LAMPUNG TENGAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK LAMPUNG TENGAH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2013).
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada
peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan
perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga
diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
memelihara kesehatannya (Mubarak, 2011).
Praktik keperawatan komunitas akan berfokus kepada pemberian
asuhan keperawatan komunitas pada masalah kesehatan yang banyak
diderita oleh komunitas tersebut. Dengan terlebih dahulu melakukan
screening kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan apa yang banyak
diderita oleh masyarakat. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang
sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain
diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus
dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit
“ atau kesehatan tersebut (Sumijatun, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang
telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan
Asuhan Keperawatan Komunitas di Desa Bandar Sakti.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di
Desa Bandar Sakti.
b) Melakukan analisa data hasil pengkajian pada masyarakat di Desa
Bandar Sakti.
c) Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada
masyarakat di Desa Bandar Sakti.
d) Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Desa
Bandar Sakti.
e) Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Desa Bandar Sakti.
f) Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Desa Bandar Sakti.
C. Manfaat
1. Bagi pemerintah
Dapat dijadikan sebagai bahan ataupun data untuk menyusun
kebijaksanaan dalam program kerja dibidang kesehatan.
2. Bagi pendidikan
Sebagai sarana untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengerti dan menyadari permasalahan kesehatan
yang ada dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat
mengerti gambaran tentang status kesehatannya.
4. Untuk mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat diperkuliahan dengan
keadaan permasalahan yang ada dimasyarakat untuk mendapatkan
pengalaman belajar mengenai masalah dimasyarakat dan mampu
menentukan langkah-langkah penyelesaiannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Profil Wilayah
Desa Bandar Sakti terletak didaerah provinsi Lampung khususnya dikabupaten Lampung Tengah. Kampung Bandar Sakti semula
merupakan semak belukar tetapi berkat ketekunan da kegigihan serta adanya dorongan dari pihak pemerintah maka terbentuklah suatu
desa/proyek dengan nama proyek Lempuyang Bandar.
Desa Bandar Sakti terletak ditengah-tengah antara PT. Gunung Madu Plantations dan PT. Great Giant Pineapple. Sehingga
hampir lebih dari 50% penduduk desa Bandar Sakti mencari mata pencaharian dengan bekerja di PT.
Desa Bandar Sakti memiliki luas berdasarkan peruntukannya, yaitu:
a. Permukiman : 220 Hektar m²
b. Perkebunan : 880 Hektar m²
c. Saran Lain : 263,20 Hektar m²
Desa Bandar Sakti menurut data kependudukan memiliki jumlah penduduk, dengan jumlah penduduk laki-laki 4.872 jiwa. Jumlah
penduduk perempuan 2.545 jiwa, dan jumlah kepala keluarga 1.357 KK. Penduduk desa Bandar Sakti secara umum merupakan
penduduk bersuku jawa.
2. Pengkajian Data Inti Komunitas
a. Demografi
1) Kelompok Umur Kepala Keluarga
Pada pengkajian didapatkan data kelompok umur KK sebagai berikut :
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa dari 1.357 kk, umur 18 – 55 tahun paling banyak (77%) dan paling sedikit
kelompok umur >65 tahun (5%).
2) Jenis Kelamin
Pada pengkajian didapatkan data jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui bahwa dari 1.357 kk, suku jawa yang paling banyak (96,25%) dan paling sedikit suku
sunda (3,75%).
4) Agama
Pada pengkajian didapatkan data agama sebagai berikut :
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Agama
Berdasarkan tabel 1.4 diketahui bahwa dari 1.357 kk, yang beragama islam paling banyak (97,5%) dan paling sedikit yang
beragama Kristen (2,5%).
5) Pendidikan
Pada pengkajian didapatkan data pendidikan sebagai berikut :
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Pendidikan
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui bahwa dari 1.357 kk, yang berpendidikan SMP, SMA/Sederajat paling banyak (53,75%)
dan paling sedikit Perguruan tinggi/Sederajat (3,75%).
6) Pekerjaan
Pada pengkajian didapatkan data pekerjaan sebagai berikut :
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan
Berdasarkan tabel 1.6 diketahui bahwa dari 1.357 kk, pekerjaan paling banyak buruh (77,5%) dan paling sedikit Petani
dan PNS (7,0%).
7) Alamat
Desa Bandar Sakti Kecamatan Terusan Nunyai
8) Asuransi/Jaminan Kesehatan
Pada pengkajian didapatkan data jamkesmas sebagai berikut :
Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi A suransi/Jaminan Kesehatan
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Memiliki Jamkesmas 74 82,5%
2 Tidak Memiliki Jamkesmas 14 17,5%
Berdasarkan tabel 1.7 diketahui bahwa dari 1.357 kk, yang memiliki asuransi kesehatan sebanyak (82,5%) dan yang tidak
memiliki asuransi kesehatan sebanyak (17,5%).
3. Vital Statistik
a. Masalah Fisik
Pada pengkajian didapatkan data masalah fisik sebagai berikut :
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Fisik
b. Masalah Psikologis
Masalah psikologis yang dikaji adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Psikologis
c. Masalah Sosial
Masalah sosial yang dikaji adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Sosial
d. Masalah Spiritual
Masalah spiritual yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Spritual Lansia
e. Pengetahuan masyarakat
Tingkat pengetahuan masyarakat terkait masalah kesehatan sebagai berikut
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Kurang Pengetahuan Masyarakat
No Masalah Kesehatan Jumlah KK Presentase
1 Hipertensi 42 52%
2 PHBS 52 65%
3 Demam Berdarah 26 32%
Berdasarkan tabel 2.5 diketahui bahwa dari 1.357 kk, kurang pengetahuan tentang Hipertensi sebesar (52%), PHBS sebesar (65%),
Demam Berdarah sebesar (32%) dan Penyakit Tidak Menular sebesar (48%).
f. Perilaku masyarakat
Tingkat perilaku masyarakat yang tidak baik terhadap kesehatan adalah sebagai berikut
Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Masyarakat
No Perilaku Jumlah KK Presentase
1 Perilaku mengabaikan PHBS (cuci 47 59%
tangan, mandi)
2 Tidak memakai APD (Memakai 39 48,75%
masker, sarung tangan)
3 Kebiasaan hidup tidak sehat 59 74%
b. Pendidikan
Pendidikan formal terdekat adalah Sekolah dasar. Untuk SMP dan SMA berjarak ±2 km. Pendidikan non formal seperti TPA diadakan
di Masjid Nurul Amal setiap hari ba’da isya. Sebagian besar pendidikan Kepala Keluarga adalah SD sebesar 43,6%.
c. Ekonomi
Pendapatan penduduk rata-rata ± Rp 1.000.000-1.500.000 per bulan/KK. Tingkat ekonomi termasuk dalam rata-rata kurang. Pekerjaan
warga menjadi petani, buruh, IRT, wiraswasta dan pegawai, yang mana mayoritas bekerja sebagai buruh sebesar 69%.
d. Transportasi dan Keamanan
Warga bertempat tinggal secara menetap, tidak berpindah-pindah. Kendaraan yang dimiliki warga seperti sepeda, sepeda motor dan
mobil. Untuk mendapatkan kendaraan semacam bus warga harus menunggu dijalan lintas timur. Sistem keamanan desa membentuk
sistem ronda/siskamling yang dilakukan secara bergilir setiap malam sesuai jadwal dari pukul 23.00 – 04.00 WIB setiap harinya. Tidak
ditemukan adanya kantor kepolisian.
e. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Posyandu balita dan bayi dilakukan setiap 1 bulan sekali. Dimana posyandu balita dan bayi lakukan pada minggu ke-2 setiap hari selasa.
Kegiatan sosial, rutin melaksanakan kegiatan gotong royong setiap hari Minggu untuk membersihkan daerah.
f. Kebijakan dan Pemerintahan
Apabila ada pemilihan ketua RT dipilih dan ditunjuk secara langsung oleh warga secara musyawarah, karena warga masih menjujung
tinggi musyawarah mufakat. Terdapat bantuan berupa PKH dari pemerintah terhadap warga yang kurang mampu.
g. Rekreasi
Sarana rekreasi warga adalah menonton TV yang sudah merupakan hiburan bagi warga karena menonton TV malam-malam merupakan
kegiatan berkumpul bagi keluarga. Warga masyarakat tidak pernah melakukan jalan-jalan atau rekreasi bersama. Warga cenderung
rekreasinya per kepala keluarga saja.
h. Komunikasi
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat mayoritas menggunakan bahasa indonesia, jawa dan sunda. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda cukup efektif di dalam menyampaikan informasi. Sumber informasi yang ada di
masyarakat, pusat informasi adalah masjid. Warga memanfaatkan pengeras suara di masjid dalam bentuk penyampaian informasi
apapun kepada seluruh masyarakat. Selain itu sumber informasi juga bisa didapat dari pengajian yang diadakan setiap malam jumat.
BAB IV
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI TERSIER
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
Observasi
Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
diingkatkan
Terapeutik
Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
Edukasi
Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
Menjemen perilku
identifikasi harapan untuk mengendalikan prilaku
diskusiakn tanggungjawab terhadap prilakau
anjurkan untuk membuang sampah ditempah sampah
tertutup
membuat jadwal kegiatan ( gotong royong)
Evaluasi Proses:
Preventif Tersier:
-80% warga mau melakukan senam Hipertensi dan
Membuat Kelompok bersama kader posyandu lansia, Diabetik
dan posbindu, untuk mengaktifkan kembali dan
-Peserta yang hadir antusias dalam melakukan senam
memotifasi masyarakat peduli & rutin memeriksakan
Hipertensi dan Diabetik
kesehatan, serta membuat jadwal tetap kegiatan.
-Kegiatan dilaksanakan dilapangan.
KriteriaHasil:
80% dari warga masyarakat mau melakukan
kegiatansenam Hipertensi dan diabetik
KriteriaProses:
Preventif Tersier: -Seluruh masyarakt sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan
Melakukan kerja sama membuat kelompok remaja
karang taruna untuk peduli kesehatan dengan mengubah -Pesertadapat hadir
prilaku kebiasaan merokok.
-Waktu seseuai dengan perencanaan setengah jam yaitu
kegiatan di mulai pukul 14.00 s.d selesai WIB
KriteriaHasil
KriteriaHasil
Peserta mampu menjelaskan kembalitentang :
1. Pengertian PHBS
2. 10 indikator PHBS
3. Cara membuang sampah yang benar
4. Pentingnyarumahbebasasap rokok
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan pengkajian pada masyarakat Desa Bandar Sakti didapatkan masalah keperawatan managemen
kesehatan tidak efektif (Hipertensi dan DM), perilaku cenderung beresiko (kebiasaan merokok), serta pemeliharaan kesehatan kurang
efektif (PHBS) yang diangkat berdasarkan persentase penilaian kelompok selama memberikan asuhan keperawatan komunitas pada
masyarakat didesa Bandar Sakti.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan
berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Desa Bandar Sakti untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di
masyarakat.
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang diharapkan masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih
ditingkatkan karena berdasarkan survey yang dilakukan banyak pernyataan dari masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan tenaga
kesehatan yang ada di puskesmas.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Desa Bandar Sakti.
5. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam penerapanya pada proses pendidikan.