Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG RAWAT DAN PUSKESMAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR


AKREDITASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Oleh Kelompok 2

Edelberta Yuniarti Kurdin

Florentina F.S Panda

I.G.M Arya Riski A. Putra

Hesron A. Bulukh

Yuliana Taena

Yohanes Tailor Gadur

Kelas Alih Jenjang

Prodi S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkenan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah “PERENCANAAN DALAM
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT DAN PUSKESMAS
YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKREDITASI NASIONAL DAN
INTERNASIONAL” ini. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
manajemen keperawatan.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga segala
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar dapat meningkatkan
kualitas makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan limpah terima kasih kepada dosen pengajar dan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kupang, November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi ....................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II Pembahasan...................................................................................................3
BAB III Penutup........................................................................................................9
Daftar Pustaka ...........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat tergantung kepada jenis
perencanaan yang disusun kepala ruangan. Menurut Asmuji (2014) jenis perencanaan
yang disusun kepala ruang rawat selain yang sudah disebutkan dan dijelaskan di atas,
kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan adalah membuat perencanaan
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “perencanaan operasional” adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu tahun; perencanaan
jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu hingga lima tahun;
sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun.
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka pendek.
Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka yang dapat diterapkan di ruang perawatan
adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap
kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan Menurut depkes (1994),
dengan melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi: merencanakan jumlah dan kategori
tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan, merencanakan jumlah jenis
peralatan perawatan yang diperlukan, merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/
asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. Proses
manajemen merupakan proses yang holistic, melibatkan banyak sisi yang akan saling
berinteraksi.
Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah teknis yang dapat dipelajari adalah
bagaimana keperawatan mampu memetakan masalah dengan suatu metode analisis
tertentu seperti mengguanakan analisis SWOT dan TOWS. Perencanaan dalam
menajemen asuhan keperawatan harus sesuai dengan standar akreditasi nasional dan
internasional. Hal ini yang akan kita bahas pada bab II.

1
1.2 TUJUAN
a. Mengetahui Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat inap.
b. Mengetahui Penerapan Manajemen Keperawatan Pada Setting Pelayanan di Rumah
Sakit.
c. Mengetahui pola Ketenagaan keperawatan di ruang rawap inap
d. Mengetahui perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di puskesmas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat inap

a. pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja dengan pembagian
tugas dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk pengelolaan di ruang rawat
inap, maka diselenggarakan pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai
berikut :
1) Kepala Ruangan.
2) Perawat Primer.
3) Perawat Asosiet.
Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan misi Rumah
sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan model asuhan keperawatan sebelumnya,
bagaimana kekuatan sumber daya yang ada dan sarana serta prasarana yang telah
diidentifikasi pada pengumpulan data sebelumnya.
b. Rencana strategi perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan bagaimana
rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan didalam Manajemen
Keperawatan. Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan
praktek keperawatan yang professional, bagaimana format dan pendokumentasian,
mengatur kebutuhan tenaga perawat, mengatur tugas dan wewenang dari masing-
masing perawat di ruangan, jadwal kerja dari masing-masing perawat, bagaimana
mensupervisi perawat, bagaimana system kepemimpinannya, instalasi instalasi yang
menunjang idalam proses keperawatan seperti farmasi, radiologi, laboratorium, gizi
(jalur opersional). Hubungan dengan bagian-bagian lain yang turut mendukung didalam
organisasi rumah sakit ini (anggaran, karyawan, non medis).
c. pengaturan dan kegiatan
Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai dilakukan
penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Sebagai contoh

3
dibawah ini akan diberikan rencana kegiataan kelompok dalam penerapan model
asuhan keperawatan professional yang akan dilakukan dalam satu bulan.

