. Demikian pula dalam hal penetapan
harga jual produk, bisa dengan persentase tertentu yang
didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 220

Asumsi Teknis
Asumsi dalam segi teknis produksi merupakan faktor yang
tidak bisa ditawar karena untuk bisa menghasilkan produk
dengan kualitas dan kuantitas tertentu harus disediakan sarana
produksi yang telah baku. Apabila sarana produksi berkurang,
tingkat kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan pasti akan
menurun. Oleh karena itu, dalam perhitungan aspek keuangan,
penyediaan sarana produksi diasumsikan lancar tanpa hambatan.
Namun, jika ada perubahan dalam sarana produksi, misalnya
dalam hal jenis, waktu penyediaan, kesulitan transportasi, dan
sebagainya, antisipasi akan dilakukan biasanya dengan
menetapkan tingkat kenaikan harga atau biaya produksi.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,

Langkah selanjutnya
Halaman 220

Setelah menetapkan asumsi, proses


berikutnya adalah menghitung nilai kebutuhan
investasi harga tetap dan modal kerja untuk
operasional atau eksploitasi, sesuai dengan
rencana yang ditetapkan dalam aspek pasar,
aspek produksi, aspek sosial ekonomi, dan
lingkungan.
Langkah selanjutnya adalah menyusun
Proyeksi Laba Rugi, Proyeksi Arus Kas, dan jika
diperlukan, menyusun Proyeksi Neraca proyek
yang akan didanai. Proyeksi Arus Kas dapat
digunakan untuk menganalisis kelayakan aspek
keuangan yang berupa Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
Profitabilty Index.
STUDI KELAYAKAN Teori dan Aplikasi , Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD, 2007 Aspek Keuangan Dan Ekonomi,
Halaman 221

Dengan menggabungkan beberapa


pos dalam Proyeksi Neraca dan Proyeksi
Laba Rugi, dapat dihitung rasio-rasio
keuangan berupa Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, dan
Break Even Point (BEP) proyek.
Untuk memastikan bahwa proyek ini
masih layak, biasanya dilanjutkan
dengan menganalisis sensitivitas untuk
mencari basil NPV, IRR, dan B/C
berdasarkan tingkat penurunan harga
jual atau kenaikan biaya eksploitasi.
TUTI GITA
HAPIJAH TAMARA PUTRI
TRI Cici
ANGGA
YULIANI Warningsih
PRASETYO

Thank you

Anda mungkin juga menyukai