Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM ASPEK TEKNIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam

Dosen Pengampu: Dr. Mochlasin, M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Alvina Roudhotul J (63040190159)


2. Manisa Gida Rona A (63040190161)
3. Ana Fitriani (63040190163)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
IAIN SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-NYA kepada kami. Sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah yang Studi Kelayakan Bisnis
diampu oleh Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. dengan judul “STUDI KELAYAKAN
BISNIS DALAM ASPEK TEKNIS”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal atas kerja sama kelompok
kami. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kesalahan pada makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan inspirasi bagi kami maupun pembaca.

Salatiga, 25 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Dan Tujuan Aspek Teknis..........................................................2
B. Cara Penentuan Lokasi Usaha.......................................................................2
C. Metode Penilaian Lokasi Usaha....................................................................4
D. Pengertian Luas Produksi Dan Layout..........................................................4
E. Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Teknologi...................6
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUPAN..........................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek teknis dan operasi merupakan suatu yang berkenaan dengan proses
pembangunan suatu perusahaan secara teknis dan pengoperasiannya setelah
perusahaan tersebut dibangun.
Berdasarkan analisa ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya
investasi termasuk biaya eksploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini
sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku atau dengan kata lain
masih tersedia alternative jawaban. Karenannya perlu diperhatikan suatu atau
beberapa pengalaman pada perusahaan lain yang serupa dilokasi lain yang
mengunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi
sejenis ditempat lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir,
setidaknya memperhatikan pengalaman ditempat lain tidak bisa dikesampingkan.
Berbeda dengan aspek teknis, aspek operasi umumnya kurang mendapat perhatian
dalam pembuatan studi kelayakan bisnis, karena kebanyakan studi kelayakan
bisnis berpusat pada tiga aspek yaitu pasar, teknik dan keuangan. Kebanyakan
pembuat studi kelayakan bisnis merasa bahwa ketiga aspek sudah baik maka
pihak yang menjalankan proyeksi tersebut akan senang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan aspek teknis ?
2. Bagaimana cara penentuan lokasi usaha ?
3. Apa itu metode penilaian lokasi usaha ?
4. Apa pengertian luas produksi dan layout ?
5. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan aspek teknis.
2. Untuk mengetahui cara penentuan lokasi usaha.
3. Untuk mengetahui metode penilaian lokasi usaha.
4. Untuk mengetahui pengertian luas produksi dan layout.
5. Untuk mengetahui hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Tujuan Aspek Teknis
Aspek teknis adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam
menjalankan usahanya jadi aspek teknis juga dikenal sebagai aspek produksi.
Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal seperti
masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak ( layout ), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang
akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.
Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam
penilaian aspek teknis yaitu: (Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.)
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk
lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan
proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan
efisiensi.
3. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat
dalam menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang
paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
sekarang dan dimasa yang akan datang.
B. Cara Penentuan Lokasi Usaha
Terdapat paling tidak 4 lokasi yang di pertimbangkan sesuai keperluan
perusahaan yaitu antara lain :
1. Lokasi untuk kantor pusat
Pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusat yang umum
dilakukan adalah :
a. Dekat pemerintah
b. Dekat lembaga keuangan

2
c. Dekat dengan pasar/konsumen
d. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
2. Lokasi Kantor cabang
3. Lokasi untuk gudang
Pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Di kawasan industri
b. Dekat dengan pasar
c. Dekat dengan bahan baku
d. Tersedia sarana dan prasarana
4. Lokasi untuk pabrik
Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi
pertimbangan, yaitu :
a. Faktor Primer, pertimbangan utama dalam mementukan lokasi
pabrik, yaitu :
1) Dekat dengan pasar
2) Dekat dengan bahan baku
3) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi
yang di inginkan 
4) Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau
kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
5) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik
6) Sikap masyarakat
b. Faktor Sekunder
1) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian
tanah atau pembangunan gedung
2) Proses perkembangan harga atau kemajuan di lokasi
tersebut di masa yang akan datang
3) Kemungkinan untuk perluasan lokasi
4) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat
perbelanjaan atau perumahan
5) Iklim dan tanah

3
6) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah
setempat
C. Metode Penilaian Lokasi Usaha
Paling tidak ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu
lokasi sebelum diputuskan, yakni (Yakob Ibrahim. (1998). Studi Kelayakan
Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 94)
1. Metode penilaian hasil value
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: pasar, bahan baku,
transportasi, tenaga kerja, pertimbanan lainnya.
2. Metode perbandingan biaya ( cost comparison method )
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: bahan baku, bahan
bakar dan listrik, biaya oprasi, biaya umum, biaya lainnya.
3. Metode analisis ekonomi ( economic analysis method )
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: biaya sewa, biaya
tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik,
pajak, perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.
D. Pengertian Luas Produksi Dan Layout
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah
produksi yang di hasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan
kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien.
Secara umum luas produksi ekonomis di tentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan datang
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu,
tenaga kerja dan lain-lain
3. Daur hidup produksi dan produksi subtitusi dari produk
tersebut
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi.
Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia,
dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi.
Dengan adanya layout akan di peroleh berbagai keuntungan antara
lain sebagai berikut :

4
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas
dan pemeliharaan
2. Pemakaian ruang yang efisien
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi
4. Aliran material menjadi lancar
5. Pengangkutan material dan barang menjadi rendah
6. Kebutahan persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
yang lebih baik
Pada umumnya layout di dasarkan pada situasi sebagai berikut :
1. Posisi tetap ( fixed Position )
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan
posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak
mempunyai banyak dampak strategis karena tata letak termasuk yang
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai
sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon
cepat.
2. Orientasi Proses ( Proses Oriented )
Orientasi pada proses atau hasil? tergantung siapa yang
melakukannya dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang yang
berorientasi pada hasil, namun ada juga orang yang menganggap proses itu
lebih penting daripada sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih
banyak orang yang berorientasi kepada hasil. Yang penting selesai dan
sesuai permintaan. Ini bisa jadi disebabkan karena pekerjaan orang itu
ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang diberikan. Apalagi
sang pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan pasti spesifikasi
proses kerjanya.
3. Tata letak kantor ( Office layout )

5
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah
pada penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang
mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah
tata letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan
pekerja serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan
kenyamanan, keamanan dan pergerakkan/perpindahan informasi.
4. Tata letak gudang ( warehouse layout )
Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan
seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya
material handlingnya rendah.
5. Tata letak produk ( Product Layout )
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang
sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi repetitive
dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.
Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu
menentukan hal-hal berikut :
a. Kapasitas dan tempat yang di butuhkan
b. Peralatan untuk menangani material atau bahan
c. Lingkungan dan estetika
d. Arus informasi
e. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
E. Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Teknologi
Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah :
1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain
3. Pertimbanagan teknologi lanjutan
4. Besarnaya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya
6. Pertimbagan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7. Dan pertimbangan lainnya.

6
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan suatu usaha dalam
menjalankan kegiatannya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan
layout serta kesiapan mesin dan teknologi. Dalam mendirikan sebuah usaha
perlu adanya sistem teknis dan operasi yang mendukung proses kegiatan
perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku,
tata letak pabrik yang aman dari lingkungan sekitar.
Menyediakan pembuangan limbah pabrik supaya tidak mencemari
udara dan daerah sekitar perusahaan. Pemilihan teknologi yang bagus dan
mendukung proses produksi dan persediaan bahan baku. Maka dalam hal ini
perlu ada peninjauan lokasi usaha serta kenyamanan, keamanan, fasilitas
perusahaan yang mendukung proses kegiatan perusahaan.

B. Saran

7
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
http://hannastefi.blogspot.com/2016/05/makalah-aspek-teknis-dan-operasi-
dalam.html diakses pada 13 April 2021
Yakob Ibrahim. (1998). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai