Anda di halaman 1dari 6

ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“INFORMED CHOICE ”

DOSEN : MUNDARTI S.Pd.S.SiT.M.Kes

DISUSUN OLEH :

AINURROHMAH LATIFAH (P1337424220034)

ANANDA DWI RAHMAWATI (P1337424220035)

SALMAA KHOIRUNNISAA (P1337424220037)

YENI ARBIANTI (P1337424220038)

FINA TRI ROSILAWATI (P1337424220041)

FIKA SILSA IBNATAYYA (P1337424220042)

UMI HANIK MUBAROKHAH (P1337424220043)

CHAMOMILE

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

KAMPUS V MAGELANG TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya, sehingga makalah “Informed Choice” dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal dalam
praktik kebidanan.

Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu
memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 02 April 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini banyak dibicarakan di media massa masalah dunia
kebidanan yang dihubungkan dengan hukum. Bidang kebidanan yang
dahulu dianggap profesi mulia, seakan akan sulit tersentuh oleh orang
awam, kini mulai dimasuki unsur hukum. Salah satu tujuan dari hukum
atau peraturan atau deklarasi atau kode etik kesehatan atau apapun
namanya, adalah untuk melindungi kepentingan pasien disamping
mengembangkan kualitas profesi bidan atau tenaga kesehatan. Keserasian
antara kepentingan pasien dan kepentingan tenaga kesehatan, merupakan
salah satu penunjang keberhasilan pembangunan sistem kesehatan. Pada
awal abad ke-20 telah tumbuh bidang hukum yang bersifat khusus (lex
spesialis), salah satunya hukum kesehatan, yang berakar dari pelaksanaan
hak asasi manusia memperoleh kesehatan (the Right to health care).
Masing-masing pihak, yaitu yang memberi pelayanan (medical providers)
dan yang menerima pelayanan (medical receivers) mempunyai hak dan
kewajiban yang harus dihormati. Agar dapat menanggulangi masalah
secara proporsional dan mencegah apa yang dinamakan malpraktek di
bidang kebidanan, perlu adanya informed consent (persetujuan
penjelasan) dan informed choice (pilihan pasien).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari informed choice ?
2. Apa tujuan dari informed choice ?
3.
4.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari informed choice
2. Untuk mengetahui tujuan dari informrd choice
3.
4.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Informed Choice adalah Pilihan yang didasari dengan pengetahuan yang
cukup setelah mendapat informasi yang lengkap . Informed choice adalah membuat
pilihan setelah menjelaskan pendapat setelah mendapatkan penjelasan tentang
alternative asuhan yang akan dialaminya. Informasi dalam konteks ini : informasi
yang lengkap sudah diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman risiko, manfaat,
keuntungan, kemungkinan hasil dari tiap pilihannya.
Pengertian informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan
penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Menurut kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM tahun 1993
bahwa bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan dan
mendorong wanita untuk menerima tanggung jawab terhadap hasil dari pilihannya.
Definisi informasi dalam konteks ini adalah meliputi: informasi yang lengkap sudah
diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat, keuntungan, dan
kemungkinan hasil dari tiap pilihannya. Hak dan keinginan wanita harus dihormati,
tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya.
Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa
asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang
sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri.
Choice berarti ada alternatif lain, ada lebih dari satu pilihan dan klien mengerti
perbedaannya sehinggga dia dapat menentukan mana yang disukai atau sesuai dengan
kebutuhannya.
Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan, misalnya tentang
metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi
yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya. Pilihan tersebut merupakan hasil
bimbingan dan pemberian informasi yang obyektif, akurat dan mudah dimengerti oleh
klien.
Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif yang
tersedia.Bidan harus memberikan pilihan kepada klien tanpa bersifat otoriter, karena
klien mempunyai hak untuk menentukan pilihannya dari informasi yang telah
diperoleh dari bidan tentang segi positif dan negatif pilihannya yang sesuai dengan
kondisinya dan tindakan apa yang akan dilaksanakan.
Pemberian informasi yang jelas akan membantu klien membuat pilihan sendiri
yang sesuai dan memahami tujuan dan risiko prosedur klinik terpilih.proses
pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dan petugas untuk membantu
klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan yang
paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi
B. TUJUAN INFORMED CHOICE
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran bidan
tidak hanya membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga
menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal
ini sejalan dengan kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993,
bahwa bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan dan
mendorong wanita untuk menerima tanggung jawab untuk hasil dari pilihannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/makalah-tentang-informed-choice-kelompok-5docx-pdf-free.html

https://idtesis.com/informed-choice/

Anda mungkin juga menyukai