PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk Mengetahui Konsep Promosi Kesehatan.
1.3.2. Untuk Mengetahui Program Promosi Kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya
ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
(Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan
upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
4
a. Health Promotion
Yaitu peningkatan status kesehatan masyarakat melalui :
1. Health education
2. Growth and development monitoring
3. Marriage counseling
4. Sex education
5. Pengendalian lingkungan / P2M
6. Askep prenatal
7. Stimulasi dan bimbingan dini
8. Perlindungan gizi
9. Penyuluhan untuk pencegahan keracunan
b. General and specific protection
Imunisasi, personal hygiene, accidental safety, kesehatan kerja
perlindungan diri dari bahan kimia/toxin, pengendalian sumber
pencemaran.
2. Pathogenesis phase
a. Secondary prevention (pencegahan sekunder)
Yaitu pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang sakit,
dengan dua kegiatan :
1. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini &
pengobatan segera/adekuat) melalui : penemuan kasus secara
dini, pemeriksaan umum lengkap, penanganan kasus survey
terhadap kontak dan lain-lain.
2. Disability limitation (pembatasan kecatatan)
a. Penyempurnaan & identifikasi terapi tujuan
b. Pencegahan komplikasi
c. Perbaikan fasilitas kesehatan
d. Penurunan beban social penderita, dan lain-lain
5
Yaitu usaha pencegahan terhadap masyarakat yang setelah
sembuh dari sakit dan mengalami kecatatan antara lain :
1. Pendidikan kesehatan lanjutan
2. Terapi kerja
3. Perkampungan rehabilitasi social
4. Penyadaran masyarakat
5. Lembaga rehabilitasi, dan lain-lain.
6
c. Sasaran Tertier
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa masyarakat memerlukan
faktor pemungkin (enabling) untuk berprilaku sehat, yakni sarana
dan prasarana untuk terwujudnya perilaku tersebut. Untuk itu perlu
dukungan dari penentu atau pembuat keputusan ditingkat local
utamanya lurah, camat, bupati atau pejabat pemerintah setempat.
7
12. Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum
13. Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
14. Pelatihan kader, unit kesehatan
Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Rumah Tangga: PHBS di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyrakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan sepeluh PHBS yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik demam berdarah di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
8
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di tempat-tempat umum, yaitu:
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
9
6. Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
c. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan:
1. Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku
peserta didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat
mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang mendukung
kesehatan fisik, mental dan sosial.
2. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru
maupun orangtua
d. Memberi akses untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di
sekolah, yaitu:
1. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi, serta pengobatan
sederhana
2. Kerja sama dengan puskesmas setempat
3. Adanya program-program makanan bergizi dengan
memperhatikan keamanan makanan
e. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan
dan meningkatkan kesehatan, yaitu:
1. Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk
mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan
lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat
sekolah
2. Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil
untuk seluruh siswa
3. Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan
narkoba termasuk alcohol serta pencegahan segala bentuk
kekerasan dan pelecehan
f. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan
kesehatan masyarakat, dengan:
1. Memerhatikan adanya masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat
2. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat
10
g. Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Sekolah:
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh
peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada beberapa
indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu:
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun
b. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur dan terukur
e. Memberantas jentik nyamuk
f. Tidak merokok di sekolah
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6
bulan
h. Membuang sampah pada tempatnya
11
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jenitik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya mempergunakan Alat Perlindungan
Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan terjadinya perubahan
perilaku dan yang kondusif bagi kesehatan. Serta ada juga disebutkan
mengenai visi dan misi yang digunakan dalam mewujudkan / meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Ruang lingkup promkes : Mengembangkan
kebijaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan, Mengembangkan
jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung, Memperkuat kegiatan
masyarakat, Meningkatkan keterampilan perorangan, dan Mengarahkan
pelayanan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna, kedepannnya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan
13
DAFTAR PUSTAKA
14