Anda di halaman 1dari 61

0

PENGARUH KONSELING PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG (P4K)
DI PEKON HUJUNG KABUPETEN LAMPUNG
BARAT TAHUN 2021

PROPOSAL

Oleh :

HESTI APRIYENI
NPM : 210102192P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
1

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan judul :

PENGARUH KONSELING PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG (P4K) DI PEKON HUJUNG
KABUPETEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2021

Nama : HESTI APRIYENI

NPM : 210102192P

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk sidang proposal.

Pringsewu, Oktober 2021

Pembimbing

Yona Desni Sagita, S.ST., M.Kes


NIDN0224118903

ii
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang
berjudul” Pengaruh konseling tentang program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil tentang (P4K) di
Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun 2021”:
Proposal penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan
berbagai pihak, pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Sukarni, S.ST Selaku Ketua Universitas AISYAH Pringsewu Lampung.
2. Wisnu Probo Wijayanto, S.Kep., Ners., MAN Selaku Rektor Universitas
AISYAH Pringsewu Lampung.
3. Ikhwan Amirudin, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas AISYAH Pringsewu Lampung.
4. Beniqna Maharani Besmaya,, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb selaku ketua Prodi
Kebidanan Sarjana Terapan Universitas AISYAH Pringsewu Lampung.
5. Yona Desni Sagita, S.ST., M.Kes, Selaku pembimbing
6. Siti Maesaroh, S.ST., M.Kes selaku Penguji 1.
7. Yuni Sulistiawati, S.ST., M.Tr.Keb selaku Penguji 2.

Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah
diberikan. Amin.

Pringswu, Oktober 2021

Penulis

iii
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR .............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
E. Ruang Lingkup ............................................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teoritis ......................................................................... 6
1. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) ...................................................................................... 8
2. Konseling................................................................................ 14
3. Pengetahuan............................................................................ 17
4. Pengaruh Konseling P4K terhadap pengetahuan Ibu hamil ... 21
B. Penelitian Terkait ........................................................................ 22
C. Kerangka Teori............................................................................ 24
D. Kerangka Konsep ........................................................................ 25
E. Hipotesis...................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ............................................................................ 26
B. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................... 26
C. Rancangan Penelitian .................................................................. 26
D. Subyek Penelitian ........................................................................ 27
1. Populasi .................................................................................. 27
2. Sampel ................................................................................... 27
E. Variabel Penelitian ..................................................................... 28
F. Defenisi Operasional variabel ..................................................... 28
G. Alat Ukur..................................................................................... 29
H. Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................ 31
1. Pengumpulan data .................................................................. 31
2. Pengolahan data ...................................................................... 33
I. Analisa Data ................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
4

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Judul Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................ 24

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 25

v
5

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional variabel.........................................................28

vi
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Lembar Kuesioner

Lampiran 3. Lembar Konsultasi

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

Organisation (WHO) karena ibu merupakan komponen penting dalam

pembangunan setiap bangsa untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas

dimasa yang akan datang. Perhatian dunia pada kesehatan ibu dan anak karena di

beberapa negara terutama Negara berkembang angka kematian pada kelompok ini

masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

keberhasilan upaya kesehatan ibu. Selain untuk menilai program kesehatan ibu,

indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena

sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas

maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode

1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi

kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai

target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2015. Pada tahun 2019 di Indonesia penyebab kematian ibu terbanyak

adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus),

infeksi (207 kasus) (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

Untuk mencegah komplikasi pada kehamilan maka perlu suatu program

pencegahan yang melibatkan peran petugas kesehatan, ibu hamil dan juga

masyarakat. Salah satu program yang bertujuan untuk mencegah komplikasi pada

1
2

kehamilan dan menurunkan AKI adalah Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini merupakan program yang telah

dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2007 dan diperkuat dengan surat edaran

menteri kesehatan No. 295 tahun 2008 yang menegaskan tentang upaya percepatan

pelaksanaan P4K dengan stiker

Indikator Puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K di Indonesia pada

tahun 2019 dengan cakupan sebesar 93,58% belum mencapai target sebesar

100%. Sedangkan di Provinsi Lampung cakupan P4K sebesar 100% (Kemenkes

RI, 2019). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada tahun 2019

jumlah kasus kematian ibu tahun 2018 yaitu dari 102 kasus mengalami kenaikan

pada tahun 2019 menjadi 110 kasus. Sedangkan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan mencapai 95%. Sementara cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di

Kabupaten Lampung Barat mencapai 95,16% (Profil Kesehatan Provinsi Lampung,

2019).

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

merupakan suatu program yang dijalankan untuk akselerasi penurunan AKI.

Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam pemantauan

ibu hamil dan bersalin. Melalui kegiatan P4K ibu hamil, keluarga, dan masyarakat

diharapkan dapat lebih berperan dalam perencanaan persalinan dan pemantauan

ibu hamil untuk mencegah komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

Pemantauan ibu hamil menjadi salah satu upaya deteksi dini untuk

menghindarkan risiko komplikasi pada ibu hamil dan bersalin. Orientasi program

P4K ini dilakukan dalam ruang lingkup kerja Puskesmas untuk meningkatkan

peran masyarakat dalam persiapan dan tindakan untuk menyelamatkan ibu hamil

dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2019).


3

Pentingnya penerapan P4K ini disamping untuk mengurangi komplikasi

kehamilan juga untuk meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga

kesehatan. Pemilihan penolong persalinan yang tepat merupakan salah satu faktor

penting untuk menjamin agar proses pada saat persalinan dan pasca persalinan

berlangsung dengan aman dan lancar. Dengan penerapan P4K ini maka pemilihan

penolong persalinan di tenaga kesehatan dapat ditingkatkan (Hani, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Amalia., Nurhayati (2019) mengenai

pengaruh konseling terhadap pengetahuan P4K pada ibu hamil yang berisiko di

UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil berisiko tentang P4K sebelum konseling

sebesar 64,3 dan sesudah konseling sebesar 78,6 atau terjadi peningkatan

pengetahuan setelah konseling sebesar 14,3. Ada pengaruh pengaruh konseling

terhadap pengetahuan P4K pada ibu hamil yang berisiko di UPTD Puskesmas

Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2019 (p-value = 0,000).

Berdasarkan data Puskesmas Kenali Kabupaten Lampung Barat diketahui

bahwa cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2018 sebesar 95,67,

dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 96,63 dan pada tahun 2020

baru mencapai 93% tidak mencapai target 96%. Sedangkan di Pekon Hujung

Kabupaten Lampung Barat pada periode Agustus Tahun 2021 sebanyak 30 ibu

hamil. Hasil survei yang peneliti lakukan dengan melakukan wawancara terhadap

10 ibu hamil trimester II didapatkan hasil bahwa 6 (60%) tidak rutin melakukan

pemeriksaan kehamilan dan sebagian besar (80%) ibu hamil tidak mengetahui

tujuan dari penempelan stiker P4K serta tidak mengetahui program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi.


4

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh konseling tentang program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil

tentang (P4K) di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut :” Apakah ada pengaruh konseling

tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

terhadap pengetahuan ibu hamil tentang (P4K) di Pekon Hujung Kabupeten

Lampung Barat Tahun 2021?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh konseling tentang program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil

tentang (P4K) di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) sebelum

dilakukan konseling di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun

2021.
5

b. Untuk mengetahui rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) sesudah

dilakukan konseling di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun

2021.

c. Untuk mengetahui pengaruh konseling tentang program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu

hamil tentang (P4K) di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun

2021.

D. Manfaat Penetitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai tambahan informasi bagi Puskesmas Kenali Kabupaten

Lampung Barat dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu

kebidanan, mengenai konseling tentang program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil dan bagi pihak

pelaksana dan pengelola pelayanan kesehatan agar dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien, memberikan informasi yang

akurat pada masyarakat.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Ibu Hamil

Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan

informasi bagi masyarakat khususnya ibu hamil sehingga dapat ikut berperan

aktif dalam kegiatan program perencanaan persalinan dan pencegahan


6

komplikasi, sehingga tercipta hubungan dua arah antara pasien dan tenaga

kesehatan yang dapat meningkatkan derajat kesehatan yang baik sehingga

dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

b. Bagi Bidan

Penelitian ini dapat menambah wawasan petugas kesehatan dalam

meningkatkan mutu pelayanan dan digunakan sebagai masukan dalam

meningkatkan upaya pelayanan antenatal terpadu dalam penanganan

komplikasi pada ibu hamil.

c. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu

Sebagai bahan belajar bagi mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu

khususnya program studi kebidanan dan menambah literatur serta bahan

bacaan terkait dengan program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dalam meningkatkan

pengetahuan bagi penelitian selanjutnya tentang pengetahuan tentang

kegiatan program kelas ibu hamil. Serta sebagai informasi dalam melakukan

penelitian yang akan datang.


7

E. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif dan rancangan yang digunakan Pra Experiment

dengan pendekatan one group pre test - post test desaign, mengenai pengaruh

konseling tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

(P4K) terhadap pengetahuan tentang (P4K) , dengan subjek penelitian adalah ibu

hamil, penelitian ini akan dilaksanakan di Pekon Hujung Kabupeten Lampung

Barat pada Bulan November 2021.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

a. Pengertian

Suatu kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka

peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan

Persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi pada ibu hamil,

termasuk perencanaan pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan dengan

menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran untuk meningkatkan

cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir serta KB.

(Sudartini, 2019).

b. Batasan program P4K menurut (Kemenkes RI, 2019) meliputi:

a. P4K dengan stiker

Suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan desa dalam rangka

peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi

komplikasi bagi ibu hamil termasuk perencanaan KB pasca persalinan

dengan menggunakan stiker sebagai notifikasi sasaran dalam rangka

meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi

baru lahir.

8
9

b. Pendataan ibu hamil dengan stiker

Suatu kegiatan pendataan, pencatatan dan pelaporan keadaan ibu

hamil dan bersalin melalui penempelan stiker disetiap rumah ibu hamil

dengan melibatkan kader, forum peduli kasih ibu dan anak, pokja

posyandu dan dukun.

c. Forum peduli kesehatan ibu dan anak

Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan

peremuan rutin bulanan, bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan

menjalin kerja sama dengan bidan dan difasilitasi oleh bidan didesa dan

puskesmas.

d. Kunjungan rumah

Kegiatan kunjungan bidan kerumah ibu hamil dalam rangka untuk

membatu ibu hamil suami dan keluarganya membuat perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi.

e. Rencana pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan

Adalah kesepakatan suami istri sejak ibu masih hamil sampai

dengan setelah melahirkan untuk menggunakan salah satu alat/obat

kontrasepsi setelah melahirkan.

f. Persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan trampil

sesuai standar.
10

g. KB pasca persalinan

Adalah pemakaian alat/obat kontrasepsi oleh ibu atau suami segera

setelah melahirkan sampai 42hari setelahnya dengan metode apapun.

h. Kesiagaan

Kesiapan dan kewaspadaan dari suami, keluarga dan masyarakat

menghadapi persalinan dan kegawat daruratan obstetric dan neonatal.

i. Tabungan ibu bersalin

Adalah dana yang disimpan oleh keluarga atau pengelola tabungan

ibu bersalin secara bertahap sesuai dengan kesepakatan serta

penggunaannya untuk segala bentuk pembiayaan, saat antenatal,

persalinan dan kegawat daruratan.

j. Ambulan desa

Adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan

bersama yang dapat dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin

ketempat persalinan termasuk tempat rujukan, bisa berupa mobil,ojek,

becak, sepeda, tandu, perahu dll.

k. Calon donor darah

Adalah orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami dan keluarga yang

sewaktu waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu

melahirkan.
11

l. Inisiasi menyusui dini

Adalah bayi diberi kesempatan menyusui sendiri segera setelah

lahir dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kontak kulit ibu

setidaknya satu jam atau lebih sampai menyusu pertama selesai.

m. Kunjungan nifas

Kontak ibu dengan tenaga kesehatan minimal tiga kali untuk

mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik

didalam maupun diluar gedung puskesmas.

n. Buku KIA

Adalah buku pedoman yang dimiliki oleh ibu dan anak yang berisi

informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak. Merupakan alat pencatat

pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama

masa nifas hingga bayi berusia lima tahun, termasuk pelayanan KB,

imunisasi, gizi, dan tumbuh kembang anak.

o. PPGDON

Adalah singkatan dari pertolongan pertama gawat darurat obstetric

neonatal, suatu paket pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis untuk

menangani kasus komplikasi yang terjadi seputar kehamilan, persalinan

dan nifas pada ibu maupun neonatal (Kemenkes RI, 2019).


12

c. Tujuan P4K

a. Tujuan Umum

Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu

hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan

masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan

menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga

melahirkan bayi yang sehat dan selamat.

b. Tujuan Khusus

1) Terdatanya ibu hamil & Stiker terpasang di rumah ibu hamil

2) Persalinan terencana

3) Komplikasi dicegah dan ditatalaksana adekuat

4) Peningkatan peran serta masyarakat (Sudartini,, 2019).

d. Manfaat

Manfaat program P4K meliputi (Sudartini, 2019).

a. Mempercepat fungsinya desa siaga.

b. Meningkatnya cakupan antenatal care (ANC).

c. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.

d. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun.

e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.

f. Meningkatnya peserta KB pasca melahirkan.

g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.


13

e. Sasaran program

1) Ibu hamil

2) Keluarga

3) Petugas kesehatan

4) Dukun paraji

5) Tokoh masyarakat

6) Tokoh agama (Kemenkes RI, 2019).

f. Peran Bidan

1) Bidan bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.

2) Dengan tertempelnya Stiker P4K keluarga, masyrakat, kader, dukun

dan Bidan memantau Intensif perkembangan kesehatan bumil sampai

melahirkan dengan aman dan selamat

3) Bidan Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga

tentang P4K

4) Bidan Memberikan Pelayanan

5) Bidan merekap hasil pelayanan

6) Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.

7) Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.

8) Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi

yang dilahirkan aman dan selamat (Sudartini, 2019).


14

2. Konseling

a. Pengertian

Konseling adalah pemberian bimbingan oleh orang yang ahkli kepada

seseorang dengan menggunakan metode psikologis. Konseling adalah upaya

membantu indivisu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antar

konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,

mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang

diyakininya (Rismalinda & Prasetyo, 2016).

Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap,

dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik

bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk

membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang

dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut

(Setyaningrum, 2015).

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan

mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun

hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan

seseorang. Didalam konseling, perawat memberi dukungan emosional dan

intelektual (Mubarak & Chayatin, 2009). Pada peran ini diharapkan bidan

mampu melakukan hal-hal berikut:

1) Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat

sakitnya.
15

2) Perubahan pola interaksi merupakan “dasar” dalam merencanakan

metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.

3) Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu

atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan

pengalaman yang lalu.

4) Pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan.

5) Mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi) (Mubarak &

Chayatin, 2009).

b. Tujuan dan Fungsi konseling

1) Tujuan konseling

a) Mencapai kesehatan psikologis yang positif

b) Memecahkan masalah meningkatkan efektivitas pribadi individu

c) Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat

d) Adanya perubahan perilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi

menguntungkan (Rismalinda & Prasetyo, 2016).

c. Proses Konseling

1) Pembinaan hubungan baik

a) Pembinaan hubungan baik dimulai sejak awal pertemuan dengan

klien dan perlu dijaga dengan:

b) Memberi salam pada awal setiap pertemuan

c) Memperkenalkan diri

d) Menciptakan suasana nyaman dan aman

e) Memberikan perhatian penuh


16

f) Bersabar

g) Tidak memotong pembicaraan klien (Rismalinda & Prasetyo, 2016).

2) Pengumpulan dan pemberian informasi

Mendengar keluhan klien, mengamati komunikasi non verbal klien,

bertanya riwayat kesehatan, latar belakang keluarga, masalah, memberikan

penjelasan masalah yang dihadapinya.

3) Perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

a) Menjajaki masalah (menetapkan masalah yang dihadapi klien).

b) Memahami masalah (mempertegas masalah yang sesungguhnya).

c) Membatasi masalah

d) Menjabarkan alternatif pemecahan masalah

e) Mengevaluasi alternatif

f) Memilih alternatif terbaik dan menerapkan alternatif dan

menindaklanjuti pertemuan (Rismalinda & Prasetyo, 2016).

Dalam pelaksanaan P4K, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator

dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara diwilayah kerjanya untuk

membentuk kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga dapat

meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesehatan ibu

dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2019).


17

3. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu

terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang

sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior)

(Notoatmodjo, 2014).

b. Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yang tercakup dalam

domain kognitif yaitu :

1) Mengetahui/Tahu (Know)

Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini merupakan

tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

2) Pemahaman (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham terhadap objek

atau materi tersebut harus dapat menyimpulkan dan menyebutkan contoh,


18

menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari

(Notoatmodjo, 2014).

3) Penerapan/Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisa (Analysis)

Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang telah ada.


19

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat

membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang

kekurangan gizi dan sebagainya (Notoatmodjo, 2014).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Budiman (2013), pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur

hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan

informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh di pendidikan

nonformal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga

mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek

inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorangterhadap objek

tertentu.
20

2) Informasi/ media massa

Informasiyang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

3) Sosial, Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masa lalu.
21

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik.

d. Cara mengukur pengetahuan

Menurut Budiman (2013).Untuk mengukur pengetahuan yang dimiliki

seseorang dibagi menjadi 2 (dua) tingkatan, yaitu sebagai berikut:

a. Kurang Baik : ≤ 50%

b. Baik : > 50%

4. Pengaruh Konseling P4K terhadap pengetahuan Ibu hamil

Masih banyak ibu hamil yang belum tahu tentang P4K hal ini

dikarenakan ibu belum terpapar informasi tentang P4K atau juga ibu belum

mendapatkan konseling tentang P4K.Pengetahuan ibu tentang P4K sangat

penting bagi ibu hamil yang berisiko karena dengan mengetahui dan memahami

secara baik tentang P4K maka dapat dilakukan pencegahan terhadap komplikasi

yang mungkin muncul. Pengetahuan ibu yang rendah dari rata-rata atau kurang

baik dapat berakibat pada risiko ibu mengalami komplikasi karena pengetahuan

yang rendah menyebabkan tindakan pencegahannya pun kurang (Amalia.,

Nurhayati, 2019).
22

Bidan di desa berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan

khususnya pelayanan KIA termasuk KB di wilayah desa tempat tugasnya. Bidan

melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga mengenai:

Tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan kehamilan, kebersihan

pribadi dan lingkungan, kesehatan dan gizi, perencanaan persalinan ( bersalin

dibidan, menyiapkan transportasi, menyiapkan biaya, menyiapkan calon donor

darah), perlunya inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif, KB pasca persalian

(Kemenkes RI, 2019).

Dengan adanya partisipasi dari suami dan keluarga diharapkan ibu lebih

termotivasi dan mendapat dukungan dalam menerapkan Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi. Untuk itu diperlukan adanya konseling

pada keluarga tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi agar ibu beserta keluarga bersama-sama menerapkan P4K dan

melakukan perencanaan persalinan semaksimal mungkin (Sarli., Ifayanti, 2018).

Temu wicara/konseling termasuk P4K serta KB PP. Pada konseling yang

aktif dan efektif, diharapkan ibu hamil dapat melakukan perencanaan kehamilan

dan persalinannya dengan baik serta mendorong ibu hamil dan keluarganya

untuk melahirkan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Kemenkes

RI, 2019).

B. Penelitian terkait

1. Penelitian yang dilakukan Amalia., Nurhayati (2019) mengenai pengaruh

konseling terhadap pengetahuan P4K pada ibu hamil yang berisiko di UPTD

Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian menunjukkan


23

bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil berisiko tentang P4K sebelum

konseling sebesar 64,3 dan sesudah konseling sebesar 78,6 atau terjadi

peningkatan pengetahuan setelah konseling sebesar 14,3. Ada pengaruh

pengaruh konseling terhadap pengetahuan P4K pada ibu hamil yang berisiko

di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2019 (p-value =

0,000).

2. Penelitian yang dilakukan Yusenta., Komalasari., Umar., Marthalena (2020)

mengenai konseling tentang Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Peningkatan Motivasi Ibu Hamil

Untuk Bersalin di Fasilitas Kesehatan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas

Bengkunat Belimbing. Hasil penelitian di dapat nilai rata - rata skor motivasi

responden untuk bersalin di fasilitas kesehatan sebelum konseling P4K

sebesar 2,78. Sedangkan nilai rata - rata skor motivasi responden untuk

bersalin di fasilitas kesehatan sesudah konseling P4K sebesar 3,56. itu berarti

setelah konseling tentang P4K terjadi peningkatan nilai rata - rata motivasi

responden untuk bersalin di fasilitas kesehatan sebesar 0,78. Berdasarkn dari

hasil penelitian dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh konseling

tentang P4K dengan peningkatan motivasi ibu hamil untuk bersalin di

fasilitas kesehatan dengan nilai pvalue sebesar 0,000.

3. Penelitian yang dilakukan Sarli., Ifayanti (2018) faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap penerapan Program Perencanaan Persalinan Dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kelurahan Balai Gadang Padang. Hasil


24

penelitian menunjukkan dari 128 ibu hamil yang tidak menerapkan P4K

sebanyak 66,4 %, tingkat pengetahuan rendah sebanyak 18 %, peran keluarga

rendah 57,8 %, peran kader rendah 43,8 %, peran bidan rendah 57,8 %.

Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan, peran

keluarga, peran bidan dengan penerapan P4K. Peran keluarga dan peran bidan

mempengaruhi penerapan P4K memelui uji statistik secara multivariat.

Berdasarkan hasil uji interaksi diketahui bahwa terdapat interaksi antara peran

keluarga dan peran bidan dengan p value = 0,003.

C. Kerangka Teori

Kerangka Teori pada dasarnya adalah hubungan antara konsep yang ingin

diamati dan diukur melalui peneiitian-penelitian yang akan dilakukan. Dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan

1. Pendidikan
a. Formal
b. Nonformal (konseling)

2. Informasi/ media massa


Pengetahuan
3. Sosial, Budaya dan
Ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

Sumber : (Budiman, 2013).

Gambar 2.1 Kerangka Teori


25

D. KerangkaKonsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu atau terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep digambarkan sebagai berikut:


Pre Test Perlakuan Post Test

Pengetahuan Intervensi dengan Pengetahuan


sebelum diberi melakukan sesudah diberi
intervensi konseling tentang P4K intervensi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dari sebuah masalah

penelitian, pernyataan tersebut harus diuji apakah benar atau salah (Suyanto,

2011). Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh konseling tentang program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil

tentang (P4K) di Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun

2021.
26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian untuk mendapatkan gambaran yang

akurat dari sebuah karakteristik masalah yang mengklasifikasikan suatu data dan

pengambilan data yang berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

dari hasil pengukuran maupun nilai suatu data yang diperoleh (Notoatmodjo,

2018).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Pekon Hujung Kabupaten Lampung

Barat pada Bulan November 2021.

C. Desain Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik pra-

eksperimen dengan pendekatan one group pre test-post test desaign, yaitu satu

kelompok eksperimen diukur variabel dependennya (pre-test), kemudian diberi

stimulus, dan diukur kembali variabel dependennya (post-test), tanpa ada

kelompok pembanding (Panorama & Muhajirin, 2017). Bentuk rancangan ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

26
27

Gambar 3.1
One Group Pre Test - Post Test Design
Sebelum Perlakuan Sesudah
Kelompok Eksperimen 01 X 02
Keterangan :

01 Menilai pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebelum konseling.

X Perlakuan dengan melakukan konseling P4K.

02 Menilai pengetahuan ibu hamil tentang P4K sesudah konseling.

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

yang ada di Pekon Hujung Kabupaten Lampung Barat Periode Agustus Tahun

2021 sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalahsebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Pekon Hujung Kabupaten

Lampung Barat Periode Agustus Tahun 2021 sebanyak 30 orang.

.
28

3. Teknik sampling

Dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

total sampling. Yaitu sampel yang diambil dari keseluruhan total populasi yaitu

sebanyak 30 orang (Notoatmodjo, 2018).

E. Variabel Penelitian

Variabel Mengandung Pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2018). Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel

bebas (Independent) Konseling P4K, dan variabel terikat (Dependent)

pengetahuan.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi variabel-variabel yang akan

diteliti secara operasional dilapangan. Definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang akan

diteliti serta untuk pengembangan instrumen (Riyanto, 2011).

Tabel 3.1
Definisi Operasional variabel
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Hasil Skala
Ukur Ukur
Konseling Pertemuan antara konselor 1. Materi sesi I Konseling
dan pasien dan dalam 2 sesi 2. Materi sesi II
yang berisi :
Sesi 1 : penggalian
informasi
Sesi 2 : penyampaian
informasi
29

Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Pre Test Skor Rasio


diketahui mengenai dan 0 -100
program perencanaan post tes
persalinan dan pencegahan
komplikasi yang berisikan
pertanyaaan meliputi :
- Pengertian P4K
- Manfaat
- Tujuan
- batasan P4K
- Peran Masyarakat
dan pelaksanaan P4K

G. Alat ukur

1. Instrumen penelitian

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan lembar kuesioner yang berisi tentang pengertian P4K, manfaat,

tujuan, peran masyarakat dan pelaksanaan P4K. Kuesioner atau angket adalah

suatu cara pengumpulan data mengenai suatu masalah yang umumnya banyak

menyangkut kepentingan umum, angket dilakukan dengan cara mengedarkan

suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir atau kuesioner. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa Kuesioner pre test

and post test, dimana daftar pernyataan di isi secara langsung oleh responden

yang ingin di minta pendapat (Riyanto, 2011). Lembar kuesioner untuk

mengukur pengetahuan ibu hamil terdiri dari 15 pertanyaan. Dari setiap

pertanyan benar diberi skor (1) dan jika salah diberi skor (0).
30

2. Uji validitas dan reliabilitas

Alat ukur dalam penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Batu Brak

Kabupaten Lampung Barat terhadap 20 responden, dengan hasil uji sebagai

berikut:

a. Validitas

Uji validitas alat pengumpul data (kuesioner) dilakukan dengan

menggunakan pearson product moment (r). Menurut (Budiman, 2013) hasil

uji validitas adalah semua item pernyataan kuesioner adalah valid jika r

hitung > r table. Pada tabel product moment dengan sampel 20 serta alpha 5%

adalah, 0,444.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keadaan yang menyatakan bahwa instrument cukup

dipercaya untuk dapat dinyatakan sebagai alat penguumpul data, dalam

penelitian ini pertanyaan yang sudah valid di uji dengan rumus alpha

cronbach. Dasar pengambilan keputusan adalah reliable jika r alpha

>konstanta (0,6) (Budiman, 2013).

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan P4K

No Jenis pertanyaan No soal


1 Pengertian P4K 1,2
2 Tujuan P4K 3,7
3 Manfaat dan dampak P4K 9,14
4 Sasaran dan Batasan P4K 4,5,6,8,13,15
5 Persalinan dalam P4K 10,11,12
31

H. Pengumpulan dan pengolahan Data

1. Pengumpulan data

a. Metode pengumpulan data

1) DataPrimer

Data primer diperoleh melalui:

a) Data karakteristik ibu hamil dan pengetahuan diperoleh dengan

menggunakan lembar kuesioner yang telah ditentukan.

2) DataSekunder

Meliputi gambaran umum lokasi peneltian.

b. Prosedur pengumpulan data penulis menempuh langkah-langkah :

1) Langkah persiapan

a) Mengurus izin kepada pemimpin tempat penelitian yaitu kepala

Puskesmas Kenali Kabupaten Lampung Barat.

b) Melakukan pengambilan data awal untuk mengetahui jumlah ibu

hamil di wilayah Pekon Hujung Kabupaten Lampung Barat.

a) Membuat dan memperbanyak lembar persetujuan (informed

consent).

c) Menyusun lembar observasi dan memperbanyak lembar observasi.

2) Langkah-langkah pelaksanaan

b) Menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Aisyah

Pringsewu kepada kepala Puskesmas Kenali Kabupaten Lampung

Barat.
32

c) Setelah mendapat izin kemudian penulis melakukan penelitian

dengan melakukan konseling kepada responden yang telah

ditetapkan.

d) Peneliti mengumpulkan data dengan cara responden yang bersedia

mengisi lembar persetujuan (informed consent).

3) Prosedur eksperimen penulis menempuh langkah-langkah:

a. Langkah Persiapan

Pada tahap ini menjelaskan tujuan penelitian dan dilakukan

konseling P4K.

b. Pre Test

Sebelum diberikan konseling, terlebih dahulu peneliti mengukur

pengetahuan (pretest) sebelum dilakukan konseling dengan

menggunakan kuesioner pengetahuan P4K.

c. Pelaksanaan Intervensi

Melakukan konseling selama 30 menit. Tahapan ini akan

dilakukan di Posyandu dengan menggunakan media leaflet.

d. Post Test

Setelah dilakukan konseling kemudian peneliti menilai kembali

pengetahuan dengan memberikan kembali alat ukur kuesioner..

4) Langkah akhir

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dan di

analisis data dirumuskan kesimpulan penelitian.


33

2. Pengolahan Data

Menurut (Hastono, 2017). Pengolahan data dilakukan dengan langkah

langkah sebagai berikut :

a. Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

instrumen penelitian apakah jawaban dalaminstrumen sudah lengkap, jelas,

relevan dan konsisten. Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian terhadap

data yang diperoleh kemudian memastikan apakah terdapat kekeliruan atau

tidak.

b. Coding

Memberi kode identitas responden untuk menjaga kerahasiaan

identitas responden. Menetapkan kode skoring untuk jawaban responden atau

hasil observasi yang telah dilakukan.

c. Procesing

Prosesing Proses pengetikan data dari koesioner ke program komputer

agar dapat dianalisis. Tahapan prosesing pada penelitian ini menggunakan

bantuan computer dengan program analisa data.

d. Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang di entri

kedalam Program komputer agar tidak terdapat kesalahan.


34

I. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Pada Analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis univariat dalam

penelitian ini menyajikan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan

konseling.

2. Analisa Bivariat

Untuk menguji perbedaan mean/rata-rata rata-rata pengetahuan sebelum

dan setelah konseling digunakan uji t berpasangan (paired t test) dengan tingkat

kemaknaan 0,05 dengan pengertian apabila P value ≤ 0,05 maka terdapat

perbedaan yang bermakna dan apabila P value > 0,05 maka tidak bermakna atau

Ha ditolak.

Syarat-syarat uji dependent sampel T tes adalah data yang diuji

merupakan data kuantitatif, dilakukan uji normalitas dan data harus berdistribusi

normal. Kriteria uji normalitas adalah data berdistribusi normal jika taraf

signifikan > α (0,05). Jika syarat data berdistribusi normal terpenuhi, maka uji

hipotesis yang digunakan adalah uji t dependent. Jika data tidak berdistribusi

normal maka solusinya dengan metode statistik non parametrik, yaitu dengan uji

wilcoxon (Dahlan, 2011).


35

DAFTAR PUSTAKA

Amalia., Nurhayati (2019). Pengaruh konseling terhadap pengetahuan P4K pada


ibu hamil yang berisiko di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten
Majalengka. Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka # Volume vii no.
15 Februari 2019.

Budiman., Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner. Jakarta: Salemba


Medika.

Dahlan, MS. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta:


Salemba medika.

Hani. (2016). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hastono, Sutanto Priyo. (2017). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Depok:
Raja Grafindo Persada.

Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia. Katalog Dalam Terbitan.


Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2019). Laporan Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga. Jakarta:.;


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan RI.

Lampung, D. K. P. (2019). Profil Provinsi Lampung Tahun 2019. Bandar


Lampung. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori Dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika, 393.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (Cetakan VI).Jakarta:


Penerbit PT.Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta.

Panorama & Muhajirin. (2017). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Idea Press .
Rismalinda & Prasetyo, C. (2016). Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik
Kesehatan Untuk Mahasiswa Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.

Riyanto. A. (2011). Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.
36

Sarli., Ifayanti. (2018). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan


Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di
Kelurahan Balai Gadang Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) April 2018
Volume 2 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594 E-ISSN : 2580-930X

Setiyaningrum. (2015). Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan


Reproduksi. Edisi Revisi. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Sudartini. (2019). Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan


Komplikasi (P4K). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Suyanto. (2011). Metodelogi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:


Nuha Medika.

Yusenta., Komalasari., Umar., Marthalena. (2020). Konseling tentang Program


Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
Peningkatan Motivasi Ibu Hamil Untuk Bersalin di Fasilitas Kesehatan di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Bengkunat Belimbing. Wellness And
Healthy Magazine. Volume 2, Issue 2, Agustus 2020, p. 225 –ISSN 2655-
9951 (print), ISSN 2656-0062
37

LEMBAR INFORMED CONSENT


( PERSETUJUAN RESPONDEN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………………………………………………

Umur : ……………………………………………………………

Pendidikan : ……………………………………………………………

Setelah mendapat keterangan secukupnya dari peneliti serta mengetahui manfaat

penelitian yang berjudul “Pengaruh konseling tentang program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) terhadap pengetahuan ibu hamil di

Pekon Hujung Kabupeten Lampung Barat Tahun 2021.” maka saya menyatakan

(bersedia/tidak bersedia)* diikut sertakan dalam penelitian ini.

Pekon Hujung, 2021

Peneliti Reponden

(Hesti Apriyeni) (………………..)


Nama terang

Keterangan * = coret yang tidak perlu


38

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH KONSELING PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL DI PEKON HUJUNG
KABUPETEN LAMPUNG BARAT
TAHUN 2021

No.Responden : .........

A. Identitas Responden
Umur : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
Pendidikan : ...................................................................
Pekerjaan : ...................................................................

B. Variabel pengetahuan
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada kotak kiri sesuai dengan jawaban yang menurut anda
benar.

1. P4K merupakan singkatan dari...


a. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
b. Program Penolong Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
c. Program Pencegahan dan Penolong Komplikasi Persalinan

2. Program P4K merupakan program yang melibatkan peran aktif?


a. Suami, keluarga, dan kader
b. Suami, keluarga, dan bidan
c. Suami, keluarga, dan masyarakat
39

3. Program P4K juga bertujuan untuk, kecuali?


a. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi
baru lahir
b. Menetukan jenis kelamin anak
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil agar melahirkan dengan
aman

4. Dana sosial ibu bersalin (dasolin) dan tabungan ibu bersalin (tabulin) di
pergunakan untuk keperluan?
a. Berobat, antenatal dan persalinan
b. Antenatal (pelayanan kesehatan selama kehamilan), kegawatdaruratan
dan medical check up
c. Antenatal (pelayanan kesehatan selama kehamilan), persalinan dan
kegawatdaruratan

5. Siapa yang dapat menjadi pendonor?


a. Keluarga
b. Tetangga dan orang lain
c. Semua benar

6. Siapakah sasaran dalam pelaksanaan program P4K?


a. Ibu Hamil
b. Ibu Bersalin
c. Wanita Usia Subur

7. Dibawah ini tujuan lain donor darah kecuali?


a. Memenuhi ketersediaan darah yang aman untuk kebutuhan pelayanan
kesehatan
b. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan darah
c. Memenuhi ketersediaan obat untuk kesehatan
40

8. Dibawah ini merupakan pengertian ambulan desa?


a. Alat transportasi dari masyarakat untuk keperluan ibu bersalin menuju
tempat persalinan
b. Alat transportasi dari masyarakat untuk bertamasya
c. Alat transportasi dari masyarakat untuk kepentingan pribadi

9. Yang merupakan pengertian inisiasi menyusui dini?


a. Memberi kesempatan bayi baru lahir mulai menyusu sendiri segera
setelah lahir dengan membiarkan kontak kulit bayi dan ibu bersentuhan
b. Memberi kesempatan bayi baru lahir menyusu sendiri 30 menit setelah
lahir dengan membiarkan kontak kulit bayi dan ibu bersentuhan
c. Memberi kesempatan bayi baru lahir menyusu sendiri sejam setelah lahir
dengan membiarkan kontak kulit bayi dan ibu bersentuhan

10. Siapa yang berwenang dalam melakukan pelayanan kesehatan seperti


persalinan?
a. Dukun
b. Tenaga kesehatan
c. Tenaga kerja

11. Dibawah ini tempat untuk persalinan kecuali?


a. Rumah
b. Klinik
c. Puskesmas

12. Pemilihan penolong dan tempat persalinan didukung oleh?


a. Suami, dan keluarga
b. Suami, dukun, dan keluarga
c. Suami, bidan, dan keluarga
41

13. Pengertian dari kontrasepsi?


a. Alat/obat untuk memberhentikan kehamilan
b. Alat/obat untuk menunda kehamilan
c. Alat/obat untuk mencegah kehamilan

14. Apa akibatnya bila ibu hamil tidak mendapat stiker P4K?
a. Ibu hamil akan kekurangan gizi
b. Ibu hamil memiliki resiko lebih besar untuk mengalami komplikasi
kehamilan
c. Ibu hamil akan melahirkan anak yang cacat

15. Dimana ibu hamil bisa mendapatkan stiker P4K tersebut?


a. Di rumah dukun bayi
b. Di tempat dokter umum
c. Di Puskesmas
42

KUNCI JAWABAN

1 A 6 A 11 A

2 C 7 B 12 C

3 B 8 A 13 B

4 C 9 A 14 B

5 A 10 B 15 C
43

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)

Materi Pelatihan : Program perencanaan persalinan dan pencegahan


komplikasi (P4K)
Peserta : Ibu hamil
Standar Kompetensi : memahami program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)
Kompetensi Dasar : Sesi I
g) Memberi salam
h) Memotivasi kesiapan ibu untuk kegiatan konseling
i) Menjelaskan maksud dan tujuan konseling
j) Mengenali alasan kedatangan pasien
Penggalian riwayat penyakit
Sesi II
1. Menjelaskan pengertian P4K
2. Menjelaskan tentang tujuan P4K
3. Menjelaskan tentang manfaat P4K
4. Menjelaskan tentang batasan P4K
5. Menjelaskan tentang peran keluarga dan masyarakat
dalam pelaksanaan P4K
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu

A. Tujuan

1. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pembelajaran program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) diharapkan ibu hamil dapat mengerti dan

memahami tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi (P4K) dalam persiapan persalinan dan kesiagaan kegawat

daruratan.
44

2. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pembelajaran tentang program perencanaan persalinan

dan pencegahan komplikasi (P4K), ibu hamil dapat mengerti dan

menjelaskan tentang :

a) Menjelaskan pengertian P4K

b) Menjelaskan tentang tujuan P4K

c) Menjelaskan tentang manfaat P4K

d) Menjelaskan tentang batasan P4K

e) Menjelaskan tentang peran keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan

P4K.

B. Metode

1) Metode yang digunakan pada pembelajaaran ini adalah :

2) Ceramah (dengan menggunakan lembar balik dan leaflet)

3) Diskusi (tanya jawab)

C. Media atau Alat Bantu

Media yang digunakan adalah :

1) Leaflet

2) Stiker P4K

3) Dan Buku KIA


45

D. Strategi Pelaksanaan

Konseling Kegiatan
Sesi I : 1. Memberi salam
Informasi kompetensi 2. Memotivasi kesiapan ibu untuk kegiatan
konseling
3. Menjelaskan maksud dan tujuan konseling
4. Mengenali alasan kedatangan pasien
k) Penggalian riwayat penyakit

Sesi II : 6. Menjelaskan pengertian P4K


Informasi dasar tentang 7. Menjelaskan tentang tujuan P4K
program perencanaan 8. Menjelaskan tentang manfaat P4K
persalinan dan komplikasi 9. Menjelaskan tentang batasan P4K
10. Menjelaskan tentang peran keluarga dan
masyarakat dalam pelaksanaan P4K

E. Kriteria Evaluasi

Hal-hal yang perlu dievalusi dari pembelajaran tentang pentingnya program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) menyangkut 2 hal,

antara lain dari segi pelaksanaan dan materi :

1. Kriteria pelaksanaan :

a) Ibu hamil dapat mengikuti konseling dari awal sampai selesai.

b) Pemberi materi dan para ibu hamil aktif dalam proses konseling.

2. Kriteria materi

a) Ibu hamil dapat menerima materi yang disampaikan oleh pemberi

materi

b) Klien dan keluarga mengerti tentang pengertian P4K

c) Klien dan keluarga mengerti tentang tujuan P4K

d) Klien dan keluarga mengerti tentang manfaat P4K


46

e) Klien dan keluarga mengerti tentang sasaran P4K

f) Klien dan keluarga mengerti tentang peran keluarga dan masyarakat

dalam pelaksanaan P4K


47

MATERI KONSELING

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN


KOMPLIKASI (P4K)

A. Pengertian. Batasan program P4K meliputi:

1. Pengertian

Suatu Kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka

peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan

Persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi pada ibu hamil,

termasuk perencanaan pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan dengan

menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran untuk meningkatkan

cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir serta KB.

(Sudartini, 2019).

2. Batasan program P4K menurut (Kemenkes RI, 2019) meliputi:

a. P4K dengan stiker

Suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan desa dalam rangka

peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi

komplikasi bagi ibu hamil termasuk perencanaan KB pasca persalinan

dengan menggunakan stiker sebagai notifikasi sasaran dalam rangka

meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi

baru lahir.
48

b. Pendataan ibu hamil dengan stiker

Suatu kegiatan pendataan, pencatatan dan pelaporan keadaan ibu

hamil dan bersalin melalui penempelan stiker disetiap rumah ibu hamil

dengan melibatkan kader, forum peduli kasih ibu dan anak, pokja

posyandu dan dukun.

c. Forum peduli kesehatan ibu dan anak

Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan

peremuan rutin bulanan, bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan

menjalin kerja sama dengan bidan dan difasilitasi oleh bidan didesa dan

puskesmas.

d. Kunjungan rumah

Kegiatan kunjungan bidan kerumah ibu hamil dalam rangka untuk

membatu ibu hamil suami dan keluarganya membuat perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi.

e. Rencana pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan

Adalah kesepakatan suami istri sejak ibu masih hamil sampai

dengan setelah melahirkan untuk menggunakan salah satu alat/obat

kontrasepsi setelah melahirkan.

f. Persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan trampil

sesuai standar.
49

g. KB pasca persalinan

Adalah pemakaian alat/obat kontrasepsi oleh ibu atau suami segera

setelah melahirkan sampai 42hari setelahnya dengan metode apapun.

h. Kesiagaan

Kesiapan dan kewaspadaan dari suami, keluarga dan masyarakat

menghadapi persalinan dan kegawat daruratan obstetric dan neonatal.

i. Tabungan ibu bersalin

Adalah dana yang disimpan oleh keluarga atau pengelola tabungan

ibu bersalin secara bertahap sesuai dengan kesepakatan serta

penggunaannya untuk segala bentuk pembiayaan, saat antenatal,

persalinan dan kegawat daruratan.

j. Ambulan desa

Adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan

bersama yang dapat dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin

ketempat persalinan termasuk tempat rujukan, bisa berupa mobil,ojek,

becak, sepeda, tandu, perahu dll.

k. Calon donor darah

Adalah orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami dan keluarga yang

sewaktu waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu

melahirkan.
50

l. Inisiasi menyusui dini

Adalah bayi diberi kesempatan menyusui sendiri segera setelah

lahir dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kontak kulit ibu

setidaknya satu jam atau lebih sampai menyusu pertama selesai.

m. Kunjungan nifas

Kontak ibu dengan tenaga kesehatan minimal tiga kali untuk

mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik

didalam maupun diluar gedung puskesmas.

n. Buku KIA

Adalah buku pedoman yang dimiliki oleh ibu dan anak yang berisi

informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak. Merupakan alat pencatat

pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama

masa nifas hingga bayi berusia lima tahun, termasuk pelayanan KB,

imunisasi, gizi, dan tumbuh kembang anak.

o. PPGDON

Adalah singkatan dari pertolongan pertama gawat darurat obstetric

neonatal, suatu paket pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis untuk

menangani kasus komplikasi yang terjadi seputar kehamilan, persalinan

dan nifas pada ibu maupun neonatal (Kemenkes RI, 2019).


51

3. Tujuan P4K

a. Tujuan Umum

Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu

hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan

masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan

menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga

melahirkan bayi yang sehat dan selamat.

b. Tujuan Khusus

1) Terdatanya ibu hamil & Stiker terpasang di rumah ibu hamil

2) Persalinan terencana

3) Komplikasi dicegah dan ditatalaksana adekuat

4) Peningkatan peran serta masyarakat (Sudartini,, 2019).

4. Manfaat

Manfaat program P4K meliputi (Sudartini, 2019).

a. Mempercepat fungsinya desa siaga.

b. Meningkatnya cakupan antenatal care (ANC).

c. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.

d. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun.

e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.

f. Meningkatnya peserta KB pasca melahirkan.

g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.


52

B. Daftar Pustaka

1. Kemenkes RI. (2019). Laporan Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga.


Jakarta:.; Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Kementerian
Kesehatan RI.

2. Sudartini. (2019). Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan


Komplikasi (P4K). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
53

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : HESTI APRIYENI


NPM : 210102192P
JUDUL : PENGARUH KONSELING PROGRAM PERENCANAAN
PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI PEKON
HUJUNG KABUPETEN LAMPUNG BARAT TAHUN
2021
PEMBIMBING I : YONA DESNI SAGITA, S.ST., M.Kes

HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI PARAF


Konsul via email

29 Juli 2021 1. Pengajuan judul skripsi

30 Juli 2021 2. Perbaikan judul skripsi

28 Agustus 2021 3. Konsul Proposal

31 Agustus 2021 4. Perbaikan Proposal

- Tambahkan data kehamilan dan


persalinan di Puskesmas Kenali.
- Perbaiki Pre Survey.
- Perbaiki Ruang Lingkup Penelitian.
- Kerangka Teori.
- Tambahkan Waktu Penelitian.
- Perbaiki Definisi Operasional.
- Lengkapi Proposal, Lembar
Persetujuan, Kata Pengantar, Daftar
Isi, Daftar Lampiran.

16 September 1. Perbaiki waktu penelitian


2021 2. Koding dihapus
3. Perbaiki kuesioner
4. Perbaiki penulisan

25 September 1. Tambahkan kisi-kisi


2021 2. Acc Seminar Proposal
54

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : HESTI APRIYENI


NPM : 210102192P
JUDUL : PENGARUH KONSELING PROGRAM PERENCANAAN
PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI PEKON
HUJUNG KABUPETEN LAMPUNG BARAT TAHUN
2021
PENGUJI 1 :
PENGUJI 2 :

HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI PARAF


Perbaikan sidang proposal

1. Perbaiki font penulisan


2. Perbaiki penulisan nama orang
3. Tambahkan data cakupan persalinan
selama tiga tahun terakhir
4. Hipotesis H0 di hapus
5. Buat SOP

Anda mungkin juga menyukai