PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan perawat dalam masyarakat sangat erat hubungannya
dengan pelayanan yang dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah
satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas
adalah program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2015 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya
perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.(Kemenkes 2015)
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
rentang sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam status kesehatan yang
tidak dinamis,menurut WHO (2010), Semakin meningkatnya arus
globalisasi di segala bidang telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi
makanan siap saji, minum minuman beralkohol, merokok, obesitas, faktor
dari keturunan atau genetika
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks,
yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan
sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan tidak hanya dilihat
dari segi kesehatanya sendiri tapi harus dilihat dari segi yang ada
pengaruhnya terhadap masalah ‘’Sehat – sakit’’ atau kesehatan tersebut.
Gambaran masyarakat dimasa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah dimana penduduknya hidup dalam
lingkungan yang sehat dan prilaku yang sehat pula, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
TINJAUAN TEORI
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluarga
dan anak termasuk KB, penyediaan air yang mempunyai syarat kesehatan
pertama (Rumah Sakit tipe A dan B), serta menyelenggarkan kerja sama
lintas sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat.
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah konsep model dari
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
sasaran ini terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
1. Tingkat individu
merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
tertentu (misal TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan sasaran dan pusat
2. Tingkat keluarga
3. Tingkat komunitas
dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada
kebijaksanaan pemerintah.
berikut :
yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi demografi, populasi, nilai-
aparat pemerintah.
dari :
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan
sendiri.
4. Pelaksanaan
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi
dengan cara :
5. Evaluasi
peserta.
masyarakat puas.
intervensi
Laporan kegiatan praktek mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada BAB
selanjutnya.
TINJAUAN LAPANGAN
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS
1. Data umum
a) Geografis
Desa Tobungku dengan batas – batas sebagai berikut :
1) Utara : Desa Kanali
2) Selatan : Desa Tonuson
3) Timur : Desa Lobuton
4) Barat : Desa Nulion
b) Demografi
Jumlah penduduk 469 jiwa, jumlah KK sebanyak 134 dengan
keterangan rumah kosong.
c) Fasilitas kesehatan
1) Posyandu : 500 m
2) Poskesdes : 500 m
3) Puskesmas ; 1 km
4) Rumah Sakit : 18 Km
5) Praktik dokter/bidan : 18 km
d) Karakteristik penduduk
1) Penduduk menetap 469 jiwa
2) Penduduk tidak menetap 0 orang
500
450
469
400
350
300
228
250
200
150
83
100 60 53
35
50 10
0
bayi balita anak-anak remaja dewasa lansia Total
Pekerjaan
250
134
200
150
100 68
50 49 8
2 2 5 1
1 6 6 44 2 6 66
0
PNS/TIN/ Pegawai wirasuasta petani nelayan tidak bekerja
POLRI/ suasta
BUMN/BUMD
Pekerjaan Total
100%
54 150 82 91 35 12 45 469
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
tidak tamat tamat tamat/ tamat tamat PT Belum Total
tamat/ SD/MI SLTP/MTS SLTA/MA D1/D2/ Sekolah
SD/MI/ D3
atau Se-
mentara SD
Pendapatan Keluarga
300
250
134
200
150
57 5
100 6 68
50 9
54 3 66
0
<1 juta 1-2,5 juta >2,5 juta
Penghasilan_keluarga Total
300
250
100 22 6 68
51
50 12 5
55 66
0 10 1
<1 juta 1-2,5 juta >2,5 juta
Pengeluaran_satu_bulan Total
2 134
144 1 16 1
0
1 5 0 68
62 0 2 11
52 1 66
sewa
kontrak
milik sendiri
rumah dinas
bebas sewa (milik orang tua/saudara)
300
250
134 134
200 Total
Dusun II
150 Dusun I
68 0 0 68
100
0 0
50 66 0 0 66
0
PDAM membeli sumur bor/pompa
Jenis_sumber_air_utama Total
300
250
134
200 115
150 9 9 1
68
100 7 4 56 1
2 5 0
50 59 66
0
air kemasan air isi ulang air ledeng/PDAM membeli
Jenis_sumber_air_minum Total
100%
90%
80% 66 68 134
Total
70%
Bagaimana_cara_mengolah_air_se
60% belum_diminum penyinaran
2 3 5 matahari
50% Bagaimana_cara_mengolah_air_se
belum_diminum dimasak
40%
30% 64 65 129
20%
10%
0%
Dusun I Dusun II Total
300
250
134
200 Total
0
Dusun I Dusun II Total
100%
90%
80% 36 66 1 31 134
70%
60%
50% 28
22 17 68
40% 1
30%
20% 38 14 66
14 0
10%
0%
sekalih lebih dari satu tidak pernah
tidak berlaku
kali (jika tidak
menggunakan
Pengurasan_bak_mandi_dalam_seminggu bak) Total
Adanya Jentik
140 134
120
108 Adakah_jentik_dalam_penampun
100 gan_air ya
Adakah_jentik_dalam_penampun
gan_air tidak
80
66 68 Total
60 60
48
40
26
20 20
6
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
127
120
Jenis_ruangan_penggunaan_kama
100 r_tidur terpisah
Jenis_ruangan_penggunaan_kama
80 r_tidur tidak terpisah
66 66 68 Total
60 61
40
20
5 7
2
0
Dusun I Dusun II Total
Ruang Keluarga
140 134
120
120
Kebersihan_ruang_keluarga
100 bersih
Kebersihan_ruang_keluarga tidak
bersih
80
66 68 Total
63
60 57
40
20 11 14
3
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
124
120
Ketersediaan_jendelah_ruang_kel
100 uarga dibuka setiap hari
Ketersediaan_jendelah_ruang_kel
uarga ada, jarang dibuka
80
66 68 Total
62 62
60
40
20 10
4 6
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
123
120
Pencahayaan_alami_ruang_keluar
100 ga cukup
Pencahayaan_alami_ruang_keluar
ga tidak cukup
80
66 68 Total
63 60
60
40
20 11
8
3
0
Dusun I Dusun II Total
tidak ada
ada, luasnya<10%luas lantai
ada,luasnya>=10%luas lantai
Ventilasi_ruang_keluarga Total
140 134
120
120
Jenis_pengumpulan_sampah_diru
100 mah tempat sampah tertutup
Jenis_pengumpulan_sampah_diru
mah tempat sampah terbuka
80
66 68 Total
60 60
60
40
20 14
6 8
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
120
100 Dusun I
Dusun II
80
64 66 68 Total
60
38 35
40 28
26
20
20 15 20
5 2 7 8
0
ditimbun dalam dibakar dibuang ke dibuang
tanah kali/parit/laut sembarangan
Cara_penanganan_sampah_rumah_tangga Total
Tempat BAB
140 134
120
101
100
Dusun I
80 Dusun II
68 Total
66
60
49 52
40
20 13
8 5 7 9 7 4 11
2
0
milik sendiri umum milik bersama tidak ada
Tempat_BAB_anggota_rumah_tangga Total
140 134
120
Apakah_kkeluarga_memiliki_kand
100 95 ang_ternak ya
Apakah_kkeluarga_memiliki_kand
ang_ternak tidak
80
66 68 Total
60 54
41 39
40
25
20 14
0
Dusun I Dusun II Total
40 39
35
30
Kondisi_kandang_ternak bersih
25
25 Kondisi_kandang_ternak tidak
bersih
20 19 20 Total
15 13 12 14
10 8
6
5
0
Dusun I Dusun II Total
40 39
35
30 28 JIka_ya_berapa_jarak_kandang_d
25 ari_rumah <10 meter
25 JIka_ya_berapa_jarak_kandang_d
ari_rumah >10 meter
20 Total
17
15 14
11 11
10 8
5 3
0
Dusun I Dusun II Total
Pemanfaatan Pekarangan
140 134
120
100 Apakah_keluarga_memanfaatkan_
91 pekarangan ya
80 #REF!
66 68 Total
60
46 45
40
20
1
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
Apakah_keluarga_mendapat
120 kan_pelayanan_kesehatan_g
ratis ya
100
Apakah_keluarga_mendapat
80 71
66 68
63
kan_pelayanan_kesehatan_g
60 ratis tidak
41 38
40 30 Total
25
20
0
Dusun I Dusun II Total
Kartu Sehat
60
50
40 Dusun I
39
40 Dusun II
29 30 Total
30
19 20 20
20
9
10
1 0 1 0 1 1
0
jamkesmas/ kartu PKH surat ketersngan kartu sehat
jamkesda tidak mampu
Jika_ya_katrtu_yang_digunakan Total
diare
lainnya
demam,
malariya
tidak tahu
darah tinggi
infeksi kulit, luka
sembelit,(ambeyen)
sakit maag,kembung
kencing manis/diabetes
asma,benge,sesak nafas
batuk,sakit tenggorokan
influenza,pillek,masuk 3yeslip
nyeri/pegal-pegal,rematik,asam
urat,sakit kepala,sakit gig
Penyakit_yang_sering_diderita_keluarga
Dusun I Dusun II Total Total
Total
beli obat diarung/apotik
RS/puskesmas/faskes lain
mandiri(dokter,bidan,perawat)
orang pintar/dukun/paranorma
praktik
Pemafaatan_fasilitas_kesehatan_jika_ada_keluarga_yang_sakit Total
140 134
120
100 PUS ya
78 PUS tidak
80 Total
66 68
60 56
38 40
40
28 28
20
0
Dusun I Dusun II Total
Penggunaan KB
80 78
70
60
KB ya
50 47 KB tidak
38 40 Total
40
29 31
30
22
20 18
9
10
0
Dusun I Dusun II Total
21
20 Apakah_ibu_menyusui_bayi ya
15 15 Apakah_ibu_menyusui_bayi tidak
15
Total
10
10
6 6
5 5
5
1
0
Dusun I Dusun II Total
Jumlah Bayi
10
10
8
#REF!
6
6 Total
4
4
2
1
0
Dusun I Dusun II Total
35 34 35
30
Bagaimana_status_giji_balita gizi
25 buruk
Bagaimana_status_giji_balita gizi
20 18 18 baik
16 17 Total
15
10
5
1 0 1
0
Dusun I Dusun II Total
30
25 Apakah_balita_ditimbang_setiap_
bulan ya
20 Apakah_balita_ditimbang_setiap_
17 bulan tidak
16
#REF!
15
10
5
2
1 1 1
0
Dusun I Dusun II Total
Perkembangan Balita
34 35
35
30
Bagaimana_perkembangan_balita
25 _saat_ini normal
Bagaimana_perkembangan_balita
20 18 18 _saat_ini abdnormal
16 17
Total
15
10
5
1 0 1
0
Dusun I Dusun II Total
25 24
20
16 Dusun I
15 Dusun II
13 Total
12
11
10
5 3
2
1
0
demam,pilek, batuk lainnya
Jika_ya_penyakit_apa Total
40
Apakah_anak_bersekolah ya
Apakah_anak_bersekolah tidak
30 27 #REF!
26
20
10 7
5
2 1
0
Dusun I Dusun II Total
30 28
5
1
0
Dusun I Dusun II
Kegiatan Remaja
60
52
Dusun I
50 46
Dusun II
40 Total
29 31
30
20
10 5 7
2 0 1 1
0
sekolah bekerja pengangguran
Apa_kegiatan_remaja_saat_ini Total
Kebiasaan Remaja
70
60 56
52 Kebiasaan Remja merokok
50 Kebiasaan Remja lainnya
39 Total
40
31
30 27
20 17
14 13
10
0
Dusun I Dusun II Total
40 Apakah_lansia_memiliki_keluhan_
40 penyakit ya
34 Apakah_lansia_memiliki_keluhan_
penyakit tidak
30
25 Total
20 19
15
13
10 9
4
0
Dusun I Dusun II Total
Jika_ada_apakah_lansia_ikut_posy
40 andu ya
34 Jika_ada_apakah_lansia_ikut_posy
28 andu tidak
30
25 Total
20 19
17 17
11
10 8
0
Dusun I Dusun II Total
Penolong Persalinan
140 134
120
Persallinan_ditolong_oleh_tenaga
100 _kesehatan ya
Persallinan_ditolong_oleh_tenaga
80 _kesehatan tidak
66 68 67 67
Total
60
40 36 37
30 31
20
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
120
100 Memberi_bayi_ASI_eksluksif ya
86
Memberi_bayi_ASI_eksluksif tidak
80 Total
66 68
60 55
48
40 37
31
20 11
0
Dusun I Dusun II Total
Penimbangan Balita
140 134
120
Menimbang_balita_setiap_bulan
100 ya
90 Menimbang_balita_setiap_bulan
tidak
80
66 68 Total
60 57
44
40 33 35
20 9
0
Dusun I Dusun II Total
120
100
Menggunakan_air_bersih ya
80 Total
66 66 68 68
60
40
20
0
Dusun I Dusun II Total
Cuci Tangan
140 134
126
120
Mencuci_tangan_dengan_air_bers
100 ih_dan_sabun ya
Mencuci_tangan_dengan_air_bers
80 ih_dan_sabun tidak
66 68
63 63 Total
60
40
20
5 8
3
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
124
120
100 Menggunakan_jamban_sehat ya
Menggunakan_jamban_sehat
80 tidak
66 68 Total
61 63
60
40
20 10
5 5
0
Dusun I Dusun II Total
Pemberantasan Jentik
140 134
120 116
100 Memberantas_jentik_diruman ya
Memberantas_jentik_diruman
80 tidak
66 68 Total
60 56
60
40
18
20 12
6
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
120 113
Makan_sayur_dan_buah_setiap_h
100 ari ya
Makan_sayur_dan_buah_setiap_h
80 ari tidak
66 68
63 Total
60 50
40
18 21
20
3
0
Dusun I Dusun II Total
Aktivitas Fisik
140 134
120 117
Melakukan_aktivitas_fisik_setiap_
100 hari ya
Melakukan_aktivitas_fisik_setiap_
80 hari tidak
66 68
59 Total
58
60
40
20 17
8 9
0
Dusun I Dusun II Total
140 134
120
Tidak_merokok_didalam_rumah
100 ya
Tidak_merokok_didalam_rumah
80 74 tidak
66 68
60 Total
60
38 36 32
40
28
20
0
Dusun I Dusun II Total
Bersih : 82,0 %
Tidak bersih : 17,9 %
4. Jendela kamar tidur
Dibuka : 88,0 %
Jarang : 8,9 %
Tidak dibuka : 2,2 %
5. Ventilasi kamar tidur
Cukup : 91,0 %
Tidak cukup : 8,9 %
7. T4 Sampah
8. Penanganan sampah
Dibakar : 48,5 %
Di buang kali/laut/parit : 20,8 %
Sembarang :25,3 %
Timbun : 5,2 %
9. SPAL
Bersih : 50 %
Tidak bersih : 50 %
5. Kebiasaan remaja :
Merokok : 32,5 %
Fasilitas kes : 85 %
Non medis : 2,5 %
Diobati sendiri : 12,5 %
4. Posyandu lansia
Ya : 47,1 %
Tidak :52,8 %
C. PENAPISAN MASALAH
1. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD, malaria, flu,penyakit
kulit, diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat.
Di tandai dengan :
a) 19,4 % Terdapat jentik di BAK mandi
b) 8,9 % jendela kamar jarang dibuka
c) 25,3 % masyarakat membuang sampah sembarangan
d) 50 % Kondisi kandang ternak kotor
KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L
Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas
KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L
Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas
KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L
Ket :
A : Kesesuaian dengan peran CHN
B : Sesuai dengan program pemerintah
C : sesuai dengan intervensi pendkes
D : resiko terjadi
E : resiko parah
F : minat masyarakat
G : kemudahan untuk diintervensi
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas
Asma : 5 %
Hipertensi : 35 %
Kencing manis : 7,5 %
Rematik : 30 %
Katarak : 2,5 %
Penyakit kulit : 2,5 %
Lainnya : 17,5 %
c) Upaya mengatasi penyakit pada lansia
Non medis : 2,5 %
Diobati sendiri : 12,5 %
d) Posyandu lansia
Tidak :52,8 %
KETERSEDIAAN JUM
A B C D E F G SUMBER LAH
H I J K L
Ket :
D : resiko terjadi
F : minat masyarakat
H : tempat
I : Dana
J : waktu
K : fasilitas
L : petugas
D. PRIORITAS MASALAH
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan
2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan
3. Resiko terjadinya kenakalan remaja didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan
4. Resiko terjadinya penularan penyakit (DBD, malaria, flu,penyakit kulit,
diare) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan. berhubungan dengan lingkungan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat.
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan.
Ditandai dengan :
a) Penyakit pada lansia Ya : 75,4 %
b) Jenis penyakit pada lansia
Kegiatan tambahan :
a) Pengembangan minat dan bakat remaja dengan turnamen (Bola Mini,
bola volly dan takraw)
b) Keluarga Harmonis
c) Lomba rakyat (bola dangdut, Tarik tambang, lari karung, dan junjung
botol)
F. IMPLEMENTASI
1. Tingginya angka morbilitas pada lansia (hipertensi,rematik, DM dan
asam urat) didesa Tobungku kecamatan Totikum Selatan Kabupaten
Banggai Kepulauan.
a. Pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit degeneratif ( Hipertensi,
rematik, DM dan asam urat )
b. Pelaksanaan kegiatan senam lansia
c. Pelaksanaan kegiatan posyandu lansia
d. Pembuatan TOGA
2. Resiko morbilitas pada bayi dan balita didesa Tobungku kecamatan
Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan.
G. EVALUASI
DIAGNOSE KEPERAWATAN 1
a) Evaluasi struktur
Kesehatan pada lansia merupakan masalah yang sangat penting.
Sebagian besar lansia menderita hipertensi, rematik dan asam urat.
Kegiatan tentang kesehatan lansia dengan pelaksanaan kegiatan
DIAGNOSE KEPERAWATAN 2
a) Evaluasi struktur
Kesehatan pada Bayi dan Balita merupakan masalah yang sangat
penting. Sebagian besar Bayi dan Balita tidak mendapatkan
pemenuhan ASI esklusif yaitu sebanyak 30% dan ibu yang belum
mengetahui tentang pemenuhan ASI esklusif 20 % dan banyaknya
bayi yang menderita penyakit 6 bulan terakhir seperti, demam,pilek
dan batuk 8,3 %, diare 16,6 % sedangkan pada balita
demam,pilek,batuk 85,7 %, diare 3,5 % dan penyakit lainnya 10,7 %
status gizi buruk balita 2,8 % serta perkembangan abnormal balita 2,8
%.
b) Evaluasi proses
Penyuluhan tentang ASI esklusif, imunisasi dan posyandu yang
dilaksanakan sesuai jadwal di desa Tobungku terlaksana dengan baik
dimana kader sebagai koordinator dibantu oleh mahasiswa (i) Akper
sawerigading pemda luwu.
DIAGNOSE KEPERAWATAN 3
a) Evaluasi struktur
Dari 83 remaja di desa Tobungku menggunakan waktu luang dengan
menonton Tv/Musik 46,9% dan kebiasaan merokok 32,5% dan
kebisaan remaja lainnya 67,4%
b) Evaluasi proses
Kegiatan penyuluhan Tentang rokok, minuman keras dan narkoba di
laksanakan di disekolah SMP dan SMA dan Nobar yang bertempat di
lapangan desa Tobungkuyang dikordinatori langsung olah mahasiswa
Akper sawerigading pemda Luwu berjalan dengan lancer berkat kerja
sama mahasiswa, aparat desa, kepala sekolah SMP Negeri 1 Totikum
Selatan, kepala sekolah SMA Negeri 1 Totikum Selatan
c) Evaluasi hasil
Penyuluhan diikuti oleh siswa/i kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Totikum
Selatan dan seluruh siswa/i SMA Negeri 1 Totikum Selatan sedangkan
penyuluhan dengan metode Nobar di ikuti oleh sebagian besar
masyarakta dan remaja desa Tobungku.
DIAGNOSE KEPERAWATAN 4
a) Evaluasi struktur
Dari 134 KK di desa Tobungku terdapat 19,4 %, jendela kamar jarang
dibuka 8,9 %, masyarakat membuang sampah sembarangan 25,3 %,
kondisi kandang ternak kotor 50 %, pencahayaan kamar tidak cukup
8,9 %.Masalah kesehatan lingkungan juga terdapat pada rumah
PROGRAM TAMBAHAN
PEMBAHASAN
A. Persiapan
1. Tahap persiapan
a) Persiapan kemasyarakatan
Pada tahap ini, mula – mula kelompok melakukan kegiatan identifikasi
pada tahapan ini, mula – mula kelompok melakukan kegiatan
identifikasi tokoh – tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan,
dan organisasi kemsyarakatan. Setelah mengidentifikasi tokoh – tokoh
masyarakat, maka di lakukan pendekatan membina hubungan saling
percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang maksut
dan tujuan praktik keperawatan komunitas khususnya di desa
Tobungku.
B. Pengkajian
Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada kelompok atau
komunitas menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiri atas data
demografi : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai
keyakinan, serta riwayat timbulnya komunitas. Dan mengkaji subsistem yang
mempengaruhi komunitas seperti lingkungan fisik perumahan, pendidikan,
C. Analisis SWOT :
1) Strength / kekuatan
Kekuatan dari pengkajian adalah adanya dasar pengetahuan tentang
pengkajian komunitas oleh mahasiswa, adanya dukungan dari pihak
akademik khususnya tim keperawatan komunitas, tersedianya format
pengkajian komunitas yang baku, jumlah mahasiswa sebanyak 28 orang
yang memungkinkan untuk melakukan pengkajian dalam waktu yang
singkat.
2) Weakness / kelemahan
Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam komunikasi dengan
masyarakat setempat yang sebagian besar menggunakan Bahasa
daerah.Serta sebagian besar mahasiswa yang mempunyai kultur yang
berbeda dengan masyarakat setempat.
3) Opportunity / kesempatan
Kesempatan dari tahap pengkajian adalah adanya respon positif dari
masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Threat / ancaman
Ancaman adalah keakuratan data yang diragukan karena pada saat
pengkajian ada beberapa rumah yang kepala keluarganya tidak berada di
tempat serta kondisi geografis dimana letak antar dusun berjauhan.
Perencanaan
Analisis SWOT :
a) Kekuatan
Kekuatan dalam perencanaan ini meliputi kerja sama yang baik antara
temankelompok, job description, serta setiap kegiatan yang akan
dilakukan di tunjuk penanggung jawab/kepanitiaan.
Analisis SWOT :
1. Kekuatan
Kekuatan dari implementasi adalah persiapn yang matang sehingga semua
kegiatan yang tekah dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik.
2. Kelemahan
Kelemahan dari implementasi adalah tidak semua anggota kelompok
terlibat dalam setiap pelaksanaan kegiatan disebabkan karena ada beberapa
kegiatan yang bersamaan.
3. Kesempatan
Kegiatan dapat terlaksana karena adanya kerjasama dengan pihak intitusi,
dinkes, puskesmas, dan aparat desa baik dalam bentuk dana, tenaga, dan
media penyuluhan.
4. Ancaman
Masalah cuaca yang tidak menentu, dan waktu pelaksanaan kegiatan
bertepatan dengan waktu bejerka karena sebagian msyarakat berfrofesi
sebagai petani sehingga membuat masyarakat sibuk dan kurang aktif dalam
pelaksanaan kegiatan.
1. Evaluasi struktur
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Asuhan keperawatan komunitas yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyrakat yang bersifat
komperhensif melalui kerja sama dan peran serta masyarakat. Sasaran
keperawatan komunitas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat, yang
menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
1. Asuhan keperawatan yang diberikan, terdiri dari persiapan, pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
2. Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas dilingkungan desa
Tobungku, mahasiswa melibatkan peran serta masyarakat melalui strategi
pembinaan wilayah dan keluarga binaan yang akan bersama – sama
dengan mahasiswa dan masyarakat lainnya dalam mengatasi masalah
kesehatan.
3. Pemilihan keluarga binaan didasarkan pada keluarga yang beresiko tinggi,
masalah actual serta rawan dalam kesehatan.
4. Selama melakukan praktek keperawatan komunitas, mahasiswa
bekrjasama dengan masyarakat/pokjakes melakukan pengkajian,
menetapkan masalah, menentukan prioritas, membuat perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi.
5. Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di desa Tobungku adalah :
tingginya angka morbilitas pada lansia, resiko morbilitas pada bayi dan
balita, Resiko terjadinya kenakalan remaja dan resiko terjadinya penularan
penyakit.
6. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah tersebut antara lain : Penyuluhan penyakit degenerative, senam
2. Resiko morbilitas pada bayi 1. Penyuluhan tentang Menyesuaik Posyandu/ ceramah - Hesti Mustika
dan balita berhubungan Pentingnya imunisasi an jadwal Pustu dan Respi
dengan kurangnya dan posyandu posyandu kunjungan Rima
pengetahuan tentang rumah
kesehatan dan pemanfaatan
fasilitas kesehatan
3. Resiko terjadinya kenakalan 1. Penyuluhan tentang 10 s/d 11 Sekolah ceramah SMP (Riana dan
remaja rokok, alcohol dan februari SMP dan Nermin)
narkoba SMA (Rosidamina
2020 SMA
dan Moch.Faiz)
4. Resiko terjadinya penularan 1. Melakukan penyuluhan 03 s/d 28 Mesjid dan Ceramah Mahasiswa 1. Di Mesjid (semau
penyakit (DBD, malaria, tentang penyakit februari rumah Kunjung laki-laki)
flu,penyakit kulit, diare) menular 2020 an 2. Door to door semua
berhubungan dengan rumah mahasiswa
lingkungan sanitasi yang
2. Juma’t bersih 07 februari Masing- Gotong Mahasiswa Masing- masing kepala
tidak memenuhi syarat
2020 masing royong dusun
dusun
4. Lomba cerdas cermat 24 februari Balai desa kuis Mahasiswa Sitriyani balenggon
antar dasawisma 2020 Isma
tentang kesehatan
3. Tarik tambang ibu ibu 17 s/d 22 Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
februari lomba Mahasiswa
2020
4. Voly ball putra/putri 18 februari Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
2020 lomba Mahasiswa
5. Lari karung estapet 17 s/d 22 Lapangan Kompetisi/ Mahasiswa Karang taruna dan
anak-anak februari lomba Mahasiswa
2020
MENGETAHUI
Waktu : 08:00-15.00
A. LATAR BELAKANG
Sampah adalah material sisa yang tidak di ingingkan dari berakhirnya
suatu proses. sampah dapat membawah dampak buruk bagi kesehatan, sampah
yang berserakan akan di datanggi oleh serangga-serangga dan akan
menimbulkan bibit penyakit.
Tempat sampah di bedakan menjadi dua yaitu tempat sampah organik dan
non organik, tempat sampah organik di perutukan oleh sampah organi begitu
juga dengan tempat sampah non organik di peruntukan oleh sampah non
organik.
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik dari pemakai sebelunya, tetapi masih bias dipakai kalau
dikelolah dengan prosedur yang benar. Contoh sampah organik misalnya
dedaunan, alang-alang. Sedangkan sampah non organic adalah sampah yang
dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sinteri maupun
hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang contohnya botol plastik, tas
plastik dan kaleng.
B. NAMA KEGIATAN
Pembuatan lubang sampah organik dan non organik
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar masyarakat mempunyai tempat sampah organik dan non organik
Keterangan :
P : pemateri
M : Masyarakat
O : Observer
E. SUSUNAN ACARA
Ketua Sekertaris
Hari/tanggal : Senin – kamis(3–6 februari) dan setiap jum’at (07,14,21 dan 28)
2020
A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal (Maharani, 2013). Penyuluhan kesehatan
berperan penting, karena saat ini banyak terjadinya perubahan gaya hidup di
dalam masyarakat, seperti kebiasaan makan berlebihan, terlalu banyak
aktivitas, banyak merokok, dan kurang istirahat. Pola dan gaya hidup tersebut
menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah banyak menyerang
kesehatan manusia terutama pada penduduk usia yang lebih dari 40 tahun,
(Agrina dkk., 2011).
Keberhasilan suatu terapi pengobatan tidak hanya ditentukan oleh
diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh pengetahuan pasien
untuk melaksanakan terapi tersebut. Salah satu upaya dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dalam pengobatan dilakukan dengan pemberian
pendidikan kesehatan. Upaya kesehatan tersebut terfokus pada upaya
peningkatan perilaku sehat, pendorong perilaku yang menunjang kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
Apabila penderita hipertensi telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang
O P F
Keterangan :
P : pemateri
M : Masyarakat
F : Fasilitator
O : Observer
E. SUSUNAN ACARA
Ketua Sekertaris
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan lingkungan adalah suatu masalah kompleks yang
melibatkan berbagai factor. Factor yang paling berpengaruh adalah bagi status
kesehatan adalah prilaku dan lingkungan. Kedua factor ini beserta factor
lainnya sangat berkaitan erat untuk meningkatkan derajat kesehatan baik
individu atau kelompok menuju derajat kesehatan yang optimal. Oleh
karenanya upaya perbaikan kesehatan masyarkat diarahkan pada factor –
factor tersebut, terutama prilaku.
Berdasarkan hasil observasi secara langsung maupun wawncara diketahui
bahwa keadaan di desa mendatte kurang bersih. Terlihat dari adanya sampah
berserakan di jalan, dan rumput – rumput yang sudah meninggi di jalan dan
sekitar lapangan. Dari hasil wawancara bahwa masyarakat mulai jarang
gotong royong karena mata pencaharian mereka yang mayoritas petani
sehingga masyarakat setiap harinya sibuk ke kebun.
Oleh karena itu mahasiswa Akper Sawerigading Pemda Luwu tertarik
untuk melakukan kegiatan gotong royong yang di beri nama Juma’t Bersih
sebagai salah satu cara meminimalkan masalah kesehatan yang di sebabkan
oleh masalah lingkungan dan membuat lingkungan desa Mendatte menjadi
lebih bersih.
B. NAMA KEGIATAN
Gotong royong Jum’at Bersih
C. TUJUAN KEGIATAN
2. Tujuan khusus
- Lingkungan di desa Tobungku bersih dan sehat
- Tidak ada sampah yang berserakan
- Masyarakat termotivasi untuk melakukan gotong royong
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Gotong royong
2. Penanggung jawab
Kepala Desa, Kepala Dusun, dan Mahasiswa
3. Media dan alat
- Sapu
- Skop
- Tempat sampah
- Serok sampah
- Alat pemotong rumput
- Parang
4. Kepanitiaan
Ketua 1 : Kurniawan
Ketua 2 : Moch.Faiz
Sekretaris : Srivani Palamba
Dokumentasi :
-Sunaria
-Ayu Dharma yanti
Perlengkapan :
-Habit
-Masrian
-Ifan isyunandi
-Moh.yuda
6. Strategi kegiatan
- Cara pendekatan : melibatkan kepala Desa dan Kepala Dusun
- Hari/tanggal : Juma’t 07 februari 2020
- Tempat : selokan, jalan, masjid dan lapangan.
- Penyumbang konsumsi : masyarakat
- Penanggung jawab : Muh.Pajri
E. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : sosialisasi terlaksana dengan baik
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 2 hari sebelum
hari H
2. Evaluasi proses
Standar : kegiatan jumat bersih terlaksana dengan baik
Kriteria : 50 % warga mengikuti kegiatan jumat bersih yang dibersihkan
adalah jalanana, selokan, lapangan dan tempat ibadah.
3. Evaluasi hasil
Standar : kebersihan lingkungan desa Tobungku terjaga denagn baik
Kriteria :
Jalanan di desa Tobungku bersih dari sampah selokan bersih dari sampah
tidak ada sampah dan rumput di lapangan sudah di potong
Ketua Sekretaris
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan mahal harganya.
Tiada insan yang rela apabila kesehatanya dibeli oleh orang lain. Hidup sehat
membuat siapapun dapat mempermuda aktivitas yang dilakukannya. Ada
banyak hal yang dapt dilakukan agar hidup sehat tanpa harus mengeluarkan
keringat yang banyak, salah satunya dengan mengikuti jalan sehat.
Jalan sehat merupakan salah satu olahraga yang murah dan terjangkau
serta memberikan banyak manfaat, terutama kesehatan. Kemasan kegiatan
yang membawa nuansa sederhana dengan ramai peserta membuat kegiatan ini
semakin meriah dan juga dapat digunakan sebagai ajang silaturahmi
mahasiswa Akper Sawerigading dengan masyarakat di desa Tobungku.
Banyak kesibukan yang dilakukan terkadang membuat masyarakat
mengabaikan kesehatannya. Hal tersebuat akan mempersulit masyarakat
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan sebagai bukti kepedulian akan
kesehatan masyarakat, kami mahasiswa Akper Sawerigading berinisiatif
bekerja sama dengan karang taruna deda Tobungku membuat kegiatan jalan
sehat sekaligus pemungutan sampah yang berserakan di jalanan.
B. NAMA KEGIATAN
Jalan sehat dirangkaikan dengan pemungutan sampah.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Dapat tercipta lingkungan yang sehat dan bersih di Desa Tobungku
Ketua Sekretaris
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya yang
popular disebut dengan NAPZA, dewasa ini banyak digunakan oleh berbagai
golongan masyarakat tanpa pengawasan medis dan di luar dosis yang
ditetapkan. Penyalahgunaan NAPZA dapat menjadi ancaman serius bagi
masyarakat, bangsa dan negara. Serta menimbulkan masalah fisik dan
psikologis nantinya mempengaruhi kehidupan remaja, dewasa muda dan
lansia.
Daya Tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai
manusia dewasa, kaburnya nilai – nilai yang dianut, kurangnya control dari
pihak yang lebih tua, berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat – alat
kelamin sekunder, kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah atau
lembaga formal secara berbagai informasi seks dan media massa yang tidak
sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan – keputusan yang
diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu komplek dan menimbulkan
gesekan dengan orang tua maupun lingkungan.
Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di
dunia. Adapun penyebab kematian utama para perokok tersebut adalah kanker,
penyakit jantung, paru – paru, dan stroke ( Fawzani & Triratnawati, 2005).
Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2008 menyatakan bahwa
lebih dari 5 juta orang meninggal karena penyakit yang disebabkan rokok. Hal
ini berarti setiap satu menit tidak kurang 9 orang meninggal akibat racun pada
rokok atau dalam setiap 6 detik di dunia ini akan terjadi 1 kasus kematian
Penyaji : Rosidamina
seksi dokumentasi : Kurniawan
seksi konsumsi : Moch. Faiz
Sunaria
Dede vebriyani Amri
A. Putri A baco
Seksi acara : Rosidamina
Nermin Yalisi
I. SUSUNAN ACARA
Ketua Sekretaris
A. LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang di selenggarakan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang di bantu oleh petugas kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM). Jadi, posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di
bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. Gde Muninjaya
(2002 : 169) mengatakan : ‘’pelayanan kesehatan terpadu adalah suatu
keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja
puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun,
balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan pos pelayanan terpadu
(POSYANDU)’’.
Posyandu merupakan bagian penting dalam peningkatan status
kesehatan masyarkat khusunya ibu dan anak, tidak hanya itu saat ini di desa
Mendatte sudah di buat posyandu lansia yang di khususkan untuk masyarakat
dengan usia lanjut. Oleh karena itu mahasiswa termotivasi untuk membenahi
posyandu balita dan lansia yang ada di desa Mendatte.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan Posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI esklusif)
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
- Masyarakat tertarik membawa anaknya ke posyandu
- Masyarakat antusias melakukan pemenuhan ASI esklusif
- Masyarakat antusias mengantarbayi dan balita ke posyandu untuk
diimunisasi.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Penyuluhan
2. Penanggung jawab
Mahasiswa dan kader posyandu
3. Media
- Laptop
- Power poin
- LCD
4. Kepanitiaan
Ketua : Ayu daharma yanti
Sekretaris : Mervin
5. Strategi pelaksanaan
- Cara pendekatan : melibatkan kader posyandu, Perawat dan Bidan
desa.
- Hari/tanggal : kamis 13 februari 2020
- Tempat : posyandu desa Tobungku
E. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Standar : sosialisasi Informasi terlaksana dengan baik
Kriteria : pemberitahuan secara lisan sudah disampaikan 2 hari sebelum
kegiatan.
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
Standar : kegiatan posyandu (Penyuluhan posyandu, imusisasi, dan ASI
esklusif) terlaksana dengan baik.
Kriteria : Masyarakat khususnya ibu balita dan bayi mampu memahami
materi penyuluhan.
Ketua Sekertaris
A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan bersumber daya manusia merupakan wujud nyata peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan sebagai pemicu kegiatan
pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah TOGA ( Tanaman Obat
Keluarga). TOGA merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang
ditanam di pekarangan rumah.
Keberadaan TOGA di pekarangan rumah sangat penting, terutama bagi
keluarga yang tidak memiliki akses untuk pelayanan kesehatan.
B. NAMA KEGIATAN
Pemanfaatan TOGA
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengadakan TOGA di setiap dusun di desa Tobungku
2. Tujuan khusus
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
TOGA
- Untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan TOGA
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Gotong royong
6. Strategi kegiatan
3. Evaluasi hasil
Standar : Terbentuknya Lahan TOGA
Kriteria :
Kegiatan penanaman tanaman TOGA terlaksana dengan baik.
Ketua Sekretaris
KURNIAWAN SUNARIA
A. LATAR BELAKANG
“Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” merupakan hal
yang tidak asing bagi kita.Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi
tubuh.Semua aktivitas dalam tubuh akan berkembang secara maksimal jika
kebutuhan energy kita terpenuhi .Belajar,bekerja dan berfikir akan terealisasi
dengan cepat dan akurat. Sehingga untuk membangun bangsa dan Negara
terlaksana dengan baik dan lancar ,dalam persepsi kita bahwa potensi dan
bakat kita saat ini amat besar namun dilain hal potensi ini kadang tidak
diberikan ruang untuk eksplorasi dan memunculkan bakat yang tertanam
dalam diri kita masing masing.
Olahraga sebagai salah satu cara menuju sehat ,Juga dapat menjadi cara
untuk bersilaturahmi bersama dengan individu lain serta mengajarkan
kekompakan dalam tim sehingga dianggap perlu untuk meningkatkan
pengembangan minat dan bakat tersebut dalam pertandingan.
Olehnya itu sebagai organisasi yang juga punya kepedulian terhadap
perkembangan dan pengembangan minat dan bakat dalam olahraga ,maka
kami mahasiswa akademi keperawatan (Akper Sawerigading Pemda Luwu).
Berencana Menyelenggarakan lomba olahraga di desa Tobungku.
B. NAMA KEGIATAN
Lomba Olahraga
Ketua Sekertaris
A. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarkat
yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
hidup. Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa
pada tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup
64,05 tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup meningkat menjadi 66,2 tahun
dan jumlah lansia menjadi 19 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020
akan menjadi 29 juta orang atau 11,4%, hal ini menunjukkan bahwa jumlah
lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. Semakin tingginya
usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula factor resiko terjadinya berbagai
masalah kesehatan. Masalah umum yang dialami para lansia adalah rentannya
kondisi fisik para lansia terhadap berbagai penyakit karena berkurangnya daya
tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta menurunnya efisiensi
mekanisme homeostatis, oleh karena hal tersebut lansia mudah terserang
penyakit.
Rematik dan asma juga menjadi penyakit yang paling banyak di derita
oleh lansia. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun
muda, laki – laki maupun perempuan. Dalam tingkat yang parah, rematik
Keterangan :
I : instruktur
L : Lansia
M : Mahasiswa
g. Susunan Acara
1. EVALUASI STRUKTUR
a. Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum kegiatan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan senam lansia telah di sepakati yakni tanggal
20 februari 2020 pukul 08:30
c. Tempat dan perlengkapan acara telah di persiapkan 1 hari sebelum
kegiatan.
d. Telah terbentuk panitia penyelenggara 4 hari sebelum kegiatan
e. Koordinasi dengan pihak terkait yakni kader posyandu, bidan desa,
kepala dusun dan kepala desa.
2. EVALUASI PROSES
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan lokasi dan waktu yang telah di
tentukan
b. Instruktur senam memimpin kegiatan senam lansia
c. Lansia mengikuti kegiatan senam dengan aktif dan koperatif
3. EVALUASI HASIL
a. Terbina hubungan saling percaya dengan masyarakat
b. 30 % lansia dan masyarakt hadir
c. Masyarakat yang hadir mampu mempraktekkan gerakan senam
Ketua Sekertaris
A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal (Maharani, 2013). Penyuluhan kesehatan
berperan penting, karena saat ini banyak terjadinya perubahan gaya hidup di
dalam masyarakat, seperti kebiasaan makan berlebihan, terlalu banyak
aktivitas, banyak merokok, dan kurang istirahat. Pola dan gaya hidup tersebut
menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah banyak menyerang
kesehatan manusia terutama pada penduduk usia yang lebih dari 40 tahun,
(Agrina dkk., 2011).
Keberhasilan suatu terapi pengobatan tidak hanya ditentukan oleh
diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh pengetahuan pasien
untuk melaksanakan terapi tersebut. Salah satu upaya dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dalam pengobatan dilakukan dengan pemberian
pendidikan kesehatan. Upaya kesehatan tersebut terfokus pada upaya
peningkatan perilaku sehat, pendorong perilaku yang menunjang kesehatan,
O P F
Keterangan :
P : pemateri
M : Masyarakat
F : Fasilitator
O : Observer
E. SUSUNAN ACARA
3. Evaluasi Hasil
- Mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan lansia serta dapat
memberikan penyuluhan kesehatan
- lansia mampu menerima materi penyuluhan yang diberikan
- lansia aktif bertanya tentang materi yang di berikan
- lansia mengapresiasi kegiatan penyuluha kesehatan.
Ketua Sekertaris
SUNARIA ISMA
A. LATAR BELAKANG
Pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kesehatan terutama mengenai
pemahaman dan kesadaran akan kesehatan sejak dini sangat penting diketahui
anak – anak usia sekolah dasar karena anak usia sekolah dasar pada umumnya
membutuhkan perawatan kesehatan dan juga memerlukan pengawasan
kesehatan yang teratur saat mereka sedang berada di sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah. Sedangkan orang tua dan guru tidak setiap saat bisa
mengawasi mereka sehingga berbagai masalah kesehatan dapat setiap saat
mengancam mereka.
Dalam undang – undang No. 23 Th.1992 tentang kesehatan, pasal 17
dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang dilakukan melalui peningkatan
kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia prasekolah.
Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
H. SETTING TEMPAT :
P PK
Keterangan :
P : pemateri
S : siswa
I. SUSUNAN ACARA :
Ketua Sekretaris
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Masyarakat mengetahui dan memahami 10 indicator PHBS dalam tatanan
keluarga
2. Tujuan khusus
- Peserta dapat menjelaskan pengertian PHBS dan PHBS dalam tatanan
rumah tangga
- Peserta dapat menjelaskan manfaat PHBS
- Peserta dapat menjelaskan sasaran PHBS
- Peserta dapat menjelaskan indicator PHBS
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Metode
Kompetisi
2. Penanggung jawab
Mahasiswa (i)
3. Media dan alat
- Modul
- Sound system
- Soal/pertanyaan
4. Kepanitiaan
Ketua : Sitriyani Balenggon
3. Evaluasi hasil
- Terbina hubungan saling percaya dengan masyarakat
- 65% masyarakat hadir dalam kegiatan
- 80% dasawisma mengikuti lomba
- Semua groub dasawisma atraktif dan interaktif dalam mengikuti lomba.
Ketua Sekertaris
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 20 orang
Pendidikan : SD dan SMA
2. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang rematik dan penatalaksanaannya di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian rematik
Perkenalan
Pendekatan dengan
pesarta
Menggali
pengetahuan
masyarakat tentang
rematik dan
penatalaksanannya
penyebab
rematik,komplikasi
rematik,
Memberi
kesempatan
peserta untuk
bertanya.
mengetahui
seberapa jauh
peserta paham
tentang materi
yang disampaikan
Menyimpulkan
hasil penyuluhan
Ucapan terima
kasih dan salam
penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 3 februari 2019
- Waktu : 17.00 WITA
- Tempat : masjid nurul amal desa mendatte
- Jumlah Peserta : 25 orang, peserta yang aktif : 5 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat berpartisipasi kegiatan.
LAMPIRAN
MATERI
A. Pengertian
Bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan sekumpulan
gejala-gejala atau keluhan. Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit
inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis
yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ
tubuh (Hidayat, 2006).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana
terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar yang menanggung beban
B. Faktor resiko timbulnya rematik
1. Umur
2. trauma (jatuh, terbentur)
3. keturunan
4. Kelainan bawaan pada tulang
5. Kegemukan
C. Tanda dan gejala
1. nyeri sendi
2. kekakuan sendi
3. kemerahan pada sendoi
4. bengkak pada sendi
5. kelemahan pada otot.
6. gangguan gerak.
D. Akibat lanjut
1. Mudah jatuh
2. perubahan pada tulang
E. Cara penanganan
1. Menurunkan bb pada orang kegemukan
2. Hindari makan jeroan
3. Kompres air hangat
4. Latihan gerak sendi pada pagi hari
1. Kerja berat
3. WC dibuat duduk
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma, SI
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang DBD dan penatalaksanaannya di rumah.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
Perkenalan
bertanya.
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 07 februari 2020
- Waktu : 14:30 WITA
- Tempat : Mesjid Al-Iklas desa Tobungku kecamatan Totikum
Selatan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat aktif dan berpartisipasi
dalam kegiatan
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang
LAMPIRAN
MATERI
Waktu : 09 :00-selesai
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma, SI
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang DM dan penatalaksanaannya di rumah.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian DM
Perkenalan
bertanya.
Membagikan lieaflet
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 20 februari 2020
- Waktu : 15:30 WITA
- Tempat : masjid Al-Iklas desa Tobungku kecamatan Totikum
Selatan kabupaten Banggai Kepulauan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat berpartisispasi dan
mengapresiasi kegiatan penyuluhan yang di lakukan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang
LAMPIRAN
MATERI
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 25 orang
Pendidikan : SD, SMA, Diploma.
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat dapat dapat
mengetahui tentang HT dan penatalaksanaannya.
b) Tujuan Khusus
6. Kegiatan penyuluhan
Perkenalan
bertanya.
Membagikan lieaflet
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 20 februari 2020
- Waktu : 10:30 WITA
- Tempat : masjid desa Tobungku kecamatan Totikum Selatan
kabupaten Banggai Kepulauan
- Jumlah Peserta : 25 orang
- Respon terhadap penyuluhan : masyarakat aktif dan berpartsipasi
dalam kegiatan penyuluhan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang
LAMPIRAN
MATERI
A. DEFINISI
HIPERTENSI Adalah gangguan pada system pembuluh darah yang
ditandai dengan meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
B. JENIS HT
1. Tekanan darah normal :130/80 mm Hg
2. Tekanan darah tinggi ringan:140-159/90-99 mm Hg
3. Tekanan darah tinggi sedang:160-179/100-109 mm Hg
Waktu : 09:00-selesai
Tempat : Sekolah SMP dan SMA di desa Tobungku, kecamatan Totikum Selatan
kabupaten Banggai Kepulauan
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 90 orang
Pendidikan : SMP dan SMA
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan remaja dapat dapat
mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba.
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian narkoba
2. Peserta dapat menjelaskan jinis narkoba
Perkenalan
bertanya.
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal / Jam : 11 dan 14 Januari 2020
- Waktu : 09:00 WITA
- Tempat : Sekolah SMP dan SMA
- Jumlah Peserta : 90 orang
- Respon terhadap penyuluhan : remaja ikut aktif dalam kegiatan
penyuluhan, remaja berpartisipasi dalam kegiatan.
- Jumlah peserta yang aktif : 10 orang
LAMPIRAN
MATERI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
A. DEFINISI
1. Narkotika
Zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetis maupun
semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri & dapat
menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika
Perlu diperhatikan : Bila teman membawa korek api gas, uang kertas baru,
kertas timah, bungkus permen karet, guntingan kertas, sendok dan botol
Waktu : 16.00-selesai
1. Karakteristik Peserta
Jumlah Peserta : 10 orang
Pendidikan : SD
2. Tujuan Penyuluhan
a) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa dapat dapat
mengetahui tentang P3K
b) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Peserta dapat menjelaskan pengertian P3K
- cara pertolongan pada pasien pingsan, mimisan, luka bakar, alergi
dan memar
6. Kegiatan penyuluhan
Perkenalan
bertanya.
7. Evaluasi
Pelaksanaan
- Tanggal : 22 februari 2020
- Waktu : 16.00 WITA
- Tempat : Lapangan desa Tobungku kecamatan Totikum selatan
kabupaten banggai kepulauan
- Jumlah Peserta : 10 orang siswa
- Respon terhadap penyuluhan : peserta aktif dalam partisipasi
penyuluhan dan mampu mendemonstrasikan materi yang di
berikan.
- Jumlah peserta yang aktif : 5 orang
MATERI
2. Gigitan Ular
a) Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit
lebih rendah dari jantung.
b) Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
c) Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan
1) bebat di bagian proximal (dekat sumbu badan) daerah gigitan
pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan
vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet/ bebat
dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
2) Letakkan daerah gigitan dari tubuh
Berikan kompres es
3) Perbaikan sirkulasi darah
4) Berikan Kopi pahit pekat
3. Gigitan Lipan
Cirinya :
a. Ada sepasang luka bekas gigitan
b. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang
dengan sendirinya setelah 4-5 jam.
Cara menolong :
b. Meniup luka
11. Alergi
Reaksi tubuh yang lebih sensitif dari kondisi normal terhadap
makanan/benda asing yang masuk ke dalam tubuh
a. Penyebab: Makanan, digigit serangga
b. Gejalaa: Kemerahan pada kulit, gatal, bengkak sekitar mata, Sesak
napas
Cara penanganan :
a. Tenangkan korban
b. Berikan kompres dingin pada tempat gatal
c. Berikan obat anti alergi.
NAMA MAHASISWA
PRAKTEK KOMUNITAS TAHUN 2020
POSKO 1 POSKO 2 POSKO 3
Ahmad Saputra Kadir Isma A. Putri Andi Baco
Habit Mervin Dedeh Vebryani Amri
Hesti Mustika Rusadi Nermin Yalisi Frida J
Ifan Isyunandi Nur Asri S. Pasangio Kurniawan
Jandriana Limmi Malino Naumi A Masrian
Moh. Yuda Rosita Muh. Pajri
Sitriyani Balenggon Respi Moch. Faiz Syahaliq J
Rosida Mina Rima Novyanti Sunaria
Siti Amina
Srivani Palamba
Ayu Dharma
LAMPIRAN V : DOKUMENTASI
Kemkes, Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (PDF).