Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERNITAS

“KONTRASEPSI MANTAP TUBEKTOMI”

KELOMPOK 1:

1. NURUL HIDAYAH
2. PUTRI PUSPASARI
3. SEPTIYA WULANDARI
4. ZAKIYAH

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Maternitas yang berjudul “Tubektomi”, dengan
tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan
makalah ini.
Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan
para pembaca.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan
saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam
mengerjakan makalah ini.

Jambi, 24 November 2017

Kelompok 1
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laju pertumbuhan penduduk perlu mendapat perhatian khusus, karena pada akhir ini
angka peningkatannya sangat tinggi. Oleh karena itu,pemerintah berencana menekan laju
pertumbuhan penduduk hingga 1,14 persen pada tahun 2009 dengan menggalakkan program
keluarga berencana untuk mewujutkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(http://www/Kompas.com.online diakses tanggal 6 november 2009).
Berdasarkan hasil rekapitulasi pencatatan dan pelaporan badan kordinasi keluarga
berencana nasional (BKKBN) sulawesi selatan pada tahun2007 jumlah akseptor KB
mencapai 221.995 peserta, untuk pemakaian kontrasepsi yang penggunaannya paling banyak
adalah metode suntikan sebesar 100.610 peserta atau 45,3% dari jumlah akseptor KB.
Sedangkan penggunaan pil sebanyak 88.774 peserta atau 39,99%, penguna implan sebanyak
13.920 peserta atau 6,3%,dengan alat kontrasepsi kondom sebanyak 14.049 peserta atau
6,33%, pengguna IUD sebanyak 3.412 peserta atau 1,54% serta akseptor dengan metode
mantap dimana masing-masing metode operasi wanita MOW sebanyak 1.138 peserta atau
0,5% dan metode operasi pria MOP sebanyak 92 peserta atau 0,04%.
Data yang diperoleh dari medikal record rumah sakit ibu dan anak sitti fatimah
makassar tahun 2009 terdapat 147 peserta,dimana pengguna suntik KB sebanyak 36 peserta
atau 24,5%, pil sebanyak 17 peserta atau 11,6%, dengan implant sebanyak 10 peserta atau
6,8%, IUD sebanyak 35 peserta atau 23,8%, kondom sebanyak 1 peserta atau 0,7% dan
metode operasi wanita MOW sebanyak 48 orang atau 32,6% dari jumlah keseluruhan peserta
KB.
Tubektomi merupakan tindakan operasi dengan memotong atau mengikat bagian
saluran yang dilalui sel telur, untuk mencegah agar tidak terjadi pembuahan (kebuntingan),
(Anonimus 2001). Ada beberapa macam operasi pada organ kelamin wanita yang dapat
mempengaruhi fungsi fisologis hewan yaitu : tubektomi, ovario histerektomi (OH), dan
histerektomi (Archibald, 1974).

Alat kelamin Wanita terdiri atas sepasang ovarium atau penghasil sel telur, ovarium
mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai organ eksokrin yang menghasilkan gamet (oosit) dan
organ endokrin yang menghasilkan hormone (estrogen dan progesterone). Sebagai organ
eksokrin, ovarium bertanggung jawab untuk diferensiasi dan pelepasan oosit matang untuk
fertilisasi dan kesuksesan perkembang biakan spesies (Siregar, 2006). Saluran reproduksi
yang terdiri atas tuba fallopi yang merupakan tempat fertilisasi dan memberikan nutrisi dan
faktor–faktor pertumbuhan untuk mendukung atau menstimulasi perkembangan awal embrio.
Oviduct menerima oosit yang diovulasikan dan mentransfernya menuju uterus (Toelihere,
1985).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud degan tubektomi?
2. Apa saja tujuan dari tubektomi?
3. Bagaimana cara kerja tubektomi?
4. Apa saja efek samping dari tubektomi?
5. Apa diagnosa yang akan muncul dari tindakan tubektomi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mampu memahami yang di maksud dengan tubektomi
2. Mampu Memahami tujuan dari tubektomi
3. Mampu Mengetahui cara kerja tubektomi
4. Mampu mengetahui efek samping dari tubektomi
5. Mampu menegtahui diagnosa yang akan muncul dari tindakan tubektomi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tubektomi

Beberapa penegrtian dari tubektomi:

1. Tubektomi berasal dari tuba dan ektomi, tuba = saluran telur wanita ektomi =
membuang / mengangkat. Namun sekarang definisi ini sudah diperluas dengan
pengertian sterilisasi tuba.
2. Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen di mana saluran tuba di blokir
sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim.
3. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seseorang perempuan secara permanen
4. Tubektomi adalah kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang
memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan). Disebut
permanen karena metode kontrasepsi ini tidak dapat dibatalkan (reversal) bila
kemudian Anda ingin punya anak.
5. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seorang perempuan secara permanen (Saifuddin, 2003).
6. Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan orang tidak akan mendapat keturunan lagi (Prawirohadjo, 2002).

Pengertian tubektomi secara umum:

Tubektomi, yaitu tindakan pengangkatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur
tidak dapat dibuahi oleh sperma.

