Anda di halaman 1dari 24

TREND DAN ISSUE PELAYANAN KEPERAWATAN

KOLABORASI
PERAWAT - DOKTER

EDI YUWONO
Definisi
 Trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta
 Issue adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktanya atau buktinya
Pendahuluan
MUTU KEPERAWATAN MASIH RENDAH??
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge
profesi keperawatan.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan
perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan
keperawatan ( standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi )
SOLUSI ???
1. Pengembangan pendidikan
keperawatan.
2. Memantapkan system pelayanan
perawatan professional
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Nilai professional yang
melandasi praktik keperawatan
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
a. Beneficience
selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social
budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien
sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikannya.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Beberapa issue keperawatan
pada saat ini
 EUTHANASIA : Membunuh bisa
dilakukan secara legal
 Aborsi
 Informed Consent
 CONFIDENTIALITY : menjaga privasi
atau rahasia klien
KOLABORASI PERAWAT -
DOKTER
 Kolaborasi menggambarkan suatu
hubungan kerja sama yang dilakukan
pihak tertentu.
 didasari prinsip yang sama yaitu
mengenai kebersamaan, kerja sama,
berbagi tugas, kesetaraan, tanggung
jawab dan tanggung gugat
American Medical Assosiation
(AMA), 1994
 Kolaborasi adalah proses dimana dokter
dan perawat merencanakan dan praktek
bersama sebagai kolega, bekerja saling
ketergantungan dalam batasan-batasan
lingkup praktek mereka dengan berbagi
nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang
berkontribusi untuk merawat individu,
keluarga dan masyarakat
Kolaborasi …
 Hubungan perawat-dokter ; hubungan interaksi
yang telah cukup lama dlm memberikan
bantuan kepada pasien.
 Perspektif yang berbeda dalam memandang
pasien, dalam prakteknya menyebabkan
munculnya hambatan-hambatan teknik dalam
melakukan proses kolaborasi.
 Kendala psikologis keilmuan dan individual,
factor sosial, serta budaya menempatkan
kedua profesi ini memunculkan kebutuhan
akan upaya kolaborasi
Masalah…
 Perbedaan status dan kekuasaan tetap
menjadi sumber utama ketidaksesuaian yang
membatasi pendirian profesional dalam
aplikasi kolaborasi
 Dokter cenderung pria, dari tingkat ekonomi
lebih tinggi dan biasanya fisik lebih besar
dibanding perawat, sehingga iklim dan kondisi
sosial masih mendukung dominasi dokter
 perbedaan sikap profesional mereka terhadap
pasien dan cara berkomunikasi
Masalah…
 perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
belum dapat melaksanakan fungsi kolaborasi
 dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi
proses keperawatan tidak ada / tidak tepat
 dokter menganggap perawat merupakan tenaga
vokasional, perawat sebagai asistennya
 kebijakan rumah sakit yang kurang mendukung
Profesi Dokter
 Seorang dokter saat menghadapi pasien pada
umumnya berfikir, ” apa diagnosa pasien ini
dan perawatan apa yang dibutuhkannya”
 Dokter dididik dlm lingkungan klinis dibina
dalam masalah etika, pencatatan riwayat
medis, pemeriksaan fisik serta hubungan
dokter dan pasien
 Sebagai praktisi memang mereka berbagi
lingkungan kerja dengan para perawat tetapi
mereka tidak dididik untuk menanggapinya
sebagai rekanan/sejawat/kolega
Profesi Perawat
 seorang perawat akan berfikir; apa masalah
pasien ini? Bagaimana pasien menanganinya?,
bantuan apa yang dibutuhkannya? Dan apa yang
dapat diberikan kepada pasien?
 Perawat dididik untuk mampu menilai status
kesehatan pasien, merencanakan intervensi,
melaksanakan rencana, mengevaluasi hasil dan
menilai kembali sesuai kebutuhan
 Perawat dididik mengenal perannya dan
berinteraksi dengan pasien dan praktisi
kesehatan lainnya
Issue tsb kalau tidak ditanggapi
dgn benar dan proposional …
 dapat menghambat upaya melindungi
kepentingan pasien dan masyarakat
yang membutuhkan jasa pelayanan
kesehatan
 menghambat upaya pengembangan dari
keperawatan sebagai profesi
Seharusnya…
 Perawat dan dokter merencanakan dan
mempraktekan bersama sebagai kolega,
bekerja saling ketergantungan dalam
batas-batas lingkup praktek dengan
berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta
respek terhadap orang lain yang
berkontribusi terhadap perawatan
individu, keluarga dan masyarakat.
Anggota Tim interdisiplin
 Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan
sekelompok profesional yang mempunyai aturan yang
jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian.
 Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi
dari anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan terbaik.
 Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter,
fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan
apoteker.

Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki


komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling
menghargai antar sesama anggota tim.
Pasien…???
 Pasien secara integral adalah anggota tim
yang penting.
 Partisipasi pasien dalam pengambilan
keputusan akan menambah kemungkinan
suatu rencana menjadi efektif.
 Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang
optimal hanya dapat dicapai jika pasien
sebagai pusat anggota tim.
Peranan perawat
 Perawat sebagai anggota membawa perspektif
yang unik dalam interdisiplin tim.
 Perawat memfasilitasi dan membantu pasien
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari
praktek profesi kesehatan lain.
 Perawat berperan sebagai penghubung
penting antara pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan.
Peranan dokter
 Dokter memiliki peran utama dalam
mendiagnosis, mengobati dan mencegah
penyakit.
 dokter menggunakan modalitas pengobatan
seperti pemberian obat dan pembedahan.
 dokter sering berkonsultasi dengan anggota
tim lainnya
Bagaimana kolaborasinya…???
 Kolaborasi menyatakan bahwa anggota
tim kesehatan harus bekerja dengan
kompak dalam mencapai tujuan.
 Elemen penting untuk mencapai
kolaborasi yang efektif meliputi :
kerjasama, asertifitas, tanggung jawab,
komunikasi, otonomi dan koordinasi
Elemen kunci kolaborasi dalam
kerja sama team multidisipliner
 Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dengan menggabungkan keahlian unik profesional.
 Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi
sumber daya
 Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan
loyalitas
 Meningkatnya kohesifitas antar profesional
 Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,
 Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai
dan memahami orang lain.
Bentuk kolaborasi
 Pencatatan terpadu data kesehatan
pasien
 Ronde bersama
 Komunikasi terapeutik perawat - dokter
Konsekuensi kolaborasi..
 perawat harus konsekuensi perubahan dari vokasional
menjadi profesional.
 Tanggung jawab hukum juga akan terpisah untuk
masing-masing kesalahan atau kelalaian.
Yaitu : malpraktik medis, dan malpraktik keperawatan.
 Perlu ada kejelasan dari pemerintah maupun para pihak
terkait mengenai tanggung jawab hukum dari perawat,
dokter maupun rumah sakit.
 Organisasi profesi perawat juga harus berbenah dan
memperluas struktur organisasi agar dapat
mengantisipasi perubahan
 Pendidikan perawat perlu terus ditingkatkan untuk
meminimalkan kesenjangan profesional dengan dokter

Anda mungkin juga menyukai