Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN GERONTIK

PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. AYU MARIASTUTY PO71202200029


2. DEWI SETIORINI PO71202200008
3. MARTUNUS IMANSYAH PO71202200036
4. NURUL HIDAYAH PO71202200011
5. ROBIYANTI PO71202200014

PROGRAM STUDI FROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perubhan Sistem
Perkemihan Pada Lansia ” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas
kami diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Gerontik di Poltekkes Kemenkes Jambi
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini.Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Jambi, 08 Agustus 2020

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan....................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................. 3

A. Pengertian sistem perkemihan................................................................... 3


B. Perubahan perubahan sistem perkemihan pada lansia.............................. 3
C. Dampak perubahan sistem perkemihan pada lansia.................................. 4
D. Pengkajian Pada Sistem Perkemihan........................................................ 4

BAB III PENUTUP............................................................................................... 6


A. Kesimpulan............................................................................................... 6
B. Saran.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara biologis lansia adalah proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya fisik terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian (Wulansari 2010). Sementara batasan usia lansia menurut
WHO meliputi lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun, lanjut usia tua (Old) antara 75-90
tahun, usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Adapun masalah/gangguan medik yang dapat terjadi pada usia lanjut adalah masalah
pernafasan, masalah peredaran darah, masalah fungsi kemih (gangguan berupa retensio urin,
inkontinensia urin, benign prostat hypertropi), masalah kepikunan/demensia, masalah
gangguan gerak, dan masalah gangguan tidur (setiati el 2007 dalam fernandes 2010).

Inkontenesia urin adalah masalah umum pada pria maupun wanita pada lanjut usia
merupakan pengeluaran urin yang tidak terkendali keadaan ini dapat menyebabkan masalah
fisik, emosional sosial dan hyginis pada penderita (cameron 2008 dalam fernandes 2010).

Menurut ekowati 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan inkontenesia urine
dengan tingkat depresi pada usia lanjut” juga mengatakan bahwa masalah sistem perkemihan
yang paling sering dialami oleh lansia adalah inkontenesia urine yang diakibatkan oleh
menurunnya fungsi sistem organ lansia.

Diperkirakan bahwa 25,35% dari seluruh orang tua inkontenensia urine selama kejadian
seumur hidup (Onat 2014 dalam Chesor 2015). Diindonesia jumlah penderita inkontenensia
urine sangat signifikan. Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 5,8% dari jumlah penduduk
mengalami inkontenensia urin, tetapi penanganannya masih kurang. Menurut epidemologi
dilaporkan bahwa inkontinensia urin dua sampai lima kali lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria.

Inkontinensia urin menyebabkan gangguan dari fungsi kandung kemih, yang memberikan
masalah gangguan tidur , masalah pada kulit, masalah fisik, isolasi sosoal dan masalah
psikologis. Populasi juga menemukan efek negatif pada pasien fisik, status depresi,
emosional, dan sosial kehidupan (Chesor 2010).
Tambahkan peran perawat dalam menghadapi perubahan sistem perkemihan pada
lansia.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian sistem perkemihan
2. Apa saja perubahan sistem perkemihan yang terjadi pada lansia ?
3. Apa saja masalah kesehatan yang timbul dari perubahan sistem perkemihan pada
lansia?
4. Bagaimana pengkajian pada sistem Perkemihan?

C. Tujuan penulisan
1. Mampu memahami Pengertian sistem perkemihan
2. Mampu memahami perubahan sistem perkemihan yang terjadi pada lansia
3. Mampu memahami masalah keperawatan sistem perkemihan pada lansia
4. Mampu memahami pengkajian pada sistem Perkemihan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian sistem perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem organ tempat terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh.
zat zat yang dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan melalui urine
( Purnomo, 2008, dalam Suyatni, 2007)

B. Anatomi dan Fisiologi sistem perkemihan

......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

C. Perubahan perubahan sistem perkemihan pada lansia

Proses menua merupakan proses yang terus-menerus berlanjut secara alamiah. Dalam
proses ini, terjadi berbagai perubahan sistem tubuh pada lansia, salah satunya sistem
perkemihan. Perubahan yang terjadi pada lmasa lansia antra lain :

1. Ginjal : Mengecil nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun


sampai 50%, Penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %,
fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan
mengkonsetrasi urine, berat jenis urine menurun proteinuria
( biasanya + 1), BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang
ginjal terhadap glukosa meningkat.
Vesika : Otot-otot menjadi lemah kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau
Urinaria / menyebabkan frekuensi BAK meningkat, vesika urinaria susah di
Kadung kosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya reterensi
kemih urine
Pembesaran : ± 75% dimulai oleh pria usia di atas 65 tahun
Prostat
Vagina : Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga
permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi
siafatnya lebih alkali terhadap perubahan warna

Kalo mungkin dilengkapi dengan organ2 perkemihan lainnya

C. Dampak Masalah Kesehatan yang Timbul Akibat Perubahan Fisik


1. Infeksi Saluran Kencing Usia Lanjut
ISK pada usia lanjut dapat terjadi karena sisa urine dalam kandung kemih
meningkat akibat peengosongan kandung kemih yang kurang efektif, mobilitas
menurun, nutrisi kurang baik, sistem imunitas menurun, ada hambatan pada aliran
urin, hiilangnya efek bakterid dari sekresi prostat.

2. Inkontinensia Urin
Inkontinensia urin ialah kehilangan kontrol berkemih yang bersifat sementara atau
menetap (Potter Dan Perry, 2006). Inkontinensia urin bukan merupakan penyakit,
tetapi keluhan yang mempunyai dampak medik, psikososial dan ekonomi serta dapat
menurunkan kualitas hidup. Dampak negatif dari inkontinensia urin adalah dijauhi
orang lain karena berbau pesing, minder, tidak percaya diri, timbul infeksi di daerah
kemaluan, tidak nyaman dalam beraktifitas termasuk dalam hubungan seksual yang
akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup (Soetojo,2009).

3. Hiperplasia prostat
Penyakit kelenjar prostat merupakan gangguan yang banyak diderita oleh para
lansia. Di Amerika hampir 1 dari 4 lansia pria diatas usia 80 tahun mengeluhkan
gejala saluran kencing bawah ( LUTS = lower urinary tract symtomatology) sebagai
akibat dari pembesaran prostat. Dari sebagian penderita ini dapat berkembang
menjadi retensio urin total / sindroma prostatisme akut atau mengalami insufisiensi
ginjal akibat retensio urin kronis.

Lengkapi dan tambahkan dengan masalah kesehatan lainnya pada sistem vesica
urinaria
D. Pengkajian Pada Sistem Perkemihan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama/kepercayaan, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, alamat
b. Keluhan utama
Pada klien inkontinensia urine keluhan keluhan yang ada adalah nokturia, urgence,
disuria, poliuria, oliguria, dan staguri
c. Riwayat penyakit sekarang
Memuat tentang perjalanan penyakit sekarang sejak timbul keluhan, usaha yang telah
dilakukan untuk mengatasi keluhan
d. Riwayat penyakit dahulu
Adanya penyakit yang berhubungan dengan ISK (infeksi saluran kemih) yang
berulang penyakit kronis yang pernah di derita
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada penyakit keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita
penyakit inkontinensia urine, adakah keluarga yang menderita DM, Hipertensi
f. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang digunakan adalah B1-B6:
1) B1 (Breathing)
Kaji pernafasan adanya gangguan pola nafas, sianosis karena suplai oksigen
menurun. Kaji ekspansi dada, adakah kelainan pada perkus
2) B2 ( Blood)
Terjadi peningkatan tekanan darah, biasanya pasien bingung dan gelisah
3) B3 ( Brain)
Kesadaran biasanya sadar penuh
4) B4 ( Bladder)
Inspeksi : periksa warna, bau, banyak urine biasanya bau menyengat karena
adanya aktivitas mikroorganisme (bakteri) dalam kandung kemih disertai
keluarnya darah apabila ada lesi pada bladder, pembesaran daerah supra pubik
pada meatus uretra, banyak kencing dan nyeri saat berkemih menandakan disuria
akibat dari infeksi, apakah klien terpasang kateter sebelumnya. Palpasi rasa nyeri
didapat pada daerah supra pubik/pelvis, seperti rasa terbakar di uretra luar
sewaktu kencing/
5) B5 (bowel)
Bisung usus adakah peningkatan atau penurunan, adanya nyeri tekan abdomen ,
adanya ketidak normalan perkusi, adanya ketidak normalan palpasi dan ginjal
6) B6 ( bone)
Pemeriksaan kekuatan otot dan dan membandingkan dengan ekstremitas yang
lain, adakh nyeri pada persendian

Tambahkan pemeriksaan penunjang

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses menua merupakan proses yang terus-menerus berlanjut secara alamiah. Dalam
proses ini, terjadi berbagai perubahan sistem tubuh pada lansia, salah satunya sistem
perkemihan. Sistem perkemihan merupakan suatu sistem organ tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
Perubahan sistem perkemihan pada masa lansia antra lain : Ginjal, Vesika Urinaria /
Kadung kemih, Pembesaran Prostat, Vagina. Dan dampak yang dapat ditmbulkan oleh
perubahan sistem perkemihan pada lansia antra lain : infeksi saluran kencing usia lanjut,
inkontinensia urin, Hiperplasia prostat

B. Saran

Setelah membuat makalah ini, di harapkan para pembaca menjadi tahu tentang
perubahan apa saja yang terjadi pada sistem perkemihan pada lansia. Lansia adalah masa
dimana seseorang mengalami kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Keperawatan Gerontik ; 2016

Sulistijono Heru, Minarti, Siti Nurkholifah. Modul Keperawatan Gerontik : 2014

Anda mungkin juga menyukai