EPIDEMIOLOGI
“BERFIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
MASALAH EPIDEMIOLOGI TERKAIT KESEHATAN REPRODUKSI”
SEMESTER IV
Penyusun :
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa Prodi D4 Kebidanan Kampus
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua jurusan kebidanan Kampus Poltekkes
Kemenkes Surabaya
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes selaku ketua prodi pendidikan profesi bidan
Kampus Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Hery Sumasto, S.Kep.Ns., M.M.Kes. selaku dosen mata kuliah Epidemiologi Kampus
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan makalah
yang berjudul “Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah
Epidemiologi Terkait Kesehatan Reproduksi”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampe akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.
iii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................5
1.2 Tujuan....................................................................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umun...................................................................................................................5
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................................................................5
1.3 Manfaat..................................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
2.1. Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Epidemiologi Terkait
Kesehatan Reproduksi.........................................................................................................7
2.1.1 Definisi............................................................................................................................7
2.1.2. Berpikir Kritis.................................................................................................................7
2.1.3 Pengambilan Keputusan..................................................................................................8
2.2 Masalah Epidemiologi Kesehatan Reproduksi......................................................................9
2.2.1 Anemia pada Ibu Hamil..................................................................................................9
2.2.2 Masalah Aborsi..............................................................................................................11
2.2.3 Masalah Kespro Remaja................................................................................................12
2.3 Penatalaksanaan...................................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan
Pada Masalah Epidemiologi Terkait Kesehatan Reproduksi
iv
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Epidemiologi Terkait
Kesehatan Reproduksi
2.1.1 Definisi
Ketrampilan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan berfikir kritis telah menjadi
pusat perhatian dari pendidik, peneliti, pegusaha, dan media massa selama beberapa tahun
ini. Hal tersebut dapat dilihat dari fakta bahwa kemampuan berpikir kritis akan
menentukan daya tahan/saing seseorang dalam berkompetisi untuk menjadi yang
terunggul karena akan meningkatkan daya kompetitif dari individu tersebut, ketrampilan
berpikir kritis telah diakui sebagai ketrampilan yang penting untuk keberhasilan belajar,
bekerja, dan hidup di abad ke 21. berpikir kritis merupakan berpikir yang terjadi dalam
sistem kognitif dengan membandingkan beberapa pengetahuan yang sudah ada dalam
pikiran yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan memutuskan
pengetahuan yang lebih tepat digunakan untuk memecahkan masalah.Berpikir kritis
mencakup kegiatan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inquiry
ilmiah. The Secretary’sCommission on Achieving Necessary Skillspada tahun 1990
menyatakan bahwa kompetensi berpikir kritis, membuat keputusan, problem solving, dan
bernalar sebagai sesuatu yang penting dalam prestasi kerja. Selain itu menurut Johnson
(2009: 201) berpikir kritis ini merupakan kemampuan esensial yang harus dimiliki oleh
peserta didik baik dalam memecahkan masalah.Menurut Enis (1991, 1996) kriteria atau
elemen dasar yang harus dimiliki oleh pemikir kritis dalam memecahkan masalah adalah
disingkat dengan Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview yang dapat
disingkat dengan istilah FRISCO [ CITATION Bud17 \l 1057 ].
3
2.1.2. Berpikir Kritis
1
4
memerlukan alat yaitu akal (ratio). Menurut Najla (2016:16) Dalam berpikir juga termuat
kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi,
membandingkan, menggolongkan, memilah-milah atau membedakan, menghubungkan,
menafsirkan, melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis
menalar atau menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada, menimbang, dan
memutuskan. Dari berbagai definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
berpikir adalah aktivitas mental secara yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan
pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan.
1
5
hingga dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bayi. Sehingga sebagai
tindakan segera untuk kasus ini adalah:
a. Memberikan penyuluhan setra menekankan mengenai betapa pentingnya gizi,
dan mengkonsumsi tablet besi selama kehamilan kepada semua ibu hamil
b. Upaya untuk meningkatkan status gizi ibu selama masa kehamilan adalah dengan
cara pemberian makanan tambahan (PMT) yang mengandung protein tinggi,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin.
c. Menganjurkan ibu hamil dengan anemia untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin pada bidan, serta melakukan pemeriksaan HB
Setelah dilakukan pelaksanaan terhadap rencana yang telah disusun,
diharapkan menurunya prevalensi ibu hamil dengan anemia. Untuk mencegah
terjadinya anemia dalam kehamilan di masa yang akan datang, maka perlu dilakukan
pengurangan faktor resiko yaitu dengan:
a. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara melakukan pemberdayaan
masyarakat.
b. Melakukan konseling secara mendalam tentang anemia pada kehamilan.
Dalam proses mengetahui frekuensi kesehatan ini dapat dimulai dengan menemukan
masalah kesehatan yang dimaksud, melakukan pengukuran atas masalah kesehatan
yang ditemukan, distribusi masalah kesehatan yang merujuk pada pengelompokan
masalah kesehatan menurut suatu keadaan.
2. Merumuskan hipotesa tentang penyebab dari masalah kesehatan reproduksi.
3. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun.
4. Menarik kesimpulan.
5. Mengaplikasikan epidemiologi di lapangan.
Dalam hal mengatasi masalah epidemiologi kesehatan reproduksi , dapat diatasi
dengan berpikir kritis. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, utamanya ;
1. Meningkatkan kemampuan membaca secara kritis dengan
a. Menggaris bawahi ide utama yang dibaca.
b. Belajar bersama dan mencocokkan apakah ide utama yang dibuat sama
dengan anggota kelompok lainnya.
c. Menulis apa yang menjadi ide utama dalam suatu bacaan dalam kata-kata
sendiri[ CITATION drJ10 \l 1057 ].
Hal ini dapat diaplikasikan pada masalah epidemiologi kesehatan
reproduksi yakni dengan menggaris bawahi ide utama dalam buku-buku
kesehatan reproduksi yang dibaca lalu mencocokkan apakah ide utama sama
dengan diagnosa kesehatan pasien sehingga bisa ditulis dalam suatu bacaan.
2. Meningkatkan kemampuan mendengarkan secara kritis, dengan
a. Membuat point-point penting
b. Fokus pada apa yang pembicara katakan dan mendengar point-point utama
atau kunci.
Dalam hal ini dapat diaplikasikan pada cara mengatasi epidemiologi
kesehatan reproduksi dengan mendengarkan dari diagnosa para dokter atau
keluhan pasien terkait kondisi reproduksinya sehingga mampu mengkritisi
hal-hal yang menyimpang dalam kesehatan reproduksinya.
3. Meningkatkan kemampuan mengamati secara kritis dengan
a. Menghapuskan beberapa batasan yang ada dalam pikiran
10
b. Bertanya pada diri sendiri apakah telah mengerti apa yang menjadi poin
paling penting
Sehingga dari sini dapat diaplikasikan dalam epidemiologi kesehatan
reproduksi yakni dengan mengamati secara lebih mendetail kondisi pasien
dengan gangguan kespro sehingga dapat lebih kritis dalam mengenali
masalah-masalah, gejala atau mungkin tanda yang muncul.
4. Meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis tentang kondisi-kondisi
pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berpikir kritis merupakan berpikir yang terjadi dalam sistem kognitif dengan
membandingkan beberapa pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran yang bertujuan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dengan memutuskan pengetahuan yang lebih tepat
digunakan untuk memecahkan masalah.
Pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap
paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan.
Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan
sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh. Bukan hanya bebas dari penyakit atau kekacauan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Contoh dari masalah epidemiologi kesehatan reproduksi yaitu anemia pada ibu hamil,
kesehatan reproduksi pada remaja, masalah aborsi serta hal lain yang berhubungan terhadap
kesehatan reproduksi. Dari masalah ini bisa dilihat bagaimana berfikir kritis dalam
pengambilan keputusan pada masalah epidemiologi terkait kesehatan reproduksi.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk kedepannya
penulis akan menjelaskan makalah secara lebih focus dan detail dengan sumber yang lebih
banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik saran yang membangun dari pada pembaca
sangat dibutuhkan penulis. Semoga makalah tidak hanya bermanfaat bagi penulis tapi juga
kepada pembaca.
11
1
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningati, Endah Nur. 2019. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Dalam
Menyelesaikan
Soal Open Ended Ditinjau Dari Adversity Quotient (AQ). Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Majapahit.
Rajab, wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC
dr. July Ivone, MKK., MPdKed. "Criritcal Thinking, Intelectual Skills, Reasoning and Clinical
Reasoning." Journal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, 2010.
12
Novitarinaa. "EPIDEMIOLOGI [BERPIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA MASALAH EPIDEMIOLOGI TERKAIT KESEHATAN
REPRODUKSI]." Jurnal Blog Kebidanan, 2018.