Anda di halaman 1dari 11

TREND DAN ISSUE

KOMUNIKASIKEPERAW
ATAN
Kelompok 2 :
1. Dwi Pasma Setyo Wulandari (21.015)
2. Fatimah Harianja (21.017)
3. Marina (21.030)
4. Rani Valencia Bangun (21.043)
5. Elsa Arwanda (21.055)
Pengertian Trend Dan Issue Komunikasi Keperawatan
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, trend juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di
kalangan masyarakat.
issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional,
bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Atau
sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktanya atau buktinya.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan
dunia sekitarnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Issue dan Trend
a. Faktor Agama dan Istiadat
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam
membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai
yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya.

b. Faktor Sosial
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis.
Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat
laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.

c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya.
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta
memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik
kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru.
d. Faktor Legislasi dan Keputusan Yuridis
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap
perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang
merupakan reaksi perubahan tersebut.
e. Faktor dana/keuangan.
Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat
menimbulkan konflik.
f. Faktor pekerjaan.
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam
pembuatan suatu keputusan.
g. Faktor Kode etik keperawatan.
Kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang
memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan
peningkatan standar profesi
h. Faktor Hak-hak pasien
Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak
manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari
interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.
Konsep Issu dan Trend dalam Keperawatan
a. Mengahargai keyakinan klien menurut budayanya
. Misalnya klien yang tidak mengkonsumsi obat-obatan kimia, berpikir kritis dengan
mengganti dengan obat herbal yang telah terbukti pengobatannya. misalnya di
budaya Jawa, Brotowali sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri.
b. Menghentikan kebiasaan buruk
Apabila klien mempunyai kebiasaan merokok pada saat setelah makan, maka
perawat harus dapat melarang kebiasaan tersebut. Karena dapat membahayakan
klien dan terapi penyembuhan dapat mengalami kegagalan
c. Mengganti kebiasaan pengobatan yang buruk
Bagi masyarakat Jawa dukun adalah yang pandai atau ahli dalam mengobati penyakit
melalui “Japa Mantera“, yakni doa yang diberikan oleh dukun kepada pasien.
Issu dan Trend Komunikasi dalam Keperawatan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yang dapat
timbul jika hubungan kolaborasi dokter dengan perawat berlangsung
baik.
Hambatan kolaborasi dokter dengan perawat sering dijumpai pada tingkat
profesional dan institusional. Perbedaan status dan kekuasaan tetap menjadi
sumber utama ketidaksesuaian yang membatasi pendirian profesional dalam
aplikasi kolaborasi
bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kolaborasi,
diantaranya pandangan dokter yang selalu menganggap bahwa perawat
merupakan tenaga vokasional, perawat sebagai asistennya.
Isu tersebut jika tidak ditanggapi dengan benar dan proporsional
dikhawatirkan dapat menghambat upaya melindungi kepentingan pasien dan
masyarakat yang membutuhkan jasa pelayang kesehatan, serta menghambat
upaya pengembangan dari keperawatan sebagai profesi
Anggota Tim Interdisiplin
Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim
dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim
kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial,
ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi
hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan
saling menghargai antar sesama anggota tim.
Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi praktis
profesional, kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan pada
pasien. Kolegasilitas menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan
profesional untuk masalah-masalah dalam tim dari pada
menyalahkanseseorang atau menghindari tanggung jawab.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team
multidisipliner dapat digunakan untuk mencapai tujuan
kolaborasi team :
• Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dengan menggabungkan keahlian unik professional.
• Produktifitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi
sumber daya.
• Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja,
dan loyalitas.
• Meningkatnya kohensifitas antar professional.
• Kejelasan peran dalam berinteraksi antar professional.
• Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan
menghargai dan memahami orang lain.

Anda mungkin juga menyukai