DISTRAKSI
Dosen Pembimbing :
Zuraidah, M. Kep
Disusun Oleh :
Renta Febrywati Silalahi NIM : 162212077
Suryani Frolentina Br Sembiring NIM : 162212078
Nor Shahira NIM : 162212080
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah Swt. Karena berkat dan rahmat dan
karunianya, kita dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan sejak awal hingga
tersusunnya makalah dengan judul “Prosedur manajemen nyeri Distraksi” untuk
memenuhi penugasan yang diberikan oleh dosen pengajar dalam mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan.
Akhir kata, kami menerima secara terbuka saran dan kritik atas segala
kekurangan dalam makalah ini, dan kami berharap makalah ini dapat meningkatkan
ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan
masyarakat luas.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumus Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
A. Pengertian Nyeri...........................................................................................7
I. Definisi Teknik Distraksi ........................................................................7
II. Jenis Teknik distraksi.............................................................................8
III. Faktor yang mempengaruhi nafas dalam...............................................8
IV. Prinsip pokok yang mendasar turunnya nyeri.......................................9
V. Definisi Nyeri merupakan gejala utama................................................10
VI. Penyebab nyeri......................................................................................11
VII. Klasifikasi nyeri....................................................................................11
B. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Nyeri Ambang batas nyeri..............12
C. Pengumpulan data klien mengenai nyeri....................................................13
D. Skala peringkat nyeri Joint Commission.......................................................13
E. Contoh Penelitian Teknik Distraksi……………………………………….13
A. Kesimpulan..................................................................................................17
B. Saran………………………………………………………………………..17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Nyeri ialah suatu hal yang kompleks, individual, subjektif dan umum terjadi. Teknik
pengurangan nyeri mencakup dua hal yaitu secara farmakologi dan nonfarmakologi. Teknik
distraksi merupakan metode nonfarmakologi untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pada hal lain.
Rasa nyeri yang tidak teratasi dengan baik akan memberikan pengaruh buruk bagi fisik,
emosi, perilaku, kognitif, dan psikologis (Czamecki, et al., 2011). Pengaruh buruk yang dapat
terjadi seperti ketakutan, kecemasan, penolakan untuk prosedur selanjutnya (Czamecki, et al.,
2011; Taddio, et al., 2010). Penurunan ambang batas nyeri, pengurangan keefektifan analgesik,
pobia terhadap jarum suntik, marah, perilaku agresif, ketidakmampuan berkonsentrasi dan
ketidakpercayaan pada tenaga kesehatan (Czamecki, et al., 2011; Taddio, et al., 2010). Selain itu
juga menambah dampak buruk terhadap fisik erat kaitannya dengan respon stress yang dapat
mempengaruhi berbagai sistem tubuh, seperti fungsi kardipulmoner (peningkatan tekanan darah,
denyut jantung, dan frekuensi pernafasan), metabolisme, dan sistem imun. Adapun dampak
jangka panjang nyeri yang dapat terjadi berupa insomnia, depresi, perubahan nafsu makan, dan
kelelahan (Czamecki, et al., 2011).
Istilah yang mengacu pada menghibur, mengalihkan perhatian seseorang dan apa
yang mereka jelaskan. Asal kata distraksi mengacu pada bahasa Latin distractio yang
mengacu pada hasil dari gangguan, dari bahasa Latin distracen. Kata yang dibentuk oleh
awalan dis yang menunjukkan pemisahan, dan oleh trahere yang mengacu pada tindakan
menyeret. Distraksi adalah hal yang mengalihkan perhatian, tindakan untuk mengalihkan
perhatian, atau metode untuk mengalihkan perhatian pasien pada hal lain sehingga pasien
melupakan nyeri yang dirasakan. Distraksi merupakan memisahkan atau menjauhkan diri
kita dari kenyataan atau masalah yang harus kita fokuskan pada saat ini, mengalihkan
perhatian kita ke subjek lain yang lebih mengkhawatirkan atau lebih menyenangkan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana mengatasi nyeri melalui Teknik distraksi ?
2. Jenis – jenis Teknik distraksi dibagi menjadi 5 macam diantaranya apa saja ?
3. Factor – factor yang mempengaruhi Teknik relaksasi nafas dalam ?
4. Prinsip – prinsip pokok untuk mengurangi rasa nyeri melalui Teknik distraksi ?
5. Definisi nyeri, kualifikasi nyeri, dan factor yang mempengaruhi nyeri ?
6. Apa saja alat ukur nyeri ?
7. Komponen – komponen nyeri apa saja ?
8. Cara mengatasi nyeri ?
C. Tujuan
1. Untuk mempelajari dan mengetahui serta memahami nyeri pada pasien
2. Menjelaskan peran perawat dalam mengatasi nyeri pada pasien dengan Teknik
distraksi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Nyeri.
I. Definisi Teknik Distraksi merupakan sistem aktivasi retikular yang dapat
menghambat stimulus meyakitkan jika seseorang menerima masukan sensori
yang cukup ataupun berlebihan. Stimulus yang menyenangkan dapat
melepaskan hormon endorphin. Distraksi merupakan kegiatan mengalihkan
perhatian klien ke hal lain dan dengan demikian dapat menurunkan ketakutan
terhadap nyeri bahkan dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Potter &
Perry, 2012).. Distraksi digunakan untuk memfokuskan perhatian anak agar
melupakan rasa nyerinya. Melalui teknik distraksi kita dapat menanggulangi
nyeri yang didasarkan pada teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus
nyeri.
Tujuan teknik distraksi nafas dalam ialah agar dapat meningkatkan ventilasi
alveoli, menjaga pertukaran gas, mengurangi atelektasi paru, mengefektifkan
batuk, mengurangi stress dan menurunkan kecemasan (Smeltzer & Bare, 2002).
Pernapasan yang di gunakan iyalah pernafasan diafragma yang mengacu ke
pendataran kubuh diafragma sampai abdomen mengalami pembesaran bagian
atas desakan udara masuk selama inspirasi.
D. Skala peringkat nyeri Joint Commission yang dipergunakan oleh perawat diantaranya
adalah
1. Skala Nyeri Peringkat Numerik
Skala peringkat numerik dirancang untuk digunakan oleh orang berusia di
atas 9 tahun. Ini adalah salah satu skala nyeri yang paling umum digunakan dalam
perawatan kesehatan.
Jika menggunakan skala ini, kamu memiliki pilihan untuk menilai rasa sakit
secara verbal dari 0 hingga 10. Kamu juga dapat memberi tanda pada garis yang
menunjukkan tingkat rasa sakit. Nol menunjukkan tidak adanya rasa sakit,
sedangkan 10 mewakili rasa sakit yang paling intens.
3. Skala FLACC.
Skala FLACC merupakan singkatan dari face, leg, activity, cry,
and consolability. Ini dikembangkan untuk membantu pengamat medis mengukur
tingkat nyeri pada anak-anak yang terlalu kecil untuk menjelaskan secara verbal.
Ini juga dapat digunakan pada orang dewasa yang tidak dapat berkomunikasi.
Skala FLACC didasarkan pada pengamatan. Nol hingga dua poin diberikan
untuk masing-masing dari lima kategori. Skor keseluruhan dicatat sebagai berikut:
4. Skala CRIES
CRIES juga merupakan singkatan dari crying, oxygenation, vital signs, facial
expression, and sleeplessness. Ini sering digunakan untuk bayi berusia 6 bulan ke
bawah. Dua poin ditugaskan untuk setiap parameter. Nilai 0 berarti tidak ada
tanda-tanda nyeri. Peringkat 2 berarti ada tanda-tanda rasa sakit yang luar biasa.
ABSTRAK
Pasien fraktur yang dirawat di Ruangan Irina A Bawah BLU RSUP Prof. Dr.R. D. Kandou
Manado pada bulan Juli berjumlah 26 orang diatas rata-rata kejadian perbulan dampak dari
fraktur yaitu perasaan nyeri yang dialami oleh pasien. Distraksi adalah salah satu alternatif
untuk menurunkan nyeri. Berdasarkan survey awal 3 dari 5 perawat yang diwawancarai belum
melaksanakan tindakan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran
mengenai pelaksanaan metode distraksi pada penanganan nyeri pasien dengan fraktur yang
dilakukan oleh perawat di Irina A Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis
penelitian ini yaitu deskriptif observasif pada 23 perawat pelaksana di Irina A Bawah BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Variabel yang diamati yakni pelaksanaan distraksi
nyeri pada pasien fraktur yang dilakukan oleh perawat. Data diolah dengan tabulasi frekuensi
dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang
melakukan metode distraksi nyeri pada pasien fraktur dilakukan oleh perawat sebanyak 18
responden yaitu (78.3%). Kesimpulan bahwa sebagian besar perawat sudah melakukan metode
distraksi dalam penanganan nyeri pada pasien fraktur. Saran pelaksanaan teknik distraksi dapat
berlanjut dan dikombinasikan dengan teknik nonfarmakologi lainnya serta didukung dengan
penyediaan media untuk pelaksanaan metode distraksi seperti buku, gambar, dll.
PENDAHULUAN
Fraktur merupakan istilah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total
atau sebagian (Novita, 2012). Fraktur juga dikenal dengan istilah patah tulang, yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma
langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat, 2005 dalam Fadlani, 2012.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasif, yaitu penelitian yang
menggambarkan tentang pelaksanaan metode distraksi nyeri pada pasien fraktur oleh perawat
di Irina A Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Pada penelitian ini populasinya
adalah seluruh perawat yang ada di irinaA. Bawah BLU RSUP.Prof.Dr.R.D Kandou Manado
sebanyak 23 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara teknik total sampling.
Yaitu dilakukan dengan mengambil sampel responden yakni perawat pelaksana yang berada di
irina A Bawah BLU RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado, dengan jumlah 23 responden..
HASIL
1 20-24 2 8,7
2 25-29 7 30,5
3 30-34 5 21,7
4 >35 9 39,1
Jumlah 23 100
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
1 LAKI-LAKI 5 21,7
2 PEREMPUAN 18 78,3
Jumlah 23 100
1 S1 8 34,8
2 D.III 15 65,2
Jumlah 23 100
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden yang Melaksanakan dan Tidak Melaksanakan metode
distraksi dalam penanganan nyeri pada pasien fraktur
Jumlah 23 100
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai pelaksanaan metode
distraksi nyeri pada pasien fraktur oleh perawat di Irina A Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado, disimpulkan berikut : Pelaksanaan metode distraksi dalam penanganan nyeri
pada pasien fraktur oleh perawat sebagian besar dilakukan dengan jumlah 18 responden (78.3%)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mengajukan saran sebagai berikut : Hendaknya
pelaksanaan distraksi nyeri pada pasien fraktur yang dilakukan oleh perawat dapat berlanjut dan
dikombinasikan dengan teknik nonfarmakologi lainnya serta ditunjang oleh media-media pendukung
untuk pelaksanaan metode distraksi. Bagi perawat yang tidak melaksanakan sebanyak 5 responden
(21.7%) diharapkan untuk melakukan metode distraksi penanganan nyeri pada pasien fraktur guna
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan (2006). Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. 2. Potter, Patricia A dan Perry, Anne
Griffin, (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik, Yasmin Asih, dkk
(penterjemah), 2005. Edisi 4, Vol.1. EGC. Jakarta 3. Tamsuri, A (2007). Konsep dan Penatalaksanaan
Nyeri. EGC. Jakarta 4. Young & Koopsen (2007). Spritualitas, Kesehatan dan Penyembuhan. Bina
Media Perintis: Medan.
Achmad Faizin. 2008. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat JUIPERDO, VOL 4,
N0. 1 Maret 2015
Studi pelaksanaan Metode Distraksi Rolly Rondonuwu, dkk 6 dengan Kinerja Perawat di RSU
Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Asuhan keperawatan klien gangguan sistem muskuloskeletal, penerbit buku kedokteran, Jakarta :EGC
Arikunto, S. 2003.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Target Kerja Individu Perawat Pelaksana
Berdasarkan Index Kerja Individu di RSUP Nasional DR. Cipto Mangunkusumo Ditlantas Polda
Sulut. 2014. Data lakalantas 2013, Edisi jumat 10 Januari 2014, Harian Tribun Manado Eni Kusyati.
2006. Keterampilan dan prosedur laboratorium, edisi revisi, Jakarta : EGC Hidayat A A, 2007.
Metode penelitian keperawatan teknik analisis data, Jakarta : Salemba Medika Kartin Buheli. 2013.
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perawat dalam Penerapan Proses Keperawatan di RSUD Toto
Kabupaten Bone Bolango.