KESEHATAN SEKOLAH
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas II
Dosen Pembimbing: Cucu Rokayah , M.Kep., Ns.Sp.Kep.J
Disusun oleh:
Tingkat 3A
Kelompok 1
I. NARASI KASUS
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN IV
Wonokromo Surabaya menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
meliputi pengkajian status kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan
keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak sekolah
dan orang tua, dan kepala sekolah. Dengan data yang diperoleh dan menurut data
Monografi SDN IV Wonokromo Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa,
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9
tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang
hampir sama yaitu 20.5 % dan 20 %, untuk agam dan kepercayaan mayoritas di
sekolah SDN IV wonokromo beragama Islam yaitu 96,9 %. Berdasarkan winshield
survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia mushola untuk tempat
beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, sedangkan dari hasil
wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang
dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan
anak-anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan. Untuk lingkungan tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat
dengan jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik,
terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang sekolah. Jenis
makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang
terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan perempuan. Kondisi terawat
dengan baik. Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN IV
Wonokromo terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan seperti
olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian meliputi tari dan musik dan
kegiatan keagamaan seperti pengajian. Pelayanan kesahatan dan pelayanan sosisal
yang tersedia di SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk tempat istirahat dan
pemeriksaan nagia anak yang sakit, dan terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling)
untuk konsultasi siswa. Dari hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang
tua siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang. Terdapat
satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya. Tetapi ada
kebiasaan kurang baik bagi kesehatan yaitu kebiasaan jajan sembarangan sebanyak
98 anak (80%), jenis jajanan yang sering dibeli adalah permen sebnayak 50 anak
(40,6%), untuk kebiasaan menggososk gigi sebelum tidur mayoritas tidak
menggosok gigi sebenyak 92 anak (75%), tetapi berdasarkan hasil wawancara dari
petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak SDN IV Wonokromo sudah
mendapatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi tapi alasan kebiasaan anak
SD tidak menggosok gigi sebelum tidur adalah malas sebanyak 50 orang (40,6%),
tidak disuruh orang tua sebanyak 60 (48,7), lupa sebanyak 13 orang (10,5%), jenis
transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah sepeda, jalan
kaki, dan diantar oleh orangtua, keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah
yaitu mgeikuti kegiatan kepramukaan, media komunikasi yang digunakan oleh
anak untuk memperoleh informasi pengetahuan gosok gigi berasal dari media, para
guru dan orang tua. Berdasarkan data komunikasi formal anak mengetahui
mengenai informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media
khususnya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%, media informasi yang
digunakan anak ini mempunyai dampak positif dan negatif. Berdasarkan data
komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN IV
Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua,
peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan
orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Anak menjawab
jarang mengadakan diskusi dengan orangtua dalam mengatasi masalah anak yaitu
sebesar 74 anak (60%) karena keadaan ini snagat beresioko terhadap terjadinya
perilaku anak untuk mencari informasi melalui orang lain atau berperan sebegai
pendengar aktif fan pemberin solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh
anaknya, dan hampir 100% anak menyatakan perlu mendapatkan bantuan orang
tua untuk mengatasi masalah yang terjadi pada dirinya. Untuk tempat rekreasi
yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke Kebun
Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman
Hiburan Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan
seni di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam,
dan tari.
II. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as
partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
30
25
20
15 Perempuan
Laki-laki
10
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 - 11 tahun 12 tahun
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang berumur
8 – 9 tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase
yang hampir sama yaitu 20.5 % dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini :
Kristen
3.1%
Islam
96.9%
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
a. Inspeksi
Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1
kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya.
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-
laki dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
b. Auskultasi
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN IV
Wonokromo terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama
berjalan seperti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian
meliputi tari dan musik dan kegiatan keagamaan seperti pengajian
c. Angket
Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan
ini diikuti oleh anak usia sekolah.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua
para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk
mencari nafkah.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Permen Coklat Snack
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo
adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah
keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan
pemerintah terhadap masalah yang terkait dengan anak usia sekolah.
Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu mengikuti kegiatan
kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh
informasi pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para
guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang telah diperoleh adalah
sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah untuk
memperoleh pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah
SDN IV Wonokromo
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Media Ortu Guru
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di
sekolah SDN IV Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang
dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan
dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan
dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasnya dapat dilihat
pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan
orang tua di sekolah SDN IV Wonokromo
60
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak Pernah
1.0%
Perlu
99.0%
7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya.
8. Rekreasi
C. Analisa Data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik : Defisit kebersihan diri pada agregat
anak usia sekolah
- Adanya kebiasaan pada lingkungan
anak usia sekolah yang kurang
baik bagi perkembangan anak
yaitu orang tua dan lingkungan
anak yang membiasakan tidak
menggosok gigi sebelum tidur
sehingga kebiasaan ini diikuti oleh
anak usia sekolah
IV. PERENCANAAN
a. Prioritas masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan
diagnosa keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang
telah ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui
diagnosa keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih
dahulu dengan masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SDN IV
Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya adalah sebagai berikut :
Risiko terjadinya 3 3 3 9
kejadian karies gigi
pada agregat anak usia
sekolah
Risiko 2 1 1 4
penyalahgunaan media
cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi
yang tidak sesuai
dengan
perkembangannya
Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak
dengan orang tua
Diagnosa
Rencana
keperawata Tujuan Sasaran Metode Waktu Tempat
Tindakan
n
1. Risiko 1. Jangka 1. Lakukan - Kepala - Komunikas 3 SDN IV
terjadinya panjang pendekatan sekolah, i dan Novembe Wonokrom
kejadian Terbentuknya secara formal guru, dan informasi r 2021 o Surabaya
karies
kelompok dengan kepala petugas
gigi pada
agregat anak usia sekolah, guru, UKS SDN
anak usia sekolah yang dan petugas IV - Ceramah
sekolah peduli UKS Wonokrom dan diskusi
terhadap o Surabaya
kesehatan gigi - Kelompok - Edukasi
2. Jangka pendek anak usia dan
- Agregat 2. Berikan sekolah di demonstrasi
anak usia penyuluhan SDN IV
sekolah kesehatan Wonokrom
tidak tentang karies o Surabaya
mengalami gigi pada
karies gigi kelompok
- Agregat anak usia
anak usia sekolah
sekolah 3. Demonstrasika
mendapatka n cara - Monitorin
n menggosok
pengetahua gigi dengan - Puskesmas g
n yang baik dan benar Wonokrom
cukup pada o
tentang kelompok
pencegahan anak usia 31
masalah sekolah Novembe
karies gigi 4. Beri r 2021
kesempatan
pada
kelompok
anak usia
sekolah untuk
bersama-sama
mempraktikan
cara
menggosok
gigi dengan
baik dan benar
5. Lakukan
kerjasama
dengan
puskesmas
setempat untuk
melakukan
monitoring
terhadap
kelompok
anak usia
sekolah di
SDN IV
Wonokromo
Surabaya
V. IMPLEMENTASI