Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LEUKEMIA

Dosen Pembimbing :
Ns.Ismail Fahmi, S.Kep, M.Kep,Sp.KMB

Nurul Hidayah
NIM. PO71202200011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021
KASUS I

Gambaran Umum
Pasien Usia 45 Tahun dirawat di ruang penyakit hematologi dengan diagnosis akut
limpoblastik leukemia

Oksigenasi
Klien tidak ada batuk dan terpasang oksigen nasal kanul 4 liter/menit, Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan data kesadaran compos mentis E4M6V5, TD 100/70mmHg, HR 98 x/mnt, RR
19x/mnt, saturasi O2 95%, tidak terdapat peningkatan JVP (JVP 5+0 cmH2O). dada:
pengembangan paru simetris kiri-kanan. Bunyi jantung S1 dan S2 regular, tidak ditemukan
murmur dan gallop, Pemeriksaan fisik paru suara paru vesikuler didaerah basal paru kiri dan
kanan, klien tampak lemah, mukosa bibir kering, adanya bercak merah didaerah perut dada
tangan dan paha, konjungtiva anemis sklera an ikterik, CRT > 3 detik, akral dingin, pulsasi
arteri radialis kanan dan kiri dan dorsalis pedis kanan kiri teraba lemah.
Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 12 Desemeber 2020 Hasil pemeriksaan laboratorisnya
sebagai berikut: Hb 10,4 g/dl, trombosit 59 × 109 /L, dan lekosit 4,59 × 109/L dengan
limfoblas 26%. Pada pemeriksaan aspirasi dan trephine biopsy sumsum tulang hasilnya
menunjukkan gambaran yang sesuai dengan simptom ALL-L1. pemeriksaan darah
lengkapnya tanggal 15 desember 2020 sebagai berikut: Hb 9,7 g/dl, lekosit 3,91 × 109/L
(netrofil 93,3%, tidak ada limfoblas) dan trombosit 51 × 109/L., MCV 81 μm3, MCH 26,6
Sumsum tulang normoseluler, rasio ME 4: 1, aktifitas sistem eritropoietik, granulopoietik,
dan trombopoietik baik, limfoblas 11%, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat ALL-
L1 remisi parsial.
Terapi yang dilakukan oksigen 37 % via nasal kanul, IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit,
vitamin B12 tablet via oral 3x1 tablet, kemoterapi

Nutrisi
Tanggal 23 November 2020 pasien datang dari rumah dengan rasa pusing, mual, dan diare
saat, hal ini disebabkan akibat efek kemoterapi yang dilakukan, Hasil pengkajian tanggal 15
desember 2020, keluhan utama saat ini klien mengatakan kepala terasa pusing. Hasil
wawancara klien mengeluhkan pusing, mual, tidak ada nafsu makan, sulit menghabiskan
makan yang disediakan rumah sakit dan kulit terasa kering, konjungtiva anemis CRT > 3
detik, akral dingin, hepar teraba membesar dan keras, limfa teraba besar, pengukuruan
antopometri tinggi badan 165 cm dengan BB 50 Kg dengan IMT 18,36. Hasil pemeriksaan
penunjang tanggal 12 Desemeber 2020 Hasil pemeriksaan laboratorisnya sebagai berikut: Hb
10,4 g/dl, trombosit 59 × 109 /L, dan lekosit 4,59 × 109/L dengan limfoblas 26%. tanggal 15
desember 2020 sebagai berikut: Hb 9,7 g/dl

Eliminasi
klien mengatakan 2 hari ini BAB berwarna hitam tetapi tidak ada keluhan dalam pengeluaran
feses, Penghitungan volume urine 1500 cc/24 jam , hasil pemeriksaan laboratorium Ureum 50
mg/dl (12,84-42,80), Kreatinin 1,06 mg/dl (0,67-1,17), Natrium 135 mmol/L (135-147),
Clorida 95 mmol/L (94-111).

Aktivitas
Klien mampu beraktivitas untuk memnuhi ADL dengan bantuan minimal dari perawat atau
eluarga , kesadaran komposmentis E4M6V5, TD 100/70mmHg, HR 98 x/mnt, RR 19x/mnt,
saturasi O2 95%, hasil pengkajian pengkajian kemandirian klien dengan menggunakan
Bartel Index dengan nilai 91 kesimpulan klien mandiri

Proteksi dan Perlindungan


suhu 37,8 derajat celsius, Leher pasien terdapat nodul limfoid sebanyak 4 buah kanan kiri,
regio axilla sebanyak 2 buah kanan kiri, regio inguinal sebanyak 2 buah kanan kiri, Hasil
pemeriksaan penunjang tanggal 12 Desemeber 2020 Hasil pemeriksaan laboratorisnya
sebagai berikut: Hb 10,4 g/dl, trombosit 59 × 109 /L, dan lekosit 4,59 × 109/L dengan
limfoblas 26%. Pada pemeriksaan aspirasi dan trephine biopsy sumsum tulang hasilnya
menunjukkan gambaran yang sesuai dengan simptom ALL-L1. Pemeriksaan CT scan leher,
thorax, dan abdomen menunjukkan limfadenopati di leher, ketiak, mediastinum, abdomen,
dan menyebar di kedua pangkal paha. Setelah penderita mendapat kemoterapi induksi tanggl
10 desember 2020 hasil pemeriksaan darah lengkapnya tanggal 15 desember 2020 sebagai
berikut: Hb 9,7 g/dl, lekosit 3,91 × 109/L (netrofil 93,3%, tidak ada limfoblas) dan trombosit
51 × 109/L., MCV 81 μm3, MCH 26,6 Sumsum tulang normoseluler, rasio ME 4: 1, aktifitas
sistem eritropoietik, granulopoietik, dan trombopoietik baik, limfoblas 11%, dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat ALL-L1 remisi parsial
Sensasi
Pada pengkajian sensasi dilakukan pengkajian fungsi penglihatan, fungsi pendengaran,
penciuman, dan sentuhan klien apakah mengalami kelainan atau tidak hasilnya klien mampu
beradaptasi dengan baik

Cairan dan elektrolit


Klien tidak dalam keadaan puasa, edema ekstremitas tidak ada, tidak ada asites. Leher : tidak
terdapat peningkatan JVP (JVP 5+0 cmH2O),tekanan darah 100/60 mmHg, konsumsi cairan
2000 cc/24 jam, hasil pemeriksaan laboratorium Ureum 50 mg/dl (12,84-42,80), Kreatinin
1,06 mg/dl (0,67-1,17), Natrium 135 mmol/L (135-147), Clorida 95 mmol/L (94-111),
Penghitungan volume urine 1500 cc/24 jam.

Fungsi Neurologi
Hasil pengkajian kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4 M6 V5), klien tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat dan orang, kekuatan otot ekstremitas atas 5555/5555, ekstremitas
bawah 5555/5555

Fungsi Endokrin
Klien tidak ada riwayat penyaki DM sebelumnya GDS 120 mg/dl, tidak ada perubahan pada
hormone tyroid dan hormon lainnya (regulasi hormon yang lain masih dalam batas normal).

Pengkajian psikologi
Klien merasa cemas dengan penyakit yang diderit, Klien beragama Islam. Selama dilakukan
penanganan. Klien berusaha tenang dan banyak berzikir. Sebelum dilakukan tindakan
kardioversi. Klien minta izin pada petugas untuk berdoa terlebih dahulu, Klien merupakan
seorang istri dan ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak, klien takut akan perubahan peran
setelah sakit dan menjalani kemoterapi, Klien saat ini tinggal dengan suami dan keluarga
anak kedua klien. hubungan klien dengan semua anggota keluarga baik. Istri dan anak
mendampingi klien selama dilakukan tindakan kemoterapi

Petunjuk Pengerjaan
1. Buatlah patofisiologi penyakit tersebut penyakit dari kasus tersebut secara narasi dan
simpulkan dalam bentuk WOC ? (bobot 20%)
2. Jelaskan hubungan antara penyakit pasien dan pengobatan dengan hasil laboratorium
darah lengkap. (bobot 10%)
3. Buatlah asuhan keperawatan yang mencakup : pengkajian terstruktur, diagnosis
keperawatan dan intervensi dengan menggunakan NIC NOC (bobot 30%)
4. Jelaskan satu konsep asuhan keperawatan ( pengkajian atau intervensi keperawatan)
untuk kasus tersebut berdasarkan studi literatur, jelaskan mengapa pengkajian atau
intervensi tersebut menjadi intervensi utama pada kasus tersebut. (bobot 40%)
5. Point ke 4 minimal menggunakan sumber rujukan artikel terbit minimal 2015 (2 artikel)
6. Lampirkan artikel rujukan yang digunakan
1. Patofisiologi

Leukemia terjadi dari proses mutasi tunggal dari sel progenitor pada sistem
hematopoiesis yang meneyebabkan sel mampu untuk berproliferasi secara tidak terkontrol
yang dapat menjadi suatu keganasan dan sel prekursor yang tidak mampu berdiferensiasi
pada sistem hematopoiesis). Pada leukemia, terjadi keganasan sel darah pada fase limphoid,
mieloid, ataupun pluripoten. Penyebab dari hal ini belum sepenuhnya diketahui. Namun
diduga berhubungan dengan perubahan susunan dari rantai DNA. Faktor eksternal juga
dinilai mempengaruhi seperti bahan-bahan obat bergugus alkil, radiasi, dan bahan-bahan
kimia. Sedangkan faktor internal, yaitu kromosom yang abnormal dan perubahan dari
susunan . Perubahan susunan dari kromosom mungkin dapat mempengaruhi struktur atau
pengaturan dari sel-sel onkogen. Leukemia pada sel limfosit B terjadi translokasi dari
kromosom pada gen yang normal berproliferasi menjadi gen yang aktif untuk berproliferasi.
Hal ini menyebabkan limfoblas memenuhi tubuh dan menyebabkan sumsum tulang gagal
untuk berproduksi dan akhirnya menjadi pansitopeniaSeiring sumsum tulang gagal, sel-sel
yang abnormal bersirkulasi dalam tubuh dan masuk ke organ-organ lain, seperti hati, limpa,
dan mata. Gangguan pada sistemik ini menyebabkan perubahan pada kadar hematologi
tubuh, terjadi infeksi oportunistik, iatrogenik karena komplikasi dari kemoterapi.
WOC

Faktor pencetus :

- Genetik -Kelainan kromosom


- Radiasi -Infeksi Virus Sel neoplasma berproliferasi
didalam sumsum tulang
- Obat- obatan - Paparan bahan kimia

Penyebaran Sel onogen


Infiltrasi sumsum
ekstramedular
tulang

Pertumbuhan berlebihan

MII sirkulasi darah MII system


limpatik Kebutuhan nutrisi
meningkat
Pembesaran hati dan
limpa Nodus limfe
Hipermetabolisme
Hepatosplenomegali
Limpa denopati

Penekanan ruangan
abdomen
MK : Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
Sel normal digantikan kebutuhan tubuh
oleh sel kanker

Suplai oksigen ke
Depresi produksi jaringan inadekuat MK : ketidak
sumsum tulang seimbangan jaringan
perifer

Penurunan eritrosit Anemia

2. Jelaskan hubungan antara penyakit pasien dan pengobatan dengan hasil laboratorium
darah lengkap ?
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang
yangditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih secara tidak teratur dan tidak terkendali
dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah. Leukimia limfoblastik akut
merupakan leukemia yang berasal dari sel induk limfoid dimana terjadi proliferasi
monoklonal dan ekspansi progresif dari progenitor limfosit B dan T yang imatur dalam
sumsum tulang dan beredar secara sistemik. Proliferasi dan akumulasi dari sel leukemia
menyebabkan penekanan dari hematopoesis normal.
Hasil laboratorium pada tanggal 15 Desember 2020 klien mengalami anemia,
leukopenia, dan trombositopenia, dengan Hb 9,7 g/dl, leukosit 3,91 × 109/L (netrofil
93,3%, tidak ada limfoblas) dan trombosit 51×109/L. Anemia pada penderita leukemia, ini
disebabkan oleh adanya gangguan pada pembentukan sel darah merah akibat dari
pembentukan sel darah putih yang terlalu cepat sehingga hal ini membuat pembentukan
sel darah merah terganggu. Selain itu, anemia juga dapat terjadi akibat dari efek
kemoterapi yang biasanya di berikan pada penderita yang mengalami kanker. Pada
keadaan ini hal yang dapat dilakukan adalah dengan membantu melalui asupan nutrisi
yang baik, disarankan makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat.Saat menerima
kemoterapi, sistem kekebalan tubuh akan melemah karena jumlah sel darah putih akan
turun. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk
melawan infeksi. Klien juga mengalami penurunan trombosit atau trombositopenia.
Trombosit adalah sel yang diproduksi di sumsum tulang. Ketika sumsum tulang
mengalami kelainan, tentunya produksi trombosit bisa terganggu dan memicu
trombositopenia. Pengobatan kemoterapi mampu menurunkan produksi trombosit dalam
sumsum tulang. Akibatnya, seseorang yang menjalani kemoterapi rentan mengalami
trombositopenia.

3. Asuhan Keperawatan

Tanggal/ jam masuk RS : 11-11- 2020/10.00


Ruang : Hematologi
No. Register : 3564
Diagnosa Medis : Akut Limpoblastik leukemia
Tanggal Pengkajian : 12-11-2020

IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M Suami/Isteri/Ortu :
Umur : 45 Tahun Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : TP. Sriwijaya
Suku/ bangsa : Indonesia
Bahasa : Indonesia Penanggung : Suami
Jawab
Pendidikan : SMA Nama : Tn.Z
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : TP. Sriwijaya
Status : Menikah
Alamat : TP. Sriwijaya
KELUHAN UTAMA
Tanggal 23 November klien datang dari rumah dengan pusing,mual,diare, hal ini
disebabkan akibat efek kemoterapi yang dilakukan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengeluhkan pusing, mual, tidak ada nafsu makan, sulit menghabiskan makan
yang disediakan rumah sakit dan kulit terasa kering, konjungtiva anemis CRT > 3 detik,
akral dingin, hepar teraba membesar dan keras, limfa teraba besar, pengukuruan
antopometri tinggi badan 165 cm dengan BB 50 Kg dengan IMT 18,36

Upaya yang telah dilakukan : Tidak ada

Terapi yang telah diberikan :


- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
- Oksigen 37 % via nasal kanu
- Vitamin B12 tablet via oral 3x1 tablet
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan
klien derita saat ini, tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit keturunan
dan menular

Genogram :

KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PENYAKIT


Tidak ada

POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan
Klien ketika sakit ia berobata ke pelyanan kesehatan tedekat
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mual, tidak ada nafsu makan, sulit menghabiskan makan yang disediakan rumah
sakit dan kulit terasa kering
3. Pola eliminasi
Klien mengatakan 2 hari ini BAB berwarna hitam tetapi tidak ada keluhan dalam
pengeluaran feses, Penghitungan volume urine 1500 cc/24 jam, konsumsi cairan 2000
cc/24 jam
4. Pola aktivitas
Klien mampu beraktivitas untuk memnuhi ADL dengan bantuan minimal dari perawat
atau keluarga. Hasil pengkajian pengkajian kemandirian klien dengan menggunakan
Bartel Index dengan nilai 91 kesimpulan klien mandiri
5. Pola istirahat tidur
Klien mengatakan selama sakit jam tidur klien meningkat,waktu klien lebih banyak
digunakan untuk tidur dan istirahat
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Pada pengkajian sensasi dilakukan pengkajian fungsi penglihatan, fungsi pendengaran,
penciuman, dan sentuhan klien apakah mengalami kelainan atau tidak hasilnya klien
mampu beradaptasi dengan baik
7. Pola konsep diri
Klien merasa cemas dengan penyakit yang diderita
8. Pola hubungan peran
Klien merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak, klien takut
akan perubahan peran setelah sakit dan menjalani kemoterapi Klien saat ini tinggal
dengan suami dan keluarga anak kedua klien. hubungan klien dengan semua anggota
keluarga baik. Istri dan anak mendampingi klien selama dilakukan tindakan kemoterapi
9. Pola fungsi seksual-seksualitas
Klien mengatakan mempunyai 2 orang anak dan selama berkeluarga tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi
10. Pola mekanisme koping
Klien berusaha tenang dan banyak berzikir. Sebelum dilakukan tindakan kardioversi.
Klien minta izin pada petugas untuk berdoa terlebih dahulu.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan/ penampilan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis GCS : E4 M6 V5
BB sebelum sakit : - TB : 165 cm
BB saat ini : 50 kg
BB ideal : -
Perkembangan BB : -
Status gizi : Underweigth (IMT 18,36)
Status Hidrasi : Kurang CRT > 3 detik

Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg Suhu : 37,8 oC
N : 98 x/mnt RR : 19 x/mnt

2. Kepala
Klien tidak ada batuk dan terpasang oksigen nasal kanul 4 liter/menit, konjungtiva anemis
sklera an ikterik
3. Leher
Tidak terdapat peningkatan JVP (JVP 5+0 cmH2O). Leher pasien terdapat nodul limfoid
sebanyak 4 buah kanan kiri, regio axilla sebanyak 2 buah kanan kiri, regio inguinal
sebanyak 2 buah kanan kiri
4. Thorak (dada)
Pengembangan paru simetris kiri-kanan. Bunyi jantungS1 dan S2 regular, tidak ditemukan
murmur dan gallop, Pemeriksaan fisik paru suara paru vesikuler didaerah basal paru kiri
dan kanan,
5. Abdomen
Adanya bercak merah didaerah perut, tidak ada asites.
6. Tulang belakang
- Pada pemeriksaan aspirasi dan trephine biopsysumsum tulang hasilnya menunjukkan
gambaran yang sesuai dengan simptomALL-L1.
- Sumsum tulang normoseluler, rasio ME 4: 1, aktifitas sistem eritropoietik,
granulopoietik, dan trombopoietik baik, limfoblas 11%, dengan demikian dapat
disimpulkan terdapat ALL-L1 remisi parsial.
7. Ekstremitas
CRT > 3 detik, akral dingin, pulsasi arteri radialis kanan dan kiri dan dorsalis pedis kanan
kiri teraba lemah. Kekuatan otot ekstremitas atas 5555/5555, ekstremitas bawah
5555/5555
8. Genitalia dan anus
Tidak ada kelainan
9. Pemeriksaan neurologis
Hasil pengkajian kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4 M6 V5), klien tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat dan orang, kekuatan otot ekstremitas atas 5555/5555,
ekstremitas bawah 5555/5555
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 12 Desemeber 2020
- Hb 10,4 g/dl
- Trombosit 59 × 109 /L, dan lekosit 4,59 × 109/L dengan limfoblas 26%.
- Pada pemeriksaan aspirasi dan trephine biopsysumsum tulang hasilnya menunjukkan
gambaran yang sesuai dengan simptomALL-L1.
Pemeriksaan darah lengkapnya tanggal 15 desember 2020 sebagai berikut:
- Hb 9,7 g/dl
- Lekosit 3,91 × 109/L (netrofil 93,3%, tidak ada limfoblas) dan trombosit 51 × 109/L.,
MCV 81 μm3, MCH 26,6
- Sumsum tulang normoseluler, rasio ME 4: 1, aktifitas sistem eritropoietik,
granulopoietik, dan trombopoietik baik, limfoblas 11%, dengan demikian dapat
disimpulkan terdapat ALL-L1 remisi parsial.
2. Radiologi
- Pemeriksaan CT scan leher, thorax, dan abdomen menunjukkan limfadenopati di leher,
ketiak, mediastinum, abdomen, dan menyebar di kedua pangkal paha

3. Lain-lain
-

TERAPI
1. Oral
Vitamin B12 tablet via oral 3x1 tablet

2. Parenteral
IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
3. Lain-lain
- Terapi yang dilakukan oksigen 37 % via nasal kanul
- Kemoterapi

Jambi, 12 November 2020


Mahasiswa

NIM. PO71202200011
Data Etiologi Diagnosa Keperawatan
(NANDA /INCP)
Data Subjektif : Ketidakefektifan perfusi Domain : 4
- Klien mengatakan jaringan perifer b.d
pusing penurunan suplai darah ke Kelas : 4
Data Objektif: perifer
- TD : 110/70 mmHg (Kode) Diagnosis : 00204
(Ketidakefektifan Perfusi
- Konjungtiva anemis
Jaringan Perifer)
- CRT > 3 detik
- Hb 9,7 g/dl
- Akral dingin

Data Subjektif : Ketidakseimbangan nutrisi : Domain : 2


- Klien mengatakan kurang dari kebutuhan
mual, tidak ada tubuh b.d ketidakmampuan Kelas : 1
nafsu makan, sulit mengabsorpsi nutrien
(Kode) Diagnosis : 00002
menghabiskan
(Ketidakseimbangan Nutrisi)
makan yang
disediakan rumah
sakit
Data Objektif :
- Klien tampak lemah
- TB 165 cm
- BB 50 Kg
- IMT 18,36

b. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan suplai darah ke perifer
2) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrient
c. Intervensi

DATA Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
(Nanda/Incp)
Data Subjektif : Domain : 4 - Warna kulit normal - Manajemen sensasi perifer meliputi
- Klien mengatakan - Tampak pucat berkurang monitor adanya daerah tertentu yang
pusing Kelas :4 - Hb dalam batas normal hanya peka terhadap panas / dingin /
Data Objektif: - Turgor kulit elastis < 2 detik, tajam / tumpul,
- TD : 110/70 mmHg (Kode) Diagnosis : 00204 - Konjungtiva tidak anemis, - Monitor adanya sianosis
(Ketidakefektifan Perfusi - Mukosa bibir lembab, - Monitor vital sign
- Konjungtiva anemis
Jaringan Perifer) - CRT< 3 detik, - Monitor hasil laboratorium
- CRT > 3 detik - Tekanan darah dalam batas - Monitor adanya tromboplebitis
- Hb 9,7 g/dl normal 80-110 / 60-80 - Kolaborasi pemberian transfusi darah.
- Akral dingin mmHg,
- Nadi 70-120 x/mnt, akral
hangat, tidak ada nyeri
ekstremitas.
Data Subjektif : Domain : 2 - Tidak ada tanda-tanda - Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
- Klien mengatakan malnutrisi makanan yang dimiliki pasien
mual, tidak ada nafsu Kelas :1 - Tidak terjadi penurunan berat - Tentukan jumlah kalori dan jenis kalori
makan, sulit badan yang berarti dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
(Kode) Diagnosis : 00002 - Adanya peningkatan berat memenuhi persyaratan gizi
menghabiskan makan
(Ketidakseimbangan badan sesuai dengan tujuan - Monitor kalori dan asupan makanan
yang disediakan rumah Nutrisi) - Monitor kecenderungan terjadinya
sakit
penurunan dan kenaikan berat bedan
Data Objektif :
- Klien tampak lemah
- TB 165 cm
- BB 50 Kg
- IMT 18,36
4. Studi literatur
Leukemia merupakan keganasan hematologik akibat proses neoplastik yang
disertai gangguan diferensiasi (maturationarrest) pada berbagai tingkatan sel induk
hemopoitik sehingga terjadi ekspansi progresifdari kelompok (clone) sel ganas tersebut
dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik. Secara garis besar
terapi untuk leukemia dapat digolongkan dalam 2 hal yaitu terapi spesifik seperti
pemberian kemoterapi dan terapi suportif yaitu untuk mengatasi kegagalan sumsum tulang
baik karena proses leukemia sendiri atau akibat terapi spesifik itu sendiri.Macam-macam
terapi suportif yang diberikan antara lain terapi untuk mengatasi anemia, Terapi untuk
mengatasi anemia yaitu salah satunya dengan melakukan transfusi darah . Terapi suportif
berfungsi untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh LLA, terapi suportif yang
diberikan adalah terapi untuk mengatasi anemia: transfusi PRC untuk mempertahankan
hemoglobin sekitar 9-10 g/dl.

Anda mungkin juga menyukai