ASUHAN KEBIDANAN
(Tips dan cara komunikasi atau konseling yang tepat)
Kelompok 1
-Ainunisa Amanabillah
-Anggia Puspita
-Astri wahyuni
-Dyan putri wulansari
-Eka Nurfitriana
-Maya surya L
-Mela yusnita maelani
Pengertian
Komunikasi
A. Keterbukaan (Openness)
B. Empati (empathy)
C. Sikap mendukung (supportiveness)
D. Sikap positif (positiveness)
E. Kesetaraan (Equality)
Konseling
Konseling merupakan proses pemberian informasi
obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan
panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk
membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan
keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin,
Abdul Bari : 2002).
Tujuan konseling
1. Pemecahan masalah, meningkatkan
efektifitasindividu dalam pengambilan
keputusan secara tepat.
2. Pemenuhan kebutuhan, menghilangkan
perasaan
yang menekan/mengganggu.
3. Perubahan sikap dan tingkah laku.
Langkah Konseling
Ada 3 langkah pokok konseling yang harus dilaksanakan
yaitu :
(a) Pendahuluan, menciptakan kontak mengumpulkan data
klien untuk mencari tahu penyebabnya;
(b) Bagian inti/ pokok , mencari jalan keluar dan menentukan
jalan keluar yang harus dipilih;
(c) Bagian akhir, penyimpulan dari seluruh aspek kegiatan
dan merupakan tahap penutupan untuk pertemuan
berikutnya.
Prinsip Dasar Konseling
Kemampuan menolong orang lain
digambarkan dalam sejumlah keterampilan
yang digunakan seseorang sesuai dengan
profesinya yang meliputi (HOPSAN, 1978) :
(1) Pengajaran
(2) nasehat dan bimbingan
(3) pengambilan tindakan langsung
(4) pengelolaan
(5) konseling
Fungsi Konseling Kebidanan
Fungsi konseling adalah :
1. Pencegahan : mencegah timbulnya masalah kesehatan.
2. Penyesuaian : membantu klien mengalami perubahan
biologis, psikologis, kultural dan lingkungan
3. Perbaikan : perbaikan terjadi bila ada penyimpangan
perilaku klien
4. Pengembangan : meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan
Hal yang harus di perhatikan
dalam konseling
Hal yang harus diperhatikan dalam konseling adalah :
Iklim psikologis, suasana percakapan : Iklim psikologis,
tindakan, perilaku, sikap dari orang lain yang mempunyai
dampak terhadap diri kita. Contoh : bidan otoriter kepada
klien -> feedback negatif.
2. Sikap Konselor (Bidan) menurut Rogers, yaitu :
a. Acceptance(Menerima) :
Konselor menunjukkan sikap menerima, sehingga konseli
merasa tidak ditolak, diacuhkan, didikte, tapi melainkan
konseli merasa bahwa ia diterima sebagai dirinya sendiri.
Teknik Konseling
Teknik konseling ada 3 yaitu :
1. Pendekatan authoritatian atau directive, pusat dari
keberhasilan konseling adalah dari konselor.
2. Pendekatan non-directive atau conselei centred, konseli
diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling dan
memecahkan masalah sendiri.
3. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik
sesuai dengan masalah konseling
Proses Konseling
Proses konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan yaitu :
1. Pembinaan hubungan baik (rapport) : Pembinaan hubungan baik
dimulai sejak awal pertemuan dengan klien dan perlu dijaga seterusnya
dengan :
a. Memberi salam pada awal setiap pertemuan.
b. Memperkenalkan diri
c. Menciptakan suasana nyaman dan aman.
d. Memberikan perhatian penuh pada klien (SOLER).
2. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan
perencanaanSetelah mendapatkan dan memberikan cukup informasi
sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien
memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah
(1) fisik
(2) emosional
(3) rasional
(4) praktikal
(5) interpesonal
(6) Structural
3. Menindaklanjuti pertemuan : Menindaklanjuti
pertemuan konseling dengan membuat
rangkuman, merencanakan pertemuan
selanjutnya/ merujuk klien.
Faktor yang Menghambat
Konseling
Faktor penghambat dalam konseling antara lain :
1. Faktor individualKeterikatan budaya merupakan
faktor individual yang dibawa seseorang dalam
melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan
gabungan dari :
(a) faktor fisik atau kepekaan panca indera, usia dan
seks;
(b) sudut pandang terhadap nilai-nilai;
(c) faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi,
jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial;
(d) bahasa.
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi,
(a) tujuan dan harapan terhadap komunikasi;
(b) sikap terhadap interaksi;
(c) pembawaan diri terhadap orang lain;
(d) sejarah hubungan.
3. Faktor situasional
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan : Komunikasi dikatakan
efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah pihak.
Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah :
(a) kegagalan informasi penting
(b) perpindahan topik bicara
(c) tidak lancar
(d) salah pengertian
.Hasil Pelayanan Konseling
kebidanan
Harapan bidan setelah dilaksanakan konseling adalah kemandirian
klien dalam :
1. Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah,
merumuskan pemecahan masalah, menilai hasil tindakan dengan
tepat.
2. Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah
kesehatan.
3. Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah.
4. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DENGAN BAYI DAN BALITA
Komunikasi dimulai sejak bayi lahir ,Bayi menangis
s/d lancar berbicara ,tumbuh kembang komunikasi
bayi ada 5 tahapan
1. Fase prelinguistic
Suarapertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir
adalah tangisan. Hal tersebut sebagai reaksiperubahan
tekanan udara dan suhu luar uterin. Bayi menangis
dikarenakan lapar, tidak nyaman oleh karena basah,
kesakitanatau minta perhatian.
Bunyi refleksi (reflek vocal) juga termasuk dalam fase prelinguistic, yang
meliputi :
Babling(meraban) Echolalia
2. Kata pertama
Bayi merespon terhadap kata-kata
familier
Mulai usia 4-5 bulan
3. Kalimat pertama
Permulaan berbicara komplit
Usia 2 tahun sudah mulai
menyusun kata-kata
4. Kemampuan bicara egosentris dan
memasyarakat
Repetitif (pengulangan)
Monolog (berbicara satu arah)
Monolog kolektif
MenurutLev Vygotsky,bicara
egosentris merupakan petunjuk dan
bantuan bagi anak dalam
menyelesaikan masalahnya sendiri
5. Perkembangan semantik
Pengetahuan yang mempelajari
arti kata pada bahasa yang
diajarkan
Mulai memahami arti konkrit&jenis
kata konkrit
Mulai mengetahui arti kata abstrak
Faktor yg mempengaruhi
perkembangan bahasa
Intelegensi (kecerdasan)
Jenis kelamin
Bilingual(dua bahasa)
status tunggal atau kembar
Rangsangan/ dorongan orang tua
Peran bidan
Berikan dorongan&bantuan pada
ibu serta pihak lain(dukungan
rangsangan aktif bahasa& emosi)
Rangsangan aktif
perbaiki model orang tuanya
Dorong kemampuan komunikasi
verbal& non verbal
Berikan anak pengalaman untuk
berbicara
Dorong anak untuk mendengar
Gunakan kata yang pasti&benar
Prinsip komunikasi efektif pada anak
Kesabaran mendengar
Role playing(bermain peran)
KOMUNIKASI INTEREPRSONAL DENGAN REMAJA
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow
atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang
memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990)
mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-
kanak dengan masa dewasa.Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan
pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit
melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Merujuk pada Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, Remaja adalah mereka yang berusia 10 sampai 18
tahun. Sedangkan, menurut World Health Organization (WHO), yang di
maksud remaja adalah laki laki dan perempuan berusia 18 sampai 24
tahun.
Remaja di hadapkan pada beragam persoalan kesehatan yang
memengaruhi dan membahayakan kualitas remaja putri, narkoba, IMS
termasuk HIV, aborsi dan kekerasan. Sebenarnya, permasalahan tersebut
tidak akan terjadi jika remaja dibekali informasi atau pengetahuan yang
jelas dan akurat. Bidan, sebagai salah satu tenaga kesehatan dan
anggota masyarakat, bertanggung jawab terhadap permasalahan yang
dihadapi remaja. Untuk itu, peranan bidan sebagai konselor akan sangat
membantu dalam penanganan masalah remaja. Menjadi tugas bidan
untuk memberikan bimbingan dan konseling, sehingga dapat membantu
meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja.
Topik konseling remaja yang dapat diberikan bidan
meliputi hal hal berikut :
1.Remaja dan kesehatan reproduksi remaja
2.Seksualitas
3.Pengenalan organ reproduksi laki laki dan perempuan
4.Proses terjadinya kehamilan, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan aborsi
yang
tidak aman.
5. Metode metode pencegahan kehamilan
6.Infeksi menular seksual dan HIV/AIDS
7. Hubungan dengan pasagan sebelum dan sesudah menikah
8. Kekerasan pada remaja
Metode1
Mendengar si Remaja
1. Beri tahu ia bahwa Anda mau mendengar.Anak remaja
mungkin tidak yakin apakah Anda akan mendengar saat ia
memiliki masalah, atau saat ia perlu bicara. Anda bisa
menjelaskan padanya bahwa Anda mau mendengarkan.
2. Jadilah pendengar yang aktif.
Menyediakan diri sebagai pendengar artinya Anda harus
mendengar secara aktif. Menjadi pendengar aktif menunjukkan
bahwa Anda ada dan mendengar apa yang dikatakan lawan
bicara (dalam hal ini, anak remaja). Hal yang bisa Anda lakukan
untuk menjadi pendengar aktif di antaranya:
A. Menghilangkan hal yang dapat mengganggu.
3.Ekonomi