Anda di halaman 1dari 6

COMPLEMENTARY THERAPY

(TERAPI KOMPLEMENTER)
A. Definisi
 Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrewset et al., 1999)
 Terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern (pendukung)Atau pengobatan
pilihan di luar pengobatan medis konvensional
(alternatif)
 Sering disebut sbg TERAPI MODALITAS
Yaitu aktivitas yg menambahkan pendekatan
ortodoks dalam pelayanan kesehatan
(Crips & Taylor, 2001).
 Bisa juga disebut HOLISTIC CARE
Krn mempengaruhi individu secara menyeluruh
(badan, pikiran dan jiwa) (Smith et al., 2004).
 Terapi komplementer dan alternatif termasuk
didalamnya seluruh pra ktik dan ide yang
didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan
atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan
dan
kesejahteraan.

B. Perbedaan Terapi Komplementer dan Terapi


Tradisional
Menurut WHO (World Health Organization),
pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan.
Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun-temurun pada suatu negara.

Contoh :
Kerokan di Indonesia  tradisional
Kerokan di thailand  terapi komplementer

Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi


tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi
modern yang mem pengaruhi keharmonisan individu dari
aspek biologis, psikologis, dan spiritual.
Terapi Komplementer :
1. Lulus Uji Klinis = Obat Modern
2. Belum Lulus Uji Klinis = Obat Tradisional

C. Alasan Menggunakan terapi Komplementer


1. Terjadinya harmoni tubuh dan promosi kesehatan
2. Harus berobat untuk lebih meningkatkan
kualitas hidup
3. Efek samping lebih minimal dibanding terapi
konvensional

D. Kontribusi Perawat
Bukti konsentrasi perawat untuk mendalami ilmu
ttg tx komplementer :
- American Holistic Nursing Association (AHNA), Nurse
Healer Profesional Associates (NHPA) (Hitchcock et
al.,1999).
- National Center for Complementary/Alternative Medicine
(NCCAM) yang
berdiri tahun 1998 (Snyder & Lindquis, 2002).
- Himpunan Bekam Indonesia
- Perhimpunan Hipnoterapi Indonesia
E. Peran Perawat
1. Sbg advokat/ konsultan
--membrikan pilihan terapi pada pasien.
2. Sbg peneliti,
--evidence-based practice.
3. Sbg pelaku
--buka praktik, ikut kursus,
4. Sbg pendidik
--Masuk dalam kurikulum
Pendidikan

F. Teori Keperawatan yang Menjadi Landasan


Menekuni Terapi Komplementer
1. Teori Martha Rogersà memandang manusia sebagai
sistem terbuka, kompleks, mempunyai berbagai
dimensi dan energi.
2. Teori transkultural Leiningerà dalam praktiknya
mengaitkan ilmu fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan
lain-lain.
3. Teori Florence Nightingaleà menekankan pentingnya
mengembangkan lingkungan untuk penyembuhan dan
pentingnya terapi seperti musik dalam proses
penyembuhan.
4. Teori Caring Jean Watsonà dalam “caring” pasien,
bisa memberikan terapi komplementer berbarengan
dengan terapi medis

G. Pembagian Terapi Komplementer


1. Invasif (bersifat melukai)
Contoh : Akupuntur dan Cupping
2. Non- Invasif
Contoh : Terapi energi dan Terapi biologis
(herbal,pijat, dll)

H. Jenis- Jenis Terapi Komplementer


1. TERAPI SENTUHAN
untuk meningkatkan relaksasi,
menurunkan nyeri, mengurangi kecemasan,
mempercepat penyembuhan luka, dan memberi
kontribusi positif pada perubahan Psikoimunologik
(Hitchcock et al., 1999).

2. TERAPI BABY MASSAGE


Dapat meningkatkan berat badan, memperpendek hari
rawat, dan
meningkatkan respons
Dilakukan pada nayi yang lahir < 4 bulan

3. TERAPI MASSAGE ANAK AUTIS


meningkatkan perhatian dan belajar. Terapi pijat juga
dapat meningkatkan pola makan, meningkatkan citra
tubuh, dan menurunkan kecemasan pada anak susah
makan (Stanhope, 2004).

4. KIROPRAKSI (CHIROPRACTIC)
Dapat menurunkan nyeri haid dan level plasma
prostaglandin selama haid (Fontaine, 2005)
5. AROMATERAPI
- Minyak lemon thyme mampu membunuh bakteri
streptokokus, stafilokokus dan tuberkulosis (Smith et al.,
2004).
- Tanaman lavender dapat mengontrol minyak kulit,
- Teh dapat membersihkan jerawat dan membatasi
kekambuhan (Key, 2008).

6. MEDITASI DAN IMAGERY


Penderita kanker lebih cepat sembuh dan berkurang
rasa nyerinya dengan meditasi dan imagery (Smith et
al., 2004).

7. HIPNOTERAPI
Dapat meningkatkan suplai oksigen, perubahan
vaskular dan termal, mempengaruhi aktivitas
gastrointestinal, dan mengurangi kecemasan (Fontaine,
2005).

I. Untuk apa sajakah Terapi Komplementer?

Reh Tersier
abil
itati
f Sekunder
Kuratif
(Pengoatan)
Primer
Preventif (Pncegahan)

Anda mungkin juga menyukai