Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & BENCANA

SISTEM TRIAGE MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. ANISA AGUSTINA (PO.62.20.1.18.002)


2. NOKIYANDA DEA FAHREZA (PO.62.20.1.18.023)
3. WINDA SAPITRI (PO.62.20.1.18.039)
4. YULFIRA ASINATA (PO.62.20.1.18.041)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


DIII KEPERAWATAN REGULER XXI A
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya sehingga “SISTEM
TRIAGE MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)” ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan pengetahuan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
asuhan keperawatan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan isi dari makalah ini. Sekian dan kami
ucapkan terima kasih.

                                                                                   

Palangka Raya, Januari 2020

 
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………….

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRIAGE……………………………………………………………………

B. TUJUAN TRIAGE ……………………………………………………………

C. PRINSIP DAN TIPE TRIAGE …………………………………………………

D. SISTEM TRIAGE MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)

1. PENGERTIAN MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)

2. METODE MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep awal triage modern
yang berkembang meniru konsep pada jaman Napoleon dimana Baron Dominique Jean
Larrey (1766 – 1842), seorang dokter bedah yang merawat tentara Napoleon,
mengembangkan dan melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling
mendesak pada tentara yang datang tanpa memperhatikan urutan kedatangan mereka.
System tersebut memberikan perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang
kemudian tentara diangkut ke rumah sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis
belakang. Sebelum Larrey menuangkan konsepnya, semua orang yang terluka tetap
berada di medan perang hingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan.
Pada tahun 1846, John Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia
mencatat bahwa, untuk penyelamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan efektif
bila dilakukan pada pasien yang lebih memerlukan penanganan lebih intensif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Triage ?
2. Apa saja tujuan dari Triage ?
3. Apa saja prinsip dan tipe dari Triage ?
4. Apakah pengertian Manchester Triage System atau MTS ?
5. Apa metode dari Manchester Triage System atau MTS ?
6. Dlllllll

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Triage
2. Mengetahui apa saja tujuan dari Triage
3. Mengetahui apa saja prinsip dan tipe dari Triage
4. Mengetahui apakah pengertian Manchester Triage System atau MTS
5. Mengetahui apa metode dari Manchester Triage System atau MTS
6. Dlllllll
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggris triage dan diturunkan dalam
bahasa Indonesia triase yang berarti sortir yaitu proses khusus memilah pasien berdasar
beratnya cidera/penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah
tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan
berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan
perawatan di UGD setiap tahunnya (Pusponegoro, 2010).
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang
memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling
efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan
pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008).
Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan
sumber daya yang ada.
Triage merupakan suatu system pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat
ringannya kondisi klien/kegawatdaruratannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam
triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan
dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit.

B. TUJUAN TRIAGE
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage
selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan yang memerlukan
pertolongan kedaruratan.
Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu :
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutan
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat
4. Sistem Triage dipengaruhi oleh :
5. Jumlah tenaga profesional dan pola ketenagaan
6. Jumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien
7. Denah bangunan fisik unit gawat darurat
8. Terdapatnya klinik rawat jalan dan pelayanan medis

C. PRINSIP DAN TIPE TRIAGE


“Time Saving is Life Saving (waktu keselamatan adalah keselamatan hidup), The Right
Patient, to The Right Place at The Right Time, with The Right Care Provider.
1.      Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
Kemampuan berespon dengan cepat terhadap kemungkinan penyakit yang mengancam
kehidupan atau injuri adalah hal yang terpenting di departemen kegawatdaruratan.
2.      Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
Ketelitian dan keakuratan adalah elemen yang terpenting dalam proses interview.
3.      Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
Keselamatan dan perawatan pasien yang efektif hanya dapat direncanakan bila terdapat
informasi yang adekuat serta data yang akurat.
4.      Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
Tanggung jawab utama seorang perawat triase adalah mengkaji secara akurat seorang
pasien dan menetapkan prioritas tindakan untuk pasien tersebut. Hal tersebut termasuk
intervensi terapeutik, prosedur diagnostic dan tugas terhadap suatu tempat yang diterima
untuk suatu pengobatan.
5.      Tercapainya kepuasan pasien
         Perawat triase seharusnya memenuhi semua yang ada di atas saat menetapkan hasil
secara serempak dengan pasien
         Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan yang dapat
menyebabkan keterpurukan status kesehatan pada seseorang yang sakit dengan keadaan
kritis.
         Perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga atau temannya.
Menurut Brooker, 2008. Dalam prinsip triase diberlakukan system prioritas, prioritas
adalah penentuan/penyeleksian mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien
berdasarkan :
         Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
         Dapat mati dalam hitungan jam
         Trauma ringan
         Sudah meninggal
Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan :
a.       Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
b.      Menilai kebutuhan medis
c.       Menilai kemungkinan bertahan hidup
d.      Menilai bantuan yang memungkinkan
e.       Memprioritaskan penanganan definitive
f.       Tag warna

D. SISTEM TRIAGE MTS (MANCHESTER TRIAGE SYSTEM)


1. Pengertian
Manchester Triage System atau MTS adalah lima tingkat triase gawat darurat yang
dikembangkan di negaara Inggris dan beberapa negara lainnya. system klasifikasi prediksi
prediksi prioritas dan resiko untuk pasien yang mencari perawatan darurat dan banyak
digunakan di negara Uni Eropa. Perspektif teoritis dan sistematis telah dibahas dalam
penggunaan MTS pada unit gawat darurat yang sangat relevan, namun pemahaman dan
penerapan triase di Indonesia masih belum baik.
Manchester Triage System pertama kali didirikan pada bulan November 1994 dengan
tujuan membangun consensus antara perawat darurat senior dan dokter pada unit gawat
darurat tentang standar triase. System ini memiliki metode yang diranvang untuk
memungkinkan praktisi kesehatan pada unit gawat darurat untuk secara cepat menetapkan
prioritas klinis untuk setiap pasien dengan lima langkah yang mengedepankan penilaian
rasa sakit atau nyeri. MTS juga telah terbukti valid untuk digunakan paada anak-anak dan
orang dewasa dengan sindrom coroner dan pasien dengan emboli paru akut. System ini
memiliki klasifikasi yang terbagi dalam lima warna yaitu : merah (langsung), orange
(sangat mendesak), kuning (mendesak), hijau (standar) dan biru ( tidak mendesak).
Tujuan dari Manchester Triage System yaitu :
a. Mengembangkan definisi umum
b. Mengembangkan metode triase yang kuat
c. Mengembangkan paduan audit untuk triase

2. METODE Manchester Triage System


METODE Manchester Triage System dirancang untuk memungkinkan praktisi kesehatan
pada unit gawat darurat untuk secara cepat menentukan prioritas klinis untuk setiap pasien
dengan menggunakan langkah-langkah :
a. Identifikasi masalahnya
b. Kumpulkan data dan analisis informasi dan pilih satu untuk implementasi
c. Evaluasi semua alternative yang dipilih
d. Terapkan alternative yang dipilih
e. Implementasi dan evaluasi hasil

Anda mungkin juga menyukai