1
Pengertian Komunikasi Terapeutik
Stuart G.W. (1998) dalam
Northouse dalam Damaiyanti, 2010 Damaiyanti, 2010
Fungsi
Komunikasi
Terapeutik
3
Tujuan Komunikasi Terapeutik
4
Menurut Stuart, tujuan terapeutik diarahkan
pada pertumbuhan klien
5
Perbedaan Komunikasi Terapeutik
dan Komunikasi Sosial
Komponen Hubungan Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik
Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri
perawat: membuka diri u/
mendorong tujuan penanganan
Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya
Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ perawat &
klien
Hubungan Pengalaman dari Ketidakterlibatan & penggunaan dari Ketidakterlibatan & penggunaan
Topik pengetahuan yg tidak langsung dari pengetahuan langsung
Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini
Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak Klien membagi perasaan & diberi
enak semangat
Penghargaan terhadap Tidak diakui Diakui penuh
Individu
Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik
7
Prinsip Komunikasi Terapeutik (Menurut
Carl Rogers)
1. Mengenal dirinya sendiri
2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
3. Harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien
4. Harus sadar pentingnya kebutuhan pasien
5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut
6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri
7. Harus menguasai perasaannya sendiri
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
9. Harus paham akan arti empati
10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
11. Harus dapat berperan sebagai role model
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong
orang lain
14. Berpegang pada etika
15. Tanggung jawab
8
Tehnik Komunikasi Terapeutik
Mendengar Aktif
• Konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra.
Mendengar Pasif
• Kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya “uh huuh”,
‘mmhumm”, “yeah”.
Penerimaan
• Mendukung &menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan
tidak menilai. Bukan berarti setuju tapi sedia mendengar
Focusing
• Kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik dan dimengerti
9
Lanjutan...
Observasi
• Kegiatan mengamati klien, kegiatan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga
klien tidak menjadi malu atau marah.
Menawarkan Informasi
• Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon
lebih lanjut.
Assertive
• Kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran
dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
Menyimpulkan
• Membawa poin2 penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman
• Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama dengan ide
dalam pikiran (Varcarolis,1990)
10
Lanjutan...
Giving Recognation (memberi Pengakuan/Penghargaan)
• Memberi penghargaan merupakan tehnik untuk memberikan pengakuan dan
menandakan kesadaran (Schult & Videbeck,1998). Misalnya, perawat : “Saya melihat
anda sudah bisa memakai baju dengan rapi hari ini”, “Saya melihat anda tampak
segar dan bersih hari ini”.
Offering Self (Menawarkan diri)
• Menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan (Schult
Videbeck,1998). Misalnya, perawat : “Aku akan duduk menemanimu selama 15
menit.”
Offering General Leads (Memberi Petunjuk Umum)
• Mendukung klien untuk meneruskan (Schult & Videbeck,1998). Misalnya: “Dan
kemudian?”, “Teruskan…”.
Giving broad opening (memberi pertanyaan terbuka)
• Memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan
dibicarakan. Misalnya : “Darimana anda akan mulai?”Apa yang anda pikirkan pagi
ini?”.
Placing the time in time (menempatkan urutan/waktu)
• Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan
kejadian lain (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Hal itu terjadi sebelum atau
sesudah?…Apa yang terjadi sebelumnya?”.
11
Lanjutan...
Encourage descrip. of perception (mendukung deskripsi dari
persepsi)
• Meminta pada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau
diterima (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Apa yang terjadi?Ceritakan
apa yang anda alami?”
Restating (mengulang)
Reflecting (refleksi)
12
Lanjutan...
Exploring (eksplorasi)
13
Komunikasi Terapeutik dalam
Keperawatan
Pengkajian Menentukan kemampuan
dalam proses informasi
Rencana tujuan Membantu pasien untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
Implementasi Memperkenalkan diri pada pasien;
memulai interaksi dengan pasien; membantu pasien
mendapatkan gambaran pengalamannya
Evaluasi Pasien dapat mengembangkan kemampuan
dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan; komunikasi
menjadi lebih jelas, terbuka, dan terfokus pada masalah.
14
Tahapan Komunikasi Terapeutik
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
15
Lanjutan....
Memeriksa perasaan,
fantasi, & rasa takut
dalam diri.
Rencanakan jadwal
untuk pertemuan
pertama dgn pasien
16
Lanjutan....
Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan.
Perkenalan/orientasi
(pengkajian) Identifikasi masalah pasien berdasarkan
prioritas dan diagnosis
18
Lanjutan...
Bina realita tentang perpisahan dengan
cara mengekspresikan perasaan tentang
terminasi.
Terminasi
1. RESISTEN
2. TRANSFERENCE
3. COUNTER TRANSFERENCE
20
RESISTEN
Upaya klien untuk tetap tidak mengakui
penyebab kecemasan dalam dirinya
dalam rangka melawan atau
menyangkal ungkapan perasaan
Bentuk bentuk resisten:
1. Gejala penyakit semakin mencolok
2. Pesimis
3. Berprilaku tidak wajar
4. Menolak untuk berubah
21
Penyebab resisten
22
TRANSFERENCE
Merupakan perilaku tidak sadar pasien
kepada perawat berdasarkan
pengalaman masa lalunya
Jika berlarut larut dapat mengakibatkan
pasien menjadi ketergantungan pada
perawat atau membenci perawat
Mis: pasien sangat membenci pada
perawat karena mirip dengan mantap
suaminya
23
Cont…
24
Counter Transferense
Merupakan
RESPON EMOSIONAL
perawat…….terpancing oleh sikap
pasien
Tidakmampu berempati
Perasaan tertekan selama interkasi dan
sesudah interkasi
Memaksa pasien
Berdebat dengan pasien
Melamunkan pasien
Cemas dan pusing setelah interaksi
26
Usaha mempertahankan kestabilan yg
dinamis antar perawat & klien
1. Terapis mengerti apa yang dirasakan oleh pasien
dapat menimbulkan kepuasan tersendiri oleh
pasien
2. Keyakinan & kepercayaan pasien dapat
momotivasi pasien untuk sembuh karena pasien
tidak ragu-ragu krn dipenuhi sikap penerimaan,
konsistensi, empati, dan penghargaan positif dari
terapis
3. Pasien harus merasakan kepekaan, perhatian, dan
kepedulian terapis terhadap pasien sebagai
individu. 27
Sumber Pustaka
• Uripni, L. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : EGC.
• Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Terapeutik.
• Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan
Praktik. Jakarta : EGC.
• http://journal.umsida.ac.id/files/5.Hakim.pdf
• Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan .
Jakarta: EGC.
• Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam
Praktik Kebidanan .Yogyakarta: Fitramaya.
• Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Bogor: Ghalia Indonesia.
• Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
28