BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
(Depkes, 2010).
upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu,
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
3
secara menyeluruh dan terpadu bertujuan agar individu, keluarga dan lembaga
kesehatan diri, mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, serta menjadi pelaku
Menurut Perry dan Potter (2005) komunitas dapat berupa suatu lokasi
khusus misalnya area urban atau area pelososk, atau sekelompok orang disuatu
tempat kerja, sekolah atau tempat kelompok lain yang memiliki minat dan
praktek swasta.
dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan peran tersebut
4
masyarakat indonesia.
lain, misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakan (pery & potterr,
2005).
keperawatan dan kode etik yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
5
PSIK Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Seramoe Barat di Desa Cot
Neuman. Pengkajian terdiri dua bagian utama yaitu inti komunitas (core) dan
komunitas, dan sebaliknya. Delapan sub system ini terdiri atas lingkungan,
melahirkan dan nifas, bayi, balita dan toddler, anak usia sekolah, dewasa dan
lansia.
masyarakat desa Cot Seumeureung, kemudian data yang telah terkumpul diolah
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
diharapkan dapat:
C. Sasaran
D. Manfaat
komunitas.
materil.
9
BAB II
serta masyarakat.
E. Sasaran
Selain itu adapula komponen filosofi yang berisi kepercayaan dan nilai-
keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang
a. Individu
dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada
b. Keluarga
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
c. Kelompok khusus
d. Tingkat Komunitas
keperawatan.
a. Manusia
berada pada lokasi atau batas geografis tertentu yang memiliki nilai-
nilai, keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi satu
b. Kesehatan
c. Lingkungan
d. Keperawatan
pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan
yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, tersier dan
Pengkajian
McFarlane, 2004).
(Anderson, 2004).
17
sendiri. Pengkajian pada model ini berdasar pada core atau inti
kedalam core adalah demografi, nilai dan kepercayaan serta sejarah dari
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika
intervensi komunitas.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Data inti
b) Data demografi
c) Vital statistik
nilai-nilai kesehatan.
2) Subsistem
a) Lingkungan fisik
alternatif.
c) Ekonomi
f) Komunikasi
untuk berkumpul.
g) Pendidikan
pendidikan masyarakat.
h) Rekreasi
b. Jenis data
c. Sumber data
1) Data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini
2) Data sekunder: data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
4) Winshield survey
e. Pengolahan data
3) Tabulasi data
24
2) Menetapkan kekuatan
kesehatan.
h. Prioritas masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis.
2. Diagnosa keperawatan
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan.
3. Perencanaan
b. Tahap diklat
c. Tahap kepemimpinan
4. Pelaksanaan/Implementasi
Craven & Hirnle (2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi struktur
diinginkan
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil