Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISU ETIK ANTARA BIDAN DAN KLIEN

Dosen Pengajar: Hj. Erni Setiawati, S.ST, M.Pd

Disusun Oleh :

Aura Nurhaliza P07124122007

Nor Khalisah P07124122044

Nurur Robbiah P07124122052

Raisa Salsabela P07124122054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
DIPLOMA III
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu Etik Antara
Bidan dan Klien”. Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah
Etikolegal pada semester 2.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah terlibat dari awal
hingga akhir baik dari segi moril maupun materil. Oleh karena itu, kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan tugas
ini. Kami berharap, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.

Banjarbaru, 14 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Isu Etik dan Dilema.......................................................................................2
B. Isu Etik antara Bidan dan Klien....................................................................3
C. Contoh Isu Etik antara Bidan dengan Klien..................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................6


A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi yang berada pada bidang yang praktek mandiri seperti bidan
akan menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan
besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Sehingga dalam perjalanannya, seorang bidan harus mengerti makna dari etik,
etika, moral, dan penerapannya, serta isu-isu yang terkait dalam praktik
kebidanan. Bidan dituntut untuk berperilaku hati-hati dalam setiap
tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan
perilaku yang etis dan profesional. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting
dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan merupakan profesi yang
bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat berhubungan dengan klien
serta harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang
diambil. Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik tidak hanya
dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date,
tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan
kebidanan. Bidan dikatakan professional, bila menerapkan etika dalam
menjalankan praktik kebidanan. Dengan memahami peran sebagai bidan, akan
meningkatkan tanggungjawab professionalnya kepada pasien atau klien. Bidan
berada pada posisi yang baik, yaitu menfasilitasi pilihan klien dan
membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk meneapkan dalam
strategi praktik kebidanan. 

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isu etik?
2. Bagaimana isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien?
3. Apa contoh isu etik antara bidan dengan klien?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian isu etik, bagaimana isu etik yang terjadi
antara bidan dengan klien, dan mahasiswa dapat memberikan contoh isu etik
antara bidan dengan klien.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu Etik dan Dilema


Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaiannya baik atau buruk. Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap
seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri
seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya,
agama dan sebagainya, hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran
etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak
baik atau buruk walaupun situasi berbeda.
Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan
seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik
dan yang buruk, inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap mutu
pelayanan kebidanan. Mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu landasan
komitmen yang kuat dengan basis etik dan moral yang baik. Dalam praktik
kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang
dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit berkaitan dengan etik
dilema muncul karena terbentur pada konflik moral pertentangan batin atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang
ada.
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan adalah
berhubungan dengan :
1. Agama atau kepercayaan.
2. Hubungan dengan klien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In-Vitro Fertilization.

a. Isu
Isu adalah suatu berita yang belum tentu benar kerjasamanya,
dimana berita itu bisa benar atau salah, dapat menimbulkan pro dan kontra
terhadap suatu hal, yang masing-masing memiliki argumentasi. Isu
merupakan topik yang menarik untuk di diskusikan, argumentasi yang

2
timbul akan bervariasi dan muncul karena adanya perbedaan nilai-nilai dan
kepercayaan.

b. Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos. Dalam bentuk
tunggal dapat diartikan sebagai akhlak, watak, perasaan, sikap atau cara
berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha bermakna adat istiadat. Pada bahasa
Inggris etika berasal dari kata ethic. Etika menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (2001) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral, juga dapat diartikan kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan menurut etika adalah
nilai dan norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok.
Etika dapat terdiri dari beberapa bentuk antara lain:
1) Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang
tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal
mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh
masyarakat.
2) Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a) Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan
dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil
kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b) Etika khusus; terdiri dari etika sosial, etika individu dan etika
terapan.
 Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antarsesama manusia dalam aktivitasnya.
 Etika individu, lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban
manusia sebagai pribadi.
 Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.

Adapun faktor-faktor yang melandasi etika adalah nilai, norma,


sosial budaya, religius, dan kebijakan. Nilai mempunyai tiga ciri yaitu
berkaitan dengan subjek, tampil dalam suatu nilai yang praktis, dan
menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimilki
oleh objek. Sedangkan norma adalah tolak ukur untuk menilai sesuatu
yang terdiri dari norma kesopanan, norma hukum, dan norma moral yang
merupakan tingkatan norma tertinggi.
Etika berguna untuk memberi arahan bagi perilaku manusia
tentang baik atau buruk, benar atau salah, hak dan kewajiban moral
(akhlak), yang boleh atau yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang.

B. Isu Etik antara Bidan dan Klien


Isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, mempunyai hubungan
erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan
dikatakan profesional bila mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan
fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian
penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan

3
misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi
kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja
yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Penyimpangan etik erat hubungannya dengan hak-hak klien. Dalam hal ini,
bidan harus mengetahui hak-hak pasien atau klien.
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai
pasien:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata-tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan makmur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi
bidan tanpa diskriminasi. 
4. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya.
5. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan persalinan,
nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
6. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan
berlangsung.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
kritis dan mendapat etisnya tapa campur tangan dari pihak luar.
9. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di
Rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat.
10. Pasien berhak meminta atas "privacy" dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
11. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi : (Penyakit yang diderita,
tindakan kebidanan yang akan dilakukan, alternatif terapi lainnya,
prognosanya, perkiraan biaya pengobatan)
12. Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter schubungan dengan penyakit yang dideritanya.
13. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakit.
14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
15. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah sakit.
17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual,
18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal
praktek.

4
C. Contoh Isu Etik antara Bidan dengan Klien
1. Kasus
Seorang perempuan hamil G1P0A0, hamil 38 minggu datang ke
polindes dengan keluhan perutnya terasa mengencang sejak 5 jam yang
lalu. Setelah dilakukan VT, pembukaan 3, janin letak sungsang. Bidan
merencanakan dirujuk ke rumah sakit. klien menolak untuk dirujuk dengan
alasan tidak punya biaya. Bidan memberikan penjelasan persalinan anak
letak sungsang bukan kewenangannya dan menyampaikan tujuan dirujuk
demi keselamatan janin dan juga ibunya, tetapi klien dan keluarga tetap
ingin ditolong bidan di polindes. Karena keluarga tetap memaksa,
akhirnya bidanpun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong
persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin
tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Klien
dan keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara
profesional dan dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan tersebut
dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.

2. Konflik
Klien dan Keluarga menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan
alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.

3. Isu
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu
juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien
dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan
antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.

4. Dilema
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk memutuskan
rujukan karena keluarga memaksa ingin ditolong bidan. Dengan segala
keterbatasan kemampuan dan sarana, bidan melakukan pertolongan
persalinan yang seharusnya dilaksanakan di rumah sakit dan ditolong oleh
spesialis kebidanan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaiannya baik atau buruk. Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap
seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri
seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya,
agama dan sebagainya, hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran
etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak
baik atau buruk walaupun situasi berbeda.

B. Saran
Kebidanan sangat berkaitan erat dengan isu etik terhadap klien, maka
disarankan untuk seluruh mahasiswa kebidanan memahami dan belajar
mengenai isu etik ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, Heni Puji dan Asmar Yetty Zein. (2005). Etika Profesi Kebidanan.
Yogyakarta, Fitramaya.
Wahyuningsih, Heni Puji. (2008). Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta,
Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai