Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INFORMED CHOICE

ERNA SUSILAWATI
NIM : 113421188

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan penyusunan makalah
ini tepat pada waktunya dengan judul : “Informed Choice”.
Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan maupun kekeliruan. Oleh karena itu, saya
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi diri saya pribadi dan bagi para pembaca pada umumnya.

Lombok Timur, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Definisi SDG’s................................................................................ 3
B. Konsep SDG’s............................................................................... 3
C. Tujuan SDG’s................................................................................ 4
D. Peran Masyarakat Dalam SDG’s................................................... 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
A. Kesimpulan..................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informed Choice merupakan informasi untuk pasien memilih pilihan
yang ada kepada pasien dengan jelas mengenai tujuan tindakan medis yang
akan dilakukan, tata cara tindakan yang akan dilakukan, risiko yang mungkin
dihadapi, alternatif tindakan medis, dan biaya medis guna mendukung proses
kelahiran.
Informed Choice juga merupakan pilihan yang didasari dengan
pengetahuan yang cukup setelah mendapat informasi yang lengkap. Informed
choice adalah membuat pilihan setelah menjelaskan pendapat setelah
mendapatkan penjelasan tentang alternative asuhan yang akan dialaminya.
Informasi dalam konteks ini : informasi yang lengkap sudah diberikan dan
dipahami ibu, tentang pemahaman risiko, manfaat, keuntungan, kemungkinan
hasil dari tiap pilihannya.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukan bahwa wanita
ingin membuat pilihan kalau diberikan informasi yang cukup dan justru para
bidan yang enggan memberikan informasi yang lengkap agar wanita dapat
membuat keputusan. Wanita dengan pendidikan tinggi dapat membuat pilihan
karena banyak membaca atau mempunyai bekal untuk membuat keputusan,
tetapi untuk sebagian besar masih sulit karena berbagai alasan, misalnya
alasan social ekonomi, kurangnya pendidikan dan pemahaman masalah
kesehatan, kesulitan bahasa dan pemahaman system kesehatan yang tersedia.
Maka dari itu kami mengambil judul “INFORMED CHOICE” agar ibu dapat
menentukan pilihannya sesuai kebutuhan berdasarkan informasi yang
diberikan oleh petugas kesehatan termasuk bidan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian informed choice?
2. Mengetahui perbedaan informed choice dengan informed consent?
3. Mengetahui bagaimana rekomendasi yang dianjurkan bagi bidan dalam
peningkatan informed choice?
4. Bentuk pilihan apa saja yang ada dalam asuhan kebidanan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian informed choice?
2. Untuk mengetahui perbedaan informed choice dengan informed consent?
3. Untuk mengetahui bagaimana rekomendasi yang dianjurkan bagi bidan
dalam peningkatan informed choice?
4. Untuk mengetahui bentuk pilihan apa saja yang ada dalam asuhan
kebidanan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Informed choice


Pengertian informed choice adalah membuat pilihan setelah
mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Menurut kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM tahun 1993
bahwa bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan
dan mendorong wanita untuk menerima tanggung jawab terhadap hasil dari
pilihannya. Definisi informasi dalam konteks ini adalah meliputi: informasi
yang lengkap sudah diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman resiko,
manfaat, keuntungan, dan kemungkinan hasil dari tiap pilihannya. Hak dan
keinginan wanita harus dihormati, tujuannya adalah untuk mendorong wanita
memilih asuhannya.
Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima
jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah
yang sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan
pilihannya sendiri. Choice berarti ada alternatif lain, ada lebih dari satu pilihan
dan klien mengerti perbedaannya sehinggga dia dapat menentukan mana yang
disukai atau sesuai dengan kebutuhannya.
Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan, misalnya
tentang metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami
kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya. Pilihan
tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang obyektif,
akurat dan mudah dimengerti oleh klien.
Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif
yang tersedia. Bidan harus memberikan pilihan kepada klien tanpa bersifat
otoriter, karena klien mempunyai hak untuk menentukan pilihannya
dari informasi yang telah diperoleh dari bidan tentang segi positif
dan negatif pilihannya yang sesuai dengan kondisinya dan tindakan apa yang
akan dilaksanakan.
Pemberian informasi yang jelas akan membantu klien membuat pilihan
sendiri yang sesuai dan memahami tujuan dan risiko prosedur klinik
terpilih.proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dan
petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi
terbaik dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang
sedang dihadapi
Dari riwayat yang sudah lama berlangsung, petugas kesehatan termasuk
bidan sungkan baik untuk membagikan informasi maupun membuat keputusan
bersama dengan klien. Ini bertentangan dengan aspek hukum dan untuk sikap
profesionalisme yang wajib dan bersusah payah untuk menjelaskan kepada
klien semua kemungkinan pilihan tindakan dan hasil yang diharapkan dari
setiap pilihannya.
Di negara manapun ada hambatan dalam memberdayakan wanita
mengenai pelaksanaan informed choice ini, misalnya sangat kurang informasi
yang diperoleh ketika wanita mulai hamil dan ada prasangka bahwa wanita
sendiri enggan menggambil tanggung jawab untuk membuat keputusan yang
sulit dalam kehamilan maupun persalinan. Dari hasil penelitian yang pernah
dilakukan menunjukan bahwa wanita ingin membuat pilihan kalau diberikan
informasi yang cukup dan justru para bidan yang enggan memberikan
informasi yang lengkap agar wanita dapat membuat keputusan. Wanita dengan
pendidikan tinggi dapat membuat pilihan karena banyak membaca atau
mempunyai bekal untuk membuat keputusan, tetapi untuk sebagian besar
masih sulit karena berbagai alasan, misalnya alasan social ekonomi,
kurangnya pendidikan dan pemahaman masalah kesehatan, kesulitan bahasa
dan pemahaman system kesehatan yang tersedia. Sebagai seorang bidan dalam
memberikan inform choise kepada klien harus:
1. Memperlakukan klien dengan baik.
2. Berinteraksi dengan nyaman
3. Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak
berlebihan.
4. Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang
sesuai dengan kondisinya.
B. Perbedaan Pilihan (choice) dengan Persetujuan (consent)
1. Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan, karena
berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua
prosedur yang akan dilakukan bidan.
2. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa
asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang
sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan
pilihannya sendiri.
Choice berarti ada alternatif lain, ada lebih dari satu pilihan dan klien
mengerti perbedaannya sehinggga dia dapat menentukan mana yang disukai
atau sesuai dengan kebutuhannya.
C. Rekomendasi yang Dianjurkan untuk Bidan
1. Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
berbagai aspek agar dapat membuat keputusan klinisdan secara teoritis
agar dapat memberikan pelayanan yang aman dan memuaskan kliennya.
2. Bidan wajib memberikan informasi secara rinci dan jujur dalam bentuk
yang dapat dimengerti oleh si wanita dengan menggunakan media
alternative dan penterjemah kalau perlu, begitu juga tatap muka langsung.
3. Bidan dan petugas kesehatan lain perlu belajar untuk membantu wanita
melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab
untuk keputusan yang mereka ambil sendiri. Ini tidak hanya dapat diterima
secara etika tetapi juga melegakan para profesional kesehatan.
Memberikan jaminan bahwa para petugas kesehatan sudah memberikan
asuhan yang terbaik dan memastikan bahwa wanita itu sudah diberikan
informasi yang lengkap tentang implikasi dari keputusan mereka dan
mereka telah memenuhi tanggung jawab moral mereka.
4. Dengan memfokuskan asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan
fakta, diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin.
5. Tidak perlu takut akan konflik tetapi menganggapnya sebagai suatu
kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang
yang objektif, bermitra dengan wanita dari system asuhan dan suatu
tekanan positif terhadap perubahan.
D. Bentuk Pilihan yang Ada dalam Asuhan Kebidanan
Ada beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat dipilih oleh pasien,
antara lain:
1. Gaya bentuk pemeriksaan ANC dan pemeriksaan laboratorium atau
screening antenatal.
2. Tempat melahirkan
3. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan
4. Pendampingan waktu melahirkan
5. Klisma dan cukur daerah pubis
6. Metoda monitor denyut jantung janin
7. Percepatan persalinan atau augmentasi
8. Diet selama proses persalinan
9. Mobilisasi selama proses persalinan
10. Pemakaian obat penghilang rasa sakit
11. Pemecahan ketuban
12. Posisi ketika melahirkan
13. Episiotomi
14. Penolong persalinan
15. Keterlibatan suami waktu bersalin/kelahiran.
16. Pemotongan tali pusat
17. Metode kontrasepsi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan, misalnya
tentang metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami
kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya.
Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang
obyektif, akurat dan mudah dimengerti oleh klien. Pilihan yang diambil
merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.
Bidan harus memberikan pilihan kepada klien tanpa bersifat otoriter,
karena klien mempunyai hak untuk menentukan pilihannya dari informasi
yang telah diperoleh dari bidan tentang segi positif dan negatif pilihannya
yang sesuai dengan kondisinya dan tindakan apa yang akan dilaksanakan.
Pemberian informasi yang jelas akan membantu klien membuat pilihan
sendiri yang sesuai dan memahami tujuan dan risiko prosedur klinik terpilih.
Proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dan petugas
untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
B. Saran
Demi memajukan keterampilan dan pengetahuan seorang bidan, harus
terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai aspek
agar dapat membuat keputusan klinisdan secara teoritis agar dapat
memberikan pelayanan yang aman dan memuaskan kliennya. Maka informed
choice harus diberikan kepada klien sebagai suatu pilihan untuk klien.
DAFTAR PUSTAKA

Ratih Kusuma Wardhani. 2009. Tinjauan Yuridis Persetujuan Tindakan Medis (Informed
consent) Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: FH
Universitas Diponegoro.
Samil, Ratna Suprapti. Etika Kedokteran Indonesia, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.,
Informed consent dan Informed Refusal, Penerbit Fakultas Kedokteran UI, 2003.
Wahyuningsih, Heni Puji dan Asmar Yetty Zein. 2005. Etika Profesi Kebidanan.
Yogyakarta : Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai