Anda di halaman 1dari 2

PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga
keperawatan karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap
memberikan asuhan keperawatan di mana saja ia bertugas, apakah itu terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat (Effendy, 1998). Pendidikan kesehatan adalah suatu
usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam
meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara optimal (Notoatmodjo, 1993
[seperti] dikutip oleh Digilib USU, 2010). Pendidikan kesehatan erat kaitannya dengan
penyuluhan kesehatan dan berorientasi pada perubahan perilaku seseorang. Pendidikan
kesehatan tidak hanya bertujuan untuk membangun atau mengembangkan kesadaran diri
dengan berdasarkan pengetahuan kesehatan. Lebih dari itu, pendidikan kesehatan bertujuan
untuk membangun perilaku kesehatan individu dan masyarakat (Asmadi, 2008).

PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KELUARGA


  Pendidikan Kesehatan  keluarga berfokus pada fungsi keluarga yang sehat dalam perspektif
sistem keluarga dan memberikan pendekatan terutama pencegahan . Keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk berfungsi secara sehat secara luas dikenal: keterampilan
komunikasi yang kuat, pengetahuan tentang perkembangan khas manusia, keterampilan
membuat keputusan yang baik, positif harga diri ,dan hubungan interpersonal yang sehat.
Tujuan pendidikan kehidupan keluarga adalah untuk mengajar dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan ini untuk memungkinkan individu dan keluarga untuk
berfungsi optimal .
Pendidikan kesehatan keluarga mempertimbangkan isu-isu sosial termasuk ekonomi,
pendidikan, masalah kerja keluarga, orangtua, seksualitas, gender dan lainnya dalam konteks
keluarga. Mereka percaya bahwa masalah sosial seperti penyalahgunaan zat, kekerasan dalam
rumah tangga, pengangguran, hutang, dan kekerasan terhadap anak dapat lebih efektif
ditangani dari perspektif yang menganggap individu dan keluarga sebagai bagian dari sistem
yang lebih besar. Pengetahuan tentang fungsi keluarga yang sehat dapat diterapkan untuk
mencegah atau meminimalkan banyak masalah ini.

Tingkat pencegahan dalam keluarga


1.      Pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mencegah penyakit,
ketidakmampuan dan cedera. Pencegahan primer melibatkan peningkatan kesehatan melalui
penyuluhan kesehatan dengan penekanan pada pembentukan gaya hidup sehat guna
meningkatkan tingkat fungsional optimal (seperti nutrisi, latihan, tiur, rekreasi, relaksasi,
tidak menggunakan alkohol, tembakau, dan obat-obatan), pembentukan kepribadian yang
sehat, konseling, dan pembentukan lingkungan sosial yang sehat (Hitchcook, Stubert &
Thomas, 1999). Pencegahan primer meningkatkan dan mempertahankan kesehatan keluarga.
Pencegahan primer berdampak dalam peningkatan promosi kesehatan di keluarga,
peningkatan kesehatan keluarga menyeluruh untuk setiap anggota keluarga. Promosi
kesehatan di desain agar dapat berkontribusi dalam pertumbuhan, perluasan atau
menghasilkan yang terbaik bagi kesehatan. promosi kesehatan hal yang positif, proses
dinamis berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan perbaikan, bukan semata-mata
menghindar dari penyakit (Pender, Carolyn & Mary, 2002).
2.      Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah aktivitas yang berhubungan dengan deteksi dini dan
treatmen. Fokus pencegahan ini adalah dengan melakukan skrining untuk mendeteksi
penyakit pada fase awal.
3.      Pencegahan tersier
Pencegahan tersier merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak
bertambah parah (kronis) dan tidak menimbulkan ketidakmampuan pada individu.
Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi kepada individu yang
meliputi rehabilitasi fisik, psikis, dan spiritual (Hitchcook, Stubert & Thomas, 1999).

Tujuan keperawatan keluarga


Tujuan umum keperawatan keluarga adalah meningkatkan kesadaran, keinginan, dan
kemampuan keluarga dalam meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sampai
pada tahap yang optimal dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif.
Tujuan khususnya adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan
keluarga dalam hal
1.      Mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi
2.      Mengambil keputusan tentang siapa/kemana dan bagaiman pemecahan masalah
3.      Meningkatkan mutu kesehatan keluarga
4.      Mencegah terjadinya penyakit
5.      Melaksanakan usaha penyembuhan
6.      Melaksanakan usaha rehabilitasi penderita melalui asuhan keperawatan
7.      Membantu tenaga profesional dalam menanggulangi masalah

Anda mungkin juga menyukai