Perancangan &
Aplikasi Sistem
Teknik Industri 2
01
Teknik T.Industri Kode MK Muhammad Isa Lufti ST., MMT.
Abstract Kompetensi
Modul 1 membahas: Pengantar Mahasiswa dapat memahami :
analisa kelayakan pabrik dari sisi overview kelayakan pabrik dari sisi
analisa strategic, dan peluang analisa strategic, dan peluang
investasi. investasi.
1.1 STUDI KELAYAKAN
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha yang direncanakan. Pengertian
layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam
arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha dalam arti social benefit tidak selalu
menggambarkan layak dalam arti financial benefit, tergantung dari segi penilaian yang
dilakukan (Ibrahim, 2003). Sofyan (2003) berpendapat bahwa tujuan yang ingin dicapai dari
studi kelayakan bisnis sekurang-kurangnya mencakup tiga pihak yang berkepentingan, yaitu
:
1. Bagi pihak investor : Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari
kelayakan usaha untuk menjadi masukan berguna, karena sudah mengkaji berbagai aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasional dan
aspek finansial secara komprehensif dan detail, sehingga dapat dijadikan dasar bagi
investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih obyektif.
2. Bagi analisis : Studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna dan dapat dipakai sebagai
penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu rencana usaha,
usaha baru, pengembangan usaha, atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
3. Bagi masyarakat : Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat secara langsung
maupun muncul karena adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha tersebut.
4. Bagi pemerintah : Dari sudut pandang mikro, hasil studi kelayakan bisnis ini bagi
pemerintah, terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya, baik dalam pemanfaatan
sumber-sumber alam (SDA) maupun pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) berupa
penyerapan tenaga kerja, selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama
sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha
tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai (PPN)
C. Aspek Finansial
Beberapa hal yang dibahas dalam analisis aspek finansial, antara lain penentuan kebutuhan
dan pengalokasian dana, serta kriteria penilaian investasi (Husnan dan Muhammad, 2000).
Penentuan suatu keputusan investasi dilihat dari kriteria penilaian investasi. Kriteria
penilaian investasi digunakan untuk menilai apakah suatu usaha layak untuk dilaksanakan
apabila dipandang dari aspek profitabilitasnya (Husnan dan Muhammad, 2000).
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam
penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost (Net B/C), Break Even Point (BEP), Payback Period
(PBP) dan analisis sensitivitas (Gray dkk, 1992).
1) NPV atau Nilai Bersih Sekarang Nilai bersih sekarang sebuah proposal investasi sama
dengan nilai bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran
awal investasi (Keown dkk, 2001). Nilai bersih sekarang usaha memberikan ukuran nilai
bersih proposal investasi dalam nilai uang pada saat sekarang. Oleh karena itu semua arus
kas didiskontokan kembali ke masa sekarang, membandingkan selisih antara nilai sekarang
arus kas tahunan dan pengeluaran investasi menjadi tepat. Perbedaan antara nilai sekarang
arus kas tahunan dan pengeluaran awal menentukan nilai bersih atas penerimaan proposal
investasi dalam nilai uang pada saat sekarang. Jika NPV proyek lebih besar atau sama
Secara spesifik kajian aspek keuangan dalam studi kalayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha
b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan
c. Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan
d. Memproyeksikan rugi laba usaha yang akan dijalankan
e. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan
f. Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan
Pemahaman tentang jenis-jenis biaya usaha dalam studi kelayakan bisnis digunakan untuk
memisahkan jenis-jenis biaya dalam perhitungan kelayakan finansial. Untuk menjalankan
usaha, anda memerlukan dua jenis biaya sebagai berikut (Suliyanto, 2010:185).
1. Biaya investsi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka wakt lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang. Contoh biaya investasi adalah 1) biaya persiapan penyusunan kelayakan bisnis,
perizinan, persiapan, perekrutan karyawan dan pelatihan karyawan baru, biaya uji coba
mesin dan peralatan; 2) biaya pembelian atau sewa tanah dan gedung; 3) biaya pembelian
mesin dan peralatan; 4) biaya pembelian furnitur; dan 5) biaya pembelian kendaraan. Selain
untuk pembelian barang investasi yang telah disebutkan, investasi juga diperlukan sebagai
modal kerja. Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk belanja operasi sehari-
hari, misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah,
dimana dana yang dikeluarkan tersebut akan segera kembali masuk ke perusahaan dalam
jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produksi.
2. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah semua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan bisnis dapat
peroperasi atau berjalan secara normal. Contoh biaya operasional adalah 1) biaya bahan,
termasuk ddidalamnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong; 2) biaya bahan bakar
misalnya solar, minyak tanah atau kayu bakar; 3) biaya personal, termasuk didalamnya gaji,
tunjangan dan bonus ; dan 4) biaya lain-lain, termasuk didalamnya iuran listrik, air,
Selain hal tersebut diatas, Nurlela dalam Musfira (2015:8) membagi biaya berdasarkan
perilaku biaya yang terbagi atas tiga golongan, yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya
semi variabel.
1. Biaya Tetap
Beberapa ahli mendefinisikan biaya tetap sebagai berikut:
Biaya tetap didefinisikan biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis
meningkat atau menurun.
b. Hansen dan Mowen dalam Musfira (2015:9)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap dan konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah.
2. Biaya Variabel
Menurut Musfira (2015:9) variabel adalah biaya yang berubah secara proposional ketika
adanya perubahan pada aktivitas, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang berubah total menurut perbandingan yang searah dengan perbandingan
perubahan tingkat aktivitas.
b. Biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan (biaya satuan konstan).
3. Biaya Semivariabel
Berikut ini merupakan definisi biaya semivariabel menurut ahli:
a. Menurut Carter dkk dalam Musfira (2015:10)
Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-
karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan, yang tertanam
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu. Modal sendiri dapat dibagi dalam
bentuk berikut.
a. Modal saham
Saham merupakan tanda ikut ambil bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas
(PT), jenis-jenis saham dapat berupa 1) saham biaya, 2) saham preferen dan 3) saham
kumulatif preferen.
b. Cadangan
Cadangan adalah keuntungan ang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu lampau
atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah 1)
cadangan ekspansi, 2) cadangan modal kerja, 3) cadangan selisih kurs, dan 4) cadangan
umum.
c. Laba ditahan
Keuntungan perusahaan sebagian dapat dibayarkan sebagai dividen dan sebagian dapat
ditahan oleh perusahaan. Laba perusahaan yang ditahan perusahaan yang sudah
mempunyai tujuan disebut dengan cadangan, tetapi laba perusahaan yang ditahan dan
belum memiliki tujuan tertentu disebut dengan laba ditahan.
3. Membuat asumsi:
Setelah penentuan hal tersebut, analasis akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Pengertian
Daftar Pustaka
1. Bhattacharya, S.K, (2005), electrical engineering drawing, New Age Int. Limited, New
Delhi.
2. Reddy, K. Venkata, (2008), textbook of engineering drawing, BS Publication, Hyderabad.
3. Foster, Jay (2007), electrical plan design, Jones & Bartlett Publishers, LLC,
Massachusetts.