komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,
keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
dikelurahan Padengo.
1.2 TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
masyarakat.
telah ditetapkan.
Laporan hasil praktek keperawatan komunitas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
kesehatan yang ditandai dengan terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta
pelayanan kesehatan.
5. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan teman sejawat dalam upaya
3. Analisa
1. Definisi
dengan batas-batas geografi yang jelasdengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Widiyawati, 2021).
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada
perawat dengan mengikutsertakan tim kesehatan yang lain dan yang meliputi
keluarga, penduduk daerah, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok ibu, bayi, balita, remaja, dan lansia (Bahri dkk, 2022).
2. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komunitas
kelompok.
serta masyarakat.
tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil (Depkes, 2016).
b. Pencegahan (Preventif)
e. Resosialisasi
Mengembalikan serta memfungsikankembali baik individu, keluarga,
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase
pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan
untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang
diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Konseling adalah proses
membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas. Pada
tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial yang
ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
6. Sebagai Kolaborator
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain
kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain
pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan di
suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada klien
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan
semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional
10. Pembawa Perubahan atau Pembaharu dan Pemimpin (Change Agent and Leader)
and Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat
masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.
Menurut Rahayu dkk 2022, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
1. Model Pendekatan
telah dianggap sebagai dasar hukum praktek keperawatan dan telah digunakan
2. Metode Pendekatan
digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang
keperawatan dari praktek keperawatan dan merupakan aplikasi dari segala tindakan dan
kerangka kerja dari referensi, konsep dan teori keperawatan komunitas. Fokus dari
1. Pengkajian
dengan tahaptahap proses keperawatan pada umumnya, yaitu dimulai dari tahap
klien. terdiri atas data inti komunitas, data subsistem komunitas, dan data persepsi
Data inti komunitas yang dikaji terdiri atas sejarah/riwayat yang meliputi
riwayat daerah dan perubahan daerah. Demografi meliputi usia, karakteristik jenis
kelamin, distribusi ras dan distribusi etnis. Tipe keluarga meliputi keluarga/bukan
a) Lingkungan fisik
masyarakat.
atau pos kesehatan, layanan kesehatan masyarakat, klinik swasta, apotik, klinik
gigi, dan jasa lainnya. Tanda obat atau penyalahgunaan zat, alkoholisme.
c) Ekonomi
rumah tangga, persentase rumah tangga yang hidup dalam kemiskinan kurang
dari 100 Birr per bulan. Karakteristik angkatan kerja, status pekerjaan populasi
umum lebih besar dari 18 tahun. Kategori pekerjaan dan persentase orang yang
jenis bisnis/industri.
pembuangan limbah padat, limbah dan kualitas udara) dan layanan pemadam
kebakaran. Sarana utama angkutan; berjalan, bagal, taksi, bus, kereta api, mobil
bisnis, kelompok religius, asosiasi pemuda dan wanita, asosiasi etika, aktivisme
f) Komunikasi
masjid, dll.
g) Pendidikan
universitas. Catatan bahasa yang digunakan, nilai, mata kuliah yang ditawarkan,
orangorang di sekolah.
h) Rekreasi
stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam
masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat actual
cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan prioritas
(penapisan masalah), penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi
dan rencana evaluasi (Rahayu dkk, 2022). Perencanaan yang disusun dalam
1) Menetapkan prioritas
yang ada dengan bimbingan atau arahan perawat kesehatan komunitas. Perawat
jangka panjang dan belum bisa diukur. Contoh dari penulisan sasaran yaitu
Tujuan adalah pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi
yang perlu diperhatikan adalah hal apa yang akan dilaksanakan, waktu
pelaksanaan, jumlah, target atau sasaran, tempat atau lokasi. Adapun hal yang
pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada, kondisi atau situasi yang
ada, sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas yang dapat
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga unsur yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses,
dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi
data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk
888 KK dan jumlah 2932 jiwa (Laki-Laki 1430 jiwa dan perempuan 1502 jiwa) yang
tersebar di tiga dusun. Pendataan dilakukan di Kelurahan Padengo selama 6 Hari pada
tanggal 19 Juni s.d 25 Juni 2023 yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners Angkatan
kelompok kecil sesuai jumlah dusun yang ada. Berdasarkan hasil pendataan mahasiswa
dari 888 Kepala Keluarga diperoleh data sejumlah 276 Kepala Keluarga
1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan kelurahan. Visi dan Misi
Kelurahan Padengo adalah “Terwujudnya mutu pelayanan yang optimal bagi
masyarakat”
2. Misi
kelurahan yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa Kelurahan kepada suatu
fokus. Misi inilah yang harus diemban oleh pemerintah kelurahan. Untuk
Dibawah ini merupakan data umum yang didapatkan berdasarkan hasil pengkajian
meliputi :
1. Data Demografi
Kecamatan Kabila.
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Sumber:
1. Laki-Laki 239 86,28%
Data
2. Perempuan 38 13,72
Total 276 100 Primer
2023
Padengo menunjukkan yang tertinggi yaitu jenis kalamin laki-laki sebanyak 239
(13,72%).
menunjukkan yang rentang usia pada lansia awal yang sebanyak 76 (27,54%)
Kecamatan Kabila.
menunjukkan yang terbanyak lulusan SMA sebanyak 102 (36,96%) dan terendah
Kecamatan Kabila.
2. PNS 18 6,52%
3. Honorer 9 3,26%
4. Wiraswasta/pedagang 55 19,93%
5. Pegawai swasta 23 8,33%
6. Petani 41 14,86%
7. Petugas Kebersihan 0 0.00%
8. IRT 31 11,23%
9. Buruh 25 9,06%
10. Sopir 27 9,06%
11. Tukang 32 11,59%
12. TNI 1 0,36%
13. Polri 0 0,00%
Total 276 100
Sumber: Data Primer 2023
Berdasarkan tabel di atas berdasarkan pekerjaan di Kelurahan Padengo
(82,61%) dan yang terendah memilih kadang tertutup kadang terbuka sebanyak 15
KK (5,43%).
menunjukkan bahwa pengelolaan air minum tertinggi dengan cara lain-lain (air isi
ulang/air gelon) sebanyak 160 KK (57,97%) dan terendah dengan cara dimasak
dengan cara dicuci lalu dipotong sebanyak 174 KK (63,04%) dan terendah dengan
PadengoKecamatan Kabila
1. Ya 218 78,99%
2. Tidak 58 21,01%
4 sehat 5 sempurna.
1. Pagi 0 0,00%
2. Siang 0 0,00%
3. Malam 75 27,17%
5 Lain-Lain 0 0,00%
Kelurahan Padengo yang tertinggi yakni istirahat siang dan malam sebanyak 201
1. Ya 154 55,80%
senang berolahraga.
1. Ya 106 38,41%
semua anggota keluarga terbanyak yang tidak mengikuti olahraga yaitu 170 KK
(38,41%).
4. Data Ekonomi
Kecamatan Kabila
2. UUD/KUD 4 1,45%
4. Perusahaan/Industri 0 0,00%
Padengo, menunjukkan bahwa sarana ekonomi yang dekat dengan wilayah Kelurahan
Padengo tertinggi adalah Pasar sebanyak 152 KK (55,07 %) sedangkan yang terendah
1. <500RB 63 22,83%
Keluarga setiap bulan menunjukan yang terbanyak dengan penghasilan 500RB-1 JUTA
1. Ya 70 25,36%
Berdasarkan tabel di atas distribusi penduduk yang memiliki tabungan sebanyak 206 KK
2. JPS 9 3,26%
3. SKTM 0 0,00%
5. Lain-lain 6 2,17%
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 276 KK yang didata di Kelurahan Padengo
Kabila
1. Ya 220 79,71%
2. Tidak 56 20,29%
Padengo
2. Suami 47 17,03%
3. Anak 9 3,29%
4. Bersama 33 11,96%
kelola oleh istri sebanyak 187 KK (67,75%), sedangkan terendah dikelola oleh anak
sebanyak 9 KK (3,26%).
5. Data Sosial
Kecamatan Kabila
Kelurahan Padengo, menunjukkan bahwa Sebagian besar hubungan antar keluarga dekat
Masyarakat
1. Ya 162 58,70%
sebanyak 162 KK (58,70%) dan 114 KK (41,30%) dikategorikan tidak aktif dalam
6. Data Pendidikan
1 Ya 38 13,77%
mengikuti pendidikan non formal dan yang mengikuti pendidikan non formal 38 KK
(13,77%)
Kelurahan Padengo
Padengo, menunjukkan bahwa sebagian besar anggota keluarga bisa membaca yaitu
keluarganya belum bisa membaca dikarenakan putus sekolah atau masih berusia
bayi/balita.
1 Memiliki 59 21,38%
2 Tidak memiliki 217 78,62%
Berdasarkan tabel diatas dari sejumlah 276 KK yang didata di Kelurahan Padengo,
khusus yaitu sebanyak 217 KK (78,62%) dan yang memiliki keterampilan khusus
lainnya.
pendidikan
2 Negatif 4 1,45%
3 Lain-lain 0 0,00%
Kecamatan Kabila
Sarana Pendidikan Radius 10
No Jumlah Persentase
Km
1 Ya 227 98,55%
2 Tidak 49 17,75%
Padengo, menunjukkan bahwa sebanyak 227 KK (98,55%) berada dekat dengan sarana
Kecamatan Kabila
Program kesehatan
No Jumlah Persentase
Sekolah
1 Ya 220 79,71%
2 Tidak 56 20,29%
Berdasarkan tabel diatas dari 276 KK yang didata di Kelurahan Padengo, menunjukkan
bahwa 220 KK (79,71%) yang mengikuti program kesehatan di sekolah, dan yang tidak
ikut 56 KK (20,29%).
7. Data Psikologis
Kabila
No. Pola Komunikasi Jumlah Persentase
2 Tertutup 4 1,45%
menunjukkan bahwa pola komunikasi yang paling banyak digunakan dalam keluarga
menggunakan pola komunikasi tertutup, semua keputusan diambil oleh kepala keluarga.
Kecamatan Kabila
Bahasa Yang
No. Jumlah Persentase
digunakan
Penanggulangan
No Jumlah Persentase
Masalah
1 Mandiri 47 17,03%
4 Lain-lain 3 1,09%
dan yang terendah yaitu minta bantuan orang lain yaitu 1 KK (0,36%).
Kecematan Kabila
masalah
3 Lain-lain 3 1,09
keluarga yaitu membantu mencari jalan keluar masalah yaitu sebesar 273 KK (98,91%),
8. Data Spritual
1 Ya 261 94,57%
2 Tidak 15 5,43%
menunjukkan bahwa 261 KK (94,57%) keluarga yang taat menjalankan ibadah, dan
9. Data Perumahan
Kecamatan Kabila
2 Kontrakan 0 0,00%
3 Menumpang 0 0,00%
4. Lain-lain 76 27,54%
5 Asrama 5 1,81%
Berdasarkan tabel distribusi data status kepemilikan rumah terbanyak yaitu milik
pribadi sebanyak 195 KK (70,65%), dan yang terendah asrama yaitu 5 KK (1,81%)
1 Petak 70 25,36%
3. Lain-lain 2 0,72%
Tabel 3.2.10.3 Distribusi Batas Tiap Ruangan Yang Memiliki Fungsi Berbeda
1 Ya 276 100%
2 Tidak 0 0,00%
rumah di Kelurahan Padengo, yakni batas ruangan jelas dibatasi dengan tembok
pembatas sebanyak 276 KK (100%) dan tidak jelas atau hanya dibatasi dengan kain
Kabila
Berdasarkan tabel distribusi data jumlah kamar tertinggi yaitu < 3 kamar sebanyak
Kabila
2 Non-Permanen 8 2,90%
permanen sebanyak 261 KK (94,57%), dan terendah adalah semi permanen sebanyak 7
KK (2,54%).
2 Kontrakan 2 0,72%
milik sendiri sebanyak 202 KK (73,19%) dan terendah yaitu kontrakan yaitu 2 KK
(0,72%).
1 Sirap/Rumbia 2 0,72%
3 Genteng 1 0,36%
4 Lain-Lain 0 0,00%
adalah seng sebanyak 273 KK (98,91%) dan terendah adalah genteng yaitu 1 KK
(0,36%).
Kabila
2 Bilik 1 0,36%
3 ½ Tembok 8 2,90%
5 Lain-lain 5 1,81%
yaitu tembok penuh sebanyak 261 KK (94,57%) dan yang terendah papan kayu 1 KK
1 Ya 273 98,91%
2 Tidak 3 1,09%
memiliki ventilasi sebanyak 273 KK (98,91%) sementara itu yang tidak memiliki
No Jendela Jumlah %
1 Ya 276 100%
2 Tidak 0 0,00%
memiliki jendela sebanyak 276 KK (100%) dan yaitu tidak memiliki jendela sebanyak 0
KK (0,00%)
Kecamatan Kabila
1 Ya 257 93,12%
2 Tidak 19 6,88%
Berdasarkan tabel distribusi data jendela dibuka setiap hari di Kelurahan Padengo
yaitu sebanyak 257 KK (93,12%) yang membuka jendela setiap hari dan tidak membuka
2 Kurang 11 3,99%
3 Cukup 5 1,81%
Kelurahan Padengo yaitu terbanyak mendapat pencahayan yang baik sebanyak 260 KK
N Penerangan Jumlah %
2 Petromaks 0 0,00%
Kecamatan Kabila
N Jenis Lantai Jumlah %
1 Tanah 3 1,09%
2 Papan 1 0,36%
3 Plester 84 30,43%
yaitu ubin sebanyak 188 KK (68,12%), dan terendah yaitu papan sebanyak 1 KK
(0,36%).
Kecamatan Kabila
1 Lalat 22 7,97%
3 Kecoa 2 0,72%
4 Anjing 0 0,00%
5 Burung 12 4,35%
6 Kucing 18 6,52%
7 Ayam 15 5,43%
Total 276 100%
Berdasarkan tabel distribusi data jenis vector di Kelurahan Padengo vector yang
(0,72%)
Kecamatan Kabila
tertinggi yaitu bersih sebanyak 227 KK (82,25%), dan terendah yaitu tidak bersih
sebanyak 7 KK (2,54%).
tertinggi yaitu bersih sebanyak 252 KK (91,30%), dan terendah yaitu tidak ada halaman
sebanyak 8 KK (2,90%).
1 Ya 233 84,42%
2 Tidak 43 15,58%
Padengo yaitu sebanyak 233 KK (84,42%) yang memilki sumber air sendiri dan yang
2 Terbuka 47 17,03%
3 Berlumut 1 0,36%
5 Bersih 0 0,00%
Kelurahan Padengo yaitu paling tinggi menyimpan air dengan cara tertutup sebanyak
226 KK (81,88%), dan terendah dengan tempat penyimpanan air yang berlumut yaitu 1
KK (0,36%).
Kelurahan Padengo yaitu paling tinggi melakukan pengurasan air < 3 hari sebanyak 165
Kecamtan Kabila
1 Berbau 4 1,45%
2 Berasa 0 0,00%
3 Berwarna 10 3,64%
berasa
5 Lain-lain 0 0,00%
Total 276 100%
Padengo paling banyak sumber air yang tidak berbau, berasa dan berwarna sebanyak
1 Sungai 0 0,00%
2 Ledeng 0 0,00%
6 Membeli 1 0,36%
Kelurahan Padengo yaitu paling banyak menggunakan sumur gali sebanyak 128 KK
(46,38%), dan paling sedikit yang membeli air yaitu sebanyak 1 KK (0,36%).
Tabel 3.2.11.9 Distibusi Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Tempat
Berdasarkan tabel distribusi data jarak sumber air dengan penampungan limbah di
Kelurahan Padengo yaitu yaitu >10 meter sebanyak 142 KK (51,45%) dan <10 meter
1. Ya 98 35,51%
Padengo yaitu sebanyak 178 KK (164,49%) tidak memiliki pembuangan air limbah dan
Kecematan Kabila
No Jenis Pembuangan Air Limbah Jumlah Persentase
2. Sungai 8 2,90%
3 Selokan 36 13,04%
Berdasarkan tabel distribusi jenis pembuangan air limbah yaitu paling banyak
menggunakan GOT sebanyak 158 KK (57,25%), dan paling rendah yakni disungai 8
KK (2,90%)
Berdasarkan tabel distribusi kepemilikan tempat sampah paling banyak yang memiliki
tempat sampah yakni 242 KK (87,68%) dan sebanyak 34 KK (12,32%) yang tidak
Kecamatan Kabila
2 Ditimbun 16 5,80%
3 Di laut 0 0.00%
4 Di sungai 31 11,23%
6 Di selokan 2 0,72%
Berdasarkan tabel distribusi cara pembuangan paling tinggi dengan cara dibakar
1 Ya 8 2,90%
tidak memiliki polusi udara sebanyak 268 KK (96,01%) Dan sebagian kecil terdapat
1 Ditutup 6 2,17%
3 Ditimbun 5 1,81%
sebanyak 265 KK (96,01%) dan terendah sampah yang ditutup 6 KK (2,17%) dan
1 Ya 255 92,39%
2 Tidak 21 7,61%
Kecamatan Kabila
3 Lainnya 3 1,18%
Kecamatan Kabila
Kabila
No Kepemilikan jamban Jumlah Persentase
2 Bersama 6 2,38%
3 Menumpang 1 4,17%
paling tinggi yang memilki jamban sendiri sebanyak 248 KK (97,25%), kemudian
jamban yang masih memiliki jamban bersama sebanyak 6 KK (2,35%) dan paling
Kecamatan Kabila
1 Ada 76 27,54%
ternak sebanyak 200 KK (72,46%) dan terendah yang memiliki kandang ternak sebanyak
76 KK (27,54%).
Kecamatan Kabila
No Letak Jumlah Persentase
Total 76 100%
Berdasarkan tabel distribusi diatas paling tinggi keluarga memiliki kandang di luar
terdapat 2 KK (2,63%).
Kecamatan Kabila
1 Ditampung 7 9,21%
2 Ditimbun 38 50,00%
Total 76 100%
Berdasarkan tabel distribusi diatas paling banyak kotoran ternak ditimbun yaitu
(10,53%).
1 Tv 34 12,32%
2 Koran/majalah 0 0,00%
4 Radio 1 0,36%
1 Bus 0 0,00%
3 Becak 0 0,00%
4 Andong 0 0,00%
Berdasarkan tabel distribusi jenis transportasi yang digunakan keluarga lebih tinggi
keluarga yaitu lebih tinggi naik sepeda motor sebanyak 161 KK (58,33%), dan yang
terakhir
yang menderita sakit pada satu tahun terakhir sebanyak 132 KK (48,55%) dan yang
Bone Bolango
1 ISPA 34 25.4
2 TBC 4 3.0
3 Asma 4 3.0
4 Typhoid 4 3.0
5 Diare 7 5.2
6 DBD 6 4.5
7 Rematik
2 1.5
8 Kulit 7 5.2
9 Hipertensi 65 48.5
muntah) 1 0.7
Berdasarkan tabel distribusi jenis penyakit diatas, paling banyak diderita oleh
anggota keluarga adalah hipertensi sebanyak 65 jiwa (48,5%), dan paling sedikit ialah
lainnya seperti pusing, sakit kepala, mual dan muntah sebanyak 1 jiwa (0,7%).
2 Berobat ke RS 14 10.44
6 Berobat ke dukun 0 0
8 Dibiarkan 4 2.98
dalam 1 KK
1 Ada 52 18.84
Berdasarkan tabel distribusi, anggota keluarga yang sakit saat ini sebanyak 52 jiwa
(18.84%), dan yang tidak dalam keadaan sakit saat ini sebanyak 224 jiwa (81.15%).
2 Berobat ke RS 11 21.15
8 Dibiarkan 1 1.92
Total 52 100
terbanyak saat ini dengan cara pergi ke dokter umum sebanyak 20 jiwa (38,46%), dan
Bone Bolango
1 ISPA 14 26.92
2 TBC 1 1.92
3 Asma 1 1.92
4 Typhoid 4 7.69
5 Diare 1 1.92
6 DBD 0 0
7 Rematik 0 0
8 Kulit 1 1.92
9 Hipertensi 30 57.69
Total 52 100
Berdasarkan tabel distribusi, jenis penyakit yang diderita anggota keluarga saat
ini, yang tertinggi yakni hipertensi sebanyak 30 jiwa (57,69%), dan yang paling rendah
yang tidak beresiko tinggi yakni 176 jiwa (63,76%) dan yang memiliki resiko tinggi
Bone Bolango
1 Maternal 3 3
2 Bayi 22 22
3 Balita 38 38
4 Lansia 25 25
5 Penyakit kronis 9 9
Berdasarkan tabel distribusi di atas di dapatkan jenis resiko tinggi dalam anggota
keluarga lebih tinggi pada balita yakni sebanyak 38 jiwa (38%) dan terendah yakni
1 Ya 237 85.86
informasi tentang kesehatan sebanyak 237 jiwa (85,86%), dan keluarga yang tidak
Bone Bolango
1 Radio 10 4.21
2 Tv 9 3.79
kesehatan lebih tinggi dari Penyuluhan puskesmas/posyandu yakni 120 (50,63%) dan
Bone Bolango
kesehatan
Total
276 100
Sumber: Data Primer 2022
petugas kesehatan didapatkan lebih banyak kunjungan < 1 bulan sekai sebanyak 104
jiwa (37,68%), dan paling sedikit yaitu yang mendapatkan kunjungan jika di panggil
Bone Bolango
Petugas
Kesehatan
1 Ya 192 69.56
2 Tidak 84 30.43
Berdasarkan tabel distribusi di atas di dapatkan ada 192 jiwa (69.56%) yang
mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan dan yang tidak mendapatkan pembinaan
Bolango
1 Ya 134 48.55
4 Tidak 65 23.55
Berdasarkan tabel distribusi di atas didapatkan paling tinggi keluarga yang masih
merasa perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan sebanyak 211
KK sedangkan yang terendah yakni yang tidak perlu mendapat penyuluhan kesehatan
Kesehatan
5 Pete2 0 0
pusat pelayanan mayoritas menggunakan naik mobil/motor pribadi yaitu sebanyak 207
1 Ada 34 12.31
Total
276 100
Sumber: Data Primer 2023
1 Ada 37 13.40
yang meninggal dalam 1 tahun terakhir. Sedangkan sebanyak 239 jiwa (86.59%) tidak
Bone Bolango
1 Ayah 22 59.45
2 Ibu 11 29.72
3 Neonatus 3 8.10
4 Balita 0 0
5 Anak 1 2.70
Total 37 100
terakhir adalah ayah yaitu sebanyak 22 KK(59,45%) dan paling rendah balita yakni 0
KK (0%).
Bone Bolango
2 Perdarahan Antepartum 0 0
3 Perdarahan Intrapartum 0 0
4 Perdarahan Postpartum 0 0
6 Lain-Lain 13 35.13
Total 37 97.69
(62,16%) yang meninggal di sebabkan oleh penyakit kronis. Dan 1 jiwa (0,39%) yang
Hamil
1 Ya 12 4.3
Tabel 3.2.18.2 Distribusi Usia Kehamilan Pada Ibu Hamil di Kelurahan Padengo
4 > 9 Bulan 0 0
Total 12 100
kehamilan > 6-9 Bulan, 2 jiwa (16,66%) dengan usia kehamilan 0-3 bulan dan > 3-6
Bulan.
Tabel 3.2.18.3 Distribusi Jarak Kehamilan Dari Kehamilan Sebelumnya Pada Ibu
1 > 3 TAHUN 6 50
2 < 3 TAHUN 6 50
Total 12 100
kehamilan >3 tahun dari kehamilan sebelumnya, dan sebanyak 2 jiwa (50.0%) dengan
1 Ya 6 50
2 Tidak 6 50
Total 12 100
keguguran.
Table 3.2.18.5 Distribusi Pemeriksaan Kehamilan Rutin Pada ibu Hamil di
1 Ya 10 83.33
2 Tidak 2 16.66
Total 12 100
Bolango
Kehamilan
1 Bidan 0 0
2 Dukun 1 8.33
3 Puskesmas 9 75
5 Dokter 0 0
Total 12 100
Berdasarkan Table distribusi di atas ada 9 jiwa (75%) ibu hamil yang melakukan
Bone Bolango
3 Bulan pertama
1 1 Kali 5 41.66
2 2 Kali 5 41.66
Total 12 100
kehamilan di usia 3 bulan pertama yaitu 1 kali pemeriksaan sebanyak 5 jiwa (41,66%)
dan 2 kali pemeriksaan sebanyak 5 jiwa (41,66) dan yang tidak pernah memeriksa
4-6
Bulan
1 1 Kali 1 10
2 2 Kali 9 90
3 Tidak pernah 0 0
Total 10 100
Sumber: Data Primer 2023
kehamilan di usia 4-6 bulan pertama yaitu 1 kali pemeriksaan sebanyak 1 jiwa (10%)
1 1 Kali 2 2,.5
2 2 Kali 6 2.39
3 Tidak Pernah 0 0
Total 8 27.39
kehamilan di usia 7-9 bulan pertama yaitu 1 kali pemeriksaan sebanyak 2 jiwa (25%)
Bolango
1. Lengkap 7 58.33
Total 12 100
ibu hamil dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 7 (58,33%)
yang imunisasi TT lengkap, 2 jiwa (16,66) yang tidak lengkap dan terdapat 3 (25%)
Besi
1. Ya 9 75
2. Tidak 3 25
Total 12 100
kehamilan pertama dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 9
Bone Bolango
1. Ya 12 100
2. Tidak 0 0
Total 12 100
Berdasarkan tabel diatas Distribusi penduduk Ibu mengkonsumsi Gizi Seimbang dari 12
ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu sebanyak 12 (100%) mengkonsumsi gizi
seimbang.
1. Ya 7 58.33
2. Tidak 5 41.66
Total 12 100
tinggi dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 7 (58.33%) ibu
Tabel 3.2.18.14 Jenis Resiko Tinggi Ibu hamil di Kelurahan Padengo Kecamatan
1. Anemia 0 0
5. LAIN-LAIN 0 0
Total 7 100
Berdasarkan tabel diatas Distribusi penduduk berdasarkan jenis resiko ibu hamil
dari 7 ibu hamil yang beresiko, didapatkan hasil yaitu terdapat 6 (85,.71%) ibu hamil
yang beresiko tinggi karena memiliki penyakit kronis dan 1 lainnya karena memiliki
1. Ya 8 66.66
2. Tidak 4 33.33
Total 12 100
dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 8 (60,66%) Ibu hamil
1. Ya 0 0
2. Tidak 12 100
Total 12 100
senam hamil dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 12 (100%)
2. Tidak Sempat 6 50
Total 12 100
melakukan senam hamil dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat 6
(50%) ibu hamil tidak tahu manfaatnya senam, dan 6 (50%) tidak sempat.
Perawatan
Payudara
1. Ya 0 0
2. Tidak 12 100
Total 12 100
melakukan perawatan payudara dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu
Perawatan Payudara
3. Tidak Sempat 0 0
4. Lain-lain 0 0
Total 12 100
Berdasarkan tabel diatas Distribusi penduduk berdasarkan alasan ibu hamil tidak
melakukan perawatan payudara dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu
terdapat 6 (50%) Ibu hamil yang tidak tau cara melakukan perawatan payudara dan 6
(50%) Ibu hamil yang tidak tau manfaat melakukan perawatan payudara.
1. Ya 9 75
2. Tidak 3 25
Total 12 100
mendapatkan penyuluhan, dari 12 ibu hamil yang terdata, didapatkan hasil yaitu terdapat
9 (75%) Ibu hamil yang mendapatkan penyuluhan dan 3 (25%) lainnya tidak
mendapatkan penyuluhan.
Ibu
Hamil
1. Bidan 4 44.44
2. Mahasiswa KKN/PBL 0 0
5. Lain-lain 0 0
Total 9 100
seputar kesehatan ibu hamil, dari 9 ibu hamil yang mendapat penyuluan, didapatkan
hasil yaitu terdapat 4 (44,44%) Ibu hamil yang mendapatkan informasi seputar
kesehatan ibu hamil dari bidan dan perawat puskesmas dan 1 (11.11%) lainnya
1. Ya 9 3.26
Berdasarkan tabel Distribusi dari Ibu Meneteki dalam Keluarga di dapatkan hasil
tidak ada ibu meneteki dengan jumlah 267 (96,73%) dan keluarga yang memiliki ibu
Tabel 3.2.18.25 Distribusi Jadwal Pemberian ASI Pada Ibu Meneteki Dalam
Bone Bolango
1. Terjadwal 3 33.33
Total 9 100
dalam Keluarga di dapatkan hasil seluruh ibu meneteki rata-rata tidak terjadwal dalam
pemberian asi pada anaknya dengan hasil 6 (66,66%). Dan 3 (33,33) orang sisanya
terjadwal.
1. 0 – 6 bulan 2 22.22
2. 6 – 12 bulan 7 77.77
3. 1 – 2 tahun 0 0
Jumlah 9 100
Berdasarkan tabel diatas Distribusi Usia Anak yang di Susui di dapatkan hasil
Cara Menyusui
1. Ya 4 44.44
2. Tidak 5 55.55
Total 9 100
didapatkan hasil dari 9 ibu meneteki terdapat 5 (55,55%) ibu meneteki yang tidak
Bolango
1. Ya 9 100
2. Tidak 0 0
Total 9 100
1 Ya 147 53,26%
(PUS) sebanyak 147 KK (53,26%) dan 145 KK (46,73%) yang tidak ada Pasangan Usia
1 Ya 79 53,74%
1. Kondom 3 3,79%
2. Suntik 17 21,51%
3. Implant 38 48,10%
4. PIL 13 16,45%
5. IUD 4 5,06%
6. Kontap 4 5,06%
Total 79 100%
1. Hamil 3 4,41%
Total 68 100%
Berdasarkan tabel diatas, dari jumlah 68 jiwa yang tidak menggunakan KB, Alasan
1. Puskesmas 71 89,87%
2. Posyandu 0 0
Total 79 100%
pelayanan
KB di Puskesmas dan ada sebanyak 8 jiwa (10,12%) pada tempat pelayanan praktik
bidan.
1. Ya 29 0
2. Tidak 49 0
Total 78 0
1. Pusing 2 0
2. Haid Terganggu 18 0
3. Mual 2 0
4. Obesitas 4 0
5. Keputihan 2 0
Total 29 0
Sumber: Data Primer 2023
mengalami haid terganggu (%) dan paling sedikit yang tidak mengalami keluhan (%).
Padengo,
Kontrasepsi
1. Mendukung 79 100
2. Tidak mendukung 0 0
Total 79 100
Berdasarkan tabel peran suami terhadap alat kontrasepsi yaitu mendukung sebanyak 79
jiwa (100%).
1. Ya 1 0.36
Tabel 3.2.19.2 Distribusi Usia Bayi Balita Saat Meninggal di Kelurahan Padengo
1. 0-7 Hari 0 0
2. 8-28 Hari 0 0
3 1-12 Bulan 0 0
Total 1 100
Berdasarkan tabel usia bayi balita saat meninggal yaitu pada usia 1-5 Yahun yaitu
1 Balita (100%).
1. Penyakit 1 100
2. Infeksi 0 0
3 Kecelakaan 0 0
4 Kelainan Kongenital 0 0
5 Lain Lain 0 0
Total 2 100
Keluarga
1. Ya 3 1.08
Tabel 3.2.19.6 Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir di Kelurahan Padengo
Bayi
1. < 2500 gr 0 0
2. 2500-3800 gr 3 100
3. >3800 gr 0 0
Total 3 100
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan dari 3 bayi baru lahir didapatkan 3 (100%)
Total 3 100
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan dari 3 bayi semuanya ditolong oleh tenaga
1. Ya 1 33.33
2. Tidak 2 66.67
Total 3 100
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan dari 3 bayi terdapat 1 (33.33) bayi yang memiliki
penyulit persalinan.
1. Spontan 2 66,66
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan dari 3 bayi terdapat 1 (33.33) bayi yang lahir
dengan tindakan.
1. Ya 11 3.98
1. Ya 11 100
2. Tidak 0 0
TOTAL 11 100
Berdasarkan tabel distribusi diatas didapatkan dari 11 bayi, yang melakukan kunjungan
1. Ya 10 90.90
2. Tidak 1 9.09
TOTAL 11 100
Berdasarkan tabel distribusi diatas didapatkan dari 11 bayi terdapat 10 (90.90%) bayi
1. Ya 10 90.90
2. Tidak 1 9.09
Total 11 100
Berdasarkan tabel distribusi diatas didapatkan dari 11 bayi yang mendapat imunisasi
1. Normal 11 100
2. Tidak Normal 0 0
Total 11 100
Tabel 3.2.20.10 Distribusi Penyakit Yang Diderita Bayi Saat Ini Di kelurahan
Ini
1. Ya 0 0
2. Tidak 11 100
Total 11 100
Berdasarkan tabel distribusi penyakit yang diderita bayi saat ini di dapatkan dari 11 bayi
1. Ya 51 96.22
2. Tidak 2 3.77
Total 53 100
53 bayi/balita di temukan 2 yang tidak rutin menimbang berat badan bayi setiap bulan.
1. Ya 52 98.11
2. Tidak 1 1.88
Total 53 100
1. Meningkat 46 86.79
2. Menurun 0 0
3. Datar 2 3.77
4. Tidak Tahu 0 0
5. Naik-turun 4 7.54
6. Lain-lain 1 1.88
Total 53 100
yang tidak tetap dan sebanyak 2 (3,77%) datar (tidak mengalami peningkatan/
penurunan).
Tabel 3.4.21.4 Distribusi Bayi Masih diberi ASI Di Kelurahan Padengo Kecamatan
1. Ya 14 26.41
2. Tidak 39 73.58
Total 53 100
Berdasarkan tabel distribusi bayi yang masih diberi ASI di dapatkan dari 53
terdapat sebanyak 14 (26,41%) bayi masih diberi ASI dan sebanyak 39 (73,58%)
4. Putting Masalah 0 0
5. Ibu sakit 0 0
6. Estetika 0 0
Total 39 100
Berdasarkan tabel distribusi alasan sudah tidak memberi asi di kelurahan Padeng
didapatkan sebanyak 50 (51,28 %) karena asi kurang sebanyak 14 (35,49%) bayi/ balita
1. Ya 51 96.22
2. Tidak 2 3.77
Total 53 100
pendamping.
1. 1x 1 1.88
2. 2x 3 5.66
3. 3x 19 35.84
4. 4x 30 56.60
Total 53 100
dengan frekuensi makan yang tertinggi yakni 4x sebanyak 30 (56,60%) dan frekuensi
Pantang/Alergi Makanan
1. Ya 13 24.52830189
2. Tidak 40 75.47169811
Total 53 100
3. Lain-lain 0 0
Total 53 100
Bolango
A setiap 6 bulan
1. Ya 12 22,64%
2. Tidak 41 77,358%
Total 53 100%
Tabel. 3.4.21.13 Distribusi Penyakit Yang Sering di Derita Oleh Bayi/Balita Dalam
Bone Bolango
1. Batuk 14 26,41 %
2. Pilek 16 30,188%
3. Demam 13 24,52%
4. Kejang-Kejang 4 7,54%
6. Diare 4 7,54%
7. Lain-lain 0 0%
Total 53 100%
Berdasarkan tabel distribusi penyakit yang sering di derita oleh bayi/ balita dalam
waktu 6 bulan terakhir di kelurahan Padengo yang tertinggi didapatkan pilek sebanyak
16 (30,188%), dan yang paling sdikit yaitu Penyakit kulit sebanyak 2 (3,77%).
1. Ya 90 32,68%
Tabel 3.4.22.2 Distribusi Status Gizi Dilihat Dari Kesesuaian Berat Badan (BB)
o.
1. Baik 75 83.33
2. Cukup 15 16.67
3. Kurang 0 0
Total 90 100
Berdasarkan tabel distribusi Status gizi dilihat dari kesesuaian BB dan TB dan usia
di dapatkan dari 90 anak usia sekolah sebanyak 75 (83,33%) memiliki status gizi baik
Tabel 3.4.22.3 Distribusi Pola Makan Anak Usia Sekolah di Kelurahan Padengo
1. Teratur 90 100
2. Tidak teratur 0 0
Total 90 100
Tabel 3.4.22.4 Distribusi Kebiasaan Makan Yang Salah Anak Usia Sekolah di
1. Ya 4 4.44
2. Tidak 86 95.56
Total 90 100
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan Kebiasaan makan yang salah pada anak
usia sekolah di Kelurahan Padengo sebanyak 4 (4,44%), dan yang tidak memiliki
Tabel 3.4.22.6 Distribusi Anak Usia Sekolah Yang Memiliki Kesulitan Makan di
1. Ya 7 7.78
2. Tidak 83 92.22
Total 90 100
1. Ya 68 75.56
2. Tidak 22 24.44
Total 90 100
Berdasarkan tabel distribusi anak usia sekolah yang memiliki imunisasi lengkap
Tabel 3.4.22.10 Distribusi Anak Usia Sekolah Yang Sakit Saat Ini Kelurahan
1. Ya 16 17.78
2. Tidak 74 82.22
Total 90 100
Tabel 3.4.22.11 Distribusi Jenis Penyakit Diderita Oleh Anak Usia Sekolah di
1. ISPA 7 43.75
2. Diare 1 6.25
3. Morbili 0 0
4. Kulit 1 6.25
5. Lainnya 7 43.75
Total 16 100
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan jenis penyakit yang banyak di derita oleh
anak usia sekolah yaitu ispa dan lainnya seperti deman yaitu sebanyak 7 (43,75%).
1. Dibiarkan 0 0
2. Di obati sendiri 4 25
3. Ke dukun 0 0
4. Ke bidan 0 0
5. Ke puskesmas 3 18.75
6. Ke rumah sakit 0 0
7. Ke dokter 9 3.71
Total 16 100
1. Ada 65 23.55
sebanyak 65 (23,55%).
1. Ada 44 67.69
2. Tidak 21 32.31
Total 65 100
1. Ya 20 45.45
2. Tidak 24 54.55
Total 44 100
1. Ya 24 36.92
2. Tidak 41 63.08
Total 65 100
Berdasarkan tabel distribusi remaja yang aktif dalam organisasi di dapatkan dari
1. Ya 60 92.31
2. Tidak 5 7.69
Total 65 100
Berdasarkan tabel distribusi remaja yang mengetahui usia reproduksi di dapatkan dari 65
Reproduksi
1. Ya 62 95.38
2. Tidak 3 4.62
Total 65 100
didapatkan dari 65 remaja sebanyak 3 (4,62) yang tidak mengetahui tentang fungsi
reproduksi
Menular Seksual
1. Ya 61 93.85
2. Tidak 4 6.15
Total 65 100
seksual dari 65 remaja di dapatkan 4 (6.15%) yang tidak mengetahui tentang penyakit
menular seksual.
Tabel 3.4.23.9 Distribusi Penyimpangan Perilaku Pada Remaja di Kelurahan
1 Ya 5 7.69
2 Tidak 60 92.31
Total 65 100
1 Minuman Keras 2 20
2 Merokok 3 80
3 Ketergantungan Obat 0 0
Total 5 100
Berdasarkan tabel distribusi Jenis Penyimpangan Perilaku pada Remaja dari 5 remaja
yang memiliki penyimpangan sebanyak 3 remaja yang merokok dan 2 yang minum
minuman keras
Tabel 3.4.23.11 Distribusi Remaja Yang Sedang Sakit di di Kelurahan Padengo
1 Ya 2 3.08
2 Tidak 63 96.92
Total 65 100
3 Begadang 22 55
5 Lain-Lain 7 17.5
Total 40 100
Berdasarkan tabel distribusi di atas dari 40 remaja yang mengalami masalah di dapatkan
masalah tertinggi yaitu begadang sebanyak 22 (55%) dan terendah yaitu masalah kurang
Total 65 100
Berdasarkan tabel distribusi di atas dari 65 remaja yang mengisi waktu luang
didapatkan hasil terbanyak yaitu 25 remaja mengikuti karang taruna, dan terendah
1 Ya 47 17.02
tidak memiliki Pre Monopause dan yang memiliki Pre Monopause sebanyak 47 KK
(17,02%)
1 Ya 10 21.27
2 Tidak 37 78.72
Total 47 100
Berdasarkan tabel distribusi dari 47 jumlah pre menopause yang memiliki keluhan
1 Nyeri Sendi 7 70
2 Muka Kemerahan 0 0
4 Kekakuan Otot 1 10
6 Nyeri Tuba 0 0
7 Pandangan Kabur 2 20
8 Lain-Lain 0 0
Total 10 100
Berdasarkan tabel distribusi di atas didapatkan jenis keluhan pada pre Menopause
Tabel 3.4.24.4 Distribusi Yang Dilakukan Pre Menopause Saat Ada Keluhan di
1 Dibiarkan 1 10
2 Diobati Sendiri 3 30
3 Ke Pelayanan Kesehatan 6 60
4 Ke Dukun 0 0
Total 10 100
Total 0 0
1 Ya 0 0
2 Tidak 10 100
Total 10 100
bersenggama (100%).
Bone Bolango
1 Ya 68 24.63
1 65-70 45 66.17
2 70 Tahun 23 33.82
Total 68 100
Berdasarkan tabel distribusi diatas di dapatkan dari 68 lansia rata-rata berada di usia 65-
70 yaitu sebanyak 45 (66.17%) sisanya berada di usia < 70 yaitu sebanyak 23 (33.82%)
Tabel 3.4.25.3 Distribusi Manula Yang Saat Ini Menderita Penyakit di Kelurahan
1 Ya 43 63.23
2 Tidak 25 36.76
Total 68 100
Ini
1. DM 6 13.95
2. Rheumatic 4 9.30
3. Hipertensi 17 39.53
4. Osteoporosis 0 0
5. Stroke 8 18.60
7. PPOK 0 0
8. Tb Paru 1 2.32
9. Penyakit Liver 0 0
10. Asma 0 0
Total 43 100
Berdasarkan tabel distribusi Jenis Penyakit Manula saat ini di dapatkan dari 43
yang sakit, jenis penyakit terbanyak adalah hipertensi yaitu sebanyak 17(39,53)
2. Berobat Ke dukun 0 0
4. Tidak Diobati 0 0
Total 43 100
Berdasarkan tabel distribusi di atas didapatkan dari 43 manula yang sakit terdapat 40
(93,02%) yang berobat ke sarana pelayanan kesehatan dan 3 (6,97%) lainnya berobat
sendiri
1 Ya 29 42.64
2 Tidak 39 57.35
Total 68 100
2. Arisan 4 13.79
3. Olahraga 2 6.89
4. Wirausaha 0 0
Total 29 100
1 Ya 39 60
2 Tidak 26 40
Total 65 100
1 Ya 31 47.69
2 Tidak 34 52.30
Total 65 100
Pelayanan h
Kesehatan Terdekat
1. 1 Kali 21 32.30
2. 2 Kali 5 7.69
3. 3 Kali 6 9.23
6. Lain-Lain 1 1.53
Total 65 100
kunjungan ke pelayanan kesehatan terbayak yaitu klau sakit saja yaitu sebanyak 26
1. Merokok 28 73,68%
4. Tidak mandi 0 0
5. Lain-lain 2 5,26%
Total 38 100%
Deepublish.
Bahri, M. H. S., Agustang, A., Pertiwi, N., & Muhasidah, M. (2022). Pemahaman
Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R., Astuti, N. P., Ria, R. T., & Handayani, T.
komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di puskesmas dan
Simak, V. F., & Renteng, S. (2021). Keperawatan Komunitas Dua (Konsep Asuhan