Disusun Oleh:
SUSI PUTRI WULANDARI
15901.03.21038
KELAS B
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG PROBOLINGGO
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN
BALITA FISIOLOGIS DI RS DJATIROTO
LUMAJANG
Mengetahui,
A. Definisi Balita
Balita merupakan individu yang berumur 0-5 tahun, dengan tingkat
plastisitas otak yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk
proses pembelajaran dan pengayaan. Sedangkan menurut profil kesehatan
(2013), balita merupakan anak yang usianya berumur antara satu hingga lima
tahun. Anak Balita sebagai masa emas atau "golden age" yaitu insan manusia
yang berusia 0-5 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun sebagian pakar
menyebut anak balita adalah anak dalam rentang usia 0-8 tahun.
Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan
(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak
tersebut.
Secara psikologis, rentang usia balita dibagi dalam 3 tahapan yaitu masa
sebelum lahir, masa bayi dan masa awal kanak-kanak. Pada ketiga tahapan
tersebut banyak terjadi perubahan yang mencolok, baik fisik maupun psikologis,
karena tekanan budaya dan harapan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan
tertentu, yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pembagian menurut
tahapan tersebut sangat tergantung pada faktor sosial, yaitu tuntutan dan harapan
untuk menguasai proses perkembangan yang harus dilampaui anak dari
lingkungannya.
B. Pertumbuhan Balita
Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun
prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang sama, yakni :
1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju tubuh bagian bawah
( sefalokaudal ). Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ujung
kaki, anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar
menggunakan kakinya.
2. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar.
Contohnya adalah anak akan lebih dulu menguasai penggunaan telapak
tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda dengan
jemarinya.
3. Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi
keterampilan-keterampilan lain. Seperti melempar, menendang, berlari
dan lain-lain.
Usia Tiga Sampai Empat Tahun
1. Gerakan
Pada usia tiga tahun anak prasekolah tidak lagi harus berkonsentrasi
pada mekanisme berdiri, berlari, melompat, atau berjalan. Gerakannya
sekarang cukup lentur, apakah berjalan ke depan, ke belakang, atau naik
dan turun tangga. Selagi berjalan dia berdiri tegak, bahu ditarik ke
belakang dan perutnya di tahan oleh otot perut yang kuat. Dia
menggunakan gerakan berjinjit, dengan melangkah pada jarak, lebar, dan
kecepatan yang sama. Dia juga dapat mengendarai sepeda roda tiga dengan
mudah.
Akan tetapi, tidak semuanya datang dengan mudah. Anak masih
perlu membuat usaha secara sadar untuk berdiri dengan ujung jari kaki atau
dengan satu kaki. Anak yang berusia tiga tahun masih selektif seperti
ketika dia berusia dua tahun,tetapi dia lebih tertarik pada permainan yang
terstruktur pada usia ini
Anak prasekolah kelihatan terus-menerus bergerak sepanjang
waktu. Ini karena dia menggunakan tubuhnya untuk menyampaikan pikiran
dan emosi yang tidak dapat dia gambarkan melalui bahasa. Karena kendali
diri, penilaian, dan koordinasi anak masih berkembang, pengawasan oleh
orang dewasa tetap penting untuk mencegah kecelakaan dan cidera.
2. Keterampilan Tangan dan Jari
Pada usia tiga tahun, anak sedang mengembangkan kendali otot dan
konsentrasi yang dia butuhkan untuk menguasai banyak gerakan jari dan
tangan yang
Departemen Kesehatan RI. 2013. Konsep Asuhan Kebidanan edisi II. Jakarta :
Tridasi Printer.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika.
Dinas Kesahatan Kota Mojokerto. 2019. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan
III. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yoyakarta : Fitah
Maya.
Purwoastuti dan Walyani. 2015. Konsep Kebidanan. Klaten : Pustaka Baru Press.
Steven, Robert. 2015. Buku Perawatan Untuk Bayi Dan Balita. Jakarta :
Arcan.
Sunaryo, Nano. 2015. Panduan Merawat Bayi dan Balita agar Tumbuh Sehat dan
Cerdas. Yogyakarta : Diva Press.
I. PENGKAJIAN DATA
1. Identitas
Nama Anak : An.”K” Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : kaliboto lor 002/011 jatiroto
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : kaliboto lor 002/011 jatiroto
II. SUBJEKTIF
1. Alasan datang
Ibu ingin memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang : Ibu mengatakan anaknya tidak
sedang menderita penyakit kejang, TBC,panas,batuk, dan diare.
b. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan anaknya tidak
pernah menderita penyakit kejang, TBC, dan diare
c. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga
tidak ada yang menderita penyakit jantung, asma, darah tinggi, kencing
manis, dan TBC.
4. Riwayat Imunisasi
BCG : 1x
Hepatitis B : 1x
DPT : 3x
Polio : 4x
Campak : 1x
Boster DPT : 1x
Boster Campak : 1x
5. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di rumah sakit secara normal pada tanggal 2/2/2019
tidak ada komplikasi dan bayi lahir langsung menangis, tidak ada cacat
bawaan dan IMD berhasil dalam waktu 1 jam setelah lahir, dengan BB
bayi 3200 ,PB 50 , LD 33 cm, LK 34 cm.
6. Kebutuhan Sehari-hari Nutrisi
Makanan
Frekuensi: 3x/ Hari Porsi : 1/4 Piring
Jenis makanan : Bervariasi(nasi,lauk-pauk,buah,sayur),kadang
biskuit,roti
Keluhan : Tidak ada
Minuman
Jumlah : 6-7 gelas kecil/hari
Jenis minuman: Air Putih + susu (pagi dan malam)
Keluhan : Tidak Ada
Eliminasi
b. BAB
Frekuensi : 1-2x/Hari Konsistensi: Lembek
Warna : Kuning Khas feces
Bau :khas feces
Keluhan : Tidak Ada
c. BAK
Frekuensi : 4-5x/Hari
Konsistensi :Cair
Warna : Kuning Jernih
Bau :Khas urin
Keluhan : Tidak Ada
Istirahat dan Tidur
Tidur Siang : ±4Jam Keluhan : Tidak ada Tidur Malam : ±10jam
Keluhan : Tidak ada
Personal hygine
Mandi : 3x/hari atau setiap basah+Kotor
Keramas :2x/3hari
Aktifitas sehari-hari
Pergerakan : Normal Keaktifan
: Aktif
Keluhan : Tidak Ada
III.OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmenthis
Tanda-tanda vital
Nadi : 124x/Menit
RR : 42x/Menit
Suhu : 36,9ºC
Tinggi Badan : 96 cm
Berat Badan : 13,4 kg
Lingkar Kepala :49 cm
Lila : 14,5 cm
5. Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut tidak rontok, kulit kepala bersih
labipalatosisis.
jugularis
dinding dada
abnormal
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
6. Pemeriksaan penunjang
-
7. Pemeriksaan perkembangan Anak Umur 3 tahun
1) Anak dapat menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh
2) Anak bisa meniru perkataan yang diucapkan ibu atau orang
terdekatnya
3) Anak bisa menirukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu
dan mengelap
4) Anak bisa melepas pakaian sendiri
5) Anak bisa berdiri dengan satu kaki
6) Anak bisa menggambar lurus
7) Anak bisa berbicara dengan baik menggunakan dua kata
8) Anak bisa menyebut warna dan angka
9) Anak Sering mengulang kalimat yang dia mengerti
10) Anak Mulai banyak mengajukan banyak pertanyaan tentang apa
yang menarik perhatiannya.
IV. ANALISA
An. “K” Umur 3 tahun dengan pemeriksaan tumbuh kembang anak
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan anak baik yaitu berat badan
dan tinggi badan normal karena sesuai dengan usianya dan angka
kecukupan gizi yaitu berat badan 13-14 kg dan tinggi badan 80-91
cm.
e/ ibu mengerti penjelasan petugas
2. Menjelaskan pada ibu tentang asupan nutrisi anaknya dengan
memberi anak makan makanan yang bergizi yaitu makan tiga kali
sehari dengan menu nasi, sayur dan lauk, serta tambahan susu, buah
dan air yang cukup agar anak tidak dehidrasi.
e/ ibu mengerti dan bisa mengulang penjelasan petugas
e/ Ibu bisa menjelaskan ulang lewat kartu KMS dan KIA anaknya.
4. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan anaknya yaitu
memberikan imunisasi tambahan untuk menambah kekebalan tubuh
misalnya imunisasi meningitis, tambahan asupan vitamin untuk
menjaga daya tahan tubuh serta susu sebagai tambahan asupan
kalsium.
e/ibu mengerti dan mau membawa anak untuk melakukan imunisasi
tambahan.
5. Menjelasakan pada ibu tentang bahaya pada anaknya yaitu demam
tinggi. Suhu tubuh normal anak balita yaitu 36.5 0 - 37.50 Celcius, sehingga
apabila suhu tubuh anak melebihi 37.50 Celcius, maka anak tersebut
mengalami demam.
e/ibu mengerti dan memahami penjelasan dari petugas.
6. Menjelaskan pada ibu tentang aktivitas anaknya yaitu dengan
memberikan mainan boneka, puzzle, masak-masakan untuk
merangsang sifat feminim dan rangsangan saraf motorik pada anak.
e/ibu mengerti,dan bersedia memberikan mainan kepada anaknya.
7. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan yang
akan datang dan jika saat anak dalam keadaan bahaya atau saat ada
keluhan. Jangan lupa selalu memakai masker saat berkunjung ke
fasilitas kesehatan
e/ibu mengerti dan bersedia kunjungan ulang
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN
Hari / Paraf
No Masukan
tanggal Ci Lapangan Ci Akademik
1.