PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor dengan mengaplikasikan ilmu atau teori keperawatan kesehatan
komunitas yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam pelaksanaan secara nyata
melalui praktik belajar lapangan berupa pengenalan program kesehatan di Masyarakat
dan penerapan asuhan keperawatan komunitas di wilayah kelolaan dalam wilayah
kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik keperawatan komunitas diwilayah RT 01
mahasiswa mampu :
1. Melaksanakan pengkajian dan mengidentifikasikan masalah keperawatan
komunitas yang meliputi :
a. Mengidentifikasi data komunitas yang diperlukan
b. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode / strategi yang sesuai.
c. Menganalisa data untuk menentukan masalah kesehatan dan etiologinya.
d. Menentukan diagnosa keperawatan komunitas.
2. Menentukan prioritas diagnosa keperawatan komunitas.
3. Membuat rencana keperawatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah
keperawatan / kesehatan prioritas pertama.
4. Mengimplementasikan rencana keperawatan komunitas yang telah dibuat
berdasarkan ilmu atau teori-teori keperawatan, yang meliputi :
a. Independent : melalui pendidikan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
komunitas.
b. Dependent : bersifat partnership dengan disiplin ilmu yang lain baik lintas
program maupun listas sektor, menciptakan hubungan yang efektif dengan
beberapa sumber yang ada di masyarakat dan intansi terkait.
c. Mengembangkan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Melibatkan peran serta aktif dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga
dan masyarakat dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal.
1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Masyarakat
Memberikan masukan dan pengetahuan dari masyarakat yang dijadikan
sebagai pegangan serta pedoman untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
positif dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
1.5.2 Bagi Institusi pendidikan
Bagi institusi pendidikan sebagai bahan kajian yang memberikan gambaran
kondisi lapangan sehingga untuk kedepannya dapat membekal mahasiswa dengan
keterampilan yang dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
dan keluarga.
1.5.3 Bagi Mahasiswa
Sebagai calon profesional dalam bidang keperawatan pengalaman praktek
belajar lapangan merupakan suatu latihan bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan
pemahaman tentang mengelolah dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas yang berkualitas pada situasi yang nyata.
2.1.7 Tujuan
Tujuan Asuhan Keperawatan adalah membantu klien baik sebagai individu,
keluarga, maupun masyarakat agar mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri.Dengan kemandirian masyarakat, derajat kesehatan yang optimal dapat
tercapai dalam pembangunan kesehatan yang ditegaskan dalam system kesehatan
nasional (SKN).Selain itu juga bertujuan untuk membantu dan mendorong
masyarakat berperan serta dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatannya.
2.1.8 Sasaran
Tujuan Asuhan Keperawatan komunitas memberikan intervensi, penyelesaian
masalah serta mengevaluasi tindakan yang telah diberikan kepada
masyarakat.Sasaran pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah keluarga
dengan prioritas ibu hamil, bayi, balita dan anak dengan gizi buruk atau menderita
penyakit menular, dll.
2.1.9 Strategi
Dalam melaksanakan program Asuhan Keperawatan kesehatan komunitas
perlu digunakan strategi:
Locality development: yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
masyarakat terlibat langsung dalam proses pengkajian,perencanaan,pelaksanaan
dan evaluasi.
Social Planning: dapat berubah dan dibuat para ahli dengan mengunakan birokrasi.
Social Action: Adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
program yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar.
Sedangkan dalam melaksanakan program pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas perlu juga diberi strategi:
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola perawatan
kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana puskesmas melalui kegiatan
penataran.
b. Menigkatkan kerja sama lintas program dan lintas sector,melalui kegiatan temu
karya dan forum pertemuan di kecamatan atupun dipuskesmas.
c. Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui
pendidikan kesehatan keluarga,memberikan bimbingan teknis dalam bidang
kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.
d. Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan.
2.1.10.7 Perencanaan
Perencanaan asuhan perawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang disusun
harus mencakup :
1. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
a. Merumuskan Tujuan
Kriteria merumuskan tujuan :
1. Berfokus kepada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistik
5. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
6. Melibatkan pearn serta masyarakat
2.1.10.8 Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun.
a. Prinsip-Prinsip dalam Pelaksanaan Keperawatan
1. Berdasarkan respon masyarakat
2. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta
lingkungannya
4. Bekerja sama dengan profesi lain
5. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
6. Memepertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat secara
essensial
7. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat
8. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
keperawatan
2.1.10.9 Penilaian
Kegiatan yang Dilakukan dalam Penilaian adalah :
1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi
Kegunaan Penilaian :
1. Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan
2. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan
3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses keperawatan.
2.2 Keperawatan Keluarga
2.2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yangg berkumpul dan tinggal disutu tempat dibawah
suatu atap dalm keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).
Keluarga adalah du tau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing,
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailiio dan Maglaya,1989
dalamSetiadi,2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, dan meningkatkan perkembangan fisik, metal emosi, sosial dari
tiap anggota keluarga(Duval dan Logam, 1986 dalam Setiadi ,2008).
1. Upaya KIA/KB
Adapun upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah sebagai
berikut :
a. Pemeliharan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada pemberian
makanan tambahan vitamin dan mineral.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3X, POLIO
3X, dan CAMPAK 1X pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu berisiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit.
h. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
i. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
pemberian penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan untuk mengadakan
pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas dan meminta agar
mereka datang ke puskesmas lagi.
j. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
6. Upaya pengobatan
Upaya yang dilakukan untuk program pengobatan adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan diagnosa dini mungkin melalui:
Mendapatkan riwayat penyakit.
Mengadakan pemeriksaan fisik.
Mengadakan pemeriksaan laboratorium.
Membuat diagnosa.
b. Melaksanakan tindakan pengobatan.
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
Rujukan diagnostik.
Rujukan pengobatan.
Rujukan lain.
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembatu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam ruang lingkup walayah lebih kecil.
Dalam repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkiraakan meliputi
2 sampai 3 Desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar jawa dan bali)
sampai 10.000 orang (di perkotaan jawa dan bali)
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan
lain perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegitan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas pembantu, empat hari dalam satu
minggu.
b. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
c. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan
bagi kasus darurat gawat.
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual.
2.3.7 Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Berikut ini struktur organisasi dan tata kerja puskesmas adalah sebagai
berikut :
a. Susunan organisasi puskesmas
Unsur pimpinan : kepala puskesmas.
Unsur pembantu pimpinan : urusan tata usaha.
Unsur pelaksana : Unit I, Unit II , Unit III, Unit V,Unit VI , Unit VII
Tugas pokok.:
Adapun tugas pokok dari susunan organisasi puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Kepala puskesmas
Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural dan jabatan fungsional.
b. Kepala urusan tata usaha
Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat
menyurat serta pencatatan dan pelaporan.
1. Unit I
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,
keluarga berencana dan perbaikan gizi.
2. Unit II
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
3. Unit III
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan tenaga kerja dan manula.
4. Unit IV
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan
khusus dan manula.
5. Unit V
Mempunyai tugas melaksanakan Tata Kerja.Dalam melaksanakan tugasnya
puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan puskesma maupun dalam satuan organisasi di luar puskesmas
sesuai dengan tugusnya masing-masing.
Dalam melaksanakan tugas, kepala puskesmas wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang
ditetapkan oleh kepala kantor departemen kesehatan kegiatan pembinaan,
pengembangan upaya kesehatan masyarakat, penyuluhan kesehatan masyarakat,
kesehatan remaja dan dana sehat.
6. Unit VI
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat
inap.
7. Unit VII
Melaksanakan tugas kefarmasian.Kepala puskesmas bertanggung jawab
memimpin, mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan puskesmas, memberikan
bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing.Setiap unsur di
lingkungan puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada kepala puskesmas.Hal-hal yang menyangkut tata hubungan dan
koordinasi dengan instansi vertical Departemen Kesehatan RI akan diatur dengan
surat keputusan bersama menteri dalam negeri dan menteri kesehatan RI.
4.1 Pengkajian
Pelaksanaan kegiatan praktik belajar lapangan yang dilakukan oleh
mahasiswa/I Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang yang
berlangsung pada tanggal 17Oktober - 30Oktober 2018.
Pelaksanaan praktik belajar lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa/i pada
tanggal 17 Oktober 2018 adalah bentuk perkenalan dengan warga RT 01 yang
berisikan penyampaian tujuan dan maksud dari mahasiswa selama pelaksanaan
praktik belajar lapangan di RT 01 Kelurahan Gandus. Pada tanggal 18 Oktober
mahasiswa/i melakukan pengkajian/pendataan pada masyarakat RT 01 yang
dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara serta observasi. Selama proses
pengkajian yang dilakukan pada masyarakat RT 01, mahasiswa/i mendapat bantuan
dari ketua RT 01, masyarakat bersikap kooperatif dalam memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa/i. Untuk mengefektifkan waktu
pengkajian, mahasiswa/i membagi jumlah penduduk yang harus dikaji berdasarkan
denah yang ada.
Berdasarkan hasil pendataan pada tanggal 18 – 20 Oktober 2018 dan
dilakukan pengolahan data, maka didapatkan beberapa masalah keperawatan
komunitas pada RT 01( Tabulasi data terlampir ). Selanjutnya data yang sudah ada
dimasukkan dalam tabel analisa data.
TABULASI DATA PERAWATAN KOMUNITAS
DI RT. 01 KELURAHAN GANDUS
KECAMATAN GANDUS
PALEMBANG 2018
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20 Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus dari 114 KK yang
terbanyak yakni 1 rumah 1 KKsebanyak 80 KK (96%).
Jenis Kelamin
Perempuan laki-laki
164 Laki-laki
170 perempuan
49,0%
51,0%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20 Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari334 jiwa, jenis
kelamin penduduk yang terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 170 jiwa (51,0%).
5-12 tahun
15%
19-59
tahun
13-18 tahun
54%
12%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 334 jumlah
penduduk yang terbanyak adalah usia produktif (19-59 tahun) sebanyak 181 jiwa
(54%).
Pekerjaan
Wiraswasta Petani
2% 1% Pelajar Belum
Karyawan 16% kerja
16% Tidak bekerja
3% 9%
IRT
25% Buruh
28%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 334 jumlah
penduduk, distribusi pekerjaan pendudukan yang terbanyak adalah penduduk yang
bekerja sebagai buruh sebanyak 95 orang dengan persentase 28%.
2. Kependudukan
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Distribusi Jenis Sumber Dan Tempat Pemandian Berdasarkan KK
Distribusi Jenis Sumber Dan Tempat Pemandian Berdasarkan KK
No. Sumber dan tempat pemandian Jumlah Persentase (%)
1 Sungai 34 40%
2 Pemandian Umum 50 60%
Jumlah 84 100
76
42
sungai
40%
pemandian
umum
60%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK penduduk
adalah sumber air dan tempat pemandian bersumber pada pemandian umum dengan
jumlah 50 (60%).
Got
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah tempat pembuangan air limbah ke got dengan jumlah 84 KK
(100%).
Mengalir
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah jenis saluran pembuangan limbah dengan mengalir sebanyak 84 KK
(100%).
jenis wc
Cemplung
100%
79
42
Interpretasi data:
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah jenis WC yang digunakan cemplung dengan jumlah 84 KK (100%).
PAM
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah sumber air bersih yang digunakan adalah PAM sebanyak 84 KK
(100%).
80
42
dimasak
46% beli/isi ulang
54%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah pengolahan air minum dengan cara membeli/isi ulang45 KK (72%)
dibakar
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah kebiasaan keluarga membuang sampah dengan caradibakar
sebanyak 84 KK(100%).
h. Distribusi Jenis Letak Kandang Ternak Berdasarkan KK
Distribusi Jenis Letak Kandang Ternak Berdasarkan KK
No Letak kandang ternak Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Ada 60 71%
2 Terpisah Dari Rumah 24 29%
Jumlah 84 100%
terpisah
dari
rumah
29%
tidak ada
71%
Interprestasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah jenis letak kandang yang lain-lain (tidak mempunyai ternak) dengan
jumlah 60 KK (72%).
i. Distribusi Berapa Kali Membersihkan Kandang Ternak Berdasarkan KK
Distribusi Berapa Kali Membersihkan Kandang Ternak Berdasarkan KK
Berapa kali membersihkan
No Jumlah Persentase (%)
kandang ternak
1 Tidak Ada 60 71%
2 Tiga Hari Sekali 24 29%
Jumlah 84 100%
tiga hari
sekali
29%
tidak ada
71%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KKyang
memiliki ternak, yang terbanyak membersihkan kandang ternak setiap hariyaitu
dengan jumlah 24(28%).
j. Distribusi Jenis Bangunan Rumah berdasarkan KK
Distribusi Jenis Bangunan Rumah berdasarkan KK
No Jenis bangunan Jumlah Persentase (%)
1 Semi Permanen 84 100%
Jumlah 84 100%
jenis bangunan
semi
permanen
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah jenis bangunan yang semi permanen sebanyak 84
KK (100%).
papan
36%
semen
64%
Interprestasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah keadaan lantai semen dengan jumlah 54 KK (72%).
ada
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah jenis keadaan ventilasi rumah yang ada dengan jumlah 84
KK(100%).
terang
19%
remang-
remang
81%
Interprestasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah sistem pencahayaan yang remang-remang dengan jumlah 68 KK
(81%).
n. Distribusi Jumlah Kamar Berdasarkan KK
Distribusi Jumlah Kamar Berdasarkan KK
No Jumlah kamar Rumah Jumlah Persentase (%)
1 Satu Kamar 70 83%
2 Dua Kamar 14 17%
Jumlah 84 100%
satu
kamar
83%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah yang mempunyai 2 kamar sebanyak 70 (83%).
setiap hari
89%
pemanfaatan perkarangan
rumah
tidak ada
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah tingkat pemanfaatan pekarangan rumah yang tidak ditanami dengan
jumlah 84 KK (100%).
ya
74%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK, jumlah
penduduk yang terbanyak adalah keluarga yang Mengalami Batuk Pilek Dalam Tiga
Bulan Terakhir dengan jumlah 62 (74%).
penanganan keluarga
terhadap penderita ISPA
PELAYANAN
KESEHATAN
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK yang
terbanyak adalah penderita ISPA yang pengobatanya dengan membeli obat di warung
dengan jumlah 60 (100%).
2.Diare
a.Distribusi Keluarga yang Mengalami Mencret-Mencret Selama Tiga Bulan
Terakhir Berdasarkan KK
Mencret
N Jumlah Persentase (%)
o
Ya 1 2 14
Tidak2 2 86
Jumlah 4 100%
mencret ya
14%
tidak
86%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK, jumlah
penduduk yang terbanyak adalah yang tidak menderita penyakit diare dengan jumlah
12 (14%).
b.Distribusi Hal yangDilakukan Keluarga Terhadap Mencret-Mencret
Berdasarkan KK
Yang N
dilakukan keluarga terhadap Persentase
Jumlah
o mencret-mencret (%)
Membawa
2 KePelayanan Kesehatan 4 100
Jumlah 4 100%
membawa
kepelayanan
kesehatan
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KKyang
terbanyak adalah penderita diare yang pengobatanya dengan membawa ke pelayanan
kesehatan dengan jumlah 84 (100%).
1.Demam Berdarah
a.Distribusi Anggota Keluarga yang Mengalami Demam Berdarah 6 Bulan
Terakhir Berdasarkan KK
Anggota
N keluarga mengalami DBD Jumlah Persentase (%)
o
1 Ya 0 0
2 Tidak 4 100
Jumlah 4 100
TIDAK
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah penduduk yang tidak menderita DBD dengan
jumlah 84 (100%).
2.Penyakit Lain Yang Diderita
Distribusi Penyakit Lain Yang Diderita Keluarga 3 Bulan Terakhir
Berdasarkan KK
Anggota
N keluarga mengalami DBD Jumlah Persentase (%)
o
1 Tidak Ada 2 86%
2 Hipertensi 1 13%
3 Asam urat 1 1%
Jumlah 4 100%
tidak ada
86%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah penduduk yang tidak menderita penyakit lain
selama 3 bulan terakhir dengan jumlah 72 (86%)
5.Keluarga Berencana
a.Distribusi Keluarga Yang Mengikuti KB Berdasarkan KK
ya
88%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada dari
tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah mengikuti program KB dengan jumlah 74 (88%).
b.Distribusi Jenis KB Yang Di Pakai Keluarga Berdasarkan KK
Jenis KB Yang Di Pakai Keluarga Berdasarkan KK
N Persentase
Jenis KB Yang Di Pakai Keluarga Jumlah
o (%)
1 Suntik 4 2
2 Pil 0 8
Jumlah 4 100%
suntik
88%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah memilih jenis KB suntik dengan jumlah 74 (88%).
c.Distribusi Keluarga Memperoleh Pelayanan KB Berdasarkan KK
pusekesmas
100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah memilih pelayanan KB dipraktik Bidan dengan
jumlah 84 (100%).
IV. PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
cukup
89%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
dari tanggal 17-20Oktober 2018 di RT01 Kelurahan Gandus, dari 84 KK jumlah
penduduk yang terbanyak adalah pola prilaku hidup bersih dan sehatnya Baik dengan
jumlah 9(11%) dan Cukup dengan jumlah 75 (89%).
4.2 ANALISA SWOT
Strength Weakness Opportunitty Threatnes
(kekuatan ) ( Kelemahan ) ( Peluang ) ( Ancaman )
Sarana dan
prasarana :
Adanya visi dan Terdapat got Meningkatan penyakit akibat
misi pemerintah atau saluran taraf kesehatan lingkungan
dalam pembuangan masyarakat yang kurang
pencapaian air yang tidak sumatera sehat seperti
sumatera slatan mengalir selatan ISPA
sehat 2018 dan dengan baik Adanya
Indonesia sehat Jalan yang mahasiswa
2018. belum diaspal praktikan
Adanya visi dan sehingga PSIK STIK
misi puskesmas banyak debu Bina Husada
dalam bertaburan dan Mahasiswa
menunjang genangan air mudah
kesehatan di bila hujan, mendapatkan
wilayah kerja layanan
puskesmas kesehata
Tersedia Keamanan
puskesmas yang masyarakat
dekat dari terjamin
sekitaran Meningkatan
posyandu kualitas
Terdapat sumber daya
poskamling di manusia
lingkungan Persedianya
sekitar sumber air
Terdapat sumber yang bersih
air bersih yang Meningkatan
di gunakan oleh akhlak
warga yaitu masyarakat
PAM Memudahkan
Tersedia tempat akses
beribadah : informasi
Mushola melalui media
Tersedia elektroni
penerangan : Perdapatnya
PLN informasi
Adanya kesehatan
mahasiswa secara
praktikan langsung
Program Studi
Ilmu
Keperawatan
STIK Bina
Husada
Kependudukan
Jumlah Wilayah terdiri Adanya Tidak ada
penduduk RT 01 dari mahasisw ancaman
berjumlah 334 perumahan a dari luar
Jiwa yang padat praktikan terhadap
Program status
Studi Ilmu kependudu
Keperawat kan
an STIK masyarakat
Bina di RT O1
Husada Kelurahan
Adanya gandus
bantuan kecamatan
Warga RT 01 pemerinta gandus
bersifat h dengan
individual bantuan
puskesmas
di
kelurahan
gandus
Adanya
informasi
melalui
media
massa
Kesehatan
Lingkungan
Terdapat 84 KK Tidak terdapat Adanya Timbulya
( 100 % ) KK yang mahasisw penyakit
menggunakan sumber a praktika akibat
PDAM untuk pembuangan STIK Bina lingkugan
minum air limbah nya Husada yang tidak
tidak mengalir Adanya sehat sperti
hubungan ISPA
yang baik
Terdapat 84 ( antara
100%) KK yang mahasisw
belum memiliki a dengan
WC keluarga pihak
Sendiri kelurahan
maupun
RT 01
Terdapat 84
(100%) yang
menggunakan
WC Umum
cemplung
terbuka
Terdapat 84 (
100 % ) KK
yang membuang
sampah dengan
cara dibakar
Terdapa 84 ( 100
% ) KK rumah
yang mempunyai
ventilasi
Terdapat 16 (
19%) KK yang
mempunyai
sistem
pencahayaan
terang dan
pencahayaan
remang-remang
68 KK (81%) di
siang hari
Terdapat 84 (
100 % ) KK
jenis bangunan
rumah semi
permanen
Terdapat (
100%) KK luas
kamar
berdasarkan
rumah 2x5
Terdapat 84 (
100 % ) KK
yang
membersihkan
rumah setiap
hari
Penyakit akibat
lingkungan
kurang sehat :
Penyakit ISPA
Terdapat Terdapat 62 Adanya Tingkat
pelayanan KK (74%) mahasisw kejadian
kesehatan yang a Bina ISPA yang
(pustu) dan mengalami Husada cukup
praktek Bidan batuk pilek yang tinggi
disekitar rumah dalam tiga praktek
bulan terakhir komunitas
di
lingkunga
n RT 01
Kec.
Dari 84 KK Gandus
Tingkat kejadian terdapat 84 Kel.
ISPA yang cukup KK (100%) Gandus.
tinggi yang Adanya
penanganan program
keluarga penyuluha
terhadap ISPA n
dengan kesehatan
pelayanankese tentang
hatan. pencegaha
n dan
pengobata
n penyakit
dari
mahasisw
a dan
pembinaa
n dari
puskesmas
Penyakit Diare
Terdapat Dari 84 KK Adanya Resiko
pelayanan terdapat 12 KK program penularan
kesehatan (14%) yang penerapan penyakit
(pustu) dan menderita Perilaku Diare
praktek Bidan di diare dalam 3 hidup
sekitar bulan terakhir. sehat.
perumahan Dari 84 KK Persedian
yang ya
membawa ke Puskesma
pelayanan s
Pelayanan yang kesehatan diwilayah
dilakukan saat berjumlah 84 kelurahan
diare KK (100%). Gandus
Penyakit lain
Terdapat Dari 84 KK Terdapat Timbulnya
penyakit lain yg terdapat 11 KK Praktek penyakit
diderita selama (13%) yang bidan akibat
tiga bulan menderita disekitar kurangnya
terakhir Hipertensi kelurahan pengetahua
Dari 84 KK Gandus n
terdapat 1 KK
(1,0%) yang
Terdapat menderita
pelayanan Asam urat A
kesehatan Dari 84 KK danya
(pustu) dan yang tidak informas
praktek Bidan di terdapat i melalui
sekitar rumah menderita media
penyakit ada72 masa dan
KK (86%) elektroni
k
Tujuan
khusus :
- Masyarak
at mampu
menjelas
kan
tentang
penyebab
dari
kurangny
a PHBS.
- Masyarak
at mampu
menjelas
kan
manfaat
dari
PHBS.
- Masyarak
at mampu
menjelas
kan cara
PHBS
yang
benar.
109
42
A. Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Sasaran/ Target : Warga RT.01 Kelurahan Gandus Kecamatan
Gandus
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab Diskusi
Media/ Alat : Leaflet
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Minggu, 28 Oktober 2018
Jam : 09.00s/d Selesai
Tempat : Masjid Darusa’adah RT 01 Gandus
Pengorganisasian
Moderator : Santik Intani Putri
Penyaji : Dhanicha Sekar Melaty
Fasilitator : Dewi Sartika, RidiaViani,
Melise Rahmayuni,
Paramitha Anggun Safitri
Observer : Desmarita, M. Haris Irsyadli, Fernando
Dokumentasi : Rini meilasari,
Arian Prima Wijaya
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat mampu menjelaskan tentang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat:
- Masyarakat mampu menjelaskan tentang penyebab dari ISPA
- Masyarakat mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala ISPA.
- Masyarakat mampu menjelaskan cara menanggulangi ISPA.
3. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Peserta
Pembukaan
1 Memberi salam dan Menjawab
5 menit kontrak waktu salam
Menjelaskan tujuan,
manfaat materi yang akan Mendengarkan
disampaikan dan
memperhatikan
110
42
Kegiatan
2 inti Menjelaskan pengertian Menyimak
20 menit ISPA dengan benar semua materi yang
Menjelaskan penyebab disampaikan
ISPA dengan benar
Menjelaskan tanda dan
gejala ISPA dengan benar
Menjelaskan cara
menanggulangi ISPA
dengan baik dan benar
Penutup
3 Mengevaluasi Menjawab
5 menit pengetahuan tentang materi pertanyaan
yang sudah dijelaskan
dengan memberikan Mendengarkan
pertanyaan Menjawab
Menyimpulkan materi salam
yang telah dijelaskan
Menutup pertemuan dan
memberi salam
4.Kriteria Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
Menyebutkan pengertian ISPA dengan benar
Menyebutkan penyebab ISPA dengan benar
Menyebutkan tanda dan gejala ISPA dengan benar
Menyebutkan cara menanggulangi ISPA dengan baik dan benar
111
42
MATERI PENYULUHAN
ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)
A. Pengertian
ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang melibatkan salah satu atau lebih
dari organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring dan laring. ISPA mencakup:
tonsilitis (amandel), sinusitis, rhinitis, laringitis, faringitis. Infeksi ini biasa terjadi
sampai 14 hari lamanya. ISPA seringkali menjangkit dan rentan kepada anak-anak,
lanjut usia serta ibu hamil karena daya tahan tubuh yang memang sudah rendah
terutama anak balita.
B. Penyebab
ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA
adalah virus dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas, sedangkan
ISPA untuk bagian bawah frekuensinya lebih kecil (WHO, 1995). Dalam Harrison’s
Principle of Internal Medicine di sebutkan bahwa penyakit infeksi saluran nafas akut
bagian atas mulai dari hidung, nasofaring, sinus paranasalis sampai dengan laring
hampir 90% disebabkan oleh viral, sedangkan infeksi akut saluran nafas bagian
bawah hamper 50 % diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumonia adalah yang
bertanggung jawab untuk kurang lebih 70-90%, sedangkan stafilococcus aureus dan
H influenza sekitar 10-20%.
Saat ini telah diketahui bahwa infeksi saluran pernapasan akut ini melibatkan
lebih dari 300 tipe antigen dari bakteri maupun virus tersebut (WHO, 1995).
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
D. Terapi
Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun
kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat
penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic,
selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan
dari bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan
dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun
pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah
menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan karena dengan gejala
tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat.
Upaya pencegahan penyakit ISPA:
1. Tetap menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi.
2. Pada bayi / anak dilakukan imunisasi.
3. Selalu menjaga kebersihan baik kebersihan pribadi maupun lingkungantempat
tinggal.
4. Mencegah anak agar tidak berhubungan dengan penderita ISPA.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Sasaran/ Target : Warga RT.01kelurahan gandus kecamatan gandus.
Metoda : Ceramah dan Tanya Jawab
Media/ Alat : Poster dan leaflet
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Minggu, 28 oktober 2018
Jam : 09.00- s/d Selesai
Tempat : Masjid Darusa’adah RT. 01
Pengorganisasian
Moderator : Santik kintani putri
Penyaji : Melise Rahma Yuni
Fasilitator : Dewi Sartika
Ridia Vidiani
Fernando
Observer : Rini Meilasari
Dokumentasi : Arian Prima wijaya
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta pelatihan dokter
kecil mampu mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat ( PHBS ).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian PHBS dengan benar
b. Menyebutkan bidang PHBS dengan benar
c. Menyebutkan manfaat PHBS dengan benar
d. Menyebutkan indikator PHBS dengan benar
e. Menyebutkan Indikator PHBS di tiap tatanan
f. Menyebutkan jenis perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.
D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Peserta
1 Pembukaan Memberi salam dan kontrak waktu Menjawab salam
5 menit Menjelaskan tujuan, manfaat materi yang Mendengarkan dan
akan disampaikan memperhatikan
2 Kegiatan inti Menjelaskan pengertian PHBS dengan Menyimak semua
20 menit benar materi yang
Menjelaskan bidang PHBS dengan benar disampaikan
Menjelaskan manfaat PHBS dengan benar
Menjelaskan indikator PHBS dengan benar
Menjelaskan Indikator PHBS di tiap
tatanan
Menjelaskan jenis perilaku hidup sehat
terhadap diri sendiri.
3 Penutup Mengevaluasi pengetahuan tentang materi Menjawab pertanyaan
5 menit yang sudah dijelaskan dengan memberikan Mendengarkan
pertanyaan Menjawab salam
Menyimpulkan materi yang telah
dijelaskan
Menutup pertemuan dan memberi salam
E. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
Menyebutkan pengertian penyakit PHBS dengan benar
Menyebutkan manfaat PHBS
Menyebutkan langkah-langkah mewujudkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
(Booklet PHBS, diakses pada tanggal 08 November 2017)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakatnya (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2008).
Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakatnya.
B. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dengan
sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium,
menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban,
memberantas jentik, dan lain-lain (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/diakses tanggal 08
November 2017 pukul 18.30 WIB).
C. Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS diantaranya :
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga
3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah
tangga
4. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota di
bidang kesehatan
5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
D. Indikator PHBS
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area/ wilayah :
1. Indikator Nasional
Ditetapkan tiga indikator, yaitu :
a) Persentase penduduk tidak merokok
b) Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan
c) Persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik/olahraga.
Alasan dipilihnya ketiga indikator tersebut berdasarkan isu global dan regional (Mega
Country Health Promotion Network, Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menjadi
isu global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung dan kanker paru-paru juga
disinyalir menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada
semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/
generasi yang hilang di kemudian hari. Bagi usia produktif akan mengakibatkan produktivitas
menurun. Kurang aktivitas fisik dan olahraga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu,
apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru, dan
lain-lain. ((http://creasoft.wordpress.com/2008/07/29/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs/
diakses tanggal 08 November 2017 pukul 18.30 WIB).
6. Mencuci tangan
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang dapat
menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat(Depkes RI, 2007) :
- Sebelum dan sesudah makan
- Sebelum tidur
- Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
- Setelah pulang dari bepergian
7. Memotong kuku
Dilakukan minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk (Depkes RI, 2007):
- Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan (misalnya
cacingan,menceret, dll)
- Mencegah luka akibat garukan kuku.
- Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku tangan
yang kotor, tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku.
9. Kebersihan pakaian
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan
pakaian tidur.Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap hari, hal ini bertujuan
agar kita terhindar dari penyakit kulit yang diakibatkan pakaian basah atau kotor.(Depkes
RI, 2007)
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan Warga Rt 01 mampu memahami dan
mengerti tentang hipertensi
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang Hipertensi, diharapkan Warga Rt 01
dapat:
1. Menjelaskan tentang hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan factor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah
5. Menjelaskan tentang penanganan hipertensi
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menita. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kalimat
c. Menyampaikan tentang menyimak
tujuan pokok materi Bertanya mengenai
d. Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
e. Kontrak waktu jelas
2. Pelaksanaan 15 a. Penyampaian Materi Mendengarkan dan Lembar balik
menit b. Menjelaskan tentang menyimak Leaflet
pengertian hipertensi Bertanya mengenai hal-
c. Menjelaskan penyebab hal yang belum jelas
hipertensi dan dimengerti
d. Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
e Menjelaskan yang dapat
meningkatkan tekanan
darah
Menjelaskan
penananganan hipertensi
g. Tanya Jawab
h. Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
bertanya
3. Penutup 5 menita. Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-kata/
b. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri pertemuan diajukan
dan menjawab salam Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam
G. Evaluasi
Diharapkan Warga Rt 01 :
1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi
2. Menjelaskan tentang penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan faktor- faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah
5. Menjelaskan tentang penanganan hipertensi
HIPERTENSI
A. Pengertian
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan
tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hipertensi didefinisikan sebagai suatu peninggian
yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
mmHg.Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal
tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.
Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg.
B. Penyebab Hipertensi
1. Asupan garam yang tinggi
2. Strees psikologis
3. Faktor genetik (keturunan)
4. Kurang olahraga
5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
6. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
7. Peningkatan usia
8. Kegemukan
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain
1. Kepala pusing
2. Gemetar
3. Sering marah - marah
4. Jantung berdebar-debar
5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Rasa berat ditekuk
D. Faktor-Faktor yang dapat Meningkatkan Tekanan Darah
1 Garam
2. Stress
3. Merokok
4. Pil Anti Hamil
5. Hormon Pria dan Kortikosteroid
6.Kehamilan
E. Penanganan Hipertensi
1. Minum obat secara teratur
2 Istirahat Yang cukup
3. Hindari Makanan yang dapat Meningkatkan Hipertensi
4. Hindari Stress
DOKUMENTASI PENYULUHAN
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ISPA , PHBS , HIPERTENSI
DAN
TABULASI DATA KESEHATAN
RT.01 KELURAHAN GANDUS PALEMBANG 2018
DOSEN PEMBIMBING :
Dian Emiliasari,S.Kep,Ners,M.Kes
DI SUSUN OLEH :