Dosen Pembimbing :
Resmiati, SKp, M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok III
1. Hafidz Badrudin
2. Hendi Pratama
3. Brillianti Laras
4. Putri Aprilia W
5. Qorry Bunga A
6. Sheila Astriana
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia serta kualitas kehidupan dan meningkatkan usia harapan hidup, meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat, mempertinggi kesadaran akan pentingnya hidup
sehat.
Didalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditegaskan bahwa penyelenggaraan
kesehatan diatur oleh pemerintah dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan
masyarakat serta dilaksanakan melalui upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan
secara terpadu dengan upaya penyembuhan dan pemulihan yang diperlukan (Depkes RI,
1989).
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan merupakan suatu
proses dimana individu, keluarga dan lembaga kemasyarakatan termasuk swasta akan
mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakatnya menjadi
pelaku/perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat dibidang
kesehatan berdasarkan azas kemandirian.
Melihat fenomena masyarakat Indonesia saat ini khususnya dalam mengatasi virus
Covid-19 masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan dalam mencegah tertularnya
virus covid-19. Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaan
masyarakat melalui pelaksanaan praktik komunitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan fokus kajian promosi
kesehatan terkait Covid-19.
2. Tujuan Khusus
1) Mengkaji status kesehatan masyarakat (kelompok khusus) secara primer bagaimana
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terkait Covid-19.
2) Menyusun satu diagnosa keperawatan komunitas di masyarakat (sesuai SDKI)
berdasarkan analisa data pengkajian.
3) Menyusun rencana keperawatan komunitas berdasarkan diagnosa yang telah
dirumuskan.
4) Melaksanakan implementasi keperawatan komunitas berupa penyuluhan kesehatan
melalui media online, terkait :
Pengetahuan Covid-19.
Perilaku hidup bersih dan sehat ditatanan keluarga.
Menjaga physical distancing.
Kebutuhan nutrisi dan istirahat dalam rangka meningkatkan imunitas.
Manajemen stress.
Kebutuhan aktivitas dan olah raga.
5) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan komunitas dengan melihat faktor pendukung
dan penghambat.
6) Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas dari pengkajian sampai dengan
evaluasi sesuai format yang ditentukan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi : upaya upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan
yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
Dalam penerapan asuhan keperawatan komunitas yang dijadikan warga binaan adalah
masyarakat. Penerapan asuhan keperawatan komunitas ini dilakukan di rumah masing-
masing. Asuhan keperawatan yang dilakukan yaitu promosi kesehatan terkait Covid-19.
Asuhan keperawatan ini dilakukan melalui media online (zoom). Asuhan keperawatan
komunitas ini perlu dilakukan karena masih banyaknya warga yang kurang paham bagaimana
cara pencegahan terhadap Covid-19. Kegiatan penerapan asuhan keperawatan komunitas ini
dilakukan pada tanggal 23 April 2020.
D. Sistematika Penulisan
Bagian isi sistematika penulisan makalah ini terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan sistematika
penulisan.
Bab II: Tinjauan teori terdiri dari konsep keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan
komunitas.
Bab III: Asuhan keperawatan komunitas terdiri dari pengkajian, analisa data, prioritas
masalah dan skoring, diagnosa keperawatan, implementasi, dan evaluasi.
Bab IV: Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Bab V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier(Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).
- Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian,
angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
2) Status Kesehatan Komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik antara lain: dari
angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan
komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan
lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat: ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit
kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah
ini :
- Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
- Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh.
- Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) :
1) ISPA
2) Penyakit asma
3) TBC paru
4) Penyakit kulit
5) Penyakit mata
6) Penyakit rheumatic
7) Penyakit jantung
8) Penyakit gangguan jiwa
9) Kelumpuhan
10) Penyakit menahun lainnya
- Riwayat penyakit keluarga
- Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari :
1) Pola pemenuhan nutrisi
2) Pola pemenuhan cairan elektrolit
3) Pola istirahat tidur
4) Pola eliminasi
5) Pola aktivitas gerak
6) Pola pemenuhan kebersihan diri
- Status psikososial
- Status pertumbuhan dan perkembangan
- Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
- Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang,
pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
3) Data lingkungan fisik
- Pemukiman
1) Luas bangunan
2) Bentuk bangunan: rumah, petak, asrama, pavilion
3) Jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen
4) Atap rumah : genteng, seng, kayu, asbes
5) Dinding : tembok, kayu, bambu
6) Lantai : semen, keramik, tanah
7) Ventilasi : ± 15 – 20% dari luas lantai
8) Pencahayaan : kurang, baik
9) Penerangan : kurang, baik
10) Kebersihan : kurang, baik
11) Pengaturan ruangan dan perabot : kurang, baik
12) Kelengkapan alat rumah tangga : kurang, baik
- Sanitasi
1) Penyediaan air bersih (MCK)
2) Penyediaan air minum
3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana
jarak dengan sumber air
4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara
pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya
6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry
- Fasilitas
1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
2) Pekarangan
3) Sarana olahraga
4) Taman, lapangan
5) Ruang pertemuan
6) Sarana hiburan
7) Sarana ibadah
- Batas – batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur dan selatan
- Kondisi geografis
- Pelayanan kesehatan dan sosial
1) Pelayanan kesehatan
Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader)
Jumlah kunjungan
Sistem rujukan
2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
3) Ekonomi
Jenis pekerjaan
Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
4) Keamanan dan transportasi
Keamanan : system keamanan lingkungan, penanggulangan kebakaran,
penanggulangan bencana, penanggulangan polusi, udara dan air tanah
Transportasi : kondisi jalan,jenis transportasi yang dimiliki, sarana transportasi yang
ada
5) Politik dan pemerintahan
Sistem pengorganisasian
Struktur organisasi
Kelompok organisasi dalam komunitas
Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
6) Sistem komunikasi
Sarana umum komunikasi
Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
Cara penyebaran informasi
7) Pendidikan
Tingkat pendidikan komunitas
Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal) : jenis pendidikan yang
diadakan di komunitas dan sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
Jenis bahasa yang digunakan
8) Rekreasi
Kebiasaan rekreasi
Fasilitas tempat rekreasi
a. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
1) Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
b. Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan
masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan
atau pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan
riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Keterangan Huruf:
A : Risiko terjadi
B : Risiko parah
C : Potensial untuk Penkes
D : Minat masyarakat
E : Mungkin diatasi
F : Sesuai program pemerintah
G : Tempat
H : Waktu
I : Dana
J : Fasilitas
K : Sumber daya manusia
Keterangan angka:
1=Sangat rendah
2= Rendah
3= Cukup
4= Tinggi
5=Sangat tinggi
4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah:
1) Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman
dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
2) Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan
(Mubarak, 2009).
3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan
pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun (Mubarak,
2009).
4) Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam
melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009).
5) Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak
dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam
melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas
dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in community (model for nursing
partnership) (Mubarak, 2009).
Metode Implementasi :
1) Membantu kebutuhan dasar masyarakat
2) Konseling
3) Penyuluhan
4) Care giver
5) FGD/ Peer Group
6) Pelatihan skill ilmu keperawatan
7) Kaderisasi
Pedoman Implementasi :
1) Berdasarkan respon masyarakat
2) Berdasarkan ilmu keperawatan
3) Memahami dengan jelas rencana tindakan yangtelah disusun
4) Meningkatkan peran serta masyarakat untukmerawat diri sendiri (self care)
5) Fokus pada upaya promotif dan preventif
6) Bersifat holistic
7) Bekerjasama dengan profesi lain
5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari
dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan
atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009).Menurut Nasrul (1998) kegiatan yang
dilakukan dalam penilaian yaitu :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas .
BAB III
17%
33%
67%
83%
17%
17%
Karyawan
Polri/TNI
Petani 50%
17% 50% Wiraswasta
33%
17%
100%
Islam Kristen
Jenis Kelamin Umur
Sekolah Remaja Dewasa Awal
Dewasa Akhir Usia Pertengahan Lansia
4%4%
Laki-laki 26%
Perempuan 30%
44%
56%
11%
26%
Pendidikan Pekerjaan
4%
19% 7% 4%
19% 4%
4% 15%
7%
19%
19%
48%
33%
si
vi
Tele
t
n
ka
a
hat
ara
67%
asy
e
Kes
oh M
ah)
s
uga
ajal
Tok
Pet
n/M
)
ram
ora
k (K
tag
, Ins
a
Cet
ook
dia
ceb
Me
, Fa
WAl(
ocia
ia S
Pengetahuan Baik Pengetahuan Kurang
17%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 83%
10%
0%
YA TIDAK YA TIDAK
Tabel 5. Tabel 6.
Keluarga pernah menghadiri seminar, arisan atau kerumunan orang Keluarga menggunakan masker jika sakit atau berada ditempat
banyak? umum?
17% 17%
83% 83%
YA TIDAK YA TIDAK
Tabel 8.
Tabel 7. Keluarga menutup hidung menggunakan lengan atas jika batuk
Keluarga menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut jika atau bersin
berada ditempat umum
TIDAK
33%
YA
67%
100%
YA TIDAK
YA YA
100% 100%
TIDAK; 83%
YA; 83%
Tabel 13. Tabel 14.
Berjemur di pagi hari selama 5-15 menit? Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein nabati dan
hewani?
YA
100% YA; 100%
Tabel 15.
Tabel 16.
Anggota keluarga yang menderita penyakit kronis/ tidak menular Jika ada anggota kelUArga yang mengalami gejala seperti corona virus,
akan dibawa periksa ke mana?
Hipertensi/darah tinggi
100% Pelayanan Kesehatan;
100%
YA
ADA; 100% 100%
Berdasarkan hasil angket kepada masyarakat didapatkan data kepala keluarga. Umur
kepala keluarga meliputi lansia 17% dan dewasa 83%. Pendidikan kepala keluarga yaitu
SD 33%, SMP 0%, dan SMA 67%. Pekerjaan kepala keluarga meliputi Polri/TNI 16%,
petani 17%, karyawan 50% dan wiraswasta 17%. Penghasilan kepala keluarga
Rp1.500.000-2.500.000 dengan presentasi 17%, Rp3.000.000-3.500.000 dengan
presentasi 33% dan Rp.4.000.000-5.000.000 dengan presentasi 50%. Agama kepala
keluarga adalah islam 100%.
17% masyarakat pernah menghindari seminar, arisan, dan kerumunan orang banyak dan
83% masyarakat tidak pernah menghindari seminar, arisan, dan kerumunan orang
banyak. 83% masyarakat menggunakan masker jika sakit atau berada ke tempat umum
dan 17% masyarakat tidak menggunakan masker jika sakit atau berada ke tempat umum.
83% masyarakat tidak memiliki binatang peliharaan di rumah dan 17% masyarakat
memiliki binatang peliharaan di rumah. 100% masyarakat langsung mandi dan
mengganti pakaian dari tempat umum yang ramai orang. Terdapat 2 masyarakat
menderita penyakit hipertensi, 100% masyarakat berjemur di pagi hari selama 10-15
menit. 67% masyarakat menutup hidung menggunakan lengan atas jika batuk atau
bersin, 33% masyarakat tidak menutup hidung menggunakan lengan atas jika batuk atau
bersin.
meningkatkan merah
kebersihan dll.
Terdapat masyarakat
yang mengatakan
sudah dilakukannya
program dari
pemerintah salah
satunya yaitu PSBB
(Pembatasan Sosial
Berskala Besar) pada
suatu wilayah yang
berada di zona merah
N
Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total
o
.
1 Defisit pengetahuan pada 5 5 5 5 4 5 3 3 1 5 5 48
. masyarakat dalam kurang
terpaparnya informasi yang
berkaitan tentang pengetahuan dan
proses pencegahan virus covid 19 di
wilayah Jakarta Timur berhubungan
dengan Kurang terpapar informasi
dimanifestasikan oleh 33%
masyarakat mengalami pengetahuan
kurang, 17% masyarakat tidak
mencuci tangan menggunakan
sabun terutama setelah keluar
rumah, 17% masyarakat pernah
menghadiri seminar, arisan atau
kerumunan orang banyak, 17%
masyarakat tidak menggunakan
masker jika sakit atau berada
ditempat umum. 33% masyarakat
tidak menutup hidung menggunakan
lengan atas jika batuk atau bersin,
17% masyarakat memiliki binatang
peliharaan didalam rumah, 17%
masyarakat tidak melakukan
aktifitas fisik selama 30 menit, 3-5
kali seminggu.
2 Kesiapan peningkatan koping 4 4 5 4 3 5 3 3 3 5 5 44
. komunitas agar meningkatkan
penatalaksanaan masalah saat ini di
wilayah Jakarta Timur berhubungan
dengan Wabah pandemi virus covid
19 dimanifestasikan oleh Terdapat 2
masyarakat yang mengalami
penyakit hipertensi/darah tinggi,
17% masyarakat berumur lansia,
83% masyarakat berumur dewasa,
Masyarakat mengatakan bahwa
covid 19 sudah di prediksi
pemerintah bahwa untuk seseorang
yang sudah mempunyai penyakit
penyerta akan lebih rentan terkena
covid 19 dan penyembuhannya
lebih sulit dibandingkan dengan
orang sehat yang terkena covid 19,
Beberapa masyarakat mengatakan
untuk mencegah terjadinya covid 19
dihimbau untuk selalu
meningkatkan kebersihan dll,
Terdapat masyarakat yang
mengatakan sudah dilakukannya
program dari pemerintah salah
satunya yaitu PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) pada suatu
wilayah yang berada di zona merah.
Keterangan :
K. Sumber daya
Setelah menemukan 2 diagnosa diatas, maka kelompok melakukan skoring dan penentuan
prioritas masalah. Berdasarkan hasil skoring maka prioritas masalah yang didapatkan adalah
Defisit pengetahuan pada masyarakat dalam kurang terpaparnya informasi yang berkaitan
tentang pengetahuan dan proses pencegahan virus covid 19 di wilayah Jakarta Timur.
Kemudian kelompok berfokus pada satu diagnosa prioritas maka di tentukan intervensi
keperawatan sebagai berikut:
4.1 Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian kepada masyarakat didapatkan analisa data sebagai berikut
33% masyarakat mengalami pengetahuan kurang, 17% masyarakat tidak mencuci tangan
menggunakan sabun terutama setelah keluar rumah, 17% masyarakat pernah menghadiri
seminar, arisan atau kerumunan orang banyak, 17% masyarakat tidak menggunakan masker
jika sakit atau berada ditempat umum, 33% masyarakat tidak menutup hidung menggunakan
lengan atas jika batuk atau bersin, 17% masyarakat memiliki binatang peliharaan didalam
rumah, 17% masyarakat tidak melakukan aktifitas fisik selama 30 menit, 3-5 kali seminggu,
Terdapat 2 masyarakat yang mengalami penyakit hipertensi/darah tinggi, Masyarakat
mengatakan bahwa covid 19 sudah di prediksi pemerintah bahwa untuk seseorang yang sudah
mempunyai penyakit penyerta akan lebih rentan terkena covid 19 dan penyembuhannya lebih
sulit dibandingkan dengan orang sehat yang terkena covid 19, Beberapa masyarakat
mengatakan untuk mencegah terjadinya covid 19 dihimbau untuk selalu meningkatkan
kebersihan dll, Terdapat masyarakat yang mengatakan sudah dilakukannya program dari
pemerintah salah satunya yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada suatu
wilayah yang berada di zona merah
Setelah menemukan 2 diagnosa diatas, maka kelompok melakukan skoring dan penentuan
prioritas masalah. Berdasarkan hasil skoring maka prioritas masalah yang didapatkan adalah
defisit pengetahuan pada masyarakat dalam kurang terpaparnya informasi yang berkaitan
tentang pengetahuan dan proses pencegahan virus covid 19 di wilayah Jakarta Timur
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
5.1 Kesimpulan
Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Setelah di lakukan pelayanan keperawatan komunitas pada kelompok khusus dari tanggal
13 April 2020 sampai dengan 29 April 2020 maka dapat di simpulkan bahwa hasil
pengkajian yang di dukung dari kelengkapan data setiap masyarakat, sikap masyarakat
yang koperatif dan ramah dapat memudahkan kelompok dalam melakukan pengkajian.
Dalam menetapkan prioritas masalah, kelompok ingin mengatasi masalah pada setiap
masyarakat berdasarkan hirarki maslow.
Diagnosa yang di dapat dari hasil pengkajian terdapat beberapa diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
a. Defisit pengetahuan pada masyarakat dalam kurang terpaparnya informasi yang
berkaitan tentang pengetahuan dan proses pencegahan virus covid 19 di wilayah Jakarta
Timur.
b. Kesiapan peningkatan koping komunitas agar meningkatkan penatalaksanaan masalah
saat ini di wilayah Jakarta Timur
Dalam penyusunan tujuan, kreteria hasil,dan rencana keperawatan telah di lakukan sesuai
prioritas diagnosa keperawatan yang telah ada dan berdasarkan teori serta kondisi
keluarga.
Evaluasi keperawatan telah di lakukan berdasarkan kreteria hasil yang telah di buat
sehingga perkembangan kondisi masyarakat dapat di nilai dengan baik. Faktor pendukung
selama memberikan pelayanan keperawatan pada masyarakat sangat kooperatif saat di
lakukan pelayanan dan masyarakat memiliki motivasi yang tinggi dalam merawat kondisi
saat ini.
5.2 Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran sebagai berikut :
a. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mematuhi anjuran pemerintah agar tetap berada di
rumah serta melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).