Anda di halaman 1dari 29

Trend dan Isu Keperawatan Maternitas

By
Dwi Prasetyaningati, M.Kep
Latar Belakang
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu
berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya
menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan

Trend Issue Kepereawatan Maternitas terkait Masalah Kesehatan


Wanita Menurut Menkes RI di pidatonya pada acara Upacara
Peringatan Hari Kartini pada 20 April 2018, berdasarkan data
Riskesdas 2013, di Indonesia masih terdapat masalah tingginya angka
anemia pada perempuan sebesar 23,9%, anemia ibu hamil 37,1%;
Kurang Energi Kronik (KEK) pada Wanita Usia Subur 20,8%, KEK
pada Ibu Hamil 24,2%.
Perawat maternitas yang berpendidikan memahami pola
pelayanan kesehatan dan pengaruh berbagai faktor pada
pemberian pelayanan kesehatan masa kini. Kesadaran terhadap
sejarah, trend sosial, dan ekonomi membuat perawat dapat
mengantisipasi bagaimana perubahan akan mempengaruhi
praktek profesional.

Tujuan dasar pelayanan maternitas adalah promosi


kesejahteraan keluarga.

Perawat maternitas tidak diam di tempat tetapi selalu berubah


dan dinamis. Perawat maternitas harus dapat mengidentifikasi,
berfikir secara kritis dan berespon secara tepat terhadap
perubahan, trend dan issue saat ini.
TREND DAN ISSUE YANG BERKAITAN DENGAN TEHNOLOGI
Saat ini perubahan tehnologi berubah sangat cepat juga
peningkatan mutu transportasi masyarakat dpt mudah berinteraksi
dgn berbagai budaya. Area spesifik kemajuan tehnologi yang
mempengaruhi pelayanan maternitas : Berkaitan dengan
1) Fertilitas : Proses konsepsi dpt dikontrol lebih baik kehamilan dpt
direncanakan / dicegah
2) Konseling Genetik: Konseling genetik memungkinkan kita untuk
melihat struktur genetik individu dan memprediksi kemungkinan
adanya penyakit yang berhubungan dengan genetik.
3) Testing Diagnostik : USG, Amniosentesis, monitor janin elektronik
dll yang biaya sangat mahal  adanya askes.
TREND DAN ISSUE DEMOGRAFIK
Demografik adalah studi dan pengukuran karakteristik populasi ( total populasi,
distribusi populasi, karakteristik jenis kelamin, usia, suku bangsa, status perkawinan,
pendidikan, penghasilan dll.
1) Jumlah penduduk Indonesia sangat padat, persebaran tidak merata. Yankes
berkembang pesat hanya di kota – kota besar.
2) Angka kelahiran menurun----kesadaran penggunaan alat KB.
3) Usia kehamilan resti (<20 / >35 thn) mulai menurun berpendidikan, sehat, sosek
memadai.
4) Trend kehamilan usia dini pada remaja meningkat Hubungan seksual pra nikah
yang menyebabkan kehamilan aborsi.
5) Penurunan angka kematian ibu sangat lambat dan tidak merata antar daerah
perdarahan, sepsis, eklamsi, abortus terkomplikasi, partus lama dll.
6) Angka kematian bayi masih relatif tinggi kesehatan ibu selama hamil, kesehatan
janin selama dalam kandungan, asfiksia, BBLR, trauma, tetanus neonaturum dll.
7) Di kota besar sudah banyak RS yang mengalami klien maternitas resiko tinggi,
tetapi di kota kecil kekurangan tenaga dan fasilitas kesehatan.
TREND & ISSUE SOSIAL BUDAYA
• Budaya adalah sistem kompleks yang melibatkan
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, nilai,
kebiasaan, peran, sikap dan perilaku.
• Budaya diturunkan dari generasi ke generasi baik secara
formal maupun informal.
• Perubahan struktur keluarga orangtua tunggal, keluarga
campuran, keluarga tidak harmonis perlu dukungan
emosi dan pengajaran dari tenaga kesehatan.
TREND DAN ISSUE EKONOMI
• Perekonomian di landa krisis berkepanjangan, anggaran
pendidikan dan kesehatan sedikit biaya kehidupan terus
meningkat perempuan perlu bekerja.
Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi
 Masih tinggi kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang
paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa
adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15
persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
 Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
 Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal (kehamilan,
persalinan dan nifas) (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004)
 Faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-
ekonomi. Adanya penyebab komplikasi obstetrik atas perdarahan antepartum dan
perdarahan postpartum.
 Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh penyulit persalinan
sistem rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampui(faktor keuangan,
transportasi) (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
Penyakit Menular Seksual
• Penyakit menular seksual, atau PMS adalah
berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.
• Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24
tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta
kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore
telah menjadi resisten terhadap berbagai
antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti
herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan.
Anemia

Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh


kekurangan sel darah yang mengandung
hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh
organ tubuh. Dengan kondisi tersebut, penderita
biasanya akan merasa letih dan lelah, sehingga
tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal.
Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek
maupun panjang, dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat.

Pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung pada


penyebabnya. Anemia dapat diobati dengan
mengonsumsi suplemen secara rutin atau prosedur
pengobatan khusus.
Perawatan Ibu Hamil
Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan
wanita hamil dan keluarganya pada seluruh tahap
kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat
minggu pertama setelah bayi lahir.
Selama periode prenatal, perawat memberi
perawatan pada ibu hamil dan juga memberikan
pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan
keluarganya dalam menghadapi persalinan.
Upaya yang dilakukan perawat ini berpotensi
membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja
dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya,
tetapi juga kesehatan masyarakat
Trend dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas
Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitan
dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setelah
melahirkan. Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu
nifas diantaranya :
1. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada
saat hamil
2. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar ( perawatan payudara, pijat
oksitosin)
Trend dan isue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan

Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia


harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas
kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu. Tekhnologi dan
cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :
a) Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
 Alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan
Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di
badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari
penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
a) Water Birth, Lotus birh, supercrowning masase perineum, Hipnobirhing
 merupakan berbagai teknik persalinanyang dimungkinkan untuk
mengurangi rasa nyeri, untuk lotus birh adalah kondisi posnatal dimana
plasenta tidak dilkukan pemotongan sampai dengan terlepas sendirinya,
dan supercrowning adalah metode persalinan dengan pengaturan nafas
untuk meminimalkan resiko robekan pada perinium pada saat persalinan
normal
c. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
 Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat
USG yang berkemampuan menampilkan gambar 3
dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh
dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya (
DrJudi Januadi Endjun S.pog ).
 Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh
tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4
dimensi menjadi pelengkap bila di duga janin dalam
keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan
bawaannya seperti bibir sumbing, kelainan pada
jantung dan sebagainya. Secara lebih detail
kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada
janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena
teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan
ketepatan diagnosa.
D. JAMPERSAL
 Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan). Program Jaminan
Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Jampersal
diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan.
 Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
 Ibu hamil
 Ibu bersalin
 Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
 Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari
 Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
 Pemeriksaan kesehatan
 Pertolongan persalinan
 Pelayanan nifas
 Pelayanan KB pasca persalinan
 Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan
persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES,Jamkesmas, Jamkesda,
Jamsostek dan asuransi lainnya). Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal
meliputi:
1. pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali ditrimester I, 1
kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2. Persalinan normal,Pelayanan nifas normal.Pelayanan bayi baru lahir normal
3. Pemeriksaan kehamilan resiko tinggI, Pelayanan pasca keguguran
4. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
5. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
6. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
7. Penanganan rujukan pasca keguguran
8. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
9. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensi
10.Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
11.Pelayanan KB pasca persalinan
12.Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, dengan menunjukkan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya
Pil KB Terbaru
Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon
yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon
dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis
yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan
antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik,
androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil
KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi
gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri
haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan
tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
Robot akan digunakan untuk mengobati
orang sakit

Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian


global untuk memberikan pendapat ahli, beberapa
dokter yang akan berani untuk diabaikan.

Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang


tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang
robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan
“high-touch” dukungan emosional.

Ahli bedah akan selalu berada pada premium,


bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan
semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi
yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi
bagian rutin setiap pusat spesialis rutin.
MENEJEMEN KASUS PADA KESEHATAN
REPRODUKSI
Konsep

• Defenisi Manejemen kasus adalah sebuah proses untuk


merencanakan, mencari, advokasi dan memonitor
layanan dari organisasi perawatan kesehatan/pelayanan
lain.
• Manajemen kasus dapat terjadi dalam satu organisasi
besar atau dalam program komunitas yang
mengkoordinasikan layanan.
Model Menejemen Kasus
1) Expande broker model
Model ini termasuk dalam manajemen kasus tradisional dan merupakan model umum dimana
petugas yang bekerja pada model ini bertindak sebagai broker yaitu yang menghubungkan
klien dengan agensi atau pelayanan lain didalam komunitas untuk mendapatkan kebutuhan-
kebutuhan klien yang spesifik
2) Rehabilitation model
Model ini lebih banyak membantu klien untuk mencapai sukses pada lingku ngan yang
dipilihnya dengan memperlihatkan program komprehensif untuk perbaikan, dimana pada
klien dilakukan penilaian fungsional sebagai dasar untuk melakukan rencana rehabilitasi.
3) Personal strengths model
Model ini mempunyai dua dasar yaitu yang pertama untuk menjadi orang sukses maka
seseorang harus menggunakan, mengembang kan dan menjalankan potensi diri serta
mempunyai sumber untuk menjalankannya
4) Full support model
Model ini mempunyai fungsi tambahan yaitu untuk menyediakan secara langsung sebagian
atau seluruh jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh klien
Dasar-dasar pelayanan manajemen kasus

1) Kontinuitas : klien mendapatkan pelayanan yang


komprehensif dalam periode waktu yang ditetapkan
2) Aksesibilitas : klien dapat menggunakan pelayanan
kapan saja dibutuhkannya
3) Akuntabilitas : petugas bertanggung jawab terhadap
pelayanan yang diberikan kepada klien
4) Efisiensi : pelayanan diberikan secara tepat dan
ekonomis
Tahap-tahap manajemen kasus

1) Penilaian (Assesment)
2) Perencanaan (Planning)
3) Pelaksanaan (Implementation)
4) Pendampingan
5) Pengakhiran (Termination)
Klasifikasi Kasus Sistem Reproduksi Anatomi dan Fisiologi
Sistem Reproduksi
1) Kelainan anatomi laki-laki 
2) Kelainan anatomi perempuan
3) Kelaianan fisiologi laki-laki
4) Kelainan fisiologi perempuan
5) Perubahan anatomi organ sistem reproduksi pada lansia
 Perubahan fisiologi sistem reproduksi pada lansia Penuaan : Andropause, 
 Masalah-masalah reproduksi terkait dengan penuaan
 Kesehatan seksualitas dan reproduksi: orientasi seksual, penyimpangan
seksual, infertil, alergi KB, Alergi sperma
Family centered maternity care (FCMC)
• Pengertian Family centered maternity care (FCMC) atau keperawatan
maternitas yang berfokus pada keluarga didefinisikan sebagai melahirkan
secara aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas sambil
menggali, memfokuskan dan mengadaptasikan terhadap kebutuhan klien,
bayi dan keluarga.
• Fcmc yaitu pemberian pelayanan perinatal yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan fisik dan psikososial pada wanita, bayi dan keluarga sebagai
individu yang unik dan melihat setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan
dan keinginan khusus yang dapat dipenuhi melalui proses keperawatan.
Lanjutan....
• Berpusat pada keluarga juga diarahkan pada pemenuhan kebutuhan ibu
pada masa prenatal, intra dan postnatal dengan melibatkan suami dan
keluarga dalam intervensi keperawatan.
• FCMC bukan berarti keluarga dibiarkan merawat bayi mereka sendiri saat di
rumah sakit tetapi perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan
perawatan Ibu dan bayinya, memberikan dukungan emosional, sebagai
pemberian pembelajaran pada keluarga baru
Bentuk pelayanan
1) Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua
2) Mengikutsertakan keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan dan
nifas
3) Mengikutsertakan keluarga dalam operasi d. mengatur kamar bersalin
seperti suasana rumah
4) Menetapkan peraturan yang fleksibel
5) Menjalankan sistem kunjungan tidak ketat
6) Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua
7) Menjalankan rooming-in (ruang rawat gabung untuk ibu hamil) i.
mengikutsertakan anak-anak dalam proses perawatan
8) Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU
9) Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti follow-up.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai