PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota
dalam penyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja yang
berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat
dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu. Terdapat 3 fungsi
puskesmas yaitu pusat pernggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama dimana
dalam pelayanan kesehatan strata pertama puskesmas bertanggung jawab sebagai
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai
penyenggara pembangunan kesehatan, puskesmas mempunyai visi yaitu
Puskesmas Mijen dengan kualitas prima menjadi andalan kota Semarang
menuju terwujudnya Indonesia sehat sepeti halnya pada puskesmas Mijen. Dalam
pembangunan kesehatan puskesmas Mijen mempunyai 6 pokok program wajib
dan program penunjang.
Dalam menjalankan fungsi puskesmas, puskesmas Mijen mempunyai peran
yang sangat penting dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di
wilayahnya. Namun dalam menjalankan peran tersebut puskesmas Mijen
mempunyai kendala baik dalam segi ketenagaan, sarana-prasarana maupun
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang masih kurang. Oleh karena itu,
maka penting diadakannya praktik belajar lapangan oleh mahasiswa FK Unimus
untuk menganalisis penyebab masalah yang terjadi dan mencari pemecahan
masalahnya.
B. TUJUAN
B.1. Umum
1
Pada akhir kegiatan diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan pelaksanaan
upaya kesehatan di Puskesmas serta menganalisis dan melaporkan
kesesuaiannya dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah
ditetapkan.
B.2. Khusus
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen Puskesmas selama 2
minggu di Puskesmas Mijen diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan program puskesmas serta membantu pelaksanaan
pemeriksaan medik terhadap pasien di puskesmas.
b. Memahami Standar Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan kesehatan di
puskesmas.
c. Melakukan analisis kesesuaian antara kegiatan pelayanan kesehatan di
puskesmas dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan.
d. Membantu melaporkan kegiatan secara berkelompok.
C. MANFAAT
C.1. Puskesmas
Sebagai bahan masukan pada Puskesmas untuk memecahkan masalah
yang ditemukan.
C.2. Institusi pendidikan
Sebagai bahan kajian untuk bahan praktik kerja lapangan di tahun
berikutnya.
C.3 Mahasiswa
Mendapatkan pengalaman pelaksanaan praktik kedokteran klinis dan ilmu
tentang manajemen puskesmas
2
Hasil data kegiatan bulan Januari sampai Desember 2013. Kemudian
dilakukan identifikasi hal yang menjadi hambatan pelaksanaan kegiatan
berdasarkan hasil cakupan kegiatan yang tidak mencapai target SPM (Standart
Pelayanan Minimal).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PUSKESMAS
A.1. Kebijakan dasar puskesmas
A.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
3
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas merupakan unit pelayanan
teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.1,2
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan
menyeluruh yang meliputi pelayanan promotif (peningkatan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam
kandungan sampai tutup usia.2
A.1.2. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat Menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat. Kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui Pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.1
b. Perilaku Sehat.
4
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.
A.1.4. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah pendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.1
Mendukung tercapainya pembangunan Nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah Puskesmas untuk mewujudkan Indonesia Sehat.1
A.1.5. Fungsi Puskesmas
5
Puskesmas selalu berupaya agar baik perorangan, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan, pemberdayaan perorangan,
keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 1
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan seimbang.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayananyang bersifat
pribadi (private goods)dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan, sedangkan untuk puskesmas
tertentuditambah dengan rawat inap. 1
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
umum atau public goods dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
memberantas penyakit, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
serta berbagai program kesehartan masyarakat lainnya.1
6
A.2.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan
sistem kesehatan Nasional dan sistem kesehatan Kab/Kota dan sistem
Pemerintah daerah
1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
7
Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.1
5. Organisasi
a. Struktur Organisasi
1. Kepala Puskesmas
- Keuangan
8
- Unit Bidan di desa/Komunitas.
b. Kriteria Personalia
9
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan
kabupaten/lota. Dengan demikian secara teknis dan administrative,
Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan
kabupaten/kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan kabupaten/kota
bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada Puskesmas.
c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta. Puskesmas menjalin kerasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
tekni, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
d. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Puskesmas menjalin kerjasama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit
(Kbupaten/Kota), dan berbagai balai kesehatan masyarakat (Balai
Pengobatan Penyakit Paru Paru, Balai Kesehatan Indra Masyarakat),
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat brujukan, seperti Dinas kesehatan kabupaten/kota. Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas kesehatan kabupaten/kota.
e. Dengan Lintas Sektor
Tanggungjawab, Puskesmas sebagai unitpelaksanaan teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
10
dibebankan oleh Dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk hasil yang
optimal, penyelenggarakan pembangunan kesehatan tersebut harus
dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait, sedangkan
di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain
ditingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
f. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari
masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif
tersebut diwujudkan melalui pembentuk Badan Penyantun Puskesmas
(BPP), yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti : tokoh
masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta
dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra Puskesmas dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.1,3
11
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya kesehatan
pengembangan puskesmas yang telah ada yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Keluarga
c. Upaya Kesehatan Olahraga
d. Upaya Kesehaatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional
12
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggaldi wilayah kerjanya. Berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan puskesmas antara lain:
a. Mengerakkan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Memelihara setiap upaya kesehatanstrata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
13
f. Upaya Kesehatan Kerja : Pos UKK.
g. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat.
h. Upaya Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Batra.
i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan
Ibu Bersalin (Tabulin).
3. Azas Keterpaduan
Dibedakan menjadi:
a. Keterpaduan Lintas Program : Memadukan beberapa program
sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
b. Keterpaduan Lintas Sektor : Memadukan penyelenggaraan upaya
Puskesmas dengan sektor terkait di kecamatan.
4. Azas Rujukan
Azaz penyelenggaraan puskesmas yang keempat adalah rujukan
yang merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbale
balik, baik secara vertical dalam arti dari satu strata sarana pelayanan
kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, mampu secara
horizontal dalam arti antar strata saranan pelayanan kesehatan yang
sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan
- Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic
- Rujukan bahan pemeriksaan
- Rujukan ilmu pengetahuan
b. Rujuakan upaya kesehatan masyayarakat
- Rujukan sarana logistik
- Rujukan tenaga
14
- Rujukan operasional
B. MANAJEMEN PUSKESMAS
Menurut Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.1
C.1 Perencananan
Perencanaan adalah suatu penyusunan rencana tahunan puskesmas
untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana
tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan
upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan.1
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Jenis upaya ini meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
Menular serta Upaya pengobatan.3
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas
adalah sebagai berikut :1,3
a Menyusun usulan kegiatan
Dalam menyusun usulan kegiatan maka harus memperhatikan
kebijakan yang berlaku, baik nasional maupun daerah serta sesuai
15
dengan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi dalam
Puskesmas. Usulan tersebut disusun dalam bentuk matriks.
b Mengajukan usulan kegiatan
Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan
pembiayaan dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam pengajuan
usulan kegiatan harus dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin,
sarana dan prasarana serta operasional Puskesmas besertapembiayaan.
c Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan Puskesmas adalah menyusun
rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota (Plan of Action). Disusun dalam bentuk
matriks.
2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang sudah ada, atau upaya inovasi yang
dikembangkan sendiri. Langkah dalam perencanaan upaya kesehatan
pengembangan mencakup hal-hal sebagai berikut :1,3
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
1) Melalui survey mawas diri
Kegiatan Pengumpulan data untuk mengenali keadaan dan
masalah yang dihadapi serta potensi yang dimiliki untuk
mengatasi masalah tersebut. Tahapan Pelaksanaan:
1) Pengumpulan data primer
2) Pengolahan data
3) Penyajian data berupa masalah dan potensi
16
3) Menetapkan urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria
penilaian dilengkapi denganuraian tentang potensi yang
dimiliki
17
kesehatan kabupaten/kota atau penyandang dana lain dalam
bentuk matriks (Gantt Chart) yang dilengkapi dengan pemetaan
wilayah (maping).
C.2. Pelaksanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan
Puskesmas, baik rencanatahuan upaya kesehatan wajib maupun
rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan dalam mengatasi
maslah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Langkah-langkah
dalam pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :1,3
a. Pengorganisasian
Terdapat dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan
yaitu pengorganisasian dalam penentuan penanggungjawab dan
pelaksana untuk setiap kegiatan serta pengorganisasian dalam
penggalngan kerja sama tim secara lintassektoral.
b. Penyelenggaraan
Dalam langkah ini penanggungjawab dan pelaksana yang
telah ditentukan pada pengorganisasian ditugaskan untuk
menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai dengan rencana
Puskesmas.
c. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan secara berkala dan mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan telaah penyelenggaran kegiatan dan hasil yang
dicapai meliputi telaahan internal ( telaahan bulanan ) dan
telaahan eksternal ( telaahan triwulanan ).
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan
sesuai dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah
dan hambatan yang ditemukan dari telaahan bulanan dan
triwulanan.
d. Penilaian
Dilakukan pada akhir tahun anggaran dan mencakup hal-hal
sebagai berikut :
18
1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiaatn dan
hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan
standar pelayanan.
2) Menyusun saran peingkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang
ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
C.3. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses
memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan
perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Kegiatan
dalam pengawasan dan pertanggungjawaban mencakup :1
a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan menjadi pengawasan internal dan
pengawasan eksternal. Pengawasan internal dilakukan oleh atasan
secara langsung, sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh
masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi
pemerintah yang terkait.
b. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala Puskesmas harus
membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup
pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai
sumber daya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait
lainnya termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
19
A. KONDISI LINGKUNGAN
A.1. Data atau Peta Wilayah
Puskesmas Mijen terletak di wilayah Kelurahan Mijen tempatnya di
bagian barat Kota Semarang pada Jl. RM. Hadi Soebeno Kelurahan
Kedungpane No. 146-148 Semarang,berlokasi di Kecamatan Mijen.
a. Luas wilayah
Puskesmas Mijen memiliki sepuluh kelurahan binaan. Kesepuluh
kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 3.667.924 Ha dangan batas-
batas wilayah :
Utara : Kecamatan Ngaliyan
Selatan : Kecamatan Boja/Kabupaten Kendal
Barat : Kabupaten Kendal
Timur : Kecamatan Gunungpati
b. Wilayah Kerja Puskesmas
- Kelurahan Kedungpane
- Kelurahan Jatibarang
- Kelurahan Jatisari
- Kelurahan Mijen
- Kelurahan Pesantrenan
- Kelurahan Wonolopo
- Kelurahan Wonoplumbon
- Kelurahan Tambangan
- Kelurahan Cangkiran
- Kelurahan Ngadirgo
20
7-12 tahun 8227
13-18 tahun 8757
19-24 tahun 9492
25-55 tahun 14.969
56-79 tahun 7371
80 tahun 1621
Jumlah 57.887
c. Status Pendidikan
Status pendidikan penduduk kecamatan Mijen antara lain:
Tabel 3.2. Distribusi penduduk berdasarkan status pendidikan
Status Pendidikan Jumlah Penduduk
Belum sekolah 6721
Tidak tamat SD 3798
Tamat SD 15424
Tamat SLTP 10735
Tamat SLTA 11466
Tamat akademi 5107
Tamat perguruan tinggi 3253
Buta huruf 726
21
Tabel 3.3. Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Penduduk
Petani 11.632
Pengusaha 118
Pegrajin/ industri kecil 224
Buruh 8064
Pedagang 1002
Pengangkutan 227
PNS 864
ABRI 246
Pensiunan 411
Peternak 2260
Lain-lain 126
22
B.2. Ketenagaan dan Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi
Puskesmas Mijen dipimpin oleh seorang kepala puskesmas yang
mempunyai beberapa staf dalam membantu menjalankan program dan
pelayanan puskesmas. Bagan struktur organisasi Puskesmas Mijen.
23
B.3. Sumber Dana (Money)
Sumber dana puskesmas mijen pada tahun 2013 berasal dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara II (APBD II) sebesar Rp
639.732.129,00 dan telah terealisasikan sebesar Rp. 615.439.095,00; dana
lainnya berasal dari Biaya Operasional Kesehatan (BOK), retribusi
pendapatan, kerjasama dengan ASKES, namun data rinciannya tidak kami
dapatkan.
B.4. Sarana-Pelayanan (Material)
a. Sarana
Puskesmas Mijen memiliki beberapa sarana sebagai berikut :
1) Bangunan Fisik
a) Bangunan rawat inap yaitu :
Ruang UGD, satu untuk V K dan Nifas , 9 ruangan dengan 25 bed,
ruang jaga perawat, dapur, ruang laboratorium, dan musolla.
Ruangan rawat inap untuk saat ini hanya dibedakan menjadi ruang
perawatan untuk pasien laki-laki dan perempuan. Belum ada
ruangan khusus untuk rawat inap pasien anak-anak dan ruang isolasi
untuk merawat pasien yang menderita penyakit menular misalnya
TBC dan lain lain
b) Bangunan rawat jalan yaitu:
Ruang loket, ruang tata usaha, ruang kepala puskesmas, ruang
pelayanan KIA/ KB, ruang pengobatan gigi dan mulut, ruang balai
pengobatan umum, ruang farmasi, ruang pelayanan kesehatan
remaja. Namun saat ini sedang dalam tahap renovasi sehingga
kegiatan rawat jalan berlangsung di gedung rawat inap dan UGD.
c) Ruang rontgen
2) Peralatan Medis
- Alat Rontgen : 1 buah
- Alat ECG : 1 buah (rusak)
- Citoject : 2 buah
24
- Scaller ultra sonic : 2 buah
- Nebulaizer : 2 buah
- Pulverizer : 1 buah
- Spektro Photometer : 1 buah
- Haemocitometer : 1 buah
- HB meter : 1 buah
- Coulter : 1 buah
- Dental unit : 2 buah
3) Peralatan Non Medis
- Mobil Ambulance : 1 buah
- Mobil Puskesling : 1 buah
- Sepeda Motor : 7 buah (4 kurang baik)
- Tabung pemadam kebakaran: 5 buah
- Tabung O2 : 6 buah
- Mesin ketik : 7 buah (2 kurang baik)
- Mesin ketik elektrik : 1 buah
- Kursi roda : 2 buah (1 rusak)
- Komputer : 7 buah
- Genset : 1 buah
- Sofa tunggu : 14 buah
- Kursi rapat : 50 buah
- Note Book : 1 buah
- Mesin cuci : 1 buah
4) Obat-obatan
Obat-obatan cukup namun masih ada beberapa jenis obat yang tidak
tersedia atau sebagian masih kurang. Mengingat Puskesmas dengan
Rawat Inap sebaiknya jenis obat obat yang ada disesuaikan dengan
kebutuhan yang sering digunakan untuk pelayanan Rawat Inap.
5) Peralatan Laboratorium
- Peralatan untuk pemeriksaan darah dan urine sederhana dan
pemeriksaan serologi sederhana .
- Pemeriksaan kimia darah berkerjasama dengan pihak swasta
- Mikroskop 1 buah
- Hematologi sederhana .
b. Produk Pelayanan
1) Dalam gedung
- Pelayanan Pengobatan Umum Sederhana
- Pelayanan Bedah Sederhana
25
- Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, tumbuh kembang )
- Pelayanan KB suntik , susuk , spiral , pil
- Pelayanan Imunisasi Calon Pengantin
- Pelayanan Konsultasi Gizi
- Pelayanan Klinik Sanitasi
- Pelayanan Obat
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan pengobatan gigi
- Pelayanan KIR Sehat
- Pemeriksaan kesehatan Haji
- Puskesmas Santun Usila
- Rontgen
- IGD
2) Luar gedung
- Puskesling
- Posyandu
- Posyandu lansia
- Perkesmas
- Penyuluhan Kesehatan
- Promosi PHBS
- Kegiatan UKS
- Inspeksi Sanitasi
- Pemeriksaan Jentik
- Penyelidikan Epidemiologi
3) Rawat inap
- Persalinan normal
- Pelayanan Rawat Inap untuk dewasa/anak untuk penyakit-penyakit
yang dapat ditangani oleh dokter umum.
Untuk pemasaran telah dilakukan pendekatan dengan :
- Perusahaan Swasta disekitar Puskesmas
- Dokter / Bidan / Poliklinik Swasta
- Lintas Sektoral
26
- Kader dan Tokoh masyarakat
27
permanen kembang anak
30. SOP promosi ASI eksklusif
C. PROSES MANAJEMEN
1. Perencanaan Kegiatan (RTP)
Rencana tahunan puskesmas di puskesmas Mijen sudah dibuat satu kali
dalam setiap tahunnya.
2. Pelaksanaan
Lokakarya Mini di Puskesmas Mijen dilaksanakan per satu bulanan dan
tiga bulanan. Lokakarya Mini satu bulanan sudah dilakukan secara rutin,
namun bila ada kegiatan khusus maka pelaksanaannya dapat lebih dari satu
kali. Pelaksanaan lokakarya mini per-Januari 2014 telah dilakukan pada
tanggal 9 Januari 2014.
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Mijen :
1) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA KB)
a. Man (petugas program KIA KB):
i. Nama : Surti Prastyaning , Am.Keb
Profesi : Bidan pelaksana lanjutan
Tugas pokok : Pelayanan KIA
Tugas integrasi : laporan KIA
Tugas tambahan : Posyandu Balita / Lansia
Puskesling
ii. Nama : Sujilah, Am.Keb
Profesi : Bidan Pelaksana Lanjutan
Tugas pokok : Pelaksana Pelayanan KIA
Tugas integrasi : KB, koordinator kegiatan lansia
Tugas tambahan : Posyandu Balita / Lansia
iii. Nama : Handayani Am.Kep
Profesi : Perawat pelaksana lanjut
28
Tugas pokok : Pelayanan MTBS
Tugas integrasi : Koordinator perkesmas
Laporan perkesmas
Laporan MTBS, MTBM
Laporan ISPA
SIMPUS MTBS
Tugas tambahan : Posyandu balita/ lansia
b. Metode atau kegiatannya meliputi:
1. Kesehatan Maternal dan Neonatal
- Pelayanan Kesehatan bagi bumil sesuai standart untuk
kunjungan lengkap
- Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk
pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan
sesuai standar
- Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standar
(KN)
- Kunjungan ibu nifas
- IVA
- Penyuluhan ibu hamil, penyuluhan ASI esklusif
2. Pelayanan KB
- Suntik KB
- Pemasangan IUD
- Pelayanan komplikasi KB
3. Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah
- Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang
balita (untuk kontak pertama)
- Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak
pra sekolah / apras (untuk kontak pertama)
- MTBS
29
4. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
- Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/MI
- Kegiatan penjaringan kesehatan di SLTP/MTS
- Kegiatan penjaringan kesehatan di SMU/MA
- Pembinaan UKS / UKGS di SD / MI
- Pembinaan UKS / UKGS di SLTP / MTS
- Pembinaan UKS / UKGS di SMU / MA
- Pelatihan dokter kecil
- Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di Puskesmas
c. Money:
Dana berasal dari dana APBD
d. Material:
Timbangan, stetoscope, stetoscope leanec, pita pengukur, tensimeter,
spuit, obat KB, penlight, buku kontrol.
e. Marketing:
- Penyuluhan terhadap ibu hamil maupun ibu dengan balita di luar
gedung (posyandu)
- Penyuluhan terhadap ibu dengan balita, ibu hamil maupun pasangan
usia subur yang datang untuk mendapat pelayanan di dalam gedung.
f. Proses:
Pasien yang datang di anamnesis, diberikan inform consent lalu
diperiksa fisik dan dilakukan tindakan bila perlu, pasien di edukasi, dicatat
pelayanan yang telah didapatkan dalam rekam medis dan buku kontrol, lalu
data disimpus, selanjutnya data dibuat dalam laporan bulanan. Apabila
keluhan pasien tidak dapat ditangani maka pasien diberikan rujukan
internal atau rujukan ke sarana kesehatan yang lebih tinggi.
30
g. Outputnya meliputi:
1. Kesehatan Ibu dan KB
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Jumlah deteksi dini bumil risiko tinggi oleh 91 60
tenaga kesehatan
2 Jumlah kunjungan K4 65 93
3 Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan 6,5 93
4 Jumlah bumil, bulin dan bufas risiko tinggi/ 79,7 100
komplikasi yang dirujuk
5 Jumlah akseptor KB yang dilayani 50 100
2. Kesehatan anak
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Jumlah kunjungan neonatus 100 90
Jumlah kunjungan bayi 24 90
2 Jumlah bayi berat lahir rendah 100 100
yang dirujuk
3 Jumlah kematian bayi yang 100 100
ditemukan dan diotopsi verbal
4 Jumlah SD/ MI yang 100 75
memenuhi syarat kesehatan
5 Jumlah kunjungan bayi 24 90
6 Jumlah bayi risiko tinggi yang 1,2 100
dirujuk
7 Jumlah siswa SD yang dijaring 98,3 100
3. Kesehatan remaja
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Jumlah siswa SLTP/ MTS kelas 1 yang 100 75
diperiksa
2 Jumlah siswa SMA/ SMK/MA kelas 1 100 75
31
yang di periksa
3 Jumlah remaja yang mendapat tablet Fe 8,5 100
4 Jumlah remaja yang mendapatkan 41,6 100
penyuluhan realisasi.
32
- Penemuan kasus diare di Puskesmas
- Penanganan kasus dan balita dengan diare
- Pelaksanaan pojok oralit
b)ISPA
- Penemuan kasus pneumonia di Puskesmas
- Penanganan kasus dan balita dengan pneumonia
c) Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
- Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi (PE) semua kasus
DBD
- Pelaksanaan fogging sesuai standar (SOP)
- Pelaporan PE DBD
d)TB paru
- Pengambilan dan fiksasi sputum tersangka penderita TB
paru
- Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA
Positif
- Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA
Negatif
c. Money :
Dana berasal dari dana APBD
d. Material :
Jarum, oralit, pot sputum, alat transportasi (sepeda motor)
e. Marketing :
- Penyuluhan terhadap berbagai macam penyakit menular
- Penyuluhan terhadap pencegahan penyakit menular, dan
penatalaksanaanya
- Penyuluhan mengenai kesadaran penderita untuk patuh dalam
penatalaksanaan penyakit menular
f. Proses :
Pasien yang datang dianamnesis yang mengarah pada gejala penyakit
menular, dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan pemeriksaan
penunjang untuk mengetahui pasien tersebut penderita atau bukan.
Kemudiam diberi obat penanganan, dan diedukasi untuk kontrol supaya
mengetahui hasil pemeriksaan penunjangnya. Jika terbukti sebagai
33
penderita, diberikan edukasi untuk mencegah penularan dengan diberi
alat khusus misalnya masker dan untuk pengobatan yang rutin.
2) Pengamatan epidemiologi
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Grafik mingguan penyakit potensi 100 100
wabah
2 Tindak lanjut penanggulangan KLB 100 100
3 Pemantauan wilayah setempat 100 100
4 Penemuan kasus AFP 100 100
5 Kelengkapan laporan mingguan/ W- 100 100
2 realisasi
6 Kelengkapan laporan bulanan/ C-1 100 100
8 Ketepatan laporan mingguan/ W-2 100 100
9 Ketepatan laporan bulanan/ C-1 100 100
34
3) Pemberantasan penyakit
No Jenis Kegiatan Realisasi Target
1. Angka kesembuhan penderita TB BTA + 88 85
2. Pengambilan & fiksasi sputum tersangka 25 100
penderita TB paru
3. Penemuan kasus BTA + pada penderita 68,5 80
TB baru
4. Penderita TB paru yang diobati dengan 54,8 100
strategi DOTS
5. Penderita TB baru BTA positif yang 94,1 100
konvensi
6. Tingkat kelangsungan pengobatan Tb 100 100
paru
7. Tingkat kepatuhan provider terhadap SOP 100 100
pelayanan TB paru
8. Kasus IMS yang diobati 100 100
9. Tersangka kasus HIV atau AIDS yang 0 0
ditemukan
10. Kasus IMS yang ditangani sesuai standar 100 100
11. Balita dengan diare yang di tangani 100 100
12. Tingkat kepatuhan provider terhadap SOP 100 100
pelayanan diare
13. Berfungsinya pojok oralit 100 100
14. Balita dengan pneumonia yang 95 100
ditemukan/ yang ditangani
15. Tingkat kepatuhan provider terhadap SOP 95 100
pelayanan ISPA
16. Pelaksanaan PE semua kasus DBD 100 100
17. Ketepatan laporan PE DBD (<24 jam) 100 100
35
Profesi : Perawat
Jabatan : Perawat Penyelia
Tugas Pokok : Pelayanan Pustu Jatibarang
Tugas Integrasi : Pelaksana Promosi Kesehatan
Tugas Tambahan : Posyandu Balita/Lansia
b. Money:
Dana berasal dari APBD
c. Material:
Pamflet, poster, flipchart
d. Metode atau kegiatannya berupa:
1. Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
pengkajian hingga intervensi PHBS pihak puskesmas pada :
a) Rumah Tangga
b) Institusi Pendidikan
c) Sarana Pelayanan Kesehatan
d) Tempat Umum
2. Kampanye Pemberdayaan Masyarakat
a) Kunjungan ke Posyandu 10x per tahun
b) Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga
c) Pembinaan Battra
d) Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
e) Pembinaan desa/kelurahan siaga
e. Marketing:
Dengan penyuluhan didalam maupun diluar gedung.
f. Proses:
Menentukan rencana kegiatan, kemudian menentukan sasaran
promosi kesehatan, melakukan kerjasama lintas program yang sesuai
dengan target promkes, mempersiapkan kebutuhan promkes,
melakukan promosi kesehatan, melakukan pengecekan pemahaman
tentang materi yang disampaikan, pelaporan kegiatan, evaluasi hasil
kegiatan.
g. Output kegiatannya sebagai berikut:
1) Kampanye PHBS
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Jumlah institusi pendidikan 82 100
36
2 Jumlah sasaran pelayanan kesehatan 44 20
3 Jumlah tempat-tempat umum (tempat 63 30
ibadah, dan lain-lain)
4 Intervensi PHBS yang dilakukan 22 100
puskesmas pada rumah tangga
5 Institusi pendidikan (sekolah, 100 100
madrasah)
6 Sarana pelayanan kesehatan (RS, BP, 89 100
Klinik 24 jam, BP gigi, dll)
7 Jumlah tempat-tempat umum (tempat 92 100
ibadah, warung, Ponpes, dll)
37
a. Man atau penanggung jawab :
Nama : Yuli Kurniasih Purwanti, SKM
Profesi : Sanitarian
Jabatan : Sanitarian Pelaksana Lanjutan
Tugas Pokok : Penanggung Jawab Sanitasi
Tugas Integrasi :
i. Koordinator Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
ii. Pembuku
Tugas Tambahan:
i. Posyandu Balita/Lansia
ii. Bendahara Jamkesmas
iii. Bendahara Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK)
iv. Wakil Manager ISO 9001:2008
b. Money:
Dana berasal dari APBD dan BOK
c. Material:
Senter, wadah, sampel air maupun makanan.
d. Metode atau kegiatannya meliputi:
- Pengamatan, pengawasan dan pengendalian kualitas air bersih.
- Pengamatan, pengawasan dan pengendalian Tempat-Tempat Umum
(TTU) / Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPMM).
- Pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan pemukiman.
- Pemberdayaan masyarakat.
e. Marketing:
Dengan penyuluhan terhadap warga dan di tempat-tempat umum.
f. Proses:
Menentukan rencana kegiatan, kemudian menentukan sasaran, lalu
mendatangi tempat yang diperiksa kesehatan lingkungannya,
pengamatan, pengambilan sampel air/ minuman, sampel kemudian
dikirim ke laboratorium, setelah hasilnya keluar lalu di evaluasi,
kemudian petugas melakukan penyuluhan terhadap keluarga sasaran.
g. Outputnya:
1) Pengawasan dan pengendalian kualitas air
38
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 Jumlah sampel air bersih yang 89 100
diambil dan diperiksa
2 Jumlah sampel air bersih yang 89 100
tidak memenuhi syarat dan
dilakukan intervensi
39
intervensi
5) Upaya Pengobatan
a. Man :
Penanggungjawab pelayanan pengobatan :
Nama : dr. Aprilia Mahatmanti
Profesi : Dokter umum
Jabatan : Dokter pertama
Tugas pokok :Penanggung Jawab Pelayanan
Pengobatan
Tugas integrasi : Penanggung jawab IVA
Tugas tambahan : Posyandu Lansia, Sekertariat ISO 9001
: 2008
b. Metode Kegiatannya meliputi:
1) Anamnesis
2) Pemeriksaaan fisik
3) Tindakan pengobatan
4) Pelayanan bedah minor
5) Pelayanan farmasi
6) Rujukan
c. Money :Dana berasal dari dana
APBD
d. Material :Tensi, stetoscope,
termometer, senter, timbangan, alat suntik, bed tidur
e. Proses :
Pasien datang dianamnesis , dilakukan pemeriksaan tanda vital,
pemeriksaan fisik, tindakan medis, pemberian resep obat.
f. Outputnya :
No Jenis Kegiatan Realisasi Target
40
4 Jumlah kasus GD yang dirujuk ke RS 100 100
5 Penulisan resep yang rasional 100 100
6 Kelengkapan peralatan medis sesuai 100 100
standart
7 Penataan obat di ruang obat puskesmas 100 100
8 Penyimpanan/ penataan obat 100 100
9 Pengemasan dan pelabelar obat 100 100
10 Meracik obat 100 100
11 Penyerahan obat 100 100
41
e. Marketin
g :Penyuluhan mengenai gizi seimbang
f. Proses :
- Pasien yang datang merupakan pasien rujukan dari BP umum
atau MTBS
- Dilakukan anamnesis
- Dilakukan konseling gizi
- Diberi edukasi untuk datang kembali untuk melihan apakah
program sudah berhasil atau belum.
g. Outputnya:
No Jenis kegiatan Realisasi Target
42
eksklusif
18 Jumlah bumil KEK yang ditangani 1,99 30
19 Jumlah bumil yang diperiksa Hb 19,5 80
43
c. Money
Dana berasal dari dana APBD
d. Material
Peralatan darah rutin, mikroskop, bilik leukosit, reagen,
spuit,pemeriksaan sputum, torniquet
e. Marketing
- Penyuluhan tentang pemeriksaan darah rutin
- Penyuluhan tentang pemeriksaan dahak
f. Proses
- Pasien yang datang ke laborat merupakan pasien rujukan dari
BP umum dan dari rawat inap
- Dilakukan pengambilan sampel
- Edukasi pengambilan sampel dan kembali ke dokter untuk
pembacaan hasil
g. Outputnya:
1) Administrasi pelayanan
No Jenis pelayanan Realisasi (%) Target (%)
1 Adanya SOP laboratorium 100 3
setiap kegiatan pelayanan
2 Tersedia & terisi buku 100 2
register lab
3 Tersedia & terisi blanko 100 3
hasil pemeriksaan
4 Tersedia & terisi blanko 100 3
rujukan internal dan
eksternal
5 Tersedia & terisi buku stok 100 3
reagen
44
2. Pelayanan pemeriksaan
No Jenis kegiatan Realisasi (%) Target (%)
1 Jumlah permintaan 100 3
pemeriksaan lab
2 Jumlah yang diperiksa 100 3
3 Jumlah yang dirujuk 100 3
3. Penunjang
No Jenis kegiatan Realisasi (%) Target (%)
1 Reagen yang siap pakai 100 3
2 Alat pelindung diri 100 2
3 Sarana pemeriksaan 100 3
4 Sarana pengelolaan limbah sendiri 100 2
45
- Pembinaan ke desa UKGMD
- Pelayanan UKGM
c. Money
Dana berasal dari dana APBD
d. Material
Citoject, Dental unit, tensimeter, dental pinset dan scaller ultra sonic.
e. Proses
Pasien yang datang di panggil sesuai nomor urut, lalu
dilakukan anamnesis. Apabila pasien meminta pencabutan gigi maka
diperiksa tekanan darahnya dan pasien harus memenuhi syarat salah
satunya dalam keadaan sehat dan pada saat bersamaan tidak memiliki
tekanan darah tinggi. Setelah itu dilakukan tindakan dan terakhir
pasien di edukasi, dicatat pelayanan yang telah didapatkan dalam
rekam medis dan buku kontrol, lalu data disimpus, selanjutnya data
dibuat dalam laporan bulanan.
f. Output
Output kegiatan kesehatan gig dan mulut :
No Jenis kegiatan Realisasi Target
1 UKGMD (Usaha Kesehatan
Gigi Masyarakat Desa)
a. Pelatihan UKGMD 33,3 100
b. Pembinaan UKGMD 100 100
2 UKGS (tahap II) di SD/ MI 100 100
3 UKGS (tahap III) di SD/ MI 100 100
4 Sekolah SD/ MI 100 100
46
Tugas pokok : Pelayanan di Pustu Wonolopo
Tugas integrasi : RR KIA, MTBS, MTBM, laporan pustu dan
koordinator lansia
Tugas tambahan : Posyandu Balita/ Lansia
b. Metode
Kegiatannya meliputi:
- Posyandu lansia
- Senam lansia
- Pelayanan santun lansia
c. Money :
Dana berasal dari dana APBD
d. Material :
Stetoscope, tensi, termometer, senter, jarum, bed tidur, pegangan di
dinding-dinding, lantai dasar jalanan dari bebatuan
e. Marketing :
- Penyuluhan tentang penyakit diabetes militus
- Penyuluhan tentang penyakit hipertensi
f. Proses
- Pelayanan didahulukan dimana pemanggilan pasien lansia
didahulukan
- Dilakukan anamnesis
- Dilakukan pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik
- Tindakan medis yang diperlukan
- Pemberian resep obat
g. Outputnya:
No Jenis kegiatan Realisasi (%) Target (%)
1 Jumlah pra lansia yang diperiksa 53 35
2 Jumlah lansia yang diperiksa 22 65
47
3 Jumlah pra lansia & lansia yang 34 15
dirujuk
4 Jumlah posyandu lansia yang 100 90
dibina & dikunjungi (min 8 kl/th)
4) Rawat Inap
a. Man :
Penanggungjawab :
Nama : dr Ary Putra
Profesi : dokter pertama
Tugas pokok : penanggungjawab pasien rawat inap
Tugas integrasi : tim P3K
Tugas tambahan : posyandu lansia, puskesling
b. Metode
Kegiatannya meliputi:
- Pelayanan bedah minor
- Pelayanan bersalin
- Pelayanan gawat darurat
c. Money
Dana berasal dari dana APBD.
d. Material
Tabung O2, kursi roda, bed,
e. Proses
- Pasien yang datang juga merupakan pasien rujukan dari BP
umum dan berasal dari pasien UGD.
- Setiap hari dilakukan visit dari dokter jaga UGD pada pukul 8
pagi.
- Dilakukan pemeriksaan vital sign untuk mengecek kondisi
pasien.
48
f. Outputnya :
No Jenis kegiatan Realisasi (%) Target (%)
1 BOR = Kesesuaian jumlah 100 100
pasien dengan tempat tidur
2 LOS = Jumlah hari rawat 100 100
3 TOI 100 100
D. DAMPAK (IMPACT)
D.1. Data Kelahiran
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Mijen tahun 2013
terdapat 676 angka kelahiran.
D.2. Data Kesakitan
Berdasarkan data yang diperoleh dari data kesakitan Puskesmas Mijen
tahun 2013 terdapat angka kesakitan sebanyak 24.825.
D.3. Data Kematian
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Mijen tahun 2013
terdapat 253 angka kematian.
49
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan kinerja Puskesmas Mijen tahun 2013 didapatkan hasil
sebagai berikut :
B. Upaya Pengobatan
Pada upaya pengobatan semua kegiatan sudah mencapai target.
50
C. Upaya KIA & KB
Pada upaya Kesehatan ibu dan KB kegiatan yang belum mencapai target antara
lain :
51
diambil dan diperiksa
2. Jumlah sampel air bersih yang tidak 89 100
memenuhi syarat dan dilakukan
intervensi
52
tersangka penderita TB paru
6. Penemuan kasus BTA + pada 68,5 80
penderita TB baru
7. Penderita TB paru yang diobati 54,8 100
dengan strategi DOTS
8. Penderita TB baru BTA positif 94,1 100
yang konvensi
9. Balita dengan pneumonia yang 95 100
ditemukan/ yang ditangani
10. Tingkat kepatuhan provider 95 100
terhadap SOP pelayanan ISPA
53
Hambatan kegiatan upaya perbaikan gizi antara lain karena kurangnya
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan pasien sadar akan kebutuhan gizinya
sehingga meskipun sudah diberi edukasi tetapi anjuran yang diberikan tidak
dilaksanakan.
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan pada upaya promosi kesehatan kegiatan
yang belum memenuhi target adalah intervensi PHBS pada rumah tangga.
2. Hambatan-hambatan pada upaya promosi kesehatan diantaranya adalah
belum ada tenaga S1 penyuluh kesehatan dan belum terjadwal dengan
baik kegiatan-kegiatannya.
3. Pada upaya pengobatan semua kegiatan telah memenuhi target.
4. Pada upaya KIA & KB yang belum memenuhi target adalah jumlah
persalinan oleh tenaga kesehatan, jumlah akseptor KB yang dilayani,
54
jumlah kunjungan bayi, jumlah bayi risiko tinggi yang dirujuk, jumlah
remaja yang mendapat Fe, dan jumlah remaja yang mendapatkan
penyuluhan.
5. Hambatan-hambatan pada upaya KIA & KB adalah lebih banyak warga
memilih ke bidan-bidan praktek swasta, dan penyuluhan remaja sulit
dilaksakan karena mayoritas remaja sudah bekerja.
6. Pada upaya kesehatan lingkungan mayoritas kegiatan sudah tercapai.
7. Pada upaya P2M kegiatan yang belum tercapai pengambilan & fiksasi
sputum tersangka penderita Tb paru.
8. Hambatan pada upaya P2m adalah pada pengambilan sputum kualitasnya
kurang baik.
9. Pada upaya perbaikan gizi kegiatan yang belum tercapai adalah jumlah
bumil yang diperiksa Hb, dan jumlah KEK yang ditangani.
10. Hambatan pada upaya perbaikan gizi karena kurang pemahaman,
kesadaran, dan kepatuhan pasien terhadap gizi.
B. SARAN
1. Meningkatkan program promosi kesehatan dengan mengadakan jadwal
yang teratur kepada masyarakat Puskesmas Mijen baik didalam gedung
maupun diluar gedung Puskesmas.
2. Memaksimalkan pelayanan kesehatan di dalam Puskesmas sesuai Standart
Pelayanan Minimal (SPM).
3. Mempertahankan program, kinerja, kerjasama, serta pelayanan yang sudah
dicapai dengan baik.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
Lampiran Foto Kegiatan
57
Kegiatan Penyuluhan Kader Posyandu
58
Kegiatan KIA
59
60