1
IDENTITAS PEMILIK
BUKU PANDUAN FIELD TRIP MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG
SEMESTER :…………………………………………………….
HOSPITAL/ RUMAH SAKIT :…………………………………………………….
DATE/PERIODE PRAKTEK :…………………………………………………….
………………………………
COURSE COORDINATOR
………………………………
Kampus:
Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu Palembang-30252
Telp. 0711-510673/516233/516231 Fax. 0711-513202
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Buku Panduan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan pada Program Pendidikan Akademik
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang TA 202/2021 ini telah selesai disusun.
Penyusunan Buku Panduan Panduan Praktik Klinik Komunikasi Dalam Keperawatan bertujuan
untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi klinik yang telah ditetapkan sehingga
diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk dapat menerapkan
Komunikasi Dalam Keperawatan sesuai aspek legal dan etik.
Buku Panduan Praktik Klinik Komunikasi Dalam Keperawatan ini merupakan panduan standar
sebagai arahan dalam melaksanakan Praktik klinik Komunikasi Dalam Keperawatan yang berisi
informasi tentang keadaan umum, materi, area kompetensi praktik, lampiran penilaian, dan format
pembuatan laporan praktik Manajemen Keperawatan. Selain itu buku panduan ini juga
diperuntukkan bagi pembimbing akademik sebagai pedoman selama pelaksanaan praktek klinik
Komunikasi Dalam Keperawatan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan akademik yang
profesional dan islami dan dapat berdaya saing secara nasional dan global.
Penyusun
3
MUQADDIMAH
Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajad, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaNya dan sesungguhnya
Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ….
… dan (ingatlah) ketika Alloh mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab
(yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu
menyembunyikannya”. Lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan
mereka menukarkannya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.
(QS. Ali Imran [3]: 187)
4
BAB I
A. Latar Belakang
Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Keperawatan melalui pendidikan perlu
dilaksanakan secara terpadu agar lulusan memiliki keunggulan serta kreatifitas-kreatifitas cipta
karya yang bernilai tinggi. Program Studi Ilmu Keperawatan IKesT Muhammadiyah Palembang,
dalam upaya menyelenggarakan pendidikan profesi memilki system yang mampu memberikan
landasan kemampuan untuk menanamkan keunggulan terhadap lulusannya khususnya dalam
kaitan dengan penguasaan aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor dalam bidang keperawatan
maupun bidang lain yang terkait.
Pembelajaran ini merupakan bentuk aplikasi langsung praktikan terhadap situasi kehidupan
profesi dalam tatanan pelayanan keperawatan disamping mengembangkan kemampuan analisis
peserta didik terhadap situasi pelayanan keperawatan.
Berlandaskan pada beberapa pemikiran-pemikiran diatas PSIK IKesT Muhammadiyah
Palembang menyelenggarakan pendidikan tahap Akademik dengan mempedomani kurikulum
untuk melaksanakan salah satu mata ajar yaitu Komunikasi Dalam Keperawatan yang
diharapkan mampu memfasilitasi peserta didik untu terampil dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan dan pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pada klien di tingkat unit atau
ruang rawat pada suatu tatanan pelayanan kesehatan.
5
komunikasi terapeutik pada keluarga dan kelompok, penerapan komunikasi dalam asuhan
keperawatan meliputi penerapan komunikasi dalam setiap tahap proses keperawatan, penerapan
komunikasi pada pasien gangguan fisik dan jiwa (mental) dan pasien dengan kebutuhan khusus.
Praktik klinik Komunikasi dalam keperawatan yang ditempuh oleh mahasiswa pada
perkuliahan tahap Akademik di semester VI (enam). Pencapaian kompetensi Praktik manajemen
keperawatan yang dikerjakan oleh mahasiswa diklasifikasikan menjadi empat tingkat kemampuan
sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan 1 (Mengetahui dan Menjelaskan)
Mampu menjelaskan kepada teman sejawat, pasien mengenai konsep, teori, prinsip maupun
indikasi, komplikasi dan proses asuhan keperawatan dan sebagainya.
2. Tingkat kemampuan 2 (Pernah melihat atau didemonstrasikan)
Memiliki pengetahuan teoritis mengenai suatu keterampilan dan selama tahap praktik klinis
akademik, pernah melihat atau didemonstrasikan suatu keterampilan.
3. Tingkat kemampuan 3 (Pernah melakukan dengan supervisi)
Memiliki pengetahuan teoritis mengenai suatu keterampilan dan selama tahap praktik klinis
akademik, pernah melihat atau didemonstrasikan suatu keterampilan dan pernah beberapa kali
menerapkan keterampilan dengan supervisi.
4. Tingkat kemampuan 4 (Mampu melakukan secara mandiri)
Memiliki pengetahuan teoritis mengenai suatu keterampilan dan selama tahap praktik klinis
akademik, pernah melihat atau didemonstrasikan suatu keterampilan dan pernah beberapa kali
menerapkan keterampilan dengan supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan
dan menerapkan keterampilan secara mandiri.
Pada tahap aplikasi klinik akademik ini mahasiwa diharapkan mampu mencapai sampai dengan
pada tahap ke-2 yaitu pernah melihat atau didemonstrasikan baik dari perawat ruangan
ataupun supervisor serta CI dari RS terkait.
6
BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Praktik Klinik ini mahasiswa mampu menerapkan komunikasi terapeutik
dalam asuhan keperawatan klien dalam rangka memberikan informasi yang akurat kepada
klien (individu, keluarga, dan kelompok), pendamping pasien tentang asuhan keperawatan
yang menjadi tanggungjawabnya.
B. Kompetensi
Kompetensi utama dalam pembelajaran praktik profesi manajemen diharapkan mahasiswa
mampu mengaplikasikan konsep Dasar Komunikasi dan Komunikasi Terapeutik dalam
Keperawatan, Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia dan Tingkat Sosial, Komunikasi Pada
Setiap Tahap Proses Keperawatan, Pasien Gangguan Fisik, Jiwa, dan Kebutuhan Khusus,
serta komunikasi efektif : SBAR
Sub kompetensi dari proses pembelajaran mata kuliah ini adalah praktikan mampu:
1. Membuat Laporan Pendahuluan Tentang Komunikasi dalam Keperawatan yang yang
memuat konsep tentang:
a. Konsep Dasar Komunikasi dan Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan.
b. Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia dan Tingkat Sosial.
c. Penerapan Komunikasi Pada Setiap Tahap Proses Keperawatan, Pasien Gangguan
Fisik, Jiwa, dan Kebutuhan Khusus.
d. Penerapan Komunikasi Efektif : SBAR
2. Mempraktikan:
a. Penerapan Komunikasi Dasar : Tahapan (Fase) Hubungan dan Komunikasi Terapeutik
7
Perawat-Klien
b. Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia dan Tingkat Sosial
c. Penerapan Komunikasi Pada Setiap Tahap Proses Keperawatan pada Pasien masalah
umum, Pasien Gangguan Fisik, Pasien Gangguan Jiwa, dan Pasien Kebutuhan Khusus
3. Membuat Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi
8
BAB III
A. Tempat Praktik
Praktik Klinik komunikasi dalam Keperawatan dilaksanakan secara daring melalui
Teleconference Zoom Meeting atau platform media pembelajaran online lainnya dan e-
learning IKes MP
B. Kegiatan Praktik
1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Praktik klinik komunikasi dalam keperawatan ini dilaksanakan secara daring/online
selama 5 (lima) hari. Lama waktu pelaksanaan praktik sama dengan dengan lama waktu pada
saat dinas yaitu 8 jam/hari
2. Mekanisme Bimbingan dan Penugasan
Mekanisme bimbingan yang digunakan dalam proses praktik manajemen keperawatan secara
online yaitu dengan sistem blended learning yaitu tetap menekankan pada proses bimbingan
yang interaktif yang dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran online (Google
meeting / Zoom Meeting / VC WhatsApp / video youtube) dan e-learning, sehingga peserta
mampu mencapai kompetensi dan mengembangkan kemandirian dan tanggungan jawab. Cara
memberikan bimbingan tersebut juga mendorong penggunaan berbagai macam strategi kreatif.
2. Mempraktekan secara langsung dihadapan pembimbing (Via Zoom, WA, atau platform
media pembelajaran daring lainnya) atau membuat video tentang 3 (tiga) jenis penerapan
komunikasi terapeutik;
a. Penerapan Komunikasi berdasarkan Tingkat Usia dan Tingkat Sosial (pilih salah
satu), diantaranya:
1) Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Anak
2) Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
9
3) Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa
4) Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Lansia
5) Penerapan Komunikasi pada Keluarga
6) Penerapan Komunikasi pada Kelompok
10
C. Metode / Pendekatan
1. Participant Observation ( PO )
2. Focus Group Discussion ( FGD )
3. In – Depth Interview ( II )
11
E. Pola Bimbingan dan Monitoring
1. Pre dan Post Conference
12
BAB V
EVALUASI
A. Unsur Penilaian
Evaluasi hasil studi adalah penilaian terhadap pengetahuan serta perilaku dan sikap
mahasiswa dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan pada
kegiatan yang bersangkutan. Penilaian mencakup unsur (A) Kognitif, (B) Afektif, (C)
Psikomotor. Penilaian dan Bobot Evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Unsur Penilaian Manajemen Keperawatan:
1. Kognitif
- Laporan Pendahuluan : 20%
- Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi : 10%
2. Afektif
- Kedisiplinan : 10%
- Kondite : 10%
3. Psikomotorik
- Praktik Penerapan Komunikasi (langsung/video) : 40%
- Pengumpulan laporan : 10%
B. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus dari kegiatan praktik klinik jika mencapai nilai kelulusan sebagai
berikut :
Mutu Bobot Nilai Indikator Keterangan
13
BAB VI
TATA TERTIB
A. Kehadiran
1) Mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik klinik sesuai jadwal yang telah ditentukan
2) Mahasiswa wajib mempersiapkan diri maksimal 10 menit sebelum pelaksanaan kegiatan
praktik klinik via online/daring
3) Mahasiswa wajib berkoordinasi dengan dosen pembimbing sebelum, selama dan
sesudah pelaksanaan praktik klinik
4) Mahasiswa wajib mematuhi peraturan akademik dan lahan praktik selama kegiatan
5) Mahasiswa mengumpulkan laporan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
6) Selama kegiatan praktik online mahasiswa wajib memakai seragam dinas lengkap yaitu
baju dinas, jilbab, sepatu hitam dan tanda pengenal mahasiswa.
7) Jika ada hal seperti: kegiatan pendidikan, sakit atau keperluan lainnya peserta didik tidak
melaksanakan kegiatan praktik, maka izin hanya diberikan oleh pendidikan, selanjutnya
pemberitahuan ke pembimbing.
8) Selama praktik mahasiswa harus mengisi absen yang diketahui oleh pembimbing institusi
dan lahan praktik
B. Pelanggaran Praktik
a. Teguran.
b. Pengisisan surat pelanggaran / Surat perjanjian.
c. Pengurangan nilai.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sarfika, R. Dkk. (2018). Buku Ajar Keperawatan Dasar 2 : Komunikasi Terapeutik dalam
Keperawatan. Andalas University Press: Padang
Kolaborasi Bidang Pendidikan Proyek P4K-RSP. (2015). Modul Pelatihan untuk Pelatih
Keselamatan Pasien. Kemenristekdikti: Jakarta
15
Lampiran 1
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI
SP Komunikasi
Fase Orientasi : …………………………………………………………………………
Salam Terapeutik : …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Evaluasi dan Validasi : …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Kontrak : …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Fase Kerja : (Tuliskan kata-kata sesuai tujuan dan rencana yang
akan dicapai/dilakukan)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
16
Lampiran 2
17
18
Lampiran 3
19
20
Lampiran 4
21
22
23
Lampiran 5
Kondisi Pasien
Seorang pasien lanjut usia, 78 tahun diantar keluarga ke rumah sakit karena tidak bisa tidur dan
marah-marah. Keluarga mengatakan pasien lansia tersebut menuduh anak-anaknya telah
menyembunyikan tongkat dan barang-barang kesayangannya.
24
Lampiran 6
25
26
Lampiran 7
Ilustrasi Kasus:
Di Posyandu Lansia “Bunga Mawar”, banyak dijumpai lansia dengan tekanan darah tinggi. Salah
satu cara untuk memelihara tekanan darah dalam batas normal dilakukan senam. Anda
mendapatkan tugas melakukan promosi kesehatan dengan cara memberikan pelatihan pada
kelompok lansia tentang senam lansia. Hal ini dilakukan agar lansia mempunyai aktivitas kesehatan
yang positif, rileks, dan tekanan darahnya terkendali.
27
Lampiran 8
28
29
Lampiran 9
30
31
Lampiran 9
32
33
Lampiran 10
Ilustrasi Kasus
Berikut ini kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan oksigen
(gangguan kebutuhan oksigen). Seorang klien wanita bernama Ibu Neny, usia 40 tahun, diantar
keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Ibu Neny mengeluh batuk-batuk sudah
lebih dari satu minggu dan hari ini ditambah dengan sesak yang semakin berat disertai perasaan
tidak nyaman di dada. Kondisi klien: tampak pucat, ada pernapasan cuping hidung, respirasi rate
lebih dari 20x/menit.
34
Lampiran 11
35
36
Lampiran 12
Keterampilan komunikasi yang baik merupakan inti dari kerjasama tim yang efektif untuk
keselamatan pasien. Berbagi informasi dalam tim dan konten dalam komunikasi menjadi hal yang
krusial untuk dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh tim.
Contoh bentuk implementasi komunikasi yang efektif pada tim kesehatan dalam konteks konsultasi
atau pelaporan kondisi kesehatan pasien dapat menggunakan metode ISBAR. ISBAR meliputi:
3. Background - Apa latar belakang klinis atau riwayat pasien yang ada?
“Pasien sebelumnya memiliki riwayat sakit jantung dan asma. Setelah saya kaji, pasien tidak rutin
mengonsumsi obat jantung dan sakit asmanya kambuh bila keadaan lelah atau suhu dingin, namun
sudah lama tidak muncul sesak. Terkadang pasien juga mengeluh nyeri dada sebelah kiri”
37