Anda di halaman 1dari 167

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan perawat dalam masyarakat sangat erat hubungannya
dengan pelayanan yang dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah
satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas
adalah program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2015 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya
perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.(Kemenkes 2015)
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
rentang sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam status kesehatan yang
tidak dinamis,menurut WHO (2010), Semakin meningkatnya arus
globalisasi di segala bidang telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi
makanan siap saji, minum minuman beralkohol, merokok, obesitas, faktor
dari keturunan atau genetika
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks,
yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan
sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan tidak hanya dilihat
dari segi kesehatanya sendiri tapi harus dilihat dari segi yang ada
pengaruhnya terhadap masalah ‘’Sehat – sakit’’ atau kesehatan tersebut.
Gambaran masyarakat dimasa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah dimana penduduknya hidup dalam
lingkungan yang sehat dan prilaku yang sehat pula, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 1


Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang
kesehatan tersebut, maka program studi DIII Akper Sawerigading Pemda
Luwu sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung
jawab dalam rangka mempersiapkan tenaga kesehatan/keperawatan yang
berkualitas dimasa depan melalui praktik keperawatan komunitas.
Kegiatan ini merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
dibidang pengabdian masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan bantuan yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental secara khusus karena keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan sehingga dengan bantuan yang
diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kemampuan hidup
sehari – hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan yang diberikan dalam upaya peningkatan
kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
(kuratif), serta pemeliharaan kesehatan (rehabilitative), upaya yang
diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer sesuai
dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan,
sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat
mencapai hidup sehat dan produktif, oleh karena itu kami tertarik untuk
membahas tentang Asuhan Keperawatan yang harus di lakukan pada
masyarakat di Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan.
B. TUJUAN
1. Umum
Menerapkan konsep keperawatan komunitas guna meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat di Desa Tobungku Kec.
Totikum Selatan Kab. Banggai Kepulauan.
2. Khusus
Setelah di lakukan Asuhan Keperawatan Komunitas di Desa Tobungku
Kec. Totikum Selatan Kab.Banggai Kepulauan selama 45 hari,
diharapkan mahasiswa dapat :

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 2


a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di Desa
Tobungku Kec. Totikum Selatan Kab.Banggai Kepulauan.
b. Merumuskan alternative untuk memecahkan masalah yang telah
teridentifikasi
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit di Desa
Tobungku Kec. Totikum Selatan Kab.Banggai Kepulauan.
d. Menanamkan prilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan
pada masyrakat di Desa Tobungku Kec. Totikum Selatan
Kab.Banggai Kepulauan.
e. Mengevalausi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di Desa Tobungku Kec.
Totikum Selatan Kab.Banggai Kepulauan.
C. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa

Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam


memberikan Asuhan Keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya di Desa Tobungku Kec. Totikum Selatan Kab.
Banggai Kepulauan.

2. Bagi masyarakat Desa Tobungku


Memebri gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, permasalahan kesehatan yang ada serta
kegiatan social kemasyarakatan.
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan.
4. Bagi profesi keperawatan
Memberi gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan – kegiatan
kesehatan serta social kemasyarakatan yang ada di Desa Tobungku
Kec.Totikum Selatan Kab.Banggai Kepulauan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 3


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama

Pelayanan Kesehatan Utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang

berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang

dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam

masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya yang

dapat dijangkau oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat

perkembangan mereka dalam semangat hidup mandiri dan menentukan nasib

pribadi (Nasrul Effendy, 1997).

Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) adalah pemeliharaan

kesehatan, pemecahan diagnosa penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak

lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawab perawat dalam

Pealayan Kesehatan Utama adalah :

1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan

implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.

2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.

3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada

masyarakat.

4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan

dan kepada masyarakat.

5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.

Sasaran PKU adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat

dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluarga

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 4


atau kelompok masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat

kesehatan yang optimal. Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah

memotivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri

dalam memelihara kesehatan. Agar delapan unsur utama Pelayanan

Kesehatan Utama yaitu peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan

mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi masyarakat, kesehatan ibu

dan anak termasuk KB, penyediaan air yang mempunyai syarat kesehatan

sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventif dan kontrol terhadap

penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat terhadap penyakit yang

terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam masyarakat.

Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan komunitas

adalah untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang

tingkat pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan

keluarga), tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh), tingkat rujukan

pertama (Rumah Sakit tipe A dan B), serta menyelenggarkan kerja sama

lintas sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat.

Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal kesehatan perorangan.

Komunitas sebagai subjek sekaligus objek dalam Pelayanan Kesehatan

Utama diharapkan mampu mengenal, mengambil keputusan dalam

menjaga kesehatannya. Sebagai akhir tujuan Pelayanan Kesehatan Utama

diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan melayani

status kesehatan komunitas dimana dia tinggal.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 5


B. Konsep Keperawatan Komunitas

Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau

teori keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat,

diantaranya ; menurut Chang (1982) perawatan komunitas adalah

menyeluruh, mampu berfungsi sebagai tim dalam memberikan pelayanan

kesehatan masyarakat, mampu berkomunikasi dan memotivasi masyarakat

untuk memecahkan masalah kesehatan pada masyarakat tersebut.

Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan

kesehatan utama yang ditujukan pada masyarakat, prakteknya memerlukan

acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam

kebutuhan dasar komunitas. Banyak konseptual model keperawatan

dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah konsep model dari

Betty Neuman (1972), yang menekankan pada pendekatan sistem untuk

mengatasi masalah kesehatan.

Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari

individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan terget

pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi

yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan

untuk melakukan tiga tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer,

sekunder dan tersier.

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau

diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer

ini mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko terjadinya

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 6


penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatn promosi kesehatan dan pendidikan

dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada

umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat

terjadinya perubahan derajat kesehatan masyrakat dan ditemukannya

masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini,

intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan

atau keseriusan penyakit.

3. Pencegahan Tersier

Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan

kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi

sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses

penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi

yang optimal dari ketidakmampuannya.

Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah

sistem terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi

satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis,

sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua

orang yang membentuk masyarakat (Anderson, 1988). Secara lebih rinci

sasaran ini terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.

1. Tingkat individu

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 7


Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidakmampuan dalam

merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan

mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan

sosial. Dalam praktek keperawatan komunitas, perawat memberikan

asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan

tertentu (misal TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan sasaran dan pusat

perhatian pada masalah dan pemecahan masalah kesehatan individu.

2. Tingkat keluarga

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang

bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan.

c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga.

d. Memodifikasi lingkungan yang sehat.

e. Memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia untuk mengatasi

masalah kesehatan keluarga.

3. Tingkat komunitas

Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat

dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk

kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat

komunitas asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang

komunitas sebagai klien.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 8


C. Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional

yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada

masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga

dengan resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau)

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care

(perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang diberikan dapat terjangkau

oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam

pemberian pelayanan keperawatan.

Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan

masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan

menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh

dan umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas.

Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui

pendidikan kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan

kebijaksanaan pemerintah.

Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat

menang-gulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara

berkesi-nambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode

proses keperawatan komunitas yang dilakukan melalui lima tahap, sebagai

berikut :

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 9


1. Pengkajian

Pengkajian komunitas menurut Anderson dan Mc. Forlane (1985)

yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi demografi, populasi, nilai-

nilai keyakinan, riwayat individu termasuk kesehatan, faktor-faktor

lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan

transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial

komunitas ekonomi dan rekreasi.

Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan data

statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan

aparat pemerintah.

2. Analisa data dan diagnosa keperawatan

Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa

untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa

berat yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan

masalah dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri

dari :

a. Masalah sehat - sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan

3. Perencanaan

Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek,

yaitu primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan

kerjasama (partnership). Untuk meningkatkan kerjasama dan proses

kelompok serta mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 10


masalah kesehatan, yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan

kemandirian masyarakat, maka diperlukan pengorganisasian komunitas

yang dirancang untuk membuat perubahan. Menurut Rhotman (1986), ada

tiga model pendekatan pengorganisasian komunitas yaitu pendekatan

perencanaan sosial (social planning), pendekatan social action, namun

yang dominan adalah dengan pendekatan locality development yang

berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber

dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi hambatan yang ada.

Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)

dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi

masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri

dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memotivasi

mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya

sendiri.

4. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus

pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mc. Forlane, 1985).

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi

sakit. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

b. Pencegahan sekunder

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 11


Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk

menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek

masa sakit dan tingkat keparahan.

c. Pencegahan tersier

Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi

(irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat

proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal,

intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan

dengan cara :

1) Aktifitas atau kegiatan program

2) Pembentukkan kelompok dasawisma

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap

program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),

pelaksanaan (process), hasil (output). Sedangkan fokus evaluasi

pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :

a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.

b. Perkembangan proses apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana

dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah

peserta.

c. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya.

d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau

masyarakat puas.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 12


e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan

intervensi

Untuk mengimplementasikan konsep keperawatan komunitas yang

telah dipelajari, maka mahasiswa melakukan praktek keperawatan di Desa

Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Laporan kegiatan praktek mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada BAB

selanjutnya.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 13


BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

A. PENGKAJIAN KOMUNITAS
1. Data umum
a) Geografis
Desa Tobungku dengan batas – batas sebagai berikut :
1) Utara : Desa Kanali
2) Selatan : Desa Tonuson
3) Timur : Desa Lobuton
4) Barat : Desa Nulion
b) Demografi
Jumlah penduduk 469 jiwa, jumlah KK sebanyak 134 dengan
keterangan rumah kosong.
c) Fasilitas kesehatan
1) Posyandu : 500 m
2) Poskesdes : 500 m
3) Puskesmas ; 1 km
4) Rumah Sakit : 18 Km
5) Praktik dokter/bidan : 18 km
d) Karakteristik penduduk
1) Penduduk menetap 469 jiwa
2) Penduduk tidak menetap 0 orang

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 14


2. Data Khusus
 Umur

Distribusi Umur Di Desa Tobungku Tahun 2020

500
450
469
400
350
300
228
250
200
150
83
100 60 53
35
50 10

0
bayi balita anak-anak remaja dewasa lansia Total

 Pekerjaan

Distribusi pekerjaan di desa Tobungku tahun 2020


300

250

134
200

150

100 68

50 49 8
2 2 5 1
1 6 6 44 2 6 66
0
PNS/TIN/ Pegawai wirasuasta petani nelayan tidak bekerja
POLRI/ suasta
BUMN/BUMD
Pekerjaan Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 15


 Pendidikan

Distribusi Pendidikan di Desa Tobungku Tahun 2020

100%
54 150 82 91 35 12 45 469
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
tidak tamat tamat tamat/ tamat tamat PT Belum Total
tamat/ SD/MI SLTP/MTS SLTA/MA D1/D2/ Sekolah
SD/MI/ D3
atau Se-
mentara SD

 Pendapatan Keluarga

Distribusi Penghasilan Keluarga di Desa Tobungku


Dusun I Dusun II Series3

300
250
134
200
150
57 5
100 6 68
50 9
54 3 66
0
<1 juta 1-2,5 juta >2,5 juta
Penghasilan_keluarga Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 16


 Pengeluaran

Distribusi Pengeluaran Keluarga di Desa Tobungku Tahun 2020

300

250

200 134 Total


105 Dusun II
150 Dusun I

100 22 6 68
51
50 12 5
55 66
0 10 1
<1 juta 1-2,5 juta >2,5 juta
Pengeluaran_satu_bulan Total

 Kepemilikan Tempat Tinggal

Distribusi Tempat Tinggal di Desa Tobungku Tahun 2020

2 134
144 1 16 1
0
1 5 0 68
62 0 2 11
52 1 66
sewa
kontrak
milik sendiri

rumah dinas
bebas sewa (milik orang tua/saudara)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 17


 Sumber Air

Distribusi Jenis Sumber Air Utama di Desa Tobungku Tahun 2020

300

250
134 134
200 Total
Dusun II
150 Dusun I
68 0 0 68
100
0 0

50 66 0 0 66

0
PDAM membeli sumur bor/pompa
Jenis_sumber_air_utama Total

 Sumber Air Minum

Distribusi Sumber Air Minum Desa Tobungku Tahun 2020

300

250
134
200 115

150 9 9 1
68
100 7 4 56 1
2 5 0
50 59 66

0
air kemasan air isi ulang air ledeng/PDAM membeli
Jenis_sumber_air_minum Total

Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 18


 Cara Pengolahan Air Minum

Distribusi Pengolahan Air Minum di Desa Tobungku Tahun 2020

100%
90%
80% 66 68 134
Total
70%
Bagaimana_cara_mengolah_air_se
60% belum_diminum penyinaran
2 3 5 matahari
50% Bagaimana_cara_mengolah_air_se
belum_diminum dimasak
40%
30% 64 65 129
20%
10%
0%
Dusun I Dusun II Total

 Kualitas Fisik Air Minum

Distribusi Kualitas Fisik Air Minum di Desa Tobungku Tahun 2020

300

250
134
200 Total

150 Kualitas_fisik_air_minum Tidak


(Keruh, berwarna, berasa, berbusa,
66 68 berbau
100
134
50 66 68

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 19


 Menguras Bak Mandi Dalam Seminggu

Distribusi Pengurasan Bak Mandi Dalam Seminggu di Desa


Tobungku

100%
90%
80% 36 66 1 31 134
70%
60%
50% 28
22 17 68
40% 1
30%
20% 38 14 66
14 0
10%
0%
sekalih lebih dari satu tidak pernah
tidak berlaku
kali (jika tidak
menggunakan
Pengurasan_bak_mandi_dalam_seminggu bak) Total

Dusun I Dusun II Total

 Adanya Jentik

Distribusi Jentik Dalam Penempungan Air di DesaTobungku Tahun


2020
160

140 134

120
108 Adakah_jentik_dalam_penampun
100 gan_air ya
Adakah_jentik_dalam_penampun
gan_air tidak
80
66 68 Total
60 60
48
40
26
20 20
6
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 20


 Karakteristik Ruangan

Distribusi Penggunaan Kamar tidur


160

140 134
127
120
Jenis_ruangan_penggunaan_kama
100 r_tidur terpisah
Jenis_ruangan_penggunaan_kama
80 r_tidur tidak terpisah
66 66 68 Total
60 61

40

20
5 7
2
0
Dusun I Dusun II Total

 Ruang Keluarga

Distribusi Kebersihan Ruangan Keluarga di Desa Tobungku Tahun


2020
160

140 134
120
120
Kebersihan_ruang_keluarga
100 bersih
Kebersihan_ruang_keluarga tidak
bersih
80
66 68 Total
63
60 57

40

20 11 14
3
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 21


 Ketersedian Jendela Ruang Keluarga

Distribusi Ketersediaan Jendela Ruangan Keluarga Di Desa


Tobungku Tahun 2020
160

140 134
124
120
Ketersediaan_jendelah_ruang_kel
100 uarga dibuka setiap hari
Ketersediaan_jendelah_ruang_kel
uarga ada, jarang dibuka
80
66 68 Total
62 62
60

40

20 10
4 6
0
Dusun I Dusun II Total

 Pencahayaan Ruang Keluarga

Distribusi Pencahayaan Ruangan Keluarga di DesaTobungku Tahun


2020
160

140 134
123
120
Pencahayaan_alami_ruang_keluar
100 ga cukup
Pencahayaan_alami_ruang_keluar
ga tidak cukup
80
66 68 Total
63 60
60

40

20 11
8
3
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 22


 Ventilasi Ruangan Keluarga

Distribusi Ventilasi Ruangan Keluaraga


160
140 134
120 114
100
80 66 68
56 58
60
40
20 8 9 17 2 1 3 Dusun I
0
Dusun II
Total

tidak ada
ada, luasnya<10%luas lantai
ada,luasnya>=10%luas lantai

Ventilasi_ruang_keluarga Total

 Jenis Pengumpulan Sampah

Distribusi Jenis Pengumpulan Sampah Di Desa Tobungku Tahun


2020
160

140 134
120
120
Jenis_pengumpulan_sampah_diru
100 mah tempat sampah tertutup
Jenis_pengumpulan_sampah_diru
mah tempat sampah terbuka
80
66 68 Total
60 60
60

40

20 14
6 8
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 23


 Penanganan Sampah Rumah Tangga

Distribusi Penanganan Sampah Rumah Tangga di Desa Tobungku


Tahun 2020
160

140 134

120

100 Dusun I
Dusun II
80
64 66 68 Total
60
38 35
40 28
26
20
20 15 20
5 2 7 8
0
ditimbun dalam dibakar dibuang ke dibuang
tanah kali/parit/laut sembarangan
Cara_penanganan_sampah_rumah_tangga Total

 Tempat BAB

Distribusi Tempat BAB di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120
101
100
Dusun I
80 Dusun II
68 Total
66
60
49 52
40

20 13
8 5 7 9 7 4 11
2
0
milik sendiri umum milik bersama tidak ada
Tempat_BAB_anggota_rumah_tangga Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 24


 Kepemilikan Kandang

Distribusi Kepemilikan Kandang Ternak Di Desa Tobungku Tahun


2020
160

140 134

120
Apakah_kkeluarga_memiliki_kand
100 95 ang_ternak ya
Apakah_kkeluarga_memiliki_kand
ang_ternak tidak
80
66 68 Total
60 54
41 39
40
25
20 14

0
Dusun I Dusun II Total

 Kondisi Kandang Ternak

Distribusi Kondisi Kandang Ternak Di Desa Tobungku Tahun 2020


45

40 39

35

30
Kondisi_kandang_ternak bersih
25
25 Kondisi_kandang_ternak tidak
bersih
20 19 20 Total

15 13 12 14

10 8
6
5

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 25


 Jarak Kandang Ternak

Distribusi Jarak Kandang Ternak Di Desa Tobungku Tahun 2020


45

40 39

35

30 28 JIka_ya_berapa_jarak_kandang_d
25 ari_rumah <10 meter
25 JIka_ya_berapa_jarak_kandang_d
ari_rumah >10 meter
20 Total
17
15 14
11 11
10 8

5 3

0
Dusun I Dusun II Total

 Pemanfaatan Pekarangan

Distribusi Penggunaan Pekarangan Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120

100 Apakah_keluarga_memanfaatkan_
91 pekarangan ya
80 #REF!
66 68 Total
60
46 45
40

20
1
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 26


 Pelayanan Kesehatan Gratis

Distribusi Pelayanan Kesehatan Gratis Di Desa Tobungku Tahun


2020
160

140 134
Apakah_keluarga_mendapat
120 kan_pelayanan_kesehatan_g
ratis ya
100
Apakah_keluarga_mendapat
80 71
66 68
63
kan_pelayanan_kesehatan_g
60 ratis tidak
41 38
40 30 Total
25
20

0
Dusun I Dusun II Total

 Kartu Sehat

Distribusi Kartu Sehat Di Desa Tobungku Tahun 2020


80
70
70

60

50
40 Dusun I
39
40 Dusun II
29 30 Total
30
19 20 20
20
9
10
1 0 1 0 1 1
0
jamkesmas/ kartu PKH surat ketersngan kartu sehat
jamkesda tidak mampu
Jika_ya_katrtu_yang_digunakan Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 27


 Penyakit Yang Sering di Derita

Distribusi Penyakit Yang Sering Diderita Keluarga Di Desa


Tobungku Tahun 2020
120 110
100
80 5555
60
40 21 22
20 813 8 412 1 6 7 814 4 1 5 1 0 1 2 0 2 5 4 9 5 0 5 2 0 2 3 1 4 1 0 1 5 813 2 2 4 0 2 2
0

diare

lainnya
demam,
malariya

tidak tahu
darah tinggi
infeksi kulit, luka

sembelit,(ambeyen)
sakit maag,kembung
kencing manis/diabetes
asma,benge,sesak nafas
batuk,sakit tenggorokan
influenza,pillek,masuk 3yeslip

nyeri/pegal-pegal,rematik,asam
urat,sakit kepala,sakit gig

penyakit janutung dan pembuluh


darah

Penyakit_yang_sering_diderita_keluarga
Dusun I Dusun II Total Total

 Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Distribusi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Di Desa Tobungku Tahun


2020
160 134
120
80 74 68
66
37
40 36 38 22
15 15
11 4 1 2 3 2 1 3 1 1 2
0 Dusun I
Dusun II
lainnya
obat tradisionsl

Total
beli obat diarung/apotik
RS/puskesmas/faskes lain

mandiri(dokter,bidan,perawat)

orang pintar/dukun/paranorma
praktik

Pemafaatan_fasilitas_kesehatan_jika_ada_keluarga_yang_sakit Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 28


 Pasangan Usia Subur (PUS)

Distribusi Pasangan Usia Subur Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120

100 PUS ya
78 PUS tidak
80 Total
66 68
60 56

38 40
40
28 28
20

0
Dusun I Dusun II Total

 Penggunaan KB

Distribusi Penggunaan KB Di Desa Tobungku Tahun 2020


90

80 78

70

60
KB ya
50 47 KB tidak
38 40 Total
40
29 31
30
22
20 18
9
10

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 29


 Ibu Menyusui

Distribusi Ibu Menyusui Di Desa Tobungku


Tahun 2020
25

21
20 Apakah_ibu_menyusui_bayi ya

15 15 Apakah_ibu_menyusui_bayi tidak
15
Total
10
10

6 6
5 5
5

1
0
Dusun I Dusun II Total

 Jumlah Bayi

Distribusi Jumlah Bayi Di Desa Tobungku Tahun 2020


12

10
10

8
#REF!
6
6 Total

4
4

2
1

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 30


 Penolong Persalinan Bayi

Distribusi Penolong Persalinan Bayi Di Desa Tobungku Tahun 2020


10
9
9
8
7 Siapa_yang_menolong_kelahiran_
6 bayi dukun
6 Siapa_yang_menolong_kelahiran_
bayi pelayanan
5 kesehatan(puskesmas/RS/dokter
praktik/bidan)
4 #REF!
3
3
2
1 1 1
1
0
0
Dusun I Dusun II Total

 Status Gizi Balita

Distribusi Status Gizi Balita Di Desa Tobungku Tahun 2020


40

35 34 35

30
Bagaimana_status_giji_balita gizi
25 buruk
Bagaimana_status_giji_balita gizi
20 18 18 baik
16 17 Total
15

10

5
1 0 1
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 31


 Balita Di Timbang Setiap Bulan

Distribusi Balita Ditimbang Setiap Bulan Di Desa Tobungku Tahun


2020
35 33

30

25 Apakah_balita_ditimbang_setiap_
bulan ya
20 Apakah_balita_ditimbang_setiap_
17 bulan tidak
16
#REF!
15

10

5
2
1 1 1
0
Dusun I Dusun II Total

 Perkembangan Balita

Distribusi Perkembangan Balita Di Desa Tobungku Tahun 2020


40

34 35
35

30
Bagaimana_perkembangan_balita
25 _saat_ini normal
Bagaimana_perkembangan_balita
20 18 18 _saat_ini abdnormal
16 17
Total
15

10

5
1 0 1
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 32


 Penyakit Pada Balita

Distribusi Penyakit Pada Balita Di Desa Tobungku Tahun 2020


30 28

25 24

20
16 Dusun I
15 Dusun II
13 Total
12
11
10

5 3
2
1
0
demam,pilek, batuk lainnya
Jika_ya_penyakit_apa Total

 Anak Sekolah Dasar

Distribusi Anak Sekolah Dasar Di Desa Tobungku Tahun 2020


60
53
50

40
Apakah_anak_bersekolah ya
Apakah_anak_bersekolah tidak
30 27 #REF!
26

20

10 7
5
2 1
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 33


 Penyakit Pada Anak

Distribusi Penyakit Pada Anak Di Desa Tobungku Tahun 2020


40
35
35

30 28

25 Apakah anak menderita penyakit


tertentu 6 blan terakhir ya
20 #REF!
17 18
16 Total
15
12
10

5
1
0
Dusun I Dusun II

 Kegiatan Remaja

Distribusi Kegiatan Remaja Di Desa Tobungku Tahun 2020


90
83
80 75
70

60
52
Dusun I
50 46
Dusun II
40 Total
29 31
30

20

10 5 7
2 0 1 1
0
sekolah bekerja pengangguran
Apa_kegiatan_remaja_saat_ini Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 34


 Penggunaan Waktu Luang Remaja

Distribusi Penggunaan Waktu Luang Remaja Di Desa Tobungku


Tahun 2020
90
83
80
70
60
52 Dusun I
50 Dusun II
Total
40
31
30
20
20
13 13
10 5 7 6 5 6 7
4
1 1
0
olahraga rekreasi keagamaan lainnya
Total

 Kebiasaan Remaja

Distribusi Kebiasaan Remaja Di Desa Tobungku Tahun 2020


90
83
80

70

60 56
52 Kebiasaan Remja merokok
50 Kebiasaan Remja lainnya
39 Total
40
31
30 27

20 17
14 13
10

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 35


 Keluhan Penyakit Lansia

Distribusi Lansia Yang Memiliki Keluhan Penyakit Didesa Tobungku


Tahun 2020
60
53
50

40 Apakah_lansia_memiliki_keluhan_
40 penyakit ya
34 Apakah_lansia_memiliki_keluhan_
penyakit tidak
30
25 Total

20 19
15
13
10 9
4
0
Dusun I Dusun II Total

 Jenis Penyakit Pada Lansia

distribusi jenis penyakit pada lansia di desa tobungku tahun 2020


45
40
40
35
30
25
25 Dusun I
Dusun II
20 Series3
14 15
15 12
10 9 9
7
5
5 22 3 3 3 34
0 0 101 011
0
asma hipertensi kencing rematik/ katarak penyakit lainnya
manis arthritis kulit
Jika_ya_jenis_penyakitnya Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 36


 Lansia Yang Ikut Posyandu

Distribusi Lansia Yang Ikut Posyandu Di Desa Tobungku Tahun


2020
60
53
50

Jika_ada_apakah_lansia_ikut_posy
40 andu ya
34 Jika_ada_apakah_lansia_ikut_posy
28 andu tidak
30
25 Total

20 19
17 17
11
10 8

0
Dusun I Dusun II Total

 Penolong Persalinan

distribusi penolong persalinan di desa tobungku tahun 2020


160

140 134

120
Persallinan_ditolong_oleh_tenaga
100 _kesehatan ya
Persallinan_ditolong_oleh_tenaga
80 _kesehatan tidak
66 68 67 67
Total
60

40 36 37
30 31

20

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 37


 Pemberian ASI

Distribusi Pemberian ASI Ekslusif Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120

100 Memberi_bayi_ASI_eksluksif ya
86
Memberi_bayi_ASI_eksluksif tidak
80 Total
66 68
60 55
48
40 37
31

20 11

0
Dusun I Dusun II Total

 Penimbangan Balita

distribusi penimbangan balita setiap bulan di desa tobungku tahun


2020
160

140 134

120
Menimbang_balita_setiap_bulan
100 ya
90 Menimbang_balita_setiap_bulan
tidak
80
66 68 Total
60 57
44
40 33 35

20 9
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 38


 Penggunaan Air Bersih

Distribusi Penggunaan Air Besih Di Desa Tobngku Tahun 2020


160

140 134 134

120

100
Menggunakan_air_bersih ya
80 Total
66 66 68 68
60

40

20

0
Dusun I Dusun II Total

 Cuci Tangan

Distribusi Cuci Tangan Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134
126
120
Mencuci_tangan_dengan_air_bers
100 ih_dan_sabun ya
Mencuci_tangan_dengan_air_bers
80 ih_dan_sabun tidak
66 68
63 63 Total
60

40

20
5 8
3
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 39


 Penggunaan Jamban

Distribusi Penggunaan Jamban Sehat Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134
124
120

100 Menggunakan_jamban_sehat ya
Menggunakan_jamban_sehat
80 tidak
66 68 Total
61 63
60

40

20 10
5 5
0
Dusun I Dusun II Total

 Pemberantasan Jentik

Distribusi Pemberantasan Jentik Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120 116

100 Memberantas_jentik_diruman ya
Memberantas_jentik_diruman
80 tidak
66 68 Total
60 56
60

40
18
20 12
6
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 40


 Makan Sayur dan Buah

Distribusi Makan Sayur Dan Buah Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120 113
Makan_sayur_dan_buah_setiap_h
100 ari ya
Makan_sayur_dan_buah_setiap_h
80 ari tidak
66 68
63 Total
60 50
40
18 21
20
3
0
Dusun I Dusun II Total

 Aktivitas Fisik

Distribusi Aktivitas Fisik Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120 117

Melakukan_aktivitas_fisik_setiap_
100 hari ya
Melakukan_aktivitas_fisik_setiap_
80 hari tidak
66 68
59 Total
58
60

40

20 17
8 9
0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 41


 Merokok

Distribusi Perokok Di Desa Tobungku Tahun 2020


160

140 134

120
Tidak_merokok_didalam_rumah
100 ya
Tidak_merokok_didalam_rumah
80 74 tidak
66 68
60 Total
60
38 36 32
40
28
20

0
Dusun I Dusun II Total

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 42


B. ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
DATA
. KEPERAWATAN

1. 1. Pengurasan bak mandi /minggu Resiko terjadinya penularan


penyakit (DBD, malaria,
 1 kali : 26,9 %
flu,penyakit kulit, diare)
 > 1 kali 49,2 %
didesa Tobungku kecamatan
 Tidak pernah 0,7 %
Totikum Selatan Kabupaten
 Tidak berlaku jika tidak
Banggai Kepulauan
menggunakan bak 23,1 %
berhubungan dengan
2. Persentase jentik
lingkungan sanitasi yang
 Ada : 19,4 % tidak memenuhi syarat.
 Tidak ada : 80,5 %
3. Kebersihan kamar tidur

 Bersih : 82,0 %
 Tidak bersih : 17,9 %
4. Jendela kamar tidur

 Dibuka : 88,0 %
 Jarang : 8,9 %
 Tidak dibuka : 2,2 %
5. Ventilasi kamar tidur

 Ada luasnya >10 % luas lantai :


82,0 %
 Ada luasnya < 10 % luas lantai :
14,9 %
 Tidak ada : 2,9 %
6. Pencahayaan kamar tidur

 Cukup : 91,0 %
 Tidak cukup : 8,9 %
7. T4 Sampah

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 43


 Terbuka : 89,5 %
 Tertutup : 10,4 %

8. Penanganan sampah

 Dibakar : 48,5 %
 Di buang kali/laut/parit : 20,8 %
 Sembarang :25,3 %
 Timbun : 5,2 %
9. SPAL

 Penampungan Terbuka : 10,4 %


 Tertutup : 2,9 %
 Diluar pekarangan : 4,4 %
 Di tanah : 50 %
 Langsung ke got/sungai : 32,0 %
10. Kebersihan kandang ternak

 Bersih : 50 %
 Tidak bersih : 50 %

2. 1. Berat badan bayi baru lahir Resiko morbilitas pada bayi


 < 2500 gram : 20 % dan balita didesa Tobungku
 2500 – 2999 gram : 60 % kecamatan Totikum Selatan
 3000 – 3499 : 20 % Kabupaten Banggai
2. Persalinan ditolong oleh : Kepulauan berhubungan
 Dukun : 10 % dengan kurangnya
 Tenaga kesehatan : 90 % pengetahuan tentang
3. Ibu membawa bayi ke posyandu kesehatan dan pemanfaatan
setiap bulan: fasilitas kesehatan
 Ya : 100 %
 Tidak pernah : -
4. Apa Manfaat posyandu menurut

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 44


ibu :
 Ya : 100 %
 Tidak : -
5. Apakah ibu mengetahui jadwal
posyandu :
 Ya : 100 %
 Tidak : -
6. Menurut ibu apakah imunisasi
penting diberikan pada bayi :
 Ya : 100 %
 Tidak : -
7. Sampai usia berapa bayi mendapat
ASI esklusif :
 < 6 bulan : 30 %
 > 6 bulan : 70 %
8. Apakah ibu tau apa itu ASI esklusif.
 Ya : 80 %
 Tidak : 20 %
9. Adakah penyakit yang diderita bayi
selama 1 bulan terakhir :
 Ya : 60 %
 Tidak : 40 %
10. Penyakit yang diderita bayi selama 1
bulan terakhir :
 Demam,pilek,batuk : 83,3 %
 Diare : 16,6 %
11. Status gizi balita :
 Gizi baik : 97,1 %
 Gizi buruk : 2,8 %

12. Apakah balita ibu dtimbang tiap bulan


di posyandu :

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 45


 Ya : 94,2 %
 Tidak : 5,7 %
13. Bagaimana perkembangan balita saat
ini :
 Normal : 97,1 %
 Abnormal : 2,8 %
14. Apakah balita menderita penyakit
tertentu 6 bulan terakhir :
 Ya : 80 %
 Tidak : 20 %
15. Penyakit diderita balita :
 Demam,pilek,batuk : 85,7 %
 Diare : 3,5 %
 Lainnya : 10,7 %
3. 1. Kegiatan remaja saat ini : Resiko terjadinya kenakalan
 Sekolah : 90,3 % remaja didesa Tobungku
 Bekerja : 8,4 % kecamatan Totikum Selatan
 Pengangguran : 1,2 % Kabupaten Banggai
3. Kegiatan remaja diluar sekolah Kepulauan.
 Keagamaan : 13,2 %
 Karang taruna : 9,6 %
 Olahraga : 25,3 %
 Lainnya : 51,8 %
4. Penggunaan waktu luang remaja :
 Music/TV : 46,9 %
 Olahraga : 6,0 %
 Rekreasi : 15,6 %
 Keagamaan : 7,2 %
 Lainnya : 24,0 %

5. Kebiasaan remaja :
 Merokok : 32,5 %

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 46


 Lainnya : 67,4 %

4. 1. Penyakit pada lansia Tingginya angka morbilitas


 Ya : 75,4 % pada lansia
 Tidak : 24,5 % (hipertensi,rematik, DM dan
2. Jenis penyakit pada lansia asam urat) didesa Tobungku
kecamatan Totikum Selatan
 Asma : 5 %
Kabupaten Banggai
 Hipertensi : 35 %
Kepulauan
 Kencing manis : 7,5 %
 Rematik : 30 %
 Katarak : 2,5 %
 Penyakit kulit : 2,5 %
 Lainnya : 17,5 %
3. Upaya mengatasi penyakit pada lansia

 Fasilitas kes : 85 %
 Non medis : 2,5 %
 Diobati sendiri : 12,5 %
4. Posyandu lansia
 Ya : 47,1 %
 Tidak :52,8 %

C. PENAPISAN MASALAH
1. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD, malaria, flu,penyakit
kulit, diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat.
Di tandai dengan :
a) 19,4 % Terdapat jentik di BAK mandi
b) 8,9 % jendela kamar jarang dibuka
c) 25,3 % masyarakat membuang sampah sembarangan
d) 50 % Kondisi kandang ternak kotor

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 47


e) 8,9 % pencahayaan kamar tidak cukup

KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L

Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas

2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa Tobungku kecamatan


Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan
Ditandai dengan :
a) Berat badan bayi baru lahir < 2500 gram 20 %
b) Persalinan ditolong oleh Dukun 10 %
c) Sampai usia berapa bayi mendapat ASI esklusif < 6 bulan 30 %
d) Ibu tau apa itu ASI esklusif Tidak 20 %
e) Penyakit yang diderita bayi selama 1 bulan terakhir Ya 60%

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 48


f) Penyakit yang diderita bayi selama 1 bulan terakhir
 Demam, pilek,batuk 83,3 %
 Diare 16,6 %
g) Status gizi balita Gizi buruk 2,8 %
h) Balita di timbang tiap bulan di posyandu Tidak 5,7 %
i) erkembangan balita Abnormal : 2,8 %
j) Balita menderita penyakit tertentu 6 bulan terakhir Ya 80 %
k) Penyakit diderita balita :
 Demam,pilek,batuk 85,7 %
 Diare 3,5 %
 Lainnya 10,7 %

KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L

Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 49


3. Resiko terjadinya kenakalan remaja didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
a) Kegiatan remaja saat ini Pengangguran : 1,2 %
b) Penggunaan waktu luang remaja Music/TV : 46,9 %
c) Kebiasaan remaja :
 Merokok : 32,5 %
 Lainnya : 67,4 %

KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L

Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 50


4. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan
Di tandai dengan :
a) Penyakit pada lansia Ya : 75,4 %
b) Jenis penyakit pada lansia

 Asma : 5 %
 Hipertensi : 35 %
 Kencing manis : 7,5 %
 Rematik : 30 %
 Katarak : 2,5 %
 Penyakit kulit : 2,5 %
 Lainnya : 17,5 %
c) Upaya mengatasi penyakit pada lansia
 Non medis : 2,5 %
 Diobati sendiri : 12,5 %
d) Posyandu lansia
 Tidak :52,8 %

KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L

Ket :

A : Kesesuaian dengan peran CHN

B : Sesuai dengan program pemerintah

C : sesuai dengan intervensi pendkes

D : resiko terjadi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 51


E : resiko parah

F : minat masyarakat

G : kemudahan untuk diintervensi

H : tempat

I : Dana

J : waktu

K : fasilitas

L : petugas

D. PRIORITAS MASALAH
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan
2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan
3. Resiko terjadinya kenakalan remaja didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
4. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD, malaria, flu,penyakit kulit,
diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat.
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan.
Ditandai dengan :
a) Penyakit pada lansia Ya : 75,4 %
b) Jenis penyakit pada lansia

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 52


 Asma : 5 %
 Hipertensi : 35 %
 Kencing manis : 7,5 %
 Rematik : 30 %
 Katarak : 2,5 %
 Penyakit kulit : 2,5 %
 Lainnya : 17,5 %
c) Upaya mengatasi penyakit pada lansia
 Non medis : 2,5 %
 Diobati sendiri : 12,5 %
d) Posyandu lansia
 Tidak :52,8 %
Intervensi :
a) Penyuluhan tentang penyakit degeneratif ( Hipertensi, rematik,
DM dan asam urat )
b) Kegiatan senam lansia
c) Kegiatan posyandu lansia
d) Pemanfaatan TOGA
2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa
Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Ditandai dengan :
a) Berat badan bayi baru lahir < 2500 gram 20 %Persalinan ditolong
oleh Dukun 10 %
b) Sampai usia berapa bayi mendapat ASI esklusif < 6 bulan 30 %
c) Ibu tau apa itu ASI esklusif Tidak 20 %
d) Penyakit yang diderita bayi selama 1 bulan terakhir Ya 60%
e) Penyakit yang diderita bayi selama 1 bulan terakhir
 Demam,pilek,batuk : 83,3 %
 Diare 16,6 %
a) Status gizi balita Gizi buruk 2,8 %

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 53


b) Balita di timbang tiap bulan di posyandu Tidak : 5,7 %
c) Perkembangan balita Abnormal : 2,8 %
d) Balita menderita penyakit tertentu 6 bulan terakhir Ya : 80 %
e) Penyakit diderita balita :
 Demam,pilek,batuk : 85,7 %
 Diare : 3,5 %
 Lainnya : 10,7 %
Intervensi :
a) Penyuluhan pentingnya posyandu
b) Penyuluhan pentingnya ASI esklusif
c) Penyuluhan pentingnya Imunisasi
3. Resiko terjadinya kenakalan remaja didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
Ditandai dengan :
a) Kegiatan remaja saat ini Pengangguran : 1,2 %
b) Penggunaan waktu luang remaja Music/TV : 46,9 %
c) Kebiasaan remaja :
 Merokok : 32,5 %
 Lainnya : 67,4 %
Intervensi :
a) Penyuluhan tentang rokok, alcohol dan narkoba di SMP dan
SMA
b) Nobar sekaligus penyuluhan tentang bahaya NAPZA
b) Adakan kegiatan bola volly bola kaki dan takrau.
4. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD,
malaria, flu,penyakit kulit, diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum
Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan
sanitasi yang tidak memenuhi syarat.
Di tandai dengan :
a) 19,4 % Terdapat jentik di BAK mandi
b) 8,9 % jendela kamar jarang dibuka
c) 25,3 % masyarakat membuang sampah sembarangan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 54


d) 50 % Kondisi kandang ternak kotor
e) 8,9 % pencahayaan kamar tidak cukup
Intervensi :
a) Lakukan penyuluhan penyakit menular (DBD, Malaria, Flu,
Penyakit Kulit dan Diare)
b) Lakukan kegiatan gerakan jumat bersih di setiap dusun
c) Lakukan kegiatan gerakan jalan sehat
d) Buat lubang sampah organic dan non organik
e) Lomba cerdas cermat antar dasawisma Sedesa Tobungku
f) Penyuluhan tentang cara cuci tangan yang baik dan benar dan
personal hygine di TK dan SD.
g) Melakukan pelatihan perawat kecil.

Kegiatan tambahan :
a) Pengembangan minat dan bakat remaja dengan turnamen (Bola Mini,
bola volly dan takraw)
b) Keluarga Harmonis
c) Lomba rakyat (bola dangdut, Tarik tambang, lari karung, dan junjung
botol)

F. IMPLEMENTASI
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan.
a. Pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit degeneratif ( Hipertensi,
rematik, DM dan asam urat )
b. Pelaksanaan kegiatan senam lansia
c. Pelaksanaan kegiatan posyandu lansia
d. Pembuatan TOGA
2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 55


a. Pelaksanaan penyuluhan pentingnya posyandu
b. Pelaksanaan penyuluhan pentingnya ASI esklusif
c. Pelaksanaan penyuluhan pentingnya Imunisasi

3. Resiko terjadinya kenakalan remaja didesa Tobungku kecamatan


Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.
b. Pelaksanaan penyuluhan tentang rokok, alcohol dan narkoba di SMP
dan SMA.
c. Pelaksanaan nobar sekaligus penyuluhan tentang NAPZA
d. Mengadakan kegiatan bola volly bola kaki dan takrau.
4. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD, malaria, flu,penyakit kulit,
diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat.
a. Melakukan penyuluhan penyakit menular (DBD, Malaria, Flu,
Penyakit Kulit dan Diare)
b. Melakukan kegiatan gerakan jumat bersih di setiap dusun
c. Melakukan kegiatan gerakan jalan sehat
d. Pembuatan lubang sampah organic dan non organic
e. Perlombaan cerdas cermat antar dasawisma Sedesa Tobungku
f. Pelaksanaan penyuluhan tentang cara cuci tangan yang baik dan
benar dan personal hygine di TK dan SD.
g. Melakukan pelatihan perawat kecil.

G. EVALUASI
DIAGNOSE KEPERAWATAN 1
a) Evaluasi struktur
Kesehatan pada lansia merupakan masalah yang sangat penting.
Sebagian besar lansia menderita hipertensi, rematik dan asam urat.
Kegiatan tentang kesehatan lansia dengan pelaksanaan kegiatan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 56


penyuluhan tentang penyakit degenerative yang dilakukan pada saat
posyandu lansia serta pelaksanaan senam lansia.
b) Evaluasi proses
Senam lansia dilaksanakan setiap posyandu lansia dan penyuluhan
penyait degeneratif dilaksanakan bersamaan dengan posyandu lansia
juga. Penyuluhan penyakit degenerative dan senam lansia yang
dikoordinasi langsung oleh mahasiswa Akper sawerigading pemda
luwu. Sebelum dan setelah senam ansia, dilakukan terlebih dahulu
pemeriksaan tanda-tanda vital. Kegiatan berlangsung kurang lebih 30
menit.
c) Evaluasi hasil
Senam dan penyuluhan diikuti sebagian besar lansia yang ada di desa
Tobungku. Setelah dilakukannya senam dan penyuluhan, sejumlah
lansia telah mendapat pelayanan/pengobatan lansung serta pengetahuan
mereka bertambah dalam hal penyakit degeneratif.

DIAGNOSE KEPERAWATAN 2

a) Evaluasi struktur
Kesehatan pada Bayi dan Balita merupakan masalah yang sangat
penting. Sebagian besar Bayi dan Balita tidak mendapatkan
pemenuhan ASI esklusif yaitu sebanyak 30% dan ibu yang belum
mengetahui tentang pemenuhan ASI esklusif 20 % dan banyaknya
bayi yang menderita penyakit 6 bulan terakhir seperti, demam,pilek
dan batuk 8,3 %, diare 16,6 % sedangkan pada balita
demam,pilek,batuk 85,7 %, diare 3,5 % dan penyakit lainnya 10,7 %
status gizi buruk balita 2,8 % serta perkembangan abnormal balita 2,8
%.
b) Evaluasi proses
Penyuluhan tentang ASI esklusif, imunisasi dan posyandu yang
dilaksanakan sesuai jadwal di desa Tobungku terlaksana dengan baik
dimana kader sebagai koordinator dibantu oleh mahasiswa (i) Akper
sawerigading pemda luwu.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 57


c) Evaluasi hasil
Penyuluhan tentang ASI esklusif, imunisasi dan posyandu diikuti oleh
sabagian besar ibu dari bayi dan balita yang ada di desa Tobungku.
Setelah dilakukannya penyuluhan tentang ASI esklusif, imunisasi dan
posyandu pengetahuan dari ibu yang mengikuti penyuluhan bertambah
khususnya tentang pentingnya ASI esklusif, imunisasi dan posyandu.

DIAGNOSE KEPERAWATAN 3

a) Evaluasi struktur
Dari 83 remaja di desa Tobungku menggunakan waktu luang dengan
menonton Tv/Musik 46,9% dan kebiasaan merokok 32,5% dan
kebisaan remaja lainnya 67,4%
b) Evaluasi proses
Kegiatan penyuluhan Tentang rokok, minuman keras dan narkoba di
laksanakan di disekolah SMP dan SMA dan Nobar yang bertempat di
lapangan desa Tobungkuyang dikordinatori langsung olah mahasiswa
Akper sawerigading pemda Luwu berjalan dengan lancer berkat kerja
sama mahasiswa, aparat desa, kepala sekolah SMP Negeri 1 Totikum
Selatan, kepala sekolah SMA Negeri 1 Totikum Selatan
c) Evaluasi hasil
Penyuluhan diikuti oleh siswa/i kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Totikum
Selatan dan seluruh siswa/i SMA Negeri 1 Totikum Selatan sedangkan
penyuluhan dengan metode Nobar di ikuti oleh sebagian besar
masyarakta dan remaja desa Tobungku.

DIAGNOSE KEPERAWATAN 4
a) Evaluasi struktur
Dari 134 KK di desa Tobungku terdapat 19,4 %, jendela kamar jarang
dibuka 8,9 %, masyarakat membuang sampah sembarangan 25,3 %,
kondisi kandang ternak kotor 50 %, pencahayaan kamar tidak cukup
8,9 %.Masalah kesehatan lingkungan juga terdapat pada rumah

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 58


keluarga binaan sebanyak 28 KK dimasing-masing dusun. Kegiatan
penyuluhan yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan
pengetahuan masyarakat di desa Tobungku, sebelum mengadakan
kegiatan baik penyuluhan, kerja bakti, jalan sehat dan pembuatan
lubang sampah organik dan non organik serta dilakukan pendekatan
kepada masyarakat melalui mulut ke mulut. Rencana kegiatan juga
disampaikan kepada keluarga binaan masing-masing.
Rencana kegiatan kerja bakti dilakukan ditingkat dusun yang
ditetapkan sebelumnya melalui rapat antara mahasiswa dan masyarakat
di desa Tobungku. Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan dan dipersiapkan oleh
mahasiswa yang telah ditunjuk sebagai penanggung jawab. Sehari
sebelum kegiatan, dilakukan persiapan kegiatan (gladi) dan
menyiapkan pre planning kegiatan, bahan dan media yang akan
digunakan.
b) Evaluasi proses
Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan berorientasi pada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan penyuluhan pada keluarga dilaksanakan dirumah
keluarga binaan masing-masing (binaan,resume,dan lansia).
Sedangkan kegiatan penyuluhan pada masyarakat dilaksanakan di
masjid, lapangan, dan SD di desa Tobungku. Pada saat penyuluhan
mahasiswa menggunakan media seperti LCD . Saat penyuluhan
berlangsung masyarakat memperhatikan dengan baik dan tidak ada
yang meninggalkan ruangan. Demikian pula kegiatan yang lain seperti
kerja bakti, dan untuk kegiatan pembuatan lubang sampah banyak dari
masyarakat yang keberatan dengan alasan tertentu seperti tidak punya
lahan atau sibuk yang pasti dari mahasiswa sudah menyarankan dan
untuk kegiatan lainnya dapat terlaksana berkat kerja sama kepala desa,
tokoh masyarakat, dan pihak-pihak terkait.
c) Evaluasi hasil
Kegiatan penyuluhan pada masyarakat berlangsung lancar, walaupun
kegiatan tersebut banyak yang harus dilewati. Penyuluhan tentang

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 59


penyakit menular dilaksanakan disetiap rumah, masjid, sekolah
setelah diberikan penyuluhan pengetahuan masyarakat bertambah
tentang penyakit menular.
Untuk kegiatan kerja bakti dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Partisipasi warga dalam kegiatan ini
cukup baik. Evaluasi afektif pada siswa/siswi desa Tobungku tentang
PHBS merasa puas karena telah mendapat pelajaran yang berharga dan
mendapat perhatian yang lebih dari mahasiswa terutama pada
kesehatan lingkungan.

PROGRAM TAMBAHAN

Selain pengadaan program pokok, kami juga mengadakan program tambahan


atas dasar usulan dari masyarakat dan pemerintah setempat dengan keadaan
sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu Tempat


1 Olahraga Tanggal 17 dan18 Lapangan desa
februari 2020 Tobungku
2 Keluarga Harmonis 22 februari 2020 Lapangan desa
Tobungku
3 Lomba dasawisma 24 februari 2020 Lapangan desa
Tobungku

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 60


BAB IV

PEMBAHASAN

Konsep keperawatan komunitas yang professional mengacu pada ilmu dan


kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat terutama kelompok resiko
tinggi. Peran serta aktif masyarakat sangat mempengaruhi proses penerapan
asuhan keperawatan di masyarakat itu sendiri. Pengkajian yang di lakukan sangat
tergantung pada respon positif dari masyarakat terutama dalam memberikan
informasi yang valid dan akurat.

Melalui pengkaderan dan pembentukan kelompok kerja kesehatan


(POKJAKES) dusun serta melibatkan pihak terkait baik pemerintah setempat,
tokoh masyarkat, tokoh agama dapat diperoleh data yang sangat mendukung
proses pemberian asuhan keperawatan langsung pada masyarakat.

Tahapan proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan


tahapan pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi : persiapan,
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembahasan inipun mengacu
pada anlisis SWOT (Strength/kekuatan. Weakness/kelemahan,
Opportunity/kesempatan dan Threat/ancaman).

A. Persiapan
1. Tahap persiapan
a) Persiapan kemasyarakatan
Pada tahap ini, mula – mula kelompok melakukan kegiatan identifikasi
pada tahapan ini, mula – mula kelompok melakukan kegiatan
identifikasi tokoh – tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan,
dan organisasi kemsyarakatan. Setelah mengidentifikasi tokoh – tokoh
masyarakat, maka di lakukan pendekatan membina hubungan saling
percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang maksut
dan tujuan praktik keperawatan komunitas khususnya di desa
Tobungku.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 61


Dan selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan kepala
dusun untuk merencanakan pertemuan dengan masyrakat setempat,
tokoh agama, kader kesehatan, tentang rencana dan pertemuan
selanjutnya dari kegiatan perawatan kesehatan komunitas tersebut.
Kemudian selanjutnya tanggal 27 s/d 29 januari 2020, mahasiswa
melakukan pengkajian keluarga dan masyarakat desa Tobungku dan
selanjutnya hasil pengkajian tersebut di tabulasi. Setelah melakukan
tabulasi data, kemudian diadakan pertemuan kedua (MMD II) yaitu
pada tanggal 01 februari 2020 yang membahas tentang penyajian hasil
tabulasi data.
Kemudian bersama – sama dengan masyarakat melakukan curah
pendapat untuk menentukan prioritas masalah kesehatan yang
ditemukan/muncul dari hasil pengkajian, serta dilanjutkan dengan
menentukan POA dari masalah yang muncul. Dari hasil curah pendapat
tersebut akhirnya ditemukan masalah yang menjadi prioritas yaitu
tingginya angka morbilitas pada lansia di desa Tobungku ,Resiko
morbilitas pada bayi dan balita di desa Tobungku, resiko terjadinya
kenakalan remaja dan resiko terjadinya penularan penyakit.
b) Persiapan teknis
Persiapan teknis Dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisasikan anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah, termasuk jumlah rumah dan jiwa di desa
Tobungku, pengumpulan data diakukan kurang lebih 3 hari dari tanggal
27 s/d 29 januari 2020.

B. Pengkajian
Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada kelompok atau
komunitas menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiri atas data
demografi : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai
keyakinan, serta riwayat timbulnya komunitas. Dan mengkaji subsistem yang
mempengaruhi komunitas seperti lingkungan fisik perumahan, pendidikan,

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 62


kesehatan, keamanan, keselamatan politik, dan kebijakan pemerintah tentang
kesehatan, saran pelayanan kesehatan yang tersedia, system komunikasi dan
ekonomi. Pengkajian di laksanakan dengan menggunakan metode wawancara
serta observasi langsung berdasarkan format pengkajian.

C. Analisis SWOT :
1) Strength / kekuatan
Kekuatan dari pengkajian adalah adanya dasar pengetahuan tentang
pengkajian komunitas oleh mahasiswa, adanya dukungan dari pihak
akademik khususnya tim keperawatan komunitas, tersedianya format
pengkajian komunitas yang baku, jumlah mahasiswa sebanyak 28 orang
yang memungkinkan untuk melakukan pengkajian dalam waktu yang
singkat.
2) Weakness / kelemahan
Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam komunikasi dengan
masyarakat setempat yang sebagian besar menggunakan Bahasa
daerah.Serta sebagian besar mahasiswa yang mempunyai kultur yang
berbeda dengan masyarakat setempat.
3) Opportunity / kesempatan
Kesempatan dari tahap pengkajian adalah adanya respon positif dari
masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Threat / ancaman
Ancaman adalah keakuratan data yang diragukan karena pada saat
pengkajian ada beberapa rumah yang kepala keluarganya tidak berada di
tempat serta kondisi geografis dimana letak antar dusun berjauhan.

Perencanaan
Analisis SWOT :
a) Kekuatan
Kekuatan dalam perencanaan ini meliputi kerja sama yang baik antara
temankelompok, job description, serta setiap kegiatan yang akan
dilakukan di tunjuk penanggung jawab/kepanitiaan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 63


b) Kelemahan
Dalam menyusun perencanaan kurang melibatkan pihak terkait
dengan kegiatan yang akan dilakukan.
c) Kesempatan
Setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan selalu mendapat
dukungan dari kepala lingkungan, tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan pihak puskesmas. Disamping itu, tersedia pula fasilitas yang
mendukung perencanaan kegiatan seperti masjid yang ada di desa
Tobungku.

D. Pelaksanaan atau implementasi

Analisis SWOT :
1. Kekuatan
Kekuatan dari implementasi adalah persiapn yang matang sehingga semua
kegiatan yang tekah dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik.
2. Kelemahan
Kelemahan dari implementasi adalah tidak semua anggota kelompok
terlibat dalam setiap pelaksanaan kegiatan disebabkan karena ada beberapa
kegiatan yang bersamaan.
3. Kesempatan
Kegiatan dapat terlaksana karena adanya kerjasama dengan pihak intitusi,
dinkes, puskesmas, dan aparat desa baik dalam bentuk dana, tenaga, dan
media penyuluhan.
4. Ancaman
Masalah cuaca yang tidak menentu, dan waktu pelaksanaan kegiatan
bertepatan dengan waktu bejerka karena sebagian msyarakat berfrofesi
sebagai petani sehingga membuat masyarakat sibuk dan kurang aktif dalam
pelaksanaan kegiatan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 64


E. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik mencakup


penunjukkan, penanggung jawab/kepanitiaan dengan harapan kegiatan
tersebut dapat berlangsung dengan baik.
a. Evaluasi proses
Pada pelaksanaan kegiatan (implementasi) biasanya masyarakat kurang
berespon dengan kurangnya kesadaran apalagi jika hal tersebut
membutuhkan pengorbanan materi.
b. Evaluasi hasil
Kegiatan yang berhasil di laksanakan umunya karena adanya dukungan
dari kader setempat, tokoh masyarakat, puskesmas dan swadaya
mahasiswa sendiri. Partisipasi masyarakat umumnya masih kurang
dengan berbagai alasan terutama masalh finansial,.
Dari 134 kepala keluarga diantaranya keluarga binaan, resume,
dan gerontik berjanji akan menggunakan fasilitas kesehatan sebagai
sarana menjaga kesehatannya dan mengubah prilaku kearah prilaku
sehat.
Semua rencana kegiatan yang ada di desa dapat terlaksana,
walaupun sering kali waktu pelaksanaannya di undur diakibatkan oleh
kesibukan masyarakat.
Adapun kegiatan yang terlaksanankan yaitu : kerja bakti (jum’at
bersih),cerdas cermat dasawisma, jalan sehat, pembuatan lubang sampah
organic dan non organic, penyuluhan kesehatan, senam lansia, pelatihan
percil, pembuatan toga, serta program tambahan yaitu pertandingan bola
mini ,bola dangdut, lomba karung, junjung botol, lomba takraw, lomba
volly serta Tarik tambang.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 65


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyrakat yang bersifat
komperhensif melalui kerja sama dan peran serta masyarakat. Sasaran
keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat, yang
menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
1. Asuhan keperawatan yang diberikan, terdiri dari persiapan, pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
2. Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas dilingkungan desa
Tobungku, mahasiswa melibatkan peran serta masyarakat melalui strategi
pembinaan wilayah dan keluarga binaan yang akan bersama – sama
dengan mahasiswa dan masyarakat lainnya dalam mengatasi masalah
kesehatan.
3. Pemilihan keluarga binaan didasarkan pada keluarga yang beresiko tinggi,
masalah actual serta rawan dalam kesehatan.
4. Selama melakukan praktek keperawatan komunitas, mahasiswa
bekrjasama dengan masyarakat/pokjakes melakukan pengkajian,
menetapkan masalah, menentukan prioritas, membuat perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi.
5. Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di desa Tobungku adalah :
tingginya angka morbilitas pada lansia, resiko morbilitas pada bayi dan
balita, Resiko terjadinya kenakalan remaja dan resiko terjadinya penularan
penyakit.
6. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah tersebut antara lain : Penyuluhan penyakit degenerative, senam

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 66


lansia, posyandu lansia, pemanfaatan TOGA, penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi, pentingnya posyandu dan ASI esklusif, penyuluhan
tentang rokok alcohol dan narkoba, aktivitas dan kegiatan olahraga untuk
remaja, melakukan penyuluhan penyakit menular, kerja bakti (jumat
bersih), jalan sehat, cerdas cermat dasawisma, penyuluhan cara cuci
tangan, pembuatan lubang organik dan non organik, pelatihan perawat
kecil.
7. Dari berbagai kegiatan yang di laksanakan tersebut didapatkan hasil antara
lain, terlaksananya Penyuluhan penyakit degenerative, senam lansia,
posyandu lansia, pemanfaatan TOGA, penyuluhan tentang pentingnya
imunisasi, pentingnya posyandu dan ASI esklusif, penyuluhan tentang
rokok alcohol dan narkoba, aktivitas dan kegiatan olahraga untuk remaja,
melakukan penyuluhan penyakit menular, kerja bakti (jumat bersih), jalan
sehat, cerdas cermat dasawisma, penyuluhan cara cuci tangan, pembuatan
lubang organik dan non organik, pelatihan perawat kecil.
8. Kebersihan yang telah di capai merupakan kerjasama antara mahasiswa
dan masyarakat melalui kelompok kerja kesehatan, tokoh agama, tokoh
masyrakat, puskesmas, pemrintah setampat (camat, lurah, kepala dusun)
B. SARAN
Setelah seluruh kegiatan asuhan keperawatan komunitas telah di laksanakan,
maka dengan ini kami mengajukan beberap saran sebagai berikut :
1. Kerjasama yang baik dari pihak pendidikan, dina kesehatan, puskesmas
serta apparat pemerintah setempat mulai dari bupati sampai lingkungan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan di masa – masa mendatang, demi
terlaksananya praktek komunitas yang berkualitas.
2. Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan pembinaan
yang berkesinambungan kepada pokjakes agar termotivasi untuk
melaksanakn program – program kesehatan termasuk dalam melakukan
pembinaan pada keluarga yang beresiko.
3. Mengadakan penyegaran kader setiap 3 bulan oleh pihak puskesmas.
4. Kerjasama antara pihak pendidikan, puskesmas dan pemerintah setempat
agar senantiasa menindak lanjuti kegiatan praktik keperawatn komunitas

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 67


yang telah di lakukan oleh mahasiswa, sehingga masalah kesehatan yang
timbul dimasyarakat dapat di tangani.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 68


PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan

PROGRAM KERJA MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU


DALAM RANGKA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DESA TOBUNGKU KECAMATAN TOTIKUM SELATAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tanggal 03 Februari s/d 01 Maret 2020

N MASALAH KESEHATAN PROGRAM KERJA


O MASYARAKAT PENANGGUNG
KEGIATAN WAKTU TEMPAT/ METODE S. DANA JAWAB
SASARAN

1. Tingginya angka morbilitas 1. Penyuluhan tentang Menyesuaika Posyandu -  Sitryani balenggon


pada lansia penyakit degeneratif n jadwal lansia  Rosita
(hipertensi,rematik, DM dan posyandu ceramah
asam urat)

2. Senam lansia Menyesuaika Posyandu -  A. Putri A Baco


n jadwal lansia  Frida Jesika
posyandu senam  Ahmad saputra
kadir
 kurniawan

3. Posyandu lansia Menyesuaika Posyandu Ceramah  Sitryani balenggon


n jadwal lansia/Pust  Rosita
posyandu u

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 69


4. Pembuatan TOGA 16-19 Setiap Mahasiswa Masing-masing Kordus
februari dusun Pembentuka dan
n TOGA swadaya
masyarakat

2. Resiko morbilitas pada bayi 1. Penyuluhan tentang Menyesuaik Posyandu/ ceramah - Hesti Mustika
dan balita berhubungan Pentingnya imunisasi an jadwal Pustu dan Respi
dengan kurangnya dan posyandu posyandu kunjungan Rima
pengetahuan tentang rumah
kesehatan dan pemanfaatan
fasilitas kesehatan

2. Penyuluhan ASI Menyesuaik Posyandu ceramah - Ayu dharmayanti


esklusif an jadwal dan
Mervin
posyandu kunjungan
rumah Isma

3. Resiko terjadinya kenakalan 1. Penyuluhan tentang 10 s/d 11 Sekolah ceramah  SMP (Riana dan
remaja rokok, alcohol dan februari SMP dan Nermin)
narkoba  SMA (Rosidamina
2020 SMA
dan Moch.Faiz)

2. NOBAR sekaligus 08 februari Lapangan ceramah Mahasiswa  Rosidamina


penyuluhan tentang 2020 volly desa
NAPZA Tobungku

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 70


3. Aktifitas dan kegiatan 17 s/d 22 Lapangan Perlombaan Mahasiswa Karang taruna desa
olahraga (bola voly, bola februari di desa olahraga Tobungku dan
kaki, dan takrau) 2020 Tobungku mahasiswa

4. Resiko terjadinya penularan 1. Melakukan penyuluhan 03 s/d 28 Mesjid dan  Ceramah Mahasiswa 1. Di Mesjid (semau
penyakit (DBD, malaria, tentang penyakit februari rumah  Kunjung laki-laki)
flu,penyakit kulit, diare) menular 2020 an 2. Door to door semua
berhubungan dengan rumah mahasiswa
lingkungan sanitasi yang
2. Juma’t bersih 07 februari Masing- Gotong Mahasiswa Masing- masing kepala
tidak memenuhi syarat
2020 masing royong dusun
dusun

3. Pembuatan smapah 03 s/d 17 Rumah Ceramah - Setiap mahasiswa


organik dan non organik februari masyarakat dan simulasi
2020

4. Lomba cerdas cermat 24 februari Balai desa kuis Mahasiswa  Sitriyani balenggon
antar dasawisma 2020  Isma
tentang kesehatan

5. Penyuluhan tentang 10 s/d 11 TK dan SD Ceramah Mahasiswa  TK (Uswa dan


cara cuci tangan yang februari dan Dede)
baik dan benar dan Demonstrasi  SD (Nur Asri,
personal hygine di TK Srivani dan
dan SD
Ifan)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 71


Kegiatan Tambahan 1. Bola Mini remaja dan 17 dan 18 Lapangan Kompetisi/ Karang taruna dan
anak-anak februari lomba Mahasiswa
Mahasiswa
2020

2. Bola Dangdut 17 februari Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan


2020 lomba Mahasiswa

3. Tarik tambang ibu ibu 17 s/d 22 Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
februari lomba Mahasiswa
2020

4. Voly ball putra/putri 18 februari Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
2020 lomba Mahasiswa

5. Lari karung estapet 17 s/d 22 Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
anak-anak februari lomba Mahasiswa
2020

6. Sepak takrau 18 februari lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan


2020 lomba Mahasiswa

7. Junjung botol 21 februari Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan


2020 lomba Mahasiswa

8. Jalan Sehat Sabtu 08 Jalanan - - Kordes


februari desa

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 72


2020 Tobungku

9. Keluarga harmonis Sabtu 22 Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan


februari desa lomba Mahasiswa
2020 Tobungku

10. Nonton Bareng 09 februari Lapangan - - Mahasiswa


sekaligus penyuluhan 2020 desa
Tobungku

02, Februari 2020

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 73


PANITIA PELAKSANA

KOORDINATOR DESA SEKERTARIS

MUH. PAJRI SUNARIA

MENGETAHUI

CAMAT TOBUNGKU KEPALA DESA

AFRIYANTO,S.STP IKSAN KASIM


NIP.19850404 200602 1 001

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 74


LAMPIRAN II : PRE PLANNING

RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


(PRE PLANNING PEMBUATAN LUBANG SAMPAH ORGANIK DAN
NON ORGANIK.

Hari/tanggal : Senin-Sabtu (11-16 februari) setiap hari

Waktu : 08:00-15.00

Tempat : Setiap Rumah Warga

A. LATAR BELAKANG
Sampah adalah material sisa yang tidak di ingingkan dari berakhirnya
suatu proses. sampah dapat membawah dampak buruk bagi kesehatan, sampah
yang berserakan akan di datanggi oleh serangga-serangga dan akan
menimbulkan bibit penyakit.
Tempat sampah di bedakan menjadi dua yaitu tempat sampah organik dan
non organik, tempat sampah organik di perutukan oleh sampah organi begitu
juga dengan tempat sampah non organik di peruntukan oleh sampah non
organik.
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik dari pemakai sebelunya, tetapi masih bias dipakai kalau
dikelolah dengan prosedur yang benar. Contoh sampah organik misalnya
dedaunan, alang-alang. Sedangkan sampah non organic adalah sampah yang
dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sinteri maupun
hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang contohnya botol plastik, tas
plastik dan kaleng.
B. NAMA KEGIATAN
Pembuatan lubang sampah organik dan non organik
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar masyarakat mempunyai tempat sampah organik dan non organik

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 75


2. Tujuan Khusus
a. Agar masyarakat mengetahui pentingnya membuang sampah pada
tempatnya
b. Agar masyarakat mampu mengetahui dan membedakan jenis sampah
c. Agar masyarakat mampu memanfaatkan jenis sampah yang bisa
dimanfaatkan kembali.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Ceramah dan simulasi
2. Penanggung jawab
Mahasiswa (i)
3. Media dan alat
- Laptop
- LCD
- Cangkul
- Skop
4. Kepanitiaan
Ketua : Moh.Yuda
Sekretaris : Rosida Mina
Bendahara : Hesti Mustika Rusadi
5. Pemateri : Setiap Mahasiwa (i)
6. Notulen : Setiap Mahasiswa (i)
7. Observer : Setiap Mahasiswa (i)
8. Fasilitator : Setiap Mahasiswa (i)
9. Dokumentasi : Setiap Mahasiswa (i)
10. Setting Tempat
O P F
MMMM

Keterangan :

P : pemateri

M : Masyarakat

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 76


F : Fasilitator

O : Observer

E. SUSUNAN ACARA

No Acara Metode Waktu


.

1. Pembukaan Ceramah 2 Menit

2. Pembuatan Lubang Ceramah dan 30 menit


sampah organik dan non demonstrasi
organik

3. Diskusi Tanya jawab 5 menit

4. Penutup Ceramah 2 menit

F. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Kegiatan pembuatan lubang sampah organik dan non organik berjalan lancar
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
3. Evaluasi Hasil
- Masyarakat sebagian mau membuat lubang sampah organik dan non
organik dan sebagian juga tidak dengan beberapa alasan seperti tidak
memiliki lahan untuk tempat pembuatan lubang sampah tersebut atau
karena sedang sibuk.
- Masyarakat dapat membedakan sampah organik dan non organik
- Masyarakat mengetahui pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 77


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku

Ketua Sekertaris

Moh. Yuda Rosida Mina

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 78


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN DIARE, DBD,MALARIA
FLU,PENYAKIT KULIT.

Hari/tanggal : Senin – kamis(3–6 februari) dan setiap jum’at (07,14,21 dan 28)
2020

Waktu : 08:00-15:00 dan 13:00

Tempat : Rumah masyarakat dan Masjid

A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal (Maharani, 2013). Penyuluhan kesehatan
berperan penting, karena saat ini banyak terjadinya perubahan gaya hidup di
dalam masyarakat, seperti kebiasaan makan berlebihan, terlalu banyak
aktivitas, banyak merokok, dan kurang istirahat. Pola dan gaya hidup tersebut
menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah banyak menyerang
kesehatan manusia terutama pada penduduk usia yang lebih dari 40 tahun,
(Agrina dkk., 2011).
Keberhasilan suatu terapi pengobatan tidak hanya ditentukan oleh
diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh pengetahuan pasien
untuk melaksanakan terapi tersebut. Salah satu upaya dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dalam pengobatan dilakukan dengan pemberian
pendidikan kesehatan. Upaya kesehatan tersebut terfokus pada upaya
peningkatan perilaku sehat, pendorong perilaku yang menunjang kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
Apabila penderita hipertensi telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 79


penyakit hipertensi dan terapi pengobatannya, diharapkan terapi penyembuhan
dan pengobatannya tercapai dengan baik (Norman, 2012) .
B. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan tentang penyakit menular (Diare, Dbd,Malaria, Flu,Penyakit
Kulit.)
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan masyrakat mampu mengetahui tentang
penyuluhan kesehatan (Diare,DBD,Malaria,Flu dan Penyakit Kulit) yang
disampaikan
2. Tujuan khusus
- Masyarakat mampu mengetahui tentang masalah kesehatan
(Diare,DBD,Malaria,Flu dan Penyakit Kulit)
- Masyarakat mampu mencegah terjadinya masalah kesehatan
(Diare,DBD,Malaria,Flu dan Penyakit Kulit)
- Masyarakat mampu mengambil keputusan saat terjadi masalah
kesehatan (Diare,DBD,Malaria,Flu dan Penyakit Kulit)
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Persentasi dan sosialisasi
2. Penanggung jawab
Mahasiswa (i)
3. Media dan alat
a. Laptop
b. Microphone
c. Sound system
d. LCD/Proyektor
4. Kepanitiaan
Ketua : Moh.Yuda
Sekretaris : Nur asri S.Pasangio
Bendahara : Hesti Mustika Rusadi
5. Pemateri :
a. Ahmad Saputra Kadir

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 80


b. Moh. Yuda
c. Masrian
d. Kurniawan
6. Notulen
Habit
7. Observer
Ifan Isyunandi
8. Fasilitator
Isma
9. Dokumentasi
a. Muh. Pajri
b. Respi
10. Setting Tempat

O P F

MMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM

MMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM

Keterangan :

P : pemateri

M : Masyarakat

F : Fasilitator

O : Observer

E. SUSUNAN ACARA

NO. ACARA METODE WAKTU

1. PEMBUKAAN CERAMAH 2 MENIT

2. PEMATERI CERAMAH 15 MENIT

3. DISKUSI TANYA JAWAB 10 MENIT

4. PENUTUP CERAMAH 2MENIT

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 81


F. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia
3. Evaluasi Hasil
- Mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan masyarakat serta
dapat memberikan penyuluhan kesehatan
- Masyarakat mampu menerima materi penyuluhan yang diberikan
- Masyarakat aktif bertanya tentang materi yang di berikan
- Masyarakat mengapresiasi kegiatan penyuluha kesehatan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 82


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan

Ketua Sekertaris

Moh. Yuda Nur Asri S.Pasangio

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 83


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN KERJA BAKTI JUM’AT BERSIH)
Hari/tanggal : Hari Jum’at 07 Februari 2020

Waktu : 08.00 - selesai

Topik : Gotong royong jum’at bersih

A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan lingkungan adalah suatu masalah kompleks yang
melibatkan berbagai factor. Factor yang paling berpengaruh adalah bagi status
kesehatan adalah prilaku dan lingkungan. Kedua factor ini beserta factor
lainnya sangat berkaitan erat untuk meningkatkan derajat kesehatan baik
individu atau kelompok menuju derajat kesehatan yang optimal. Oleh
karenanya upaya perbaikan kesehatan masyarkat diarahkan pada factor –
factor tersebut, terutama prilaku.
Berdasarkan hasil observasi secara langsung maupun wawncara diketahui
bahwa keadaan di desa mendatte kurang bersih. Terlihat dari adanya sampah
berserakan di jalan, dan rumput – rumput yang sudah meninggi di jalan dan
sekitar lapangan. Dari hasil wawancara bahwa masyarakat mulai jarang
gotong royong karena mata pencaharian mereka yang mayoritas petani
sehingga masyarakat setiap harinya sibuk ke kebun.
Oleh karena itu mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu tertarik
untuk melakukan kegiatan gotong royong yang di beri nama Juma’t Bersih
sebagai salah satu cara meminimalkan masalah kesehatan yang di sebabkan
oleh masalah lingkungan dan membuat lingkungan desa Mendatte menjadi
lebih bersih.

B. NAMA KEGIATAN
Gotong royong Jum’at Bersih
C. TUJUAN KEGIATAN

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 84


1. Tujuan Umum
Dapat tercipta lingkungan yang sehat dan bersih di Desa Tobungku

2. Tujuan khusus
- Lingkungan di desa Tobungku bersih dan sehat
- Tidak ada sampah yang berserakan
- Masyarakat termotivasi untuk melakukan gotong royong
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Gotong royong
2. Penanggung jawab
Kepala Desa, Kepala Dusun, dan Mahasiswa
3. Media dan alat
- Sapu
- Skop
- Tempat sampah
- Serok sampah
- Alat pemotong rumput
- Parang
4. Kepanitiaan
Ketua 1 : Kurniawan
Ketua 2 : Moch.Faiz
Sekretaris : Srivani Palamba
Dokumentasi :
-Sunaria
-Ayu Dharma yanti

Perlengkapan :

-Habit
-Masrian
-Ifan isyunandi
-Moh.yuda

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 85


5. Setting tempat

Di setiap dusun masing – masing.

6. Strategi kegiatan
- Cara pendekatan : melibatkan kepala Desa dan Kepala Dusun
- Hari/tanggal : Juma’t 07 februari 2020
- Tempat : selokan, jalan, masjid dan lapangan.
- Penyumbang konsumsi : masyarakat
- Penanggung jawab : Muh.Pajri
E. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : sosialisasi terlaksana dengan baik
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 2 hari sebelum
hari H
2. Evaluasi proses
Standar : kegiatan jumat bersih terlaksana dengan baik
Kriteria : 50 % warga mengikuti kegiatan jumat bersih yang dibersihkan
adalah jalanana, selokan, lapangan dan tempat ibadah.
3. Evaluasi hasil
Standar : kebersihan lingkungan desa Tobungku terjaga denagn baik
Kriteria :
Jalanan di desa Tobungku bersih dari sampah selokan bersih dari sampah
tidak ada sampah dan rumput di lapangan sudah di potong

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 86


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas

Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu

Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai


Kepulauan

Ketua Sekretaris

KURNIAWAN SRIVANI PALAMBA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 87


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN JALAN SEHAT)

Hari/tanggal : Hari Sabtu 08 Februari 2020

Waktu : 08.00 - selesai

Topik : Jalan Sehat

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan mahal harganya.
Tiada insan yang rela apabila kesehatanya dibeli oleh orang lain. Hidup sehat
membuat siapapun dapat mempermuda aktivitas yang dilakukannya. Ada
banyak hal yang dapt dilakukan agar hidup sehat tanpa harus mengeluarkan
keringat yang banyak, salah satunya dengan mengikuti jalan sehat.
Jalan sehat merupakan salah satu olahraga yang murah dan terjangkau
serta memberikan banyak manfaat, terutama kesehatan. Kemasan kegiatan
yang membawa nuansa sederhana dengan ramai peserta membuat kegiatan ini
semakin meriah dan juga dapat digunakan sebagai ajang silaturahmi
mahasiswa Akper Sawerigading dengan masyarakat di desa Tobungku.
Banyak kesibukan yang dilakukan terkadang membuat masyarakat
mengabaikan kesehatannya. Hal tersebuat akan mempersulit masyarakat
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan sebagai bukti kepedulian akan
kesehatan masyarakat, kami mahasiswa Akper Sawerigading berinisiatif
bekerja sama dengan karang taruna deda Tobungku membuat kegiatan jalan
sehat sekaligus pemungutan sampah yang berserakan di jalanan.
B. NAMA KEGIATAN
Jalan sehat dirangkaikan dengan pemungutan sampah.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Dapat tercipta lingkungan yang sehat dan bersih di Desa Tobungku

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 88


2. Tujuan khusus
- Membiasakan hidup sehat
- Mempererat tali silaturahmi khususnya karang taruna di desa
Tobungku
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Gotong royong
2. Penanggung jawab
Kepala Karang taruna dan kordes
3. Media dan alat
- Sapu
- Tempat sampah/karung
- Serok sampah
4. Kepanitiaan
Ketua : Ahmad Saputra Kadir
Sekretaris : Ifan Isyunandi
Dokumentasi : Ayu Dharma yanti
5. Setting tempat
Sepanang jalan desa Tobungku
7. Strategi kegiatan
- Cara pendekatan : melibatkan ketua karang taruna
- Hari/tanggal : sabtu 08 februari 2020
- Tempat : Jalan desa Tobungku.
- Penyumbang konsumsi : Mahasiswa
- Penanggung jawab : Muh.Pajri
E. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : sosialisasi terlaksana dengan baik
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 1 hari sebelum
hari H
2. Evaluasi proses
Standar : kegiatan jalan sehat terlaksana dengan baik

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 89


Kriteria : 50 % karang taruna mengikuti kegiatan jalan sehat yang
dibersihkan adalah selokan dan jalanan di desa Tobungku .
4. Evaluasi hasil
Standar : kebersihan lingkungan desa Tobungku terjaga denagn baik
Kriteria :
Jalanan di desa Tobungku bersih dari sampah selokan bersih dari sampah.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 90


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas

Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu

Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai


Kepulauan

Ketua Sekretaris

AHMAD SAPUTRA KADIR IFAN ISYUNANDI

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 91


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING NOBAR DAN PENYULUHAN TENTANG NAPZA )

Hari / Tanggal : Sabtu 08 Februari 2020

Waktu : 19.00 – selesai

Topik : Nobar di rangkaikan dengan Penyuluhan tentang NAPZA

A. LATAR BELAKANG
Penggunaan Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya yang
popular disebut dengan NAPZA, dewasa ini banyak digunakan oleh berbagai
golongan masyarakat tanpa pengawasan medis dan di luar dosis yang
ditetapkan. Penyalahgunaan NAPZA dapat menjadi ancaman serius bagi
masyarakat, bangsa dan negara. Serta menimbulkan masalah fisik dan
psikologis nantinya mempengaruhi kehidupan remaja, dewasa muda dan
lansia.
Daya Tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai
manusia dewasa, kaburnya nilai – nilai yang dianut, kurangnya control dari
pihak yang lebih tua, berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat – alat
kelamin sekunder, kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah atau
lembaga formal secara berbagai informasi seks dan media massa yang tidak
sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan – keputusan yang
diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu komplek dan menimbulkan
gesekan dengan orang tua maupun lingkungan.
Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di
dunia. Adapun penyebab kematian utama para perokok tersebut adalah kanker,
penyakit jantung, paru – paru, dan stroke ( Fawzani & Triratnawati, 2005).
Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2008 menyatakan bahwa
lebih dari 5 juta orang meninggal karena penyakit yang disebabkan rokok. Hal
ini berarti setiap satu menit tidak kurang 9 orang meninggal akibat racun pada
rokok atau dalam setiap 6 detik di dunia ini akan terjadi 1 kasus kematian

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 92


akibat rokok. Pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 80% kematian akibat
rokok terjadi di negara berkembang.
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang di lakukan pada tanggal 15 –
17 januari 2019 di dapatkan jumlah remaja di desa mendatte sebanyak 137
orang, dimana kegiatan remaja di waktu luang paling banyak menonton tv
sebanyak 46,9 %. Bila remaja mendapat masalah maka yang akan di lakukan
remaja adalah merokok sebanyak 32,5%, dan lainnya sebanyak 67,4%. Dari
data ini mahasiswa praktek keperawatan AKPER SAWERIGADING PEMDA
LUWU merasa perlu unutk mengadakan penyuluhan dan Nobar di lapangan
Volly desa Tobungku.
B. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan tentang NAPZA yang di kaitkan dengan NOBAR.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Setelah di berikan penyuluhan kesehatan tentang NAPZA semua
masyarakat dan remaja desa Mendatte dapat memahami tentang NAPZA
2. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan di desa Mendatte
di harapkan masyarakat dan remaja di desa Mendatte :
a. Mengetahui pengertian NAPZA
b. Memahami cara penyebaran NAPZA
c. Mengetahui efek dari NAPZA
d. Mengetahui jenis – jenis NAPZA
D. SASARAN
Masyarakat dan Remaja desa Tobungku
E. MEDIA
1. Power point
2. Alat audio
3. LCD/proyektor
4. Laptop
5. Film tentang narkoba dan film umum.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 93


F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Nonton bareng
G. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN
Kegiatan penyuluhan di laksanakn pada pukul 19.00 – selesai bertempat di
lapangan Volly desa Tobungku.
H. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Ahmad Saputra Kadir
Sekretaris : Dede Vebryani Amri
Seksi perlengkapan : Moh.Yuda
Habit
Ifan isyunandi
Jandriana Limnni Malino
Hesti Mustika Rusadi

Penyaji : Rosidamina
seksi dokumentasi : Kurniawan
seksi konsumsi : Moch. Faiz
Sunaria
Dede vebriyani Amri
A. Putri A baco
Seksi acara : Rosidamina
Nermin Yalisi
I. SUSUNAN ACARA

NO. ACARA METODE WAKTU

1. Pembukaan Ceramah 2 menit

2. Pemateri Ceramah 15 menit

3. Nonton bareng Nonton 90 menit

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 94


4. Penutup Ceramah 3 menit

J. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksankan 2 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi proses
Acara berjalan lancar sesuai dengan alokasi wkatu yang tersedia.
3. Evaluasi hasil
- Mahasiswa mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan
masyarakat serta dapat memberikan penyuluhan tentang NAPZA.
- Remaja dan masyarkat mampu memahami materi yang di sampaikan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 95


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekretaris

AHMAD SAPUTRA KADIR DEDE VEBRIYANI AMRY

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 96


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN POSYANDU (PENYULUHAN
POSYANDU, IMUNISASI DAN ASI EKSKLUSIF)

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Februari 2020

Waktu : 08.00 – selesai

Topik : Kegiatan Posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI esklusif)

A. LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang di selenggarakan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang di bantu oleh petugas kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM). Jadi, posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di
bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. Gde Muninjaya
(2002 : 169) mengatakan : ‘’pelayanan kesehatan terpadu adalah suatu
keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja
puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun,
balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan pos pelayanan terpadu
(POSYANDU)’’.
Posyandu merupakan bagian penting dalam peningkatan status
kesehatan masyarkat khusunya ibu dan anak, tidak hanya itu saat ini di desa
Mendatte sudah di buat posyandu lansia yang di khususkan untuk masyarakat
dengan usia lanjut. Oleh karena itu mahasiswa termotivasi untuk membenahi
posyandu balita dan lansia yang ada di desa Mendatte.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan Posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI esklusif)
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 97


Meningkatkan semangat, motivasi serta pengetahuan masyarkat tentang
posyandu.

2. Tujuan khusus
- Masyarakat tertarik membawa anaknya ke posyandu
- Masyarakat antusias melakukan pemenuhan ASI esklusif
- Masyarakat antusias mengantarbayi dan balita ke posyandu untuk
diimunisasi.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Penyuluhan
2. Penanggung jawab
Mahasiswa dan kader posyandu
3. Media
- Laptop
- Power poin
- LCD
4. Kepanitiaan
Ketua : Ayu daharma yanti
Sekretaris : Mervin
5. Strategi pelaksanaan
- Cara pendekatan : melibatkan kader posyandu, Perawat dan Bidan
desa.
- Hari/tanggal : kamis 13 februari 2020
- Tempat : posyandu desa Tobungku
E. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : sosialisasi Informasi terlaksana dengan baik
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 2 hari sebelum
kegiatan.
2. Evaluasi proses

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 98


Standar : kegiatan Posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI
esklusif) terlaksana dengan baik
Kriteria : masyarakat menyimak dengan baik.

3. Evaluasi hasil
Standar : kegiatan posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI
esklusif) terlaksana dengan baik.
Kriteria : Masyarakat khususnya ibu balita dan bayi mampu memahami
materi penyuluhan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 99


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekertaris

AYU DHARMA YANTI ISMA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 100


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN PEMANFAATAN TOGA)

Hari/tanggal : Minggu s/d selasa (16 s/d 19 Februari 2020)

Waktu : 08.00 - selesai

Topik : Pemanfaatan TOGA

A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan bersumber daya manusia merupakan wujud nyata peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sebagai pemicu kegiatan
pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah TOGA ( Tanaman Obat
Keluarga). TOGA merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang
ditanam di pekarangan rumah.
Keberadaan TOGA di pekarangan rumah sangat penting, terutama bagi
keluarga yang tidak memiliki akses untuk pelayanan kesehatan.
B. NAMA KEGIATAN
Pemanfaatan TOGA
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengadakan TOGA di setiap dusun di desa Tobungku
2. Tujuan khusus
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
TOGA
- Untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan TOGA

D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Gotong royong

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 101


2. Penanggung jawab
Masing-masing kordus
3. Media dan alat
- Bambu
- Cat
- Paku
- Balok
- TOGA
- Palu
- Meter
- Skop
4. Kepanitiaan
Ketua : Kurniawan
Sekretaris : Sunaria
Dokumentasi : Frida Jesika
5. Setting tempat
Lahan kosong desa Tobungku

6. Strategi kegiatan

- Cara pendekatan : melibatkan ketua karang taruna dan masyarakat desa


Tobungku
- Hari/tanggal : minggu 16 s/d 19 februari 2020
- Tempat : Lahan kosong desa Tobungku.
- Penanggung jawab : Muh.Pajri
A. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : peralatan yang dibutuhkan tersedia
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 2 hari sebelum
hari H
2. Evaluasi proses
Standar : kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu yang sudah di tentukan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 102


Kriteria : 20 % masyarakat Tobungku mengikuti kegiatan Penanaman
TOGA.

3. Evaluasi hasil
Standar : Terbentuknya Lahan TOGA
Kriteria :
Kegiatan penanaman tanaman TOGA terlaksana dengan baik.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 103


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas

Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu

Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai


Kepulauan

Ketua Sekretaris

KURNIAWAN SUNARIA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 104


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN LOMBA OLAHRAGA)

Hari/tanggal : Senin – sabtu (17 – 22 februari 2020)

Waktu : 15.30 – selesai

Tempat : Lapangan Desa Tobungku

A. LATAR BELAKANG
“Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” merupakan hal
yang tidak asing bagi kita.Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi
tubuh.Semua aktivitas dalam tubuh akan berkembang secara maksimal jika
kebutuhan energy kita terpenuhi .Belajar,bekerja dan berfikir akan terealisasi
dengan cepat dan akurat. Sehingga untuk membangun bangsa dan Negara
terlaksana dengan baik dan lancar ,dalam persepsi kita bahwa potensi dan
bakat kita saat ini amat besar namun dilain hal potensi ini kadang tidak
diberikan ruang untuk eksplorasi dan memunculkan bakat yang tertanam
dalam diri kita masing masing.
Olahraga sebagai salah satu cara menuju sehat ,Juga dapat menjadi cara
untuk bersilaturahmi bersama dengan individu lain serta mengajarkan
kekompakan dalam tim sehingga dianggap perlu untuk meningkatkan
pengembangan minat dan bakat tersebut dalam pertandingan.
Olehnya itu sebagai organisasi yang juga punya kepedulian terhadap
perkembangan dan pengembangan minat dan bakat dalam olahraga ,maka
kami mahasiswa akademi keperawatan (Akper Sawerigading Pemda Luwu).
Berencana Menyelenggarakan lomba olahraga di desa Tobungku.
B. NAMA KEGIATAN
Lomba Olahraga

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 105


C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Untuk mempererat tali silaturahim antar mahasiswa, masyrakat dan remaja
yang ada di Desa Tobungku.
2. Tujuan khusus
- Melaksanakan program kerja KKN mahasiswa
- Masyarakat dan remaja dapat mengembangkan kemampuan dan potensi
dalam bidang olahraga
- Meningkatkan hubungan kekerabatan antar masyarakat, remaja dan
mahasiswa
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Kompetisi
2. Penanggung jawab
Karang taruna desa Tobungku
Mahasiswa
3. Media dan alat
- Bola
- Bola volley
- Net
- Gawang
- Micrhopone
- Sound system
- Kapur
- Tali raffia
- Takraw
4. Kepanitiaan
Ketua : Habit
Sekretaris : Moh.Yuda
Bendahara : Hesti Mustika
Fasilitator : Karang taruna dan Mahasiswa
Dokumentasi : Ahmad Saputra Kadir

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 106


5. Perlengkapan :
- Masrian
- Moch faiz
- Ifan isyunandi
- Rosidamina
6. Setting kegiatan
Kegiatan di lakukan dengan system setengah kompetisi, di buka pada
tanggal 17 februari 2020 dan final (penutupan) pada tanggal 22 februari
2020
E. EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi struktur
Persiapan di lakukan 7 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi
waktu yang diberikan
3. Evaluasi hasil
- Masyarakat sangat mengapresiasi kegiatan lomba
- Masyarakat 80% berpartisipasi dalam kegiatan
- Terbina hubungan keakraban antar masyarakat, remaja dan mahasiswa.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 107


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekertaris

HABIT MOH. YUDA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 108


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN PELATIHAN SENAM LANSIA)

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Februari 2020

Waktu : 08:30 - selesai

Topik : Pelatihan senam lansia

A. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarkat
yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
hidup. Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa
pada tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup
64,05 tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup meningkat menjadi 66,2 tahun
dan jumlah lansia menjadi 19 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020
akan menjadi 29 juta orang atau 11,4%, hal ini menunjukkan bahwa jumlah
lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. Semakin tingginya
usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula factor resiko terjadinya berbagai
masalah kesehatan. Masalah umum yang dialami para lansia adalah rentannya
kondisi fisik para lansia terhadap berbagai penyakit karena berkurangnya daya
tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta menurunnya efisiensi
mekanisme homeostatis, oleh karena hal tersebut lansia mudah terserang
penyakit.
Rematik dan asma juga menjadi penyakit yang paling banyak di derita
oleh lansia. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun
muda, laki – laki maupun perempuan. Dalam tingkat yang parah, rematik

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 109


bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap. Ketidakmampuan, dan penurunan
kualitas hidup. Saat ini jumlah penderita rematik di dunia sekitar 1 % angka
yang terlihat cukup kecil namun terus meningkat, khusunya pada jenis
kelamin perempuan. Sedangkan asama merupakan gangguan penyakit bagian
pernafasan yang sering dialami oleh para lansia. Sampai saat ini, penyakit
rematik yang sering di jumpai di masyarakat adalah osteoatritis yang sering
timbul pada kelompok lansia. Dan kelompok lansia ini sangat rentan akan efek
samping dari obat yang di konsumsinya.
Secara umum, gerakan – gerakan senam rematik di maksutkan untuk
meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan dan daya tahan otot,
kapasitas aerobic, keseimbangan, biomekanik sendi dan rasa posisi sendi.
Bukti – bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga pada usia
lanjut dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional. Oleh karena
itu dibuatlah kegiatan senam Lansia untuk meningkatkan motivasi dalam
berolahraga khususnya pada lansia di desa Tobungku.
B. NAMA KEGIATAN
Senam lansia
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Lansia mampu memahami dan mempraktekkan pelatihan senam yang
diberikan
2. Tujuan khusus
Masyarakat (lansia) dapat mengetahui gerakan senam dan mampu
mempraktekkan sesuai apa yang dia ajarkan
Lansia dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari
D. STRATEGI KEGIATAN
a. Metode
Demonstrasi / praktek
b. Penanggung jawab
Mahasiswa
c. Media
Microphone

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 110


Laptop/hp
Sound system
d. Peserta
1. Instruktu senam 1 orang
2. Lansia/masyarakat
3. Mahasiswa
e. Kepanitiaan
Ketua : Kurniawan
Sekretaris : Frida Jesika
Sie Acara :
- A. Putri A Baco
- Dede vebryani Amri
- Sunaria
- Nermin
- Nur asri
- Mervin
Sie perlengkapan : Moch. faiz
f. Setting tempat
I
LL LL LL LL MM MM MM MM MM
LL LL LL LL MM MM MM MM MM
MM MM MM MM MM MM MM MM

Keterangan :
I : instruktur
L : Lansia
M : Mahasiswa
g. Susunan Acara

NO. TAHAP KEGIATAN

1. Mengukur Tanda – tanda Mengukur pernafasan dan nadi


vital

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 111


2. Melakukan pemanasan Pemanasan ringan sebelum
senam

3. Senam (30 menit) Senam lansia oleh instruktur

Mengukur tanda – tanda Mengukur pernafasan dan nadi


vital setelah senam setelah senam
4.

E. RENCANA EVALUASI KEPERAWATAN

1. EVALUASI STRUKTUR
a. Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum kegiatan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan senam lansia telah di sepakati yakni tanggal
20 februari 2020 pukul 08:30
c. Tempat dan perlengkapan acara telah di persiapkan 1 hari sebelum
kegiatan.
d. Telah terbentuk panitia penyelenggara 4 hari sebelum kegiatan
e. Koordinasi dengan pihak terkait yakni kader posyandu, bidan desa,
kepala dusun dan kepala desa.
2. EVALUASI PROSES
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan lokasi dan waktu yang telah di
tentukan
b. Instruktur senam memimpin kegiatan senam lansia
c. Lansia mengikuti kegiatan senam dengan aktif dan koperatif
3. EVALUASI HASIL
a. Terbina hubungan saling percaya dengan masyarakat
b. 30 % lansia dan masyarakt hadir
c. Masyarakat yang hadir mampu mempraktekkan gerakan senam

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 112


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekertaris

KURNIAWAN FRIDA JESIKA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 113


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN PADA LANSIA
(HIPERTENSI, REMATIK, DM)

Hari/tanggal : kamis 20 Februari 2020

Waktu : 08:00 - selesai

Tempat : Posyandu lansia

A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal (Maharani, 2013). Penyuluhan kesehatan
berperan penting, karena saat ini banyak terjadinya perubahan gaya hidup di
dalam masyarakat, seperti kebiasaan makan berlebihan, terlalu banyak
aktivitas, banyak merokok, dan kurang istirahat. Pola dan gaya hidup tersebut
menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah banyak menyerang
kesehatan manusia terutama pada penduduk usia yang lebih dari 40 tahun,
(Agrina dkk., 2011).
Keberhasilan suatu terapi pengobatan tidak hanya ditentukan oleh
diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh pengetahuan pasien
untuk melaksanakan terapi tersebut. Salah satu upaya dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dalam pengobatan dilakukan dengan pemberian
pendidikan kesehatan. Upaya kesehatan tersebut terfokus pada upaya
peningkatan perilaku sehat, pendorong perilaku yang menunjang kesehatan,

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 114


pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
Apabila penderita hipertensi telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang
penyakit hipertensi dan terapi pengobatannya, diharapkan terapi penyembuhan
dan pengobatannya tercapai dengan baik (Norman, 2012) .
Saat ini masalah kesehatan yang banyak di rasakan oleh masyrakat yakni
penyakit hiprtensi, diabetes, rematik, diare dan bahkan demam berdarah. Oleh
karena itu kami termotivasi untuk melakukan penyuluhan kesehatan pada
masyarakat di desa Tobungku sebagai salah satu upaya pencegahan masalah
kesehatan.
B. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan kesehatan pada lansia (hipertensi, rematik, dan dm)
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia mampu mengetahui tentang
penyuluhan kesehatan (hipertensi, rematik, dan diabetes) yang disampaikan
2. Tujuan khusus
- Lansia mampu mengetahui tentang masalah kesehatan (hipertensi,
rematik, dan diabetes)
- Lansia mampu mencegah terjadinya masalah kesehatan (hipertensi,
rematik, dan diabetes)
- Lansia mampu mengambil keputusan saat terjadi masalah kesehatan
(hipertensi, rematik, dan diabetes)
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Persentasi dan diskusi
2. Penanggung jawab
Mahasiswa (i)
3. Media dan alat
- Laptop
- Microphone
- Sound system
- LCD/Proyektor

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 115


- Lefleat
4. Kepanitiaan
Ketua : Sunaria
Sekretaris : Isma
Bendahara : Ayu Dharma yanti
Pemateri : Sitriyani Balenggon
Notulen : Jandriana
Observer : Mervin
Fasilitator : Srivani Palamba
Dokumentasi : Masrian
5. Setting Tempat

O P F

LLLLL LLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL

LLLLLL LLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL

Keterangan :

P : pemateri

M : Masyarakat

F : Fasilitator

O : Observer

E. SUSUNAN ACARA

NO. ACARA METODE WAKTU

1. PEMBUKAAN CERAMAH 2 MENIT

2. PEMATERI CERAMAH 15 MENIT

3. DISKUSI TANYA JAWAB 10 MENIT

4. PENUTUP CERAMAH 2MENIT

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 116


F. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Acara penyuluhan berjalan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia

3. Evaluasi Hasil
- Mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan lansia serta dapat
memberikan penyuluhan kesehatan
- lansia mampu menerima materi penyuluhan yang diberikan
- lansia aktif bertanya tentang materi yang di berikan
- lansia mengapresiasi kegiatan penyuluha kesehatan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 117


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Bangggai Kepulauan

Ketua Sekertaris

SUNARIA ISMA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 118


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING PELATIHAN PERAWAT KECIL )

Hari/tanggal : Sabtu, 22 Februari 2020

Waktu : 16.00 – selesai

Topik : Pelatihan dan Demonstrasi Perawat Kecil

A. LATAR BELAKANG
Pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kesehatan terutama mengenai
pemahaman dan kesadaran akan kesehatan sejak dini sangat penting diketahui
anak – anak usia sekolah dasar karena anak usia sekolah dasar pada umumnya
membutuhkan perawatan kesehatan dan juga memerlukan pengawasan
kesehatan yang teratur saat mereka sedang berada di sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah. Sedangkan orang tua dan guru tidak setiap saat bisa
mengawasi mereka sehingga berbagai masalah kesehatan dapat setiap saat
mengancam mereka.
Dalam undang – undang No. 23 Th.1992 tentang kesehatan, pasal 17
dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang dilakukan melalui peningkatan
kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia prasekolah.
Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 119


berkembang secara harmonis dan optimal serta menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Disamping itu kegiatan sekolah juga diarahkan untuk
memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan untuk melaksankan prinsip hidup sehat serta aktif berpartisipasi
dalam usaha peningkatan kesehatan baik di sekolah, dirumah maupun di
masyarakat.
Idealnya, kesehatan anak – anak usia sekolah dasar dapat di pantau oleh
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui program perawatan
kesehatan dan pengobatan dasar. Tetepai karena berbagai keterbatasan maka
peran dari UKS ini belum mampu terlaksana secara optimal. SDN Tobungku
merupakan salah satu SD di kecamatan Toikum Selatan. SDN Tobungku
memiliki fasilitas kelas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar
walaupun masih ada kekurangan dari saran dan prasarana seperti UKS yang
masih minim dengan peralatan kesehatan.
Melakuakan sosialisasi perawat cilik (PERCIL) di SDN Tobungku
sangat di perlukan, karena di daerah ini masih termasuk daerah yang masih
minim akan pengetahuan tentang kesehatan sehingga diharapkan nantinya
pengetahuan tentang kesehatan dapat disebarluaskan oleh siswa – siswi SD ke
teman – teman yang lain.
B. NAMA KEGIATAN
Pembentukan Perawat Cilik
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Siswa SDN Tobungku dapat memahami materi yang disampaikan dan
dapat mengaplikasikan tugas dan kewajiban perawat kecil.
2. Tujuan khusus
a. Siswa dapat mengetahui cara menggosok gigi yang benar
b. Siswa dapat mengetahui akibat jika tidak menggosok gigi
c. Siswa dapat mengetahui pertolongan pertama pada korban pingsan
d. Siswa dapat mengetahui pertolongan pertama pada perdarahan
e. Siswa dapat mengetahui pertolongan pertama pada korban mimisan
f. Siswa dapat mengetahui dan mempraktekkan cuci tangan 6 langkah

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 120


D. STRATEGI KEGIATAN
Ceramah, simulasi dan demonstrasi
E. PENANGGUNG JAWAB
Mahasiswa dan mahasiswi
F. MEDIA DAN ALAT
- Microphone
- LCD/PROYEKTOR
- Laptop
- Tandu
- Alat p3k
- Cairan RL dan alcohol
- Alat balut membalut
- Sarung
- Alat membuat luka sederhana
G. KEPANITIAAN
Ketua : Uswatun Hasanah
Sekretaris : Ayu Dharma Yanti
Bendahara : Hesti
Pemateri : Rosita
Notulen : Siti Amina
Observer : Moh. Yuda dan Masrian
Dokumentasi : Ahmad Saputra Kadir
Perlengkapan : Kurniawan dan Mervin

H. SETTING TEMPAT :

P PK

SSSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSSSS

SSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSSSS

Keterangan :

P : pemateri

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 121


Pk : perawat kecil

S : siswa

I. SUSUNAN ACARA :

No Acara Metode Waktu

Pembukaan Ceramah 2 mmenit

Pemateri Cermah dan 5 menit


Simulasi

Simulasi Demonstrasi 15 menit

Penutup Ceramah 2 menit

J. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 4 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Acara berjalan dengan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
3. Evaluasi hasil
- Mahasiswa mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan siswa
(i) di SDN Tobungku serta dapat memberikan penyuluhan tentang PHBS
- Siswa mampu memahami dan mendemonstrasikan meteri yang telah di
latih dan di ajarkan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 122


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selaan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekretaris

Rosita Ayu Dharma Yanti

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 123


RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE PLANNING KEGIATAN LOMBA CERDAS CERMAT
DASAWISMA)

Hari/tanggal : Senin, 24 Februari 2020


Waktu : 09.00 – selesai
Topik : Lomba Cerdas Cermat Dasawisma
A. LATAR BELAKANG
Dasawisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang bertetangga.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk
kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat
(PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kerangka piker pertama adalah bahwa desa siaga akan dapat terwujud
apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan
secara paripurna oleh berbagai pihak (unit – unit kesehatan dan pemangku
kepentingan lain yang terkait).
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas
kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap
ancaman yang muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 124


disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan prilaku
masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan motivasi kelompok
dasawisma khusunya dalam bidang kesehatan, mahasiswa Akper
Sawerigading Pemda Luwu berinisiatif melakukan kegiatan lomba cerdas
cermat dasawisma di desa Tobungku.
B. NAMA KEGIATAN
Lomba Cerdas Cermat Dasawisma

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Masyarakat mengetahui dan memahami 10 indicator PHBS dalam tatanan
keluarga
2. Tujuan khusus
- Peserta dapat menjelaskan pengertian PHBS dan PHBS dalam tatanan
rumah tangga
- Peserta dapat menjelaskan manfaat PHBS
- Peserta dapat menjelaskan sasaran PHBS
- Peserta dapat menjelaskan indicator PHBS
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Kompetisi
2. Penanggung jawab
Mahasiswa (i)
3. Media dan alat
- Modul
- Sound system
- Soal/pertanyaan
4. Kepanitiaan
Ketua : Sitriyani Balenggon

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 125


Sekretaris : Isma
Bendahara : Hesti
Pemabaca soal/juri : Bidan/Perawat Puskesmas Totikum Selatan
Observer : Jandriana
Fasilitator : - Frida Jesika Kumambong
- Kurniawan
- A. Putri Andi Baco
- Masrian
- Dede Vebryani Amri

Dokumentasi : Ahmad Saputra Kadir

Seksi acara : - Moch. Faiz S. J.


- Rima Noviyanti
- Mervin
5. Setting tempat
J

PPP PPP PPP


MMMMMMMMM MMMMMMM
MMMMMMMM
MMMMMMMMM MMMMMMM
MMMMMMMM
Keterangan :
J : juri
P : peserta
M : masyarakat
E. SUSUNAN ACARA

NO ACARA METODE WAKTU

1. PEMBUKAAN CERAMAH 2 MENIT

2. KEGIATAN LOMBA KOMPETISI 150 MENIT

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 126


3. PENGUMUMAN CERAMAH 5 MENIT

4. PENUTUP CERAMAH 3 MENIT

F. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi struktur
Persiapan dipersiapkan 1 minggu sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
Acara berjalan dengan lancar sesuai dengan alokasai waktu yang ditentukan

3. Evaluasi hasil
- Terbina hubungan saling percaya dengan masyarakat
- 65% masyarakat hadir dalam kegiatan
- 80% dasawisma mengikuti lomba
- Semua groub dasawisma atraktif dan interaktif dalam mengikuti lomba.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 127


Panitia Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu
Desa Tobungku Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan

Ketua Sekertaris

Sitriyani Balenggon Isma

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 128


.

LAMPIRAN III : SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Rematik dan penatalaksanaannya

Sasaran : Masyarakat di desa Tobugnku


Hari/ Tanggal : 20 Februari 2020
Waktu : 09: 30 - selesai

Tempat : Balai Desa

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 20 orang
Pendidikan : SD dan SMA
2. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang rematik dan penatalaksanaannya di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian rematik

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 129


- Peserta dapat menjelaskan penyebab penyebab rematik
- Peserta dapat menjelaskan Komplikasi rematik
- Peserta dapat menjelaskan pengobatan rematik di rumah
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Media
- LCD
- Laptop
6. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu


.

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan
pesarta

Menggali
pengetahuan
masyarakat tentang
rematik dan
penatalaksanannya

2. Pengembangan Menjelaskan 35 menit


tentang pengertian
rematik,

penyebab
rematik,komplikasi
rematik,

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 130


penatalaksanaan
rematik di rumah

Memberi
kesempatan
peserta untuk

bertanya.

3. Pengembangan Mengadakan 15 enit


Tanya jawab untuk

mengetahui
seberapa jauh
peserta paham

tentang materi
yang disampaikan

Menyimpulkan
hasil penyuluhan

Ucapan terima
kasih dan salam
penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 3 februari 2019
- Waktu : 17.00 WITA
- Tempat : masjid nurul amal desa mendatte
- Jumlah Peserta : 25 orang, peserta yang aktif : 5 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat berpartisipasi kegiatan.

LAMPIRAN

MATERI

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 131


REMATIK DAN PENATALAKSANAANNYA

A. Pengertian
Bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan sekumpulan
gejala-gejala atau keluhan. Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit
inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis
yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ
tubuh (Hidayat, 2006).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana
terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar yang menanggung beban
B. Faktor resiko timbulnya rematik
1. Umur
2. trauma (jatuh, terbentur)
3. keturunan
4. Kelainan bawaan pada tulang
5. Kegemukan
C. Tanda dan gejala
1. nyeri sendi
2. kekakuan sendi
3. kemerahan pada sendoi
4. bengkak pada sendi
5. kelemahan pada otot.
6. gangguan gerak.
D. Akibat lanjut
1. Mudah jatuh
2. perubahan pada tulang
E. Cara penanganan
1. Menurunkan bb pada orang kegemukan
2. Hindari makan jeroan
3. Kompres air hangat
4. Latihan gerak sendi pada pagi hari

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 132


5. Istirahat yang cukup pada siang hari
6. Hindari gerakan dengan hentakan yang keras
F. Yang tidak boleh dilakukan

1. Kerja berat

2. Olahraga yang berat

3. Gerakan dengan hentakan

G. Cara mengatur lingkungan

1. Hindari lantai yang licin

2. Penerangan yang cukup

3. WC dibuat duduk

4. Tangga diberi pegangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : DBD dan penatalaksanaannya

Sasaran : masyarakat di desa Tobungku

Hari/ Tanggal : 07 februari 2020

Waktu : 13: 30-selesai

Tempat : masjid desa Tobungku, kecamatan Totikum Selatan kabupaten Banggai


Kepulauan

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma, SI
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang DBD dan penatalaksanaannya di rumah.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 133


- Peserta dapat menjelaskan pengertian DBD
- Peserta dapat menjelaskan penyebab DBD
- Peserta dapat menjelaskan jenis DBD
- Peserta dapat menjelaskan Komplikasi DBD
- Peserta dapat menjelaskan pengobatan DBD di rumah
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Media
- LCD
- Microphone
- Laptop
- Saund system
6. Kegiatan penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan masyarakat


tentang DBD dan
penatalaksanannya

2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 35 menit


DBD,,

penyebab DBD, penatalaksanaan


DBD di rumah

Memberi kesempatan peserta untuk

bertanya.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 134


3. Pengembangan Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

mengetahui seberapa jauh peserta


paham

tentang materi yang disampaikan

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Ucapan terima kasih dan salam


penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 07 februari 2020
- Waktu : 14:30 WITA
- Tempat : Mesjid Al-Iklas desa Tobungku kecamatan Totikum
Selatan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat aktif dan berpartisipasi
dalam kegiatan
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang

LAMPIRAN

MATERI

DBD DAN PENATALAKSANAANNYA


A. PENGERTIAN
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
B. ETIOLOGI
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh
gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.
C. TANDA GEJALA

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 135


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan,
nyeri pada persendiaan, serta sakit kepala.
2. Terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 / mm3
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4. Mual dan muntah.
5. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit ,
mimisan, gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
D. TANDA BAHAYA DBD
1. Perdarahan gusi
2. Muntah darah
3. Penderita tidak sadar
4. Denyut nadi tidak teraba
E. PERAWATAN DAN PENGOBATAN DI RUMAH
1. Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau
minuman lainnya)
2. Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit
apabila penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin,
bibir pucat dan denyut nadi lemah.
F. PENCEGAHAN DBD
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M
PLUS
a) Menguras
b) Menutup
c) Mengubur
d) Memantau
G. LAKUKAN 4 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI
BERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
1. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia atau menggunakan kelambu
saat tidur
2. Lakukan pengasapan
3. Menaburkan serbuk ABATE

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 136


4. Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : DM dan penatalaksanaannya

Sasaran : masyarakat desa Tobungku

Hari/ Tanggal : 20 februari 2020

Waktu : 09 :00-selesai

Tempat : masjid di desa Tobungku, kecamatan Totikum Selatan kabupaten


Banggai Kepulauan

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma, SI
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang DM dan penatalaksanaannya di rumah.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian DM

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 137


- Peserta dapat menjelaskan penyebab DM
- Peserta dapat menjelaskan jenis DM
- Peserta dapat menjelaskan Komplikasi DM
- Peserta dapat menjelaskan pengobatan DM di rumah
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Media
- LCD
- Microphone
- Sound system
- Laptop
6. Kegiatan penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan masyarakat


tentang DMdan penatalaksanannya

2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 35 menit


DM,,

penyebab DM, penatalaksanaan


DM di rumah

Memberi kesempatan peserta untuk

bertanya.

3. Pengembangan Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

mengetahui seberapa jauh peserta

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 138


paham

tentang materi yang disampaikan

Membagikan lieaflet

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Ucapan terima kasih dan salam


penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 20 februari 2020
- Waktu : 15:30 WITA
- Tempat : masjid Al-Iklas desa Tobungku kecamatan Totikum
Selatan kabupaten Banggai Kepulauan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat berpartisispasi dan
mengapresiasi kegiatan penyuluhan yang di lakukan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang

LAMPIRAN

MATERI

DIABETES MELITUS DAN


PENATALAKSANAANNYA
A. PENGERTIAN
Suatu keadaan dimana pankreas tidak cukup menghasilkan insulin,
atau sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin seperti seharusnya,
sehingga kadar gula dalam darah meningkat atau bertambah
B. FAKTOR RESIKO
1. Riwayat keluarga DM

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 139


2. Kegemukan
3. Kurang gerak (berolah raga)
4. Hipertensi
5. Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr
C. TANDA GEJALA
1. Sering haus
2. Rasa lapar terus menerus
3. Sering buang air kecil (terutama malam hari)
4. Berat badan berkurang drastic
5. Kesemutan
6. Cepat merasa lelah dan mengantuk
7. Infeksi yang sering kambuh
8. Penglihatan kabur
9. Gatal-gatal terutama bagian luar kelamin
D. KOMPLIKASI
1. Luka yang sukar sembuh
2. Impotensi
3. Kebutaan
4. Penyakit jantung
5. Gangguan pada pembuluh darah otak
6. Terganggunya fungsi ginjal
E. CARA KONTROL GULA DARAH
1. Perencanaan makan yang baik (batasi gula, lemak, dan konsumsi
sayur)
2. Latihan jasmani
3. Uji kadar gula darah secara berkala
4. Minum obat dengan teratur
5. Kontrol berat badan
6. Kontrol tekanan darah
7. Kontrol kadar kolesterol darah

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 140


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi dan penatalaksanaannya

Sasaran : masyarakat desa mendatte

Hari/ Tanggal : 20 februari 2020

Waktu : 08:30 -selesai

Tempat : Balai desa Tobungku, kecamatan Totikum Selatan kabupaten Banggai


Kepulauan

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma.
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang HT dan penatalaksanaannya.
b) Tujuan Khusus

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 141


Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian HT
- Peserta dapat menjelaskan Jenis HT
- Peserta dapat menjelaskan komplikasi HT
- Peserta dapat menjelaskan penatalaksanaan HT
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Media
- LCD/proyektor
- Laptop
- Sounsystem
- Microphone

6. Kegiatan penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan masyarakat


tentang HT dan penatalaksanaannya

2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 35 menit


HT, penyebab HT, jenis HT,
penatalaksanaan HT

Memberi kesempatan peserta untuk

bertanya.

3. Pengembangan Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 142


mengetahui seberapa jauh peserta
paham

tentang materi yang disampaikan

Membagikan lieaflet

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Ucapan terima kasih dan salam


penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 20 februari 2020
- Waktu : 10:30 WITA
- Tempat : masjid desa Tobungku kecamatan Totikum Selatan
kabupaten Banggai Kepulauan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat aktif dan berpartsipasi
dalam kegiatan penyuluhan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang

LAMPIRAN

MATERI

HIPERTENSI DAN PENATALAKSANAANNYA

A. DEFINISI
HIPERTENSI Adalah gangguan pada system pembuluh darah yang
ditandai dengan meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
B. JENIS HT
1. Tekanan darah normal :130/80 mm Hg
2. Tekanan darah tinggi ringan:140-159/90-99 mm Hg
3. Tekanan darah tinggi sedang:160-179/100-109 mm Hg

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 143


4. Tekanan darah tinggi berat:180-209/110-119 mm Hg
5. Tekanan darah tinggi sangat berat: ≥210/≥120 mm Hg
C. BAGAIMANA TANDA DAN GEJALANYA?
1. Sakit kepala
2. Mudah marah
3. Telinga berdengung
4. Mata terasa berat atau pandangan kabur
5. Mudah lelah
6. Susah tidur
7. Terasa sakit di tengkuk
8. Tekanan darah lebih dari normal
D. APA YANG MENYEBABKAN TEKANAN DARAH TINGGI
1. Gaya hidup tak sehat
2. Konsumsi garam berlebih
3. Merokok
4. Minum-minuman beralkohol
5. Kurang olahraga
6. Kegemukan
7. Stres / banyak pikiran
E. AKIBAT LANJUT DARI DARAH TINGGI?
1. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
2. Penyakit jantung
3. Serangan otak /stroke
4. Pengelihatan menurun
5. Gangguan gerak dan keseimbangan
6. Kerusakan ginjal
7. Kematian
F. CARA MENCEGAH KOMPLIKASI DARAH TINGGI
1. Berat badan ideal
2. Makan makanan yang bergizi
3. Olahraga teratur
4. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok, minum kopi)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 144


5. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi bergaram
6. Kontrol teratur ke puskesmas/ Fasilitas kesehatan
7. Hindari stress
8. Dekatkan diri pada Allah
G. KONSUMSI GARAM PERHARI ADALAH:
1. Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
2. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
3. Hipertensi berat : tanpa garam
H. PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil
airnya diminum pagi dan sore.
2. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai
rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari
4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya
tinggal satu gelas
5. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu
diminum pagi dan sore.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 145


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Penyalahgunaan narkoba

Sasaran : Remaja di desa Tobungku

Hari/ Tanggal :11 dan 14 februari 2020

Waktu : 09:00-selesai

Tempat : Sekolah SMP dan SMA di desa Tobungku, kecamatan Totikum Selatan
kabupaten Banggai Kepulauan

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 90 orang
Pendidikan : SMP dan SMA
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan remaja dapat dapat
mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian narkoba
2. Peserta dapat menjelaskan jinis narkoba

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 146


3. Peserta dapat menjelaskan dampak penggunaan narkoba
4. Peserta dapat menjelaskan cirri pengguna narkoba
5. Peserta dapat menjelaskan alasan menggunakan narkoba
6. Peserta dapat menjelaskan tips menghindari diri dari narkoba
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Media
- LCD/proyektor
- Laptop
- Materi
- Microphone
- Sound system
- Video/film
6. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan masyarakat


tentang penyalahgunaan narkoba

2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 35 menit


narkoba, jenis narkoba, dampak
pengunaan narkoba, tips
menghindari narkoba

Memberi kesempatan peserta untuk

bertanya.

3. Pengembangan Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 147


mengetahui seberapa jauh peserta
paham

tentang materi yang disampaikan

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Ucapan terima kasih dan salam


penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 11 dan 14 Januari 2020
- Waktu : 09:00 WITA
- Tempat : Sekolah SMP dan SMA
- Jumlah Peserta : 90 orang
- Respon terhadap penyuluhan : remaja ikut aktif dalam kegiatan
penyuluhan, remaja berpartisipasi dalam kegiatan.
- Jumlah peserta yang aktif : 10 orang

LAMPIRAN

MATERI

PENYALAHGUNAAN NARKOBA
A. DEFINISI
1. Narkotika
Zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetis maupun
semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri & dapat
menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 148


Obat-obatan yg mempengaruhi pikiran, suasana hati, aktivitas mental
& perilaku
3. Zat adiktif
Bahan lain yg penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan
B. JENIS NARKOBA
1. Narkotika
a) Opium Atau Candu
Yg diambil getah buahnya (poppy) yg mengandung getah putih
dan disebut candu mentah, diolah menjadi candu masak, dan diolah
kembali menjadi morfin dan heroin.Menghilangkan rasa nyeri dan
menenangkan syaraf namun dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan ketergantungan fisik dan psikologis
b) Morfin
Mempunyai daya analgetik yg kuat. Berbentuk kristal, berwarna
putih & berubah jadi kecoklatan, & tidak berbau. Opium mentah
mengandung 4-21% morfin. Sebagian besar opium diolah menjadi
morfin & codein
c) Codein
Banyak digunakan untuk keperluan medis. Mempunyai khasiat
analgetik lemah, yaitu hanya 1/12 daya analgetik morfin. Codein
digunakan sebagai antitusif (peredam batuk) yg kuat
d) heroin/putau
Berupa serbuk putih yg terasa pahit. Dipasar gelap heroin
dipasarkan dalam beragam warna, karena dicampur dg bahan lain
seperti gula, coklat, tepung susu dll dg kadar sekitar 24%
Menimbulkan efek psikologis bebas rasa sakit,perasaan tegang
diiringi rasa senang, pusing, hangat dan keinginan sukaria
e) ganja
Nama lainnya Cimeng, Gelek, Mecin Yaitu tanaman ganja yg
dikeringkan banyak terdapat di Sumut, Aceh. Tanaman ganja dapat
dihasilkan marijuana yg mempunyai kekuatan lebih besar.
f) Metadon

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 149


Mempunyai daya kerja lebih lama & lebih efektif drpd morfin dg
cara penggunaan ditelan. Metadon digunakan sebagai terapi untuk
mengobati ketergantungan terhadap opioda
g) Kokain
Berasal dari getah daun koka yg banyak terdapat di Amerika
Selatan. Kokain dapat merangsang susunan syaraf pusat.
Mengakibatkan rasa gembira, teransang, tambah tenaga, percaya
diri dan perasaan sukses. Rasa positif ini akan segera berganti
dengan perasaan depresi, tegang, paranoid dan terlalu gembira.
Gangguan fisik: susah tidur, nafsu makan hilang detak jantung
cepat dll.
h) Crak
Nama lain disebut Coke, Snow, Flake & Rock.Bentuk baru berupa
kristal seperti kerikil, harganya tak terlalu mahal. Merupakan
saripati kokain yg mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat
drpd kokain. Penggunaannya dihisap seperti rokok
2. Psikotropika
a) Amphetamine
Sekelompok zat/obat yg mempunyai khasiat sebagai stimulan
susunan syaraf pusat (perangsang buatan). Mengakibatkan
perasaan gembira, berkuasa dan percaya diri. Tahan lapar dan tidak
mudah mengantuk.

b) ATS (Amphetamine Type Stimulants)


Nama lain : Speed, Crystal, Ectasy Sekelompok zat/obat yg
mempunyai khasiat sama dg atau seperti amphetamine.
Menimbulkan perasaan santai, bertenaga, dan menggambarkan
perasaan saling mengerti antara mereka
3. zat adiktif
a) alcohol
Terdiri dari berbagai minuman keras yg mengandung ethanol dan
berfungsi menekan syaraf pusat

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 150


b) kafein
Terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji Kopi mengandung 1-2.5%
kafein. Kafein juga terdapat dalam minuman ringan
c) nikotin
Terdapat pada tumbuhan tembakau dg kadar sekitar 1-4%. Dalam
setiap batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin
menimbulkan ketergantungan, meningkatkan metabolisme tubuh,
detak jantung dan penurunan nafsu makan.
d) zat sedative
Tergolong sedatif/hipnotika diantaranya Benzodiazepin, meliputi
antara lain : Temazepam & Diazeoam, Nitrazepam, Klonazepam.

C. CARA PENGGUNAAN NARKOBA


1. ORAL
Melalui mulut, yaitu menelan narkoba dalam berbagai bentuknya
(amphetamin, extacy)
2. Dihirup (inhalansia)
Menghirup narkoba langsung dalam tepung melalui hidung, kemudian
diserap oleh syaraf-syaraf dalam hidung, berjalan melalui aliran darah
menuju paru-paru, hati & otak (cocain, lem, tiner)
3. Dihisap (Intranasal, sniffed)
Narkoba dibakar seperti rokok dll, langsung menuju paru-paru, kehati
& ke otak (putaw, sabu-sabu, ganja, cocaine, lem dsb)
4. Injeksi Intravena
Memasukan narkoba dlm bentuk cair atau dicairkan melalui jarum
suntik ke dalam darah, masuk ke paru-paru, hati & otak (putaw, sabu-
sabu, ampetamin)
5. Ditaruh dalam luka
Menaburkan narkoba berbentuk tepung pada bagian kulit tubuh yg
dibuat luka terlebih dahulu dg benda tajam, memasuki lairan darah,
kemudian ke paru-paru, hati & otak (LSD)
6. Inersi anal

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 151


Memasukan narkoba yg berbentuk padat melalui lubang dubur
D. ALASAN PENGGUNAAN NARKOBA
1. Rasa ingin tahu yg tinggi untuk mendapatkan pengalaman baru &
sensasi
2. Ajakan/pengaruh teman-teman
3. Untuk bergembira & hura-hura
4. Menghilangkan rasa bosan, karena narkoba dapat menghilangkan
masalah
5. Ikut-ikutan teman, karena takut kena ejekan, misalnya tidak macho,
banci dsb
6. Solidaritas kelompok (takut tekanan dari anggota kelompok)
7. Ingin menonjol & tampil berani
8. Ketidak harmonisan dalam keluarga (misal : berontak terhadap
kekuasaan orangtua)
9. Kuatnya jaringan pemasaran narkoba (mudah mendapatkannya)
10. Rendahnya penghayatan spritual (agama
E. CIRI-CIRI PECANDU NARKOBA
1. Ciri Prilaku : Suka bolos pd jam pelajaran tertentu, sering absen, minta
izin pulang, sering izin ke WC, punya geng, kelas sering kehilangan,
prestasi menurun, suka mencuri
2. Ciri Fisik : Sering sakit perut, pilek, ngantuk di kelas, muka pucat, badan
bau asap, pupil mengecil, bicara cadel, bibir kering dan sering menggigil.

3. Ciri Psikis : Mudah tersinggung, marah, banyak bicara, melawan, gembira


berlebihan, daya konsentrasi menurun, cemas, curiga.

Perlu diperhatikan : Bila teman membawa korek api gas, uang kertas baru,
kertas timah, bungkus permen karet, guntingan kertas, sendok dan botol

F. BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA


1. Bahaya penyalahgunaan narkobasecara fisik : kerusakan pd organ
tubuh & menimbulkan berbagai penyakit, antara lain :
- Kerusakan Sistem Saraf (otak)
- Paru-paru

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 152


- Jantung
- Ginjal
- Alat Pencernaan
- Liver
- Pembuluh Darah
- Pankreas
- Anemia
- Impoten
- Darah Rendah/Tinggi
- Immunitas Berkurang
- Nafsu Makan Berkurang
- Alat Reproduksi
- Luka Sekat Rongga Hidung
- HIV/AIDS
2. Bahaya penyalahgunaan narkoba secara psikologis : dapat
menyebabkan gangguan mental & perilaku, diantaranya :
 Kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu
 Tidak memikirkan masa depan
 Kehilangan semangat bersaing
 Kemampuan membaca, berhitung & berbicara berkurang
 Gangguan konsentrasi
 Daya ingat menurun
 Perekembangan kemampuan & ketrampilan sosial menjadi
terhambat
 Gerakannya menjadi lambat
 Bersikap acuh tak acuh, masa bodo, selalu ketakutan pd
lingkungan (Tidak mampu menyesuaikan diri dg lingkungan)
 Lebih senang menyendiri & melamun
 Gangguan menilai realitas
3. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Pribadi :
• Merubah kepribadian korban secara drastis (pemurung, pemarah,
melawan)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 153


• Menimbulkan sikap masa bodoh, sekalipun terhadap dirinya
sendiri, seperti : tidak memperhatikan sekolah, rumah, pakaian,
tempat tidur dsb.
• Semangat belajar/bekerja menjadi menurun & suatu ketika
sikorban bersikap seperti orang gila
• Tidak ragu melakukan hubungan seks secara bebas, karena
pandangannya terhadap norma masyarakat, hukum, agama sudah
longgar
• Tidak segan-segan menyiksa diri sendiri demi menghilangkan rasa
nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan
• Menjadi pemalas & hidup santai
4. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Keluarga :
 Tidak lagi segan mencuri atau bahkan menjual barang di rumah yg
bisa diuangkan untuk membeli narkoba

 Norma sopan santun tidak dihiraukan lagi

 Adanya ancaman dari pengedar

 Adanya rasa takut berurusan dg aparat yg berwajib

 Perasaan malu karena dianggap sebagai aib keluarga

 Ekonomi keluarga rusak dan boros

5. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Masyarakat :

 Suka memancing keributan dg perilaku negatif dan suka berkelahi

 Mengganggu ketertiban umum (suka tawuran, kebut-kebutan tidak


mengingat waktu & tempat)

 Cenderung melakukan kriminalitas & tindak pidana lainnya


(perkosaan, pelacuran dsb)

6. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Negara :

 Hilangnya rasa cinta tanah air & patriotisme

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 154


 Loos generasi atau hilangnya generasi satu dua keturunan atau
lebih sebagai penerus cita-cita bangsa

 Hancurnya perekonomian negara

TIPS MENGHINDARI DIRI DARI NARKOBA

 Siapkan mental/diri untuk menolak apabila ditawari narkoba

 Hati-hati dalam memilih teman bergaul, karena teman yg baik


tidak akan menjerumuskan pada hal-hal yg tidak baik

 Belajar berkata TIDAK, apabila ditawari narkoba. Apabila dipaksa


tinggalkan mereka.

 Tingkatkan prestasi untuk mewujudkan cita-cita & kembangkan


bakat yg ada demi masa depan

 Lakukan kegiatan-kegiatan yg positif untuk mengisi waktu luang


dg menyalurkan hobi

 Tingkatkan IMTAQ (Iman & Taqwa kepada Allah)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 155


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : percil siswa SDN Tobungku

Sasaran : siswa SDN Tobungku

Hari/ Tanggal : 22 Februari 2019

Waktu : 16.00-selesai

Tempat : Lapangan desa Tobungku, kecamatan Totikum selatan kabupaten


banggai kepulauan

1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 10 orang
Pendidikan : SD
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa dapat dapat
mengetahui tentang P3K
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian P3K
- cara pertolongan pada pasien pingsan, mimisan, luka bakar, alergi
dan memar

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 156


3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
Ceramah ,Tanya jawab dan Demonstrasi
5. Media
- LCD/proyektor
- Laptop
- Materi
- Alat p3k

6. Kegiatan penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit

Perkenalan

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan siswa


mengenai P3K

2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 35 menit


P3K, pertolongan pada pasien
pingsan, luka bakar, mimisan,
memar, alergi

Memberi kesempatan peserta


untuk

bertanya.

3. Pengembangan Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

mengetahui seberapa jauh peserta


paham

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 157


tentang materi yang disampaikan

Menyimpulkan hasil pelatihan

Ucapan terima kasih dan salam


penutup

7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal : 22 februari 2020
- Waktu : 16.00 WITA
- Tempat : Lapangan desa Tobungku kecamatan Totikum selatan
kabupaten banggai kepulauan
- Jumlah Peserta : 10 orang siswa
- Respon terhadap penyuluhan : peserta aktif dalam partisipasi
penyuluhan dan mampu mendemonstrasikan materi yang di
berikan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang

MATERI

PELATIHAN PERAWAT KECIL


A. DEFINISI P3K
P3K adalah pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
B. METODE PERTOLONGAN PERTAMA
1. Gigitan Binatang Berbahaya

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 158


Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya
merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari
lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya.
Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun)
dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada
gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan pertama
- Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit
antiseptik ( betadin, dll) jika tidak ada dapat menggunakan sabun
- Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

2. Gigitan Ular
a) Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit
lebih rendah dari jantung.
b) Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
c) Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan
1) bebat di bagian proximal (dekat sumbu badan) daerah gigitan
pembengkakan untuk membendung  sebagian aliran limfa dan
vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet/ bebat
dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
2) Letakkan daerah gigitan dari tubuh
Berikan kompres es
3) Perbaikan sirkulasi darah
4) Berikan Kopi pahit pekat
3. Gigitan Lipan
Cirinya :
a. Ada sepasang luka bekas gigitan
b. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang
dengan sendirinya setelah 4-5 jam.
Cara menolong :

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 159


a. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
( betadin)
b. Dila gelisah bawa ke puskesmas atau petugas kesehatan
4. Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri-ciri :
Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)
Cara menolong :
Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep
anti gatal.

5. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya


Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah,
dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat
memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.
Perhatian :
Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi
jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak
memasukkan racun kedalam tubuh.
Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan
mendorongnya ke arah samping. Balutlah bagian yang tersengat dan
basahi dengan larutan garam inggris
6. Pingsan
Hilangnya kesadaran karena berkurangnya aliran darah ke otak untuk
sementara
Gejala pingsan :
a. Perasaan limbung
b. Pandangan berkunang-kunang
c. Telinga berdenging
d. Nafas tidak teratur

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 160


e. Muka pucat
f. Biji mata melebar
g. Lemas
h. Keringat dingin
i. Menguap berlebihan
j. Tak respon (beberapa menit)
k. Denyut nadi lambat
Cara penangan:
a. Angkatlah penderita ketempat teduh dan aman
b. Tidurkan terlentang dan gunakan bantal jika muka merah
sedangkan jika muka
pucat baringkan tanpa menggunakan bantal dan posisi tungkai
lebih atas dari kepala
c. Longgarkan semua pakain yang mengikat dan jangan dikerumuni
d. Miringkan kepala
e. Isi mulut harus dikeluarkan
f. Berikan rangsangan bau- bau yang menyengat
g. Jangan diberi makan atau minum jika belum sadar penuh
h. Setelah sadar sempurna berikan minum air hangat
i. Jika tetap tidak sadar ± 30 menit laporkan pada petugas kesehatan
Perhatikan…!!
a. Jika wajah orang pingsan itu pucat pasi maka sebaiknya buat
badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar
darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.
b. Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya
dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir
ke tubuhnya secara normal.
c. Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya
miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan
mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.
d. Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum
seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 161


gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau
minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar
tidak tersedak.
e. Apabila tidak sadar-sadar dan maka sebaiknya hubungi ambulans
atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik,
dokter, rumah sakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih
baik.
f. Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda
milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling /
copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan
pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan
sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik
melihat kejadian
7. Mimisan ( Epistaksis)
perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung
Cara penanganan :
a. Duduk di kursi, posisi kepal menunduk
b. Menjepit hidung selama 5 menit  untuk menghentikan perdarahan
c. Bernapas lewat mulut
d. Berikan kompres es di daerah hidung.
e. Jika 5 menit masih perdarahan tidak dapat dihentikan bawa ke
rumah sakit
8. Perdarahan atau luka
keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
Cara penanganan :
a. Penolong harus mencuci tangan
b. Jangan  menyentuh luka / darah  secara langsung. Gunakan sarung
tangan
c. Bersihkan luka dengan air/pembersih luka
d. Kemudian berikan obat antiseptik (betadin)
e. Tutup dengan plester atau kasa
9. Memar (hematom)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 162


Cara penangana :
a. Korban diposisikan agar lebih nyaman
b. Istirahatkan daerah yang cedera
c. Kompres dengan es yang dibungkus kain.
d. Tinggikan bagian yang cedera
10. Luka bakar
Cara penanganan
a. Segera dinginkan luka dengan air mengalir
b. Tutup luka yang sudah dingin dengan kasa atau kain lembab yang
tidak menempel pada luka untuk mencegah infeksi.
c. Cari bantuan medis
d. Jika korban sadar berikan minum untuk mengganti cairan yang
hilang.
Hindari…..!

a. Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi

b. Meniup luka

c. Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit

d. Merendam dalam air dingin

11. Alergi
Reaksi tubuh yang lebih sensitif dari kondisi normal terhadap
makanan/benda asing yang masuk ke dalam tubuh
a. Penyebab: Makanan, digigit serangga
b. Gejalaa: Kemerahan pada kulit, gatal, bengkak sekitar mata, Sesak
napas
Cara penanganan :
a. Tenangkan korban
b. Berikan kompres dingin pada tempat gatal
c. Berikan obat anti alergi.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 163


LAMPIRAN IV : NAMA MAHASISWA
TUGAS : KEPERAWATAN KOMUNITAS
DOSEN PEMBIMBING : HARDIANTO Dg.s M.Kes

NAMA MAHASISWA
PRAKTEK KOMUNITAS TAHUN 2020
POSKO 1 POSKO 2 POSKO 3
Ahmad Saputra Kadir Isma A. Putri Andi Baco
Habit Mervin Dedeh Vebryani Amri
Hesti Mustika Rusadi Nermin Yalisi Frida J
Ifan Isyunandi Nur Asri S. Pasangio Kurniawan
Jandriana Limmi Malino Naumi A Masrian
Moh. Yuda Rosita Muh. Pajri
Sitriyani Balenggon Respi Moch. Faiz Syahaliq J
Rosida Mina Rima Novyanti Sunaria
Siti Amina
Srivani Palamba

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 164


Uswatun Hasanah

Ayu Dharma

LAMPIRAN V : DOKUMENTASI

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 165


DAFTAR PUSTAKA

Bailon and Maglaya S.A. Family Health NursingThe Proces, Quenzon City: SG

Bailon Maglaya, Up Coolage Nursing. 1992.

Departemen Kesehatan RI. Pelaksanaan Kegiatan Pemberantasan

Penyakit Diare.  Jakarta : Depkes RI. 1990.

Freeman R. B. Henrich. Comminity Health Nursing Practice (2nd.

Ed ), Philadelphia : WB Saunders Co. 1991.

Foster, Husberg & Anderson. Family Cantered Nursing Care of

Education. Philadelphia: WB. Saunders Co.1989.

Nasrul Effendy. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, ed.2

Jakarta :  EGC. 1998.

Kemkes, Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (PDF).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 166


Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas | 167

Anda mungkin juga menyukai