Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI UPAYA PENCEGAHAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA DALAM


KEPERAWATAN
 Penyakit Akibat Kerja
Pada Perawat ; Penyakit
menular dan Tidak
menular

Andi Misnawati, S.KM.,M.Kes


Universitas Mega Buana Palopo
2021
PENYAKIT AKIBAT KERJA
 Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja. (PMK nomor : 10 Tahun
2016 )
 Akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan atau lingkungan kerja termasuk
penyakit terkait kerja, penyakit terkait kerja adalah
penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab
dengan faktor pekerjaan dan atau lingkungan kerja
memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya (PMK nomor : 56 Tahun 2016 )
ILO (INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION) DI
LINZ, AUSTRIA, DIHASILKAN DEFINISI
MENYANGKUT PAK SEBAGAI BERIKUT:

 Penyakit Akibat Kerja – Occupational Disease adalah penyakit


yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab yang sudah diakui.

 Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan – Work Related


Disease adalah penyakit yang mempunyai beberapa agen
penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang peranan bersama
dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit
yang mempunyai etiologi kompleks.

 Penyakit yang Mengenai Populasi Kerja – Disease of Fecting


Working Populations adalah penyakit yang terjadi pada
populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja,
namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi
kesehatan.
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA DAPAT DIBAGI MENJADI 5 (LIMA)
GOLONGAN YAITU:

Golongan fisika
 Suhu eksrim, bising, pencahayaan, vibrasi, radiasi pengion dan
non pengion dan tekanan udara
Golongan Kimia
 Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, uap logam, gas,
larutan, kabut, partikel nano dan lain-lain
Golongan Biologi
 Bakteri, virus, jamur, bioaerosol dan lain-lain

Golongan Ergonomi
 Angkat angkut berat, posisi kerja janggal, posisi kerja statis,
gerak repetitif, penerangan Visual Display Terminal (VDT) dan
lain-lain
Golongan psikososial
 Beban kerja, organisasi kerja, kerja monoton, hubungan
interpersonal, kerja shift, lokasi kerja dan lain-lain.
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI NOMOR : PER-
01/MEN/1981 DAN PADA SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN RI NOMOR
: 22/1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN
KERJA DISEBUTKAN JENIS-JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Penumokoniosis Penyakit ini diakibatkan


penumpukan debu di paru sehingga
menyebabkan munculnya reaksi jaringan
terhadap debu tersebut.
 Asma akibat kerja yang disebabakan oleh
penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
 Alveolitis allergika yang disebabkan oleh
factor dari luar sebagai akibat penghirup
debu organic
LANJUTAN…

 Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan


 Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik
(kelainan otot, urat, tulang persendian dan pembuluh
darah tepi atau saraf tepi)
 Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara
bertekanan tinggi
 Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri
atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang
memiliki resiko kontamintasi khusus
 Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah,
panas radiasi atau kelembapan udara yang tinggi
 Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya
termasuk bahan obat
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PERAWAT
Agen Biologi
 Agen biologi adalah seperti bakteri, mikroba dan
lain-lain dimana penyakit yang dapat timbul baik
dalam suatu komunitas maupun fasilitas kesehatan
yang dapat mengkontaminasi warga fasilitas
kesehatan, termasuk perawat
 Penyakit akibat kerja berdasar agen biologi yang
dapat menjangkiti pekerja rumah sakit seperti
Brucellosis dapat disebabkan oelh brucella abortus
dapat terpajan pada petugas laboratorium,
Hepatitis Serum (Hepatitis B, HBV) dan
Tuberculosis juga beresiko pajanan pada pekerja
medis
LANJUTAN…

Agen Kimia
 Sebagian besar agen kimia dapat menyebabkan
reaksi yang berbahaya pada manusia orang-orang
dalam fasilitas pelayanan kesehatan dapat
terjangkit penyakit dermatitis dan reaksi alergik
lainnya terhadap pajama pada agen kimi tersebut,
seperti penggunaan lateks, hydrogen peroksida,
merkuri, gas anastesi.
Agen Fisika
 Agen fisika seperi panas, dingin, listrik, cahaya dan
radiasi ionisasi dapat menyebabkan penyakit pada
petugas difasilitas pelayan kesehatan seperti
Konjungtivitis akibat pajanan sinar ultraviolet (UV).
PENYAKIT MENULAR AKIBAT KERJA PADA
PERAWAT

 Penyakit yang disebabkan kontak udara


disekitar pasien seperti : TBC, Influenza, Flu
burung, SARS.
 Penyakit yang disebabkan kontak fisik dengan
pasien seperti : Kudis Kurap, Herpes.
 Penyakit yang disebabkan kontak dengan
cairan pasien seperti : AIDS, Hepatitis B.
CARA PENANGGULANGAN
TBC:
 Mengurangi kontak langsung dengan penderita TBC
 Memakai masker
 Menjaga standard hidup yang baik, dengan makanan
bergizi, lingkungan yang sehat, dan berolahraga.
 Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC
yang lebih berat)
Influenza:
 Mengurangi kontak langsung dengan penderita
Influenza
 Memakai masker
 Vaksinasi influenza
LANJUTAN…

Flu Burung :
 Mengurangi kontak langsung dengan penderita Influenza
 Mengonsumsi obat antivirus
 Memakai masker
 Mengonsumsi makanan sehat

SARS :
 Mengurangi berkunjung langsung ke wilayah yang terserang SARS
 Gunakan masker penutup hidung dan mulutserta sarung tangan untuk
mengurangi penularan melalui cairan dan udara (debu)
 Jaga kebersihan tuuh, misalnya segera mencuci tangan setelah berada
ditempat umum
AIDS :
 Hindari tertusuknya jarum suntik bekas pasien
 Hindari tercemarnya darah pasien dengan anggota tubuh yang sedang
luka
 Hindari tercemarnya barang habis pakai milik penderita
PENYAKIT TIDAK MENULAR AKIBAT KERJA PADA
PERAWAT
 Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi
yang tidak sempurna, seperti : penyakit rabun
mata, beri-beri, scorbut, dll.
 Penyakit yang disebabkan karena tekanan darah
tinggi (hypertension) dan tekanan darah rendah
(hypotension).
 Penyakit alergi, seperti : asma gidu / kaligata.
 Penyakit yang disebabkan karena keracunan,
seperti : keracunan makanan atau minuman.
 Penyakit yang disebabkan karena kecelakaan,
seperti keseleo, patah tulang, luka tersayat,
geger otak, dll.
PENYAKIT ATAU CEDERA PADA
PERAWAT DI TEMPAT KERJA
 Jenis Cidera dan tingkat keparahan kibat
Kecelakaan Kerja :
 Cidera fatal (fatality) adalah kematian yang
disebabkan oleh cidera atau penyakit akibat kerja
 Cidera yang mengakibatkan hilang waktu kerja (Loss
Time Injury) adalah suatu kejadian yang menyebabkan
kematian, cacat permanen, atau kehilangan hari kerja
selama satu hari kerja atau lebih.
 Cidera yang mengakibatkan kehilangan hari kerja (Loss
Time Day) karyawan tidak dapat masuk karena cidera.
LANJUTAN

 Tidak mampu bekerja atau cidera dengan bekerja


terbatas (Restricted Duty) adalah karyawan tidak
mampu mengerjakan pekerjaan rutin sehingga
ditempatkan pada pekerjaan lain yang sudah
dimodifikasi termasuk perubahan jadwal ataupun pola
kerja.
 Cidera dirawat dirumah sakit ( Medical Treatment
Injury ) adalah kecelakaan kerja yang ditangani oleh
dokter, perawat atau orang yang memeiliki kualifikasi
untuk menangani atau memberikan pertolongan pada
kecelakaan
 Cidera Ringan (First Aid Injury) adalah cidera ringan
akibat kerja yang ditangani menggunakan alat
pertolongan pertama pada kecelakaan setempat
seperti ; luka lecet dll.
PENYEBAB PENYAKIT ATAU CEDERA
PADA PERAWAT DI TEMPAT KERJA
 Akibat kelalaian perawat seperti tertusuk jarum atau
tergores jarum, jika perawat terkena tusukan atau goresan
jarum dari pasien yang menderita HIV dan Hepatitis B
maka risiko perawat akan tertular penyakitnya.
 Perawat berisiko terkena infeksi jika tidak cuci tangan
atau menggunakan sarung tangan serta masker jika berada
pada ruang paru.
 Perawat sering kontak langsung dengan bahan kimia
seperti obat – obatan kontak kerja tersebut yang pada
umumnya dapat menyebabkan iritasi
MENURT EFFENDY (1998) UPAYA PENCEGAHA
PENYAKIT AKIBAT KERJA ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :

 Substitusi yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya


dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya atau tidak
berbahaya sama sekali, misalnya karbon tetraklorida
diganti dengan triklor –etilen
 Ventilasi umum yaitu mengalirkan udara sebanyak-
banyaknya menurut perhitungan kedalam ruang kerja agar
sesuai dengan kadar nilai ambang batas bagi bahan-bahan
ataupun aktifikas dalam ruangan tersebut.
 Ventilasi Keluar Setempat (local exhausers) adalah alat
yang dapat menghisap udara dari suatu tempat kerja
tetentu agar bahan-bahan yang berbahaya dari tempat
tersebut dapat dialirkan keluar
LANJUTAN..

 Isolasi adalah dengan cara mengisolasi alat-alat medis


yang membahayakan ataupun mengkhususkan pasien
dengan penyakit infeksius diruang isolasi
 Alat pelindung adalah dapat berupa pakaian, masker
kacamata, sepatu yang dijadikan sebagai pelindung diri
untuk mengurangi atau mencegah adanya kontak
langsung antara kontaminan dengan petugas
 Pemeriksaan sebelum bekerja, hal ini dapat dilakukan
pada penerimaan calon petugas apakah sudah sesuai
dengan jenis dan beban kerja paik secara fisik,
psikologis maupun dari segi kesehatannya
 Pemeriksaan secara berkala dilakukan sesuai dengan
kebutuhan untuk mengidentifikasi secara dini penyakit
akibat kerja yang dapat dialami.
BERDASARKAN AGEN PENYEBABNYA UPAYA
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
Agen Biologi,
 Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,
epidemilogi dan desinfeksi agen penyebabnya upaya pencegahan
penyakit akibat kerja adalah sebagai berikut :
 Sebelum berkerja dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja untuk
memastikan dalam keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami
untuk bekerja ditempat infeksius dan dilakukan imunisasi
 Melakukan pekerjaan laboratorium dengan benar
 Menggunakan desinfektan dengan cara yang sesuai
 Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan
infeksius dan specimen yang benar
 Pengolahan limbah yang baik
 Menggunakan alat pelindung diri atau kabinet keamanan biologis yang
sesuai
 Kebersihan diri petugas harus dijaga
LANJUTAN …

Agen Kimia
 Material safty data sheet dari seluruh bahan kimia yang ada
untuk diketahui oleh seluruh petugas
 Menggunakan karet hisap atau alat vakum untuk mencegah
tetelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol
 Menggunakan alat pelindung diri

Agen Fisika
 Pengaturan cahaya dan vebtilasi serta penyediaan air
minum yang cukup
 Menggunakan alat pelindung diri
KEPMENKES RI NO. 1087 TAHUN 2010 TENTANG STANDART
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RUMAH SAKIT
BAHWA PENYESUAIAN TERHADAP PERALATAN KERJA SDM
DIKATAKAN SUDAH DITERAPKAN APABILAH TELAH MELAKUKAN :

 Identifikasi dan penilaian risiko ergonomi


terhadap perlatan kerja dan SDM Rumah
Sakit.
 Membuat program pelaksanaan kegiatan,
mengevaluasi dan mengendalikan risiko
ergonomi.
UPAYA PENCEGAHAN MENURUT STANDAR K3
1. Melakukan pencatatan kejadian Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh petugas K3.
2. Perlu dilakukan peningkatan terhadap penerapan pelayanan
kesehatan kerja terutama pada pemeriksaan kesehatan khusus,
pengobatan dan perawatan bagi penderita yang sakit,
pemantauan lingkungan kerja serta ergonomi dan evaluasi
pencatatan serta pelaporan kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Perlu diadakan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
seperti pemeriksaan paru-paru, laboratorium maupun
pemeriksaan secara fisik terhadap perawat IGD maupun tenaga
medis yang lain.
4. Perlu diadakan kegiatansurvelans kerja seperti pemetaan
tempat keja berdasarkan risiko bahayanya. 5. Perlu diadakan
penyesuaian terhadap peralatan kerja SDM Rumah Sakit seperti
mengidentifikasi ergonomi terhadap peralatan kerja dan risiko
peralatan kerjanya
 Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai