Anda di halaman 1dari 3

Kala itu..

Sejak tanggal tahun 2020 kedatanganmu diumumkan

Ku bulatkan tekad untuk berperang di medan yang tak pernah kukenali sebelumnya

Takut, bimbang, resah memenuhi nurani

Bagaimana tidak

Kedatangan terlalu tiba-tiba untuk disambut dengan persiapan mumpuni

Hari pun tiba

Aku berkemas sementara kecemasan membalut jiwa,

Kupersiapkan pengabdian terbaik untuk membela bangsa dan negara

Kini ku harus memedam semua hasrat dan rasa, jauh dari sanak saudara, ditakuti ketika pulang,
bahkan nyawa bisa gugur di medan perang.

Ku yakin dengan doa dan tekad penuh kesadaran

Diriku mampu menjelma seperti satria bermetal baja

Tak takut mati diterjang lawan

Korona, sambutlah aku dan para pejuang gagah

Mereka adalah orang-orang pilihan yang Tuhan persilahkan untuk menjadi garda terdepan

Memang semua ini memaksa kami berjuang dalam perasaan tak siap

Memaksa kami menumpu jejak meskipun langkah terasa berat

Siapapun yang terpanggil jiwanya

kau paksa melawan perang tak kasat mata

Operasi dalam senyap telah melumpukan banyak korban

Dan, bukankah tak semua pahlawan harus bersenjata gada?

Tak semua pahlawan harus membawa senjata, bukan?

Hai korona, sudah setahun kau tak juga minggat


Betah sekali kau bertahan di negeriku tercinta

Dan, aku belum menyerah

Masih di sini di wisma atlet tercinta

Di jalan perjuangan yang sama

Sesungguhnya bagaimana pun situasi di luar sana

aku dan teman sejawat sedang tak bersandiwara

Atau sekedar mengukir kata-kata indah

Aksi nyata mampu berteriak lebih keras

Patang pulang sebelum korona tumbang

Berperang melawan korona yang semakin meresakan semesta

Memaksa negara mendirikan rumah sakit darurat bernama wisma atlet

Yang dulunya didedikasikan untuk orang sehat berjuang membela bangsa,

Kini berubah wajah menjadi tempat perkumpulan harapan agar wajah negeri kembali bugar

Bersatu melawan perang tak kasat mata

Mengumpulkan puing-puing harapan

Meskipun diserang dari berbagai arah

Semua perjuangan harus terus dilanjutkan

Dengan harapan, semua akan kembali seperti semula

Semangat persatuan kita sedang diuji

Dalam memahami dan saling peduli

Untuk menghadapi pandemi di ibu pertiwi

Berjuang bersama di garda terdepan

Menahan dahaga, lapar, sesak meskipun jam pulang masih panjang

Setiap hari membukus diri dengan pakaian anti air bukanlah impian

Masker berlapis, sarung tangan, sepatu, kaca mata semoga mampu menghalau ketakutan diri
Kalau-kalau sang virus mencoba mendekati

Semua adalah bentuk upaya, supaya tidak tumbang diserang lawan

Dan kawan

Lihtlah kawan

Kita menang kita menang melawan perasaan tak berdaya

Kita bisa menyelamatkan mereka

kita bisa menyelamatkan indonesia

Hai kalian yang diluar sana, mari berjuang bersama

Jaga diri kalian dan keluarga

Bantu kita dijalan perjuangan

Berilah segegam kepercayaan

Tingkatkan rasa percaya

Semoga secercah sinar, seperti vaksin mampu menambah kekebalan

Tumbangkan korona atau mati dijalan perjuangan.

Anda mungkin juga menyukai