Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL ANALISIS SURVEY KEBUTUHAN

MASYARAKAT PADA PELAYANAN KESEHATAN DI


PUSKESMAS KARANG MULIA KABUPATEN NABIRE

TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kegiatan sehari-
hari.Untuk mewujudkan sehat tidaklah mudah banyak factor-faktor yang
mempengaruhinya.Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan dan
kesadaran diri merupakanhal yang patut diperhatikan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan kesehatan di Indonesia. Hal ini membutuhkan keikutsertaan dalam
mengambil peran pada proses pembangunan kesehatan. Masyarakat yang sadar dan peduli
terhadap kesehatan,tempat pelayanan kesehatan yang memadahi dan merata serta biaya yang
terjangkau merupakan contoh pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat.
Dari angka AKI/AKB ,angka kesakitan baik karena pennyakit menular maupun
penyakit tidak menular, masalah gizi yang masih tinggi merupakan cermin untuk perlunya
penataan, pemikiran yang baik dari segi kebijakan maupun kesadaran masyarakat.
Puskesmas sebagai unit pelayanan fungsional pemerintah kabupaten yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayahnya pada saat ini dituntut untuk tidak
hanya berperan sebagai unit pelayanan fungsional tetapi harus pula mengedepankan kualitas
sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengubah citra puskesmas kearah
yang lebih positif dimana Puskesmas bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, untuk itu komitmen yang tinggi dari segenap unsure yang terkait menjadi
sangat penting.
Berdasarkan pemikiran tersebut yang dilandasi oleh keinginan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat kususnya diwilayah kerja Puskesmas
Blimbing Gudo maka diperlukan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas dari hasil survey kebutuhan masyarakat dapat diberikan sebagai bahan
menyusun perencanaan interfensi guna meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas.
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
1.2.1 Batasan Masalah
Penelitian dilakukan pada kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Karang Mulia.
1.2.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas Karang Mulia.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan serta harapan masyarakat terhadap Mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas Karang Mulia.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden Puskesmas Karang Mulia
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan dipuskesmas Karang Mulia
c. Sebagai bahan masukan untuk perbaikan mutu pelayanan
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Bagi profesi sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan masyarakat.
1.4.2 Bagi Pelayan Kesehatan
Sebagai bahan kajian dalam upaya meningkatkan pelayan kesehatan masyarakat
1.4.3 Bagi Responden
Menambah pengetahuan tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Konsep dasar Puskesmas
a. Pengertian
Menurut Mentri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas adalah
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingklat pertama dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
diwilayah kesehatan masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembengunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam
mendukung terwujudnya kecamatan sehan.
b. Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pengembangan kesehatan berwawasan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau pembangunan
lintas sector termasuk oleh masyarakat diwilayah kerjanya dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan dari setiap program kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan msyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat
keluaga dan masyarakat termasuk dunia usah memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri untuk hidup sehat
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluaga dan masyarakat diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi situasi kususnya sosial budaya masyarakat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan tingkat
pertama secata menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi :
a) Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit
dan pemuliahan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan tertentu
ditambah dengan rawat inap.
b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
public (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikangizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta sebagai program kesehatan masyarakat lainnya.
c. Upaya – Upaya Kesehatan masyarakat meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial yaitu,
1) Pelayanan promosi kesehatan
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4) Pelayanan Gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
d. Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan
1) Kesehatan Gigi Mulut
2) Kesehatan Jiwa
3) Kesehatan Seklah
4) Kesehatan Usia Lanjut
5) Pengobatan tradisional
6) Perrawatan Kesehatan Masyarakat
7) Kesehatan Keluarga
e. Upaya Kesehatan Perorangan, meliputi :
1) Reawat jalan
2) Pelayanan gawat garurat
3) Pelayanan 1 hari
4) Home care
5) Rawat inap
f. Untuk Melaksanakan Upaya Kesehatan Puskesmas Harus melaksanakan
1) Menejemen Puskesmas
2) Pelayanan Kefarmasian
3) Pelayanan Kesehatan masyarakat
4) Pelayanan l;aboratorium
2.1.2 Teori Kebutuhan
Menurut Maslow (1998) dalam (Stoner et al, 1996), menatakan bahwa setiap
manusia mempunyai kebutuhan yan permunculanya sangat tergantung dari
kepentingan individu. Kebutuhan yang harus dipenuhi merupakan factor
pendorong (motif) yang menyebabkan seseorang beraktifitas. Manusia tidak
hanya bereaksi terhadap satu motif yang ada dalam dirinya saat yang sama.
Kebutuhan itu terjadi secara bertahap (hirarkis), mulai dari kebutuhan yang
paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis. Bila kebutuhan itu sudah terpenuhi baru
seseorang akan mencari kebutuhan pada hirarki yang lebih tinggi yaitu kebutuhan
akan kasih saying, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan yang paling tinggi
yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Teori ini dikenal dengan five hierarchy of
need dari Maslow. Tetapi teori maslow ini mempunyai kelemahan yaitu tidak
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, karenan memandang orang bergerak
secara tetap menapaki hierarki kebutuhanya, sedangkan manusia tidak harus
memenuhi kebutuhan pada hierarki yang lebih rendah, baru memikirkan yang
lebih tinggi.
2.1.3 Konsep Kebtuhan terhadap Pelayanan Kesehatan
Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan terdiri dari kebutuhan yang
dirasakan oleh konsumen dan kebutuhan yang diukur menurut pendapat provider.
Kebutuhan yang disarankan oleh konsumen dipengaruhi oleh factor sosio-
demografi yang meliputi umur, jenis kelamin, suku bangsa, status perkawinan,
jumlah keluarga, status social ekonomi (pendidikan, pekerjaan, dan pengahasilan)
dan factor pesikologis yang meliputi persepsi sakit, gejala sakit, kepercayaan atau
keyakinan terhadap pelayanan medis (Dever,1984).
Cullis dan West (1979) mengatakan bahwa kebutuhan yang dirasakan
terhadap pelayanan kesehatan, merupakan penjumlahan dari kebutuhan fisiologis
dan psikologis individu terhadap pelayanan kesehatan.
Lee dan Mills (1983) mengemukakan bahwa kebutuhan akan pelayanan
kesehatan terdiri dari kebutuhanyang tidak disarankan. Kebutuhan yang disaran
kan membuat individu mengambil keputusan untuk mencari pelayanan kesehatan
atau tidak.Ekspresi kebutuhan yang disarankan terhadap pelayanan kesehatan
adalah merupakan pemanfaatan dari pelayanan kesehatan atau demand dari
pelayanan kesehatan (permintaan yang efektif).
Faktoryang mempengaruhi keputusan untuk mencari pelayanan kesehatan dilihat
dari suatu pandangan pengguna, menurut Timyan et al (1997) antara lain :
1. Faktor Pelayanan
a. Jenis pelayanan
Penyediaan pelayanan yang bukan berdasarkan kebutuhan masyarakat,
tidak dimanfaatkan oleh masyarakat
b. Tempat pelayanan
Jarak yang jauh membatasi kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
mencari pelayanan. Tempat pelayanan yang jauh kurang dimanfaatkan
oleh masyarakat
c. Ketersediaan distribusi tenaga
Jenis atau jumlah petugas yang tidak memadai dan distribusi yang tidak
adil akan mengurangi keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan
d. Biaya pelayanan
Sebagai masyarakat menghubungkan tinginya pelayanan dengan mutu
yang baik. Tetapi analisis yang terbaru menunjukkan bahwa biaya lebih
menghambat memanfaatan pelayanan oleh orang miskin.
e. Mutu pelayanan
Komponen mutu pelayanan mutu pelayanana yang mempengaruhi
pemanfaatan pelayanan berkaitan dengan interaksi petugas kesehatan dan
masyarakat konsumen, yaitu berupa :
1) Saling tukar menukar informasi antara petugas kesehatan dengan
masyarakat, antara lain : meberikan informasi (penjelasan
doagnostik, pilihan pengobatan dan bila perlu penjelasan tentang
pemberian obat, kontak indikasi serta efek samping pengobatan
ataupun obat), mendengarkan dan memahami masyarakat latar
belakang, preferensi pengobatan, riwayat penyakit.
2) Kompetensi penyakit
3) Hubungan internasional
4) Mekanisme untuk mendorong kelangsungan pelayanan medic, antara
lain :informasi mengenai waktu control jika mungkin, tempat
memperoleh pelayanan dan pengobatan , prosedur tindak lanjut yang
spesifik apabila sangat diperlukan, kunjungan berikut dan kunjungan
rumah.
BAB III
METODE SURVEY

Survey ini menggunakan metode survey diskriptif dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran kebutuhan masyarakat dengan menggunakan alat ukur kuesioner kuantitatif.
3.1 Responden
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Sampling yang digunakan
dalam penelitian survey kebutuhan ini dengan menggunakan probability dengan jenis
system randem sampling yaitu pengambilan sampel sacara acak sederhana.
Jumlah responden survey kebutuhan masyarakat adalah 586 orang terbagi dalam 2 desa
yakni Kelurahan Karang Mulia 318 Responden dan Desa Kalisusu 268 di wilayah kerja
Puskesmas Karang Mulia.
3.2 Tempat dan waktu Penelitian
Survey ini dilakukan di 2 Desa Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulia yang meliputi :
Karang Mulia dan kalisusu. Data ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang dilakukan pada
tanggal
……………………………… 2019 atau 2018.
3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan
karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Setelah data terkumpul maka
dilakukan pengolahan data dan analisa sebagai dasar pengambilan keputusan adapun
langkah yang dilakukan adalah :
a. Editting adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa jawaban yang diberikan jika
ada jawaban ada yang belum di isi maka diminta untuk melengkapi.
b. Scoring adalah kegiatan menyekor hasil jawaban responden yaitu :
Ya Skor 1
Tidak Skor 0
c. Tranfering adalah memindahkan jawaban responden atau kode jawaban kedalam table
rekapitulasi.
d. Tabulasing adalah menyusun dan meringkas data dalam bentuk table-tabel, untuk
mendapatkan jumlah nilai dari per-jenis pelayanan masing-masing dijumlah kebawah
sesuai dengan kuesioner yang di isi oleh responden. Kemudian untuk mendapatkan
prosentase kebutuhan masyarakat terhadap jenis pelayanan di Puskesmas jumlah nilai
dari masing-masing jenis pelayanan dibagi jumlah responden.
BAB IV
HASIL SURVEY

4.1 Lokasi Penelitian


4.1.1 Penelitian dilakukan di Sembilan desa di wilayah kerja Puskesmas Karang
Mulia. Batas wilayah
 Utara :
 Selatan :
 Barat :
 Timur :
4.1.2 Data demografi
1. Jumlah penduduk :
2. Jumlah Kepala Keluarga :
4.1.3 Data sarana kesehatan
 Posbindu PTM :3
 Posyandu Lansia :3
 Posyandu Balita :4
4.2 Data umum
Data umum merupakan karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan.
4.2.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur
Umur responden dikategorikan menjadi 5 kategori, seperti pada table berikut :

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Kelurahan karang Mulia
Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulia Tahun 2019

No Umur Frekuensi Presentasi


1 20-30 Th
2 30-40 Th
3 40-50 Th
4 50-60 Th
5 > 60 TH
Jumlah 318 100

Distribusi umur responden pada tabel 1 diketahui sebagian besar % ( ) responden


yakni berumur 30-40 tahun.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Desa Kalisusu


Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulia Tahun 2019

No Umur Frekuensi Presentasi


1 20-30 Th
2 30-40 Th
3 40-50 Th
4 50-60 Th
5 > 60 TH
Jumlah 268 100

Distribusi umur responden pada tabel 1 diketahui sebagian besar % ( ) responden


berumur 30-40 tahun.

4.2.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kelurahan Karang Mulia
Puskesmas Karang Mulia Tahun 2019

Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi

Laki-Laki 16 16%

Perempuan 84 84%

Jumlah 100 100

Distribusi jenis kelamin responden seperti table 2 diketahui sebagian besar 84% (84)
responden berjenis kelamin permpuan.
4.2.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Blimbing Gudo Kabupaten Jombang Tahun 2015.

No Sekolah Frekuensi Presentasi


1 TD 0
2 SD 12 12 %
3 SMP 41 41 %
4 SMA 42 42 %
5 DIPLOMA 1 1%
6 SARJANA 4 4%
JUMLAH 100 100

Distribusi tingkat pendidikan responden seperti table 3 diketahui sebagian 42 % (42)


responden berpendidikan SMA.
4.2.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kebutuhan terhadap pelayanan
puskesmas.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebutuhan Terhadap
Pelayanan Puskesmas Karang Mulia Kabupaten Nabire Tahun 2018
NO Kebutuhan Thd Ya % Tdk %
Pelayanan
1 Loket 100 100% 0
2 KIA 100 100% 0
3 PONED 100 100% 0
(LMKM)
4 UGD & Rawat 100 100% 0
Inap
5 BP 99 99% 1
6 Prog. Jiwa 93 93% 7
7 Poli Gigi 99 99% 1
8 UKS 97 97 3
9 Gizi 99 99 1
10 PSN 100 100% 0
11 PTM 100 100% 0
12 Promkes (17&20) 98 98% 2
13 Obat 99 99% 1
14 Lansia 97 97% 3
15 P2P 100 100% 0
16 TU 97 97% 3
17 KB 95 95% 5
18 Posyandu 92 92% 8
19 Pustu 97 97% 3
20 PERKESMAS 98 98% 2

Skoring pada hasil jawaban responden.


1. Butuh terhdap pelayan puskesmas, jika jawaban “ya” dari kuesioner 85%-100%
2. Tidak butuh terhadap pelayanan puskesmas, jika jawaban “ya” dari kuesioner <85%.
Berdasarkan tabel 4 sebagian besar 99-100% masyarakat yang membutuhkan
pelayanan puskesmas blimbing gudo dan hanya sebagian kecil yang tidak
membutuhkan pelayanan puskesmas antara lain : terhadap pelayanan posyandu 8%,
pelayanan jiwa 7% dan pelayanan KB 5%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan harapan msyarakat
wilayah kerja Puskesmas Karang Mulia maka perlu untuk melaksanakan survey
kebutuhan masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam perencnaan intervensi
pelayanan di Puskesmas.
Berdasarkan hasil survey kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas
Karang Mulia Kabupaten Nabire, maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat
di wilayah kerja puskesmas Karang Mulia membutuhkan semua jenis pelayanan yang
ada di Puskesmas. Adapun hasil survey sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4 sebagian besar 99-100% masyarakat yang membutuhkan
pelayanan puskesmas blimbing gudo

Anda mungkin juga menyukai