Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

PROSES KEPERAWATAN DAN BERFIKIR KRITIS

OLEH

KELOMPOK 2
I Gede Made Arya Riski Aditya Putra

2221027222

KELAS : ALIH JENJANG


SEMESTER : 1
PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG


2022
TUGAS
PERBANDINGAN PELAYANAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT DAN
PUSKESMAS ( CLINICAL REASONING DAN CLINICAL JUDGMENT)

JAWABAN :
Clinical reasoning atau dalam arti lain penalaran klinis untuk dapat menentukan
masalah keperawatan yang sangat beragam. Clinical reasoning (penalaran klinis) merupakan
sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh perawat senior dan perawat pemula dalam
mengaplikasikan berbagai teori dan kemampuan klinis pada skenario atau kasus pasien yang
dihadapi, untuk kemudian menentukan diagnosis yang tepat dan memberikan asuhan
keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien tersebut. Penalaran klinis didefinisikan sebagai
sebuah kemampuan pengambilan keputusan, pemecahan masalah, pemikirian kritis, dan
penilaian klinis (Hunter & Arthur, 2016). Penalaran klinis yang baik dapat membantu
meningkatkan performa pemberian asuhan keperawatan yang aman dan efektif (Harmon &
Thompson, 2015).

Clinical Judgment atau keputusan klinis adalah suatu proses yang meliputi diagnosis
klinis, penilaian dan keputusan tentang apa yang harus dilakukan (Ennis 1996). Proses
pengambilan keputusan dalam praktik klinik keperawatan dipahami sebagai serangkaian
keputusan yang dibuat oleh perawat dalam interaksinya dengan pasien mengenai jenis
pengamatan yang akan dilakukan dalam situasi yang di alami klien (pengkajian
keperawatan), perumusan diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan yang harus
diambil, tindakan keperawatan yang akan diambil serta evaluasi (Dianan Catarina. 2009, Jan
Florin. 2007, Mehee, 2014). Perlu difahami bahwa istilah keputusan klinis merupakan pilihan
dianatara alternatif yang ada sebagai upaya pemecahan masalah (Dowei, 1993).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pelayanan kesehatan
pada tingkatan tertentu pada fasilitas kesehatan terutama di bidang keperawatan. Di jelaskan
dalam tabel berikut :

ASPEK PERBEDAAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS


Definisi Institusi pelayanan Unit pelaksana teknis dinas
kesehatan yang kabupaten / kota yang
menyelenggarakan bertanggung jawab
pelayanan kesehatan menyelenggarakan
perorangan secara paripurna pembangunan kesehatan di
yang menyediakan suatu wilayah kerja.
pelayanan rawat inap, rawat (Kepmenkes RI no.
jalan dan gawat 128/MENKES/sk/ii/2004
darurat. ( UU No.4 tahun tentang Kebijakan Dasar
2009 tentang Rumah Sakit ) Pusat Kesehatan Masyarakat
)
Fungsi  Penyelenggaraan  Pusat penggerak
pelayanan pengobatan dan pembangunan berwawasan
pemulihan kesehatan kesehatan 
sesuai dengan standar menggerakkan dan
pelayanan rumah sakit ; memantau
 Pemeliharaan dan penyelenggaraan
peningkatan kesehatan pembangunan lintas sector
perorangan melalui termasuk oleh masyarakat
pelayanan kesehatan yang dan dunia usaha di wilayah
paripurna tingkat kedua kerjanya sehingga
dan ketiga sesuai berwawasan dan
kebutuhan medis; mendukung pembangunan
 Penyelenggaraan kesehatan, memantau dan
Pendidikan dan pelatihan melaporkan dampak
sumber daya manusia kesehatan dari
dalam rangka peningkatan penyelenggaraan setiap
kemampuan dalam program pembangunan di
pemberian pelayanan wilayah kerjanya,
kesehatan; mengutamakan
 Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan
penelitian dan dan pencegahan penyakit
pengembangan esrta tanpa mengabaikan
penapisan teknologi bidang penyembuhan penyakit dan
kesehatan dalam rangka pemulihan kesehatan
peningkatan pelayanan  Pusat pemberdayaan
kesehatan dengan masyarakat  Puskesmas
memperhatikan etika ilmu berupaya agar individu ,
pengetahuan bidang keluarga, dan masyarakat
kesehatan. termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan
melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan
kepentingan kesehatan
termasuk sumber
pembiayaannya serta ikut
menetapkan,
menyelenggarakan, dan
memantau program
kesehatan
 Pusat pelayanan kesehatan
Strata Pertama 
puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
tingkat pertama meliputi
pelayanana kesehatan
perorangan dengan tujuan
utama menyembuhkan
penyakit dan memulihkan
kesehatan perorangan.
Terdiri dari rawat jalan dan
rawat inap ( untuk
puskesmas tertentu).
Pelayanan kesehatan
masyarakat dengan tujuan
utamam memelihara dan
meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit.
Terdiri dari promosi
kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan
keluarga, KB, kesehatan
jiwa masyarakat, dll.
Ruang Lingkup  Kuratif  Promotif
 Rehabilitatif  Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif
Jenis – Jenis Pelayanan Pelayanan : Upaya kesehatan wajib
Kesehatan 1. Gawat Darurat Puskesmas :
2. Rawat Jalan 1. Promosi Kesehatan
3. Rawat Inap 2. Kesehatan
4. Bedah Lingkungan
5. Persalinan dan 3. Kesehatan Ibu Anak
Perinatologi dan keluarga
6. Intensif berencana
7. Radiologi 4. Perbaikan gizi
8. Laboratorium masyarakat
Patologi Klinik 5. Pencegahan dan
9. Rehabilitasi medik pemberantasan
10. Farmasi penyakit menular
11. Gizi 6. Pengobatan
12. Transfusi darah
13. Keluarga Miskin
14. Rekam Medis
15. Penglelolaan limbah
16. Administrasi
Manajemen
17. Ambulans /
Pemulasaraan
Jenazah
18. Laundry
19. Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit
20. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
( Kepmenkes No :
129/Menkes/SK/II/2008
tentana standar pelayanan
minimal rumah sakit)
Sasaran Individu 1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok khusus
( ibu hamil, lansia,
bayi, dll)
4. Masyarakat
Tipe Pasien  Orang Sakit  Orang Sehat
 Orang Meninggal  Orang Sakit
 Orang Meninggal
Pengelola  Pemerintah  Dinas Kesehatan
 Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota
 Badan Hukum yang
bersifat nirlaba
Pembiayaan  Penerimaan RS  Pemerintah Pusat,
 Anggaran Provinsi, Kab./Kota
Pemerintah  Pendapatan
 Subsisdi Pemerintah Puskesmas
 Anggaran  Sumber lain ( Askes,
Pemerintah Daerah Jamsostek, JPSBK
 Subsisi Pemerintah ( masyarakat miskin
Daerah
Pencatatan dan Pelaporan  Menggunakan SIM  SIMPus :
RS berisi tentang :  SP2TP ( Kartu
 Data Identitas RS individu, rekam
 Data Ketenagaan kesehatan keluarga,
yang bekerja di RS buku register
 Data Rekapitulasi  Laporan bulanan,
kegiatan pelayanan tahunan dan KLB
 Data Kompilasi  Survey lapangan
Penyakit / morbiditas  Laporan lintas sector
pasien rawat inap  Laporan sarana
 Data kompilasi kesehatan swasta
penyakit / morbiditas
pasien rawat jalan

Dari data di atas dapat diambil kesimpulan terdapat perbedaan bahwa pengumpulan
data dan focus data yang di kumpulkan antara perawat RS dan Puskesmas dimana Perawat
RS lebih memfokuskan penilaian penalaran atau berfikir kritis dan mengambil keputusan
klinis lebih mencari dan mengusahakan penyelesaian masalah pada seorang pribadi dan
individu dan hanya sebatas lingkup keluarga inti dan orang terdekat terutama data dan
informasi tentang biopsikososio seorang pasien. Sedangkan pada perawat puskesmas, dalam
ruang lingkup dan cakupan yang sangat luas dimana sebuah puskesmas memiliki wilayah
kerja sebuah desa hingga beberapa desa binaan dituntut untuk memiliki kemampuan
penalaran klinis dan pengambilan keputusan yang mencakup lingkup luas dan menyelesaikan
masalah tidak hanya perindividu, namun dalam berbagai kelompol hingga golongan yang ada
di masyarakat, sehingga dituntut menyelesaikan sebuah masalah dan tidak mengakibatkan
timbul masalah pada individu, kelompok atau golongan lain. Perbedaan lainnya dimana
perawat RS memberikan pelayanan kesehatan pada pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
sehingga dimaksudkan seorang perawat dituntut untuk berfikir kritis dan mengambil
keputusan kritis yang lebih memfokuskan memprioritaskan tindakan untuk menyelamatkan
nyawa dan mengurangi morbiditas karena jenis pasien yang datang pada RS adalah pasien
yang tidak dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama. Pada perawat Puskesmas,
dituntut untuk dapat berfikir kritis dan mengambil keputusan kritis dimana pasien yang
datang lebih banyak dengan keluhan dan masalah kesehatan tahap awal sehingga lebih
banyak dituntuk fungsi perawat promotif dan preventif sehingga tingkat pengetahuan
masyarakat tentang masalah kesehatan meningkat dan diharapkan kedepannya masyarakat
dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai