0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan4 halaman
Terapi komplementer merupakan pengobatan yang melengkapi pengobatan medis konvensional dan tidak bertentangan dengan hukum kesehatan di Indonesia. Beberapa jenis terapi komplementer meliputi mind-body therapy seperti yoga dan meditasi yang dapat mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh. Berdasarkan beberapa jurnal, terapi komplementer seperti yoga, musik, dan meditasi dapat menurunkan kualitas tidur, intensitas mual dan muntah, serta tekan
Terapi komplementer merupakan pengobatan yang melengkapi pengobatan medis konvensional dan tidak bertentangan dengan hukum kesehatan di Indonesia. Beberapa jenis terapi komplementer meliputi mind-body therapy seperti yoga dan meditasi yang dapat mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh. Berdasarkan beberapa jurnal, terapi komplementer seperti yoga, musik, dan meditasi dapat menurunkan kualitas tidur, intensitas mual dan muntah, serta tekan
Terapi komplementer merupakan pengobatan yang melengkapi pengobatan medis konvensional dan tidak bertentangan dengan hukum kesehatan di Indonesia. Beberapa jenis terapi komplementer meliputi mind-body therapy seperti yoga dan meditasi yang dapat mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh. Berdasarkan beberapa jurnal, terapi komplementer seperti yoga, musik, dan meditasi dapat menurunkan kualitas tidur, intensitas mual dan muntah, serta tekan
Konsep Dasar Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu Negara (Purwanto, 2013). Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Nurgiwiati, 2014). Menurut Widyatuti (2012)dalah jurnalnya yang berjudul terapi komplementer dalam keperwatan, salah satu dari jenis – jenis terapi komplementer yaitu Mind-body therapy: intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh (imagery, yogo, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan hypnoterapy). Dalam hal ini perawata bisa berperan sebagai pemberi pelayanan langsung terkait dengan terapi komplementer secara professional dan terjamin telah mengikut pelatihan atau memiliki sertifikasi dari jenis-jenis terapi komplementer tersebut. B. Analisa Jurnal 1. Berdasarkan Jurnal yang dipublikasi oleh Yudi Abdul Majid pada tahun 2016 yang berjudul Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Kualitas Tidur Peserta Yoga Di Jetset Fitnes Center Palembang. Dalam jurnal publikasi ini menunjukan metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan pendekatan pre and post test without control group. Dengan jumlah 13 responden. Setelah dilakukannya penelitian menunjukan terjadinya penurunan kualitas tidur sebelum dan sesudah yoga. Perubahan rata-rata tersebut dari rata-rata kualitas tidur sebelumnya (3,54) turun menjadi (2,38). Setelah dierikan intervensi latihan Yoga dan evaluasi yang diperoleh bahwa yoga memberikan pengaruh yang positif baik secara fisik maupun psikologis pada responden, dan terjadi perbaikan ualitas tidur akibat akibat dari latihan yoga yang dilakukan. 2. Berdasarkan jurnal yang dipublikasi oleh Winda Evitasari dkk pada tahun 2017 yang berjudul Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Meditasi dan Back Massage Terhadap Penurunan Intensitas Mual Muntah Pada Pasien Kanker Payudara Yang Sedang Menjalani Kemoterapi Di SMC Rs Telogorejo. Dalam jurnal publikasi ini digunakan metode penelitian quast experiment dengan bentuk racangan non equivalent control group atau non random control group pre-post. Dengan pengambilan sampel sebanyak 80 responden. Setelah diberikannya intervensi berupa terapi music, meditasi dan back massage hasil yag diperoleh menunjukan adanya pengaruh terhadap penurunan intensitas mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi d SMC RS Telegerojo. Penurunan intensitas mula tersebut disebabkan oleh stimulus yang dihasilakan dari terapi musik dan meditasi merangkangsang akson-akson dari Reticular Activating System (RAS) sehingga menyebabkan terjadinya relaksasi dan berpengaruh memperbaiki metabolisme dalam tubuh yang dapat mengurangi intensitas mual muntah. 3. Berdasarkan jurnal yang dipublikasi oleh Weddy Martin dan Ponia Mardian pada tahun 2016 yang berjudul Pengaruh Terapi Meditasi Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi.Disana terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai terapi komplementer diantaranya, terapi komplementer adalah terapi pelengkap dari terapi konvensional untuk penyembuhan. Beberapa contoh terapi komplementer yang bias di berikan pada pasien Hipertensi yaitu: terapi herbal, music, akupuntur, yoga dan meditasi(Snyder & Lindquist,2002). Berdasarkan naskah yang dipublikasi metode penelitian yang digunakan adalah Pre Exsperiment Design tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan pendekatan One Grop Pretest- Postest. Dengan jumlah responden 20 responden. Setelah dilakukannya intervensi pemberian terapi meditasi dan responden tapak menikmati terapi meditasi yang dilakukan,tida adanya keluhan setelah dilakukan terapi meditasi, responden mengatakan merasa rileks serta segar setelah melakukan terapi meditasi. Berdasarkan hasil penelitiam bahwa setelah dilakukanya intervensi terapi meditasi menunjukan terjadinya penurunan tekanan darah diantaranya menurunnya tekanan sistolik lebih dari 20 mmHg sedangkan tekanan darah diastolic anatara 10 sampai 15 mmHg. Sehingga dapat dikatakan bahwa terapi meditasi memiliki pengaruh terahdap peruahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. C. Kesimpulan Perkembangan terapi komplementer atau alternative sudah luas, termasuk didalamnya orang yang terlibat memebrikan pengobatan karena banyaknya professional kesehatan dan terapis selain doter umum yang terlibat dalam terapi koplementer. Hal ini dapat meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian yang dapat memfasilitasi terapi komplementer agar menjadi lebih dapat dipertanggung jawabkan. Perawat merupakan salah satu professional kesehatan, dapat turut beratisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai dengan peran yang ada. Arah perkembangnya menuju kearah kebutuhan masyarakat dan keilmuan yang mendukung untuk membantu meningkatkan peran perawat dalam terapi komplemnter karena pada kenyataannya beberapa terapi keperawatan yang berkembang diawali dari alterative atau traditional terapi Hal yang diharapkan dari terapi komplementer adalah mampu meningkatnya pelayanan kesehatan sehingga kepuasaan klien dan perawat secara bersama-sama dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiwiati E. 2014. Terapi Alternatif dan Koplementer dalam bidang keperawatan.
In Media: Yogyakarta Purwanto B.2013. Herbal dan Keperawatan Koplementer (Teori, Praktik, Hukum, dalam Asuhan Keperawatan. Bumed: Jakarta http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/view/468 (Diakses pada tanggal 15 September 2018 pukul 16.00 Wita) http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/download /633/631 (Diakses pada tanggal 15 September 2018 Pukul 16.20 Wita) http://journalstikesmp.ac.id/filebae/JURNAL%20YUDI%20(1-6)%20satu.docx (Diakses pada tanggal 15 September 2018 Pukul 16.15 Wita ) http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/58/58 (Diakses pada tanggal 15 September 2018 Pukul 16.45 Wita )