Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun oleh:
Kelompok 6

Lutfiah Dina Aulia ( E1Q017031 )


Tini Helawati ( J1A017113)
Uswatun Hasanah Yarfaryh (J1A017116 )
Vanetta Crisha Budi Harto (J1A017117)
Widia Ningsih (J1A017118)

Universitas Mataram
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah "STUDI KELAYAKAN
BISNIS " yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kewirausahaan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi.

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kekurangan dalam


makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.

Mataram,22 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian studi Kelayakan Bisnis……………………………….………3


2.2 Rumusan Masalah Manfaat studi kelayakan bisnis……………….……..3
2.3 Pihak-pihak yang Membutuhkan Studi Kelayakan Bisnis…………....…5
2.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis………………………………..….5
2.5 Tahapan-tahapan Studi Kelayakan Bisnis…………………………….....9
2.6 Etika Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis………………………….......10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang yang tengah dihadapkan pada


masalah kemiskinan dan pengangguran yang jumlahnya semakin bertambah.
Sebagian dari mereka adalah kaum terpelajar yang berusia produktif. Dampak
pengangguran bukan hanya pemicu kriminalitas namun berakibat pula pada
rendahnya produktifitas dan daya saing bangsa. Untuk menyelesaikan masalah
pengangguran dan kemiskinan tersebut, pilihan yang tepat adalah dengan
menciptakan lapangan pekerjaan dengan memaksimalkan potensi dan
keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja yang menganggur.

Kesempatan kerja akan mempengaruhi produktifitas bangsa, khususnya


untuk memberantas kemiskinan dan memecahkan masalah sosial,
keputusasaan dan frustasi. Lapangan pekerjaan diciptakan oleh
“ENTREPRENEUR” atau Wirausaha.Wirausaha, menurut Frinces (2004)
adalah mereka yang selalu bekerja keras dan kreatif untuk mencari peluang
bisnis.Huat, T Chwee (1990) mengartikan bisnis sebagai penggambaran
semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam
kehidupan sehari-hari.Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.

Suatu negara akan mencapai kemakmuran apabila jumlah entrepreneur


paling sedikit 2% dari total penduduknya (Davis McClelland). Menurut
catatan Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) jumlah wirausahawan di
Indonesia sudah mulai meningkat dari tahun 2016 yang hanya 3,1 % menjadi
3,4 % pada tahun 2017, Namun jumlah wirausaha indonesia masih rendah
dibandingkan Malaysia yang mencapai 5%

Menjadi entrepreneur harus memperhatiakan segala aspek dalam


menjalankan bisnis.maka diperlukannya studi kelayakan bisnis untuk
mempertimbangkan layak atau tidaknya suatu bisnis yang dijalani seorang
wirausahaan agar tidak terjadi resiko di masa yang akan datang.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu studi kelayakan bisnis ?
2. Apa manfaat studi kelayakan bisnis ?
3. Siapa saja Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan bisnis ?
4. Apa saja aspek-aspek studi kelayakan bisnis ?
5. Apa saja tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis ?
6. Apa saja etika penyusunan studi kelayakan bisnis ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu studi kelayakan bisnis
2. Mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis
3. Mengetahui Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan bisnis
4. Mengetahui aspek-aspek studi kelayakan bisnis
5. Mengetahui tahapan-tahapan studi kelayakan bisnis
6. Mengetahui etika penyusunan studi kelayakan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan berhasil, analisis kelayakan dilakukan untuk melihat apakah
suatu bisnis dapat memberikan manfaat atas investasi yang akan
ditanamkan“Husnan dkk, 2000”.
Menurut Umar “1999” studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu investasi dilaksanakan.Hasil kelayakan merupakan
perkiraan suatu bisnis menghasilkan keuntungan yang layak bila telah
dioperasikan.Perkiraan keberhasilan mungkin dapat ditafsirkan berbeda-beda
sesuai dengan pihak yang menjalankan tujuan bisnis.
Secara umum studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen
dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu
bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh
melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang
akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda
atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen
dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah proyek
atau bisnis dapat dikerjakanatau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.

2. 2 Manfaat studi kelayakan bisnis


Manfaat studi kelayakan bisnis diklasifikasikan menjadi dua bagian, karena dua
pihak yang berkepentingan atas studi kelayakan itu sendiri,yaitu:

3
1. Pihak pertama (bagi analisis)
a. Memberikan pengetahuan tentang cara berfikir yang sistematis (runtut)
dalam menghadapi suatu masalah (problem) dan bagaimana menemukan
jawabannya (solusi).
b. Menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari dan dikuasai lalu
menjadikannya sebagai alat bantu dalam perhitungan, pengukuran,
penilaian, dan pengambilan keputusan akhir.
c. Menjalankan studi kelayakan bisnis berarti mempelajari suatu objek bisnis
secara lengkap sehingga siapapun pelaksananya akan memperoleh
pembelajaran dan pengalaman yang sangat bernilai.

2. Pihak kedua (bagi masyarakat)


a. Pihak Investor.
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya
dengan mencari investor atau penanam modal yang mau turut serta dalam
penanaman modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu
calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang
telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung
tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas
modal yang akan di tanamkannya.
b. Pihak Kreditor.
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang
studi kelayakan bisnis yang telah di buat, termasuk pertimbangan sisi-sisi
lain termasuk adanya agunan yang dimiliki perusahaan.
c. Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai pihak project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu
mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam pendanaan, berapa yang
dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari
kreditor.
d. Pihak Pemerintah dan masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun
pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
kebijakan perusahaan.
e. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang
akan didapat dan biaya yg akan ditimbulkan oleh proyek terhadap
perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk
mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh
masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh social, serta analisis
kemanfaatan dan beban social.

4
2.3 Pihak-pihak yang Membutuhkan Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis tidak hanya berguna untuk para pelaku bisnis. Terdapat
pihak-pihak lain yang membutuhkan studi kelayakan bisnis untuk membantu
mereka mencapai kepentingan masing-masing. Pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Pihak Investor
Investor adalah pihak yang menanamkan modal ke sebuah perusahaan. Laporan
studi kelayakan bisnis berguna bagi investor untuk menentukan seberapa besar
modal yang akan ia tanam di sebuah perusahaan. Hasil studi kelayakan bisnis
yang baik akan membuat investor berani menanamkan modal yang besar.
Sebaliknya, hasil studi kelayakan bisnis yang buruk akan membuat investor
menghindari menanam modal di sebuah perusahaan.

2. Pihak Kreditor
Bagi perusahaan yang membutuhkan modal besar, pelaku bisnis biasanya
mengajukan pinjaman pada pihak Bank. Bank sebagai kreditor akan
menggunakan laporan studi kelayakan bisnis sebagai dasar pengambilan
keputusan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak memberikan pinjaman
ke suatu perusahaan. Hasil studi kelayakan bisnis yang bagus akan
meningkatkan kepercayaan kreditor kepada pengusaha.

3. Pihak Manajemen Perusahaan


Pihak manajemen perusahaan memerlukan laporan studi kelayakan bisnis
sebagai indikator atas manajemen yang telah diterapkan selama ini. Studi
kelayakan bisnis juga berguna bagi pihak manajemen untuk mengetahui besaran
dana yang akan dibutuhkan serta dapat pula digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan atau mengolah proyek di masa depan.

4. Pihak Pemerintah
Suatu bisnis membutuhkan izin dari pemerintah untuk kepentingan legalitas.
Studi kelayakan bisnis dapat digunakan oleh pemerintah sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam memberikan izin usaha atau proyek.

5. Pihak Masyarakat
Suatu bisnis tidak hanya membutuhkan izin dari pemerintah, namun juga dari
masyarakat yang ada di sekitar lokasi usaha. Studi kelayakan bisnis dapat
digunakan oleh masyarakat untuk meninjau apakah sebuah badan usaha yang
hendak dibangun di kawasan tersebut ramah lingkungan dan dapat bermanfaat
bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

2.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek


apa yang akan dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja
yang perlu diteliti, tetapi umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek

5
pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara. Tergantung pada besar
kecilnya dana yang tertanam dalam investasi tersebut, maka terkadang juga
ditambah studi tentang dampak sosial.

1. Aspek Pasar dan Pemasaran


Melakukan analisis mendalam pada aspek pasar adalah bagian penting dari
setiap pengembangan atau pembukaan sebuah usaha. Mengetahui nilai
profitablitas bisnis melalui analisis pasar dan pemasaran adalah variable penting
untuk menunjang keputusan berbisnis. Analisis aspek pasar bertujuan antara lain
untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-
share dari produk bersangkutan.
Ha-hal yang menjadi acuan dalam menentukan bisnis dari analisis aspek pasar dan
pemasaran adalah sebagai berikut:

a) Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya


kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
b) Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus
menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi
kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah
pengembangan.
c) Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara
ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
direkomendasikan dan harus dihentikan.
d) Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek
pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.

Beberapa poin di atas menunjukkan bahwa kuatnya aspek pasar dan pemasaran
dalam menentukan keputusan berbisnis, menjadikan aspek ini sebagai aspek awal
yang perlu dianalisis sebelum melanjutkan studi kelayakan bisnis. Bila hasil
analisis aspek pasar dan pemasaran menunjukkan hasil unrecommended, maka
analisis selanjutnya tidak perlu dilakukan.

2. Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek teknis dalam SKB ialah aspek yang berkenaan dengan pengoperasian
dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut
selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui
rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional
proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan.
Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas
produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi
pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan
itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

6
3. Aspek Manajemen
Banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun
dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya
manajemen.Aspek manajemen menyangkut pada pembangunan dan
pengembangan operasional perusahaan. Aspek manajemen mempelajari
tentang:
a) Manajemen dalam masa pembangunan proyek
Siapa pelaksana proyek tersebut? Bagaimana jadwal penyelesaian proyek?
Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek: pemasaran, teknis, dan
lain sebagainya.
b) Manajemen dalam operasi
Bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, deskripsi
jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci,
jumlah tenaga kerja dan jadwal tenaga kerja yang akan digunakan. Sebuah
struktur akan menunjukkan rancangan organisasi yang utama.

4. Aspek Sumber Daya Manusia


Aspek SDM dalam SKB ialah aspek analisis pengadaan sumber daya
manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi
sesuai dengan bisnis atau organisasi yang direncanakan. Aspek SDM ini
diawali dengan gambaran umum mengenai bisnis yang akan dibuat, struktur
perusahaan atau organisasinya, dan siapa yang akan mendudukinya
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

5. Aspek Finansial
Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat
memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya. Dalam studi kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan
dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek
keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta
tetap proyek. Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a) Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi
penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
b) Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli,
harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana
pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
c) Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya
upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
d) Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (seperti perizinan
dari departemen pemerintah), biaya perizinan operasional (Pemda).

6. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik


Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang tersebar
di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang

7
dapat dijadikan sebagai factor indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi
informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis misalnya : PDB
(Produk Domestik Bruto), investasi, valuta asing, kredit perbankan, anggaran
pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca
pembayaran.
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama
perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan
hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan
yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial,
sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial.
Dari segi aspek politik maka secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu Negara akan
berdampak kacau pula pada dunia bisnis di Negara tersebut dan pula
sebaliknya.
Aspek-aspek yang diperlukan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik
sebagai berikut :

a) Pengaruh bisnis tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara


b) Pengaruh bisnis tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan diperoleh
c) Penambahan kesempatan kerja
d) Pemerataan kesempatan kerja
e) Bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap industri lain

Aspek yang bersifat sosial seperti : menjadi semakin ramai daerah tersebut,
lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain
sebagainya.

7. Aspek Lingkungan Hidup


Aspek lingkungan hidup sering disebut juga dengan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama
Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment yang
keduanya disingkat dengan EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan studi
kelayakan dengan dua alasan pokok yakni :
a) Karena undang-undang dan peraturan pemerintah mengkehendaki
demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik bisnis
yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan
keuntungan bisnisnya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak ke
lingkungan di sekitarnya.
b) AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat
AMDAL dengan konsekuensi dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab
penyelenggaraan AMDAL ini bukan berarti harus diemban oleh pemarkasa
bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke penyelenggaraan konsultan
swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum pemerintah.

8
8. Aspek Hukum
Aspek hukum dalam SKB ialah hal-hal yang berhubungan dengan unsur
legalitas bisnis. Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian
kelayakan, yaitu:
a) Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan
usaha yang akan didirikan
b) Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang
diperbolehkan atau dilarang undang-undang
c) Cara berbisnisnya melangga hukum agama atau tidak
d) Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas
terkait atau tidak.

2.5 Tahapan-tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan, ada bebarapa tahapan studi yang


hendaknya dikerjakan. Tahapan-tahapan yang disajikan di bawah ini bersifat
umum, diantaranya sebagai berikut :
1. Penemuan ide
Produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis
produk dari proyek harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan
dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pasar yang masih belum dipenuhi. Sedangkan mengenai kebutuhan pasar, hasil
penelitian yang diharapkan adalah bahwa produk yang akan dihasilkan dapat
dijual di pasar yang cukup sehat (permintaan yang cukup baik dalam jangka
panjang).

2. Tahap penelitian
Setelah ide proyek dipilih, sebagiannya dilakukan penelitian yang lebih
mendalam mengenai proyek yang akan dilaksanakan atau yang sedang
dilaksanakan tersebut dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Dimulai
dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori-teori yang
relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan
alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan
membuat laporan hasil penelitian tersebut.

3. Tahap evaluasi
Ada tiga macam evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan
didirikan. Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun. Ketiga,
mengevaluasi proyek yang sudah dioperasionalkan secara rutin.

4. Tahap pengurutan usulan yang layak


Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak dan
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk
merealisasikan rencana bisnis tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu

9
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.
Sudah tentu yang diprioritaskan adalah rencana bisnis yang mempunyai skor
tertinggi jika dibandingkan dengan usulan lain berdasarkan kriteria-kriteria
penilaian yang telah ditentukan.

5. Tahap rencana pelaksanaan


Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja
pelaksanaan rencana proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu
yang dibutuhkan untuk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan
lain-lain.

6. Tahap pelaksanaan
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai, tahap berikutnya adalah
merealisasikan pembangunan proyek tersebut. Kegiatan ini membutuhkan
manajemen proyek. Tahap berikutnya adalah melaksanakan operasional bisnis
secara rutin. Dalam operasional ini, perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi
proyek, yaitu dari fungsional keuangan, pemasaran, produksi atau operasi,
sumber daya manajemen dan manajemennya agar selalu bekerja secara efeketif
dan efesien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Hasil evaluasi dapat
dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang proses
bisnis ini secara terus menerus.

2.6 Etika Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis

3.2 Etika penyusun studi kelayakan terhadap sponsor


Sponsor berhak untuk merahasiakan bahwa mereka telah mensponsori sesuatu,
maka sebagai penyusun studi kelayakan harus menjaga rahasia. Ini dikarenakan
agar studi kelayakan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. Penyusun
harus memberikan hasil studi kelayakan dengan bijak dan berkualitas dan harus
menyelesaikan tepat waktu.

3.3 Etika sponsor terhadap studi kelayakan


Sponsor wajib memberikan biaya studi kelayakan bisnis sesuai kesepakatan,
baik jumlah dan waktu pembayaran, dan tidak boleh memaksakan penyusun
studi kelayakan bisnis sesuai kehendak sponsor

10
BAB III
PENUTUP

3.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tulisan diatas, diketahui studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial
ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi
sampai dengan aspek manajemen dan keuangan. Dengan manfaat pihak
pertama yaitu analisis dan pihak kedua untuk masyarakat. Pihak-pihak yang
membutuhkan pun berbagai macam yaitu investor, kreditor, manajemen
perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Aspeknya pun beragam mulai dari
panas dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen, sumber daya
manusia, finansial dan lingkungan hidup. Tahapan tahapan dalam studi
kelayakan bisnis meliputi ide, penelitian, evaluasi, usulan, dan pelaksaan dan
di akhirnya ada etika penyusunan tetang sponsorship.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sulastri,Lilis.2016.Studi kelayakan bisnis untuk wirausaha. Jakarta :LaGood s


Publishing
http://www.inirumahpintar.com/2017/05/10-manfaat-studi-kelayakan-bisnis.html?m=1

http://mascerdas.blogspot.com/2015/11/etika-penyusunan-studi-kelayakan-
bisnis.html?m=1

http://ciputrauceo.net/blog/2015/11/12/studi-kelayakan-bisnis

http://kangbull.blogspot.co.id/2013/04/aspek-aspek-studi-kelayakan-bisnis.html?m=1

http://ciputrauceo.net/blog/2015/11/12/studi-kelayakan-bisnis

12

Anda mungkin juga menyukai