2.2 Tujuan Tubektomi

2.3 Cara Kerja Tubektomi

1. Dengan memotong saluran telur (tubektomi) :


a. Cara Pomeroy
Cari tuba lalu angkat pada pertengahannya sampai membentuk lengkungan. yang berada
dibawah klem, diikat dengan benang yg dapat diserap oleh jaringan. Lakukan pemotongan
tubektomi pada bagian atas ikatan, setelah luka sembuh dan benang ikat di serap,kedua ujung
tuba akan berpisah satu dan lainnya.

b. Cara Kroener
Cari tuba lalu angkat pada fimbria dengan klem, buatlah dua ikatan, lakukan fimbriektomi
pada ujun yang tidak diikat.

c. Cara Madlener

Cari tuba, angkat pada pertengahannya dan klem. bagian bawahklem, diikat dengan benang
yang mudah diserap oleh jaringan, kemudian klem dilepas dan dibiarkan tanpa dilakukan
pemotongan.
d. Cara Aldridge
Buat insisi kecil pada peritonium, buka sedikit dengan klem. Tangkap fimbira, lalu tanamkan
ke dalam atau dibawah ligamentum. Luka dijahit dengan beberapa jahitan.

e. cara Uchida
Tuba dicari dan dikaitkeluar, kemudian disekitar ampula tuba disuntikkan larutan salin-
adrenalin. Didaerah ini dilakukan insisi kecil, tuba diikat kemudian dipotong (tubektomi).

f. Cara Irving
Tuba diikat pada dua tempat dengan benang yang dapat diserap, lalu dilakukan tubektomi
diantarakedua ikatan. Dibuat insisi kecil kedalam miometrium pada sudut tuba fundus uteri.
Ujung sebelah proksimal dibenamkan kedalam insisi miometrium tadi. Ujung bagian distal
boleh pula dibenamkan ke ligament latum.
2. Dengan menyumbat dan menutup saluran telur :
a. Laparoskopi
Suatu teknik operasi yang menggunakan alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk
menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah dalam rongga perut .untuk
melihat organ di dalam di dalam perut tersebut di gunakan kamera yang juga berukuran mini
dengan terlebih dahulu di masukan gas untuk membuat ruang di rongga perut lebih luas,
dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoprasikan
layar tersebut dengan kedua tanganya.

b.Mini-Laparotomi
Mini-Laparotomi (minilap) adalah suatu cara sterilisasiyaitu dengan operasi kecil untuk
mencapai saluran telur,melalui sayatan kecil sepanjang 1-2,5 cm pada dindin perut.
3. Dengan menjepit saluran telur :
Menggunakan klip atau menggunaka cincin (cincin Fallopi dan Yoon).

4. Dengan membakar saluran telur dengan menggunakan aliran listrik :


Fulgurasi, Koagulasi, dan Kauterisasi.

2. 4. Efek samping tubektomi


Efek Samping Tubektomi Walaupun tubektomi tergolong operasi yang cukup
sederhana, namun tetap saja dapat menimbulkan efek samping terhadap pasien. Efek samping
yang mungkin timbul dari tindakan operasi ini adalah :
1. Trauma pada organ-organ di sekitar saluran tuba fallopi secara tidak sengaja
2. Infeksi pasca-operasi. Biasanya ditandai dengan luka bekas sayatan yang tidak
sembuh-sembuh, demam, dan nyeri pada perut.
3. Perdarahan. Perdarahan timbul apabila terjadi kebocoran organ.
4. Komplikasi dari penggunaan obat anestesi. Pada setiap orang, komplikasi yang dapat
timbul dari obat anestesi berbeda-beda, ada yang hanya berupa reaksi alergi,
gangguan pernafasan, sampai ada yang mengalami gangguan serius.
2.5 Diagnosa yang akan muncul pada tindakan Tubektomi
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan tindakan operasi / terputusnya
jaringan d/d adanya luka operasi.
2. Resiko tinggi terjadinya b/d tindakan operasi kontap d/d adanya luka operasi.
3. Intoleransi aktifitas b/d pasca operasi / post operasi kontap d/d adanya luka operasi
kontap.
4. Gangguan pada istirahat tidur b/d nyeri pada luka operasi d/d luka operasi kontap,
pasien mengantuk, pasien gelisah.
5. Kurang pengetahuan pasien b/d kurangnya informasi tentang kontap d/d pasien
bertanya-tanya tentang kontap.
.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tubektomi atau MOW ( Metode Operasi Wanita ) merupakan tindakan medis berupa
penutupan tuba uterine yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati sel telur, dengan
demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-laki sehingga tidak terjadi
kahamilan dalam jangka panjang sampai seumur hidup. Ada dua langkah tindakan penting
dalam tubektomi yaitu tindakan pendahuluan mencapai tuba fallopi dan penutupan tuba
fallopi. Adapun keuntungan tubektomi adalah lebih aman, efektifitas hampir 100%, tidak
mempengaruhi libido seksualis dan kegagalan dari pihak pasien tidak ada.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai