Anda di halaman 1dari 41

LOGO

Komunikasi
Terapeutik
Perawat & Bidan

OLEH :
HAPSAH, S. Kep. Ns. M. Kep.
Fenomena

Pasien pulang tanpa informasi tentang obat


 pasien gunakan dosis sendiri.
Pasien salah interpretasi akibat bahasa yg
tidak pas (dubur = bubur)
Tidak ada operan perawat  kesalahan
perawatan
Kecemasan pasien meningkat
Tergantung
cara kita
berkomunikasi
Ekspresi
wajah

Enam dari emosi


utama
ditunjukkan
melalui ekspresi
wajah/mimik
PERHATIKAN PERASAAN
ANDA SAAT MELIHAT
GAMBAR BERIKUT
Perasaan senang, aman,
nyaman dan tentram

EFEK TERAPEUTIK
Perilaku caring
Suatu sikap, rasa peduli, hormat dan
menghargai orang lain, artinya
memberikan perhatian yang lebih kepada
seseorang dan bagaimana seseorang itu
bertindak

TERCERMIN DARI CARA


PERAWAT BERKOMUNIKASI
Perawat yang menguasai tehnik “
Komunikasi Terapeutik “ akan lebih efektif
dalam mencapai tujuan asuhn keperawatan.
Dampak selanjutnya adalah memberikan
Kepuasan Profesional dalam pelayanan
keperawatan dan akan meningkatkan citra
profesi serta rumah sakit.
KOMPETENSI DASAR
KOMUNIKASI DALAM MEMBINA
HUB. P-K
1. Responsibel, assertif, caring
2. Kehangatan
3. Sikap tanggap
4. Keaslian
5. Memiliki empati
6. Memiliki rasa humor
7. Kepercayaan diri
Caring melalui
komunikasi

THERAPEUTIC
USE OF SELF

Menggunakan diri sendiri secara


terapeutik bagi klien atau orang lain.
JOHARI WINDOW

 Kuadran 1: Terbuka/Diri secara umum


 Kualitasnya pribadi diketahui oleh dirinya sendiri dan
orang lain juga tahu
 Kuadran 2: Buta/Tidak sadar dengan diri
1 2
 Kualitasnya hanya orang lain yang tahu
 Kuadran 3: Tersembunyi/Diri pribadi 3 4

 Kualitasnya hanya diri sendiri yang tahu


 Kuadran 4: Tidak diketahui
 Kuadran yang kosong sebagai simbol kualitas yang
hingga kini tidak ditemukan oleh diri sendiri maupun orang
lain.
JENIS KOMUNIKASI

Jelas dan ringkas


KOMUNIKASI Perbendaharaan Kata
Arti denotatif dan konotatif
Selaan dan kesempatan
berbicara
VERBAL Waktu dan relevansi

NON GERAKAN TUBUH


 JARAK
VERBAL  SENTUHAN
 VOLUME DAN NADA
SUARA
VERBAL
35%
NON
VERBAL
65%
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. MENGULANG (Restating)
Mengulang pokok pikiran yg diungkapkan
Mengulang sebagian
Guna : - indikasi mengikuti
- menguatkan ungkapan klien

2. KLARIFIKASI
Dilakukan bila : perawat ragu, tidak jelas, tak dengar, klien
malu, bicara tidak lengkap & loncat-loncat.
Contoh : dapatkah anda menjelaskan kembali tentang .....
 u/ memperjelas ide-ide, perasaan, persepsi antara perawat -
klien
Lanjutan...
3. Refleksi
Menanyakan kembali apa yg ditanyakan
klien atau memastikan perasaan klien

contoh 1:
K : Bgmn menurut P mengenai masalah istri sy yg suka miras.
P : Menurut K sendiri bgmn ?

contoh 2 :
K : Kakakku sama sekali tidak membantu membiayai
pengobatan ibuku. Semuanya sy yg tanggung.
P : K merasa marah karena KK K tidak membantu ?
Lanjutan...
4. Focusing
Membantu K bicara pd topik yg penting
Mjg pembicaraan agar ttp menuju 7an.

5. Accepting
“ Saya mengerti apa yang Ibu/Bpk katakan”
“ Saya memahami apa yangIbu/Bpk rasakan”.
Kontak mata, mengangguk-angguk.
Lanjutan...
7. Offering self
“Saya siap mendengarkan anda kapanpun
anda membutuhkan saya pagi ini”
“saya ada di sini bersama anda”

8. Using silence (diam)


Diam tapi mendengarkan, memberi dukungan,
pengertian & penerimaan, memberi
kesempatan berpikir, memotivasi klien
berbicara.
Lanjutan...
7. Voicing doubt
“Saya mengerti Bpk percaya bahwa hal ini
benar, tapi sulit bagi saya memahami bahwa
Bpk adalah seorang presiden”
“ saya percaya Ibu menyakini bhw ibu adalah
istri presiden, tapi foto istri presiden yg saya
lihat, sangat berbeda dengan ibu”

8. Observasi
“Ibu tampak sedih/murung “
“ Bapak tampak kurang nyaman saat ini “
7 sikap negatif yang dapat menyebabkan
kegagalan/Failure

Frustration ( putus asa - frustasi )


Agressiveness ( sikap suka menentang dan
menantang/sikap galak )
Insecurity (sikap cemas/merasa tidak aman)
Lonelyness (sikap suka menyendiri)
Uncertainity (gelisah karena ketidakpastian)
Resenment (sikap suka uring-uringan,marah tanpa
alasan yang jelas)
Emptiness (sikap suka bengong, tidak mampu
berpikir dan berbuat apa-apa)
SIKAP

Bila Anda melayani publik, Anda mempunyai


kemampuan untuk membentuk persepsi publik.

Kata-kata dan sikap Anda sangatlah ampuh


untuk menciptakan persepsi dan opini publik
tentang Anda dan tempat Anda bekerja.
Sehingga persepsi dan opini yang terbentuk
seharusnya adalah Persepsi dan Opini yang
positif
Sikap Komunikasi
terapeutik

 Sikap Komunikasi terapeutik


1. Berhadapan :Posisi ini” Saya siap untuk anda”
2. Mempertahankan kontak mata: Menghargai Klien
3. Membungkuk ke arah klien: “Siap Mendengarkan “
4. Memperthankan sikap terbuka : Tidak Melipat tangan
dan kaki menunjukkan keterbukaan
5. Tetap rileks : Tetap dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon
pada klien.
1. Mendengarkan dengan
penuh perhatian
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata yang memancarkan
keinginan untuk mendengarkan.
c. Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian
dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan.
d. Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
e. Anggukan kepala jika klien membicarakan hal
penting atau memerlukan umpan balik.
f. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
2. Menunjukkan penerimaan
a. Mendengarkan tanpa memutuskan
pembicaraan.
b. Memberikan umpan balik verbal yang
menampakkan pengertian.
c. Memastikan bahwa isyarat non-verbal
cocok dengan komunikasi verbal.
d. Menghindarkan untuk berdebat,
mengekspresikan keraguan, atau mencoba
untuk mengubah pikiran klien.
E. PENERAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

Tahapan komunikasi terapeutik:


1. Tahap pra interaksi
2. Tahap perkenalan/orientasi
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
Komunikasi Asertif
 Asertif secara sederhana berarti mampu secara aktif
menyatakan gagasan, harapan atau perasaan baik
yang positif atau negatif secara langsung dan apa
adanya, tanpa menyerang atau merugikan orang lain

 Menghargai hak orang lain untuk menyampaikan


gagasan atau pendapat untuk didengarkan dan
diperlakukan dengan penuh respek serta untuk
berbeda pendapat
Basic assertion
Mengungkapkan : kebutuhan, keinginan,
pendapat atau perasaan, pujian,
memberikan informasi atau fakta, dsb.
Contoh :
“ Saya senang sudah merawat ibu”
“Menurut saya, materi tersebut sangat cocok
untuk edukasi pasien A”
“saya harus ke pasien sekarang”
Empathic Assertion
Pernyataan memahami perasaan,
kebutuhan dan keinginan orang lain.

Contoh :
 “ saya memahami apa yang ibu rasakan.
Siapapun yang mengalami hal ini, kemungkinan
besar juga akan berespon seperti ibu”.
 Saya menghargai bahwa Anda tidak menyukai
hal ini, tapi demi kesehatan Anda, Anda bisa
berusaha untuk mencoba menggunakannya”
Consequence assertion

Pernyataan tentang konsekuensi bila tidak


mengikuti anjuran/dll.

Contoh :
 “Saya kurang setuju bila Anda …. Kecuali bila ….
“.
 “Kami begitu memperhatikan kesehatan Anda
sehingga kami ingin memberikan tindakan ini,
bila tidak dilakukan, maka ….”
Discrepancy Assertion
Pernyataan ketidakcocokan dg
menunjukkan perbedaan antara apa yg
sebelumnya telah disepakati & apa yang
sebenarnya terjadi
Contoh :
 “Pagi tadi, bpk bilang akan mengikuti anjuran,
namun tadi saya mendengar bahwa Bapak
baru saja minum kopi. Bagaimana menurut
Bapak hal tersebut ?”
Negative feelings assertion

Menyatakan : perasaan yang negatif


terhadap orang lain - kemarahan, dendam,
sakit hati, dan sebagainya.
Ada 4 tahap
Tahapan :
1 Describe the other “Saat Anda mengatakan bahwa saya
person’s behaviour tidak becus dalam bekerja karena …
objectively. Be careful
to do this without
interpreting or judging.
2 Describe the impact of “tentu sangat mengganggu saya, dan
the person’s mempermalukan diri saya di depan
behaviour on you. Be orang banyak”
specific and clear. Don’t
overgeneralise.
3 Describe your feelings “saya marah dan kecewa pada Anda”,
Coba lihat kembali apa yang sudah
saya kerjakan “
4 State how you would “saya harap Anda tidak lagi
prefer the behaviour to mengulang hal tersebut pada saya,
be in the future. tegur saya secara personal bila saya
salah, itu akan lebih baik u/ saya”
Broken Record
Pernyataan saat ingin mempertahankan
sesuatu
Misalnya :
A : “Bolehkah saya meminjam uang Anda ?”
B: “ Maaf, tidak bisa, karena saya juga akan
menggunakannya”
A : “ Ayolah, saya akan segera
mengembalikannya”
B: Maaf, tidak bisa, saya juga ada keperluan
(berulang-ulang mengatakan tidak)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi perawat - klien

1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Nilai-nilai
4. Kepercayaan
5. Persepsi
6. Ketersediaan fasilitas
7. Reward
8. Peraturan/kebijakan
9. Kondisi psikologis perawat
Tuntutan Psikologis
Rendah Tinggi
3 2
Kontrol diri

RENDAH ACTIVE
Tinggi

TEGANGAN (Tinggi tuntutan


(rendah tuntutan – tinggi kontrol)
– tinggi kontrol)
4 1
PASSIVE TEGANGAN PERAWAT
Rendah

(rendah tuntutan TINGGI


– Rendah (Tinggi tuntutan
kontrol) – Rendah
kontrol) Stres
Manajemen stres perawat

1. Rekreasi
2. Relaksasi
3. Guide imagery
4. Meditasi
5. Terapi kognitif
6. Terapi syukur, dll
Aku bersyukur atas kelelahan dan
kepenatan kerja setiap hari karena ini
berarti aku masih mampu bekerja keras
setiap hari.
Aku bersyukur mendengar alarm yang
mengganggu di pagi hari karena ini berarti
aku masih hidup.
Aku bersyukur atas rumah yang
berantakan karena ini berarti aku punya
rumah.
Aku bersyukur anakku selalu protes di
rumah karena ini berarti ia ada di rumah
dan tidak keluyuran di jalanan.
Aku bersyukur atas pasienku yang
selalu mengeluh karena ini artinya saya
masih mendengar.
Aku bersyukur atas cucian yang
menunmpuk karena ini berartisaya punya
banyak baju yang bisa dipakai.
 Jika ada orang berbicara mengenaimu di
belakangmu, itu tanda bahwa kamu sudah ada di
depan.....

Jika ada orang berbicara merendahkanmu, itu


tanda bahwa kamu sudah berada di tempat yang
lebih tinggi...

Dan jika ada orang membicarakanmu dengan nada


iri mengenai dirimu, itu tanda bahwa kamu sudah
jauh lebih baik..
.
Berpikir positif, waktu sanagat langka, besok
belum tentu hidup, gunakan waktu untuk kebaikan
Tahapan manajemen marah

1. Perubahan posisi
2. Spiritual/berdoa
3. Relaksasi/latihan nafas dalam
4. Pukul bantal, dll (Katarsis emosional)
5. Klarifikasi pikiran terkait perasaan marah
6. Mengungkapkan perasaan marah secara
asertif
7. EFT
MARI BUDAYAKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF DAN TERAPEUTIK
SEBAGAI PERWUJUDAN
PERILAKU CARING
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai