Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN ANAK

ETIK LEGAL DAN CARING DALAM KEPERAWATAN ANAK

Dosen pengampu : Ns. Monalisa, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. AYU MARYASTUTY PO71202200029


2. DEWI SETIORINI PO71202200008
3. MARTUNUS IMANSYAH PO71202200036
4. NURUL HIDAYAH PO71202200011
5. ROBIYANTI PO71202200014

PROGRAM STUDI FROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga
kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Etik Legal Dan Caring
Dalam Keperawatan Anak” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Keperawatan Anak pada prodi profesi Ners di Poltekkes Kemenkes Jambi. Kelompok merasa
masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kelompok mohon kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.

Kelompok berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada kelompok , sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kelompok berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kelompok maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Jambi, 01 September 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan masalah...................................................................................... 2

C. Tujuan penulisan....................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

A. Konsep etik legal keperawatan anak...........................................................3

B. Konsep caring dalam keperawatan anak......................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................ 9

A. Kesimpulan............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagikelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatanyang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral.
Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip
benar dan salah, serta prinsip moralitaskarena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik b erarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki
moral yang baik.Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan
pertimbangankeputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-
undangatau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai
profesidigariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia
( yangmemiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kodeetik
berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami diri
orang lain, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi . Dalam
keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang pesat, karena caring
merupakan suatu sikap universal yang dapat dilakukan dalam kehidupan manusia. Caring
harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif, yaitu pembentukan sistem nilai humanisme dan
altruistik, memberikan kepercayaan dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan
asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain,
mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan
positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metode penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran, dan pengajaran interpersonal,
menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi
bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang
bersifat fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa dapat dicapai.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep etik legal keperawatan anak?
2. Bagaimana konsep caring dalam keperawatan anak?

C. Tujuan Penulisan

1. Mampu memahami Konsep etik legal keperawatan anak


2. Mampu memahamikonsep caring dalam keperawatan anak
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Konsep Etik Legal Keperawatan Anak

1. Definisi etik
a. Etik berasal dari kata ethos Dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan, adat-istiadat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir Dalam bentuk jamak (ta etha), berarti
adat kebiasaan. Dengan kata lain, etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000)
b. Menurut Potter and Perry (1997) Etika merupakan terminologi dengan berbagai
makna, etika berhubungan dengan bagaimana seseorang harus bertindak dan bagaimana
mereka melakukan hubungan dengan orang lain.
c. Soeharto (2008) Etika adalah bersikap eksplisit dan konkrit. Oleh karena itu banyak
ahli yang mengatakan bahwa etika adalah nilai yang sudah diaplikasikan (value in
action)

2. Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan


a. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tindakan dengan aman, perawat profesional harus
memahami batasan legal dan implikasinya dalam praktik keperawatan sehari-hari.
b. Asuhan keperawatan yang legal diartikan sebagai praktik keperawatan yang bermutu
dan taat pada aturan, hukum, serta perundang-undangan yang berlaku

3. Aspek Legal dan Etik dalam Keperawatan Anak


a. Pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam keperawatan
anak
b. Merupakan model perilaku & standar yang diharapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan anak

4. Fokus Keperawatan Anak


a. Neonatus
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Selain itu,

3
4

fisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dari proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin
b. Toddler
Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang dapat dilihat peningkatan ukuran
tubuh terjadi secara bertahap bukan secara linier yang menunjukan karakteristik
percepatan atau perlambatan dalam tumbuh kembang
c. Anak prasekolah
Anak pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Dalam usia ini anak
umumnya mengikuti program anak (3Tahun5tahun) dan kelompok bermain (Usia 3
Tahun), sedangkan pada usia 4-6tahun biasanya mereka mengikuti program Taman
Kanak-Kanak
d. Sekolah
usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi
pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab
atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan
orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar
pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
memperoleh keterampilan tertentu.
e. Remaja
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang
telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan psikososial.
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Remaja ialah
masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi
perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial

5. Isu Etik dalam keperawatan Anak


a. Family Center Care
Merupakan sebagai filosofi dimana pemberian perawatan mementingkan dan
melibatakan peran penting dari keluarga, dukungan keluarga akan membangunkan
kekuatan, membantu untuk membuat suatu pilihan yang baik, dan meningkatkan pola
normal yang ada dalam keseharianya selama anak sakit dan menjalani penyembuhan.
b. Atraumatic Care
Mencegah perpisahan dengan orang tua, dan mencegah trauma fisik
5

c. Primary Nursing
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien dari mulai pasien masuk sampai keluar rumah
sakit). Sistem primary nursing menggunakan 1 orang perawat primer yang bekerja
selama 24 jam dan bertanggung jawab untuk perencanaan perawatan 5-6 pasien dan
ketika perawat primer tidak bertugas perawatan pasien dilanjutkan oleh perawat
pelaksana yang melanjutkan perencanaan perawatan yang sudah direncanakan oleh
perawat primer

6. Hak Anak menurut UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002


a. Hak Hidup, Kelangsungan Hidup, dan Perkembangan
b. Hak Partisipasi, setiap anak berhak mengeluarkan pendapat sesuai dengan tingkat usia
dan perkembangannya, dan dipertimbangkan pendapatnya (pasal 10)
c. Hak Perlindungan, dari diskriminasi, eksploitasi, penelantaraan, kekejaman, kekerasaan
dan penganiayaan, ketidakadilan, dan perlakuan salah lainnya (pasal 12-18)
d. Hak atas pendidikan
e. Hak sipil dan kewarganegaraan

7. Hak sipil dan kewarganegaraan


a. Hak nama dan kewarganegaraan
b. Hak kebebasan menyatakan pendapat
c. Hak berpikir dan beragama
d. Hak kebebasan berserikat
e. Hak atas perlindungan kehidupan pribadi
f. Hak atas informasi

8. Prinsip Etik dalam Keperawatan Anak


a. Beneficence
Beneficence berarti melakukan yang baik. Perawat memiliki kewajiban untuk
melakukan dengan baik, yaitu, mengimplemtasikan tindakan yang mengutungkan klien
dan keluarga.
b. Non maleficence
Non Maleficence berarti tugas yang dilakukan perawat tidak menyebabkan bahaya bagi
kliennya. Prinsip ini adalah prinsip dasar sebagaian besar kode etik keperawatan.
6

Bahaya dapat berarti dengan sengaja membahayakan, resiko membahayakan, dan


bahaya yang tidak disengaja.
c. Autonomy
Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk mengambil
keputusan sendiri. Dengan menghargai hak autonomi berarti perawat menyadari
keunikan induvidu secara holistik.
d. Justice
Perawat mengambil keputusan dengan rasa keadilan sesuai dengan kebutuhan tiap
klien.
e. Informed Consent
Persetujuan Tindakan Medis (PTM) merupakan persetujuan seseorang untuk
memperbolehkan sesuatu yang terjadi (mis. Operasi, transfusi darah, atau prosedur
invasif). Ini berdasarkan pemberitahuan tentang resiko penting yang potensial,
keuntungan, dan alternatif yang ada pada klien. Persetujuan tindakan memungkinkan
klien membuat keputusan berdasarkan informasi penuh tentang fakta

B. Konsep Caring Dalam Keperawatan Anak


Caring merupakan hal yang esensial bagi pertumbuhan, perkembangan dan
keberlanjutan hidup manusia. Caring merupakan perilaku yang assistif, supportif, dan
fasilitatif terhadap atau bagi orang atau kelompok lain dengan kebutuhan tertentu. Caring
dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal. Caring
yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga. Respon
caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima akan jadi
apa dia kemudian.
Caring dapat meningkatkan aktualisasi diri, meningkatkan pertumbuhan individual,
mempertahankan harga diri dan martabat, meningkatkan penyembuhan, dan menurunkan
stres. Perilaku caring mungkin tidak dapat memperlihatkan hasil secara langsung, namun
manfaat caring sering ditemukan dalam proses itu sendiri, berupa keterlibatan dan
keterkaitan.
Menurut UU RI No. IV tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Sedangkan
menurut UU RI No. I tahun 1974 Bab IX pasal 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah
yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Dari kedua pengertian diatas dapat
7

ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau
sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang
kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai seseorang yang bisa
memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap
lanjut usia ( jaminan hari tua ). Anak masih dianggap sebagai sumber tenaga murah yang
dapat membantu ekonomi keluarga. Keberadaan anak dididik menjadi pribadi yang mandiri
Bagi anak usia sekolah, caring dapat ditanamkan dengan membangun kecerdasan moral
mereka. kecerdasan moral adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah,
dalam hal ini memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan
tersebut, sehingga orang bersikap benar dan terhormat. Kecerdasan yang sangat penting ini
mencakup karakter-karakter utama seperti kemampuan untuk memahami penderitaan orang
lain dan tidak bertindak jahat, mampu mengendalikan dorongan dan menunda pemuasan,
mendengarkan dari berbagai pihak sebelum memberikan penilaian, menerima dan
menghargai perbedaan, bisa memahami pilihan yang tidak etis, dapat berempati,
memperjuangkan keadilan, dan menunjakkan kasih sayang dan rasa hormat terhadap orang
lain. Ini merupakan sifat-sifat utama yang akan membentuk anak menjadi baik hati,
berkarakter kuat, dan menjadi warga negara yang baik.
Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang atau pasien yang sedang
menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup keterampilan intelektual, teknikal,
dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring Caring merupakan fenomena
universal yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan bersikap
terhadap orang lain. Dalam teori caring, human care merupakan hal yang mendasar. Human
care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa
kemanusiaan dengan membantu orang lain, mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan
keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengendalian diri.
Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah perawat bermutu atau tidak. Caring
sebagai inti profesi keperawatan dan fokus sentral dalam praktik keperawatan, bersifat
universal dan terdiri dari perilaku-perilaku khusus yang ditentukan oleh dan terjadi dalam
konteks budaya. Di dalamnya memiliki makna yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian .Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis,
intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang merupakan
suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon
8

klien. Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang
mengungkapkan penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa
penyakit. Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta penanggulangannya.
Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu
membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan
tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan
kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran (curing) lebih ke melakukan
tindakan pengobatan dengan obat (drug) dan tindakan operatif. Dari sini dapat dipahami
bahwa caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi, sosial, serta spiritualnya
sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan fisik kliennya. Satu hal lagi yang
dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari aspek tujuan. Tujuan dari perilaku
caring, yaitu:
a. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.
b. Membantu pasien/ klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan
fungsi dari tubuh pasien.

Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring lebih
kompleks daripada curing. Karena caring memberikan pelayanan yang menyangkut seluruh
kebutuhan pasien baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Curing hanya bagian dari
caring. Sebagai seorang perawat, kita harus mampu membedakannya dan melakukan caring
dengan sebaik-baiknya. Kesejahteraan klien didapat dari totalitas kita dalam melakukan
caring. Caring tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan. Karena caring merupakan
esensi keperawatan itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika berkenaan dengan pengkajian kehidupan moral secara sistematis dan dirancang untuk
melihat apa yang harus dikerjakan, apa yang harus dipertimbangkan sebelum tindakan tsb dilakukan,
dan ini menjadi acuan untuk melihat suatu tindakan benar atau salah secara moral. Caring
merupakan hal yang esensial bagi pertumbuhan, perkembangan dan keberlanjutan hidup
manusia. Caring merupakan perilaku yang assistif, supportif, dan fasilitatif terhadap atau bagi
orang atau kelompok lain dengan kebutuhan tertentu Kecerdasan moral terbangun dari tujuh
kebajikan utama, yaitu empati, hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati,toleransi,
dan keadilan. Tujuh kebajikan ini akan membantu anak menghadapi tantangan dan tekanan
etika yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupannya kelak.

9
DAFAR PUSTAKA

Nelson. 2010Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.


Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta Salemba Medika
Sacharin, Rossa. 2012.Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai