Anda di halaman 1dari 73

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram

I
2022
VISI DAN MISI POLTEKKES KEMENKES MATARAM

VISI

Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdayaguna dalam mewujudkan
masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan pada tahun 2022.

MISI

1. Meningkatkan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang expert, inovatif,


entrepreneur dan berdayaguna dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif
dan berkeadilan.
2. Meningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan
kuantitas dan kualitas dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan
berkeadilan.
3. Mengembangkan administrative entrepreneur yang expert, inovatif dan
berdayaguna dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.
4. Meningkatkan mitra kerjasama dalam  dan luar negeri untuk mewujudkan lulusan
tenaga kesehatan yang expert, inovatif dan berdayaguna dalam mewujudkan
masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


II
2022
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Awan Dramawan, S.Pd.,M.kes

Pengarah
Yunan Jiwintarum, S.Si.,M.Kes
Cembun, A.Per.Pen.,MPH

Ketua
Pancawati Ariami, S.Si.,M.Ked.Trop

Tim Editor
Iswari Pauzi,SKM.,M.Sc
Maruni Wiwin Diarti.,S.Si.,M.Kes
Dr. Achmad Fathoni, S.Kep.,M.Kep
Lidya Ratna Handayani, S.Gz
Ni Putu Karunia Ekayani, S.ST.,M.Keb
Dr. Fihiruddin, S.Si.,M.Sc
Intan Gumilang Pratiwi, S.St.,M.Keb
Ni Putu Sumartini, M,Kep

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


III
2022
KATA PENGANTAR

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada
para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di
luar kampus.
Buku Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari buku pedoman sebelumnya,
yang bertujuan untuk memberikan guidance bagi mahasiswa, pembimbing pendidikan
dan pembimbing lahan agar KKN Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram tahun 2022
dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat bagi mahasiswa,
pembimbing pendidikan, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah dan
masyarakat khususnya. Melalui KKN IPE dan IPC mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara lebih nyata, KKN IPE dan IPC
merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara
sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN IPE dan IPC juga
diharapkan menjadi pendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik dalam
rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pengembangan panduan ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada segenap pimpinan, staf pengajar, panitia KKN, Dinas
Kesehatan Kab/Kota se Pulau Lombok, Sumbawa, Pemerintah Daerah yang telah
membantu untuk terwujudnya pedoman ini bagi Pelaksanaan KKN Terpadu
Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2022. Tiada gading yang tak retak dan
tiada mawar yang tidak berduri, saran bimbingan arahan dan perbaikan dapat
disampaikan kepada kami untuk kesempurnaan pedoman sehingga dapat dapat
memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat Poltekkes Kemenkes
Mataram dan Dunia Kesehatan pada umumnya.
Mataram, 04 April 2022
Direktur,

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


IV
2022
Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


V
2022
KEPUTUSAN
DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Nomor : PP.03.04/4.4/ 2901 /2022

Tentang
BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TERPADU
DAN MODUL IPE DAN IPC POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2022

DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM KEMENKES RI

Menimbang :
1. Bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN), diperlukan adanya suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya.
2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) di atas, perlu diterbitkan Buku Pedoman Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Terpadu yang memberikan arah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Terpadu di Poltekkes Kemenkes Mataram.
Mengingat :
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI No. 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Keputusan Kepala BPPSDMK Kemenkes RI No.HK.00.06/l/ III/2/2480/2012 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.04/III/1/02662/2013 tentang Pedoman
Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III
Pendidikan Tenaga Kesehatan
6. Ketetapan Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram tentang Statuta Poltekkes
Kemenkes Mataram tahun 2013.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Mataram Kementerian
Kesehatan RI tentang Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI Tahun 2018 sebagai acuan
seluruh unit pelaksana KKN di Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes
RI.
Kedua : Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu dan Modul IPE
Tahun 2022. Sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu tercantum
dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini diktum kesatu tercantum dalam lampiran dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini
Ketiga : Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu dan Modul IPE
Tahun 2022 diperuntukkan bagi institusi Poltekkes Kemenkes Mataram,

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


VI
2022
dosen pembimbing, instruktur, dan mahasiswa dalam menyelenggarakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara profesional agar berkualitas dan
berdampak positif bagi masyarakat.
Keempat : Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu dan Modul IPE
Tahun 2022 dimaksud berisi tentang falsafah dan dasar hukum, tujuan,
sasaran, status KKN, pengelolaan KKN, persiapan, pelaksanaan, dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun
2022.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan
perbaikan seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Mataram
Pada tanggal : 04 April 2022
Direktur

Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes


NIP. 196407081984011001

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram


VII
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................................... I


VISI MISI POLTEKKES KEMENKES RI MATARAM .................................................................................. II
TIM PENYUSUN ..................................................................................................................................... III
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... IV
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... V
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................. VI
BAB I.

PENDAHULUAN............................................................................................................................................... 1
BAB II. KULIAH KERJA NYATA (KKN) TERPADU SEBAGAI IMPLEMENTASI.........................8
INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DAN INTERPROFESSIONAL.......................8
COLLABORATIVE (IPC)................................................................................................................. 8
BAB III. PENGELOLAAN KKN ................................................................................................................ 14
BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN KKN........................................................................................... 21
BAB V. EVALUASI....................................................................................................................................... 28
BAB VI. PENUTUP....................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 32

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 viii


DAFTAR LAMPIRAN

SK Panitia KKN………………………………………………………………………………………… 32

Format Sampul Depan Laporan Akhir KKN……………………………………………….. 33

Format Sampul Dalam Laporan Akhir KKN……………………………………………….. 34

Format Isi Laporan Akhir KKN…………………………………………………………………. 36

Outline Usulan Program Unggulan……………………………………………………………. 40

Sampul Usulan Program Kuliah Kerja Nyata……………………………………………… 40

Form POA KKN Terpadu…………………………………………………………………………… 41

Daftar Realisasi Program Unggulan…………………………………………………………... 42

Implementasi Dan Evaluasi Program Unggulan Dan Tambahan…………………. 43

Form Penilaian Minilokakarya KKN IPE/IPC di Puskesmas 2022 ………………. 44

Form Penilaian Individu Dalam Diskusi Minilokakarya KKN IPE/IPC 2022.... 45

Lembar Penilaian Praktik Lapangan KKN Terpadu 2022 ...............……………….. 46

Lembar Penilaian Pelaksanaan Dan Laporan KKN Tahun 2022………………….. 47

Laporan Proses Bimbingan DPL KKN Terpadu IPE/IPC Poltekkes Kemenkes


Mataram Tahun 2022………………………………………………………………………………. 48

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 ix


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka memberi bekal kemampuan dalam pendekatan masyarakat dan
membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka terhadap persoalan yang dihadapi
masyarakat, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram perlu menggali pengalaman di tengah
masyarakat (Puskesmas) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selanjutnya kegiatan
penyelenggaraan KKN dikelola oleh Bagian Pendidikan Poltekkes Kemnkes sesuai SK
direktur Poltekkes Kemenkes Mataram No : PP.01.034/4.4/2901/2022. KKN adalah suatu
kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk
memberikan bekal kepada mahasiswa berupa pengalaman belajar dan pemberdayaan
masyarakat. KKN merupakan wahana penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja, dan
persyaratan tertentu. Oleh karena itu, kegiatan dan pengelolaan KKN tersebut menjamin
adanya "keterkaitan" antara dunia akademik yang teoritik dengan dunia IDUKA. Selain
membangun kepribadian mahasiswa, program KKN juga bertujuan untuk mengembangkan
institusi dan memberdayakan mahasiswa serta masyarakat.
Perbedaan Program KKN dengan proses perkuliahan di kampus terletak pada sasaran,
sarana/media, output dan outcomes dari proses belajar mengajar (PBM). Sasaran
pembelajaran KKN terutama ditekankan pada pengembangan kecerdasan emosional para
mahasiswa, selain mengasah kecerdasan inteligensianya. Kecerdasan emosional yang ingin
dikembangkan antara lain adalah kemampuan komunikasi interpersonal, kerjasama dan
pengembangan wawasan dalam hal penerapan ilmu dan teknologi yang dikuasainya serta
menumbuhkan disiplin dan etos kerja.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang
penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Pola pikir yang ingin
dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga dilandasi oleh kenyataan, bahwa
hampir setiap persoalan  hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang
lain (complicated), sehingga penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin dianggap
kurang efektif. Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk  mengisi kekurangan tersebut dengan

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 1


memberikan pengalaman cara berfikir inter disipliner, terpadu, dan komprehensif, agar
tercapai luaran yang baik maka diperlukan suatu kerja tim (Interprofessional Practice) yang
baik pula. Beberapa argumen dan penelitian yang menunjukkan bahwa perbaikan
Interprofessional Practice berkaitan dengan moral kerja dan kepuasan yang lebih tinggi pada
profesi kesehatan Inter profesional education (IPE) adalah sebuah inovasi yang
dikembangkan dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.
Inter professional education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa
dengan latar belakang profesi kesehatan yang berbeda melakukan pembelajaran bersama
dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi
dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan jenis pelayanan kesehatan yang
lain. Pada awal tahun 1988 WHO menekankan bahwa apabila profesi kesehatan
belajarbersama dan belajar berkolaborasi sebagai mahasiswa, maka mereka cenderung
bekerja sama lebih efektif dalam tim atau tugas tertentu.
Melalui proses pembelajaran IPE diharapkan berbagai profesi kesehatan dapat
menumbuhkan kemampuan antar profesi, dapat merancang hasil pembelajaran yang
memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi
dengan mengaktifkan setiap profesi untuk meningkatkan praktik agar saling melengkapi. Para
profesi kesehatan dapat membentuk suatu aksi secara bersama untuk meningkatkan
pelayanan dan memicu perubahan, menerapkan analisis kritis untuk berlatih kolaboratif,
meningkatkan hasil untuk individu, keluarga dan masyarakat, menanggapi sepenuhnya
kebutuhan klien.
Melalui KKN IPE mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam
kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Secara lebih nyata, KKN IPE merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN
IPE juga diharapkan menjadi pendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik
dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Kegiatan KKN IPE
Tahun 2022 dilaksanakan dalam situasi pandemik COVID-19, dimana sejak tanggal 11 Maret
2021 WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemik dan di Indonesia sejak 2 kasus
pertama COVID-19 diumumkan pada 2 Maret 2021 dimana jumlah kasusnya terus meningkat
dan tersebar di 32 propinsi. Peran KKN IPE Poltekkes Kemenkes Mataram dapat dijadikan
sebagai ujung tombak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 2


kepada masyarakat luas dan sesuai dengan tema Kemenkes RI yaitu ʺIndonesia Sehat
Melalui Layanan Kesehatan Berbasis Gotong Royongʺ. Kegiatan KKN IPE yang
terstruktur ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kolaborasi yang baik bagi dosen
dan mahasiswa sekaligus dapat memberikan kontribusi untuk pemecahan masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.
Sarana PBM untuk pelaksanaan KKN Poltekkes Kemenkes Mataram adalah Puskesmas, dimana
Output kegiatan KKN dapat dilihat pada tiga elemen, yaitu mahasiswa, institusi penyelenggara dan
masyarakat sasaran (Puskesmas). Pada mahasiswa diharapkan terjadi peningkatan kecerdasan
emosional, sebagaimana yang dikemukakan di atas, serta kemampuan analitik dalam melakukan
pendekatan ilmiah untuk mengatasi suatu masalah yang ditemukan di lapang. Secara institusional
keberhasilan KKN bisa dilihat antara lain dari jumlah mahasiswa peserta KKN, ragam dan jumlah
masyarakat sasaran, data dan potret masyarakat sasaran. Pada masyarakat sasaran (Puskesmas) KKN
dapat dilihat apakah ada perubahan positif yang terjadi. Outcomes yang diharapkan adalah
terpupuknya hubungan imbal-balik yang positif antara Poltekes Kemenkes Mataram dan Puskesmas
sasaran KKN.
B. Pengertian
KKN adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara
memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan
masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di
luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. KKN merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu, berlandaskan keilmuan dan berkaitan dengan berbagai
sektor pembangunan. Dengan demikian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
monodisipliner, interdisipliner dan lintas sektoral. Kegiatan dan pengelolaan KKN dapat menjamin
diperolehnya pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkrit yang
bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dimana mereka ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan
pengelolaan KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan empirik.
C. Dasar Hukum
1. UUD 1945 dan Undang-UndangNomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi.
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa dosen diharapkan
dapat mengimplementasikan Tri Dharma. Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan,

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 3


Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
5. Pertaturan Presiden Republik Indonesia Nnomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisaasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
6. Permendikbud RI. Nomor 49/2014 tentang SN DIKTI
7. Permendikbud No. 73 tahun 2013 tentang penyelenggaraan KKNI di Perguruan
Tinggi
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.05/I.2/03086/2014
Tanggal 26 April 2014 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tata Laksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.05/I.2/03086/2014
Tanggal 26 April 2014 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tata Laksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
11. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.00.06/l/III/2/2480/2012 tanggal 13 Desember 2012 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan
12. Surat Kepala Pusat Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : KU.00.01.3.2.0583
tanggal 26 Pebruari 2002 perihal Pemberitahuan bahwa operasional kegiatan
Politeknik Kesehatan Mataram mulai terhitung sejak tanggal 1 Januari 2002.
13. Perguruan Tinggi memiliki Otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai
pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
masyarakat.
14. Keputusan Direktur Poltekkes Mataram Kemenkes RI No. PP.04.02/1.1/3733/2019
tentang Pedoman Pendidikan Politeknik Kesehatan Mataram Kementerian Kesehatan
RI Tahun Akademik 2019/2021

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 4


D. Prinsip Kuliah Kerja Nyata (KKN)
1. Menanamkan Nilai-nilai, mencapai tujuan KKN
2. Merupakan aktifitas yang bersifat win-win (Sinergi):
a. Mempunyai Tema (core activity) yang jelas
b. Merupakan bentuk co-creation(dosen, mahasiswa, pemerintah,
industri/pengusaha, stakeholders lain)
c. Merupakan kegiatan keberlanjutan (sustainable) melalui skemaco-financing
3. Merupakan kegiatan pengabdian berbasis riset multi disipliner terpadu
4. Merupakan kegiatan berbasis komunitas yang terukur hasil dan dampaknya (outcome
dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan
5. Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa (menentukantema yang dipilih, penyesuaian
waktu, melihat nilai
6. Bagi mahasiswa, merupakan kegiatan kombinasi antara Learning process dan
Problem solving
7. Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge,
tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services

E. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan KKN
KKN adalah program intra kurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan
kepada mahasiswa. Namun demikian karena pelaksanaannya mengambillokasi di
puskesmas dan memerlukan keterlibatan masyarakat maka realisasinya di lapangan harus
sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang
bersangkutan. KKN yang dilaksanakan secara terpadu dari semua jurusan di Poltekkes
Kemenkes Mataram juga merupakan implementasi pelaksanaan IPE di lapangan, selain
itu juga memperhatikan tujuan sebagai berikut:
a. Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
(IPTEKS) yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah yang ada di masyarakat,
b. Melatih dan mengembangkan softskills dan character mahasiswa
c. Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakatbaik di pedesaan maupun di
perkotaan, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 5


masyarakat yang memerlukan bantuan.
d. Memberdayakan masyarakat, melatih mahasiswa dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasisuatu program di masyarakat.
e. Menggali berbagai kondisi masyarakat sebagai feed back (umpanbalik) bagi
universitas dalam pengembangan Tridharma perguruan tinggi,
f. Memfasilitasi dan membantu penyelesaian masalah masayarakat,
g. Kontribusi dalam SDGs
h. Menyiapkan calon pemimpinbangsa yang berkarakter, berpihak kepada kejujuran,
keadilan, dan kebenaran.
i. Memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan yang selaras dengan tuntutan pembangunan.
j. Untuk membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta didik tentang inter
professional team serta mempersiapkan pesertadidik agar nantinya mampu melakukan
praktik kolaborasi (Collaboration practice) untuk meningkatkan derajat kesehatan
individu/masyarakat.
2. Sasaran
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai di atas, KKN Terpadu IPE/IPC Poltekkes
Kemenkes Mataram mempunyai 3 (tiga) sasaran :
a. Mahasiswa
1) Melatih mahasiswa untuk mengerti dan menghayati tentang:
a) Cara berpikir dan berkerja secara inter disipliner dan sektoral.
b) Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah
pedesaan/kelurahan khususnya.
c) Kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa/kelurahan dalam bidang
kesehatan
d) Hubungan keseluruhan dari masalah kesehatan dan pengembangan pelayanan
kesehatan daerah kelurahan.
2) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam menelaah dan memecahkan
masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara pragmatic ilmiah.
3) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program
Kesehatan
4) Membina mahasiswa untuk menjadi seorang inovator dan problem solver.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 6


5) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
kesehatan, disamping diharapkanterbentuknyasikap dan rasa serta tanggung jawab
terhadap kemajuan masyarakat kelurahan di bidang kesehatan.
6) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap peranan
dan nilai-nilai dari profesinya dan profesi kesehatan lainnya
7) Mengembangkan sikap respek peserta didik terhadap peranan dan nilai-nilai dari
profesi kesehatan lainnya
8) Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk belajar secara berkolaborasi
dengan profesi kesehatan lainnya
9) Menanamkan pengertian dan konsep tentang pelayanan yang berpusat
kepadapasien/klien/keluarga/komunitas
10) Mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif, kerja tim dan leadership
skills dalam konteks inter professional
11) Mengembangkan sikap / perilaku yang positif dalam konteks nilai-nilai kolaborasi
dan kerjatim di bidang kesehatan
12) Memahami dari berbagai perspektif mengenai sistim kesehatan dan sistim sosial
di tempatnya bertugas, dan bagaimana berkontribusi kedalam sistim tersebut
Jumlah Mahasiswa yang mengikuti KKN adalah sebagai berikut:
No PRODI DIII DIV AJENG JUMLA
H
1 Keperawatan Bima 58 - - 58
2 Keperawatan Mataram 84 14 - 98
3 Kebidanan 83 - - 83
4 TLM 68 93 39 200
5 Gizi 52 86 33 171
Jumlah Per Prodi 345 193 72 610

Mahasiswa akan ditempatkan di 80 Puskesmas di Pulau Lombok dan Sumbawa, Jumlah


rata-rata mahasiswa per Puskesmas adalah 8-9 orang mahasiswa dari jurusan yang
berbeda, dengan didampingi oleh 2 orang dosen pembimbing lapangan dan 1 orang
pembimbing lahan, dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas.

b. Poltekkes Kemenkes Mataram

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 7


1) Memberikan umpan balik untuk bahan penyempurnaan system pendidikan tinggi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Para staf pengajar akan memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai
bahan studi lebih lanjut.
3) Mempererat dan meningkatkan kerja sama antara Poltekkes Mataram Kemenkes
RI sebagai pusat ilmu pengetahuan di bidang kesehatan dengan instansi-instansi di
luarnya dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.

c. Puskesmas
1. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta melaksanakan
pembangunan kesehatan.
2. Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang lebih meningkat sejalan dengan
program pembangunan kesehatan.
3. Memperoleh perubahan-perubahan yang diperlukan bagi peningkatan
pembangunan kesehatan
4. Terbentuknya kader-kader yang akan menjadi penerus pembangunan kesehatan.

d. Masyarakat
1. Masyarakat pedesaan dan perkotaan yang mempunyai prospek pembangunan
kesehatan diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta
keterampilan sumber daya manusia melalui pemberdayaan keluarga.
2. Kelompok masyarakat dapat menjalin kerjasama secara terus berkesinambungan
dengan perguruan tinggi untuk mensinergikan program-program yang berbasis
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

e. Dosen Pembimbing KKN


1. Dosen memperoleh berbagai pengalaman berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam proses pendidikan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa
sesuai dengan IDUKA
2. Kemamfaatan ilmu yang dikembangkan di Perguruan Tinggi semakin nyata

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 8


dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Meningkatkan. Memperluas dan mempererat kerja sama perguruan Tinggi
sebagai pusat pengembangan IPTEKs dengan IDUKA dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan.

F. Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu IPE Poltekes Kemenkes Mataram tahun 2022
dilaksanakan di 80 (Delapan Puluh) Puskesmas di Pulau Lombok dan Sumbawa sebagai
berikut:
a. Kab. Sumbawa Barat (4 puskesmas) : Taliwang, Brang Ene, Brang Rea, dan
Puskesmas Brang Jereweh.
b. Kab. Sumbawa (10 puskesmas) : Puskesmas Sumbawa Unit I, Sumbawa Unit II,
Labuhan Badas Unit I, Unter Iwes, Moyu Hilir, Moyo Utara, Moyo Hulu, Lape,
Lopok dan Puskesmas Bantu Lanteh.
c. Kab. Dompu (5 puskesmas) : Puskesmas Dompu Timur, Dompu Kota, Dompu Barat,
Soriutu, dan Ranggo.
d. Kab. Bima (8 puskesmas) : Puskesmas Donggo, Soromandi, Ambalawi,
Madapangga, Parado, Monta, Belo dan Puskesmas Wawo
e. Kota Bima (4 puskesmas) : Puskesmas Jatibaru, Penanae, Paruga, dan Puskesmas
Paruga.
f. Kota Mataram (5 puskesmas) : Puskesmas Karang Pule, Tanjung Karang, Ampenan,
Pejeruk dan Puskesmas Selaparn.
g. Kab. Lombok Barat (10 puskesmas) : Puskesmas Meninting, Gunung Sari, Lingsar,
Narmada, Kediri, Kuripan, Dasan Tapen, Labuapi, Jembatan Kembar dan Puskesmas
Sekotong.
h. Kab. Lombok Utara (5 puskesmas) : Puskesmas Pemenang, Tanjung, Gangga,
Kayangan dan Puskesmas Bayan.
i. Kab. Lombok Tengah (13 puskesmas) : Puskesmas Praya, Aikmual, Puyung, Batujai,
Penujak, Ubung, Pengadang, Mantang, Bagu, Batu Nyale, Muncan, Aik Darek, dan
Puskesmas Bonjeruk.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 9


j. Kab. Lombok Timur (16 puskesmas) : Puskesmas Selong, Denggen, Labuhan Haji,
Korleko, Dasan Lekong, Masbagik, Kerongkong, Suralaga, Sikur, Terara, Lenek,
Aikmel, Lendang Nangka, Pringgasela Utama, Montong Betok dan Puskesmas Sakra.

G. Waktu Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2022 dilaksanakan
pada tanggal 18 Mei s.d 11 Juni 2022. Rangkaian kegiatan KKN adalah sebagai berikut:
No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Rapat Koordinator (panitia) Persiapan KKN 8-11 April 2022
2. Penjajakan dan Koordinasi dengan Dikes 13 s.d 23 April 2022
Kabupaten/Kota
3. Rapat Koordinasi Panitia 25 - 26 April 2022
4. Pertemuan dan Pembekalan DPL 17 Mei 2022
5. Pembekalan Mahasiswa dan Penyusunan 18-19 Mei 2022
POA
6. Pelepasan Mahasiswa KKN 20 Mei 2022
7. Penerimaan dan pembekalan mahasiswa di 23 Mei 2022
DIKES Kab/Kota
8. Pelaksanaan KKN di Lapangan 23 Mei s.d 10 Juni 2022
9. Penarikan mahasiswa KKN dan evaluasi 11 Juni 2021
KKN
10. Pengumpulan Nilai 13-15 Juni 2021

H. Beban SKS KKN


Beban Kredit KKN 2 SKS setara dengan 2 sks x 16 mgg x 170 menit= 5440 menit atau
91 jam.

BAB II
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TERPADU
SEBAGAI IMPLEMENTASI INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)
DAN INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE (IPC)

A. Gambaran Umum Poltekkes Kemenkes Mataram

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 10


Poltekkes Kemenkes Mataram (Polkesram) merupakan salah ssatu dari 38
Politeknik Kesehatan Kemenkes yang berada diseluruh Indonesia yang kelembagaannya
berdassarkan surat keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahtraan sosial Republik
Indonesia Nomor: 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 Tanggal 16 April 2001.
Polkesram seperti halnya Politeknik Kesehatan lain di seluruh Indonesia secara
operasional dimulai pada tanggal 1 Januari 2002. Kantor Direktorat Polkesram berlokasi
di Jln Praburangkasari Dasan Cermen Kec. Sandubaya, Mataram NTB. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 890/MENKES/PER/VIII/2007 tanggal 02 Agustus
2007. Pada saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram memiliki 4 Jurusan yaitu;
Jurusan keperawatan Mataram, Jurusan Kebidanan, Jurusan Gizi, dan Jurusan Analis
Kesehatan Mataram. Polkesram dalam penyelenggaraan Kegiatan proses Belajar
mengajar melaksanakan 3 macam program yaitu: Program Studi Diploma III, Program
Studi Diploma IV Sarjana Terapan dan Program Profesi.
Pada saat ini (tahun 2022) Polkesram memiliki 5 program studi diploma III, 5 program
Studi Diploma IV dan 2 program Profesi yaitu;
1. Prodi D3 Keperawatan Mataram
2. Prodi D3 Keperawatan Bima
3. Prodi D3 Gizi Mataram
4. Prodi D3 Kebidanan Mataram
5. Prodi D3. Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM)
6. Prodi D4 Sarjana Terapan Keperawatan Mataram
7. Prodi D4 Sarjana Terpan Gizi dan Dietika Mataram
8. Prodi D4. Sarjana Terapan ATLM
9. Prodi Profesi Keperawatan Mataram
10. Prodi Profesi Kebidanan Mataram
Dalam melaksanakan kegiatan Proses Belajar mengajar (PBM) bagi mahasiswa Polkesram
menempati 3 kampus dilokasi yang berbeda yaitu:
1. Kampus A, Jalan Praburangkasari Dasan Cermen Kec. Sandubaya untuk Jurusan Gizi
dan Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
2. Kampus B, Jalan Kesehatan V No.10 Pajang, Mataram untuk Jurusan Keperawatan
dan Kebidanan.
3. Kampus C, Jalan Gatot Subroto, Sada Bima untuk Prodi D3 Keperawatan Bima.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 11


Polkesram sebagai penyelenggara pendidikan Vokasi (terapan) bertujuan
menyiapkan peserta didik menjadi person yang memiliki keahliaan dalam menerapkan,
mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu unit pelaksana teknis
di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan kegiatan
tridharma perguruan tinggi dan salah satunya adalah penelitian. Implementasi payung
pengembangan penelitian di lingkungan Poltekkes Kemenkes Mataram dijabarkan
menjadi 4 kelompok /klaster bidang ilmu yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu Kebidanan, Ilmu
Gizi, Ilmu Laboratorium medis kesehatan. Pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan
tinggi di Polkesram meliputi:
1. Melaksanakan Pengembangan pendidikan keahlian dalam bidang keperawatan, Gizi,
Kebidanan dan Teknologi Laboratorium Medis.
2. Melaksanakan penelitian dibidang pendidikan profesional dan kesehatan
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang dan tanggung
jawabnya.

B. Gambaran Umum PUSKESMAS


Puskesmas adalah Satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalm bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja Puskesmas
meliputi satu kecamatan atau sebagaian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk,
luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), dalam Permenkes No.75 Tahun 2014
dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut PUSKESMAS
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan kesehatan peroseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 12


Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh,
paripurna, dan terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas.
Program dan Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas merupakan
program pokok (Public Health Essential) yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk
mewujudkan kesejahtraan masyarakat.
1. Tugas Puskesmas
a. Melaksanakan Kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga.
c. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara puskesmas mengintegrasi
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
2. Fungsi Puskesmas
Dalam Permenkes RI No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas memiliki
fungsi berupa penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya dan upaya kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya. Dalam menyelenggrakan fungsinya Puskesmas Berwenang:
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksnakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edikasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyeesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia puskesmas
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan
h. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
3. Tujuan Puskesmas

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 13


a. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki prilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehan
bermutu
c. Mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
d. Mewujudkan masayarakat yang memiiki kesehatan yang optimal
4. Program Puskesmas
Program Puskesmas terdiri dari program kesehatan dasar yaitu:
1. Program Promosi kesehatan yang terdiri dari penyuluhan kesehatan masyarakat,
sosialisasi program kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) yang terdiri dari: survelens epidemiologi
dan pelacakan kasus: TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu burung, ISPA, Infeksi
Menular Seksual dan Rabies.
3. Program Pengobatan yang terdiri dari: Rawat jalan poli umum, Rawat jalan poli
gigi, Unit Rawat inap, Unit Rawat Darurat (UGD) dan Puskesmas Keliling
(Puskel).
4. Kesehatan Ibu dan anak yang terdiri dari: antenatal care (ANC), Post Natal Care
(PNC), Kb, Persalinan, Rujukan Ibu Hamil dan kemitraan dukun.
5. Upaya Peningkatan Gizi yang mencakup: Penimbangan, Pelacakan Gizi buruk,
dan Penyuluhan Gizi,
6. Kesehatan Lingkungan, yang mencakup: pengawasan SPAL, SAMI-JAGA,
TTU, dan Institusi pemerintah serta survey jentik nyamuk
7. Pencatatan dan pelaporan

5. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas


Program ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai dengan
kemampuan sumberdaya manusia dan material puskesmas dalam melakukan
pelayanan yang terdiri dari:
a. Kesehatan mata
b. Kesehatan Jiwa
c. Kesehatan Lanjut Usia
d. Kesehatan Reproduksi remaja

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 14


e. Kesehatan sekolah
f. Kesehatan Olahraga

C. Interprofessional Education

1. Definisi interprofessional education

Interprofessional Education (IPE) adalah suatu konsep pendidikan yang

dirancang oleh WHO sebagai program pembelajaran yang terintregasi. IPE merupakan

sistem pendidikan kesehatan dimana terdiri dari mahasiswa kesehatan yang memiliki

latar belakang berbeda-beda melakukan kegiatan kolaborasi. Kegiatan IPE diharapkan

mampu membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik terhadap pelayanan kesehatan

terutama dalam memberikan perawatan terhadap pasien sesuai bidangnya masing-masing

dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. IPE juga dapat memberikan

kesempatan bagi profesi kesehatan lain untuk dapat belajar dan bertukar pikiran dengan,

dari, dan tentang profesi kesehatan lainnya. Terjadinya proses IPE ditandai dengan

adanya dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda berkolaborasi dalam melaksanakan

proses pembelajaran bersama dengan tujuan meningkatkan praktek disiplin ilmu masing-

masing profesi, kualitas pelayanan dan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang

professional. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, kontribusi antar

profesi ternyata mampu memberikan dampak positif untuk menyelesaikan masalah

kesehatan terdapat empat bagian kompetensi dari IPE yaitu pengetahuan, keterampilan,

sikap, dan kemampuan bekerjasama dalam tim.

Pelaksanaan kolaborasi mengacu pada 4 domain dalam IPE, yaitu norma/nilai

etik dalam profesi, peran dan tanggung jawab masing-masing profesi, komunikasi antar

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 15


profesi dan kerjasama tim. Secara umum IPE bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk

lebih mengenal peran profesi kesehatan yang lain, sehingga diharapkan mahasiswa akan

mampu untuk berkolaborasi dengan baik dalam penanganan masalah kesehatan, baik di

komunitas, keluarga atau individu. Penangaanan masalah kesehatan secara

interprofessional akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan

kepuasan pasien.

Centre for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 2002),

menyebutkan, IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar

dari profesi kesehatan lain, dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan

untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. IPE

adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang

berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelakasanaanya dapat

dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan

klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan yang profesional (Lee et al., 2009). IPE

merupakan pendekatan proses pendidikan dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda

berkolaborasi dalam proses belajar-mengajar dengan tujuan untuk membina

interdisipliner/interaksi interprofessional yang meningkatkan praktek disiplin masing-

masing. Menurut Cochrane Collaboration, IPE terjadi ketika dua atau lebih mahasiswa

profesi kesehatan yang berbeda melaksanakan pembelajaran interaktif bersama dengan

tujuan untuk meningkatkan kolaborasi interprofessional dan meningkatkan kesehatan

atau kesejahteraan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Broers (2009) praktek kolaborasi

antar profesi didefinisikan sebagai beragam profesi yang bekerja bersama sebagai suatu

tim yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien/klien dengan saling

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 16


mengerti batasan yang ada pada masing-masing profesi kesehatan. Interprofessional

Collaboration (IPC) adalah proses dalam mengembangkan dan mempertahankan

hubungan kerja yang efektif antara pelajar, mahasiswa, praktisi, pasien, klien, keluarga

serta masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Interprofessional Education/Interprofessional Colaboration (IPE/IPC)

Tujuan IPE/IPC adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai

profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif

(Sargeant, 2009). Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa

dengan tujuan untuk menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi

bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan

keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi

kesehatan yang lain (Buring et al., 2009).

3. Manfaat Interprofessional Education/ Interprofessional Colaboration (IPE/IPC)

Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice,

WHO (2010) menjelaskan IPE/IPC berpotensi menghasilkan berbagai manfaat dalam

beberapa aspek yaitu kerjasama tim meliputi mampu untuk menjadi pemimpin tim dan

anggota tim, mengetahui hambatan untuk kerja sama tim; peran dan tanggung jawab

meliputi pemahaman peran sendiri, tanggung jawab dan keahlian, dan orang-orang dari

jenis petugas kesehatan lain; komunikasi meliputi pengekspresikan pendapat seseorang

kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota tim, belajar dan refleksi kritis meliputi

cermin kritis pada hubungan sendiri dalam tim.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 17


Mentransfer IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan pasien, dan mengakui

kebutuhan pasien meliputi bekerja sama dalam kepentingan terbaik dari pasien, terlibat

dengan pasien, keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam manajemen

perawatan; praktek etis meliputi pemahaman pandangan stereotip dari petugas kesehatan

lain yang dimiliki oleh diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga kesehatan

memiliki pandangan yang sama- sama sah dan penting.

Proses IPE/IPC membentuk proses komunikasi, tukar pikiran, proses belajar, sampai

kemudian menemukan sesuatu yang bermanfaat antar para pekerja profesi kesehatan yang

berbeda dalam rangka penyelesaian suatu masalah atau untuk peningkatan kualitas

kesehatan (Thistlethwaite and Moran, 2010).

4. Kompetensi IPE/IPC

Barr (1998) menjabarkan kompetensi kolaborasi, yaitu: 1) memahami peran,

tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan jelas, 2) bekerja dengan profesi lain

untuk memecahkan konflik dalam memutuskan perawatan dan pengobatan pasien, 3)

bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau perawatan

pasien, 4) menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain, 5)

memfasilitasi pertemuan interprofessional, dan 6) memasuki hubungan saling tergantung

dengan profesi kesehatan lain. American College of Clinical Pharmacy (ACCP) (2009)

membagi kompetensi untuk IPE terdiri atas empat bagian yaitu pengetahuan,

keterampilan, orientasi tim, dan kemampuan tim yang dijabarkan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Kompetensi untuk IPE


NO Kompetensi Utama IPE Komponen Kompetensi IPE
1. Kompetensi Pengetahuan Strategi Koordinasi

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 18


Model Berbagi Tugas/ Pengkajian situasi
Kebiasaan Karakter Bekerja dalam Tim
Pengetahuan Terhadap Tujuan Tim
Tanggung Jawab Tugas Spesifik
2. Kompetensi Pemantaun Kinerja Secara bersama-sama
Keterampilan Fleksibilitas/Penyesuaian
Dukungan/Prilaku saling mendukung
Kepemimpinan Tim
Pemecahan konflik
Umpan Balik
Komunikasi/Pertukaran Informasi
3. Kompetensi Sikap Kemajuan bersama
Orientasi Tim (Moral) Berbagi pandangan/Tujuan
4. Kompetensi Kemampuan Kepaduan Tim, Saling Percaya, Orientasi
Tim bersama dan Kepentingan Bekerja Tim.
Sumber: American Collage of Clinical Pharmacy (ACCP), 2009.

5. Model Penerapan IPE/IPC CP (Collaborative Practice) pada KKN Terpadu


Poltekkes Kemenkes Mataram

IPE IPC KKN


Pembelajaran IPE berbasis komunitas memiliki dampak kuat pada kompetensi

berfungsinya tim, langkah penyelesaian masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang

dilaksanakan dengan tim yang solid akan berdampak positif bagi peningkatan derajad

kesehatan masyarakat.

KKN Terpadu merupakan mata kuliah pengembangan kerjasama dan kolaborasi tim

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 19


interdisiplin yang akan sangat membantu dalam menciptakan ide-ide baru yang

berhubungan dengan inovasi pelayanan kesehatan. Kesadaran terhadap hambatan

terbentuknya kerjasama yang efektif harus ditekankan pada setiap anggota tim sehingga

dapat tercipta model integratis dalam sistem pelayanan kesehatan. Tuntutan terhadap

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan memberikan peluang bagi tenaga kesehatan

untuk menerapkan kolaborasi interprofesi dalam sistem pelayanan kesehatan.

1. Community
Diagnosis
2. Identifikasi
Inter Health Inter Professional Masalah
professional Collaboration di 3. Perencanaan
Community
Education Komunitas Intervensi
(SCL) Problem
kolaborasi
4. Penerpan
Intervensi
5. Evaluasi

PROGRAM UNGGULAN

Mahasiswa yang mengikuti KKN Terpadu akan mengikuti pembekalan di kelas

berupa kuliah tutorial, diskusi kelompok, dan berlatih menyelesaikan masalah dengan

menggunakan skenario kasus. Kemudian dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Puskesmas lokasi KKN, mahasiswa akan membuaat Identifikasi masalah

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 20


dan menentukan intervensi yang dilakukan dengan berkolaborasi di bawah bimbingan

dosen pembimbing lapangan (DPL). Tema atau topik permasalahan yang diusung

(program unggulan) merupakan hasil identifikasi masalah dari data puskesmas yang

bersinergi dengan program Puskesmas.

Penerapan intervensi dilakukan setelah perencanaan dan persiapan intervensi

dilakukan. Penerapan intervensi dimulai dengan mini loka karya di Puskesmas bersama

dengan DPL dan Pembimbing lahan di Puskesmas. Mini Lokakarya bertujuan untuk

memaparkan rencana intervensi yang sudah dibuat untuk masyarakat dan kelompok

sasaran. Indikator penerapan rencana intervensi salah satunya dapat dilihat dari produk

atau output kegiatan yang sudah dilaksanakan seperti adanya bahan promosi kesehatan

(leaflet, poster, modul, booklet, satuan acara penyuluhan, dll), bangunan fisik (jamban

keluarga, tong sampah, saringan air, taman gizi, toga, produk makanan, dll), perubahan

prilaku masyarakat, keluarga dan individu (kebersihan lingkungan tempat tinggal, pola

asuh, perawatan kesehatan, konsumsi makanan, dll)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 21


BAB III
PENGELOLAAN KKN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka Direktur Politeknik
Kesehatan Mataram Kemenkes RI dengan Surat Keputusan pada semester VI dan VIII
membentuk Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes
RI. Bertalian dengan hal itu pengorganisasian dalam pengelolaan KKN Poltekkes Mataram
Kemenkes RI adalah sebagai berikut :
A. Panitia KKN
Panitia KKN terdiri dari beberapa bagian/seksi yang bertugas untuk membuat lancar
berjalannya KKN. Berikut adalah struktur kepanitian KKN tahun 2022 :
Pelindung/Penasehat : Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes
Ketua dan Penanggung Jawab : Pancawati Ariami, S.Si., M.Ked.Trop
Wakil Ketua I : Yunan Jiwintarum, S.Si., M.Kes
Wakil Ketua II : Cembun, A.Per.Pen
Sekretaris : Iswari Pauzi, SKM., M.Sc
Wakil Sekreteris : Maruni Wiwin Diarti, S.Si.,M.Kes
Koordinator Administrasi Akademik : Lidya Ratna Handayani, S.Gz.
Koordinator Administrasi Keuangan : Dr. Ahmad Fathoni, S.Kep.,M.Kep
Koordinator Kegiatan : (Nama Terlampir)
Staf Administrasi : (Nama Terlampir)
Bendahara : Ni Putu Arini, A.Md.
Bendahara/Keuangan : (Nama Terlampir)

B. Tugas dan Tanggung jawab Panitia


1. Pelindung/Penasehat (Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram)
2. Ketua dan Penanggung Jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi :
a. Melaksanakan fungsi umum pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan,
koordinasi, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan KKN.
b. Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak di luar KKN.
c. Bertanggungjawab kepada Direktur

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 22


3. Wakil Ketua dan Penanggung Jawab Administrasi Keuangan (Wadir II)
bertanggung jawab terhadap pelaksanaaan kegiatan KKN.

4. Wakil Ketua dan Penanggung Jawab Administrasi Kemahasiswaan (Wadir III)


bertanggung jawab terhadap pelaksanaaan kegiatan KKN.

5. Sekretaris :
a. Menyusun Kerangka Acuan Pelaksanaan KKN (berisi Rencana Lokasi, peserta,
waktu pelaksanaan, teknis, dan metode pelaksanaan KKN serta Rencana
Anggaran, dan MOU Pelaksaan KKN)
b. Menerima pendaftaran mahasiswa calon peserta KKN dari jurusan di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Mataram
c. Menerima pendaftaran calon dosen pembimbing lapangan melalui jurusan
masing-masing di lingkungan Poltekkes Kemenkes Mataram
d. Melakukan registrasi mahasiswa peserta KKN.
e. Mengurus surat menyurat dan perijinan Berta mengarsipkannya
f. Membantu menyusun anggaran KKN untuk satu tahun penerjunan
g. Membantu menyusun rencana kebutuhan bahan/alat untuk keperluan administrasi
h. Membantu menyiapkan pembuatan laporan akhir pelaksanaan KKN.
i. Bertanggung Jawab kepada Ketua Pelaksana KKN.

6. Koordinator Penelitian dan Pengabmas dan Pengolahan Data dan Evaluasi


a. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program KKN baik langsung di
lapangan maupun melalui laporan dari DPL
b. Mengumpulkan data dan informasi dari seluruh kegiatan KKN.
c. Menyelenggarakan evaluasi program, pelaksanaan KKN.
d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan KKN menyampaikan nilai-nilai ke Jurusan
masing-masing
e. Menginventarisasi masalah yang dapat digunakan untuk mengadakan
pengembangan pada penyempurnaan KKN Poltekkes Mataram Kemenkes RI
berikutnya
f. Memberikan saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan KKN

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 23


g. Bertanggungjawab kepada ketua pelaksana

7. Koordinator SOP dan Diklat serta Pengembangan Pendidikan


a. Menyusun dan membuat SOP Pelaksanaan KKN.
b. Menyusun dan membuat buku Pedoman Pelaksanaan KKN.
c. Menyusun dan merencanakan pembekalan KKN bagi dosen pembimbing
lapangan (DPL) dan mahasiswa.
d. Menyusun jadwal pembekalan bagi DPL dan mahasiswa
e. Menyiapkan kebutuhan narasumber di luar Poltekkes Kemenkes Mataram
f. Menyiapkan materi pembekalan, pre test dan post test
g. Merencakanan bahan/alat untuk pelasanaan pembekalan KKN
h. Merencanakan penggandaan hand out materi pembekalan/buku pedoman
i. Bertanggung jawab pada ketua pelaksana

8. Koordinator Kabupaten/ Kota


a. Merencanakan dan menentukan lokasi Kuliah Kerja Nyata beserta perijinannya
b. Menyusun dan menentukan pembagian atau distribuci mahasiswa peserta KKN
sesuai dengan jumlah lingkungan lokasi pelaksanaan.
c. Merencanakan pelaksanaan supervisi pada mahasiswa KKN dilapangan
d. Bertanggung jawab kepada ketua pelaksana

9. Koordinator Puskesmas Kabupaten/ Kota


a. Mengadakan persiapan penerjunan KKN berupa informasi ke :
b. Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, Desa Lokasi Posko Mahasiswa bersama
tim penjajakan.
c. Menginventarisasi kondisi/masalah di puskesmas dan wilayah kerjanya secara
umum untuk disampaikan ke DPL
d. Mengadakan koordinasi dengan DPL untuk persiapan penerjunan ke lapangan
e. Memberikan penjelasan pada pertemuan dengan mahasiswa tentang persiapan
penerjunan
f. Menyusun dan menentukan rencana pelaksanaan observasi kegiatan operasional
g. Menentukan jenis bahan/alat dan obat-obatan untuk kegiatan mahasiswa di

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 24


lapangan
h. Menerima nilai dan laporan kegiatan KKN dilapangan dari DPL untuk
diserahkan ke bagian evaluasi
i. Menentukan dan merencakan kegiatan KKN dilapangan yang harus
didokumentasikan
j. Mengkoordinir pemberangkatan KKN
k. Mengkoordinir kegiatan KKN di lapangan
l. Memecahkan masalah yang timbul selama KKN
m. Menyertai mahasiswa pada saat penarikan KKN
n. Mengadakan pertemuan untuk evaluasi KKN bila perlu diupayakan dalam bentuk
Seminar

10. Staf Administrasi Akademik


a. Menyusun Buku Pedoman dan Form Penilaian kegiatan KKN
b. Membantu kegiatan surat menyurat dan memastikan surat sampai ke tujuan, serta
mengarsipkannya
c. Menyiapkan berkas yang dibutuhkan dalam kegiatan seperti daftar hadir,
penggandaan format penilaian, dan jadwal kegiatan.
d. Menggandakan dan menyiapkan berkas kegiatan KKN
e. Mengarsipkan berkas kegiatan.
f. Membantu semua bidang dengan kebutuhan yang berhubungan dengan
administrasi.

11. Staf Administrasi Kemahasiswaan : Membantu memonitor mahasiswa

12. Staf Administrasi Kepegawaian : Menyusun Surat Tugas untuk Tim Penjajakan dan
DPL

13. Staf Administrasi Keuangan


a. Menyusun perencanaan keuangan
b. Membuat laporan keuangan

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 25


14. Bendahara : Bertanggung jawab terhadap keuangan, surat pertanggung jawaban
keuangan KKN

15. Tugas Bidang Perlengkapan dan Transportasi


a. Menyediakan sejumlah perlengkapan yang dibutuhkan
b. Menginventarisir segala alat dan perlengkapan yang dibutuhkan
c. Menyediakan alat dan tenaga untuk transportasi yang diperlukan
d. Menyediakan kebutuhan para seksi/bagian
e. Mendata dan mencatat semua peralatan yang berupa pinjaman

C. Tugas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Pembimbing Lahan


a. Mengadakan orientasi studi wilayah dan pengamatan pendahuluan ke daerah lokasi
KKN
b. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa
dengan khalayak masyarakat dan pemerintah daerah di lokasi KKN
c. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh
tanggungjawab sesuai dengan aturan yang berlaku.
d. Melakukan bimbingan kelompok di masing-masing lokasi KKN yang telah ditetapkan
e. Mengarahkan mahasiswa menyusun struktur organisasi kelompok
f. Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN di lapangan
g. Membentuk suasana untuk timbulnya kreativitas serta mendorong semangat dan
keaktifan mahasiswa di lapangan.
h. Membimbing kelompok mahasiswa dalam menyusun proposal program unggulan
sesuai permasalahan utama di lokasi KKN masing-masing
i. Memfasilitasi kelompok mahasiswa untuk mendiskusikan teknik akomodasi, tata
persuratan, transportasi, alat dan bahan, penganggaran yang harus disiapkan untuk
menunjang pelaksanaan KKN
j. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi
mahasiswa serta memberikan saran dan bantuan cars pemecahannya.
k. Menjadi penghubung antara mahasiswa dengan pengelola KKN antara mahasiswa
dengan instansi pemerintah terkait dan tokoh masyarakat, serta membina hubungan
antar sesama mahasiswa.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 26


l. Memantau, mengendalikan, mengarahkan kegiatan dan tingkah laku serta
memberikan semangat kepada mahasiswa balk secara individual maupun kelompok,
agar selalu mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan KKN
m. Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan, serta menilai kegiatan mahasiswa
dalam menentukan nilai prestasi keberhasilan mahasiswa KKN. Laporan mahasiswa
harus sesuai dengan format dan isi yang ditentukan.

D. Deskripsi Teknis Lapangan


a. Mengikuti pertemuan awal untuk koordinasi penerjunan KKN
b. Memberikan pengarahan pada saat pertemuan dengan mahasiswa dalam rangka
persiapan penerjunan KKN
c. Menyertai mahasiswa dalam orientasi lapangan, identifikasi masalah di lapangan
d. Menyertai mahasiswa pada saat pemberangkatan mahasiswa
e. Mengadakan kunjungan rutin (supervisi) ke lokasi KKN selama pelaksanaan kegiatan
KKN
f. Membantu persiapan dan pelaksanaan kunjungan Direktur
g. Menilai rencana tindak lanjut yang disusun oleh mahasiswa, meliputi rencana
supervisi, monitoring dan evaluasi.
h. Mengkoordinasi persiapan penarikan mahasiswa KKN.
i. Menyerahkan hasil penilaian KKN (paling lambat 2 hari setelah penarikan pulang)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 27


BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

A. Persyaratan dan Ketentuan Umum


1. Mahasiswa
a. Persyaratan mengikuti KKN
 Teraftar sebagai mahsiswa aktif
 Tidak Memiliki nilai E pada mata kuliah tertentu pada setiap Semester
 Telah Menempuh minimum SKS yang ditentukan Prodi di Jurusan Masing-
masing
 Terdaftar sebagai peserta KKN
 Tidak sedang menjalankan Cuti Akademik
 Mahasiswa yang menderita sakit dan memerlukan perhatian khusus harus
ada surat keterangan sakit dari dokter dan membuat surat pernyataan
mengikuti KKN diketahui oleh orang tua/wali dan diserahkan ke panitia
KKN Poltekkes Mataram.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa


 Mahasiswa peserta KKN hadir dalam kegiatan pembekalan materi KKN
 Menggunakan pakaian yang rapi, sopan dan jas Almamater selama
pelaksanaan kegiatan KKN di Puskesmas.
 Melaksanakan KKN dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan
pedoman/petunjuk pelaksanaan KKN Poltekkes Mataram.
 Mentaati peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Poltekkes Mataram
dan Puskesmas lokasi KKN.
 Menjaga nama baik almamater, Puskesmas dan pemerintah daerah setempat
 Membuat petunjuk berupa spanduk di lokasi tempat menginap selama
proses pelaksanaan KKN yang dijadikan Posko KKN.
 Membuat program kerja yang telah disetujui DPL dan puskesmas lokasi
KKN
 Apabila melakukan kegiatan di luar program yang sudah terencana wajib
mendapat persetujuan/ijin dari DPL dan puskesmas lokasi KKN

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 28


 Membina kerjasama antara mahasiswa, Puskesmas dan dengan masyarakat
setempat
 Menjaga sopan santun dan keselamatan serta mematuhi etika pergaulan,
selaras dengan situasi Puskesmas, dan Masyarakat di sekitar lokasi KKN.
 Setiap menjalankan kegiatan wajib mengenakan atribut KKN dan
berpakaian rapi, dan bersepatu (menyesuaikan kondisi lapangan dan jenis
kegiatan KKN) pada saat melaksanakan kegiatan KKN.
 Melaksanakan administrasi kerja di antaranya mengisi buku kerja individu
secara teratur termasuk tanda tangan daftar hadir dan mencatat identitas
semua tamu yang berkunjung pada buku tamu.
 Melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan
dilaksanakan
kepada DPL.
 Meminta ijin DPL dengan sepengetahuan Pembimbing di Puskesmas atau
pejabat setempat apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN.
 Membuat Laporan pelaksanaan Kegiatan KKN

2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


a. Persyaratan
 Dosen tetap di Poltekkes Mataram dengan jabatan fungsional minimal asisten
ahli
 Tidak dalam proses menjalani pendidikan (Tugas Belajar)
 Memiliki tanggung jawab, integritas, jujur, memenuhi kode etik dan sanggup
menjalankan tugas sebagai pembimbing lapangan (DPL) kegiatan KKN.
 Memiliki kemampuan komunikasi secara baik dan santun dalam kerjasama
dengan Tim.
 Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan Tema KKN
 Bersedia menjadi dosen pembimbing lapangan dan bersedia ditempatkan di
lokasi manapun.

b. Tugas dan Tanggung Jawab DPL
 Dosen Pembimbing Lahan hadir dalam kegiatan pembekalan dosen DPL

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 29


 DPL wajib hadir dan mendampingi mahasiswa pada kegiatan pembekalan,
penghadapan dan penarikan mahasiswa KKN di Puskesmas lokasi KKN.
 DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya dan sebanyak 2-3
kali mengunjungi lokasi KKN (di luar penghadapan dan penarikan KKN).
 DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan
 DPL menyelesaikan kewajiban administrasi KKN yang telah ditetapkan oleh
panitia KKN dengan tepat waktu
 DPL wajib mengevaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
 DPL memberikan penilaian Kegiatan KKN Mahasiswa
c, Sangsi
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut.
1. Peringatan lisan atau Peringatan tertulis,
2. Tidak akan ditugaskan lagi sebagai DPL selama 1 tahun pelaksanaan KKN.

B. Pelaksanaan Kegiatan
I. Tahap Persiapan
1. Menentukan rencana lokasi penerjunan sesuai dengan kebijaksanaan umum Poltekkes
Kemenkes Mataram
2. Mengirimkan surat ijin dan permohonan rekomendasi lokasi untuk KKN
3. Mengadakan penjajakan ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten yang dijadikan sasaran
Lokasi untuk mengonfirmasi pelaksanaan rapat koordinasi.
4. Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui potensi, kondisi permasalahan di lokasi
yang direncanakan termasuk kegiatan/program kesehatan yang telah ada pada saat rapat
koordinasi di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
5. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, ditentukan 5 (lima) tema program unggulan
mahasiswa yang terdiri dari:
a. Peningkatan KIA, KB dan kesehatan reproduksi
b. Percepatan gizi masyarakat
c. Peningkatan pengendalian penyakit

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 30


d. Penguatan GERMAS
e. Penguatan sistem kesehatan
6. Pembuatan Pedoman KKN Terpadu IPE Poltekkes Kemenkes Mataram dan Modul
Pembelajaran untuk mahasiswa.
7. Melalui SK Direktur menentukan kepanitiaan dalam pelaksanaan KKN
8. Persiapan mahasiswa sebagai peserta KKN Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram.
Kejelasan jumlah mahasiswa yang diikutkan sesuai dengan data administrasi akademik.
9. Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan yang meliputi :
a. Konsep KKN Terpadu dengan IPE
b. Kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalan KKN Terpadu IPE
c. Proses Pembekalan mahasiswa dan pembuatan POA
d. Teknis pelaksanaan KKN di lapangan
e. Proses Bimbingan Mahasiswa
f. Proses Evaluasi pelaksanaan KKN
10. Pembekalan Mahasiswa peserta KKN yang meliputi:
a. Konsep KKN Terpadu dengan IPE
b. Kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalan KKN Terpadu IPE
c. Proses Pembekalan mahasiswa dan pembuatan POA
d. Teknis pelaksanaan KKN di lapangan
e. Proses Bimbingan Mahasiswa
f. Proses Evaluasi pelaksanaan KKN

II. Tahap Pelaksanaan


1. Pelepasan mahasiswa dari kampus Poltekkes Kemenkes Mataram
2. Penerimaan mahasiswa di masing-masing Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
3. Penerimaan mahasiswa di masing-masing Puskesmas terpilih di Pulau Lombok dan
Sumbawa
4. Mahasiswa mempresentasikan rencana intervensi/POA dan program unggulan yang
telah dibuat pada saat pembekalan di Puskesmas. Rencana Intervensi harus mencakup
hal-hal sebagai berikut:
a. Maksud, tujuan, manfaat, visibilitas dan fleksibilitas rencana yang disusun
b. Jenis dan sifat rencana kegiatan harus dapat menimbulkan swadaya masyarakat

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 31


dan pengembangan potensi setempat.
c. Biaya kegiatan dan sarana yang diperoleh mahasiswa KKN baik yang bersumber
dari swadaya masyarakat maupun dari bantuan kerjasama dengan instansi
pemerintah atau pihak lain yang tidak mengikat, harus dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Lokasi kegiatan harus jelas, letak dan keadaan geografisnya
e. Tenaga harus cukup tersedia di lokasi kegiatan dan perlu dipikirkan prinsip
bersinambungan
f. Bila teknologi atau tatanan yang disebabkan relatif baru untuk wilayah lokasi
KKN yang bersangkutan, perlu diperhatikan persayaratan bahwa teknologi itu
sudah diuji coba di tempat lain, serta secara teknis harus dapat dilaksanakan,
secara sosial budaya dapat diterima secara ekonomis menguntungkan
5. Penentuan detail lokasi untuk pelaksanaan program unggulan bersama dengan
pembimbing Puskesmas.
6. Pelaksanaan kegiatan sesuai di komunitas (masyarakat, keluarga, individu) sesuai
dengan POA yang telah disepakati pada saat presentasi. Implementasi program
kesehatan di lokasi dan lahan praktek (bidang kesehatan keperawatan, kebidanan,
analis, gizi) secara teamwork sesuai dengan masalah kesehatan yang ada.

III. Tahap Evaluasi


Evaluasi dilaksanakan melalui tiga jenis penilaian yaitu:
1. Minilokakarya (30%)
2. Pelaksanaan KKN (50%)
3. Laporan KKN (20%)

IV. Pengorganisasian Mahasiswa


Sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan melaksanakan kegiatan KKN, maka untuk
memperlancar tugas-tugas penyelesaian program-program perlu dibentuk organisasi
mahasiswa pelaksanaan KKN yang terdiri dari :
1. Kelompok mahasiswa tingkat puskesmas, atau disebut Kelompok Puskesmas
(POKMAS) ada sebanyak 80 POKMAS di 10 Kabupaten yang tersebar di Pulau

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 32


Lombok dan Sumbawa.
a. Kelompok Puskesmas (POKMAS) dikoordinir oleh seorang koordinator yang
dibantu oleh beberapa anggota dengan susunan organisasi sebagai berikut
1. Ketua/Koordinator
2. Sekretaris
3. Bendahara

Pembentukan koordinator di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Koorbing bersama DPL.


Tugas Koordinator mahasiswa di tingkat Puskesmas adalah :
a. Mengkoordinir mahasiswa, KKN di Puskesmas dan wilayah kerjanya agar dapat
melakukan program-program dengan balk
b. Mengadakan koordinasi dan konsultasi dengan unsur pimpinan di Puskesmas dan
wilayah kerjanya dalam rangka mensukseskan program-program KKN
c. Mengatur pertemuan secara periodik dengan wakil-wakil mahasiswa dari tiap
Puskesmas
d. Mengkoordinir usulan kegiatan unggulan yang diajukan oleh mahasiswa KKN untuk
memperoleh dana pembiayaan program KKN (lihat contoh format di lampiran)
e. Membuat laporan akhir KKN Tingkat Puskesmas (lihat contoh format)
2. Kelompok Dinas Kesehatan (POKDIKES) yang wilayah kerjanya adalah mencakup
seluruh puskesmas yang ada di wilayah Dinas Kesehatan, dikoordinir oleh seorang Ketua
POKDIKES, yang bertanggung jawab terhadap seluruh POKMAS yang ada. Dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari POKDIKES dibantu oleh seorang sekretaris dan
seorang bendahara.
Tugas Koordinator POKDIKES adalah:
a. Mengkoordinir mahasiswa KKN di tiap-tiap kelompok Dinas Kesehatan
(POKDIKES) masing-masing agar dapat melaksanakan program yang lebih baik
b. Menyelesaikan persoalan/masalah yang terjadi dikelompoknya
c. Mengadakan hubungan dengan seluruh pimpinan Dinas Kesehatan dalam rangka
pelaksanaan program KKN
d. Mengkoordinir penggalian dana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompoknya
untuk membiayai program kerjanya
e. Melakukan tugas-tugas lain pelaksana/dosen pembimbing

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 33


f. Menyusun laporan akhir KKN bersama seluruh POKDIKES dengan dibimbing oleh
DPL dan pembimbing lahan setempat.
V. Tata Tertib dan Sanksi Bagi Mahasiswa
1. Pentingnya Tata Tertib
Untuk memberikan pengarahan dan pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas KKN
di lapangan para mahasiswa terikat dalam suatu tata tertib tertentu, yang pada
hakekatnya dimaksud untuk:
a. Memberikan jaminan keberhasilan kegiatan KKN dan nama baik almamater
b. Mempertahankan citra KKN Poltekkes Kemenkes Mataram atau persepsi
khalayak masyarakat terhadap program KKN
c. Memperkecil kemungkinan adanya dampak negatif dari kegiatan KKN
2. Tata tertib
Tata tertib bagi mahasiswa KKN
a. Mahasiswa diwajibkan tinggal di lokasi dan membuat posko selama pelaksanaan
KKN
b. Mahasiswa diwajibkan saling membantu rekan sesama mahasiswa dalam
pemecahan masalah kesehatan
c. Mahasiswa wajib menjaga dan memelihara identitas almamater (misalnya
penggunaan jaket dan atribut yang ditetapkan sesuai ketentuan).
d. Mengisi Daftar Hadir yang telah ditetapkan.
e. Membuat catatan (fieldnote) harian perorangan (tiap peserta) disetiap kegiatan
harian.
f. Wajib hadir pada saat pembekalan, jika sakit wajib melampirkan surat keterangan
dari dokter.
g. Mahasiswa wajib tinggal di lokasi KKN selama pelaksanaan KKN, bila terpaksa
meninggalkan lokasi karena alasan penting dan terpaksa maka harus seizin DPL
dan Pembimbing Lapangan.
Berdasarkan ketentuan tata tertib tersebut, maka disusun prosedur pemberian sanksi
pelanggaran tata tertib sebagai berikut :
a. Pelanggaran biasa:
Yang termasuk dalam kategori pelanggaran biasa adalah keluarga atau tamu
menginap di lokasi atau ikut kegiatan KKN

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 34


Sanksinya berupa:
teguran dari DPL dan surat peringatan tertulis dari pengelola KKN yang dapat
menyebabkan penurunan nilai kegiatan lapangan.
b. Pelanggaran Berat :
Yang termasuk kategori pelanggaran berat adalah:
a) Mahasiswa meninggalkan lokasi/tidak pernah ada di lokasi yang telah
ditentukan
b) Mahasiswa tidak melaksanakan tugas-tugas KKN sepanjang kegiatan
lapangan
c) Melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal,
asusila, kegiatan politik praktis, unjuk rasa yang menimbulkan keresahan atau
konflik dalam masyarakat, tindakan yang mengarah pada timbulnya SARA
dan sebagainya.
Sanksinya berupa: penarikan dari lokasi dan harus mengulang KKN pada periode
berikutnya dan dilaporkan kepada Direktur untuk mendapatkan sanksi akademis yang
lain.
3. Pada dasarnya mahasiswa peserta KKN adalah tamu Pemerintah Daerah dan
masyarakat setempat. Oleh karena itu :
a. Mahasiswa peserta KKN wajib menghormati dan mentaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku di lokasi tersebut.
b. Mahasiswa peserta KKN wajib menjunjung tinggi sopan santun dan tata pergaulan
yang berlaku dalam masyarakat setempat.
4. Demi kelancaran pelaksanaan KKN mahasiswa peserta KKN di perbolehkan
membawa sepeda motor dan kendaraan beroda empat, dengan ketentuan bahan bakar
ditanggung sendiri.
5. Demi kepentingan para mahasiswa perlu dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
Mahasiswa KKN yang sakit harus istirahat dan minum obat sebagai pertolongan
pertama dan apabila perlu berobat di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

VI. Kegiatan Tambahan


Mahasiswa peserta KKN disamping harus lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas
pokoknya yang bersifat umum/interdisipliner, masih dimungkinkan untuk menangani

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 35


kegiatan lainnya yang bersifat khusus, sesuai dengan displin ilmu dari masing-masing
jurusan dan berdasarkan kebutuhan Puskesmas. Beberapa kegiatan tersebut kiranya dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Jurusan Keperawatan
a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit menular (ISPA,
Diare, TB paru, Demam berdarah, dan lain-lain)
b. Pemantauan tumbuh kembang anak (DDST dan KTSP)
c. Penyuluhan kepada keluarga yang berisiko
d. Memberikan pelatihan senam kepada Lansia
e. Memberikan pelatihan pemberdayan masyarakat tentang kegawatdaruratan
2. Jurusan Kebidanan :
a. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil
b. Melaksanakan kegiatan senam pada ibu hamil
c. Melaksanakan KIE tentang kehamilan
d. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu post partum
e. Melaksanakan senam nifas
f. Melaksanakan manajemen laktasi
g. Penyuluhan ASI Eksklusif dan BBL
h. Pemeriksaan kesehatan reproduksi
3. Jurusan Gizi
a. Memberi penyuluhan dan konseling gizi pada anak sekolah, ibu hamil, ibu
menyusui, dan ibu balita.
b. Pemberdayaan Posyandu (mulai dari pencatatan dan pelaporan)
c. Surveilan Gizi menangani kasus gizi kurang, gizi buruk, kurus, sangat kurus yang
ditemui bersama dengan puskesmas
d. Advokasi dan pemberdayaan masyarakat
e. Mengembangkan teknologi tepat guna dan pemasaran produk gizi sesuai dengan
potensi yang ada
4. Jurusan Analis Kesehatan
a. Mendata kejadian anemia pada ibu hamil dan anak sekolah
b. Mendata kejadian TB paru, ISPA, diare kecacingan dan malaria, pemeriksaan
bakteriologis dan mikroskopis

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 36


c. Memeriksa kualitas air yang dikonsumsi masyarakat
d. Melakukan evaluasi dan analisis hasil pemeriksaan laboratorium
e. Pemeriksaan jentik nyamuk
f. Mengembangkan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi setempat
5. Kegiatan yang mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) meliputi:
a. Melakukan aktifitas fisik
b. Mengkonsumsi sayur dan buah
c. Memeriksa kesehatan secara rutin
d. Tidak merokok
e. Tidak mengkonsumsi alkohol
f. Membersihkan lingkungan
g. Menggunakan jamban

BAB V
EVALUASI

A. Bagian Penilaian
Evaluasi atau penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak terpisahkan
dari program KKN seperti yang berlaku pada mata kuliah lainnya. Tujuan evaluasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan KKN secara keseluruhan.
1. Minilokakarya (30%)
Miniloka Karya dilakukan pada hari pertama di Puskesmas dengan mengidentifikasi
program yang akan dilakukan sesuai dengan permasalahan di Puskesmas.
Mencangkup aspek pengetahuan dan sikap terkait konsep KKN terpadu dengan
IPE/IPC dan penyelesaian permasalahan secara bersama (Tim). Pemahaman Peran

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 37


dan Tugas masing-masing profesi dalam pelayanan kesehatan, komunikasi
Interprofesional dan kerjasama tim kesehatan.
2. Pelaksanaan KKN (40%)
1. Mencakup sikap dan keterampilan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring evaluasi intervensi level komunitas, keluarga dan individu serta sikap
dan keterampilan terkait.
2. Pemahaman Peran dan Tugas masing-masing profesi dalam yankes, komunikasi
interprofesional, kerjasama tim kesehatan.
3. Disiplin, kerjasama, keaktifan, pelaksanaan.
3. Laporan KKN (30%)
a. Pendahuluan
b. Data dan Identifikasi Masalah
c. Rencana Intervensi
d. Hasil dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Rekomendasi
Keterangan:
Ad.b. Lapangan
Disiplin
1. Ketidakhadiran di Lingkungan dan kelurahan
ketidakhadiran 1 hari harus dengan surat keterangan yang sah dan
ketidakhadiran untuk 3 hari atau lebih dinyatakan tidak lulus

2. Pelanggaran
 Tanpa pelanggaran : 79 - 100
 Pelanggaran ringan : 50 - 78,9
 Pelanggaran berat : 0 - 49,9

Hasil Akhir Nilai Disiplin : Butir 1 + Butir 2


2

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 38


Kerjasama :
 Baik : 79 - 100
 Cukup : 50 - 78,9
 Kurang : 0 - 49,9
Aktivitas
 Sangat aktif : 79 - 100
 Cukup aktif : 50 - 78,9
 Kurang aktif : 0 - 49,9
Pelaksanaan:
 Sesuai dengan proposal : 79 - 100
 Cukup sesuai : 50 - 78,9
 Kurang sesuai : 0 - 49,9
Ad.c. Laporan
Pendahuluan
 Baik : 79 - 100
 Cukup : 50 - 78,9
 Kurang : 0 - 49,9
Permasalahan;
 Jelas : 79 - 100
 Cukup jelas : 50 - 78,9
 Kurang jelas : 0 - 49,9
Rencana kegiatan
 Tersusun dengan baik : 79 – 100
 Tersusun cukup : 50 – 78,9
 Tersusun kurang baik : 0 – 49,9

Pelaksanaan
 Sesui dengan proposal : 79 - 100
 Kurang sesuai dengan proposal : 50 - 78,9
 Tidak sesuai dengan proposal : 0 - 49,9

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 39


Pembahasan
 Sangat sesuai dengan permasalahan : 179 - 100
 Cukup sesuai dengan permasalahan : 50 – 78,9
 Kurang sesuai dengan permasalahan : 0 – 49,9
Kesimpulan
 Baik : 79 - 100
 Cukup : 50 - 78,9
 Kurang : 0 - 49,9
Data dan dokumentasi
 Akurat dan lengkap : 79 -100
 Cukup lengkap : 50 - 79
 Kurang lengkap : 0 – 49,9
Nilai Komulatif
Nilai komulatif yang dimaksud adalah jumlah nilai masing-masing unsur yang
diperoleh mahasiswa KKN

NKA = Nilai Minilokakarya KKN (30%) + Nilai Pelaksanaan (40%) + Nilai


Laporan (30%).

Rentang Nilai Komulatif:

SIMBOL ANGKA

A 79 – 100
B 67 – 78.9
C 56 – 68.9
D 46 – 55.9
E 0 – 45.9
Nilai huruf E, mahasiswa dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti kegiatan KKN
untuk periode berikutnya

Keterlambatan penyerahan laporan oleh


mahasiswa dari tanggal yang telah ditentukan
setelah penarikan akan diberikan nilai minimal

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 40


(lihat tata tertib)

d. Proses Penilaian
1. Format Penilaian KKN terpadu terdiri dari 3 format penilaian (terlampir) yang
terdiri dari:
a. Format penilaian selama pembekalan yang diisi oleh DPL
b. Format penilaian pada saat di lapangan yang diisi oleh DPL dan pembimbing
lapangan
c. Format Penilaian Laporan yang diisi oleh DPL dan Pembimbing Lapangan
2. Nilai dari pembimbing lapangan diserahkan/dibawa oleh DPL untuk diserahkan
kepada koordinator pembimbing.
3. DPL menyerahkan nilai dari DPL dan pembimbing lapangan kepada koordinator
pembimbing
4. Koordinator pembimbing menyerahkan nilai ke bagian evaluasi
5. Bagian Evaluasi mengolah nilai dan membuat laporan evaluasi untuk diserahkan
kepada koordinator dan ketua.

BAB VI
PENUTUP

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 41


Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Poltekkes Mataram melibatkan multidiplin
ilmu dan berkaitan dengan pemecahan permasalahan kesehatan yang ada di setiap
Puskesmas. Kegiatan KKN terpadu ini berkaitan dengan Peningkatan pola hidup sehat dan
bersih dan pembangunan kualitas kesehatan masayarakat yang didasarkan atas dunia
akademik, teoritik dan empirik yang pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral,
pragmatis, dan partisipatif. Kegiatan KKN diformulasikan untuk pemberdayaan masyarakat
baik pedesaan maupun perkotaan dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk
tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama
secara sinergi antara Poltekkes Mataram dengan pihak IDUKA.
Pedoman pelaksanaan ini disusun sebagai acuan umum bagi penyelenggara KKN,
Mahasiswa Dosen Pembimbing lahan, Pembimbing di Puskesmas maupun stakeholder
lainnya. Materi yang disajikan bersifat umum dan tidak dimaksudkan untuk mengurangi
kreativitas mahasiswa dan Puskesmas. Pedoman ini disusun berdasarkan yang pengalaman
pelaksanaan KKN sebelumnya yang sesuai dengan pengalaman, permasalahan di lapangan
dan kebutuhan Puskesmas. Hasil pelaksanaan KKN Mahasiswa Poltekkes Mataram
diharapkan dapat membawa manfaat yang bermakna baik untuk mahasiswa maupun
masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait
sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
Pedoman ini bisa disesuaikan dengan kondisi Puskesmas atau kondisi masyarakat
serta perlunya pengkajian ulang setiap tahunnya untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN
tahun berikutnya sesuai dengan situasi dan kondisi di Puskesmas yang menjadi lokasi KKN.

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 42


DAFTAR PUSTAKA

DR. Prihartini Widiyanti,drg. M.Kes dkk . 2019. Modul IPE Kejadian Luar Biasa (KLB)
Untuk Mahasiswa. Airlangga University Press. Surabaya.

PPSDMK Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI. 2016. Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik dalam
Penerapan Pendidikan Antar Profesi (Interprofesional Education/IPE) Pada Pelayanan
Komunitas. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan RI. Jakarta.

Poltekkes Kemenkes Padang. Buku Panduan PKL Terpadu Mahasiswa Poltekkes


Kemenkes Padang. 2017. Poltekkes Kemenkes Padang. Padang.

Poltekkes Kemenkes Denpasar. Pedoman Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Interprofesional Education (IPE) Prodi DIV Di Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun
2017. Poltekkes Kemenkes Denpasar. Denpasar.

Shauna M. Buring, Alok Bhushan, Amy Broeseker, Susan Conway, Wendy Duncan-Hewitt,
Laura Hansen, et all.2019. Interprofessional Education: Definitions, Student
Competencies, and Guidelines for Implementation. [Internet]. [diunduh 2 Februari 2021];
10; 73(4): 59. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2720355/#.

Saldi Yusuf. 2015. Pengembangan Model Interprofessional Education (IPE) di Fakultas


Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar. [Internet]. [diunduh 2 Februari 2021]; [Tesis].
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1361/1/SALDI%20YUSUF.pdf

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 43


Lampiran 2

FORMAT SAMPUL DEPAN LAPORAN AKHIR KKN

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TERPADU

IMPELMENTASI

INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)


INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE &

KKN Ke ……………...................
Semester………………………
Tahun ……………/………………

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 44

Oleh :
Catatan:
Warna sampul Biru Tosca dengan ukuran kertas A4

Lampiran 2 (a)

FORMAT SAMPUL DALAM LAPORAN AKHIR KKN

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TERPADU

IMPELMENTASI

INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)


INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE &

KKN Ke ……………...................
Semester………………………
Tahun ……………/………………

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 45


Lampiran 2 (b)

Halaman Pengesahan/Persetujuan
Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TAHUN 2022
Poltekkes Kemenkes Mataram
di Puskesmas ……………….

Disusun Oleh
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram
Disetujui pada tanggal ................. 2022

Oleh :
Kepala Puskesmas ………………..

( …………….……………….…………………………… )

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 46


Dosen Pembimbing Lapangan :

1. ________________________ ( ____________ )
NIP.

2. ________________________ ( ____________ )
NIP.

Lampiran 3

FORMAT ISI LAPORAN AKHIR KKN


No ITEM ISI LAPORAN KETERANGAN

1 HALAMAN (ii) Halaman pengesahan/persetujuan ditandatangani:


a. Kepala Puskesmas dan emua DPL (Laporan untuk
Puskesmas)
b. Kepala Puskesmas, DPL, dan Ketua Panitia KKN(Laporan
untuk Direktur dan Dikes Kab/Kota)
c.
2 HALAMAN (iii) Kata Pengantar (ditandatangani oleh Ketua Tim Penyusun
Laporan tersebut/mahasiswa KKN)

3 HALAMAN (iv-v) Daftar isi (mungkin lebih dari 1 atau 2 halaman)

4 HALAMAN (vi-vii) Daftar Lampiran (Tabel, Foto, Surat lzin, dll)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 47


5 BAB I Pendahuluan harus memuat perincian Puskesmas yang
PENDAHULUAN bersangkutan dengan heading dan sub heading sebagai berikut:
A. GAMBARAN LOKASI
B. Lokasi
a. Geografis (letak, batas-batas Puskesmas)
b. Luas wilayah
c. Topografis dan keadaan tanah
d. Sumber air dan potensi desa
2. Perhubungan
a. Keadaan jalan di desa dan antar dusun
b. Jarak antara desa dengan kecamatan dan Kota
Kabupaten
c. Sarana perhubungan yang ada
3. Penduduk
a. Jumlah penduduk (laki-laki dan wanita)
b. Jumlah usia produktif (15-45 tahun) dan persentasenya
c. Jumlah lansia
d. Pertambahan penduduk per tahun
e. Kepadatan penduduk/km2
f. Perpindahan penduduk (jumlah, dari dan kemana)
4. Mata Pencaharian (macam dan jumlahnya)
a. Petani/Pemilik
b. Buruh tani
c. Pedagang
d. Pegawai Negeri/ABRI/POLRI/Swasta
e. Penganggur
5. Pendidikan (macam dan Jumlah muridnya)
a. TK/sederajat
b. SD/sederajat (negeri/swasta)
c. SLTA/sederajat (negeri/swasta)
d. Perguruan Tinggi (negeri/swasta)
e. Jumlah guru, sarana dil
6. Agama, adat istiadat, kesenian dan olah raga
a. Agama
b. Adat istiadat
c. Kesenian (macamnya)
d. Olah raga (macamnya)

7. Pertanian
a. Pertanian tanaman : sebutkan macamnya dan luasnya
(ha) serta kapasitas produksinya (per tahun)
b. Peternakan: sebutkan macam ternak dan jumlahnya
(ekor) termasuk unggas dan sumber makanan temak
c. Perikanan: sebutkan macam ikan, luas tambak dan
produksinya per tahun
8. Kesehatan
a. Keadaan kebersihan (halaman, saluran air, rumah dan
lain-lain, keadaan rumah dan syarat-syarat
kesehatannya, tanaman peka rangan, tabulapot
b. MCK (termasuk jumlah jamban keluarga, jamban
umum dan lain-lain

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 48


c. Fasilitas kesehatan yang ada(dokter, bidan, tenaga
medic lainnya, puskesmas, posyandu, kader, pustu dan
lain-iain)
d. Kegiatan PKK yang berhubungan dengan kesehatan
A. TUJUAN
Berisi tentang tujuan penulisan laporan kegiatan KKN
B. MANFAAT
Berisi tentang tujuan penulisan laporan kegiatan KKN

BAB II A. DATA
DATA DAN Berisi data Focus untuk digunakan sebagai dasar
IDENTIFIKASI pengambilan masalah yang digunakan untuk _ocus
MASALAH program unggulan yang diambil oleh kelompok. Data
_ocus dapat disajikan dalam bentuk narasi maupun tabel.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data yang ada maka dibuat identifikasi masalah yang
akan dibuat intervensi/POA.
2. Identifikasi masalah
3. Prioritas Masalah
4. POA
RENCANA KEGIATAN Membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan dengan rincian
(POA) sebagai berikut : Macam kegiatan, uraian pelaksanaan, tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai, lokasi kegiatan dan lain-lain.
Jeiaskan pula pendekatan yang dipakai. Kalau bisa dibuatkan
daftar rencana kegiatan tersebut. Rencana kegiatan merupakan
usaha untuk mengatasi masalah yang ada dan pertimbangan-
pertimbangan rasional lainnya.
BAB III Realisasi dari rencana kegiatan sesuai dengan isi dalam Bab II
HASIL DAN dirinci menurut bidangbidangnya, frekuensi kegiatan yang telah
PEMBAHASAN dilakukan (kuantitas/kualitas) dan pencapaian tujuan. Sebutkan
pula bagaimana cara pencapaian. Pembahasan dibuat
berdasarkan hasil. Pembahasan berisi bagaimana data yang
diperoleh memberikan solusi pada permasalahan yang ingin
dipecahkan. Pembahasan harus bermuara pada kesimpulan. 

BAB IV Kesimpulan (tentang bagaimana pelaksanaan KKN di


SIMPULAN DAN puskesmas yang bersangkutan dikaitkan dengan tujuan
SARAN pelaksanaan KKN balk bagi mahasiswa maupun Poltekkes
Kemenkes Mataram dan puskesmas tersebut. Bagaimana
prospek pelaksanaan selanjutnya dan kondisi-kondisi yang
diinginkan. Saran-saran (untuk pelaksanaan KKN yang akan
datang)
DAFTAR PUSTAKA Tulis semua kepustakaan yang dipakai di dalam penyusunan
laporan tersebut

LAMPIRAN Jadwal Kegiatan


Foto-foto kegiatan
Peta lokasi
Surat-surat keputusan
Pernyataan dan lain-lain

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 49


LAIN-LAIN

Jumlah laporan yang dibuat 3 eksemplar, masing-masing:


a. PPM………………………………………….1 eks
b. Puskesmas……………………………………1 eks
c. Dikes Kab/Kota………………………………1 eks

(untuk a diserahkan lewat Unit Pengabmas/Pengelola KKN)


(untuk b,c diserahkan langsung oleh mahasiswa)

Lampiran 4

OUTLINE USULAN PROGRAM UNGGULAN

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 50


Halaman Sampul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Manfaat)

BAB II : Data & Identifikasi Masalah

BAB III : Rencana Kegiatan ( PoA )

BAB IV : Rencana Anggaran & Jadwal Kegiatan

Daftar Pustaka

Lampiran : Materi Kegiatan Unggulan

Lampiran4 (a)

SAMPUL USULAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA


(warna sampul merah)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 51


USULAN PROGRAM UNGGULAN KKN TERPADU

IMPELMENTASI

INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)


INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE &

…(Judul Program Unggulan)………………………………


…………………………………..
……………………………………..

Oleh :

Nama Prodi NIM


1. …………... …………... …………...
2. …………... …………... …………...

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2022

Catatan:
Warna sampul Hijau Tua dengan ukuran kertas A4

Lampiran 4 (b)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 52


*) Format ini adalah halaman pertama (i) dare usulan proposal program

FORMAT PERSETUJUAN USULAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA

A. Rencana Program
1. Judul : ..................................................................................
2. Lokasi : ..................................................................................
3. Pekiraan Biaya : ..................................................................................
4. Sumber Dana : ..................................................................................

B.Pelaksanaan Program........................................................................................:
1. Penanggung jawab : ...................................................................... (DPL).
2. Ketua pelaksana : ....................................................................(Mahasiswa)
3. Waktu Pelaksanaan :.................................................................................

Menyetujui ,

Kepala Puskesmas, Dosen Pembimbing Lapangan

………………………… …………………………

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 53


Lampiran 6

DAFTAR REALISASI PROGRAM UNGGULAN

Kecamatan/Kota : …………………… (KKN Angkatan ………………………. )


Puskesmas : ……………………
Desa : ……………………

Nama Masalah yang Realisasi dalam Biaya Keterangan


Program dan dihadapi**) unit (Sumbernya) *)
Bidang yang (Kuantitatif)
ditangani
1
2
3
4
*) Jelaskan kalau ada hambatan
Partisipasi masyarakat
Potensi yang ada
Tindak lanjut
**) Jelaskan sasaran (siapa kelompok yang akan menghadapi masalah)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 54


Lampiran 8

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM UNGGULAN DAN TAMBAHAN

No Kegiatan Implementasi Evaluasi Rencana


Penunjang Tindak Lanjut
Program dan
Tambahan

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 55


Lampiran 9

FORM PENILAIAN MINILOKA KARYA KELOMPOK KKN IPE/IPC 2022

Judul Tugas :

Tanggal :

Kelompok :

Puskesmas : -------------------------------------------------------------------------------------------

No AspekPenilaian Bobo Skor Nila


t (1-10) i
1 Analisis masalah yang spesifik 10
2 Analisis kritis pustaka / literatur yang sesuai 10
3 Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang mampu 10
laksana dan komprehensif
4 Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang bersifat 15
kolaboratif
5 Pembagian peran dan tugas yang jelas/ sesuai untuk setiap 15
profesi kesehatan yang terlibat
6 Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang berpusatkan 15
kepada individu/ keluarga/komunitas
7 Antisipasi hambatan, konflik dan tantangan yang mungkin 10
timbul
8 Penggunaan Bahasa Indonesia dalam tulisan 5
9 Kuantitas dan kualitas referensi yang digunakan 5
10 Cara merujuk pada referensi yang digunakan 5
Total nilai
Nilai akhir = (total
nilai/100)
Umpan balik/Komentar DPL

Mataram,................………...
Penilai/DPL : ……………………

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 56


(......................................)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 57


FORM PENILAIAN INDIVIDU DALAM MINILOKA KARYA KKN IPE/IPC 2022
Aspek Penilaian

Peran dalam Kelompok Sikap& Nilai Total


Perilaku

Interprofesional
Tim
Partisipasi dalam
Bekerja Sama
Berkolaborasi
Kemampuan

Berargumentasi
Kemampuan

Berbagi Informasi
Kemampuan

Komunikasi

Kedisiplinan
No. Nama Mahasiswa

/
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14
15.

......................,................………........

Penilai/DPL : ……………………

(......................................)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 58


LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK LAPANGAN KKN TERPADU 2022

ASPEK PENILAIAN KOMPONEN PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI AKHIR


(Bobot X Nilai)
Keterampilan 1. Keterampilan dalam WPS 50 % 50 % x Nilai
menginplementasikan mengidentifikasi KK beresiko,
pemecahan masalah level assessment, analisa situasi
keluarga/individu (Form keluarga, menentukan masalah
lampiran 14) kesehatan keluarga/individu,
menyusun rencana tindakan
Keterampilan 2. Penggunaan nilai/etika profesi 1 50 % x Nilai
mengimplementasikan (kode etik profesi) dalam
model IPE-CP (Form praktek interprofesional, peran
lampiran 13) dan tanggung jawab masing-
masing profesi, komunikasi
dalam praktek interprofesional,
dan kerjasama tim dalam
praktek interprofesional
JUMLAH

………………….,……………………2022
Dosen Pembimbing Lapangan

(………………………………………………..)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 59


Lampiran 7
Matriks Kegiatan KKN Terpadu Mahasiswa

No Kegiatan Tanggal/ Hari ke- PJ


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Menyetujui,

Pembimbing Lahan Dosen Pembimbing Lapangan

( ) ( )

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 60


Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 61
LEMBAR PENILAIAN PELAKSANAAN DAN LAPORAN KKN TAHUN 2022

Nama DPL : ………………………. Puskesmas : ………………………. Kecamatan : ………………………. Kabupaten : ……………………….


Angkatan : ……………………….

Nama Nilai Nilai


No NIM Jurusan Paraf
Mahasiswa Miniloka * Lapangan (40%) * Laporan (Kelompok) (30%) Akhir
karya A B C D X1 E F G H I X2
(30%)

Keterangan

* : diisi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Rentang Angka


A : Disiplin E. : Pendahuluan A = 79 -100
B : Kerjasama F. : Data & Identifikasi X1 : Rata-rata lapangan (Total nilai : 4) B = 68 - 78,9
C = 56 - 67,9
C : Keaktifan G :Masalah
Rencana X2 : Rata-rata Laporan (Total nilai : 5)
D = 45 - 55,9
D : Pelaksanaan H : Hasil & : Nilai Akhir = Nilai IPE (30%) + Nilai X1 x 40%
E = 0 - 44,9
I :Pembahasan
Kesimpulan & : Nilai X2 x 30%
Rekomendasi
Mataram, 2022
Penilai
Tim Evaluasi Dosen Pembimbing Lapangan

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 62


(………………………………………….) (……………………………………………………….)

Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 63


Pedoman KKN – Poltekkes Kemenkes Mataram 2022 64

Anda mungkin juga menyukai