Minggu Uraian Rencana Kerja


I 1. Pembuatan struktur organisasi kelompok
2. Orientasi ruangan dan perkenalan
3. Analisa situasi dan perumusan masalah
4. Penyusunan program kerja
5. Penyusunan proposal pelaksanaan model asuhan keperarawatan profesional
6. Penyusunan jadwal dan rancangan pembagian peran dalam penerapan model
praktek keperawatan profesional
7. Penyusunan format pengkajian khusus dan sistem dokumentasi asuhan
keperawatan
8. Penyusunan proposal, prosedur sentralisasi obat dan kelengkapan
administrasinya
9. Penyusunan format supervise
10. Penyusunan format penunjang kegiatan lainnya seperti format kegiatan
harian lainnya
11. Uji coba peran
II 1. Penerapan model asuhan keperawatan profesional : aplikasi peran,
pendelegasian tugas, dan proses dokumentasi keperawatan
2. Penyempurnaan format kajian dan dokumentasi keperawatan
3. Penyelenggaraan supervise keperawatan
4. Penyelenggaraan sentralisasi keperawatan
5. Persiapan penyelenggaraan rotasi dinas 24 jam
III 1. Penerapan model asuhan keperawatan profesional : aplikasi peran,
pendelegasian tugas, dan proses dokumentasi keperawatan
2. Penerapan semua program
3. Penyelenggaraan rotasi 24 jam
IV 1. Evaluasi penerapan model asuhan keperawatan profesional
2. Penyusunan laporan

Setelah seluruh kegiatan ditentukan dan sudah pula ditentukan waktu pelaksanaanya,
selanjutnya mulai dilakukan persiapan untuk pelaksanaannya. Inti dari tahap ini adalah
mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti dokumen-dokumen untuk
pemberian bukti pelaksanaan, bagaimana deskripsi tugasnya, sekaligus juga pengaturan
kembali jadwal (pembagian tugas).
d. persiapan pendokumentasian
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan antara lain bentuk
sistim dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasinya. Termasuk didalam pesiapan ini adalah mengevaluasi kesesuaian
format yang dipergunakan selama ini berdasarkan criteria : apakah sudah sesuai dengan

4
standar dokumentasi keperawatan, apakah mudah atau dipahami semua perawat yang
ada di ruangan, apakah efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut kemudian ditentukan tentang model pendokumentasian yang
sesuai.

e. persiapan evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi dan sekaligus
didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya secara umum. Fungsi
perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan oleh kepala ruang.
Swanburg (2000) menyatakan bahwa dalam keperawatan, perencanaan membantu
untuk menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan.
1) Lingkup Manajemen Keperawatan (Suyanto, 2008) terdiri dari: Manajemen
pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri
dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
a. Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
b. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan/supervisor)
c. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
d. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses
keperawatan pada prinsipnya menggunakan konsep-konsep manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
(Suyanto, 2008).
2) Proses manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatanmenurut
Nursalam (2007) yaitu:
a. Pengkajian- pengumpulan data. Pada tahap ini seseorang manajer dituntut
tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga
mengenai institusi (rumah sakit atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi
keperawatn secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu
memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha
orang lain.
b. Perencanaan. Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai
suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud

5
untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua
pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan
ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
c. Pelaksanaan. Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang
lain, maka tahap implementasi dalam proses manajemen terdiri atas
bagaimana manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang
telah direncanakan.
d. Evaluasi. Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan organisasi yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan.

2.2 Penerapan Manajemen Keperawatan Pada Setting Pelayanan di Rumah Sakit

Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan


dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu:

a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan


b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
g. Divisi keperawatan yang baik
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
i. Pengembangan staf
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawanan

Pada setting ruang rawat rumah sakit kita mengenal adanya kepala ruangan (karu).
Kepala ruangan adalah tenaga perawat yang diberikan tugas memimpin satu ruang rawat
danbertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan. Adapun hal-hal yang
dikelola oleh kepala ruang yaitu:

a. SDM Keperawatan
b. Sarana dan prasarana

6
c. Biaya/anggaran
d. Sistem informasi
e. Karu secara terus menerus belajar dan menguasai pengetahuan manajemen yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah manajerial.
f. Karu berasumsi bahwa perawat pelaksana memerlukan peningkatan kompetensi.
g. Organisasi tetap eksis melalui upaya karu melakukan perubahan/pembaharuan.

Adapun lingkup kegiatan kepala ruangan (Huber, 2006) yaitu:

a) Mengelola praktik klinik keperawatan dan askep di ruang rawat


b) Mengkoordinasikan pelayanan ruangan dengan dengan tim kesehatan.
c) Mengelola keuangan
d) Mengelola SDM keperawatan di ruangan
e) Bertanggung jawab terhadap staf dan pengaturan shift.
f) Mengevaluasi kualitas dan askep yang tepat.
g) Mengorientasikan dan mengembangkan staf
h) Menjamin terlaksananya standar dan aturan lain.
i) Mempertahankan kenyaman/keamanan pasien

2.3 Ketenagaan keperawatan di ruang rawap inap

Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam manajemen keperawatan.
Swanburg (2000) menyatakan bahwa pengaturan staf keperawatan merupakan proses yang
teratur, sistematis, rasional diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan pada standar yang
ditetapkan sebelumnya. Manajer bertanggung jawab dalam mengatur sistem kepegawaian
secara keseluruhan (Gillies, 2000). Ketenagaan adalah kegiatan manajer keperawatan
untuk merekrut, memimpin, memberikan orientasi, dan meningkatkan perkembangan
individu untuk mencapai tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 2010). Ketenagaan juga
memastikan cukup atau tidaknya tenaga keperawatan yang terdiri dari perawat yang
profesional, terampil, dan kompeten. Kebutuhan ketenagaan dimasa yang akan datang
harus dapat diprediksi dan suatu rencana harus disusun secara proaktif untuk memenuhi
kebutuhan. Manager harus merencanakan ketenagaan yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan asupan pasien. Upaya harus dilakukan untuk menghindari kekurangan dan
kelebihan personalia saat ada fluktuasi jumlah dan akuitas pasien. Kebijakan prosedur
ketenagaan dan penjadwalan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada semua staf.

7
Kebijakan dan penjadwalan tidak boleh melanggar undang-undang ketenagakerjaan atau
kontrak pekerja. Kebijakan ketenagaan harus yang ada harus diteliti secara berkala untuk
menentukan apakah memenuhi kebutuhan staf dan organisasi. Upaya harus terus
dilakukan agar dapat menggunakan metode ketenagaan dengan inovatif dan kreatif
(Marquis dan Huston, 2010).

2.4 Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di puskesmas

Menurut Menkes (2015) yaitu puskesmas merupakan garda depan dalam


penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Menurut Permenkes no. 43 tahun 2019,
menyebutkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.

Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan


manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu
dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu
melalui mekanisme akreditasi. Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling
sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu persyaratan
kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan
BPJS.

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu,


kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan
manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien dan
keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya
meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Rawat inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan yang diberikan oleh rumah
sakit. Layanan ini adalah layanan yang membutuhkan tempat tidur untuk keperluan
observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi medik, serta penunjang medik lainnya untuk
dilakukan. Baik di rumah sakit maupun di puskesmas, ruang rawat inap harus
memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar akreditasi nasional.
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit atau fasyankes
lainnya setelah dilakukan penilaian pemenuhan standar akreditasi yang disetujui oleh
pemerintah.
Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat dan puskesmas
harus sesuai dengan standar akreditasi nasional dan internasional. Standar inilah yang
akan menghasilkan output pelayanan yang profesional di ruang rawat dan puskesmas
sehingga pelayanan yang diberikan dapat mencapai target dan meningkatkan mutu
pelayanan.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, sangat diharapkan para pemberi pelayanan kesehatan dapat
memingkatkan pelayanan bagi masyarakat sesuai dengan standar akreditasi nasional dan
internasional. Profesionalisme sangat dituntun dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang prima. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Marquis dan husto (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Teori dan
Aplikasi. Alih bahasa: Widyawati dan Handayani. Jakarta. Edisi 4.EGC

Okthafiani, dkk. makalah manajemen asuhan keperawatan di rumah sakit sesuai


standar nasional akreditasi di rumah sakit. 2018-2019. cilacap. Prodi S1 keperawatan,
okhtatiari. tgl 20 februari

Renaldi, dkk. 2017. Makalah Kepemimpinan Dan Manajemen. Stikes Budi Luhur.
Cimahi tgl 21 februari

Windyastuti, dkk. MODUL KEPERAWATAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN.


Semarang, Prodi Ners Stikes Widya Husada. Semarang, tgl 20 februari. link :
stikeswh.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai