1. Implikasi social
a. Menjunjung tinggi pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
b. Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi antarbangsa di berbagai negara.
c. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
d. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
2. Implikasi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, Terjadinya industrialisasi,
Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill
dan pengetahuan yang dimiliki., Kecenderungan perkembangan teknologi dan
ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja
yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan
pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah
tersebut.
B. CONTINOUOS EDUCATION UNTUK TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan sebagai salah satu unsur dimasyarakat dan pemerintahan
amat dibutuhkan perannya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Selama ini
peran yang dikenal dari seorang tenaga kesehatan adalah sebagai seorang
“penyembuh”. Harapan masyarakat bila berhadapan dengan tenaga kesehatan adalah
dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah kesehatannya baik keluhan hal
yang mendasar sampai hal-hal yang komplikasi ditanyakan kepada mereka. Peran
seorang “penyembuh” ini amat mulia dan dihargai sangat tinggi dimata masyarakat.
Biasanya masyarakat hanya tahu, petugas yang melayani mereka untuk pengobatan
mereka panggil dengan sebutan “dokter”. Padahal seperti yang kita ketahui, tidak
hanya seseorang yang berprofesi sebagai dokter yang melakukan dan memberikan
pengobatan. Untuk itu sebagai tenaga Kesehatan juga perlu Pendidikan berkelanjutan
agar mampu untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbale balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Syarat a dan b juga disebut sebagai bertindak secara lege artis. Secara yuridis sering
dipermasalahkan apakah suatu tindakan medik dapat dimasukkan dalam pengertian
penganiayaan. Akan tetapi dengan dipenuhinya ketiga syarat tersebut di atas maka
kemudian menjadi jelas. Sebenarnya kualifikasi yuridis mengenai tindakan medik
tidak hanya mempunyai arti bagi hukum pidana saja, melainkan juga bagi hukum
perdata dan hukum administratif.