PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelahiran anak, jarak dan usia yang ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
tertinggi di dunia yaitu 35,3%, pil sebesar 30,5%, IUD sebesar 15,2%
sedangkan implant sebesar 7,3%) dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7%
(WHO, 2020).
Papua (15,4%), Papua Barat (29,4%) dan Maluku (33,9%) (SDKI, 2021).
Tahun 2021, jumlah peserta KB Aktif sebanyak 890.226 yang terdiri dari:
1
2
(59,9%), pil sebanyak 120.622 orang (13,4%), AKDR sebanyak 69.914 orang
(7,7%), MOP sebanyak 1.361 orang (0,2%), MOW sebanyak 10.722 orang
Timur Tahun 2021, jumlah peserta KB Aktif sebanyak 205.461 yang terdiri
dari: kondom sebanyak 3.362 orang (1,9%), suntik sebanyak 94.750 orang
(52,3%), pil sebanyak 27.285 orang (15,1%), AKDR sebanyak 16.337 orang
(9,0%), MOP sebanyak 836 orang (0,5%), MOW sebanyak 3.309 orang
Juli 2022 menunjukkan bahwa jumlah peserta KB Aktif tahun 2021 sebanyak
6.061 yang terdiri dari : kondom sebanyak 56 orang (0,9%), KB suntik DMPA
sebanyak 2446. orang (40,4%), pil sebanyak 499 orang (8,2%), AKDR
sebanyak 1243 orang (20,5%), MOW sebanyak 117 orang (1,9%) dan implant
peserta KB Aktif tahun 2022 dari bulan Januari s/d Juni sebanyak 5.708 yang
terdiri dari: kondom sebanyak 204 orang (3,6%), KB suntik DMPA sebanyak
2.161 orang (37,9%), pil sebanyak 544 orang (9,53%), AKDR sebanyak 1202
orang (21%), MOW sebanyak 157 orang (2,75%) (Puskesmas Selong, 2022)
3
secara injeksi intramuskular setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg. (BKKBN,
2016).
kepala, nervositas, penurunan libido dan vagina kering. Efek samping dari
terjadi dan tidak dialami pada semua wanita tetapi pada pemakaian jangka
seksualitas yang memiliki peran dalam prokreasi dan ikatan kasih sayang antar
2019).
1
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Isfaizah (2019) tentang :
Wilayah Kerja Puskesmas Lerep” dari hasil analisis data menggunakan uji chi
signifikansi 0,05, yang artinya dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep (p=0.001 < 0,05). Hal yang sama juga
dengan menggunakan uji chi square ditemukan ada hubungan antara lama
Klinik Pratama Bina Sehat Kabupaten Bantul tahun 2017 dengan nilia p value
penurunan kelahiran dengan cara yang efisien dan sukarela. Tujuan global
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Lombok Timur.
8
E. Keaslian Penelitian
pengambilan
sampelnya juga
sama yaitu :
purposive sampling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian
11
12
b. Cara Kerja
(Marmi, 2016).
c. Efektifitas
2017).
d. Keuntungan
sedikit efek samping, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat
e. Keterbatasan
f. Indikasi
usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
g. Kontraindikasi
h. Efek Samping
(Mansjoer, 2016).
(Hartanto, 2016).
16
badan lebih dari 2,3 kilogram pada tahun pertama dan selanjutnya
Secara umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar
2) Hipertensi
140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam
darah berkisar antara sistoli < 130 dan diastolik < 85 atau sistolik
diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang
DMPA adalah :
4) Pusing/sakit kepala
5) Keputihan
6) Mual muntah
7) Penurunan Libido
1) Umur
2) Pendidikan
3) Penghasilan
4) Pekerjaan
5) Pengetahuan
6) Sikap
2018)
a. Pengertian
Windu, 2019).
diklasifikasikan menjadi :
23
hubungan seksual.
cinta.
endokrinologi.
atau tidak adanya lubrikasi vagina, respon tubuh yang lain adalah
seksual ada pada jantung. Respon seksual ereksi pada laki-laki dan
3) Gangguan orgasmus
antarpersonal.
tertentu.
4) Dispareunia
nonseksual di dalam diri wanita pada tatanan usia tertentu dan bisa
faktor lainnya.
a) Siklus menstruasi
menstruasi.
b) Kehamilan
c) Menopause
jaringan sekitarnya.
deabetika.
gagal ginjal.
c) Masalah komunikasi
seksual.
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan genital
3) Pemeriksaan tambahan
33
Deskripsi Pemeriksaan
Hasarah yang rendah a. Prolaktin
b. Tes fungsi tyroid
c. Testosteron, estradiol, FSH,
LH
d. DL, B12, Ureum, elektrolit,
tes fungsi liver (LFT) jika
terdapat indikasi.
Gangguan rangsangan a. Periksa yang berhubungan
atau orgasme. dengan infeksi menular
seksual dan infeksi saluran
kemih atau vagina lainnya.
Superficial dispareunia a. Sama seperti nomor 1,
ditambah gula darah dan lipid
profile.
Dispareunia dalam a. Sama seperti nomor 3,
ditambah pemeriksaan USG,
laparoskopi diagnostik.
(Sumber : Candara, 2019)
34
respons pobia.
dilakukan adalah :
Disorder / FSAD).
tidak seperti pada pria, melalui ereksi. Tidak umum bagi wanita
orgasme.
d) Gangguan orgasme
orgasme.
e) Vaginismus
faktor predisposisi.
mengurangi nyeri.
yang melibatkan kala I dan lamanya kala II, lewatnya bayi dengan
diameter kepala serta berat bayi tertentu yang melalui jalan lahir,
memiliki efek utama yaitu mencegah ovulasi dengan kadar progestin yang
efektif. Hal ini lambat laun akan menyebabkan gangguan fungsi seksual
penggunanya.
berperan dalam fungsi seksual wanita. Pada pemberian dosis tunggal 150
B. Kerangka Konsep
2018).
Keterangan :
41
C. Hipotesis
2016).
Wilayah Kerja Puskesmas Selong Tahun 2022 dengan nilai p value sebesar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
variabel yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini juga digunakan untuk
dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien korelasi (Sugiyono,
2018)
Kelompok Kasus
(Akseptor KB DMPA)
Case
Akseptor KB
Control
Kelompok Kasus
(Akseptor KB Hormonal)
44
1. Populasi 42
(Sugiyono, 2018).
2. Sampel
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu
pada bulan Oktober 2022 sebanyak 161 orang dan semua akseptor KB
orang. Jadi total sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 66 orang.
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Kelompok Kasus
1) Kriteria Inklusi
Puskesmas Selong
2) Kriteria Eksklusi
Puskesmas Selong.
endometrium.
b. Kelompok Kontrol
1) Kriteria Inklusi
di Puskesmas Selong
2) Kriteria Eksklusi
endometrium.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
kontrasepsi DMPA.
48
seksual wanita.
(Sugiyono, 2018).
orgasmus dan
dispareunia.
1. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Sedangkan instrumen yang
19 soal dengan jawaban selalu diberi skor 5, sering sekali diberi skor 4,
kadang-kadang diberi skor 3, beberapa kali diberi skor 2 dan tidak pernah
diberi skor 1.
11, 12, 13
4 Kepuasan berhubungan seksual 6, 14, 15, 16 4
5 Ketidaknyamanan saat berhubungan 17, 18, 19 3
seksual
Total 19
sudah melakukan pengisian dengan baik dan benar, lalu dituangkan dalam
cara pengsisian.
a. Data Primer
(FSFI)
b. Data Sekunder
yang punya data (Arikunto, 2019). Data sekunder dalam penelitian ini
yaitu :
buku profil.
Pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Editing
2. Scoring
menggunakan skala nominal. Oleh karena itu hasil kuesioner yang telah di
isi bila jawabannya hampir selalu (diberi skor 5), sering sekali (diberi skor
4), kadang-kadang (diberi skor 3), beberapa kali (diberi skor 2) dan
52
hampir tidak pernah (diberi skor 1). Kemudian jumlah skor yang
diperoleh yang dijumlahkan, apabila skor yang diperoleh > 47, maka
skor yang diperoleh ≤ 47, maka masuk dalam kategori tidak mengalami
3. Coding
yaitu :
4. Tabulating
5. Entri
53
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
(Amran, 2016).
dan persentase dari tiap variabel yaitu penggunaan kontrasepsi DMPA dan
X
P= x 100 %
N
Keterangan :
P: Presentase
2. Analisis Bivariat
berikut:
I. Etika Penelitian
2018).
tetapi peneliti akan memberi tanda atau kode secara khusus (Notoadmodjo,
2018).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
J. Alur Penelitian
Ujian
Skripsi
BAB IV
A. Hasil Penelitian
adalah 14,81 km2 dengan jumlah penduduk 40,570 jiwa dan 11,899 Kepala
Keluarga.
sebagai berikut:
Suralaga.
Kecamatan Selong
Labuhan Haji.
Selong.
56
58
yaitu;
a. Lurah Selong
b. Lurah Sandubaya
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
3 kategori yaitu <20 tahun, 20-35 tahun dan >35 tahun. Untuk
No Umur n %
1 <20 tahun 2 3,0
2 20 – 35 tahun 46 69,7
3 > 35 tahun 18 27,3
Jumlah 66 100
Sumber: (Data Primer Tahun 2022 )
No Pendidikan n %
1 Dasar 24 36,4
2 Menengah 37 56,1
3 Tinggi 5 7,5
Jumlah 66 100
Sumber: (Data Primer Tahun 2022 )
(7,5%).
No Pekerjaan n %
1 Bekerja (PNS, Honorer, Swasta) 16 24,2
2 Tidak Bekerja (IRT) 50 75,8
Jumlah 66 100
Sumber: (Data Primer Tahun 2022 )
mengetahui lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :
No Penggunaan n %
Kontrasepsi DMPA
1 Menggunakan DMPA 33 50,0
2 Tidak Menggunakan DMPA 33 50,0
Jumlah 66 100
Sumber: (Data Primer Tahun 2022 )
mengetahui lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :
Kejadian
No n %
Disfungsi Seksual Wanita
1 Disfungsi Seksual Wanita 36 54,5
2 Tidak Disfungsi Seksual Wanita 30 45,5
Jumlah 66 100
Sumber: (Data Primer Tahun 2022 )
orang (45,5%).
3. Analisis Bivariat
Selong Tahun 2022, maka dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
62
p value sebesar 0,001 (p < 0,05) dengan odds ratio sebesar 12,38, karena
0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
analisis juga didapatkan odds ratio sebesar 12,38 yang artinya bahwa
B. Pembahasan
(Renardy, 2018).
65
segi biaya hal ini sangat menguntungkan bagi ibu karena tidak
yang digunakan.
masih belum matang sedangkan pada umur > 35 tahun, daya ingatnya
informasi.
pendidikannya cukup dan rendah. Namun dalam hal ini sebagian besar
yang diteliti tidak bekerja (IRT). Hal ini juga berpengaruh terhadap
pada ibu yang tidak bekerja (IRT) lebih banyak memiliki waktu luang
lainnya.
merupakan adanya gangguan pada salah satu atau lebih aspek fungsi
difungsi seksual sebanyak 110 orang (55,0%) dan sebagian kecil tidak
seksual sebesar 15,5%, yang dikuti dengan adanya gangguan lain seperti
seksualnya dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kadar hormon yang
value sebesar 0,001 (p < 0,05), karena 0,001 < 0,05 maka dapat
tahun 2018, Berdasarkan hasil uji lamda diperoleh nilai ρ value 0,047
yang berisi 19- progesteron yang pada penggunaan jangka panjang akan
tahun 2020, berdasarkan uji statistik chi square with continuity correction,
0,05, maka hipotesis nol ditolak, Ha diterima yang berarti bahwa ada
Suka Merindu Kabupaten Seluma. Hal ini berarti bahwa pada penggunaan
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa alat kontrasepsi
Disfungsi seksual yang terjadi kemampuan orgasme serta rasa sakit saat
pil dan implant lebih sedikit jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi
C. Keterbatasan Penelitian
dialaminya.
dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden dan tidak melakukan
74
BAB V
A. Simpulan
orang (54,5%).
B. Saran
73
76
banyak bahan bacaan berupa buku-buku dan jurnal yang dapat dijadikan
4. Bagi Responden
ditingkatkan.
77
menambah jumlah variabel yang belum diteliti sebelumnya agar hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
Amran, 2016. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
Kemenkes RI. 2016. INFODATIN Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Kemenkes
RI.
Kemenkes RI. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia
2017. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta : Kemenkes
RI.
Wiknjosastro, 2017. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.